Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kambing termasuk salah satu jenis ternak yang akrab dengan system usaha
tani di pedesaan. Hampir setiap rumahtangga memelihara kambing. Sebagian dari
mereka memang menjadikannya sebagai sumber penghasilan keluarga. Saat ini
pemeliharaan kambing bukan hanya di pedesaan saja, tetapi sudah menyebar ke
berbagai tempat. Semakin banyaknya peternakan kambing yang muncul di sebabkan
oleh permintaan daging dan susu kambing yang terus mengalami peningkatan. Ternak
kambing dengan sifat alaminya sangat cocok di budidayakan di daerah pedesaan yang
sebagian besar penduduknya adalah petani berpenghasilan rendah. Sebab ternak
kambing sendiri memiliki sifat dapat beranak kembar dan fasilitas serta
pengelolaannya lebih sederhana di bandingkan dengan ternak ruminansia besar.

Ditinjau dari aspek pengembangannya, ternak kambing sangat potensial bila di


usahakan secara komersial, antara lain : umur kedewasaan dan umur kebuntingan
ternak kambing lebih pendek bila di bandingkan dengan ternak sapi atau kerbau
sebagai ternak ruminansia besar. Keadaan yang demikian member pengaruh positif
bagi petani-peternak pedesaan dalam memanfaatkan waktu luang, sebab usaha ternak
kambing hanya memerlukan fasilitas dan pengelolaan sederhana.

Disamping daging, ternak kambing masih dapat memberikan hasil sampingan


berupa susu dan pupuk kandang. Khusus bagi petani-peternak yang berdomisili di
pedesaan, usaha ternak kambing berfungsi sebagai tabungan yang dapat di
manfaatkan setiap saat.Beternak kambing memang tidak selalu memerlukan uang
kontan yang besar jumlahnya. Petani-peternak sekala kecil masih mampu membiayai
pemeliharaan ternak kambing. Di daerah pedesaan, ternak kambing biasanya
dipelihara secara tradisional dengan sisitem pemeliharaan :
 Ternak kambing di kandangkan terus-menerus;
 Ternak kambing di kandangkan, juga di gembalakan pada jam-jam tertentu;
 Ternak kambing di lepas di padang pengembalaan sepanjang hari.
Cara pemeliharaan kambing yang banyak dilakukan petani-peternak di
pedesaan umumnya adalah di kandangkan dan juga di gembalakan. Pengembalaan
biasanya dilakukan secara berpindah-pindah. Kambing yang di pelihara dengan cara
di kandangkan, dan pada waktu tertentu di gembalakan atau di gembalakan terus
menerus sepanjang hari, hasilnya lebih baik. Sebab dengan system pengelolaan
demikian, ternak kambing memperoleh factor pendukung yang lebih kuat. Di tinjau
dari aspek tingkah lakunya, ternak kambing merupakan hewan gembalaan. Realitas
ini di sebabkan oleh sifat ternak kambing yang merasa lebih senang dan cocok bila
hidup secara bebas dan setengah liar. Lebih jauh lagi gairah untuk kawin serta
aktivitas kehidupan lainnya akan lebih menonjol.

Dari aspek tersedianya hijauan pakan ternak, kambing yang di lepas


di padang pengembalaan akan bebas dan dapat memilih hijauan pakan sesuai dengan
yang di senanginya. Berbeda halnya dengan yang di kandangkan, sebab hijauan pakan
serba terbatas dan tergantung dari pengelolanya. Kambing yang di pelihara dengan
cara di gembalakan menyebabkan kambing selalu berpindah-pindah tempat sehingga
mengurangi kemungkinan terinfeksi larva cacing. Kandang yang bersih, suasanan
yang tenang dan nyaman bagi ternak dapat menunjang peningkatan atau pertumbuhan
produksi, baik itu produksi Daging, Susu dan kualitas kambing yang dihasilkan
menjadi lebih meningkat.
B. Tujuan Praktikum
Praktikum ini bertujuan untuk :
 Mengetahui proses atau cara beternak Kambing PE yang baik.
 Mengetahui kekurangan dan kelebihan tata cara pemeliharaan dalam
praktikum
                                                                                                                
Cara Beternak Kambing yang Baik Agar Cepat Sukses

Halo kali ini saya akan membuat artikel yang membahas tentang cara beternak kambing yang

baik untuk pemula. Mungkin kalian sudah pernah mendengarnya, tapi pasti sebagian dari

kalian tadiak tahu caranya untuk beternak kambing. Nah pada artikel ini saya akan membahas

tentang cara beternak kambing yang baik.

