Kritisi Jurnal - 038
Kritisi Jurnal - 038
Oleh :
18089014038
Semester VI B
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas rahmat dan anugerah-Nya
saya bisa menyelesaikan penugasan ini yang berjudul “Mengkritisi Jurnal Mengenai
Ketoasidosis Diabetik” tepat pada waktu yang telah ditentukan, sebagai tugas individu untuk
tugas Keperawatan Gawat Darurat ini.
Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang
telah membantu saya dalam menyusun penugasan ini. Penulis juga berharap semoga makalah
ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
Dengan segala kerendahan hati, kritik dan saran yang konstruktif sangat diharapkan
dari para pembaca guna untuk meningkatkan dan memperbaiki pembuatan makalah pada
tugas yang lain dan pada waktu mendatang.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI......................................................................................................................... ii
Abstrak................................................................................................................................. iii
ii
Abstrak
Ketoasidosis diabetic (KAD) Merupakan Komplikasi paling umum terjadi pada penderita
diabtes mellitus tipe 1, untuk itu pentingnya mengidentifikasi tanda dan gejala awal sebelum
dan saat KAD terjadi. Penanganan gawat darurat mengenai penyakit ketoasidosis diabetic
dalam memberikan penanganan melalui support system keluarga sangat dibutuhkan dalam
melakukan pencegahan dan juga dalam mendukung terapi insulin dan terapi diet. Bukan
hanya keluarga saja tetapi perawat juga harus dapat melakukan asuhan keperawatan yang
tepat terutama untuk perawat yang bertugas di ICU, harus dapat melakukan peningkatan
efektifitas pola napas pada pasien ketoasidosis diabetic. Tujuan : Tujuan umum dari kritisi
jurnal ini yaitu untuk pembelajaran berbasis berpikir kritis dalam menganalisis jurnal terkait
dengan kasus KAD. Metode : Metode yang digunakan untuk menganalisis jurnal yaitu
strategi komprehensif, yang disusun secara rinci mulai dari menentukan hingga menggunakan
teknologi untuk mendukung dalam mencari jurnal di internet (Google Scholar). Hasil :
Menemukan 10 jurnal yang sudah memenuhi kriteria.
Kata Kunci : Pre klinis dan onsite, support system, peningkatan efektifitas pola napas
Abstract
Diabetic ketoacidosis (KAD) is the most common complication in people with diabetes
mellitus type 1, so it is important to identify early signs and symptoms before and when KAD
occurs. Emergency treatment regarding diabetic ketoacidosis in providing treatment through
the family support system is needed in prevention and also in supporting insulin therapy. Not
only families but nurses must also be able to provide proper nursing care, especially for
nurses who work in the ICU, must be able to increase the effectiveness of breathing patterns
in diabetic ketoacidosis patients. Purpose : The general objective of this journal's critique is
to learn based on critical thinking in analyzing journals related to the KAD case. Method :
The method used to analyze journals is a comprehensive strategy, which is arranged in
detail, from determining to using technology to support searching for journals on the internet
(Google Scholar). Results : Find 10 journals that meet the criteria.
Keywords: Pre clinical and onsite, support system, increased effectiveness of breathing
patterns
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
melakukan menejemen diri untuk mengontrol kadar glukosa darah secara teratur,
melakukan konseling, serta perawatan berkelanjutan (Chafe dkk, 2015).
1.4 Manfaat
1. Manfaat Bagi Instansi
Manfaat untuk instansi yaitu untuk memenuhi kepentingan mahasiswa dalam
pembuatan tugas-tugas sebagai kerangka acuan atau refrensi mengenai analisa
jurnal tentang kasus ketoasidosis diabetic.
2. Manfaat Bagi Mahasiswa
Mengasah kemapuan mahasiswa dalam berfikir kritis untuk menganalisa
jurnal–jurnal mengenai kasus ketoasidosis diabetic.
3. Manfaat Bagi Pembaca
Manfaat bagi pembaca yaitu agar para pembaca khususnya bagi para
mahasiswa agar dapat lebih memahami, mengetahui dan menambah wawasan
mengenai dalam pencegahan ketoasidosis diabetic.
2
BAB II
METODE PENELITIAN
3
BAB III
HASIL PENCARIAN
4
Pembahasan
Banyak upaya yang dilakukan orang tua untuk memenuhi aturan manajemen
diet diabetes pada anak, salah satu yang dilakukan adalah dengan membawakan bekal
makan dan minum dari rumah untuk kegiatan anak di luar rumah baik di sekolah
ataupun tempat lain. Penderita yang telah menyadari akan penyakitnya dibutuhkan
untuk melakukan manajemen diri untuk mengontrol kadar glukosa darah secara
teratur, melakukan konseling, serta perawatan berkelanjutan (Chafe dkk, 2015).
Keluarga mempunyai perspektif yang unik tentang tantangan yang harus dihadapi
dalam keseharian dan dukungan untuk meningkatkan manajemen diri penderita.
