Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.11, No.

1, 2018
DOI: https://dx.doi.org/10.17977/UM014v11i12018p0020

ANALISIS PENGETAHUAN KEWIRAUSAHAAN DAN JIWA WIRAUSAHA


PADA SISWA SMA NEGERI 2 MALANG

Eka Aprilia Hani1, Lisa Rokhmani2


1. Economic Education Program, Faculty of Economics, State University Malang
2. Economic Education Program, Faculty of Economics, State University Malang
ekaapriliahani15@gmail.com, lisa.rokhmani@um.ac.id

Abstract
This research departs from the problem of lack of understanding of the importance of
entrepreneurship in high school. The existence of entrepreneurship subjects is expected
to develop students' skills in developing the business and foster the entrepreneurial spirit
that is in the students themselves. The type of this research is qualitative descriptive
located in SMA Negeri 2 Malang. Technique of collecting data is done through
observation, test, interview and documentation. The results showed that students can
understand entrepreneurial knowledge well with the thought to open a business and
mengmebangkan effort. In addition each student has the characteristics of
entrepreneurial spirit that is different in him. The entrepreneurial spirit within the
students is committed to work, dare to take risks, look for opportunities and creativity
and innovate.
Keywords: Entrepreneurial Knowledge, Entrepreneurial Soul

History of Article:
Received : (21 Januari 2018), Accepted : (11Februari 2018), Publised : (15 Maret 2018)
Citation:
Hani, Eka Aprilia, & Lisa Rokhmani (2018) Analisis Pengetahuan Kewirausahaan Dan Jiwa
Wirausaha Pada Siswa SMA Negeri 2 Malang. [Analysis of Entrepreneurship Knowledge and
Entrepreneurial Soul In Students of SMA Negeri 2 Malang]. Jurnal Pendidikan Ekonomi, 11(1),
20-28
© Universitas Negeri Malang

PENDAHULUAN
Kewirausahaan menurut kurikulum 2013 kini merupakan salah satu mata pelajaran
yang diajarkan pada siswa SMA yang diajarkan pada siswa jurusan IPS yaitu sebagai mata
pelajaran kewirausahaan dan prakarya, yang pada awalnya kewirausahaan ini masuk ke
dalam materi ekonomi. Mata pelajaran kewirausahaan memiliki banyak peran yang sangat
penting dalam perekonomian. Dengan adanya mata pelajaran kewirausahaan ini siswa dapat
mengembangkan ketrampilannya dalam membuka usaha dengan cara seperti menciptakan
produk, memasarkan produk dan lain sebagainya. Selain itu pemberian mata pelajaran
tersebut dapat menumbuhkan semangat serta pengetahuan akan kewirausahaan sejak dini
dan merupakan langkah yang baik untuk menyiapkan wirausahawan muda di Indonesia.

Jurnal Pendidikan Ekonomi


p-ISSN: 0216-7085, e-ISSN: 2579-3780
20
Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.11, No.1, 2018