Memulai bisnis pada bidang peternakan adalah salah satu cara yang tepat untuk mendapatkan

banyak keuntungan. Bidang peternakan sangat banyak digemari sebagai ladang bisnis karena

permintaan dari pasar dan industri kuliner saat ini sedang meningkat.

Peternakan kambing merupakan salah satu lahan produksi yang dibutuhkan pasar kuliner dan

industri makanan untuk menyuplai bahan makanan olahannya.

Kambing merupakan salah satu dari banyak jenis hewan ternak yang menguntungkan untuk

berbisnis. Dagingnya banyak digemari oleh berbagai kalangan, bahkan dari tingkat

masyarakat lokal hingga internasional.

Sebenarnya beternak kambing sudah menjadi kegiatan umum yang dikerjakan oleh

masyarakat, terutama masyarakat di pedesaan. Kambing jawa merupakan salah satu hewan

ternak kambing yang paling banyak dibudidayakan oleh masyarakat pedesaan. Akan tetapi,

mereka melakukannya hanya sebagai usaha sampingan saja.


Jadi pendapatan yang dihasilkan dari beternak kurang memuaskan. Nah, artikel ini cocok

untuk anda yang ingin membuka usaha peternakan kambing. Karena pada artikel ini saya akan

berbagi informasi megnenai cara beternak kambing yang baik agar cepat untung dan sukses,

tentunya.

Mengenal Kambing

Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) merupakan salah satu subspesies kambing yang

dipelihara atau dijinakkan dari kambing liar Asia Barat Daya dan Eropa Timur. Hewan ini

merupakan anggota dari keluarga Bovidae.

Terdapat lebih 300 jenis kambing yang berbeda-beda. Sejak dahulu kambing sudah di

ternakkan untuk daimbil daiging, susu, bulu, dan kulitnya. Pada tahun 2011, populasi kambing

di seluruh dunia mencapai 924 juta menurut Organisasi Pangan dan Pertanian Perserikatan

Bangsa-Bangsa.

Hewan ini merupakan binatang herbbivora. Kambing ternak (Capra aegagrus hircus) adalah

subspesies kambing liar yang secara alami tersebar di Asia Barat Daya (Turki) dan Eropa.

Kambing jantan dan betina mempunyai tanduk, tetapi kambing jantan lebih besar.

Umumnya, kambing mempunyai janggut, dahi cembung, ekor agak ke atas, dan kebanyakan

berrambut lurus dan kasar. Kambing memiliki panjang tubuh sekitar 1,3 — ,1,4 meter, dan

ekornya 12–15 cm.

Bobot kambing betina 50 kilogram — 55 kilogram, sedangkan yang jantan bisa mencapai 120

kilogram. Kambing liar tersebar dari Spanyol ke timur sampai India, dan dari India ke utara

sampai Mongolia dan Siberia. Habitat yang disuka adalah daerah pegunungan yang berbatu.
Kambing dibudidayakan manusia kira-kira 8000 hingga 9000 tahun yang lalu. Biasanya,

kambing hidup berkelompok 5 sampai 20 ekor. Saat mencari makan kelompok kambing ini

dipimpin oleh kambing betina yang paling tua. Sementara kambing yang jantan menjadi

pengawal.Makanan utamanya adalah rumput dan daun.

Cara Beternak Kambing yang Baik

1. Pemilihan Bibit

Sebelum memilih bibit kambing anda harus memilih jenis kambing yang akan anda

budidayakan dahulu. Berikut jenis kambing yang terkenal di Indonesia :

A. Kambing Etawa

Kambing ini bisa dijadikan sebagai kambing pedaging maupun perah. Ciri-cirinya memiliki

badan yang besar, dahi dan hidung terlihat cembung, telinga panjang ke bawah, dan tanduknya

pendek.Tinggi kambing jantan mencapai 127 cm dengan bobot 91 Kg, sedangkan betina

hanya mencapai 92 cm dengan bobot 63 Kg.

B. Kambing Gibas / Domba


Ciri-ciri domba adalah memiliki bulu tebal di seluruh tubuh, memiliki wara bulu putih, karena

setiap daerah jenisnya berbeds jsdi ada yang memiliki tanduk dan ada yang tidak, bobot

pejantan sekitar 50–100 kg, sedangkan betina hanya sekitar 20–50 kg.