Diabetes melirus termasuk golongan penyakit metabolic ditandai dengan peningkatan
kadar glukosa darah disebabkan karena kelainan sekresi insulin, kerja insulin, atau
kedua-duanya (ADA. 2010). Injeksi insulin adalah salah satu kunci keberhasilan
pengobatan pada penderita diabetes. Anak dengan DM tipe I harus disuntik insulin
setiap hari setiap akan makan dan tidur.
Hal-hal yang dapat dilakukan orang tua dalam mendukung terapi insulin pada
anak berjalan lancar adalah membuat jadwal dan menjelaskan pentingnya injeksi
insulin teratur bagi anak, mengajari cara injeksipada anak, menyiapkan insulin di
tempat yang anak ketahui, serta mendampingi anak ketika melakukan suntik insulin.
Terapi diet adalah salah satu pilar pengendalian diabetes mellitus. Orang tua
khususnya ibu dituntut untuk mampu mengimplementasikan program diet dari dokter
untuk anak dengan cara misalnya membuat makanan sehat yang menarik nafsu makan
anak sehingga tidak membeli makanan diluar rumah dan minat makan di rumah tinggi
karena jenis makanan diatur dalam diet DM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
seluruh partisipan melakukan kunjungan rutin ke rumah sakit apabila insulin akan
habis sehingga dibutuhkan untuk mengambil lagi untuk persediaan hari-hari
berikutnya
1. Judul Jurnal
2. Nama Penulis
Nama penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kriteria, dimana nam penulis
pada junal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat serta penulisan
nama diawali dengan huruf kapital. Dibawah nama penulis ini sudah
dicantumkan alamat email penulis.
3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa Indonesia
dan bahasa Inggris serta pada kata asing sudah dicetak miring. Serta terdapat 3
kata kunci/key words yang sudah memenuhi kriteria. Karena kata kunci/key
words yang benar menggunakan 3-5 kata.
4. Pendahuluan
Pada jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian permasalahan
yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.
5. Metode Penelitian
6
Pada saran sudah lengkap berisi saran manajemen dan mengimplementasikan
pemahamannya.
8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka pada jurnal penelitian ini sudah lengkap dimana sesuai
dengan kaidah pembuatan daftar pustaka.
7
3.2 Kritisi Jurnal 2
Pembahasan
pada saat penkajian didapatkan data bahwa pasien Ny. R dan Ny. S memiliki
usia ˃65 tahun dan saat pengambilan pasien di ICU hanya terdapat 2 pasien dengan
8
KAD dan keduanya berjenis kelamin perempuan. Pada kedua pasien dengan riwayat
DM dan KAD ditemukan tekanan darah tinggi dan ada yang memiliki riwayat darah
tinggi atau hipertensi, hipertensi akan menyebabkan penebalan pembuluh darah arteri
sehingga pembuluh darah akan menyempit dan nantinya akan mengganggu
pengangkutan glukosa dari dalam darah (Zieve, 2012). Pendeita DM bahkan menjadi
KAD belum tentu dikarenakan hipertensi, pada data salah satu pasien yaitu Ny. S
tidak memiliki riwayat hipertensi, hal ini dikarenakan hiperglikemia dapt
menyebabkan tekanan darah, dan pernafasan meningkat. Proses terjadinya KAD
sebagai berikut, Diabetes mellitus merupakan gangguan metabolisme dari gangguan
distribusi gula oleh tubuh. Penderita diabetes tidak bisa memproduksi insulin dalam
jumlah yang cukup, atau tidak mampu menggunakan insulin secara efektif, sehingga
terjadi kelebhan dalam gula darah. Terjadi KAD apabila terdapat kekurangan insulin
mutlak dan peningkatan hormone kontraregulator terstimulasi (kortisol).
Data yang didapat saat pengkajiaan bahwa Ny. R mengalami stroke, hal ini
bisa terjdi dikarenakan keadaan hiperglikemia dan DM dapat mengakibatkan
kerusakan sistemik yang luas pada tubuh. Kedua pasien mengalami sesak nafas
dengan Ny. R pernafasan 29x/menit dan Ny. S dating dengan keluhan sesak nafas
dengan RR 31x/menit. Hasil penunjang yang didapatkan bahwa Ny. S mengalami
edema pulmo, edema pulmo terjadi dari gagal jantung kiri yang mengakibatkan
penumpukan cairan dan peningkatan tekanan di vena pulmonalis. Dari hasil
pengkajian yang dipeoleh dari kedua pasien maka diangkat masalah keperawatan
utama yaitu pola nafas tidak efektif. Pasien Ny. R dan Ny. S memiliki keluhan yang
berbeda, Ny. R dating ke IGD dengan penurunan kesadaran kemudian saat di ICU
terpasang monitor dan diketahui bahwa pernafasan 29x/menit (takipnea) dan Ny. S
dating dengan keluhan sesak nafas dengan RR 31x/menit. Intervensi keprawatan yang
harus dilakukan oleh perawat untuk membantu mengatasi masalah keperawatan pola
napas tidak efektif adalah oxygen therapy dan vital sign monitoring. Implementasi
keperawatan dilakukan selama pasien dirawat ICU. Evaluasi Ny. R tanggal 20
september 2019, masalah pola nafas tidak efektif telah teratasi, sedangkan pada Ny. S
evaluasi dilakukan pada tanggal 19 oktober 2019 untuk masalah pila nafas tidak
efektif teratasi, perencanaan selanjutnya tetap dilanjutkan terapi oksigen sesuai
dengan kondisi.