Sehingga dengan adanya mata pelajaran kewirausahaan diharapkan dapat menciptakan


ketertarikan seorang individu untuk menjalankan suatu usaha. Guru pada mata pelajaran
kewirausahaa tersebut memberikan tugas kepada siswa untuk melakukan kegiatan
kewirausahaan. Selain itu guru memanfaatkan adanya kantin UKS tersebut dengan
memberikan tugas kepada siswa untuk menciptakan suatu produk yang bisa dijual di
lingkungan sekolah. SMA Negeri 2 Malang merupakan salah satu SMA di Kota Malang
yang memiliki kantin UKS yang berprinsip bahwa kantin hanya menjual makanan-makanan
yang sehat dan ramah lingkungan. Makanan dan minuman yang dijual merupakan makanan
dan minuman yang mempunyai harga yang relatif mahal dan sulit dijangkau oleh siswa
SMA. Hal tersebut memicu beberapa siswa tertarik untuk berwirausaha dengan membuka
suatu usaha dengan menjual makanan-makanan ringan yang tidak dijual di kantin dengan
harga yang lebih dapat dijangkau oleh siswa. Kantin UKS merupakan tantangan serta
peluang yang bisa dimanfaatkan siswa untuk melakukan kegiatan kewirausahaan dengan
kemampuan yang dimilikinya. Menurut Witjaksana, Mit (2014, p.4) Kata wirausaha lebih
tepat digunakan ketika kita bermaksud menunjukkan upaya yang dilakukan atas inisiatif dan
kemampuan sendiri. Pada siswa SMA seharusnya juga dilakukan praktik untuk mata
pelajaran kewirausahaan tidak hanya menekankan teori yang diajarkan saja. Hal tersebut
sudah dilaksanakan pada SMA Negeri 2 Malang dengan adanya mata pelajaran
kewirausahaan guru mata pelajaran tersebut mendorong siswa untuk melakukan kegiatan
kewirausahaan. Sehingga dalam pelaksanaan praktik tersebut diharapkan dapat
menumbuhkan jiwa berwirausaha dan pemberian teori menambah pengetahuan
kewirausahaan pada siswa di bangku SMA. Akan tetapi dari hasil penelitian pra lapangan
adanya kecenderungan pemikiran siswa SMA, bahwa yang telah berhasil menyelesaikan
pendidikan formal pada umumnya cenderung memiliki keinginan untuk menjadi pegawai
negeri atau pegawai swasta, dan hanya ada sedikit bahkan tidak ada yang berpikir untuk
memulai berwirausaha atau membuka usaha baru. Selain itu kendala yang dari sekolah yang
tidak memperbolehkan siswa untuk membuka usaha makanan yang tidak sehat dan tidak
sesuai dengan prinsip kantin UKS juga menyebabkan banyak siswa yang berhenti
melakukan usaha. Hal tersebut dikarenakan belum adanya pengetahuan mengenai
kewirausahaan secara luas serta belum tumbuhnya jiwa wirausaha untuk berpikir kreatif dan
inovatif dari setiap siswa SMA. Sehingga pada pendidikan formal pada jenjang SMA
terkadang mata pelajaran kewirausahaan cenderung diabaikan oleh pendidik maupun peserta
didik
Kewirausahaan (entrepreneurship) adalah suatu disiplin ilmu yang mempelajari
tentang nilai, kemampuan (ability), dan perilaku seseorang dalam menghadapi tantangan
hidup dan cara memperoleh peluang dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya.
Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu tersendiri, memiliki proses sistematis dan
dapat diterapkan dalam bentuk penerapan kreativitas dan keinovasian seperti yang
diuangkapkan Suryana (2014, p.2). Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang
dapat dipandang sebagai kemampuan yang dilahirkan dari pengalaman langsung di lapangan
dan merupakan bakat yang dibawa sejak lahir yang mengembangkan kreativitas dan inovasi
dari pemikiran seseorang.
Jadi seorang wirausahawan tidak hanya berkreasi dalam kewirausahaan juga dituntut
untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Kewirausahaan memiliki fungsi dan

