1, 2018
DOI: https://dx.doi.org/10.17977/UM014v11i12018p0020
Abstract
This research departs from the problem of lack of understanding of the importance of
entrepreneurship in high school. The existence of entrepreneurship subjects is expected
to develop students' skills in developing the business and foster the entrepreneurial spirit
that is in the students themselves. The type of this research is qualitative descriptive
located in SMA Negeri 2 Malang. Technique of collecting data is done through
observation, test, interview and documentation. The results showed that students can
understand entrepreneurial knowledge well with the thought to open a business and
mengmebangkan effort. In addition each student has the characteristics of
entrepreneurial spirit that is different in him. The entrepreneurial spirit within the
students is committed to work, dare to take risks, look for opportunities and creativity
and innovate.
Keywords: Entrepreneurial Knowledge, Entrepreneurial Soul
History of Article:
Received : (21 Januari 2018), Accepted : (11Februari 2018), Publised : (15 Maret 2018)
Citation:
Hani, Eka Aprilia, & Lisa Rokhmani (2018) Analisis Pengetahuan Kewirausahaan Dan Jiwa
Wirausaha Pada Siswa SMA Negeri 2 Malang. [Analysis of Entrepreneurship Knowledge and
Entrepreneurial Soul In Students of SMA Negeri 2 Malang]. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 11(1),
20-28
© Universitas Negeri Malang
PENDAHULUAN
Kewirausahaan menurut kurikulum 2013 kini merupakan salah satu mata pelajaran
yang diajarkan pada siswa SMA yang diajarkan pada siswa jurusan IPS yaitu sebagai mata
pelajaran kewirausahaan dan prakarya, yang pada awalnya kewirausahaan ini masuk ke
dalam materi ekonomi. Mata pelajaran kewirausahaan memiliki banyak peran yang sangat
penting dalam perekonomian. Dengan adanya mata pelajaran kewirausahaan ini siswa dapat
mengembangkan ketrampilannya dalam membuka usaha dengan cara seperti menciptakan
produk, memasarkan produk dan lain sebagainya. Selain itu pemberian mata pelajaran
tersebut dapat menumbuhkan semangat serta pengetahuan akan kewirausahaan sejak dini
dan merupakan langkah yang baik untuk menyiapkan wirausahawan muda di Indonesia.
21
Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.11, No.1, 2018
peran yang penting dalam pembangunan dan perkembangan suatu negara. Kewirausahaan
memiliki fungsi yang penting baik secara mikro maupun secara makro. Berikut ini
merupakan fungsi kewirausahaan menurut Saiman (2014, p. 45)
1) Fungsi Makro
Kewirausahaan memiliki fungsi dalam ekonomi nasional sebagai penggerak,
pengendali, dan pemacu perekonomian suatu negara. Dengan adanya kewirausahaan,
wirausahawan memiliki fungsi untuk menciptakan investasi baru, pembentukan modal baru,
menghasilkan lapangan kerja baru, menciptakan produktivitas, meningkatkan ekspor,
mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan
kesejahteraan.
2) Fungsi Mikro
Secara mikro dengan adanya kewirausahaan, wirausahawan dalam perusahaan
memiliki fungsi untuk menanggung risiko dan ketidakpastian, mengombinasikan peluang-
peluang ke dalam cara yang baru dan berbeda, menciptakan nilai tambah, menciptakan
usaha-usaha baru serta peluang-peluang baru.
Saat ini pendidikan kewirausahaan merupakan suatu mata pelajaran tersendiri yaitu
mata pelajaran pendidikan prakarya dan kewirausahaan. Menurut Saroni (2012, p. 45)
Pendidikan kewirausahaan adalah satu program pendidikan yang menggarap aspek
kewirausahaan sebagai bagian penting dalam pembekalan kompetensi anak didik.
Pendidikan kewirausahaan tersebut diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi anak didik
terkait dengan peranannya dalam kehidupan.
