NIM : 18302241026
Kelas : Pendidikan Fisika A
Artikel 1
Apa Itu Bussine Plan dan Apa Manfaatnya Bagi Usaha Anda?
Terdapat lima hal yang harus Anda ketahui sebelum memulai bisnis, yaitu:
1. Ketahui betul siapa konsumen Anda dan masalah apa yang bisa Anda pecahkan
melalui produk barang atau jasa Anda.
2. Langkah kecil dan nyata dalam memulai bisnis jauh lebih baik ketimbang
rencana besar yang lambat dieksekusi.
3. Memahami apa yang menjadi kekuatan Anda sebagai pendiri usaha.
4. Mencari mentor atau penasihat yang bisa membantu melihat masalah dengan
lebih jelas.
5. Membuat Bussines Plan.
Apa itu Bussines Plan?
Bussines plan adalah dokumen tertulis yang menjelaskan tentang sifat dari sebuah
bisnis yang berisi strategi penjualan dan pemasaran dengan detail, kondisi
pendanaan, perkiraan pendapatan dan pengeluaran selama bisnis berjalan, tujuan
perusahaan dan cara-cara untuk mecapai tujuan, serta arahan je;as bagaimana
sebuah bisnis berjalan.
Kenapa Bussines Plan penting?
1. Panduan dalam membuat keputusan
Bussines plan menjadi panduan untuk memastika keputisan yang diambil
memang sesuai dengan kebutuhan suatu bisnis. Dengan adanya bussines plan
keutusan yang diambil akan lebih jelas dan enghasilkan ide yang lebih
terfokus.
2. Meyakinkan investor
Bussines plan membantu meyakinkan investor untuk menanamkan modal
pada bisnis. Investor tentunya ingin mengetahui bisnis Anda sebelum
berinvestasi, salah satu caranya dengan memepelajari bussnies plan untuk
menentukan apakah strategi yang telah disusun telah sesuai dan bisnis yang
dibangun memiliki nilai profit di waktu yang akan datang.
3. Sarana komunikasi dengan stakeholders
Bussines plan merupakan sarana komunikasi dengan orang-orang yang
terlibat dalam bisnis. Bisnis tidak akan bisa berjalan tanpa adanya organisasi di
dalamnya, supplier untuk memastikan produksi berjalan lancar, dan penanaman
modal.
Jenis-Jenis Bussines Plan
1. Start Up Bussines Plan
Start-Up Business Plan juga mengandung produk barang atau jasa yang
akan Anda tawarkan, evaluasi pasar, evaluasi kompetitor, faktor-faktor risiko,
tim pemasaran, dan juga sistem manajemen yang akan diberlakukan. Di dalam
Start-Up Business Plan ini terdapat proyeksi-proyeksi tentang pemasukan,
keuntungan, pengeluaran, dan juga arus kas begitu perusahaan berjalan.
2. Strategic Bussines plan
Di dalamnya, terdapat hal-hal yang lebih spesifik dalam menggambarkan
tujuan atau objektif yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan. Struktur dari
strategic business plan bisa berbeda-beda untuk setiap perusahaan, hanya saja
ada beberapa komponen vital yang harus tercantumkan, yaitu visi bisnis,
mission statement atau pernyataan misi perusahaan, faktor kritis sukses atau
critical success factor, strategi untuk mencapai goal perusahaan, dan juga
jadwal implementasi strategi perusahaan.
3. Operation bussines plan
Operations Business Plan diperuntukkan untuk kebutuhan internal
perusahaan. Di dalamnya, terdapat perencanaan dan peraturan tentang
operasional perusahaan.
4. Development bussines plan
Di dalamnya terdapat kelengkapan tentang organisasi perusahaan,
administrasi, dan pertanggungjawaban yang diemban oleh masing-masing
pegawai.
5. Growth bussines plan
Growth Business Plan berisi deskripsi mendalam tentang perencanaan
pengembangan usaha untuk ke depannya. Dokumen ini bisa digunakan untuk
kebutuhan internal, atau pun eksternal guna mendapatkan suntikan modal.
Hanya saja, jika akan digunakan untuk kebutuhan eksternal, growth business
plan harus berisi gambaran jelas tentang perusahaan, struktur manajemen, dan
pihak-pihak yang menempati posisi penting.
