Bisnis Internasional Sap 5
Bisnis Internasional Sap 5
SAP 5
PERDAGANGAN INTERNASIONAL
OLEH
KELOMPOK 4
PROGRAM EKSTENSI
UNIVERSITAS UDAYANA
2016
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun ringkasan materi kuliah (RMK) ini tepat
pada waktunya.
Dalam penyusunan ringkasan materi kuliah (RMK) ini, kami banyak mendapat
hambatan dan tambahan pengetahuan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak
tantangan itu bisa teratasi. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan ringkasan materi kuliah (RMK) ini.
Kami menyadari bahwa ringkasan materi kuliah (RMK) ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari
pembaca sangat kami harapkan untuk penyempurnaan ringkasan materi kuliah (RMK)
selanjutnya. Akhirnya kami mengharapkan semoga dari ringkasan materi kuliah (RMK)
ini kami dapat mengambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi
terhadap pembaca.
penulis
2
DAFTAR ISI
JUDUL............................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR....................................................................................................... 2
DAFTAR ISI...................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN................................................................................................................ 4
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL....................................................................... 4
B. MERKANTILISME...................................................................................................... 4
C. KEUNGGULAN ABSOLUTE..................................................................................... 6
D. KEUNGGULAN KOMPARATIF................................................................................ 8
SIMPULAN...................................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................... 16
3
PEMBAHASAN
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
B. MERKANTILISME
4
a. Negara adalah satu-satunya penguasa ekonomi;
b. Mendapatkan logam mulia (emas) sebanyak-banyaknya menjadi tujuan utama.
5
Sejak saat itu, tidak sedikit penjelajahan dan pelayaran bangsa-bangsa Eropa yang
dibiayai oleh raja atau negara. Setiap negara, seperti Inggris, Prancis, Belanda, dan
Spanyol saling bersaing untuk mendapatkan barang berharga tersebut. Negara-negara
tersebut melakukan eksploitasi besar-besaran terhadap setiap daerah yang ditemuinya.
Banyak daerah yang menjadi sasaran bangsa-bangsa Barat itu, seperti daerah yang ada di
benua Amerika yang di dalamnya terdapat Kerajaan Inca, Maya, dan Astec. Di daerah-
daerah itu, bangsa Inggris, Prancis, Belanda, dan Spanyol melakukan eksploitasi untuk
mendapatkan emas sebanyak-banyaknya dalam rangka mencapai tujuan gerakan
Merkantilisme.
C. KEUNGGULAN ABSOLUTE
6
riil seperti misalnya nilai suatu barang diukur dengan banyaknya tenaga kerja yang
dipergunakan untuk menghasilkan barang. Makin banyak tenaga kerja yang digunakan
akan makin tinggi nilai barang tersebut (Labor Theory of value )
Teori absolute advantage Adam Smith yang sederhana menggunakan teori nilai
tenaga kerja, Teori nilai kerja ini bersifat sangat sederhana sebab menggunakan anggapan
bahwa tenaga kerja itu sifatnya homogeny serta merupakan satu-satunya factor produksi.
Dalam kenyataannya tenaga kerja itu tidak homogen, faktor produksi tidak hanya satu
dan mobilitas tenaga kerja tidak bebas. Dapat dijelaskan dengan contoh sebagai berikut:
Misalnya hanya ada 2 negara, Amerika dan Inggris memiliki faktor produksi tenaga kerja
yang homogen menghasilkan dua barang yakni gandum dan pakaian. Untuk
menghasilkan 1 unit gandum dan pakaian Amerika membutuhkan 8 unit tenaga kerja dan
4 unit tenaga kerja. Di Inggris setiap unit gandum dan pakaian masing-masing
membutuhkan tenaga kerja sebanyak 10 unit dan 2 unit.
Dari tabel diatas nampak bahwa Amerika lebih efisien dalam memproduksi
gandum sedangkan Inggris dalam produksi pakaian. 1 unit gandum diperlukan 10 unit
tenaga kerja di Inggris sedang di Amerika hanya 8 unit. (10 > 8 ). 1 unit pakaian di
Amerika memerlukan 4 unit tenaga kerja sedang di Inggris hanya 2 unit. Keadaan
demikian ini dapat dikatakan bahwa Amerika memiliki absolute advantage pada produksi
gandum dan Inggris memiliki absolute advantage pada produksi pakaian. Dikatakan
absolute advantage karena masing-masing negara dapat menghasilkan satu macam barang
dengan biaya yang secara absolut lebih rendah dari negara lain.
Kelebihan dari teori Absolute advantage yaitu terjadinya perdagangan bebas antara dua
negara yang saling memiliki keunggulan absolut yang berbeda, dimana terjadi interaksi
ekspor dan impor hal ini meningkatkan kemakmuran negara. Kelemahannya yaitu apabila
hanya satu negara yang memiliki keunggulan absolut maka perdagangan internasional
tidak akan terjadi karena tidak ada keuntungan.
D. KEUNGGULAN KOMPARATIF
7
1. Teori Keunggulan komparatif (Comparative Advantage) dari JS Mill
Teori ini menyatakan bahwa suatu Negara akan menghasilkan dan kemudian
mengekspor suatu barang yang memiliki keunggulan komparatif terbesar dan mengimpor
barang yang dimiliki comparative disadvantage (suatu barang yang dapat dihasilkan
dengan lebih murah dan mengimpor barang yang kalau dihasilkan sendiri memakan
ongkos yang besar ). Teori ini menyatakan bahwa nilai suatu barang ditentukan oleh
banyaknya tenaga kerja yang dicurahkan untuk memproduksi barang tersebut. Contoh :
Menurut teori ini perdagangan antara Amerika dengan Inggris tidak akan timbul
karena absolute advantage untuk produksi gandum dan pakaian ada pada Amerika semua.
Tetapi yang penting bukan absolute advantagenya tetapi comparative Advantagenya.
Besarnya comparative advantage untuk Amerika, dalam produksi gandum 6 bakul
disbanding 2 bakul dari Inggris atau 3 : 1. Dalam produksi pakaian 10 yard dibanding 6
yard dari Inggris atau 5/3 : 1. Disini Amerika memiliki comparative advantage pada
produksi gandum yakni 3 : 1 lebih besar dari 5/3 : 1.
Untuk Inggris, dalam produksi gandum 2 bakul disbanding 6 bakul dari Amerika
atau 1/3 : 1. Dalam produksi pakaian 6 yard dari Amerika Serikat atau 3/5: 1.
Comparative advantage ada pada produksi pakaian yakni 3/5 : 1 lebih besar dari 1/3 : 1.
Oleh karena itu perdagangan akan timbul antara Amerika dengan Inggris, dengan
spesialisasi gandum untuk Amerika dan menukarkan sebagian gandumnya dengan
pakaian dari Inggris. Dasar nilai pertukaran (term of Trade ) ditentukan dengan batas –
batas nilai tujar masing – masing barang didalam negeri.
Kelebihan untuk teori comparative advantage ini adalah dapat menerangkan
berapa nilai tukar dan berapa keuntungan karena pertukaran dimana kedua hal ini tidak
dapat diterangkan oleh teori absolute advantage.
8
David Ricardo (1772-1823) seorang tokoh aliran klasik menyatakan bahwa nilai
penukaran ada jikalau barang tersebut memiliki nilai kegunaan. Sedangkan untuk barang
yang dapat ditambah produksinya sesuai dengan keinginan maka nilai penukarannya
berdasarkan atas pengorbanan yang diperlukan. David Ricardo mengemukakan bahwa
berbagai kesulitan yang timbul dari ajaran nilai kerja:
1. Perlu diperhatikan adanya kualitas kerja, ada kualitas kerja terdidik dan tidak
terdidik, kualitas kerja keahlian dan lain sebagainya. Aliran yang klasik dalam hal ini
tidak memperhitungkan jam kerja yang dipergunakan untuk pembuatan barang, tetapi
jumlah jam kerja yang biasa dan semestinya diperlukan untuk memproduksi barang.
Dari situ maka Carey kemudian mengganti ajaran nilai kerja dengan “teori biaya
reproduksi”
2. Kesulitan yang terdapat dalam nilai kerja itu bahwa selain kerja masih banyak lagi
jasa produktif yang ikut membantu pembuatan barang itu, harus dihindarkan.