21
Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.11, No.1, 2018

peran yang penting dalam pembangunan dan perkembangan suatu negara. Kewirausahaan
memiliki fungsi yang penting baik secara mikro maupun secara makro. Berikut ini
merupakan fungsi kewirausahaan menurut Saiman (2014, p. 45)
1) Fungsi Makro
Kewirausahaan memiliki fungsi dalam ekonomi nasional sebagai penggerak,
pengendali, dan pemacu perekonomian suatu negara. Dengan adanya kewirausahaan,
wirausahawan memiliki fungsi untuk menciptakan investasi baru, pembentukan modal baru,
menghasilkan lapangan kerja baru, menciptakan produktivitas, meningkatkan ekspor,
mendorong pertumbuhan ekonomi, mengurangi kesenjangan sosial dan meningkatkan
kesejahteraan.
2) Fungsi Mikro
Secara mikro dengan adanya kewirausahaan, wirausahawan dalam perusahaan
memiliki fungsi untuk menanggung risiko dan ketidakpastian, mengombinasikan peluang-
peluang ke dalam cara yang baru dan berbeda, menciptakan nilai tambah, menciptakan
usaha-usaha baru serta peluang-peluang baru.
Saat ini pendidikan kewirausahaan merupakan suatu mata pelajaran tersendiri yaitu
mata pelajaran pendidikan prakarya dan kewirausahaan. Menurut Saroni (2012, p. 45)
Pendidikan kewirausahaan adalah satu program pendidikan yang menggarap aspek
kewirausahaan sebagai bagian penting dalam pembekalan kompetensi anak didik.
Pendidikan kewirausahaan tersebut diharapkan dapat menjadi nilai tambah bagi anak didik
terkait dengan peranannya dalam kehidupan.
Pendidikan kewirausahaan sebagai proses positif yang mempersiapkan siswa
memiliki sikap kreatif dan inovatif yang siap bekerja. Saroni (2012, p. 146) mengemukakan
perlunya menanamkan pendidikan kewirausahaan dengan cara sebagai berikut. (1)Warung
kelas sebagai pemicu semangat kewirausahaan, (2) Pembelajaran berkesinambungan,
(3)Menjadikan kegiatan kewirausahaan sebagai kegiatan yang menyenangkan.
Menurut Suryana (2014, p. 22) ciri-ciri umum kewirausahaan dapat dilihat dari
berbagai aspek kepribadian seperti jiwa, watak, sikap dan perilaku seseorang. Ciri-ciri
kewirausahaan meliputi 6 komponen penting yaitu percaya diri, berorientasi pada hasil,
berani mengambil risiko, kepemimpinan, keorisinalitasan, dan berorientasi pada masa
depan. Ciri-ciri tersebut dapat dilihat dari beberapa indikator sebagai berikut.
1) Penuh percaya diri, indikatornya adalah penuh keyakinan, optimis, berkomitmen,
disiplin, bertanggung jawab
2) Memiliki inisiatif, indikatornya adalah penuh energi, cekatan dalam bertindak, dan aktif
3) Memiliki motif berprestasi, indikatornya berorientasi pada hasil dan wawasan ke depan
4) Memiliki jiwa kepemimpinan, indikatornya adalah berani tampil beda, dapat dipercaya
dan tangguh dalam bertindak
5) Berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan dan oleh karena itu menyukai
tantangan
Pendapat lain menurut Meredith, et. al (2000, p. 5) menarik kesimpulan sebagai
berikut. Para wirausaha adalah orang-orang yang mempunyai kemampuan melihat dan
menilai kesempatan-kesempatan bisnis; mengumpulkan sumber-sumber daya yang
dibutuhkan guna mengambil keuntungan daripadanya dan mengambil tindakan yang tepat

22
Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.11, No.1, 2018

guna memastikan sukses. Para wirausaha berorientas kepada tindakan, dan bermotivasi
tinggi yang mengambil resiko dalam mengejar tujuannya.
Dari ciri-ciri yang disebutkan tersebut terdapat teori lain yang diungkapkan
mengenai jiwa dan sikap kewirausahaan. Jiwa dan sikap kewirausahaan merupakan sikap
yang perlu dimiliki oleh wirausahwan untuk membangun usahanya. Menurut Suryana (2013,
p. 2) berpendapat sebagai berikut. Proses kreatif dan inovatif hanya dilakukan oleh orang-
orang yang memiliki jiwa dan sikap kewirauasahaan, yaitu orang yang percaya diri (yakin,
optimis, dan penuh komitmen), berinisiatif (energik dan percaya diri), memiliki motif
berprestasi (berorientasi hasil dan berwawasan ke depan), memiliki jiwa kepemimpinan
(berani tampil berbeda), dan berani mengambil risiko dengan penuh perhitungan (karena itu
suka akan tantangan). Sunarya, PO Abas. Sudaryono. dan Saefullah, Asep (2011, p. 91)
berpendapat sebagai berikut. Bahwa terdapat beberapa kapita selekta jiwa wirausaha yaitu.
(1) Berani bermimpi, (2) berani mencoba, (3) berani gagal, (4) memanfaatkan peluang
bisnis, (5) memulai bisnis baru, (6) belajar bisnis sambil jalan, (7) sukses adalah guru yang
buruk, (8) emosi dalam bisnis, (9) wirausaha kreatif, (10) optimisme wirausaha
Dari teori yang dikemukakan oleh para ahli tersebut maka dapat disimpulkan bahwa
seorang wirausahawan harus memiliki karakteristik yang harus dimiliki sehingga peluang
usaha yang dilakukan mencapai keberhasilan adalah sebagai berikut. Karateristik tersebut
antara lain sebagai berikut.
1) Berkomitmen terhadap pekerjaan serta memiliki rasa tanggung jawab.
2) Berani menghadapi risiko, seorang wirausahawan harus berani mengambil risiko.
Semakin beesar risiko yang dihadapinya kemungkinan untuk meraih keuntungan juga
semakin besar.
3) Mencari peluang, wirausahawan harus selalu mencari peluang tidak hanya peluang yang
sudah ada tetapi harus dapat juga menciptakan peluang.
4) Kreativitas tinggi dan berinovasi, seorang wirausahawan harus memiliki jiwa kreatif
yang tinggi sehingga selalu muncul ide-ide baru dalam mengembangkan usahanya.
Berinovasi, selain menciptakan peluang wirausahawan juga harus dapat berinovasi
dengan ide-ide yang dipikirkan sendiri yang berbeda dengan sesuatu yang sebelum-
sebelumnya

METODE PENELITIAN
Pendekatan yang digunakan pada penelitian ini adalah pendekatan kualitatif
deskriptif. Peneliti menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif karena ingin mendapatkan
informasi dan gambaran secara langsung yang jelas dan nyata serta berusaha
mengungkapkan gejala yang ada di lapangan secara menyeluruh.Peneliti berusaha
mengungkapkan respon yang diberikan oleh siswa mengenai pengetahuan kewirausahaan
yang dipahami oleh siswa dan jiwa kewirausahaan yang ada pada diri siswa saat proses
wawancara. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah fenomenologi,
dimana peneliti melakukan fokus penelitian dengan menggali, memahami dan menjelaskan
arti fenomena/ peristiwa yang berkaitan dengan kewirausahaan dan jiwa wirausaha.
Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini adalah
observasi, tes, wawancara dan dokumentasi.
1. Observasi

23
Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.11, No.1, 2018

Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi partisipasi pasif dimana peneliti
ikut masuk ke dalam kelas dan mengamati hal yang berkaitan dengan pengetahuan
kewirausahaan dan jiwa wirausaha siswa. Peneliti mengikuti pembelajaran kewirausahaan
yang dilaksanakan di kelas XI IPS 1 dan XI IPS 3, serta mengamati siswa melakukan
presentasi produk kewirausahaan. Kegiatan observasi juga digunakan untuk menetapkan
siswa manakah yang akan dijadikan informan pada saat wawancara.
2. Tes
Dalam penelitian ini dilaksanakan tes tertulis yaitu tes mengenai pengetahuan
kewirausahaan untuk mengukur hasil belajar peserta didik. Tes dilaksanakan untuk
mengetahui hasil belajar peserta didik dengan kategori nilai sangat baik, baik, cukup, dan
kurang. Kategori penilaian tersebut digunakan untuk memilih siswa yang akan dijadikan
informan oleh peneliti. Peneliti tidak memilih subjek secara subjektif hanya dari hasil tes
saja. Akan tetapi peneliti juga telah melakukan observasi pada informan tersebut. Peneliti
akan memilih subjek yang sesuai dengan kriteria.
3. Wawancara
Wawancara dipergunakan untuk mengetahui pendapat secara lisan dari subyek yang
diteliti. Wawancara dilakukan dengan cara tanya jawab antara peneliti dengan informan
yaitu guru mata pelajaran kewirausahaan dan beberapa siswa kelas XI IPS SMA Negeri 2
Malang. Tujuan wawancara ini untuk menggali informasi lebih dalam yang dubutuhkan oleh
peneliti berkaitan dengan pengetahuan kewirausahaan dan jiwa wirausaha siswa SMA
Negeri 2 Malang.
Wawancara dilakukan setelah observasi dan tes terlaksana dengan informan
sebanyak 8 siswa yang terdiri 4 siswa kelas XI IPS 1 dan 4 siswa kelas XI IPS 3. Wawancara
berjenis semi terstruktur yaitu peneliti menyiapkan daftar pertanyaan pada lembar
wawancara semi terstruktur yang berkaitan dengan indikator jiwa wirausaha. Wawancara
semi terstruktur peneliti dengan siswa bersifat informal dengan disertai indikator dan lembar
wawancara yang telah disediakan dapat berubah urutannya disesuaikan dengan ciri masing-
masing informan.