Cara Membuat Bussines Plan
1. Perbanyak riset sebelum membuat bussines plan
Sebelum Anda menjual satu produk barang atau jasa, baik melalui
perusahaan berbadan hukum atau pun tidak, harus diawali dengan riset dan
analisa terlebih dahulu. Pertanyaan-pertanyaan sederhana berbasis 5W+1H
akan sangat membantu Anda menjalankan usaha di kemudian hari. Setelah itu,
lakukanlah riset pasar guna mengenali medan pertempuran yang akan Anda
masuki. Riset pasar ini berguna untuk menciptakan strategi yang tepat guna
dengan menimbang baik dan buruk suatu keputusan. Riset pasar juga dapat
membantu Anda menentukan tujuan bisnis.
2. Membuat company profile untuk perusahaan
Informasi ini tertuang dalam sebuah company profile yang memuat nama
perusahaan yang telah didaftarkan, alamat kantor fisik atau pun virtual, nama-
nama direksi dan/atau komisaris yang menjabat, sejarah berdirinya perusahaan,
industri yang digeluti, dan tentu saja produk-produk yang ditawarkan.
Company profile juga bisa memuat target pasar, aset-aset perusahaan, dan juga
visi misi dari perusahaan Anda.
3. Menentukan tujuan bisnis
Tujuan tidak akan berarti apa-apa jika tidak dilengkapi langkah-langkah
untuk meraihnya. Maka dari itu, rumuskan langkah-langkah untuk
mencapainya tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan Anda.
Pernyataan tujuan ini juga berguna untuk mengamankan modal dari calon
investor.
4. Menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk meningkatkan kredibilitas
perusahaan
Dokumen-dokumen yang diperlukan seperti catatan keuangan, arus kas,
adanya lisensi jika Anda menggunakan kekayaan intelektual pihak lain, dan
lain sebagainya. Dokumen-dokumen ini tentunya menjadi perhatian utama bagi
seorang investor sebelum menanamkan modalnya untuk bisnis Anda.
5. Menjelaskan dengan detail barang atau jasa Anda
Ada beberapa aspek yang harus dijelaskan dengan baik. Pertama, penjelasan
tentang bagaimana cara kerja produk Anda. Kedua, pricing model yang Anda
gunakan beserta alasan di balik model tersebut. Ketiga, siapa yang menjadi
customer utama dari bisnis Anda. Keempat, alasan kenapa produk Anda lebih
unggul dibandingkan produk-produk sejenis yang sudah ada di pasaran; dan
kelima yaitu strategi penjualan dan pendistribusian produk Anda.
6. Membuat marketing plan
Di dalam sebuah marketing plan, sebaiknya mencakup latar belakang dari
project beserta visi dan misi, problem statement yang berisi kebutuhan yang
akan dijawab oleh produk Anda, goals and objective yang ingin diraih dengan
melakukan pemasaran, juga target audience atau konsumen utama.
7. Menyesuaikan dengan target pembacanya
Gunanya marketing plan ini adalah supaya bisnis Anda memiliki rencana
pemasaran yang lebih solid. Di dalam sebuah marketing plan, sebaiknya
mencakup latar belakang dari project beserta visi dan misi, problem statement
yang berisi kebutuhan yang akan dijawab oleh produk Anda, goals and
objective yang ingin diraih dengan melakukan pemasaran, juga target audience
atau konsumen utama.
8. Membuat analisis bisnis dan proyeksi keuangan
Bagi Anda pemilik bisnis kecil ingin mengembangkan usahanya, perlu
mencantumkan hasil analisis perusahaan Anda. Adapun hal-hal yang harus
disampaikan dalam analisis bisnis ini antara lain berapa banyak pemasukan dan
pengeluaran serta neraca aset dan utang perusahaan. Hal ini berguna untuk
membuktikan bahwa keuangan perusahaan Anda memang sehat dan profitable,
sehingga siap untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi.
Pada Intinya Bussines Plan memuat:
1. Executive Summary
Executive summary harus memuat penjelasan singkat tentang usaha Anda,
deskripsi tentang produk, objektif yang ingin dicapai perusahaan, target market
yang Anda incar, apa yang membedakan Anda dengan para kompetitor, pihak-
pihak yang menjabat di posisi strategis serta kualifikasi yang mereka miliki.
2. Deskripsi Perusahaan
Bagian ini memuat mission statement perusahaan Anda, filosofi dan visi
yang diusung, tujuan jangka pendek dan jangka panjang, penjelasan mendalam
tentang target pasar, pandangan tentang industri yang Anda geluti, serta aspek-
aspek legalitas yang sudah Anda penuhi.