Kelebihan dan kekurangan
9
1. Judul Jurnal
2. Nama Penulis
Untuk nama penulis sudah tidak disingkat, diawali dengan huruf besar , sudah
ditulis tanpa menggunakan gelar, dan sudah disertai dengan nama perguruan
tinggi, program studi, jenjang pendidikan dan alamat surel
3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini hanya menggunakan satu bahasa saja yaitu bahasa
Indonesia. Serta hanya terdapat 2 kata kunci/key words. Karena kata kunci
yang benar menggunakan 3-5 kata.
4. Pendahuluan
5. Metode penelitian
Pada jurnal ini sudah menyajikan data secara jelas sesuai dengan tujuan
penelitian dan menggunakan data yang berkaitan dengan tujuan.
Pada jurnal ini sudah berisi saran yang berkaitan dengan pelaksanaan atau
hasil penelitian, kerkurangannya hasil yang ada di pmbahasan diulang
kembali disimpulkan
10
8. Daftar pustaka
Penulisan judul buku pada daftar pustaka sudah benar, untuk peenulisan judul
yang diakses sudah di tulis tegak.
11
3.3 Kritisi Jurnal 3
Pembahasan
Ketoasidosis diabteik (KAD) adalah keadaan dekompensasi metabolic yang
ditandai oleh hiperglikemia, asidosis dan ketosis, terutama disebabkan oleh defisiensi
insulin absolut atau relatife. Ketoasidosis diabetic (KAD) disebabkan oleh penurunan
insulin efektif di sirkulasi yang disertai peningkatan hormone regulator kontra seperti
glukagon, katekolamin, koritisol, dan hormone pertumbuhan. Hal ini menyebabkan
12
peningkatan produksi glukosa oleh hati dan ginjal, serta gangguan menggunakan
glukosa parifer dengan akibat hiperglikemia dan hiperosmolalitas. Ketoasidosis
diabetic (KAD) merupakan komplikasi akut pada DM tipe I yang disebabkan oleh
kekurangan insulin. Walaupun demikian KAD dapat dicegah, agar penderita DM tipe
I tidak jatuh pada keadaan KAD. Salah satunya adalah diagnosis dan tatalaksana yang
tepat pada DM tipe I. pengetahuan dan dan kemampuan orang tua dalam tatalaksana
DM tipe I dapat menunjang peran aktif terhadap pemantauan gejala pre dan saat KAD
terjadi sehingga mengurangi morbiditas dan mortalitas akibat KAD.
Desain pada penelitian ini adalah desain penelitian kualitatif dengan
pendekatan fenomenologi hermenuetik. Partisipan penlitian ini adalah orang tua
dengan anak penderita diabetes mellitus tipe I dengan pengalaman ketoasidosis
diabetic dikabupaten probolinggo yang berjumlah 24 partisipan dengan rincian 12
anak dengan DM tipe I dan 12 orang tua data dikumpulkan dengan tehknik
wawancara tidak terstruktur dengan waktu 45-60 menit dan direkam dengan alat
perekam. Hasil wawancara dilanjutkan dengan transkip data dan dianalisis
menggunakan metode Van Manen untuk mendapatkan tema. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilaksanakan, maka dapat disimpulkan bahwa gambaran pre klinis
KAD meliputi meningkatan buang air kecil (BAK), banyak minum dan penurunan
berat badan. Sedangkan gambaran pada waktu serangan KAD adalah penurunan
kesadaran dan gangguan pernafasan berupa sesak nafas.
Kelebihan dan Kekurangan
1. Judul
2. Penulis
Untuk nama penulis sudah tidak disingkat, diawali dengan huruf kapital,
ditulis tanpa menggunakan gelar dan juga disertai dengan nama perguruan
tinggi.
13
3. Abstrak
Kekurangan pada abstrak jurnal ini hanya menggunakan satu bahasa saja
yaitu bahasa Indonesia. Serta hanya terdapat 2 kata kunci/key words. Karena
kata kunci yang benar menggunakan 3-5 kata.
4. Pendahuluan
5. Metode penelitian
Penelitian menyajikan data secara jelas sesuai dengan tujuan penelitian, sudah
menggunakan data yang berkaitan dengan tujuan.
8. Daftar pustaka
Penulisan judul buku pada daftar pustaka sudah benar, semua yang ada
dipendahuluan mengacu pada daftar pustaka
14
3.4 Kritisi Jurnal 4
15
koredasi
spearman ( r ) =
0,471, nilai p =
0,002).
Pembahasan
Pada penelitian ini, terdapat hubungan korelasi positif yang bermakna antara
derajat KAD dan kadarkalium dengan kekuatan korelasi sedang-lemah (nilai r - =
0,471, nilai p 0,002). Dapat dikatakan bahwa seamkin tinggi kadar kalium maka akan
semakin berat derajat KAD. Sementara penurunan kadar kalium pada KAD dikaitkan
dengan dieresis osmotik, asupan makanan kurang, dan muntah. Mayoritas pasien
peneltian ini adalah perempuan (62,86%) dibandingkan laki-laki (37,14%). Pada
pasien KAD seringkali ditemukan abnormalitas kadar kalium. Pada penelitian ini
ditemukan proporsi yang serupa antara hipokalemia dan hiperkalemia pada pasien
(keduanya memiliki presentase 23,08%). Dibutuhkan penanganan yang cepat pada
KAD, untuk menurunkan kemungkinan komplikasi lebih lanjut. Hasil pemeriksaan
elektrolit, khususnya kadar kalium, diharapkan dapat dijadikan faktor prediktir
terhadap derajat KAD dan acuan terapi awal pasien KAD.
1. Judul
2. Penulis
16
Nama penulis sudah tidak disingkat, diawali dengan huruf kapital, sudah
ditulis tanpa menggunakan gelar dan juga sudah disertai dengan nama
perguruan tinggi dan alamat surel.
3. Abstrak
Kekurangan pada abstrak jurnal ini hanya menggunakan satu bahasa saja
yaitu bahasa Indonesia. Serta hanya terdapat 2 kata kunci/key words. Karena
kata kunci yang benar menggunakan 3-5 kata.
4. Pendahuluan
5. Metode penelitian
8. Daftar pustaka
Penulisan judul buku pada daftar pustaka sudah benar, yang ada
dipendahuluan mengacu pada daftar pustaka.
17
3.5 Kritisi Jurnal 5
18
Pembahasan
Berdasarkan pada hasil wawancara dan hasil analisis tema pada tujuan khusus
ini, peneliti menemukan 4 tema, yaitu : Perilaku Makan (Jenis, Jumlah dan Jam)
Sebelum Terdiagnosa DM dan atau Kejadian KAD, Perilaku Minum (Jumlah, Jenis,
Jam) Sebelum Terdiagnosa DM dan atau Kejadian KAD, Perilaku Diet Di Luar
Aturan Yang Dilakukan Di Luar Rumah (Penyebab Kekambuhan KAD/Komplikasi
DM), Stress Fisik dan Psikologis. Hal ini ditunjukkan dengan beberapa pernyataan
dan jawaban partisipan pada bab hasil.
1. Judul
2. Penulis
Nama penulis sudah tidak disingkat, diawali dengan huruf kapital, dan sudah
tidak menggunakan gelar, disertai dengan nama perguruan tinggi dan alamat
surel.
3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris serta dicetak miring pada kata asingnya. Sudah
terdapat 4 kata kunci/key words yang sudah memenuhi kriteria.
4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.
19
5. Metode penelitian
Pada simpulan sudah berisi simpulan dari pembahasan jurnal penelitian dan
sudah menggunakan kata Simpulan. Pada saran tidak dicantumkan saran
tempat penelitian, institusi pendidikan dan peneliti selanjutnya.
8. Daftar Pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap dimana sesuai dengan
kaidah pembuatan daftar pustaka.
20
3.6 Kritisi Jurnal 6
21
(p = 0,85). Tidak
terdapat
perbedaan
bermakna
kejadian
komplikasi
dengan kadar
Gula Darah Acak
responden
penderita
Diabetes Melitus
di Puskesmas
Lidah Kulon.
Pembahasan
Kelompok Diabetes Melitus non komplikasi lebih banyak dua kali lipat
dibandingkan kelompok Diabetes Melitus dengan komplikasi. Hal ini
menggambarkan bahwa keadaan penderita Diabetes Melitus di Pukesmas Lidah
Kulon masih cukup terkontrol karena cenderung sedikitnya keluhan penderita
Diabetes Melitus terhadap komplikasi (penyakit yang diakibatkan oleh Diabetes
Melitus). Kelompok perempuan Diabetes Melitus lebih banyak mengalami
komplikasi dibanding dengan laki-laki. Hal ini sesuai dengan penelitian Sinaga
(2011), bahwa penderita Diabetes Melitus dengan komplikasi berdasarkan jenis
kelamin tertinggi yaitu perempuan 65% sedangkan proporsi terendah pada laki-laki
35%. Penelitian ini tidak menemukan adanya hubungan yang bermakna antara
kejadian komplikasi penderita Diabetes Melitus dengan jenis kelamin responden
penderita Diabetes Melitus. Ditinjau dari frekuensi pemeriksaan Gula Darah Acak
selama 1 tahun di Laboratorium Puskesmas Lidah Kulon, hampir keseluruhan
penderita Diabetes Melitus melakukan pemeriksaan Gula Darah Acak sebanyak ≤ 5
kali selama 1 tahun pada kelompok Diabetes Melitus dengan komplikasi maupun
Diabetes Melitus non komplikasi.