Pendidikan kewirausahaan sebagai proses positif yang mempersiapkan siswa
memiliki sikap kreatif dan inovatif yang siap bekerja. Saroni (2012, p. 146) mengemukakan
perlunya menanamkan pendidikan kewirausahaan dengan cara sebagai berikut. (1)Warung
kelas sebagai pemicu semangat kewirausahaan, (2) Pembelajaran berkesinambungan,
(3)Menjadikan kegiatan kewirausahaan sebagai kegiatan yang menyenangkan.
Menurut Suryana (2014, p. 22) ciri-ciri umum kewirausahaan dapat dilihat dari
berbagai aspek kepribadian seperti jiwa, watak, sikap dan perilaku seseorang. Ciri-ciri
kewirausahaan meliputi 6 komponen penting yaitu percaya diri, berorientasi pada hasil,
berani mengambil risiko, kepemimpinan, keorisinalitasan, dan berorientasi pada masa
depan. Ciri-ciri tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut.
1) Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen,
disiplin, bertanggung jawab
2) Memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam bertindak, dan aktif
3) Memiliki motif berprestasi, indikatornya berorientasi pada hasil dan wawasan ke depan
4) Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil beda, dapat dipercaya
dan tangguh dalam bertindak
5) Berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan dan oleh karena itu menyukai
tantangan
Pendapat lain menurut Meredith, et. al (2000, p. 5) menarik kesimpulan sebagai
berikut. Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat
22
Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.11, No.1, 2018
guna memastikan sukses. Para wirausaha berorientas kepada tindakan, dan bermotivasi
tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar tujuannya.
Dari ciri-ciri yang disebutkan tersebut terdapat teori lain yang diungkapkan
mengenai jiwa dan sikap kewirausahaan. Jiwa dan sikap kewirausahaan merupakan sikap
yang perlu dimiliki oleh wirausahwan untuk membangun usahanya. Menurut Suryana (2013,
p. 2) berpendapat sebagai berikut. Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-
orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirauasahaan, yaitu orang yang percaya diri (yakin,
optimis, dan penuh komitmen), berinisiatif (energik dan percaya diri), memiliki motif
berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan), memiliki jiwa kepemimpinan
(berani tampil berbeda), dan berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan (karena itu
suka akan tantangan). Sunarya, PO Abas. Sudaryono. dan Saefullah, Asep (2011, p. 91)
berpendapat sebagai berikut. Bahwa terdapat beberapa kapita selekta jiwa wirausaha yaitu.
(1) Berani bermimpi, (2) berani mencoba, (3) berani gagal, (4) memanfaatkan peluang
bisnis, (5) memulai bisnis baru, (6) belajar bisnis sambil jalan, (7) sukses adalah guru yang
buruk, (8) emosi dalam bisnis, (9) wirausaha kreatif, (10) optimisme wirausaha
Dari teori yang dikemukakan oleh para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
seorang wirausahawan harus memiliki karakteristik yang harus dimiliki sehingga peluang
usaha yang dilakukan mencapai keberhasilan adalah sebagai berikut. Karateristik tersebut
antara lain sebagai berikut.
1) Berkomitmen terhadap pekerjaan serta memiliki rasa tanggung jawab.
2) Berani menghadapi risiko, seorang wirausahawan harus berani mengambil risiko.
Semakin beesar risiko yang dihadapinya kemungkinan untuk meraih keuntungan juga
semakin besar.
3) Mencari peluang, wirausahawan harus selalu mencari peluang tidak hanya peluang yang
sudah ada tetapi harus dapat juga menciptakan peluang.
4) Kreativitas tinggi dan berinovasi, seorang wirausahawan harus memiliki jiwa kreatif
yang tinggi sehingga selalu muncul ide-ide baru dalam mengembangkan usahanya.
Berinovasi, selain menciptakan peluang wirausahawan juga harus dapat berinovasi
dengan ide-ide yang dipikirkan sendiri yang berbeda dengan sesuatu yang sebelum-
sebelumnya
METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
deskriptif. Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif karena ingin mendapatkan
informasi dan gambaran secara langsung yang jelas dan nyata serta berusaha
mengungkapkan gejala yang ada di lapangan secara menyeluruh.Peneliti berusaha
mengungkapkan respon yang diberikan oleh siswa mengenai pengetahuan kewirausahaan
yang dipahami oleh siswa dan jiwa kewirausahaan yang ada pada diri siswa saat proses
wawancara. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi,
dimana peneliti melakukan fokus penelitian dengan menggali, memahami dan menjelaskan
arti fenomena/ peristiwa yang berkaitan dengan kewirausahaan dan jiwa wirausaha.
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
observasi, tes, wawancara dan dokumentasi.
1. Observasi
23
Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.11, No.1, 2018
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi partisipasi pasif dimana peneliti
ikut masuk ke dalam kelas dan mengamati hal yang berkaitan dengan pengetahuan
kewirausahaan dan jiwa wirausaha siswa. Peneliti mengikuti pembelajaran kewirausahaan
yang dilaksanakan di kelas XI IPS 1 dan XI IPS 3, serta mengamati siswa melakukan
presentasi produk kewirausahaan. Kegiatan observasi juga digunakan untuk menetapkan
siswa manakah yang akan dijadikan informan pada saat wawancara.
2. Tes
Dalam penelitian ini dilaksanakan tes tertulis yaitu tes mengenai pengetahuan
kewirausahaan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Tes dilaksanakan untuk
mengetahui hasil belajar peserta didik dengan kategori nilai sangat baik, baik, cukup, dan
kurang. Kategori penilaian tersebut digunakan untuk memilih siswa yang akan dijadikan
informan oleh peneliti. Peneliti tidak memilih subjek secara subjektif hanya dari hasil tes
saja. Akan tetapi peneliti juga telah melakukan observasi pada informan tersebut. Peneliti
akan memilih subjek yang sesuai dengan kriteria.
3. Wawancara
Wawancara dipergunakan untuk mengetahui pendapat secara lisan dari subyek yang
diteliti. Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan
yaitu guru mata pelajaran kewirausahaan dan beberapa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2
Malang. Tujuan wawancara ini untuk menggali informasi lebih dalam yang dubutuhkan oleh
peneliti berkaitan dengan pengetahuan kewirausahaan dan jiwa wirausaha siswa SMA
Negeri 2 Malang.
Wawancara dilakukan setelah observasi dan tes terlaksana dengan informan
sebanyak 8 siswa yang terdiri 4 siswa kelas XI IPS 1 dan 4 siswa kelas XI IPS 3. Wawancara
berjenis semi terstruktur yaitu peneliti menyiapkan daftar pertanyaan pada lembar
wawancara semi terstruktur yang berkaitan dengan indikator jiwa wirausaha. Wawancara
semi terstruktur peneliti dengan siswa bersifat informal dengan disertai indikator dan lembar
wawancara yang telah disediakan dapat berubah urutannya disesuaikan dengan ciri masing-
masing informan.
PEMBAHASAN
Kewirasahaan merupakan kemampuan seseorang dalam menjalankan ataupun
menciptakan usahanya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Selain itu
kewirausahaan dapat menjadikan sesorang memiliki sikap-sikap yang dapat membuat usaha
yang dijalankan semakin berkembang. Tidak hanya berkreasi dalam kewirausahaan juga
dituntut untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Seperti yang diungkapkan
Suryana (2014, p. 2). Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang dapat dipandang
sebagai kemampuan yang dilahirkan dari pengalaman langsung di lapangan dan merupakan
bakat yang dibawa sejak lahir yang mengembangkan kreativitas dan inovasi dari pemikiran
seseorang. Sehingga kewirausahaan tidak hanya mengenai membuka suatu usaha saja akan
tetapi juga menciptakan usaha serta mengembangkan usaha yang ada melalui pemikiran
seseorang. Wawasan mengenai pengetahuan kewirausahan merupakan hal yang sangat
penting dimiliki oleh siswa SMA karena dengan adanya wawasan tersebut siswa dapat
melihat ke depan serta dapat mengembangkan dirinya untuk mengetahui secara khusus arti
penting dari kegiatan kewirausahaan.
24
Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.11, No.1, 2018
25
Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.11, No.1, 2018
26
Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.11, No.1, 2018
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka didapatkan kesimpulan yaitu:
1) Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan siswa sudah memiliki pengetahuan
kewirausahaan yang baik dimana siswa memiliki wawasan mengenai kewirausahaan tidak
hanya secara umum saja akan tetapi juga secara khusus dengan didukung adanya mata
pelajaran kewirausahaan yang diajarkan oleh siswa. Selain itu siswa juga mengetahui
manfaat serta arti penting dalam kewirausahaan dengan berpikiran untuk membuka usaha
serta mengembangkan usaha yang akan dijalankannya; 2) Setiap siswa memiliki
karakteristik jiwa wirausaha yang berbeda-beda. Jiwa wirausaha yang ada dalam diri siswa
yaitu berkomitmen terhadap pekerjan, berani mengambil risiko, mencari peluang serta
kreativitas tinggi dan berinovasi. Siswa menunjukkan jiwa wirausaha yang ada pada diri
siswa dengan ketertarikan siswa dalam melakukan kegiatan wirausaha.
Dari kesimpulan yang telah diambil, peneliti memberikan beberapa saran yang
dijadikan sebagai referensi untuk perbaikan di kegiatan pembelajaran mendatang. Saran
yang dapat peneliti sampaikan yaitu: 1) Pengoptimalan pengetahuan kewirausahaan yang
dimiliki siswa harus ditingkatkan dengan berkonsentrasi pada mata pelajaran
kewirausahaan. Sehingga siswa memiliki pengetahuan kewirausahaan lebih maksimal serta
senantiasa akan terwujud pembelajaran kewirausahaan yang baik dan maksimal; 2) Dengan
adanya jiwa wirausaha yang dimiliki oleh siswa diharapkan siswa dapat memanfaatkan jiwa
wirausaha tersebut serta mengatasi kendala yang ada dalam menjalankan usaha. Sehingga
terwujud kelancaran dan kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan kewirausahaan
DAFTAR PUSTAKA
Geoffrey G, Mederith. Robert E, Nelson & Philip A, Neck (2002) Kewirausahaan: Teori
dan Praktek. Terjemahan Asparsayogi, Andre Jakarta: Penerbit PPM
Purhantara, Wahyu (2013) Analisis Kepemilikan Jiwa Kewirausahaan: Evaluasi Outcome
Pendidikan Menengah di Jawa. (Online) (http://
journal.uny.ac.id/index.php/economia/article/download/1808/1500), diakses: 25
Februari 2016
Saiman, Leonardus (2014) Kewirausahaan: Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta:
Salemba Empat
Saroni, Mohammad (2012) Mendidik dan Melatih Entrepeneur Muda Membuka Kesadaran
Atas Pentingnya Kewirausahaan bagi Anak Didik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Subijanto (2012) Analisis Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan.
(Online), (http://jurnaldikbud.net/index.php/jpnk/article/viewFile/78/75), diakses: 25
Februari 2016
Sunarya, PO Abas, Sudaryono dan Saefullah Asep (2011) Kewirausahaan Membahas:
Pengelolaan dan Pengembangan Entrepreneurship IT-Preneurship, Kewirausahaan di
Bidang Teknologi Informasi Teori dan Praktik Pengelolaan Kewirausahaan Dilengkapi
dengan Kasus. Yogyakarta:: Penerbit ANDI
Suryana (2013) Ekonomi Kreatif, Ekonomi Baru: Mengubah Ide dan Menciptakan Peluang.
Jakarta: Salemba Empat
Suryana (2014) Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat
27
Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.11, No.1, 2018
28