Selanjutnya David Ricardo menyatakan bahwa perbandingan antara kerja dan modal
yang dipergunakan dalam produksi boleh dikarakan tetap besarnya dan hanya sedikit
sekali perubahan.
a. Cost Comparative Advantage (Labor efficiency)
Menurut teori cost comparative advantage(labor efficiency), suatu Negara akan
memperoleh manfaat dari perdagangan internasional jika melakukan spesialisasi produksi
dan mengekspor barang di mana Negara tersebut dapat berproduksi relatif lebih efisien
serta mengimpor barang di mana negara tersebut berproduksi relatif kurang/tidak efisien.
Berdasarkan contoh hipotesis di bawah ini maka dapat dikatakan bahwa teori comparative
advantage dari David Ricardo adalah cost comparative advantage.
Data Hipotesis Cost Comparative
Produksi 1 kg gula 1 m kain
Indonesia 3 hari kerja 5 hari kerja
China 6 hari kerja 4 hari kerja
9
produksi 1 Kg gula (atau hari kerja) daripada produksi 1 meter kain (hari bekerja) hal ini
akan mendorong Indonesia melakukan spesialisasi produksi dan ekspor gula. Sebaliknya
tenaga kerja Cina ternyata lebih efisien dibandingkan tenaga kerja Indonesia dalam
produksi 1 m kain (hari kerja) daripada produksi 1 Kg gula (hari kerja) hal ini mendorong
cina melakukan spesialisasi produksi dan ekspor kain.
10
Bahan tambang, dan lain sebagainya.
Faktor produksi sumberdaya alam merupakan faktor produksi asli karena telah
tersedia di alam langsung.
b. Sumber daya Manusia (Tenaga Kerja Manusia)
Tenaga kerja manusia adalah segala kegiatan manusia baik jasmani maupun
rohani yang dicurahkan dalam proses produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
maupun faedah suatu barang. Tenaga kerja manusia dapat diklasifikasikan menurut
tingkatannya (kualitasnya) yang terbagi atas:
a) Tenaga kerja terdidik (skilled labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
pendidikan baik formal maupun non formal.
Contoh: guru, dokter, pengacara, akuntan, psikologi, peneliti.
b) Tenaga kerja terlatih (trained labour), adalah tenaga kerja yang memperoleh
keahlian berdasarkan latihan dan pengalaman.
Contoh: montir, tukang kayu, tukang ukir, sopir, teknisi
c) Tenaga kerja tak terdidik dan tak terlatih (unskilled and untrained labour), adalah
tenaga kerja yang mengandalkan kekuatan jasmani daripada rohani.
Contoh: tenaga kuli pikul, tukang sapu, pemulung, buruh tani
c. Sumber daya Modal
Modal menurut pengertian ekonomi adalah barang atau hasil produksi yang
digunakan untuk menghasilkan produk lebih lanjut. Misalkan orang membuat jala untuk
mencari ikan. Dalam hal ini jala merupakan barang modal, karena jala merupakan hasil
produksi yang digunakan untuk menghasilkan produk lain (ikan). Di dalam proses
produksi, modal dapat berupa peralatan-peralatan dan bahan-bahan. Modal dapat
dibedakan menurut:
1) Kegunaan dalam proses produksi.
a) Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-kali
dalam proses produksi. Contoh: gedung, mesin-mesin pabrik.
b) Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam
proses produksi. Contoh: bahan baku, bahan pembantu
2) Bentuk Modal
a) Modal konkret (nyata) adalah modal yang dapat dilihat secara nyata dalam
proses produksi. Contoh: mesin, bahan baku, gedung pabrik.
11
b) Modal abstrak (tidak nyata) adalah modal yang tidak dapat dilihat tetapi
mempunyai nilai dalam perusahaan. Contoh: nama baik perusahaan dan merek
produk.
d. Sumber daya Pengusaha
Sumberdaya ini disebut juga kewirausahaan. Pengusaha berperan mengatur dan
mengkombinasikan faktor-faktor produksi dalam rangka meningkatkan kegunaan barang
atau jasa secara efektif dan efisien. Pengusaha berkaitan dengan managemen. Sebagai
pemicu proses produksi, pengusaha perlu memiliki kemampuan yang dapat diandalkan.