22
Penyakit Diabetes Melitus tidak dapat disembuhkan, namun kadar gula darah
dapat dikendalikan untuk memperlambat terjadinya komplikasi pada organ tubuh
antara lain ginjal, mata, maupun sistem vaskular. Pemeriksaan Gula Darah Acak
terhadap penderita Diabetes Melitus diharapkan dapat meningkatkan upaya perawatan
diri sendiri terhadap penderita Diabetes Melitus. Berdasarkan hasil pengukuran Gula
Darah Acak diperoleh rata-rata kadar Gula Darah Acak pada kelompok responden
Diabetes Melitus dengan komplikasi (308.071 mg/dl) lebih tinggi dibandingkan
dengan kelompok responden Diabetes Melitus non komplikasi (307.606 mg/dl).
1. Judul
2. Penulis
Untuk nama penulis sudah diawali dengan huruf kapital, tidak disingkat dan
juga sudah ditulis tanpa menggunakan gelar, termasuk sudah disertai nama
perguruan tinggi juga.
3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris serta pada kata asing sudah dicetak miring. Serta
terdapat 3 kata kunci/key words yang sudah memenuhi kriteria. Karena kata
kunci/key words yang benar menggunakan 3-5 kata.
4. Pendahuluan
Penelitian sudah menyajikan data secara jelas sesuai tujuan pada penelitian,
setiap data juga sudah berisikan nomor pada tabel.
8. Daftar pustaka
Untuk penulisan daftar pustaka juga sudah baik, dan sudah mengacu pada
pendahuluan.
24
3.7 Kritisi Jurnal 7
Pembahasan
Berdasarkan usia yang paling banyak menderita DM tipe 2 yaitu pada usia 61-
80 tahun. Hal ini disebabkan terjadinya peningkatan intoleransi glukosa, adanya
proses penuaan menyebsabkan berkurangnya kemampuan sel β pankreas dalam
memproduksi insulin selain itu terdapat penurunan aktivitas mitokondria di sel-sel
otot sebesar 35%, hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar lemak di otot
sebesar 30% dan memicu terjadinya resistensi insulin. Selanjutnya pada usia rentang
41-60 tahun fungsi tubuh secara fisiologis menurun karena terjadi penurunan sekresi
atau resistensi insulin sehingga kemampuan fungsi tubuh terhadap pengendalian
25
glukosa darahnya tinggi (Husin, 2015). Dan yang terakhir pada usia rentang 20-40
tahun merupakan usia produktif, banyak terjadi dikarenakan pengendalian pola hidup
kurang sehat, stres dan kurangnya edukasi terhadap penyakit DM yang dideritanya,
kegemukan (obesitas) menyebabkan jaringan lemak menumpuk, jaringan tubuh dan
otot akan makin resisten terhadap kerja insulin, terutama bila lemak tubuh atau
kelebihan berat badan terkumpul didaerah sentral atau perut.
Berdasarkan jenis kelamin didominasi oleh perempuan yaitu 50 orang (58,1
%) sedangkan pada laki-laki berjumlah 36 orang (41,8 %). Ini disebabkan karena
secara fisik wanita memiliki peluang peningkatan indeks masa tubuh yang lebih besar,
bahkan pada wanita yang sudah tua (lebih dari 40 tahun) dan telah mengalami
manopause mempunyai kecenderungan untuk lebih tidak peka terhadap hormon
insulin. Pemeriksaan GDS mempunyai nilai yang bervariatif. Didapat hasil yang
tertinggi yaitu 301-400 mg/dl sebanyak 41,9 % dan merupakan suatu pengendalian
GDS yang buruk untuk penderita DM sehingga sangat beresiko terjadinya komplikasi
bila GDS tidak terkontrol dengan baik. Sedangkan sebanyak 30,2 % dengan rentang
GDS mg/dl merupakan penderita yang sangat berpotensi atau bahkan sudah
mengalami komplikasi.
1. Judul
2. Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kriteria, dimana nama
penulis pada jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat serta
26
penulisan nama diawali dengan huruf capital. Dibawah nama penulis jurnal
ini sudah dicantumkan alamat email penulis.
3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah terdapat 3 kata kunci/key words yang sudah
memenuhi kriteria. Kekurangan pada abstrak jurnal ini adalah hanya
menggunakan satu bahasa saja yaitu bahasa Indonesia.
