Anda di halaman 1dari 10

RANCANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN TEHNIK BATUK

EFEKTIF PADA Tn.D DI RUANG KENANGA

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Ners Keperawatan


Medikal Bedah

Pembimbing Akademik:
Ahmad Asyrofi, S.Kep., M.Kep., Ns. Sp. KMB

Disusun Oleh :
Tina Farida, S.Kep
SK 320039

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDAL
TAHUN AKADEMIK 2020 / 2021
FORMAT RANCANGAN PENDIDIKAN KESEHATAN

Hari/tanggal : Kamis, 4 Februari 2021


Durasi : 20 menit
Sasaran : Pasien dan Keluarga
Tempat : Ruang Kenanga
Pelaksana : Tina Farida

A. Pokok bahasan
Tehnik Batuk Efektif
B. Sub pokok bahasan
1. Pengertian batuk efektif
2. Tujuan batuk efektif
3. Tehnik batuk efektif
4. Mendemonstrasikan tehnik batuk efektif
C. Capaian pembelajaran
1. Sikap
- Pasien setuju mau mengikuti pendidikan kesehatan
- Pasien bisa mempraktikkan tehnik batuk efektif
- Pasien mau melakukan tehnik batuk efektif secara mandiri
2. Pengetahuan
- Pasien mampu menjelaskan pengertian batuk efektif dengan
presentase 70 % benar
- Pasien mampu menjelaskan tujuan dari batuk efektif dengan
presentase 70 % dengan benar
- Pasien mampu menjelaskan cara batuk efektif dengan presentase 80 %
dengan benar
3. Psikomotor
- Pasien mampu melakukan tehnik batuk efektif secara mandiri
D. Materi
Tehnik Batuk Efektif

1. Pengertian
Batuk merupakan gerakan refleks yang bersifat reaktif terhadap
masuknya benda asing dalam saluran pernapasan. Gerakan ini terjadi atau
dilakukan tubuh sebagai mekanisme alamiah terutama untuk melindungi
paru paru. Gerakan ini pula yang kemudian dimanfaatkan kalangan medis
sebagai terapi untuk menghilangkan lendir yang menyumbat saluran
pernapasan akibat sejumlah penyakit. Itulah yang dimaksud pengertian
batuk efektif. Batuk efektif merupakan batuk yang dilakukan dengan
sengaja. Namun dibandingkan dengan batuk biasa yang bersifat refleks
tubuh terhadap masuknya benda asing dalam saluran pernapasan, batuk
efektif dilakukan melalui gerakan yang terencana atau dilatihkan terlebih
dahulu. Dengan batuk efektif, maka berbagai penghalang yang
menghambat atau menutup saluran pernapasan dapat dihilangkan .
2. Tujuan
Batuk efektif dan napas dalam merupakan teknik batuk efektif yang
menekankan inspirasi maksimal yang dimulai dari ekspirasi , yang
bertujuan :
a. Merangsang terbukanya sistem kolateral
b. Meningkatkan distribusi ventilasi
c. Meningkatkan volume paru
d. Memfasilitasi pembersihan saluran napas
Batuk yang tidak efektif menyebabkan :
a. Kolap saluran napas
b. Ruptur dinding alveoli
c. Pneumothoraks
Latihan pernapasan bertujuan untuk :
a. Mengatur frekuensi dan pola napas sehingga mengurangi air trapping
b. Memperbaiki fungsi diafragma
c. Memperbaiki mobilitas sangkar toraks
3. Manfaat batuk efektif
Memahami pengertian batuk efektif beserta tekhnik melakukannya
akan memberikan manfaat. Diantaranya, untuk melonggarkan dan
melegakan saluran pernapasan maupun mengatasi sesak napas akibat
adanya lendir yang memenuhi saluran pernapasan. Lendir, baik dalam
bentuk dahak (sputum) maupun sekret dalam hidung, timbul akibat adanya
infeksi pada saluran pernapasan maupun karena sejumlah penyakit yang di
derita seseorang. Bahkan bagi penderita tuberkulosa (TB), batuk efektif
merupakan salah satu metode yang dilakukan tenaga medis untuk
mendiagnosis penyebab penyakit. Tidak sedikit penderita yang justru
mengalami kondisi yang semakin memburuk meski pengobatan telah
dilakukan. Bahkan sejumlah penelitian menemukan, tak kurang satu orang
dari 4 atau 5 penderita TB mengalami kematian, terutama akibat terlambat
memberikan pengobatan maupun kesalahan dalam melakukan diagnosis
sehingga pengobatan menjadi tidak efektif.
4. Latihan Batuk Efektif
Latihan batuk efektif juga sangat diperlukan bagi klien terutama klien
yang mengalami operasi dengan anestesi general. Karena pasien akan
mengalami pemasangan alat bantu nafas selama dalam kondisi teransetesi.
Sehingga ketika sadar pasien akan mengalami rasa tidak nyaman pada
tenggorokan. Dengan terasa banyak lendir kental di tenggorokan. Latihan
batuk efektif sangat bermanfaat bagi pasien setalah operasi untuk
mengeluarkan lendir atau sekret tersebut.
Pasien dapat dilatih melakukan teknik batuk efektif dengan cara :
a. Pasien condong ke depan dari posisi semifowler, jalinkan jari-jari
tangan dan letakkan melintang diatas incisi sebagai bebat ketika batuk.
b. Kemudian pasien nafas dalam seperti cara nafas dalam (3-5 kali).
c. Segera lakukan batuk spontan, pastikan rongga pernafasan terbuka dan
tidak hanya batuk dengan mengadalkan kekuatan tenggorokan saja
karena bisa terjadi luka pada tenggorokan.
d. Hal ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan, namun tidak berbahaya
terhadap incisi.
e. Ulangi lagi sesuai kebutuhan.
Jika selama batuk daerah operasi terasa nyeri, pasien bisa
menambahkan dengan menggunakan bantal kecil atau gulungan
handuk yang lembut untuk menahan daerah operasi dengan hati-hati
sehingga dapat mengurangi guncangan tubuh saat batuk. Batuk
mempengaruhi interaksi personal dan sosial, mengganggu tidur dan
sering menyebabkan ketidak nyamanan pada tenggorakan dan dinding
dada. Sebagian besar orang mencari pertolongan medis untuk batuk
akut supaya mereda, sementara itu ada orang yang takut batuknya
menjadi penyakit yang serius. Batuk terjadi sebagai akibat stimulasi
mekanik atau kimia pada nervus afferent pada percabangan bronkus.
Batuk efektif tergantung pada intaknya busur refleks afferent-efferent,
ekspirasi yang adekuat dan kekuatan dinding otot dada dan normalnya
produksi dan bersihan mukosiliar
5. Indikasi batuk efektif
a. COPD / PPOK (Penyakit paru obstruktif kronik)
Penyakit ini sitandai oleh hambatan aliran udara disaluran nafas yang
bersifat progresif non reversible atau reversible parsial. Ppok terdiri
dari bronkitis kronik dan emfisema atau gabungan keduanya.
b. Emphysema
Suatu kelainan anatomis paru yang ditandai oleh pelebaran rongga
udara distal bronkiolus terminal, disertai kerusakan dining alveoli.
c. Fibrosis
d. Asma
Merupakan gangguan inflamasi pada jalan nafas yang ditandai oleh
opstruksi aliran udara nafas dqan respon jalan nafas yang berlebihan
terhadap berbagai bentuk rangsangan.
e. Chest infection
f. Pasien bedrest atau post operasi
6. Prosedur Tindakan
a. Anjurkan minum air hangat
b. Pasien condong ke depan dari posisi semifowler, jalinkan jari-jari
tangan dan letakkan melintang diatas incisi sebagai bebat ketika batuk.
c. Kemudian pasien nafas dalam seperti cara nafas dalam (3-5 kali).
1) Tarik nafas melalui hidung secara maksimal kemudian tahan 1-
2 detik
2) Keluarkan secara perlahan dari mulut
3) Lakukanlah 3-5 kali latihan, lakukanlah minimal 3 kali sehari
(pagi, siang, sore)
d. Segera lakukan batuk spontan, pastikan rongga pernafasan terbuka dan
tidak hanya batuk dengan mengadalkan kekuatan tenggorokan saja
karena bisa terjadi luka pada tenggorokan.
e. Hal ini bisa menimbulkan ketidaknyamanan, namun tidak berbahaya
terhadap incisi.
f. Ulangi lagi sesuai kebutuhan.
E. Metode
1. Ceramah
2. Demonstrasi
3. Diskusi dan Tanya jawab
F. Media
1. Laptop
2. Alat : Tissue/ sapu tangan, wadah tertutup untuk penampungan dahak dan
gelas berisi air hangat.
G. Setting tempat
: Permateri

H. Kegiatan belajar
1. Pendahuluan
2. Pelaksanaan
3. Penutup

No Tahapan & Waktu Kegiatan Penyaji Kegiatan Audien


.
1. Pendahuluan  Memberi salam  Menjawab salam
 Memperkenalkan  Mendengarkan dan
(5 menit)
anggota klompok dan memperhatikan
pembimbing
 Melakukan kontrak
 Menyepakati kontrak
waktu
 Menjelaskan tujuan dan
materi yang akan  Memperhatikan dan
diberikan mendengarkan

2. Pelaksanaan  Menggali pengetahuan  Menanggapi dan


audien tentang nafas menjelaskan
(10 menit)
dalam batuk efektif
 Memberikan
reinforcement positif  Memperhatikan dan
 Menjelaskan pengertian mendengarkan
batuk efektif  Memperhatikan dan
 Menjelaskan tujuan mendengarkan
Nafas dalam dan batuk
efektif
 Memperhatikan dan
 Menjelaskan teknik
mendengarkan
nafas dalam dan batuk
 Memperhatikan dan
efektif
mendengarkan
 Mendemonstrasikan
 Memperhatikan dan
teknik nafas dalam dan
mendengarkan
batuk efektif
 Mendemontrasikan
 Mendemonstrasikan
batuk efektif
bersama
 Memberikan pertanyaan
 Memberi kesempatan
audien untuk bertanya
 Memberikan  Memperhatikan dan
reinforcement positif mendengarkan
 Memberikan  Memberikan jawaban
kesempatan pada
audien lain untuk
menjawab
 Memberikan
reinforcement positif
 Memperhatikan dan
dan meluruskan konsep
mendengarkan
 Meminta masukan dari
pembimbing akademik
dan atau pembimbing
klinik
 Memperhatikan dan
mendengarkan

3. Penutup  Evaluasi validasi  Menyimak


(5 menit)  Menyimpulkan  Memperhatikan dan
bersama-sama mendengarkan
 Mengucapkan terima  Memperhatikan dan
kasih mendengarkan
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
penutup

I. Evaluasi
1. Evaluasi proses
a. Waktu yang direncanakan sesuai dengan pelaksanaan
b. 70 % Pasien dan keluarga aktif dalam kegiatan penyuluhan
c. 60 % Pasien tidak meninggalkan ruangan dan terlihat memperhatikan
selama penyuluhan
2. Evaluasi hasil
Pasien dan keluarga mampu :
a. Menyebutkan pengertian batuk efektif
b. Menyebutkan manfaat batuk efektif
c. Menyebutkan tujuan batuk efektif
d. Mendemonstrasikan cara batuk efektif

Lampiran

Sumber

Kowalak , Jennifer. 2011. Buku Ajar Patofisiologi.Jakarta:EGC

Rab, Trabani. 2010. Ilmu Penyakit Paru. Jakarta: TIM


Tamsuri, Anas.2008. Asuhan Keperawatan Klien Gangguan Pernafasan.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai