Anda di halaman 1dari 4

A.

Pengertian
Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi ( janin dan uri ) yang
telah cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir, dengan
bantuan atau tanpa bantuan.
Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil
konsepsi oleh ibu, proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan dan diakhiri dengan
kelahiran plasenta ( Varney, 2010 )
B. Macam-macam
1. Persalinan spontan : persalinan berlangsung dengan kekuatan ibu sendiri dan
melalui jalan lahir ibu.
2. Persalinan buatan : persalinan dibantu dengan tenaga dari luar, misalnya ekstraksi
forsep atau operasi seksio sesareo.
3. Persalinan anjuran : persalinan yang tidak dimulai dengan sendirinya, tetapi baru
berlangsung setelah pemecahan ketuban, pemberian pitosin atau prostagladin
( Erawati, 2011 ).
C. Faktor yang mempengaruhi persalinan
1. Power ( kekuatan mendorong janin keluar )
a. His ( kontraksi uterus )
b. kontraksi otot dinding perut
c. kontraksi diafragma
d. ligamentor action
2. Passageway ( jalan lahir )
3. Passanger ( janin dan plasenta )
4. Penolong.
5. Psikis ibu.
D. fisiologi persalinan
Menurut Rohani, dkk ( 2011 ) antara lain :
1. Penurunan kepala
Masuknya kepala kedalam pintu atas panggul terjadi pada persalinan kala 1
dan kala 2 yang karena adamya kontraksi dan retraksi langsung dari segmen atas
rahim yang menyebabkan tekanan langsung fndus pada bokong janin.
2. Fleksi
Setelah proses penurunan kepala bayi, bayi akan melalukan fleksi maksimal
dimana dagu lebih dekat ke arah dada janin sehingga UUK lebih rendah dari
UUB.
3. Rotasi dalam ( putar paksi dalam )
Pemutaran dari bagian sedemikian rupa sehingga bagian terendah janin
memutar kedepan dan kebawah sympisis pada presentasi belakang kepala, bagian
yang terendah adalah ubun-ubun kecil dan bagian ini akan memutar kedepan
kearah sympisis.
4. Ekstensi
Setelah kepala janin sampai pada dasar panggul dan ubun-ubun kecil berada di
bawah sympisis, maka terjadilah ekstensi dari kepala janin. Hal ini disebabkan
karena sumbu jalan lahir pada pintu bawah panggul mengarah kedepan dan keatas
singga kepala tetap dalam posisi fleksi. Bila sub occipito tertahan dibawah
sympisis akan terjadi pusat pemutaran ( hypomochlion ) maka lahir bayi dengan
gerakan ekstensi.
5. Rotasi luar ( putar paksi luar )
Setelah kepala bayi lahir, bayi melakukan putar paksi luar yaitu kepala bayi
memutar kembali ke arah punggung ibu.
6. Ekspulsi
Setelah bayi putar paksi luar, bahu depan tertahan di sympisis dan menjadi
hypomochlion untuk melahirkan bahu belakang.
E. Perubahan fisiologi persalinan.
Menurut Walyani ( 2015 ) yaitu :
1. Kontraksi uterus
Dimana kontraksi ini disebabkan oleh anemia dan sel-sel otot tekanan pada
ganglion serviks dan segmen bawah rahim ( SBR ). Regangan dari serviks, dan
perineum itu semua terjadi pada saat kontraksi.
2. Perubahan uterus
Dalam persalinan perbedaan SAR dan SBR akan tampak lebih jelas dimana
SAR dibentuk oleh korpus uteri dan bersifat memegang pernan aktif ( kontraksi )
dan dindingnya bertambah tebal dengan majunya persalinan.
3. Perubahan pada serviks
Tekanan hidrostatis air ketuban dan tekanan intra uterin naik serta
menyebabkan serviks mendatar ( effacement ) dan terbuka ( dilatasi ).
4. Perubahan pada vagina dan dasar panggul
Setelah pembukaan lengkap dan ketuban pecah terjadi perubahan , terutama
pada dasar panggul dan diregangkan oleh bagian depan janin sehingga menjadi
saluran yang dinding-dingingnya tipis karena suatu regangan.
5. Perubahan sistem reproduksi
Pada akhir kehamilan kadar ekstrogen dan progesteron menurun. Kira-kira 1-2
minggu sebelum partus dimulai sehingga menimbulkan kontraksi uterus.
6. Perubahan tekanan darah
Tekanan darah meningkat selama terjadinya kontraksi sistolik naik rata-rata
10-20 mmHg.
7. Perubahan metabolisme
Metabolisme karbohidrat anaerob dan aerob akan meningkat secara berangsur
disebabkan karena kecemasan dan aktivitas otot skletal ( Varney, 2000 )
8. Perubahan suhu
Perubahan suhu sedikit meningkat selama persalinan dan tertinggi selama dan
segera melahirkan.
9. Perubahan denyut nadi
Frekuensi denyut nadi diantara kontraksi meningkat. Hal ini mencerminkan
peningkatan metabolisme yang terjadi selama persalinan.
10. Perubahan pernafasan
Meningkatkan frekuensi pernafasan normal selama persalinan dan mencerminkan
peningkatan metabilisme.
F. Tanda –tanda permulaan inpartu
1. Lightening/setting/dropping : Kepala tutun masuk PAP terutama pada primi gravida/
multipara hal tersebut tidak begitu telihat.
2. Perut kelihatan lebih lebar, fundus uteri turun.
3. Sering BAK.
4. Nyeri perut dan punggung karena kontraksi.
5. Serviks menjadi lembek melebar dan sekresnya bercampur darah.

G. Tanda- tanda Inpartu


1. Nyeri karena his yang lebih kuat, sering dan teratur.
2. Keluar lender bercampur darah.
3. Disertai ketuban pecah.
4. Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan ada pembukaan.

H. Tahapan Persalinan
Terdiri dari :
1. Kala I (Kala Pembukaan)
Dimulai dari inpartu sampai pembukaan lengkap. Kala I di bagi menjadi :
a. Fase laten : Berlangsung selama 2 jam. Servik pembukaan 1-3 cm
b. Fase aktif : Berlangsung Selma 7 jam, serviks pembukaan 4-10 cm
Fase aktif dibagi menjadi 3 fase :
1. Fase akselerasi : Pembukaan 3-4 cm dalam 2 jam
2. Fase dilatasi maksimal : pembukaan 4-9 dalam 3 jam
3. Fase delerasi : pembukaan 9-10 dalam 2 jam
2. Kala II ( Kala Pengeluaran Janin )
His semakin kuat dengan internal 2-3 dengan durasi 50-100 detik, kepala janin
sudah turun masuk PAP, sehingga terjadi tekanan otot- otot dasar panggul yang
melengkung, reflek meninbulkan rasa ngejan, katena tekanan pada rahim. Ibu ingin
meneran. Karena tekanan pada anus membuka saat ada hisk, kepala janin mulai
kelihatan, vagina membuka, premium menegang, dengan hisk dan mengajan terpinpin
akan lahir kepala yang di ikuti turunnya badan. Kala II primi berlangsung ½ - 2 jam.
Pada multi ½ - 1 jam. ( Sufiyan. Amirul. 2011 )
3. Kala III ( Kala Pengeluaran Plasenta )
Dimulai dari lahirnya bayi sampai plasenta lahir. Durasinya rata-reata 5-10 menit.
Maksimal 30 menit pada primi/multi :
a. Centralis : tepat di tengah
b. Paracentalis : di samping
c. Leteralis : lebih samping
d. Marginalis : tepat di samping
e. Feromentosa : menempel pada selaput plasenta
4. Kala IV ( Kala Pengawasan / Observasi )
Dimulai dari 2 jam post partum. Di laksnakan evaluasi kontraksi uterus :
a. 2-3 kali pada 15 menit pertama
b. Setiap 30 menit pada 1 jam pertama
c. Setiap 30 menit pada 1 jam kedua
Pada kali ini dianjurkan untuk melakukan observasi karena perdarahan harus
di takar sebaik baiknya. Kehilangan darah pada persalinan biasanya di
sebabkan karena luka padasaat pelepasan plasenta dan robekan pada serviks.
Laserasi/ Robekan perenium menurut derajat :
a) Derajat 1 : mukosa vagina, komisura posterior, kulit perenium
b) Darejat 2 : mukosa vagina, komisura posterior, kulit dan jaringan
perenium
c) Derajat 3 : mukosa vagina, komisura posterior, kulit dan jaringan
pereniun sampai spinterani
d) Derajat 4 : mukosa vagina, komisura posterior, kukit dan jaringan
perenium, sampai spinterani yang meluas hingga rectum anterior

Bidan hanya boleh melakukan heacting periniun derajat 1-2 jika jumlah
perdarahan . 500 cc, maka di anggap normal, lalu perhatikan 7 pokok
penting sebelum meninggalkan ibu
a) Kontraksi rahim
b) Perdarahan
c) Kandung bkemih kosong
d) Luka jahitan baik
e) Plasenta dan sepalut harus lengkap
f) K.U, TD, Nadi dan Pernafasan ibu harus normal
g) Bayi keadaan baik (Sondakh, jenny,2013)

Anda mungkin juga menyukai