PEMBAHASAN
Kewirasahaan merupakan kemampuan seseorang dalam menjalankan ataupun
menciptakan usahanya sendiri tanpa harus bergantung pada orang lain. Selain itu
kewirausahaan dapat menjadikan sesorang memiliki sikap-sikap yang dapat membuat usaha
yang dijalankan semakin berkembang. Tidak hanya berkreasi dalam kewirausahaan juga
dituntut untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Seperti yang diungkapkan
Suryana (2014, p. 2). Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang dapat dipandang
sebagai kemampuan yang dilahirkan dari pengalaman langsung di lapangan dan merupakan
bakat yang dibawa sejak lahir yang mengembangkan kreativitas dan inovasi dari pemikiran
seseorang. Sehingga kewirausahaan tidak hanya mengenai membuka suatu usaha saja akan
tetapi juga menciptakan usaha serta mengembangkan usaha yang ada melalui pemikiran
seseorang. Wawasan mengenai pengetahuan kewirausahan merupakan hal yang sangat
penting dimiliki oleh siswa SMA karena dengan adanya wawasan tersebut siswa dapat
melihat ke depan serta dapat mengembangkan dirinya untuk mengetahui secara khusus arti
penting dari kegiatan kewirausahaan.

24
Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.11, No.1, 2018

Kewirausahaan memiliki banyak manfaat, salah satunya dengan adanya


kewirausahaan seseorang dapat membuka suatu usaha tanpa harus bergantung pada orang
lain. Sehingga seorang wirausahawan akan senantiasa memikirkan usaha yang akan
dilakukan tanpa harus menunggu pekerjaan dari orang lain. Selain itu dengan adanya
kewirausahaan kebutuhan-kebutuhan dari masyarakat akan terpenuhi dengan adanya usaha-
usaha yang dijalankan oleh seorang wirausaha. Sejalan dengan pendapat Mederith , et. Al
(2002, p. 11) bahwa ciri wirausaha yang penting adalah bahwa seseorang dapat menawarkan
sesuatu yang berguna bagi orang lain. Semakin besar kebutuhan orang akan produk atau
jasa, maka semakin besar imbalan yang akan diperoleh. Jika seseorang bekerja untuk
meningkatkan hidup orang lain dan memperbaiki kehidupan mereka, makawirausahawan
tersebut akan melayani kebutuhan-kebutuhan yang dibutuhkan di masyarakat.
Walaupun dalam menjalankan usaha memiliki resiko kegagalan yang cukup besar,
akan tetapi dengan berwirausaha juga akan mendapatkan untung yang lebih besar pula.
Seperti yang diungkapkan oleh Zimmerer (2008, p. 7) kewirausahaan tidak sama seperti
melempar anak panah dan berharap untuk mendapatkan yang terbaik. Kewirausahaan
menyangkut perencanaan dan pengambilan risiko yang telah diperhitungkan berdasarkan
pengetahuan mengenai pasar, ketersediaan sumber daya atau produk, dan tindakan terencana
yang berpotensial akan berhasil. Sehingga dalam kewirausahaan memiliki banyak kendala
yang harus dihadapi oleh wirausahawan.
Dengan kata lain, wirausahawan apabila ingin berhasil dalam menjalankan suatu
usaha harus menghadapi risiko-risiko yang ada di depan, karena wirausahawan yang sukses
bukanlah pengambil risiko, akan tetapi lebih sebagai penghapus risiko dengan membuang
sebanyak mungkin halangan yang akan dihadapi sebagai hambatan dalam menjalankan
usahanya.
Sesuai dengan pendapat Subijanto (2012, p. 163) menyatakan bahwa pada
hakikatnya, tujuan pemberian materi tersebut antara lain memberi bekal kemampuan dalam
wujud kompetensi dasar terkait dengan kemandirian lulusan agar mampu bekerja secara
mandiri. Selain itu pemberian mata pelajaran pendidikan kewirausahaan pada siswa Sekolah
Menengah Atas (SMA) merupakan upaya untuk menjadikan siswa sebagai wirausahawan
yang menciptakan barang atau jasa untuk kebutuhan hidup masyarakat. Dalam upaya
memberikan bekal bagi siswa sehingga tidak kesulitan saat menghadapi kehidupan di
masyarakat.Kegiatan pembelajaran kewirausahaan yang diberikan antara lain dengan materi
menciptakan produk, memasarkan produk, serta membuat analisis SWOT mengenai produk.
Sehingga pada siswa SMA pendidikan kewirausahaan tidak hanya memberikan bekal teori
atau konsep kewirausahaan semata, akan tetapi pendidikan kewirausahaan ini diberikan
dengan berbagai pelatihan aplikatif.
Pendidikan kewirausahaan memiliki peran yang sangat positif untuk menarik siswa
untuk memulai berwirausaha. Selain itu dengan adanya pendidikan kewirausahaan pada
siswa SMA Negeri 2 Malang dapat menumbuhkan jiwa wirausaha pada diri siswa. Sejalan
dengan Purhantara (2013, p. 175) menyatakan bahwa pendidikan memiliki peran sentral
dalam membentuk karakter dan jiwa kewirausahaan.
Jiwa wirausaha merupakan sikap-sikap yang harus dimiliki oleh seorang
wirausahawan dalam menjalankan usahanya. Dengan adanya jiwa wirausaha dalam diri
seseorang diharapkan tercapainya tujuan dalam menjalankan usahanya agar semakin