3. Produk atau Jasa yang ditawarkan
Bagian ini memuat penjelasan tentang produk barang atau jasa yang Anda
tawarkan dengan lebih mendalam daripada yang sudah dijelaskan di bagian
executive summary. Pada bagian ini, sebaiknya termuat penjelasan produk
yang dijual lengkap dengan bagaimana Anda memproduksi produk tersebut,
masalah apa yang mampu diselesaikan dengan produk Anda, fitur-fitur khusus
yang membuat produk Anda unggul, dan bagaimana Anda menentukan harga
untuk produk tersebut.
4. Strategi marketing atau sales
Bagian strategi marketing dan sales ini sangatlah penting untuk memastikan
semua stakeholders mendapatkan arahan yang jelas bagaimana perusahaan
memposisikan diri di pasar dan bagaimana komunikasi yang ingin dibangun
dengan konsumen.
5. Strategi operasional
Bagian ini memuat strategi-strategi yang diperlukan untuk memastikan
kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
6. Strategi finansial
Pada bagian ini, ada beberapa aspek yang perlu dibahas dengan detail, yaitu
biaya yang keluar, penentuan harga, dan analisis balik break even point atau
balik modal. Aspek biaya yang keluar ini mencakup pembelian bahan baku,
ongkos produksi, biaya gaji karyawan, biaya sewa tempat, biaya marketing,
dan biaya-biaya keperluan perusahaan lainnya. Sementara itu, analisis break
even point mencakup perhitungan logis kapan perusahaan dapat balik modal,
serta langkah-langkah untuk mempercepat balik modal perusahaan.
Sumber:
https://blog.mokapos.com/business-plan
Artikel 2
Apa saja ya yang bisa menjadi sumber modal bisnis? Mana kira-kira yang
paling cocok dengan model bisnis yang kamu bangun? Dalam salah satu kelas
finansial Co.Creation Week 2020 lalu, Budi Raharjo, Certified Financial Planner
dan Director of OneShildt Financial Planning, membagikan informasi seputar
sumber-sumber modal bisnis yang bisa kamu pilih untuk mendukung
perkembangan bisnismu.
1. Bootstrapping
Modal menggunakan uang pribadi. Sumber modal ini cocok kalau kamu
ingin memiliki kendali penuh atas bisnismu dan mencari jalan aman.
Kekurangannya adalah gerak bisnismu gak akan semaksimal usaha yang
dimulai dengan sumber modal bisnis lainnya karena jumlah dana yang terbatas.
2. Crowdfunding
Crowdfunding biasanya dilakukan melalui platform digital seperti website
atau aplikasi, yang mana uang untuk modal bisnis kamu nantinya dikumpulkan
secara kolektif dari banyak orang. Berbeda dengan bootstrapping, di sini kamu
harus melepas sebagian kepemilikan usahamu. Walaupun begitu, kamu tetap
bisa menjalankan konsep bisnis yang telah kamu rancang. Biasanya investor
akan “lepas tangan” perihal konsep dan lebih mengutamakan misi nilai sosial
atau nasionalisme yang ada pada bisnismu.
3. Profect Financing
Investor akan berinvestasi pada salah satu proyek yang kamu jalani dan
bukan usaha secara keseluruhan. Dana yang nantinya akan kamu berikan
kepada investor berasal dari cash flow beserta bunga dari proyek bisnismu.
Proses perolehan sumber modal ini relatif mudah dan cepat. Namun kamu
perlu memberikan jaminan di awal perjanjian, dan jaminan ini dapat dikuasai
investor apabila proyek kamu “mandek” lalu gagal melakukan pembayaran.
4. Debt/ Loan
Cara lain untuk mendapatkan modal adalah melalui pinjaman modal usaha
yang biasanya diajukan langsung ke bank dengan membawa berkas dan
memenuhi syarat yang diminta.
5. Profit/Revenue Share
Sumber modal bisnis ini bisa menjadi pilihan kalau kamu ingin
meminimalkan risiko finansial. Karena cara ini gak mewajibkan pembayaran
bagi hasil kalau belum ada keuntungan yang diraih. Namun, uang tetap perlu
dikembalikan sesuai perjanjian. Jika ada keuntungan dari bisnis yang kamu
miliki, pihak pemberi modal akan mendapatkan keuntungan sesuai dengan
porsi kontribusi. Modal ini terbatas sesuai dengan nilai project yang gak terlalu
besar dan bersifat sementara. Selain itu, dana yang diberikan dapat diminta
kembali sewaktu-waktu sehingga bisa mengganggu cash flow perusahaan.