4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini serta pada
pendahuluan sudah sangat lengkap.
5. Metode penelitian
8. Daftar pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap. Kekurangan pada
daftar pustaka jurnal penelitian ini adalah menggunakan kata Referensi dan
tidak sesuai dengan kaidah pembuatan daftar pustaka.
27
3.8 Kritisi Jurnal 8
Pembahasan
Penyakit degeneratif pada lansia yang disebabkan oleh penurunan fungsi
adalah Diabetes Mellitus dan Hipertensi (Subroto, 2006). Penyakit tersebut akan dapat
mengganggu aktifitas lansia dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari (Sutikno, 2011).
Indonesia termasuk 10 besar negara dengan jumlah penderita Diabetes Melitus (DM)
terbanyak. Pada tahun 2000 jumlahnya 8.426.000 orang, dan WHO memprediksi pada
tahun 2030 jumlah ini akan meningkat menjadi 21.257.000 orang (WHO, 2012).
28
Diabetes Melitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif, yaitu penyakit
akibat fungsi atau struktur dari jaringan atau organ tubuh yang secara progresif
menurun dari waktu ke waktu karena usia atau gaya hidup. Diabetes Mellitus sifatnya
bukan bawaan dari lahir tetapi disebabkan oleh factor gaya hidup dan makanan yang
dikonsumsi setiap hari serta faktor degenaratif, sehingga pada umumnya penderita
Diabetes Mellitus adalah mereka yang berumur lebih dari 30 tahun. Meningkatnya
jumlah penderita Diabetes Melitus (DM) dapat disebabkan oleh banyak faktor,
diantaranya adalah faktor keturunan/genetik, obesitas, perubahan gaya hidup, pola
makan yang salah, obat-obatan yang mempengaruhi kadar glukosa darah, kurangnya
aktifitas fisik, proses menua, kehamilan, perokok dan stres (Soegondo, dkk , 2011).
Penanganan Diabetes Melitus (DM) di rumah sakit yang ada selama ini masih
sebagian besar berfokus pada pengobatan konvensional yang telah diprogramkan oleh
dokter, belum memperhatikan penanganan stress pasien, sedangkan faktor psikologis
sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan pasien.
Banyak cara yang dapat digunakan dalam penanganan stres diantaranya teknik
relaksasi nafas dalam, teknik relaksasi otot progresif, terapi musik, terapi respon
emosirasional, yoga, dan pendekatan agamis (Wade & Tavns, 2007). Berbagai teknik
tersebut merupakan suatu upaya meredakan ketegangan emosional sehingga individu
dapat berpikir lebih rasional. Dengan demikian produksi gula hati dapat terkontrol
dengan baik, dengan begitu gula darah dapat stabil normal. Berdasarkan studi
pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada hari Rabu tanggal 17 Mei 2018 di
PUSKESMAS Woha - Bima, Puskesmas ini belum menggunakan teknik
nonfarmakologi dalam menangani pasien Diabetes Melitus (DM) tipe 2 pada pasien
rawat inapnya, hanya menggunakan teknik konvensional tanpa ada intervensi
nonfarmakologi. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan oleh peneliti pada
hari Juma’at tanggal 26 Mei 2018, obat yang digunakan di Puskesmas tersebut
menggunakan 2 jenis, yaitu dengan insulin dan obat oral. Pengobatan pada pasien
rawat inap dengan insulin kurang lebih 75%, namun dosis untuk setiap pasien
berbeda-beda tergantung derajat keparahan atau tingginya gula darah pada pasien,
sedangkan pengobatan pasien rawat inap dengan obat oral sekitar 25%, dosis sudah
dari pabrik.
29
Kelebihan dan Kekurangan
1. Judul
2. Penulis
Untuk nama penulis sudah diawali dengan huruf kapital, sudah di tulis tanpa
menggunakan gelar dan sudah di sertai dengan nama perguruan tinggi.
3. Abstrak
Kekurangan pada abstrak jurnal ini adalah hanya menggunakan satu bahasa
saja yaitu bahasa Indonesia. Serta terdapat 2 kata kunci/key words yang tidak
sesuai dengan kriteria. Karena lata kunci yang benar menggunakan 3-5 kata.
4. Pendahuluan
5. Metode penelitian
Pasil penelitian dan pembahasan sudah menyajikan data secara jelas sesuai
dengan tujuan penelitian dan setiap tabel sudah diberi nomor.
30
7. Simpulan dan saran
Pada kesimpulan dan saran sudah berkaitan dengan pelaksanaan atau hasil
dari penelitian.