25
Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.11, No.1, 2018

mengalami kesuksesan serta mengalami perkembangan. Mederit, et al (2002, p. 12)


menyatakan bahwa para wirausaha memiliki kemampuan-kemampuan tertentu yang dapat
diterapkan pada sejumlah karir yang luas. Sehingga kemampuan-kemampuan yang dimiliki
tersebut dapat menjadikan usaha yang dijalankan semakin maju dan berkembang.
a. Berkomitmen Terhadap Pekerjaan
Seorang wirausahawan harus memiliki komitmen kepada usahanya, sehingga dalam
menjalankan usaha nantinya akan memiliki tanggung jawab secara penuh pada usahanya.
Tanggung jawab secara penuh akan dapat digunakan untuk mengembangkan usahanya agar
senantiasa berkembang. Pada jiwa wirausaha ini terdapat 4 variabel yaitu (1) berani
bermimpi, (2) berani mencoba, (3) belajar bisnis sambil jalan, (4) optimisme dalam
menjalankan usaha
b. Berani Menghadapi Risiko
Seseorang yang membuka suatu usaha akan menghadapi risiko yang harus dilalui.
Wirausahawan akan mengalami risiko-risiko yang tinggi yang harus dihadapi. Pada jiwa
wirausaha ini terdapat 3 variabel yaitu. (1) berani gagal, (2) menghadapi kesuksesan, (3)
mengendalikan emosi dalam bisnis
c. Mencari Peluang
Peluang dapat dilihat didapatkan darimana saja, lingkungan merupakan salah satu
faktor yang dapat membuat seorang wirausahawan dapat menemukan peluang usaha.
Peluang usaha yang ada dapat dimanfaatkan oleh seorang wirausahawan untuk membuka
suatu usaha. Berikut merupakan 2 variabel pada jiwa wirausaha ini. (1) memanfaatkan
peluang bisnis yang ada, (2) memulai bisnis baru
d. Kreativitas Tinggi dan Berinovasi
Wirausahawan yang dapat dikatakan sukses merupakan seseorang yang selalu
memiliki ide-ide baru yang akan senantiasa dikembangkan. Ide tersebut dapat digunakan
untuk memcahkan masalah dan memenuhi kebutuhan yang ada.
Seorang wirausaha dituntut untuk bekerja 24 jam sehari dan 7 hari dalam seminggu.
Hal tersebut menjadikan seorang wirausaha harus memiliki kreatifitas untuk
mengembangkan suatu usaha. Dari kreativitas akan muncul barang, dan jasa atau ide baru
sebagai inovasi baru, untuk memenuhi kebutuhan pasar yang terus berkembang. Dalam
penelitian ini sebagian besar informan dapat berkreasi dengan memanfaatkan peluang yang
ada.
Jadi dapat disimpulkan bahwa setiap individu memiliki karakteristik yang berbeda-
beda, selain itu setiap siswa juga memiliki jiwa wirausaha yang berbeda-beda dalam dirinya.
Dalam hal ini siswa dapat menumbuhkan jiwa wirausaha yang dimiliki dengan adanya
pembelajaran kewirausahaan. Pembelajaran yang tidak hanya berdasarkan teori saja, akan
tetapi juga terdapat praktik yang dapat membuat siswa lebih tertarik dalam berwirausaha.
Mendukung tumbuhnya jiwa wirausaha dapat dilihat dari aktivitas wirausaha yang terjadi
dalam lingkungan sekolah. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil observasi saat siswa
melakukan kegiatan wirausaha yaitu membuka suatu usaha serta memasarkan produknya ke
setiap kelas. Kendala yang terjadi tidak dijadikan suatu halangan akan tetapi siswa
memikirkan peluang-peluang yang lain dari kendala yang dialami. Selain itu siswa sangat
baik dalam memanfaatkan peluang yang ada pada lingkungan sekolah.

