Terapi manipulasi adalah pengobatan fisik yang digunakan oleh fisioterapi, okupasi terapi,
chriopactors dan osteopath untuk treatment musculoskeletal. Secara umum adalah suatu
bentuk gerakan pasif yang digunakan untuk mengobati gangguan musculoskeletal serta suatu
teknik gerakan cepat yang tidak dapat dicegah oleh pasien.
MANIPULASI CERVICAL
Ketika melakukan manipulasi pada cervical posisi pasien dalam keadaan rileks dan searah
dengan gravitasi.
- Pengikat harus kuat, stabil dan mobile
- Fleksibel terhadap force, stretch, corpression, tilt and rotation
Gangguan gerak dan fungsi berkaitan dengan :
- Temporomandibular joint
- Shoulder complex
- Upper thoracal joint
- Upper costae
Patologi cervical :
- Trauma
- Proses inflamasi
- Degenerasi
- Neoplasma (tumor)
Cervical spine paling complex, sehingga pemeriksaan harus akurat.
Anatomi terapan cervical spine :
- Arah facets pada bidang transversal 45
Terjadi kissing dan diarahkan secara diagonal (miring) ada perlengketan di daerah
facet, menuntut kosekuensi stabilitas yang besar dan spesifik yang dibentuk secara
aktif dan pasif
- Cervical spine memiliki mobilitas yang besar dan spesifik
Ligament :
- Lig. Longitudinal posterior
- Lig. Longitudinal anterior
- Lig. Flavum
- Lig. Nuchea
- Lig. Supraspinosus
Cedera :
- Micro trauma : terlalu lama membungkuk
Contoh : bekerja di depan computer, sehingga menyebabkan cedera pada leher
- VBI : Vertebrae Bachilar Insuficiency, kondisi ketika ekstensi neck langsung terasa
pusing
BIOMEKANIK CERVICAL
- Glebohumeral joint
- Scapulothoracal joint
- Sternoclavicular joint
- Acromioclavicular joint
Joint mobilization :
- Stretch sendi untuk bisa ROM, dilakukan sebelum manipulasi
- Untuk nyeri yang hebat jangan di manipulasi dan harus ada kerjasama dengan pasien
nya
Tujuan : mengharapkan stretch dari capsula ligament untuk mencapai joint ROM
General rules of mobilization :
- Pastikan pasien dalam keadaan rileks
- Terapis dalam keadaan rileks (positioning) atau body mechanic
- Jangan bergerak melebihi nyeri (sesuai ROM) atau tingkat nyeri pasien
Close Pack Position
- GH Joint : full abduksi, lateral rotasi
- SC Joint : full elevasi dan protraksi
- AC Joint : 90 abduksi
Lose Pack Position
- GH Joint : 55 abduksi, 30 fleksi
- SC Joint : arm at side/ neutral
- AC Joint : arm at side/ neutral
Traction : proses menarik satu permukaan tulang dari yang lain
Gliding : gerakan translasi permukaan dipasang secara parallel
STERNOCLAVICULAR JOINT
Distraction
Superior glide
Inferior glide
Posterior glide
ACROMIOCLAVICULAR JOINT
Distraction
Anteroposterior glide
Posteroanterior glide
Clavicle
Inferior glide
SCAPULOTHORACIC JOINT
1. Gangguan batas media scapula
2. Gangguan glide inferior scapula
3. Artikulasi scapulothoracic :
Medial-lateral glide
Superior-inferior glide
rotational and diagonal pattern
PEMERIKSAAN SHOULDER
1. TEST JOBE: SUPRA SPINATUS
Pasien : Berdiri, Bahu Abduksi 90, Flexi ant. 30. Siku Extensi, Ante-brachii Pronasi,
Ibu jari Kearah bawah.
Terapis : Didepan pasien, memberikan dorongan kearah bawah lengan yang di test.
Hasil :
1. Sakit, diderah supra spinatus : Tendinitis.
2. Sakit dan ketidakmampuan : Ruptur Tendon.
2. TEST GERAKAN LONCENG
Test untuk infra spinatus :
Pasien : Berdiri atau duduk. Lengan degan siku melekat tubuh, siku flexi 90, rotasi
bahu neutral.
Terapis : Dibelakang pasien menahan gerakan rotasi ke dalam, yang dilepaskan
secara mendadak.
Hasil : Positif, apabila pasien tidak bisa menahan gerakan dan memukul perut nya
keras-keras, yg berarti ruptur atau paralise.
- Ulnohumeral Joint
- Radiohumeral Joint
- Radioulnar Joint
Yang harus diketahui untuk manipulasi di elbow :
- ROM
- Sendi convex atau concave
- Lose Pack Position
- Close Pack Position
- Netral position
Sendi : semua gerakan nyeri
Ligament dan otot : sakit atau nyeri saat di stretch
Tendon : stretching dan isometric nyeri
Close Pack Position
- Ulnohumeral Joint : ekstensi with supinasi
- Radiohumeral Joint : full ekstensi dan full supinasi
- Radioulnar Joint : 5 supinasi
Lose Pack Position
- Ulnohumeral Joint : 70 fleksi elbow, 10 supinasi
- Radiohumeral Joint : fleksi elbow 90, supinasi forearm 5
- Radioulnar Joint : 35 supinasi, 70 fleksi elbow
Convex dan Concav
- Bila convex (cembung) bergerak terhadap concave (cekung) maka arah rolling
berlawanan dengan arah sliding
- Bila concave (cekung) bergerak terhadap convex (cembung) maka arah rolling searah
dengan arah sliding
MANIPULASI WRIST
Salah satu teknik manipulasi yang dapat dilakukan pada wrist joint adalah distraction.
Posisi yang tepat untuk dilakukan manipulasi adalah pada saat resting position (rileks).
Tujuan
- Untuk meningkatkan joint play pada midcarpal joint
- Untuk meningkatkan jangkauan keseluruhan gerak pada midcarpal joint
- Untuk mengurangi nyeri pada wrist
- Untuk meningkatkan nutrisi pada struktur persendian
Wrist Kompleks, adalah multiartikular dan terbentuk dari 2 sendi gabungan.
Wrist kompleks adalah biaxial yang menghasilkan gerakan :
- fleksi (palmar fleksi)
- eksternsi (dorsal fleksi)
- radial deviasi (abduksi)
- ulnar deviasi (adduksi)
Radiocarpal joint, sendi ini terbungkus olehkapsul yang lentur tapi kuat, diperkuat oleh
ligamen-ligamen yang juga memperkuat midcarpal joint.
Ligamen yang memperkuat radiocarpal joint adalah ligamen collateral lateral (radial) dan
medial (ulnar), serta ligamen anterior (memiliki 2 serabut yaitu serabut radiocarpal anterior
dan serabut ulnocarpal anterior) dan posterior.
Midcarpal Joint, sendi ini merupakan sendi gabungan antara 2 baris carpal. Sendi ini
memiliki kapsul yang juga bersambung dengan sendi-sendi intercarpal. Sendi ini diperkuat
oleh ligamen interosseus dan ligamen-ligamen midcarpal yang berjalan dari baris proksimal
ke distal
Posisi :
- Pasien duduk dengan aspek vental (perut tangan) lengan bawah dan tangan diletakkan
di atas meja
- Midcarpal joint berada pada resting position
- Terapis menghadap ke midcarpal joint
- Menstabilkan genggaman tangan pada baris proksimal carpals dari sisi dorsal
- Genggaman tangan memanipulasi baris distal carpals dari sisi dorsal
Prosedur :
- Tangan stabilisator memegang baris proksimal carpals pada posisinya
- Tangan memanipulasi menggerakkan baris distal carpals kearah distal
MANIPULASI PELVIC
TULANG
Knee terdiri dari 3 tulang yaitu patella, femur, tibia. Pada permukaan femur terdapat sendi
patellofemoral dan sendi tibiofemoral. Sendi tibiofemoral adalah sendi terbesar dan
terkompleks. Pada bagian medial femur lebih berfungsi untuk menahan beban/berat daripada
bagian lateral.
OTOT
Terdapat 2 gerakan di knee yaitu fleksi dan ekstensi. Pada saat fleksi oto yang bekerja adalah
hamstring sedangkan pada saat ekstensi otot yang bekerja adalah quadriceps. Otot-otot di
sekitar knee berperan sebagai stabilisator saat statis maupun dinamis.
Otot Hamstring
Otot Quadriceps
LIGAMEN
Kerusakan pada salah satu ligament dapat menyebabkan efek negative pada ligament lainnya.
Gangguan tersering akibat kerusakan ligament adalah instabilitas.
Pasien dengan masalah lutut sering merasakan sakit, tidak stabil, kaku, pembengkakan,
kelemahan dan mengunci.
Kondisi yang dapat menyebabkan nyeri lutut kronis adalah arthritis, sepsis, tumors, overuse
syndrome.
SPESIFIC TEST KNEE
Valgus dan Varus test
Gerakan valgus adalah gerakan ke sisi luar/samping (lateral), sedangkan gerakan
varus adalah gerakan ke sisi dalam/tengah (medial) dari sendi yang terjadi secara
mendadak. Tes tekanan valgus dan varus dimaksudkan untuk menampakkan 5
kelemahan kompleks kestabilan lateral dan medial, khususnya serabut ligamen
colateral (Arnheim, 1993: 541).
Apley test
McMurray test
Tes McMurray digunakan untuk menentukan kehadiran badan atau tubuh yang lepas
atau longgar pada lutut. Cara kerjanya adalah (Arnheim, D.D., 1993: 547; Brukner P.,
dan Khan, K., 1993: 343) penderita diletakkan menghadap ke atas di atas meja,
dengan tungkai yang cedera difleksikan secara penuh. Pemeriksa meletakkan salah
satu tangan pada kaki (telapak kaki) dengan tangan yang satunya diatas ujung lutut,
jari-jari menyentuh garis sendi sebelah medial. Pergelangan tangan melakukan
gerakan seperti menuliskan lingkaran kecil dan menarik tungkai ke dalam posisi
ekstensi. Pada saat hal ini terjadi atau dilakukan, tangan pada lutut merasa ada respon
bunyi “klik”. Meniscus sebelah medial yang robek dapat dideteksi pada saat tungkai
bawah diputar secara eksternal sedangkan rotasi internal memberikan deteksi dari
lateral yang robek.
Secara umum, cedera lutut akut termasuk dalam salah satu dari enam kategori:
memar,
patah tulang atau cedera fisik,
cedera ligamen,
air mata meniscal,
strain musculotendinous, dan
cedera mekanisme ekstensor, subluksasi atau dislokasi patela
INTERVENSI
1. Compression mobilization of tibial-femoral joint
5. Tibial rotation
6. Hamstring streches
7. Manipulation of the tibial femoral joint
MOBILISASI KNEE
Anterior to Posterior Tibiofemoral Joint