Anda di halaman 1dari 8

bilangan cacah.

Bahasan ini tentu saja terkait erat dengan bahasan kita


sekarang ini, yaitu penarikan akar bilangan bulat.
Penarikan akar pada bilangan bulat hanya dilakukan pada bilangan bulat
positif. Hal ini berarti sama saja denganpenarikanakar pada bilangan cacah
yang telah didiskusikan secarapanjanglebar pada modul kedua. Oleh karena
itu, teori secara khusus yang berkaitan dengan penarikan akar dapat kita

pelajari kembali pada penarikanakar bilangan cacahdan pembelajarannya.


Khusus dalam bahasan sekarang ini, akan didiskusikan kembali
pembelajaran penarikan akar terkait dengan perpangkatan pada bilangan
bulat. Agar lebih jelas kita dapat meminta para siswa untuk memperhatikan
pasanganpasangan bilangan misalnya 4 dan 2, pasangan 9 dan 3, pasangan
l6 dan 4, sebagai relasi kuadrat dari, yaitu:
4 adalah kuadrat dari 2,
9 adalah kuadrat dari 3,
16 adalah kuadrat dari 4

yang pada perpangkatan dapat ditulis dalam bentuk pangkat dua (kuadrat),
yaitu:
4=?,
9=3¬
16=42

Sebaliknya, jika pada pasangan-pasangan di atas tadi dimulainya dengan


yang kedua maka relasi terhadap bilangan yang pertama menjadi akar
pangkat dua yang dapat kita tulis sebagai berikut.
2 adalah akar pangkat dua dari 4,
3 adalah akar pangkat dua dari 9,
4 adalah akar pangkat dua dari 16.
Jadi, proses mencari akar pangkat dua adalah operasi invers dari proses
mencari kuadrat, atau dengan istilah yang sudah umum dapat kita nyatakan
dengan kalimat:

Penarikan akar adalah invers dari perpangkatan

Setelah siswa memahami konsep penarikan akar sebagai invers dari


Perpangkatan dengan mendiskusikan berbagai contoh maka kita dapat
mendiskusikan kembali bahwa penarikan akar dari sebuah bilangan adalah
%=32x2x2=2/;=2
327=333=3

Prosespemfaktoransebuah bilanganmenjadi2 faktor, 3 faktor, atau


yangsamameliputipembagian
lebihfaktor-faktor oleh2, oleh3,
pangkatnya
dan seterusnya, misalnya:
y§=J§= 3X3= 32 =3212=3

m=916=¢2x2x2x2= 2:2=2=22=4

Secara umum dapat kita simpulkan bahwa untuk tiga buah bilangan a, m,
dan n berlaku hubungan:

Ja?=a&
dibaca: akar pangkat m dari a pangkat n adalah sama dengan a pangkat n
dibagi m.

4. Kesalahan Konsep dalam Perpangkatan dan Penarikan Akar


Perlu pula kita ketahui bahwa adakalanya terjadi kesalahan konsep yang
dilakukan oleh siswa dalam pembelajaran pemangkatan maupun penarikan
akar. Beberapa kesalahan yang sering terjadi di antaranya:
a. Masih ada siswa yang belum memahami konsep pemangkatan, di
antaranya masih ada siswa yang melakukan perkalian antara bilangan
misal:23 = 2 x 3, 33 = 3 x 3,
pokokdenganpangkatnya(eksponennya),
54= 5 ><4, dansebagainya. kuadratmereka
Namun,untukpemangkatan
memberikanjawaban yang benar,misalnya22 = 2 x 2, 32 = 3 x 3, dan
§=5xi
13. Dalammelakukanperkalianbilanganberpangkat
denganbilanganpokok
yang sama sering pula terjadi dilakukan dengan mengalikan pangkatnya,
23x 22= 23"2,52x 53=52"3.
misalnya:
0- Kesalahan
yang paling sering terjadi, yaitu pada pembagian bilangan
berpangkat oleh bilangan pokok yang sama dilakukan dengan cara
membagi pangkatnya, bukan dengan cara mengurangkan pangkat yang
2 :
dibagioleh pangkatpembagi,misalnya:26 : 22= 26 dan63 : 64= 68 ".
d' Masihpulaterjadikekeliruan
dalammenentukan
hasilsebuah
bilangan
berpangkat dibagi oleh bilangan berpangkat yang pangkatnya lebih
besar,sehinggamenghasilkanbilangannegatif, walaupunprosesnya
sudah benar, misalnya:
23:25:23-5=2-2=.4
3.2: 35= 32'5=3'3 = -27
Mereka beranggapan bahwa tanda negatif dari a'" menunjukkan a'
bilangan negatif.
e. Demikian pula pada penarikan akar masih terjadi beberapa kesalahan
konsep, di antaranya mereka sudah memahami bahwa: akar pangkat m
dari a pangkat n adalah sama dengan a pangkat n dibagi m sehingga
memberikan hasil perhitungan yang benar. Namun dalam proses
perhitungannya masih ada yang membuat kekeliruan seperti berikut.
81=\ 34 :, 3412=32

3647-326 =326Z3 =22


Dalam hal ini walaupun hasil akhirnya benar, tetapi pada proses
perhitungan telah terjadi kesalahan. Coba Anda diskusikan di mana letak
kesalahannya?

f. Hal yang masih sering terjadi kesalahan dalam penarikan akar adalah
penarikan akar kuadrat, misalnya: & =i3, 1,16=t4; 25 =:l:5..
Memang kita sudah memahami bahwa sebuah bilangan positif
merupakan hasil kali dua bilangan positif atau dua bilangan negatif.
Karenanya banyak yang beranggapan bahwa akar pangkat dua dari
sebuah bilangan positif mempunyai dua kemungkinan nilai, yaitu nilai
positif dan nilai negatif, misalnya:
25 = 5, sebab25 = 52,dan
25 = 5, sebab25 = (asy,jadi
25 =i5

Namun demikian dalam penarikan akar dibatasi hanya pada bilangan


Positif saja, sehingga kita tetapkan sebagaidefinisi:
akar pangkat dua dari bilangan positif adalah nilai yang positif
B. PENERAPAN BILANGAN BULAT DALAM MASALAH SEHARI-
HARI

Sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku bahwa dalam

pembelajaran matematika di SD guru harus memperlihatkan kaitan konsep


matematika dengan permasalahan sehari-hari. Penerapan bilangan bulat pada
masalah keseharian dipandang perlu untuk memperlihatkan bagaimana
proses pembelajaran matematika yang menarik, menantang, dan
menimbulkan kreativitas para siswa.
Soal-soal dalam bentuk cerita inilah salah satu kegiatan pembelajaran
pada matematika yang paling memungkinkan mencapai tuntutan dan harapan
kurikulum tersebut di atas. Namun sebelum kita sampai pada penyelesaian
soal-soal cerita yang berkaitan dengan bilangan bulat, terlebih dahulu kita
perlu mengetahui kiat-kiat dalam menyelesaikan soal-soal cerita sehingga
akan membantu pada pelaksanaan pembelajarannya.
Berikut ini merupakan alternatif petunjuk bagaimana kita sebagai guru
membimbing para siswa untuk dapat memahami bentuk soal cerita. Secara
garis besarnya kegiatan pembelajarannya dapat diurutkan ke dalam empat
kegiatan pokok berturut-turut, yaitu:

1. Mengerti Persoalan
Bacalah soal cerita tersebut secara keseluruhan dengan saksama untuk
memahami dan mengerti permasalahannya. Untuk itu dengan bantuan dan
bimbingan guru para siswa harus mengetahui:
a. Apa yang diketahui (Mencari keterangan yang esensial).
b. Apa yang ditanyakan (Apa yang harus diselesaikan/Apa yang akan
ditunjukkan).

2. Merencanakan Penyelesaian
Untuk dapat menyelesaikan soal cerita, para siswa harus dapat
menemukan hubungan data-data dari yang diketahui dengan yang
ditanyakan. Pada konteks ini guru perlu membimbing para siswa untuk
memilih konsep-konsep atau pengertian-pengertian yang telah dipelajari oleh
para siswa guna dikombinasikan sehingga dapat dimanfaatkan untuk
menyelesaikan persoalannya. Langkah- langkahnya dapat seperti berikut.
a. Para siswa mengumpulkaninformasi-informasi atau data-data
yang
sesuaiguna menentukan
operasihitung(pengerjaanhitung) yang
diperlukannya.
b. Membuat model atau kalimat matematikanya, yaitu menjabarkan dari
yang diketahui dengan yang ditanyakan dalam bentuk simbol-simbol
matematika. Apabila para siswa mengalami kesulitan maka guru perlu
membimbing dan mengarahkannya.