26
Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.11, No.1, 2018

KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan, maka didapatkan kesimpulan yaitu:
1) Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan siswa sudah memiliki pengetahuan
kewirausahaan yang baik dimana siswa memiliki wawasan mengenai kewirausahaan tidak
hanya secara umum saja akan tetapi juga secara khusus dengan didukung adanya mata
pelajaran kewirausahaan yang diajarkan oleh siswa. Selain itu siswa juga mengetahui
manfaat serta arti penting dalam kewirausahaan dengan berpikiran untuk membuka usaha
serta mengembangkan usaha yang akan dijalankannya; 2) Setiap siswa memiliki
karakteristik jiwa wirausaha yang berbeda-beda. Jiwa wirausaha yang ada dalam diri siswa
yaitu berkomitmen terhadap pekerjan, berani mengambil risiko, mencari peluang serta
kreativitas tinggi dan berinovasi. Siswa menunjukkan jiwa wirausaha yang ada pada diri
siswa dengan ketertarikan siswa dalam melakukan kegiatan wirausaha.
Dari kesimpulan yang telah diambil, peneliti memberikan beberapa saran yang
dijadikan sebagai referensi untuk perbaikan di kegiatan pembelajaran mendatang. Saran
yang dapat peneliti sampaikan yaitu: 1) Pengoptimalan pengetahuan kewirausahaan yang
dimiliki siswa harus ditingkatkan dengan berkonsentrasi pada mata pelajaran
kewirausahaan. Sehingga siswa memiliki pengetahuan kewirausahaan lebih maksimal serta
senantiasa akan terwujud pembelajaran kewirausahaan yang baik dan maksimal; 2) Dengan
adanya jiwa wirausaha yang dimiliki oleh siswa diharapkan siswa dapat memanfaatkan jiwa
wirausaha tersebut serta mengatasi kendala yang ada dalam menjalankan usaha. Sehingga
terwujud kelancaran dan kemudahan dalam pelaksanaan kegiatan kewirausahaan

DAFTAR PUSTAKA
Geoffrey G, Mederith. Robert E, Nelson & Philip A, Neck (2002) Kewirausahaan: Teori
dan Praktek. Terjemahan Asparsayogi, Andre Jakarta: Penerbit PPM
Purhantara, Wahyu (2013) Analisis Kepemilikan Jiwa Kewirausahaan: Evaluasi Outcome
Pendidikan Menengah di Jawa. (Online) (http://
journal.uny.ac.id/index.php/economia/article/download/1808/1500), diakses: 25
Februari 2016
Saiman, Leonardus (2014) Kewirausahaan: Teori, Praktik, dan Kasus-kasus. Jakarta:
Salemba Empat
Saroni, Mohammad (2012) Mendidik dan Melatih Entrepeneur Muda Membuka Kesadaran
Atas Pentingnya Kewirausahaan bagi Anak Didik. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Subijanto (2012) Analisis Pendidikan Kewirausahaan di Sekolah Menengah Kejuruan.
(Online), (http://jurnaldikbud.net/index.php/jpnk/article/viewFile/78/75), diakses: 25
Februari 2016
Sunarya, PO Abas, Sudaryono dan Saefullah Asep (2011) Kewirausahaan Membahas:
Pengelolaan dan Pengembangan Entrepreneurship IT-Preneurship, Kewirausahaan di
Bidang Teknologi Informasi Teori dan Praktik Pengelolaan Kewirausahaan Dilengkapi
dengan Kasus. Yogyakarta:: Penerbit ANDI
Suryana (2013) Ekonomi Kreatif, Ekonomi Baru: Mengubah Ide dan Menciptakan Peluang.
Jakarta: Salemba Empat
Suryana (2014) Kewirausahaan: Kiat dan Proses Menuju Sukses. Jakarta: Salemba Empat

27
Jurnal Pendidikan Ekonomi, Vol.11, No.1, 2018

Thomas W, Zimmerer&Norman M, Scarbough (2008) Kewirausahaan dan Manajemen


Usaha Kecil. Terjemahan Kwary, Deny Arnos & Fitriasari, Dewi.. Jakarta: Salemba
Empat
Witjaksono, Mit (2014) Wawasan Kewirausahaan. Malang: Universitas Negeri Malang

28

Anda mungkin juga menyukai