Anda di halaman 1dari 20

Nama : Annisa’ Nurrohmah

NIM : 18302241026
Kelas : Pendidikan Fisika A

RESUME KESELURUHAN WEBSITE (Tips-Tips Berwirausaha)


1. Memikirkan ide usaha yang bidangnya dipahami dan/atau disukai oleh pemula
tersebut.
2. Sebelum memulai bisnis:
1) Lakukan riset bisnis terlebih dahulu
2) Jangan terjebak masalah (khususnya saat melakukan persiapan)
3) Pilih bisnis yang bermanfaat bagi orang lain
4) Pintar dan cermat mengolah modal yang kamu miliki
Modal ini dapat diperoleh dari beberapa sumber seperti Bootstrapping ,
Crowdfunding, Profect Financing, Debt/ Loan, Profit/Revenue Share,
Equity Investment
3. Membuat bussines plan agar mengetahui tentang sifat dari sebuah bisnis yang
berisi strategi penjualan dan pemasaran dengan detail, kondisi pendanaan,
perkiraan pendapatan dan pengeluaran selama bisnis berjalan, tujuan
perusahaan dan cara-cara untuk mecapai tujuan, serta arahan jelas bagaimana
sebuah bisnis berjalan.
4. Menyiapkan dana darurat.
Ada beberapa trik untuk menyiapkan dana darurat bisnis: (1) Menyiapkan
budget dari awal, (2) Menentukan prioritas, (3) Merencanakan pengeluaran, (4)
Memisahkan dana darurat, (5) Memiliki asuransi sebagai jaring pengaman, (6)
Menjaga skor kredit.
5. Bila sudah menemukan ide, memiliki modal, mengetahui cara menjalani,
memiliki waktu untuk memulai maka segralah untuk memulai. Richard
Branson, seorang pengusaha asal Inggris pemilik grup Virgin, pernah
mengatakan, “A big business starts small.”
6. Menghindari hal-hal seperti berikut: (1) Merasa sudah memiliki cukup ilmu
atau pengetahuan seputar bisnis, (2) salah memilih partner, (3) melakukan
semua seorang diri, (4) mengabaiakn riset, (5) mencampurkan dana.
7. Berdoa dan bekerja
RESUME ARTIKEL

Artikel 1
Apa Itu Bussine Plan dan Apa Manfaatnya Bagi Usaha Anda?

Oleh: Jordhi Farhansyah

Terdapat lima hal yang harus Anda ketahui sebelum memulai bisnis, yaitu:
1. Ketahui betul siapa konsumen Anda dan masalah apa yang bisa Anda pecahkan
melalui produk barang atau jasa Anda.
2. Langkah kecil dan nyata dalam memulai bisnis jauh lebih baik ketimbang
rencana besar yang lambat dieksekusi.
3. Memahami apa yang menjadi kekuatan Anda sebagai pendiri usaha.
4. Mencari mentor atau penasihat yang bisa membantu melihat masalah dengan
lebih jelas.
5. Membuat Bussines Plan.
Apa itu Bussines Plan?
Bussines plan adalah dokumen tertulis yang menjelaskan tentang sifat dari sebuah
bisnis yang berisi strategi penjualan dan pemasaran dengan detail, kondisi
pendanaan, perkiraan pendapatan dan pengeluaran selama bisnis berjalan, tujuan
perusahaan dan cara-cara untuk mecapai tujuan, serta arahan je;as bagaimana
sebuah bisnis berjalan.
Kenapa Bussines Plan penting?
1. Panduan dalam membuat keputusan
Bussines plan menjadi panduan untuk memastika keputisan yang diambil
memang sesuai dengan kebutuhan suatu bisnis. Dengan adanya bussines plan
keutusan yang diambil akan lebih jelas dan enghasilkan ide yang lebih
terfokus.
2. Meyakinkan investor
Bussines plan membantu meyakinkan investor untuk menanamkan modal
pada bisnis. Investor tentunya ingin mengetahui bisnis Anda sebelum
berinvestasi, salah satu caranya dengan memepelajari bussnies plan untuk
menentukan apakah strategi yang telah disusun telah sesuai dan bisnis yang
dibangun memiliki nilai profit di waktu yang akan datang.
3. Sarana komunikasi dengan stakeholders
Bussines plan merupakan sarana komunikasi dengan orang-orang yang
terlibat dalam bisnis. Bisnis tidak akan bisa berjalan tanpa adanya organisasi di
dalamnya, supplier untuk memastikan produksi berjalan lancar, dan penanaman
modal.
Jenis-Jenis Bussines Plan
1. Start Up Bussines Plan
Start-Up Business Plan juga mengandung produk barang atau jasa yang
akan Anda tawarkan, evaluasi pasar, evaluasi kompetitor, faktor-faktor risiko,
tim pemasaran, dan juga sistem manajemen yang akan diberlakukan. Di dalam
Start-Up Business Plan ini terdapat proyeksi-proyeksi tentang pemasukan,
keuntungan, pengeluaran, dan juga arus kas begitu perusahaan berjalan.
2. Strategic Bussines plan
Di dalamnya, terdapat hal-hal yang lebih spesifik dalam menggambarkan
tujuan atau objektif yang ingin dicapai oleh sebuah perusahaan. Struktur dari
strategic business plan bisa berbeda-beda untuk setiap perusahaan, hanya saja
ada beberapa komponen vital yang harus tercantumkan, yaitu visi bisnis,
mission statement atau pernyataan misi perusahaan, faktor kritis sukses atau
critical success factor, strategi untuk mencapai goal perusahaan, dan juga
jadwal implementasi strategi perusahaan.
3. Operation bussines plan
Operations Business Plan diperuntukkan untuk kebutuhan internal
perusahaan. Di dalamnya, terdapat perencanaan dan peraturan tentang
operasional perusahaan.
4. Development bussines plan
Di dalamnya terdapat kelengkapan tentang organisasi perusahaan,
administrasi, dan pertanggungjawaban yang diemban oleh masing-masing
pegawai.
5. Growth bussines plan
Growth Business Plan berisi deskripsi mendalam tentang perencanaan
pengembangan usaha untuk ke depannya. Dokumen ini bisa digunakan untuk
kebutuhan internal, atau pun eksternal guna mendapatkan suntikan modal.
Hanya saja, jika akan digunakan untuk kebutuhan eksternal, growth business
plan harus berisi gambaran jelas tentang perusahaan, struktur manajemen, dan
pihak-pihak yang menempati posisi penting.
Cara Membuat Bussines Plan
1. Perbanyak riset sebelum membuat bussines plan
Sebelum Anda menjual satu produk barang atau jasa, baik melalui
perusahaan berbadan hukum atau pun tidak, harus diawali dengan riset dan
analisa terlebih dahulu. Pertanyaan-pertanyaan sederhana berbasis 5W+1H
akan sangat membantu Anda menjalankan usaha di kemudian hari. Setelah itu,
lakukanlah riset pasar guna mengenali medan pertempuran yang akan Anda
masuki. Riset pasar ini berguna untuk menciptakan strategi yang tepat guna
dengan menimbang baik dan buruk suatu keputusan. Riset pasar juga dapat
membantu Anda menentukan tujuan bisnis.
2. Membuat company profile untuk perusahaan
Informasi ini tertuang dalam sebuah company profile yang memuat nama
perusahaan yang telah didaftarkan, alamat kantor fisik atau pun virtual, nama-
nama direksi dan/atau komisaris yang menjabat, sejarah berdirinya perusahaan,
industri yang digeluti, dan tentu saja produk-produk yang ditawarkan.
Company profile juga bisa memuat target pasar, aset-aset perusahaan, dan juga