8. Daftar pustaka
Penulisan judul buku pada daftar pustaka sudah benar dan semua yang ada di
pendahuluan mengacu pada daftar pustaka
31
3.9 Kritisi Jurnal 9
Pembahasan
Ketoasidosis diabetik (KAD) adalah keadaan darurat hiperglikemi yang
mengancam jiwa pasien dengan diabetes melitus. Ketoasidosis diabetik terjadi ketika
seseorang mengalami penurunan insulin relatif atau absolute yang ditandai dengan
hiperglikemi, asidosis, ketosis dan kadar glukosa darah > 250 mg/dL (American
Diabetes Association, 2013; Chaithongdi, et al, 2011; Corwell, et al, 2014). Faktor
32
yang berhubungan dengan kegawatan KAD antara lain faktor KAP (knowledge,
attitude and practice/pengetahuan, sikap dan perilaku) serta faktor stress Pengetahuan
merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan
terhadap obyek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang. Tujuan dari penelitian ini adalah
menganalisis faktor yang mempengaruhi kegawatan KAD pada pasien diabetes
melitus di Irna 1 RSUD Dr. Saiful Anwar Malang dan di Instalwatnap RS TK II dr.
Soepraoen Malang.
Kelebihan dan Kekurangan
1. Judul
2. Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kriteria, dimana nama
penulis pada jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat serta
penulisan nama diawali dengan huruf capital. Kekurangan pada nama penulils
jurnal penelitian ini yaitu dibawah nama penulis jurnal ini tidak dicantumkan
alamat email penulis.
3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah menggunakan dua bahasa yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris serta pada kata asing sudah dicetak miring dan
pada abstrak sudah terdapat 4 kata kunci/key words yang sudah memenuhi
kriteria.
4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.
33
5. Metode penelitian
8. Daftar pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap dimana sesuai dengan
kaidah pembuatan daftar pustaka
34
3.10 Kritisi Jurnal 10
Pembahasan
Jenis kelamin adalah salah satu faktor risiko yang tidak dapat dimodifikasi.
Dari hasil penelitian terhadap sampel 163 data rekam medik pasien DM tipe 2 di
RSPBA Lampung tercatat sebanyak 51 pasien (31,28%) berjenis kelamin laki-laki
dan 112 pasien (68,72%) berjenis kelamin perempuan. Dapat dilihat pada tabel 9
bahwa perempuan lebih banyak menderita DM tipe 2 dibandingkan dengan laki-laki.
35
Hal yang sama ditemukan pada hasil penelitian sebelumnya tentang pola komplikasi
sistemik pada penderita DM tipe 2 di RSMH Palembang tahun 2003, yaitu lebih
banyak penderita DM perempuan (53,11%) dibandingkan dengan laki-laki (46,89%)
(Yustina, 2013). Berdasarkan karakteristik dari jenis kelamin prevalensi kejadian DM
Tipe 2 pada wanita lebih tinggi dibandingkan laki-laki. Hal ini dikarenakan wanita
lebih berisiko mengidap diabetes karena secara fisik wanita memiliki peluang
peningkatan indeks masa tubuh yang lebih besar. Faktor lain yang menyebabkan
wanita lebih rentan mengalami diabetes melitus karena pola dan aktivitas yang tidak
ideal (Longo et al 2012). Distribusi pasien DM tipe 2 berdasarkan usia didapatkan
angka kejadian tertinggi terdapat pada kelompok usia 51 – 60 tahun, yaitu sebanyak
54 pasien (33,12%). Selain itu, penelitian sebelumnya telah dilakukan tentang pola
komplikasi sistemik pada penderita DM tipe 2 di RSMH tahun 2013, dengan hasil
penelitian yaitu Penderita DM terbanyak pada kelompok usia 51-60 tahun (33,97%)
(Yustina, 2 0 13 ) .
Pada hasil penelitian ini didapatkan komplikasi akut yang sering terjadi adalah
KAD, 7 pasien (4,29%). Menurut studi epidemiologi cross-sectional yang dilakukan
di Kota Jimma, Jimma University Specialized Hospital (JUSH) pada Oktober 2013,
didapatkan semua pasien DM baik DM tipe 1 (38%) maupun pasien DM tipe 2 (50%)
dan pasien DM tipe 2 dengan kerusakan (11,8%), berjumlah 305 orang yang
menderita komplikasi akut 93 orang, komplikasi akut yang terbanyak adalah KAD 66
orang (70,97%), (Worku D., Hamza L., Woldemichael K., 2010). Pada hasil
penelitian ini juga didapatkan komplikasi kronik mikrovaskular yang sering terjadi
retinopati 40 pasien (24,54%). Menurut Pandelaki (2009) komplikasi mikrovaskuler
yang sering terjadi adalah retinopati. hal ini disebabkan karena struktur pembuluh
darah pada mata (a.retinaecentralis) sangat kecil dan tipis sehingga kompensasi
pembuluh darah saat terjadi peningkatan viskositas darah karena DM sangat rendah
dibandingkan dengan pembuluh darah ginjal dan perifer sehingga dapat merusak mata
dan menjadi penyebab utama kebutaan.
1. Judul
36
Pada judul jurnal “PERBEDAAN KEJADIAN KOMPLIKASI
PENDERITA DIABETES MELITUS TIPE 2 MENURUT GULA
DARAH ACAK “ judul jurnal ini sudah mewakilkan atau sudah sesuai
dengan isi yang akan dibahas, judul jurnal sudah menggunakan huruf kapital
semua dan dicetak tebal serta pada judul jurnal terdapat 12 kata yang sudah
sesuai dengan kriteria penulisan jurnal.
2. Penulis
Nama Penulis pada jurnal ini sudah sesuai dengan kreteria, dimana nama
penulis pada jurnal ini tidak mencantumkan gelar dan tidak disingkat serta
penulisan nama diawali dengan huruf capital. Kekurangan pada nama penulils
jurnal penelitian ini yaitu dibawah nama penulis jurnal ini tidak dicantumkan
alamat email penulis.
3. Abstrak
Pada abstrak jurnal ini sudah terdapat 4 kata kunci/key words yang sudah
memenuhi kriteria. Kekurangan pada abstrak jurnal ini adalah hanya
menggunakan satu bahasa saja yaitu bahasa Indonesia.
4. Pendahuluan
Pada pendahuluan jurnal ini sudah dicantumkan latar belakang serta uraian
permasalahan yang akan dibahas pada jurnal penelitian ini.
5. Metode penelitian
37
Pada simpulan sudah berisi simpulan dari pembahasan jurnal penelitian dan
tidak menggunakan kata kesimpulan. Sedangkan pada saran tidak
dicantumkan pada jurnal penelitian ini.
8. Daftar pustaka
Pada daftar pustaka jurnal penelitian ini sudah lengkap namun tidak sesuai
dengan kaidah pembuatan daftar pustaka.
38
BAB IV
PENUTUP
4.1 Simpulan
Berdasarkan pembahasan jurnal yang sudah dianalisis, dapat disimpulkan
bahwa secara garis besar ketoasidosis diabetic adalah kegawatdaruratan medic yang
sering terjadi di IGD. Tidak hanya menyerang pasien diabetes tipe 1 anak-anak,
penyakit ini juga dapat menyerang pasien diabetes tipe 2, yang berkaitan dengan
komplikasi. Dalam penanganannya tidak hanya berpacu pada perawat, tetapi keluarga
juga memiliki peran penting dalam melakukan pencegahan secara dini untuk
meminimalkan adanya komplikasi yang dapat memicu penyakit ketoasidosis diabetic.
Pada kasus ketoasidosis diabetic lebih sering terjadi gejala dehidrasi,
penurunan kesadaram, dan terkadang mengalami ketidak efektifan jalan nafas. Untuk
itu dalam mendukung pencegah diperlukannya melakukan manajemen diet dan terapi
insulin, untuk mengontrol kenaikan kadar glukosa, untuk mencapai tujuan itu harus
ada dukungan dari keluarga, agar pasien mau melakukan manajemen diet dan
melakukan terapi insulin.
4.2 Saran
Dengan adanya analisis jurnal ini, diharapkan dapat menambah wawasan
mahasiswa dalam meenganalisis jurnal-jurnal, terutama pada kasus ketoasidosis
diabetic.
39
DAFTAR PUSTAKA
Faisal, F., Adelaine, A. T., & Nurhayati, T. (2020). Hubungan Derajat Ketoasidosis Diabetik
dengan Kadar Kalium pada Pasien Anak di Rumah Sakit Dr. Hasan Sadikin Periode
Tahun 2014-2019. Sari Pediatri, 22(2), 71. https://doi.org/10.14238/sp22.2.2020.71-5
Nusantara, A. F., & Kusyairi, A. (2019). Support System Keluarga Dalam Pencegahan
Ketoasidosis Diabetik. 3(1), 1–6.
Nusantara, A. F., Kusyairi, A., Hafshawaty, S., Zainul, P., Lt, P. I. P., Genggong, P. Z. H., …
Timur, J. (2020). The Indonesian Journal of Health Science Volume 12, No.2, Desember
2020. 12(2), 101–109.
Prasetia, T. (2016). Pola Komplikasi Sistemik Pada Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 Di
Rumah Sakit Pertamina Bintang Amin Lampung Periode 1 Januari - 31 Desember 2015.
Jurnal Medika Malahayati, 3(1), 55–60.
Rinawati, P., & Chanif, C. (2020). Peningkatan Efektifitas Pola Napas Pada Pasien
Ketoasidosis Diabetik. Ners Muda, 1(1), 50. https://doi.org/10.26714/nm.v1i1.5498
Susanti, E., Masita, D., & Latifah, I. (2019). Korelasi Glukosa Dan Keton Darah Pada Pasien
Unit Gawat Darurat Dan Rawat Inap Penderita Diabetes Melitus Tipe 2 Di Rsau Dr.
Esnawan Antariksa Jakarta. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 10(2), 228–234.
https://doi.org/10.37012/jik.v10i2.59
40