C. Kambing Kacang / Jawa

Ciri cirinya berbulu pendek dengan warna putih/hitam/coklat dan ada juga yang campuran.

Baik jantan maupu betina memiliki tanduk seperti pedang, telinganya pendek menggantung,

terdapat janggut pada pejantan, dan memilki bulu panjang di sepanjang garis leher hingga ekor

dan pantat.

Setelah anda memutuskan kambing mana yang akan diternak, anda juga harus memperhatikan

syarat pemilian bibit yang baik. Berikut syaratnya :

 Kambing berumur 6–8 bulan.

 Berekor gemuk.

 Garis pinggang dengan garis punggung harus lurus.

 Bulu bersih.

 Badan panjang, utamakan jantan

 Sehat, tidak cacat, tidak buta, hidung dan anus bersih.

2. Membangun Kandang

Dalam membangun kandang, usahakan kandang yang nyaman untuk kambing agar

memudahkan anda dalam merawat dan mengawasinya. Kandang yang bagus adalah kandang

tipe panggung (modern). Kelebihan dari tipe ini adalah memudahkan anda dalam memberi

pakan, membersihkan kotoran, megawasi dan lainnya.


Berikut tips dalam membangun kandang :

 Jarak dari rumah minimal 10m.

 Kokoh.

 Usahakan mendapatkan sinar matahari dan jauh dari rumah warga.

 Tidak lembab dan mudah dibersihkan.

 Sirkulasi udara dalam kandangdan kandang pejantan disendirikan (kecuali jika mau

dikawinkan).

 Sebaiknya menggunakan kandang panggung dengan tinggi 0.5 m.

3. Pemberian Pakan

Pakan utama kambing adalah hijauan dengan kebutuhan sehari 5–7 kg per ekor. Sedangkan

untuk menambah laju pertumbuhan dan penggemukan, anda memerlukan pakan tambahan

yang berupa konsentrat. Untuk takarannya sehari tiap kambing membutuhkan pakan tambahan

sebanyak 0,5 kg dengan dicampur dedak atau bekatul.

Pakan kambing diberikan sebanyak 2 kali sehari, yakni pagi dan sore. Konsentrat sebaiknya

diberikan sebelum pakan hijauan. Jangan lupa untuk memberikan komboran pada kambing

yaitu berupa bekatul di campur air, pemberiannya pada sore hari. Serta vitamin untuk

menambah daya tahan tubuh dan mengurangi bau kotorannya.

4. Perawatan

Untuk mendukung pertumbuhan kambing yang baik, maka kalian harus melakukan perawatan

kandang tempat kambing dipelihara, seperti membersihkan kotoran dan sisa makanannya.

Minimal 2 kali seminggu.


Hal yang tidak boleh kalian kesampingkan adalah selalu merawat kambing jawa agar

kesehatannya terjaga. Jika sampai kambing terkena penyakit, maka tumbuh kembang kambing

akan terhambat bahkan menyebabkan kematian. Maka dari itu kalian perlu memberikan

vaksin maupun obat obatan kepada kambing.

Untuk menjamin keberhasilan usaha ternak, kambing juga memerlukan perawatan. Perawatan

ternak bisa berupa memberi makan dan minum, pencukuran bulu, pemotongan kuku.

Mandikan kambing minimal 2 kali dalam setahun. Ternak yang jarang dimandikan akan lebih

mudah terserang penyakit yang disebabkan bakteri dan jamur.

6. Pemanenan

Pemanenan bisa dilakukan ketika kambing yang sudah menginjak usia dewasa (poel / gigi

ompong), yakni usia sekitar 8–12 bulan. Panen kambing dilakukan setiap tahun. Harga jual

kambing mulai dari 1,2 juta hingga 4.5 juta, tetapi juga tergantung jenis kambingnya.

Kambing yang memiliki harga jual tinggi adalah kambing etawa.

Usahakan masa panen kambing per tahun bebarengan dengan Hari Raya Idul Adha atau hari

besar lainnya, agar harga jual kambing menjadi lebih tinggi dan keuntungan yang didapatkan

lebih banyak.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Dalam usaha peternakan kambing peranakan etawa, terlebih lagi jika pemeliharaan dengan
jumlah besar, kambing memerlukan perhatiaan yang cukup serius, sehingga perlu
ditempatkan dalam sebuah kadang.