6. Equity Investment
Untuk mendapatkan sumber modal ini, kamu perlu menawarkan porsi
tertentu kepemilikan saham ke pihak lain. Bisnismu akan jadi lebih kuat dan
kredibel apabila pemilik saham merupakan pihak/perusahaan dengan reputasi
baik dan terpercaya. Walaupun begitu, kamu atau rekan bisnismu perlu pandai
membagi keuntungan usaha dengan pemilik saham yang satu dan yang lain
sesuai porsi kepemilikan masing-masing.
Sumber:
https://www.jenius.com/highlight/detail/6-sumber-modal-bisnis-yang-perlu-kamu-
ketahui?gclid=Cj0KCQjwse-DBhC7ARIsAI8YcWJoIOLs4yAQBZ8bGuM-
FUmPIsmViiY2LsA_CGtNiAx9W8RuO657a3IaAkgjEALw_wcB&gclsrc=aw.ds
Artikel 3
Hal-Hal yang Harus Dihindari Saat Memulai Bisnis
Oleh: Cynthia Isabella
Sumber:
https://www.jenius.com/highlight/detail/hal-hal-yang-harus-dihindari-saat-
memulai-bisnis
Artikel 4
Mengantisipasi Pengeluaran Tak Terduga dalam Bisnis
Oleh: Felisitas Midjiel
Ada beberapa trik untuk menyiapkan dana darurat bisnis dari Ari Handojo,
berkokreasi dengan Daya.id.
1. Siapkan budget dari awal
Sebaiknya kamu menyediakan anggaran untuk dana darurat untuk
bisnismu, terpisah dengan dana darurat personal. Angkanya tidak perlu terlalu
besar, mungkin sekitar 1-3% dari margin, tapi harus disediakan secara berkala
dan konsisten untuk kamu sisihkan tiap bulan.
2. Tentukan prioritas
Kamu bisa menggunakan Eisenhower Matrix, yaitu skala yang
membantumu menentukan prioritasmu. Skala ini dibagi menjadi empat bagian,
yaitu penting dan mendesak, penting tidak mendesak, tidak penting mendesak,
dan tidak penting serta tidak mendesak.
3. Rencanakan pengeluaran
Langkah ini adalah salah satu antisipasi yang sangat penting, agar kamu
punya perkiraan berapa dana yang kamu butuhkan. Pada setiap keputusan
bisnis yang kamu ambil, kamu harus menghitung berapa kira-kira biaya yang
perlu dikeluarkan. Pertimbangkanlah apa yang mungkin terjadi, atau yang pasti
terjadi.
4. Pisahkan dana darurat
Kamu tidak bisa menggunakan anggaran rutin untuk menutup biaya
darurat karena dapat mengganggu cashflow dan kinerja bisnismu. Begitu pula
sebaliknya, kamu tidak bisa menggunakan dana darurat untuk sesuatu yang
sebenarnya tidak darurat. Oleh karena itu, sebaiknya kamu memisahkan dana
darurat bisnis agar tidak tercampur dengan dana lain.
5. Miliki asuransi sebagai jaring pengaman
Asuransi adalah bentuk pemindahan risiko untuk kamu, asistenmu,
bisnismu, dan barang-barangmu. Untuk kamu dan asisten kamu, asuransi dapat
mencakup asuransi kesehatan dan jiwa jika terjadi kecelakaan atau kejadian
berbahaya di tempat kerja. Asuransi juga bisa mengurangi kerugian kamu jika
barang-barang dan alat kantormu rusak dalam keadaan tertentu.
6. Jaga skor kredit
Skor kredit perusahaan perlu dijaga dan terus diperhatikan. Skor kredit
berhubungan dengan KTA, kartu kredit, dan sejenisnya. Semua pengajuan
pinjaman ke bank harus melewati proses pengecekan dari Bank Indonesia.
Sebisa mungkin, jaga skor kredit perusahaan kamu, agar jika sewaktu-waktu
kamu perlu meminjam ke bank, kamu bisa melakukannya dengan mudah.
Namun, sebaiknya jadikan pinjaman pilihan terakhirmu dalam hal mengatasi
kondisi darurat.
Sumber:
https://www.jenius.com/highlight/detail/mengantisipasi-pengeluaran-tak-terduga-
dalam-bisnis
Artikel 5
3 Pertanyaan tentang Memulai Bisnis
Oleh: Claudia Von Nasution
Sumber:
https://www.jenius.com/highlight/detail/3-pertanyaan-tentang-memulai-bisnis
Artikel 6
Tips bagi Anda yang Komitmen Membangun Bisnis yang Sukses
Sumber:
https://m.liputan6.com/hot/read/4318882/12-jenis-usaha-modal-kecil-untung-
besar-di-tahun-2020-enggak-ribet