visi misi dari perusahaan Anda.
3. Menentukan tujuan bisnis
Tujuan tidak akan berarti apa-apa jika tidak dilengkapi langkah-langkah
untuk meraihnya. Maka dari itu, rumuskan langkah-langkah untuk
mencapainya tujuan jangka pendek dan jangka panjang perusahaan Anda.
Pernyataan tujuan ini juga berguna untuk mengamankan modal dari calon
investor.
4. Menyiapkan dokumen yang diperlukan untuk meningkatkan kredibilitas
perusahaan
Dokumen-dokumen yang diperlukan seperti catatan keuangan, arus kas,
adanya lisensi jika Anda menggunakan kekayaan intelektual pihak lain, dan
lain sebagainya. Dokumen-dokumen ini tentunya menjadi perhatian utama bagi
seorang investor sebelum menanamkan modalnya untuk bisnis Anda.
5. Menjelaskan dengan detail barang atau jasa Anda
Ada beberapa aspek yang harus dijelaskan dengan baik. Pertama, penjelasan
tentang bagaimana cara kerja produk Anda. Kedua, pricing model yang Anda
gunakan beserta alasan di balik model tersebut. Ketiga, siapa yang menjadi
customer utama dari bisnis Anda. Keempat, alasan kenapa produk Anda lebih
unggul dibandingkan produk-produk sejenis yang sudah ada di pasaran; dan
kelima yaitu strategi penjualan dan pendistribusian produk Anda.
6. Membuat marketing plan
Di dalam sebuah marketing plan, sebaiknya mencakup latar belakang dari
project beserta visi dan misi, problem statement yang berisi kebutuhan yang
akan dijawab oleh produk Anda, goals and objective yang ingin diraih dengan
melakukan pemasaran, juga target audience atau konsumen utama.
7. Menyesuaikan dengan target pembacanya
Gunanya marketing plan ini adalah supaya bisnis Anda memiliki rencana
pemasaran yang lebih solid. Di dalam sebuah marketing plan, sebaiknya
mencakup latar belakang dari project beserta visi dan misi, problem statement
yang berisi kebutuhan yang akan dijawab oleh produk Anda, goals and
objective yang ingin diraih dengan melakukan pemasaran, juga target audience
atau konsumen utama.
8. Membuat analisis bisnis dan proyeksi keuangan
Bagi Anda pemilik bisnis kecil ingin mengembangkan usahanya, perlu
mencantumkan hasil analisis perusahaan Anda. Adapun hal-hal yang harus
disampaikan dalam analisis bisnis ini antara lain berapa banyak pemasukan dan
pengeluaran serta neraca aset dan utang perusahaan. Hal ini berguna untuk
membuktikan bahwa keuangan perusahaan Anda memang sehat dan profitable,
sehingga siap untuk naik ke tingkat yang lebih tinggi.
Pada Intinya Bussines Plan memuat:
1. Executive Summary
Executive summary harus memuat penjelasan singkat tentang usaha Anda,
deskripsi tentang produk, objektif yang ingin dicapai perusahaan, target market
yang Anda incar, apa yang membedakan Anda dengan para kompetitor, pihak-
pihak yang menjabat di posisi strategis serta kualifikasi yang mereka miliki.
2. Deskripsi Perusahaan
Bagian ini memuat mission statement perusahaan Anda, filosofi dan visi
yang diusung, tujuan jangka pendek dan jangka panjang, penjelasan mendalam
tentang target pasar, pandangan tentang industri yang Anda geluti, serta aspek-
aspek legalitas yang sudah Anda penuhi.
3. Produk atau Jasa yang ditawarkan
Bagian ini memuat penjelasan tentang produk barang atau jasa yang Anda
tawarkan dengan lebih mendalam daripada yang sudah dijelaskan di bagian
executive summary. Pada bagian ini, sebaiknya termuat penjelasan produk
yang dijual lengkap dengan bagaimana Anda memproduksi produk tersebut,
masalah apa yang mampu diselesaikan dengan produk Anda, fitur-fitur khusus
yang membuat produk Anda unggul, dan bagaimana Anda menentukan harga
untuk produk tersebut.
4. Strategi marketing atau sales
Bagian strategi marketing dan sales ini sangatlah penting untuk memastikan
semua stakeholders mendapatkan arahan yang jelas bagaimana perusahaan
memposisikan diri di pasar dan bagaimana komunikasi yang ingin dibangun
dengan konsumen.
5. Strategi operasional
Bagian ini memuat strategi-strategi yang diperlukan untuk memastikan
kegiatan operasional perusahaan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
6. Strategi finansial
Pada bagian ini, ada beberapa aspek yang perlu dibahas dengan detail, yaitu
biaya yang keluar, penentuan harga, dan analisis balik break even point atau
balik modal. Aspek biaya yang keluar ini mencakup pembelian bahan baku,
ongkos produksi, biaya gaji karyawan, biaya sewa tempat, biaya marketing,
dan biaya-biaya keperluan perusahaan lainnya. Sementara itu, analisis break
even point mencakup perhitungan logis kapan perusahaan dapat balik modal,
serta langkah-langkah untuk mempercepat balik modal perusahaan.

Sumber:
https://blog.mokapos.com/business-plan
Artikel 2

6 Sumber Modal Bisnis yang Perlu Kamu Ketahui


Oleh: Al Dhella Wulandhari

Apa saja ya yang bisa menjadi sumber modal bisnis? Mana kira-kira yang
paling cocok dengan model bisnis yang kamu bangun? Dalam salah satu kelas
finansial Co.Creation Week 2020 lalu, Budi Raharjo, Certified Financial Planner
dan Director of OneShildt Financial Planning, membagikan informasi seputar
sumber-sumber modal bisnis yang bisa kamu pilih untuk mendukung
perkembangan bisnismu.
1. Bootstrapping
Modal menggunakan uang pribadi. Sumber modal ini cocok kalau kamu
ingin memiliki kendali penuh atas bisnismu dan mencari jalan aman.
Kekurangannya adalah gerak bisnismu gak akan semaksimal usaha yang
dimulai dengan sumber modal bisnis lainnya karena jumlah dana yang terbatas.
2. Crowdfunding
Crowdfunding biasanya dilakukan melalui platform digital seperti website
atau aplikasi, yang mana uang untuk modal bisnis kamu nantinya dikumpulkan
secara kolektif dari banyak orang. Berbeda dengan bootstrapping, di sini kamu
harus melepas sebagian kepemilikan usahamu. Walaupun begitu, kamu tetap
bisa menjalankan konsep bisnis yang telah kamu rancang. Biasanya investor
akan “lepas tangan” perihal konsep dan lebih mengutamakan misi nilai sosial
atau nasionalisme yang ada pada bisnismu.
3. Profect Financing
Investor akan berinvestasi pada salah satu proyek yang kamu jalani dan
bukan usaha secara keseluruhan. Dana yang nantinya akan kamu berikan
kepada investor berasal dari cash flow beserta bunga dari proyek bisnismu.
Proses perolehan sumber modal ini relatif mudah dan cepat. Namun kamu
perlu memberikan jaminan di awal perjanjian, dan jaminan ini dapat dikuasai
investor apabila proyek kamu “mandek” lalu gagal melakukan pembayaran.
4. Debt/ Loan
Cara lain untuk mendapatkan modal adalah melalui pinjaman modal usaha
yang biasanya diajukan langsung ke bank dengan membawa berkas dan
memenuhi syarat yang diminta.
5. Profit/Revenue Share
Sumber modal bisnis ini bisa menjadi pilihan kalau kamu ingin
meminimalkan risiko finansial. Karena cara ini gak mewajibkan pembayaran
bagi hasil kalau belum ada keuntungan yang diraih. Namun, uang tetap perlu
dikembalikan sesuai perjanjian. Jika ada keuntungan dari bisnis yang kamu
miliki, pihak pemberi modal akan mendapatkan keuntungan sesuai dengan
porsi kontribusi. Modal ini terbatas sesuai dengan nilai project yang gak terlalu
besar dan bersifat sementara. Selain itu, dana yang diberikan dapat diminta
kembali sewaktu-waktu sehingga bisa mengganggu cash flow perusahaan.
6. Equity Investment
Untuk mendapatkan sumber modal ini, kamu perlu menawarkan porsi
tertentu kepemilikan saham ke pihak lain. Bisnismu akan jadi lebih kuat dan
kredibel apabila pemilik saham merupakan pihak/perusahaan dengan reputasi
baik dan terpercaya. Walaupun begitu, kamu atau rekan bisnismu perlu pandai
membagi keuntungan usaha dengan pemilik saham yang satu dan yang lain
sesuai porsi kepemilikan masing-masing.

Sumber:
https://www.jenius.com/highlight/detail/6-sumber-modal-bisnis-yang-perlu-kamu-
ketahui?gclid=Cj0KCQjwse-DBhC7ARIsAI8YcWJoIOLs4yAQBZ8bGuM-
FUmPIsmViiY2LsA_CGtNiAx9W8RuO657a3IaAkgjEALw_wcB&gclsrc=aw.ds
Artikel 3
Hal-Hal yang Harus Dihindari Saat Memulai Bisnis
Oleh: Cynthia Isabella

Beberapa hal yang harus dihindari berikut ini:


1. Merasa sudah memiliki cukup ilmu atau pengetahuan seputar bisnis
Banyak hal yang kita perlu ketahui sebagai persiapan untuk membangun
usaha, mulai dari memahami proses produksi hingga strategi memasarkan
produk. Begitu pula setelah merintis usaha, jangan berhenti belajar sampai di
situ saja. Dalam mempertahankan dan mengembangkan usaha tersebut pun kita
masih butuh terus belajar. Pengetahuan seputar bisnis bisa didapatkan di mana
saja, mulai dari membaca buku, mengikuti workshop sekaligus memperluas
koneksi, hingga mengikuti kelas online.
2. Memilih bisnis yang tidak dikuasai
Mengikuti tren atau minat pasar memang bagus, walaupun begitu coba
temukan passion atau minat dalam dirimu terlebih dahulu lalu cari tahu apa
peluang yang bisa dilakukan dengan hal tersebut.
3. Salah memilih partner atau rekan kerja
Partner tentunya harus bisa mendukung dan memotivasi satu sama lain.
Karena itu, memilih partner yang tepat sangat penting untuk menghindari
kerugian materi dan memastikan keberlangsungan bisnis yang kamu bangun.
4. Melakukan semua seorang diri
Setiap wirausaha pasti memiliki rasa kepemilikan yang kuat terhadap
bisnis yang mereka bangun, apalagi jika persiapannya memakan waktu lama
dan penuh perjuangan. Apa pun akan dilakukan untuk membuat bisnis tersebut
berjalan seperti apa yang dibayangkan dari awal. Walaupun begitu, ketika
pekerjaan yang kamu pegang sebagai business owner semakin banyak, sudah
saatnya mempercayakan orang lain untuk membantumu. Delegasikan beberapa
pekerjaan kepada orang-orang yang kamu pekerjakan sesuai dengan kapasitas
mereka. Dengan menghindari micro-management dan berinvestasi pada orang
yang tepat, kamu bisa memastikan perkembangan usaha yang kamu bangun.
5. Mengabaikan riset atau uji produk berkala
Melihat peluang bisnis gak bisa hanya dimulai dari keinginan atau
kesukaan, tapi juga perlu didukung riset untuk mengetahui minat pasar.
Apakah bisnis yang kamu mulai nantinya dibutuhkan atau bisa memenuhi
kebutuhan (demand) banyak orang? Bahkan setelah beberapa waktu
menjalankan bisnis pun, riset atau uji produk tetap dibutuhkan untuk melihat
bagaimana kamu bisa semakin mengembangkan bisnismu nantinya.
6. Mencapur keuangan pribadi dengan bisnis
Untuk usaha kecil-kecilan, mungkin masih banyak yang menggunakan
uang pribadi sebagai modal usaha, lalu mencampur keuntungan yang diterima
ke rekening pribadi. Ketika bisnismu semakin besar, kamu gak bisa melakukan
hal ini lagi. Kamu harus memisahkan keuangan untuk kebutuhan pribadi dan
bisnis. Karena dengan begitu, kamu bisa memantau perkembangan bisnismu
serta mengukur keuntungan yang kamu raih sepanjang waktu.
7. Tidak memiliki dana darurat untuk bisnis
Dana darurat wajib kamu miliki gak hanya dalam hal keuangan pribadi,
tapi juga untuk keperluan bisnismu. Usaha yang kamu bangun gak melibatkan
kamu dan partner bisnismu saja, tapi juga para karyawan yang bekerja
untukmu. Apabila produktivitas terganggu dan mempengaruhi pendapatan
usahamu, maka penghasilan mereka yang mencari nafkah dengan bekerja
untukmu juga akan terganggu. Gak hanya untuk gaji pegawai, dana darurat
dibutuhkan untuk apa pun yang berhubungan dengan mempertahankan
kelangsungan bisnismu. Karena itu, saat memulai bisnis, jangan lupa
menyiapkan dana darurat untuk bisnis.
8. Mengabaikan kepuasan pelanggan
Kesuksesan bisnis yang kamu bangun gak berhenti sampai di pelanggan
membeli produk atau memakai jasa yang kamu tawarkan saja, tapi juga
mempertahankan agar mereka datang kembali dan menjadi pelanggan setia.
9. Hanya berfokus pada kehadiran fisik atau online
Selain memiliki website atau online presence di media sosial misalnya,
gak ada salahnya bergabung dalam kegiatan offline seperti pop-up market yang
bisa membangun kepercayaan konsumen dengan melihat kualitas produk
milikmu secara langsung, serta membuka peluang pada pasar yang lebih luas
lagi. Begitu pula sebaliknya, kalau kamu sudah memiliki kehadiran secara
fisik, misalnya dalam bentuk toko, restoran, dan lainnya, pastikan kamu juga
memiliki online presence seperti website, akun media sosial, atau tergabung
dalam situs travel yang menampilkan review dan informasi soal bisnismu. Ini
memberi kesempatan bagi banyak orang untuk mengenal bisnismu sebelum
datang secara langsung. Baik online atau offline, kamu membutuhkan dua hal
ini dalam porsi yang tepat.

Sumber:
https://www.jenius.com/highlight/detail/hal-hal-yang-harus-dihindari-saat-
memulai-bisnis
Artikel 4
Mengantisipasi Pengeluaran Tak Terduga dalam Bisnis
Oleh: Felisitas Midjiel

Ada beberapa trik untuk menyiapkan dana darurat bisnis dari Ari Handojo,
berkokreasi dengan Daya.id.
1. Siapkan budget dari awal
Sebaiknya kamu menyediakan anggaran untuk dana darurat untuk
bisnismu, terpisah dengan dana darurat personal. Angkanya tidak perlu terlalu
besar, mungkin sekitar 1-3% dari margin, tapi harus disediakan secara berkala
dan konsisten untuk kamu sisihkan tiap bulan.
2. Tentukan prioritas
Kamu bisa menggunakan Eisenhower Matrix, yaitu skala yang
membantumu menentukan prioritasmu. Skala ini dibagi menjadi empat bagian,
yaitu penting dan mendesak, penting tidak mendesak, tidak penting mendesak,
dan tidak penting serta tidak mendesak.
3. Rencanakan pengeluaran
Langkah ini adalah salah satu antisipasi yang sangat penting, agar kamu
punya perkiraan berapa dana yang kamu butuhkan. Pada setiap keputusan
bisnis yang kamu ambil, kamu harus menghitung berapa kira-kira biaya yang
perlu dikeluarkan. Pertimbangkanlah apa yang mungkin terjadi, atau yang pasti
terjadi.
4. Pisahkan dana darurat
Kamu tidak bisa menggunakan anggaran rutin untuk menutup biaya
darurat karena dapat mengganggu cashflow dan kinerja bisnismu. Begitu pula
sebaliknya, kamu tidak bisa menggunakan dana darurat untuk sesuatu yang
sebenarnya tidak darurat. Oleh karena itu, sebaiknya kamu memisahkan dana
darurat bisnis agar tidak tercampur dengan dana lain.
5. Miliki asuransi sebagai jaring pengaman
Asuransi adalah bentuk pemindahan risiko untuk kamu, asistenmu,
bisnismu, dan barang-barangmu. Untuk kamu dan asisten kamu, asuransi dapat
mencakup asuransi kesehatan dan jiwa jika terjadi kecelakaan atau kejadian
berbahaya di tempat kerja. Asuransi juga bisa mengurangi kerugian kamu jika
barang-barang dan alat kantormu rusak dalam keadaan tertentu.
6. Jaga skor kredit
Skor kredit perusahaan perlu dijaga dan terus diperhatikan. Skor kredit
berhubungan dengan KTA, kartu kredit, dan sejenisnya. Semua pengajuan
pinjaman ke bank harus melewati proses pengecekan dari Bank Indonesia.
Sebisa mungkin, jaga skor kredit perusahaan kamu, agar jika sewaktu-waktu
kamu perlu meminjam ke bank, kamu bisa melakukannya dengan mudah.
Namun, sebaiknya jadikan pinjaman pilihan terakhirmu dalam hal mengatasi
kondisi darurat.

Sumber:
https://www.jenius.com/highlight/detail/mengantisipasi-pengeluaran-tak-terduga-
dalam-bisnis
Artikel 5
3 Pertanyaan tentang Memulai Bisnis
Oleh: Claudia Von Nasution

1. Kapan sebaiknya seseorang memulai bisnis?


Bila sudah meemukan ide, memiliki modal, mengetahui cara menjalani,
memiliki waktu untuk memulai maka segralah untuk memulai. Richard
Branson, seorang pengusaha asal Inggris pemilik grup Virgin, pernah
mengatakan, “A big business starts small.”
2. Apa bisnis yang cocok untuk pemula?
Bisnis yang cocok untuk pemula adalah bisnis yang bidangnya dipahami
dan/atau disukai oleh pemula tersebut. Bisnis tersebut bisa berupa franchise
atau bisnis yang kamu mulai sendiri dari 0, tapi penting untuk memilih bidang
yang pas sesuai ketertarikanmu.
3. Apa yang harus diperhatikan saat mulai bisnis?
Ada 4 langkah penting sebelum memulai usaha:
1) Lakukan riset bisnis terlebih dahulu,
2) Jangan terjebak masalah (khususnya saat melakukan persiapan),
3) Pilih bisnis yang bermanfaat bagi orang lain,
4) Pintar dan cermat mengolah modal yang kamu miliki.
Terkait langkah 1 dan 3, menurut Danny Aguswahyudi, pendiri HoJiak, ada 3
poin yang perlu diperhatikan lebih detail, yaitu soal branding, marketing, dan
produknya.

Sumber:
https://www.jenius.com/highlight/detail/3-pertanyaan-tentang-memulai-bisnis
Artikel 6
Tips bagi Anda yang Komitmen Membangun Bisnis yang Sukses

Skala bisnis minimum berdasarkan modal


Modal kecil
 Kurang dari 5 juta
 Menu 1-2 variasi
 Harga jual di bawah Rp15.000/ cup
 Menggunakan 1-2 karyawan
 Usaha modal kecil berfokus pada sesialisasi produk da efisiensi biaya mulai
dari biaya peralatan, bahan baku. Sewa, karyawan, semuanya di bawah standar
minimal, dan sebaiknya fokus pada 1 jenis minuman.
Modal Menengah
 5 juta-25 juta
 Menu 2-3 variasi
 Harga Rp12.000-Rp25.000/cup
 Menggunakan 2-4 karyawan
 Usaha modal sedang dapat bergerak lebih leluasa untuk memilih lokasi
strategis, menyediakan beberapa jenis minuman dan memanfaatkan beberapa
jenis minuman dan memanfaatkan promosi berbayar sehingga bisnis lebih
cepat bertumbuh.
Modal Besar
 Lebih dari 25 juta
 Menu 4-5 variasi
 Harga jual di atas Rp 20.000/cup
 Menggunakan lebih dari 4 karyawan
 Usaha modal besar memaksimalkan seluruh aspek bisnis anda seperti lokasi
strategis, variasi menu lengkap dan berkualitas tinggi, konsep yang jelas
dengan dekorasi terbaik dan memakai staff yang kompeten.
Biaya yang perlu diperhatikan:
1. Biaya sewa
2. Biaya modal bahan baku (min. Untuk 2 minggu)
3. Biaya peralatan (hindari banyak membeli peralatan di awal)
4. Biaya marketing (biaya cetak banner, flyer, promosi, mengikuti bazar)
Tips tambahan dalam mengelola modal:
1. Selalu menggunakan laba untuk pengembangan usaha
2. Memanfaatkan teknologi untuk efisiensi biaya
3. Terus melengkapi peralatan
4. Selalu mengingat untuk menabung keuntungan atau mencari investor sebagai
solusi pendanaan untuk ekspansi/ membuka cabang baru
Memisahkan keuangan pribadi dan Bisnis
Pengusaha yang bijak membuat pencatatan untuk membantu mengukur situasi dan
kondisi usahanya dengan jelas dan mengevaluasi biaya untuk efisiensi. Pencatatan
juga dapat mencegah kerugianakibat kecurangan atau kesalahan pengelolaan
Tips tambahan
1. Pisahkan rekening bisnis dan pribadi
2. Luangkan waktu mengevaluasi bisnis anda dengan catatan tersebut secara
berkala
3. Libatkan karyawan untuk membantu menginput data setiap hari
Peran mentor agar bisnis menjadi cemerlang
Mentor dapat membantu anda mengelola resiko, memotivasi di situasi, menjaga
agar tetap hati-hati saat semuanya lancar, membekali dengan berbagai
pengetahuan dari pengalamannya, dan bahkan membantu melalui sumber daya
(terutama networking).
Beberapa tips untuk menemukan dan membangun hubungan dengan mentor
1. Usahakan mencari mentor yang memiliki pengalaman di jenis usaha yang sama
dengan anda.
2. Bangun hubungan dengan kesungguhan hati dan tulus.
3. Pastikan datang dengan membawa hal-hal positif yang dapat dberikan untuk
hidup mereka.
4. Jangan terlalu pemilih
5. Setia pada proses
Sepuluh Tips penting bagi bisnis makanan dan minuman
1. Lokasi strategis (ramai pengunjung dan penuh kesibukan seperti daerah
perkantoran, seolah, kampus)
2. Menentukan menu andalan dan target pasar
3. Bukan hanya kualitas tinggi tetapi juga konsisten
Tips:
1) Menetapkan resep lengkap dan cara pembuatan sampai penyajian
2) Selalu menjaga bahan selalu segar
3) Hindari produk murahan
4. Penyajian cepat dan higienis
Tips: perhatikan kebersihan ruang kerja dan peralatan yang digunakan.
5. Menggunakan SDM yang jujur, rajin, dan positif
Tips:
1) Cari karyawan mulai dari lingkungan sekitar
2) Pertimbangkan juga rekomendasi dari karyawan
3) Persiapkan interview calon karyawan dengan baik
4) Adakan training atau masa percobaan
5) Buat SOP yang jelas untuk setiap posisi
6. Menggunakan SDM yang berpenampilan menarik dan bersih
1) Gunakan seragam
2) Pisahkan karyawan di dapur dan kasir.
7. Membina hubungan dengan customer setenpat
8. Modern dan profesioanal
Teknologi yang wajib diterapkan:
1) Mendatar go food atau grabfood
2) Menggunakan peralatan terkini
3) Selalu mengikuti SIP yang telah ditetapkan
9. Memanfaatkan media sosial
1) Promosikan harga sangat mrah bahkan gratis saat grand opening
2) Konsep yang unik
3) Buat menu baru secara berkala
4) Bagiakn testimoni pelanggan yang puas
5) Ingat bahwa media sosial bukan tempat berjualan. Tapi fokus pada
memperkenalkan bisnis kepada target pasar
10.Berdoa dan bekerja
Artikel 7
12 Jenis Usaha Modal Kecil Untung Besar di Tahun 2020, Enggak Ribet
Oleh: Fakhriyan Ardyanto

Jenis Usaha Modal Kecil Untung Besar yang Kekinian


1. Toko Online
Toko online dapat menggunakan marketplace yang telah tersedia. Modal
utama yang dibutuhkan yaitu ponsel atau laptop.
2. Jasa Desain Grafis
Usaha ini cocok jika memiliki kemampuan bidang seni desains. Cukup
bermodalkan ponsel atau laptop.
3. Aksesori Handmade
Bisnis ini cenderung menggunakan modal yang murah dan hanya
membutuhkan modal utama yaitu untuk membeli bahan baku pembuatan
aksesori.
4. Jasa pengetikan
Jenis usaha modal kecil untung besar yang hasilnya menggiurkan
5. Cuci sepatu
6. Event Oranizer
Bisnis event organizer juga menjadi bisnis yang bisa dibilang hampir tidak
memerlukan modal. Yang diperlukan dari jenis usaha modal kecil untung besar
ini adalah pengalaman dan kepercayaan dari klien.
7. Jual makanan dan minuman online
Saat ini menjual makanan atau minuman tidak harus dengan memiliki
warung. Bahkan, saat ini sudah banyak pebisnis makanan dan minuman yang
menjajakan berbagai produknya secara online.
8. Jasa penitipan binatang
Jenis usaha midal kecil untukng besar lainnya
9. Potong rambutu delivery
10.Bisnis kaos pre order
Metode ini akan membantumu untuk tidak mengeluarkan biaya produksi
kaos. Selain itu, kamu juga bisa mendapat kepastian mengenai siapa yang akan
membeli produk kaos milikmu.
11.Jasa pembuatan bucket bunga
Bisnis ini juga cukup unik namun menguntungkan. Kamu bisa membuka
jasa pembuatan bucket bunga yang biasa digunakan ketika wisuda. Selain
momen wisuda, bucket bunga ini bisa dijadikan kado ketika momen lain seperti
ulang tahun.
12.Wedding Organizer
Untuk menjalankan wedding organizer, kamu tidak perlu susah payah
mencari sponsor agar mendapatkan uang yang digunakan menyewa vendor.
Sebab, sumber keuangan utama acara pernikahan berasal dari calon pengantin
itu sendiri. Dengan kata lain, kamu sama sekali tidak perlu mengeluarkan uang
dan hanya bermodal pengetahuan dalam menjalankan sebuah acara pernikahan.

Sumber:
https://m.liputan6.com/hot/read/4318882/12-jenis-usaha-modal-kecil-untung-
besar-di-tahun-2020-enggak-ribet

Anda mungkin juga menyukai