Membangun kandang untuk kambing etawa seperti membangun rumah untuk tempat tinggal
manusia, sehingga secara hakekat normative harus sama. Pembangunan kandang memerlukan
keterampilan dan keseriusan. Tujuannya adalah untuk menciptakan desain kandang yang
sempurna bagi kambing yang akan dipelihara agar benar-benar menjadi home sweet home
bagi kambing itu sendiri. Prinsipnya adalah konstruksi kandang harus dapat membuat
kambing merasa nyaman dan aman. Kondisi ini tentunya akan menjadikan kambing
berproduksi secara normal.

Dalam hal ini kandang memiliki fungsi sebagai berikut ini:


Kandang harus dapat melindungi kambing dari hewan-hewan pemangsa maupun hewan
penganggu.
Kandang harus dapat mempermudah kambing dalam melakukan aktifitas keseharian kambing
seperti makan, minum, tidur, kencing, atau buang kotoran.
Kandang dapat mempermudah peternak dalam melakukan pengawasan dan menjaga
kesehatan ternak.
Sebagai tindakan preventif agar supaya kambing tidak merusak taneman dan fasilitas lain
yang berada di sekitar lokasi kandang, serta menghindari terkonsumsinya pakan yang
berbahaya bagi kesehatan kambing.

Kandang di usahakan di bangun dilokasi yang jauh dari pemukiman warga. Hal ini di
maksudkan agar supaya kotoran yang ditimbulkan oleh kambing tidak menganggu warga
masyarakat. Dianjurkan juga lokasi kandang sebaiknya berada di tanah yang memiliki
tanaman yang rimbun . Hal ini dimaksudkan agar supaya angin yang bertiup tidak terlalu
kencang. Angin yang terlalu kencang dapat menyebabkan kambing sering kembung perut.

Luasan kandang sebaiknya disesuaikan dengan jumlah kambing yang akan dipelihara.
Standart luas kandang untuk seekor kambing adalah 1,5m persegi, sehingga untuk
memelihara kambing 10 ekor, dibutuhkan lahan seluas 15m persegi. Pembuatan kandang di
sarankan untuk melihat potensi pengembangan, sehingga perlu di buat kandang yang lebih
luas. Pembuatan kandang memang membutuhkan biaya yang ekstra, tetapi manfaatnya akan
lebih terasa pada masa yang akan datang. Jika dipandang terlalu luas dengan jumlah kandang
yang ada, kandang bisa diberi sekat untuk pemisah sehingga gerak untuk kambing jadi
terbatas. Usahakan pembangunan kandang di indari dari tempat genangan air.

Desai dan konstruksi kandang tidak usah terlalu mewah, tetapi cukup sederhana saja, apalagi
kalau pemeliharaannya sekala kecil, di bawah 5 ekor. Namun, apabila pemeliharaannya
bersekala komersiil atau di atas 10 ekor, jelas diperlukan desain dan konstruksi khusus yang
ideal di area yang cukup luas. Ini disebabkan pemeliharaan kambing sekala komersial
memerlukan penangan yang lebih serius.
Kandang di usahakan berbentuk panggung, karena pada dasarnya akan lebih mudah bagi
peternak untuk melakukan pengawasan terhadap ternakan tu sendiri. Dasar kandang di buat
agak miring dengan kemiringan 60’.

Dasar kandang ini berada di bawah lantai karena kontrusi kandang di buat system
pangggung. Fungsinya agar limbah kotoran kambing dapat langsung mengalir ke parit atau
bak penampungan kambing yang disediakan di sekitar kandang. Tujuan utama pembagunan
dasar kandang yang miring adalah agar supaya tercipta kebersihan kandang. Karena kandang
yang bersih merupakan cara pencegahan penyakit pada ternak. Bila nanti di lantai kolong
kandang masih ada kotoran kambing sebaiknya setiap hari kandang disapu atau dibersihkan
agar supaya tidak muncul bau yang dapat mengancam kesehatan ternak

A. Sistem Pemeliharaan
Sistem pemeliharaan secara ekstensif umumnya dilakukan di daerah yang mahal dansulit
untuk membuat kandang, kondisi iklim yang menguntungkan, dan untuk daya tampungkira-
kira tiga sampai dua belas ekor kambing per hektar (Williamson dan Payne 1993).Sistem
pemeliharaan secara ekstensif, induk yang sedang bunting dan anak-anak kambingyang
belum disapih harus diberi persediaan pakan yang memadai (Devendra dan Burns,1994).
Rata-rata pertambahan bobot badan kambing yang dipelihara secara ekstensif dapatmencapai
20-30 gram per hari (Mulyono dan Sarwono, 2005).Sistem pemeliharaan secara intensif
memerlukan pengandangan terus menerus atautanpa penggembalaan, sistem ini dapat
mengontrol dari faktor lingkungan yang tidak baik dan mengontrol aspek-
aspek kebiasaan kambing yang merusak (Williamson dan Payne1993). Dalam sistem
pemeliharaan ini perlu dilakukan pemisahan antara jantan dan betina sehubungan dengan ini
perlu memisahkan kambing betina muda dari umur tiga bulan sampaicukup umur untuk
dikembangbiakkan, sedangkan untuk pejantan dan jantan harusdikandangkan atau
ditambatkan terpisah (Devendra dan Burns, 1994).