Untuk mengatur dan mengkombinasikan faktor-faktor produksi, pengusaha harus
mempunyai kemampuan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan
mengendalikan usaha.
Sebelumnya telas dijelaskan bahwa faktor produksi terdiri dari faktor produksi
alam, tenaga kerja, modal dan kewirausahaan. Tetapi untuk tujuan analisis proses
produksi, faktor produksi (input) dapat dibedakan atas faktor produksi tetap dan faktor
produksi variabel. Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang tidak dapat diubah
jumlahnya dalam waktu tertentu. Faktor produksi ini dapat diubah, tetapi dengan biaya
sangat besar dan biasanya dalam jangka panjang. Contohnya gedung, mesin, dan
kenderaan. Faktor produksi variabel adalah faktor produksi yang dapat di ubah dengan
cepat dalam jangka yang pendek. Contohnya adalah tenaga kerja dan bahan baku.
Teori siklus produksi (product life cycle) yang dikemukakan oleh Raymod
Vernon. Teori ini antara lain berdasarkan adanya anggapan bahwa variabel-variabel
dalam perekonomian senantiasa berubah dan perubahannya terjadi dalam model bahkan
menggunakan perubahan variable-variabel tersebut sebagai driving motives timbulnya
perdagangan internasional (Sih Prapti E., 1991). Teori siklus produksi juga dibangun atas
dasar pada adanya kelambanan imitasi atau penundaan difusi teknologi. Teori ini
memperhatikan siklus hidup produk baru dan dampaknya terhadap perdagangan
internasional. Siklus hidup produk ini tentunya tidak terlepas dari ketidak-mampuan
seorang pegawai untuk terus berinovasi ataupun adanya komplain dari pihak konsumen
12
yang mengeluhkan suatu produk yang dinilai itu-itu saja. Adapun tahap-tahap dalam
siklus hidup produk diantaranya tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan,
dan tahap kemunduran.
1. Tahap perkenalan adalah dimana barang mulai dipasarkan dalam jumlah yang besar
namun distribusi barang masih terbatas dan laba yang diperoleh masih rendah.
2. Tahap pertumbuhan adalah penjualan dan laba mulai meningkat seiring permintaan
dari masyarakat yang semakin banyak.
3. Tahap kedewasaan adalah tahap penjualan yang meningkat dan berada di taraf yang
menetap, kemudian memproduksi model baru dan dilakukannya berbagai usaha
periklanan guna menghadapi persaingan.
4. Tahap kemunduran adalah adanya barang baru untuk mengganti barang lama dalam
istilah dinilai sudah kuno, dalam arti memperbarui barang dalam segi fungsi,
efisiensi, dan spesifikasi barang tersebut.
13
SIMPULAN
14
produksi, faktor produksi (input) dapat dibedakan atas faktor produksi tetap dan faktor
produksi variabel. Faktor produksi tetap adalah faktor produksi yang tidak dapat diubah
jumlahnya dalam waktu tertentu. Faktor produksi ini dapat diubah, tetapi dengan biaya
sangat besar dan biasanya dalam jangka panjang. Contohnya gedung, mesin, dan
kenderaan. Faktor produksi variabel adalah faktor produksi yang dapat di ubah dengan
cepat dalam jangka yang pendek. Contohnya adalah tenaga kerja dan bahan baku.
Teori siklus produksi (product life cycle) yang dikemukakan oleh Raymod
Vernon. Teori ini antara lain berdasarkan adanya anggapan bahwa variabel-variabel
dalam perekonomian senantiasa berubah dan perubahannya terjadi dalam model bahkan
menggunakan perubahan variable-variabel tersebut sebagai driving motives timbulnya
perdagangan internasional (Sih Prapti E., 1991). Adapun tahap-tahap dalam siklus hidup
produk diantaranya tahap perkenalan, tahap pertumbuhan, tahap kedewasaan, dan tahap
kemunduran.
15
DAFTAR PUSTAKA
1. http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/35000377/paper_Bisnis_Inter
nasional.docx
2. http://s3.amazonaws.com/academia.edu.documents/32695149/Perdagangan_Intern
asional.docx
16