3. Melaksanakan Penyelesaian
a. Menyelesaikan soal cerita adalah menyelesaikan kalimat (model)
matematika yang telah dibuatnya.
b. Setiap langkah harus dicek untuk mengetahui kebenarannya sehingga
para siswa dapat menghasilkan penyelesaiannya sendiri. Nyatakan
penyelesaiannya itu dalam bahasa Indonesia, sehingga menjawab
pertanyaan dari soal cerita tersebut. Guru tentunya harus bersabar
menanti dan jika perlu membimbing dan mengarahkannya.

4. Memeriksa Kembali

Penyelesaian yang telah didapat itu harus diperiksa kembali. Pertanyaan-


pertanyaan dari dalam diri para siswa perlu ditumbuhkan oleh kita sebagai
guru, di antaranya:
a. Sudah cocokkah hasilnya?
b. Apa tidak ada hasil yang lain?
c. Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan persoalan tersebut?
d. Dengan cara yang berbeda, apakah hasilnya tetap sama?, dan sebagaiya.

Demikianlah beberapa petunjuk langkah-langkah yang dapat ditempuh


oleh guru dalam merencanakan, menyusun, dan melaksanakan pembelajaran
yang berkaitan dengan soal-soal cerita dalam matematika di SD. Tahapan
langkah-langkah tersebut akan sangat membantu para siswa dalam
memahami soalasoalcerita matematika. Namun demikian tentunya kita dapat
lebih lanjut disesuaikandenganlingkungansiswa kita di
mengembangkan
sekolah. .
Untuk lebih jelas lagi kita akan melihatbeberapacontohalternatif
pembelajaran soal-soal cerita yang berhubungan dengan bilangan bulat
denganmenggunakantahapan langkah tersebut di atas.
Para siswa mengumpulkaninformasiinformasi atau data-datayan
sesuaiguna menentukan
operasihitung (pengerjaanhitung)yang
diperlukannya.
Membuatmodelatau kalimat matematikanya,yaitu menjabarkan
dari
yang diketahui dengan yang ditanyakan dalam bentuk simbol-simbo|
matematika.Apabila para siswa mengalami kesulitan maka guruperlu
membimbingdan mengarahkannya.

Melaksanakan Penyelesaian
Menyelesaikan soal cerita adalah menyelesaikan kalimat (model)
matematikayangtelah dibuatnya.
Setiap langkah harus dicek untuk mengetahui kebenarannyasehingga
para siswa dapat menghasilkan penyelesaiannya sendiri. Nyatakan
penyelesaiannya itu dalam bahasa Indonesia, sehingga menjawab
pertanyaan dari soal cerita tersebut. Guru tentunya harus bersabar
menantidanjika perlu membimbingdan mengarahkannya.

Memeriksa Kembali

Penyelesaianyang telah didapat itu harus diperiksa kembali. Pertanyaan-


pertanyaandari dalam diri para siswa perlu ditumbuhkan oleh kita sebagai
guru, di antaranya:
a. Sudah cocokkah hasilnya?
b. Apa tidak adahasilyang lain?
c. Apakah ada cara lain untuk menyelesaikan persoalan tersebut?
d. Dengancarayangberbeda,apakahhasilnyatetap sama?,dan sebagaiya

Demikianlahbeberapa yang dapatditempuh


petunjuklangkah-langkah
menyusun,dan melaksanakanpembelajaran
oleh guru dalam merencanakan,
yangberkaitandengansoal-soalceritadalam matematikadi SD. Tahapan
langkah-langkahtersebut akan sangat membantu para siswa dalam
Namundemikiantentunyakitadapat
soalsoalceritamatematika.
memahami
lebihlanjutdisesuaikan
mengembangkan siswakitadi
denganlingkungan
sekolah.
Untuklebihjelaslagikitaakanmelihatbeberapa
contoh
alternati
soal-soalcerita yang berhubungandengan bilanganbulat
pembelajaran
tahapanlangkahtersebutdi atas.
denganmenggunakan
SD Negeri II 198
b) Yang ditanyakan: Jumlahmurid
semua
2) a) Operasihitung: Penjumlahan
(+)
b) Kalimat matematika: 251 + 198=

3) Penyelesaiannya:251
198
+
449
Jadi,adasebanyak449 orangmurid.

Pada proses pembelajaransoal cerita di atas pertama-tama


guru
menuliskansoal cerita tersebutpadapapantulis atausudahterdapat
dalambuku murid, kemudiangurubertanyaapayangdiketahuinya,
apa
yang ditanyakan, operasi apa yang digunakan,bagaimanakahkalimat
matematikanya, sampai dengan penyelesaiannya. Dalam menjawab
setiap pertanyaan yang diajukan oleh guru tersebut, tentunya guru
berusaha pula untuk membimbing dan mengarahkannya sehingga semua
yang ditanyakannya tadi dapat dijawab denganbenar.

Pada suatu hari sebuahtoko alat tulis telah menjual23 buah buku tulis
masing-masingseharga750 rupiahdan 16 buahbukugambarseharga
tersebut
500 rupiahtiap buku.Hasilpenjualan 101pensil
dibelikan
denganhargayangsama. sebuah
harga
Berapakah pensil?
- Tcrjua123
1) a) Diketahui: bukutulisdengan
harga 750
jualsatuan
- Terjual16bukugambar dengan jualsatuan
harga
500
- Hasil 101pensil
dibelikan
penjualan harga
dengan
yang sama
sebuah
: Harga
5) Ditanyakan pensil.
hitung:x, :, dan+
2) a) Operasi
b) Kalimatmatematikanya: _ .
(1)harga buku
sebuah
jual 750
tuhs: mplah
23 buku
buah tulus:x750)
(23 'ah
l'Pl
jual
(2)harga
sebuah lainyangkuadratnya
bilangan sama
dengan
bilangan
mencari sem&
misalnya:
Akardari25 ialahmencaribilanganyang kuadratnyasamadengan25,
Akardari36 ialahmencaribilanganyang kuadratnyasamadengan36,
Akar dari49 ialahmencaribilangan yang kuadratnya samadengan49_
untuk
Lambang relasi
akar(akar
pangkat "J " Yang
dua)adalah
universal
berlakusecara notasi
sehinggasecarasingkat penarikanakarpada
contoh-contoh di atas dapat ditulis dalam bentuk:
25 = 5,sebab52= 25,
62= 36,
36 = 6, sebab
72= 49.
49 = 5, sebab
Secaraumum dapatkita tulis:
Jz=b,sebabb2=a
Diskusi pembelajaran selanjutnya dapat dilakukan melalui pemahaman
bahwa penarikan akar dari sebuah bilangan dapat dipandang sebagai
pemfaktoranbilangan itu atasfaktor-faktor yang sama, misalnya:
16 = 4x4 = 4

25 = 5x 5 = 5
Dalam hal ini jelas bahwa pangkat akarnya menunjukkan banyaknya faktor
yang sama.Pangkatakar ini dapatsajaditingkatkan lebih lanjut, misalnya:
3/5adalah yangbiladipangkatkan
bilangan 3 sama 8
dengan
327 adalah
yangbiladipangkatkan
bilangan 3 samadengan27.
Hal ini berarti:
3/5= 2,sebab
23= 8
327 = 3 sebab33= 27.
,

Secara umum kita dapat menuliskan lambang penarikan aka!


hubungannyadenganpemangkatansebagaiberikut.
b' = a.
V5 = b, sebab

penarikan akar hubungannyadengan


Selanjutnya,kita diskusikan
pemfaktoran yangsamayangsebenarnya
bilangan penguraial
merupakan
dariperpangkatan, akar
misalnya pangkat dapat
3/33-
tigadari8 yangditulis
8 menjadi
dicaridenganmemfaktorkan 3 faktoryangsama,yaitu:

Anda mungkin juga menyukai