“TANIN”
Disusn oleh :
Kelompok 3
Jumrah 51720011092
JURUSAN FARMASI
UNIVERSITAS PANCASAKTI
MAKASSAR
2021
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
aromatik dengan satu atau dua gugus hidroksil. Kelompok fenol terdiri
antosianin, pigmen kuinon, melanin, lignin, dan tanin, yang tersebar luas
yang dapat mengikat protein. Selain itu juga tanin dapat mengikat alkaloid
dan glatin.
memiliki berat molekul cukup tinggi (lebih dari 1000) dan dapat
dikarenakan sifat tanin yang sangat kompleks mulai dai pengendap protein
hingga pengkhelat logam. Maka dari itu efek yang disebabkan tanin tidak
Maka dari itu semua penelitian tentang berbagai jenis senyawa tanin mulai
dilirik para peneliti sekarang. Dalam makalah ini akan dibahas berbagai
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
TINJAUAN PUSTAKA
A. Definisi Tanin
tumbuhan terdapat dalam jumlah besar pada daun, buah dan batang.
dari larutan.
tak larut dalam air. Dalam industry, tannin adalah senyawa yang berasal
dari tumbuhan, yang mampu mengubah kulit hewan yang mentah menjadi
B. Penggolongan Tanin
Secara kimia terdapat dua jenis tannin yang tersebar tidak merata
dua, di Inggris hanya terdapat pada suku yang nisbi sedikit. Tetapi kedua
jenis tannin itu dijumpai bersamaan dalam tumbuhan yang sama seperti
terdiri dari polimer flafonoid yang merupakan senyawa fenol dan telah
dibahas pada bab yang lain.Nama lain dari tanin ini adalah
(asam/enzim) + gula.
Ellaggitanin 1000-3000
SIFAT KHUSUS
asam kromat 1 %
SIFAT UMUM
1. Dalam air membentuk larutan koloidal yang bereaksi asam dan sepat .
satu fungsi utama tannin dalam tumbuhan ialah sebagai penolak hewan
E. Biosintesis Tanin
Biosintesis tannin
menghasilkan sianidin.
inti yang berupa glukosa dikelilingi oleh lima gugus ester galoil
atau lebih. Pada jenis kedua, inti molekul berupa senyawa dimer
tumbuhan.
F. Efek Tanin Dalam Saluran Pencernaan
dasar ulser ® barier yang terbentuk melindungi bawah ulser dari isi
lambung
1. Vasokonstriksi lokal
Efek antioksidan
b. Konstipasi
menghambat absorpsi
hepatotoksik
BAB III
METODE PENELITIAN
1. Metode Penelitian
tahap. Tahap pertama adalah persiapan alat dan preparasi sampel daun
stevia. Tahap kedua adalah analisa fitokimia. Tahap ketiga adalah adsorbsi
ekstrak stevia dengan arang aktif. Tahap keempat adalah penentuan kadar
tanin .
2.1 Alat
a. Penangas air
c. Rotary evaporator
d. Alat-alat gelas
e. Neraca analitik
f. Botol 1 L
g. Kompor listrik
h. Desikator
j. Magnetic Stirrer
2.2 Bahan
d. Etanol 70 %
e. FeCl3.6H2O
f. Na2CO3 anhidrat
g. Folin Ciocalteu
h. Kertas saring
i. Formaldehid 37 %
j. HCl 37 %
k. NaCl
l. H2SO4
m. NaCl
n. CHCl3
o. HCl
3. Prosedur Kerja
1) Tanin
(2:1).
(Harborne, 1987).
c. Kinetika Adsorpsi
tannin.
d. Isoterm Adsorpsi
dievaporasi sampai kering dan dilakukan uji kadar tanin sebelum dan
e. Uji Kuantitatif
2014).
2. Preparasi sampel Sebanyak 0,5 g sampel dimasukkan labu ukur 50
(Asrilya, 2014).
BAB IV
PEMBAHASAN
simplisia : pelarut = 1:10 selama 3 jam pada suhu 70oC. Simplisia yang
perbedaan tekanan antara didalam sel dan diluar sel. Sehingga metabolit
sekunder yang ada dalam sitoplasma akan terlarut dalam pelarut. Pelarut
untuk memisahkan ekstrak dan daun stevia. Hasil yang didapat dari proses
ekstraksi daun stevia yaitu ekstrak berwarna hijau tua sebanyak 164 Ml.
2. Hasil analisis fitokimia
Tannin
benzena) yang dapat larut dalam air karena adanya ikatan hidrogen antara
gugus hidroksil yang dimiliki tanin dengan molekul air. Kelarutan tanin
yang tinggi terjadi dalam keadaan panas karena alasan inilah maka
digunakan ekstrak etanol daun stevia yang diekstraksi pada suhu 70 oC.
a. reagen FeCl3 1%
kehitaman dan atau biru tua setelah ditambahkan FeCl3 1%. Dalam uji
karena adanya ion Fe3+ sebagai atom pusat dan senyawa tannin
dengan warna biru tinta atau hitam jika filtrat hasil uji tannin
menjadi abu dan tidak lagi dapat digunakan sebagai absorben lagi.
dan 16 jam pada suhu kamar. Proses adsorbsi dilakukan dengan cara
maksimal. Sehingga senyawa tannin yang terpisah dari ekstrak lebih besar.
untuk pemurnian gula aren dan dapat mengurangi bau pada kondensat gula
senyawa tannin.
a. Penentuan kadar tannin dan efektifitas arang aktif
kinetika adsorpsi yaitu pseudo – orde satu dan pseudo - orde dua.
4. Isoterm Adsorpsi
Vis dengan standar asam tanat pada panjang gelombang 760 nm. Dari
data variasi konsentrasi tanin dalam ekstrak stevia diatas dapat dilihat
tanin 0.9260 ppm dengan berat adsorben 0,2 g didapat efektifitas 70,37
pada pelarut. Selain itu gaya tarik menarik antara senyawa – senyawa
PENUTUP
1. Kesimpulan
molekul lebih dari 1000 yang dapat diperoleh dari semua jenis tumbuhan.
Tanin memiliki sifat yang khas baik fisik maupun kimianya. Tanin
predaptor, contohnya pada buah yang belum matang, buah akan terasa
asam dan sepat, hal ini sama dengan sifat tanin yang asam dan sepat.
Tanin juga dapat membentuk khelat dengan logam secara stabil, sehingga
http://www.scribd.com/doc/33507735/TANNIN