Sistem pemeliharaan secara semi intensif merupakan gabungan pengelolaan


ekstensif (tanpa penggembalaan) dengan intensif, tetapi biasanya membutuhkan penggembala
anterkontrol dan pemberian pakan konsentrat tambahan(Williamson dan Payne 1993)
B. Pakan Kambing
Pakan kambing sebagian besar terdiri dari hijauan, yaitu rumput dan daundaunan
tertentu(daun nangka, daun waru, daun pisang dan daunan leguminosa). Seekor kambing dew
asamembutuhkan kira-kira 6 kg hijauan segar sehari yang diberikan 2 kali, pagi dan sore,
tetapikambing lebih suka mencari dan memilih pakannya sendiri di alam terbuka. Untuk
kambingjantan yang sedang dalam periode memacek sebaiknya ditambah pakan penguat
(konsentrat) ± 1kg.

Konsentrat yang terdiri dari campuran 1 bagian dedak dengan 1 bagian bungkil
kelapaditambah garam secukupnya adalah cukup baik sebagai pakan penguat. Pakan penguat
tersebutdiberikan sehari sekali dalam bentuk bubur yang kental (Sosroamidjojo, 1985).
Kambing makanpakan yang tidak biasa dikonsumsi oleh hewan lain. Pakan utama kambing
adalah tunas-tunassesuai dengan sifat alamiah kambing (browser). Kambing sangat efisien
dalam mengubah pakanberkualitas rendah menjadi protein yang ber kualitas tinggi (Blakely
dan Bade , 1994).

Menurut Setiawan dan Arsa (2005), secara umum pakan kambing.


Peranakan Ettawa sebenarnya hanyaterdiri dari tiga jenis, yaitu pakan kasar pakan
penguat dan pakan pengganti. Pakan kasar merupakan bahan pakan berkadar serat kasar
tinggi. Bahan ini berupa pakan hijauan yang terdiri dari rumput dan dedaunan Pakan penguat
merupakan bahan pakan berkadar serat rendah dan mudah dicerna seperti konsentrat, ampas
tahu dan bubur singkong.

Sementara pakan pengganti merupakan pakan hijauan yang sudah difermentasi.


Menurut Mulyono dan Sarwono (2008), pada dasarnya kambing tidak selektif  dalam
memilih pakan. Segala macam daun-daunan dan rumput disukai,tetapi hijauan dari daun-
daunan lebih disukai daripada rumput. Hijauan yang baik untuk pakanadalah hijauan yang
belum terlalu tua dan belum menghasilkan bunga karena hijauan yang masihmuda
memiliki kandungan PK (protein kasar) yang lebih tinggi. Hijauan yang diperoleh
padamusim hujan sebaiknya dilayukan atau dikeringkan terlebih dahulu sebelum digunakan
untuk pakan kambing

C. Hijauan
Pemberian pakan hijauan diberikan 10% dari bobot badan (Sugeng, 1992).Menurut Murtidjo
(1993), hijauan pakan merupakan pakan utama bagi ternak ruminansiadan berfungsi sebagai
sumber gizi, yaitu protein, sumber tenaga, vitamin dan mineral.Pemanfaatan hijauan pakan
sebagai makanan ternak kambing harus disuplementasikandenga n makanan penguat atau
konsentrat agar kebutuhan nutrisi terhadap pakan dapatterpenuhi. Tujuan suplementasi
makanan penguat dalam makanan ternak kambing adalahuntuk meningkatkan daya
guna makanan atau menambah nilai gizi makanan, menambahunsur makanan yang defisien
serta meningkatkan konsumsi dan kecernaan makanan.Keuntungan yang diperoleh dari
pemberian pakan kasar bersama makanan penguatadalah adanya kecenderungan
mikroorganisme dalam rumen dapat memanfaatkanmakanan penguat terlebih
dahulu sebagai sumber energi dan selanjutnya memanfaatkanmakanan kasar yang ada.
Dengan demikian mikroorganisme rumen lebih mudah danlebih cepat berkembang
populasinya, sehingga akan semakin banyak makanan yang harusdikonsumsi ternak kambing

Siregar (1995) menambahka n bahwa pemberian hijauan terbagi menjadi 2macam yaitu
hijauan yang diberikan dalam keadaan masih segar dengan kadar air 70%dan hijauan yang
diberikan dalam keadaan kering atau awetan. Hijauan kering dapatberupa hay, sedangkan
awetan dapat berupa silase. Hijauan merupakan bahan pakanberserat kasar yang dapat berasal
dari rumput dan dedaunan..

Kebutuhan hijauan untuk kambing sekitar 70% dari total pakan (Setiawan dan Arsa, 2005).
Kambing akan memperoleh semua gizi yang dibutuhkan dari hijauan bila pakan berupa
campuran daun – daunan dan rumputan dicampur dengan perbandingan 1 : 1. dengan
komposisi demekian, zat gizi yang terdapat pada masing-masing jenis hijauan yang diberikan
tersebut akan saling melengkapi dan menjami ketersedian gizi yang lebih baik.

D. Kosentrat
Konsentrat adalah bahan pakan yang digunakan bersama bahan pakan lainuntuk
meningkatkan keserasian gizi dari keseluruhan pakan dan dimaksudkan untuk disatukan atau
dicampur sebagai suplemen atau bahan pelengkap (Hartadi et al., 1980).Murtidjo (1993)
menjelaskan bahwa konsentrat untuk ternak  kambing umumnya disebutsebagai pakan
penguat atau bahan baku pakan yang memiliki kandungan serat kasar kurang dari 18% dan
mudah dicerna. Pakan penguat dapat berupa dedak jagung, ampastahu, bungkil
kelapa, bungkil kacang tanah, atau campuran pakan tersebut.
BAB III
BAHAN DAN METODE

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah :
Alat :
 Ember

 Sapu

 Sabit

 Alat pengukur suhu rektal

Bahan :
 Ternak kambing

 Pakan konsentrat dan hijauan

B. Cara Kerja
 pagi hari pukul 10.00 wib membersihkan kandang dan pemberian pakan konsentrat.

 Sore hari pukul 15.oo wib, membersihkan kandang dan pemberian pakan hijauan

 Pada hri ke 5 melakukan pengukuran suhu Rektal

BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
1. keberhasulan suatu usaha peternakan, baik itu peternakan besar maupun peternakan
rakyat (tradisional) sangat ditentukan oleh segitiga produksi yang baik, yaitu Breeding,
Feeding, dan Manajemen.
2. Hijauan merupakan makanan utama kambing dan domba, sehingga harus mempunyai
nilai gizi dan daya cerna yang tinggi dan harus diberikan sesuai dengan kebutuhan ternak.
3. Selain hijauan, ternak perlu diberi pakan penguat, yaitu yang berupa konsentrat untuk
melengkapi kebutuhan gizi
4. Berdasarkan hasil pengamatan, kondisi kandang dan manajemen peternakan di daerah
Kembaran belum memadai.
5. Perawatan kesehatan mutlak harus di perhatikan karena merupakan salah satu penentu
keberhasilan usaha peternakan

Saran
1. Perlu adanya perbaikan tatalaksana pemeliharaan di daerah peternakan rakyat
Kembaran.
2. Perlu adanya campur tangan pemerintah setempat untuk memberikan penerangan
tentang peternakan yang baik.
3. Perlu adanya pemberian konsentrat pada ternak yang dielihara
4. Perlu adanya penjelasan mengenai pentingnya pemberian konsentra, pencukuran bulu,
pemotongan kuku, dan pemandian ternak

DAFTAR PUSTAKA

Devandra dan Burns. 1994. Beternak Kambing di Daerah Tropis. Penebar Swadaya. Jakarta


Dwiyanto. 1994 Penanganan Domba dan Kambing. Penebar Swadaya. Jakarta

Murtidjo. 1992. Memelihara Domba. Kanisius. Yogyakarta

________.1993. Memelihara Kambing Sebagai Ternak Potong dan Perah.


Kanisius. Yogyakarta.

Sarwono. 1990. Beternak Kambing Unggul. Penebar Swadaya. Jakarta

Sumoprastowo. 1998. Beternak Kambing yang Berhasil. Bhratara Niaga Media. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai