Anda di halaman 1dari 5

Khutbah I

‫ َعلَى َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد‬،‫ان اأْل َ ْك َماَل ِن‬ِ ‫صاَل ةُ َوال َّساَل ُم اأْل َتَ َّم‬َّ ‫ َوال‬،‫ان‬ ٍ ‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ ْال َم ْوج ُْو ِد أَ َزاًل َوأَبَدًا بِاَل َم َك‬
‫ك‬ َ ‫ أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَّل إِلهَ إِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬،‫صحْ بِ ِه َو َم ْن تَبِ َعهُ ْم بِإِحْ َسا ٍن‬ َ ‫ َو َعلَى آلِ ِه َو‬،‫ان‬ َ َ‫َسيِّ ِد َولَ ِد َع ْدن‬
ِ ‫ فَإِنِّي أُ ْو‬،‫ أَ َّما بَ ْع ُد‬.ُ‫ي بَ ْع َده‬
‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى‬ َّ ِ‫ اَل نَب‬،ُ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬،ُ‫لَه‬
:‫ب (الزم ر‬ ٍ ‫ُون أَجْ َرهُ ْم بِ َغ ْي ِر ِح َس ا‬
َ ‫الص ابِر‬ َّ ‫ إِنَّ َم ا يُ َوفَّى‬:‫هللاِ ْال َعلِ ِّي ْالقَ ِدي ِْر ْالقَائِ ِل فِ ْي ُمحْ َك ِم ِكتَابِ ِه‬
  )١٠
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Dari atas mimbar khatib berwasiat kepada kita semua, terutama kepada diri khatib pribadi, untuk
senantiasa berusaha meningkatkan kualitas keimanan dan ketakwaan kepada Allah subhanahu wa
ta’ala dengan cara melaksanakan semua kewajiban dan menjauhkan diri dari seluruh yang diharamkan.
Kaum Muslimin rahimakumullah, Dalam kesempatan khutbah pada siang hari ini, khatib akan
menyampaikan khutbah dengan tema “Bencana: Ujian ataukah Azab?”.   Ma’asyiral Muslimin
rahimakumullah, Mengutip dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), di awal tahun 2021
ini terjadi sebanyak 197 bencana di seluruh wilayah Indonesia. Sebagian besar kejadian merupakan
bencana alam. Bencana banjir mendominasi dengan 134 kejadian, disusul tanah longsor 31 kejadian,
dan puting beliung sebanyak 24 kejadian.   Serangkaian bencana di awal 2021 itu menyebabkan 184
orang meninggal, lebih dari 2.700 orang mengalami luka-luka. Sebanyak 9 orang dinyatakan hilang dan
mereka yang menderita serta mengungsi mencapai 1,9 juta orang.   Ma’asyiral Muslimin
rahimakumullah, Sederet bencana yang menimpa rakyat Indonesia di awal tahun ini memunculkan
sebuah pertanyaan: apakah bencana itu ujian ataukah azab yang Allah timpakan kepada bangsa
Indonesia?   Hadirin rahimakumullah, Bencana atau musibah adakalanya ujian dan adakalanya
merupakan azab yang disegerakan di dunia.   Dari mana kita mengetahui bahwa sebuah bencana dan
musibah adalah ujian ataukah azab? Apabila musibah itu ditimpakan kepada orang-orang shalih yang
taat kepada Allah ta’ala maka ia adalah ujian yang meninggikan derajat mereka dan melipatgandakan
pahala mereka di akhirat. Musibah yang berupa ujian ini ditimpakan oleh Allah kepada orang-orang yang
dikehendaki kebaikan pada dirinya, seperti para nabi, para wali, para ulama yang mengamalkan ilmunya
dan orang-orang shalih lainnya.  
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ِ ‫ُصبْ ِم ْنهُ ( َر َواهُ ْالب َُخ‬


  ) ُّ‫اري‬ ِ ‫َم ْن ي ُِر ِد هللاُ بِ ِه َخ ْيرًا ي‬
Maknanya:
“Siapa yang Allah kehendaki kebaikan pada dirinya maka Allah akan menimpakan musibah kepadanya.”
(HR al-Bukhari)

Dari hadits ini dapat dipahami bahwa seseorang yang dikehendaki kebaikan dan derajat yang tinggi
pada dirinya maka Allah melindunginya dari musibah agama dan menimpakan berbagai musibah dunia
pada dirinya, anaknya, hartanya atau orang yang ia cintai. Musibah agama adalah seperti meninggalkan
shalat limat waktu, berjudi, berzina, mencuri, dan lain sebagainya. Sedangkan musibah dunia sangat
banyak bentuknya. Di antaranya kemiskinan, sakit, ditinggal mati orang yang dicintai, diperlakukan buruk
1
orang lain, dan lain sebagainya.   Semakin taat seseorang dan semakin banyak ia melakukan kebaikan
maka semakin besar dan berat ujian yang Allah timpakan kepadanya. Sebagaiman kita tahu, manusia
yang paling taat adalah para nabi. Musibah yang menimpa mereka tentu lebih banyak dan lebih berat
dibandingkan dengan manusia pada umumnya.   Nabi Nuh diuji dengan anak dan istrinya yang tidak
mau beriman. Beliau juga dicaci dan seringkali dipukuli sampai pingsan ketika menyampaikan dakwah
kepada umatnya. Nabi Ibrahim diuji dengan dilemparkan ke api yang berkobar-kobar dan tidak dikarunia
anak sampai usia lanjut. Nabi Zakariyya meninggal digergaji. Nabi Yahya kepalanya dipenggal. Banyak
nabi di kalangan Bani Israil yang mati dibunuh sebagaimana disebutkan dalam surat al-Baqarah ayat 87
dan surat al ‘Imran ayat 181. Nabi Ayyub diuji dengan sakit selama 18 tahun dan dimatikan seluruh
anaknya dan dilenyapkan seluruh hartanya.   Nabi Muhammad diuji dengan cacian dari kaumnya,
dijatuhkan kotoran dan jeroan unta pada kepala dan badannya saat sujud, dilempari batu sampai
berdarah, ditinggal mati oleh istri tercintanya, ditinggal mati oleh putranya saat masih bayi,
meninggalkan kampung halaman yang sangat beliau cintai, mengalami demam tinggi dua kali lipat dari
demam paling tinggi yang dialami manusia pada umumnya dan lain sebainya.  
Oleh karena itu semua, Baginda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

ِ ‫ يُ ْبتَلَى ال َّر ُج ُل َعلَى َح َس‬،ُ‫اس بَاَل ًء األَ ْنبِيَ ا ُء ثُ َّم اأْل َ ْمثَ ُل فَاأْل َ ْمثَ ل‬
ُّ‫ب ِد ْينِ ِه ( َر َواهُ التِّرْ ِم ِذي‬ ِ َّ‫أَ َش ُّد الن‬
  )‫َوأَحْ َم ُد َو َغ ْي ُرهُ َما‬
Maknanya:
“Manusia yang paling berat musibahnya adalah para nabi, kemudian orang-orang yang di bawah derajat
mereka, kemudian orang-orang yang di bawah derajat mereka. Seseorang diuji berdasarkan sekuat apa
ia pegangteguh agamanya”
(HR at-Tirmidzi, Ahmad, dan lainnya)
 
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda:

ِ ‫ فَ َم ْن َر‬،‫ َوإِ َّن هللاَ إِ َذا أَ َحبَّ قَ ْو ًما ا ْبتَالَهُ ْم‬،‫إِ َّن ِعظَ َم ْال َج َزا ِء َم َع ِعظَ ِم ْالبَاَل ِء‬
َ ‫ض َي فَلَهُ الر‬
‫ َو َم ْن‬،‫ِّض ا‬
  )ّ‫َس ِخطَ فَلَهُ الس ُّْخطُ ( َر َواهُ التِّرْ ِم ِذي‬
Maknanya:
“Sesungguhnya pahala yang besar didapatkan melalui musibah yang besar pula. Apabila Allah ta’ala
mencintai suatu kaum maka Allah akan menimpakan musibah kepada mereka. Barangsiapa yang ridha
maka Allah meridhainya. Dan barangsiapa yang tidak ridha maka Allah murka kepadanya.”
(HR at-Tirmidzi)

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,


Sedangkan bencana dan musibah yang merupakan azab adalah yang ditimpakan kepada para pelaku
dosa dan maksiat.   Allah subhanahu wa ta’ala berfirman:

ٍ ِ‫ت أَ ْي ِدي ُك ْم َويَ ْعفُو َع ْن َكث‬


  )٣٠ :‫ير (الشورى‬ ْ َ‫صيبَ ٍة فَبِ َما َك َسب‬ َ َ‫َو َما أ‬
ِ ‫صابَ ُك ْم ِم ْن ُم‬
Maknanya:

2
“Dan musibah apa pun yang menimpa kalian adalah disebabkan oleh perbuatan dosa kalian sendiri, dan
Allah memaafkan banyak (dari kesalahan-kesalahan kalian)”
(QS asy-syura: 30)

Imam at-Thabari menafsirkan ayat ini dengan mengatakan:

)‫ت أَ ْي ِدي ُك ْم‬


ْ َ‫ص ْيبَ ٍة فِي ال ُّد ْنيَا فِي أَ ْنفُ ِس ُك ْم َوأَ ْهلِ ْي ُك ْم َوأَ ْم َوالِ ُك ْم (فَبِ َما َك َسب‬ِ ‫ُص ْيبُ ُك ْم أَيُّهَا النَّاسُ ِم ْن ُم‬ ِ ‫َو َما ي‬
‫ك ُعقُ ْوبَةً ِم َن هللاِ لَ ُك ْم بِ َما اجْ تَ َر ْمتُ ْم ِم َن اآْل ثَ ِام فِ ْي َما بَ ْينَ ُك ْم َوبَي َْن َربِّ ُك ْم َويَ ْعفُ ْو‬ ِ ُ‫ فَإِنَّ َما ي‬:ُ‫يَقُ ْول‬
ّ ِ‫ص ْيبُ ُك ْم ذل‬
  .‫ فَاَل يُ َعاقِبُ ُك ْم بِهَا‬،‫لَ ُك ْم َربُّ ُك ْم َع ْن َكثِي ٍْر ِم ْن إِجْ َرا ِم ُك ْم‬
“Bencana dan musibah yang menimpa kalian di dunia wahai manusia, pada diri, keluarga dan harta
kalian tiada lain adalah azab dari Allah kepada kalian yang disebabkan dosa-dosa yang kalian lakukan
kepada sesama kalian dan dosa yang kalian perbuat kepada Allah. Dan Allah mengampuni banyak dosa
kalian yang lain sehingga tidak menurunkan azab (yang lain) kepada kalian.”  
Dalam sebuah hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

َ ‫ َوإِ َذا أَ َرا َد هللاُ بِ َع ْب ِد ِه ال َّش َّر أَ ْم َس‬،‫الخي َْر َعج ََّل لَهُ ال ُعقُوبَةَ فِي ال ُّد ْنيَا‬
‫ك َع ْن هُ بِ َذ ْنبِ ِه‬ َ ‫إِ َذا أَ َرا َد هللاُ بِ َع ْب ِد ِه‬
َ ‫َحتَّى يُ َوافِ َي بِ ِه يَ ْو َم القِيَا َم ِة‬
)ّ‫(ر َواهُ التِّرْ ِم ِذي‬
Maknanya: “Jika Allah menghendaki kebaikan pada hambanya maka Allah menyegerakan baginya azab
di dunia. Dan jika Allah menghendaki keburukan pada hambanya maka Allah menahan azab kepadanya
di dunia meski ia terus berbuat dosa sehingga azab itu akan ditimpakan kepadanya pada hari kiamat”
(HR at-Tirmidzi)  
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Kemudian yang penting sekali untuk diperhatikan bahwa ada sebuah hadits yang berbunyi:

َ ‫(ر َواهُ اب ُْن ِحب‬


  )‫َّان‬ َ ‫ب‬ٍ ‫ك أَ ْن يَ ُع َّمهُ ُم هللاُ بِ ِعقَا‬
ُ ‫اس إِ َذا َرأَ ْوا ْال ُم ْن َك َر فَلَ ْم يُ َغيِّرُوهُ يُو ِش‬
َ َّ‫إِ َّن الن‬
Maknanya:
“Sesungguhnya manusia apabila mengetahui kemungkaran lalu mereka tidak mau mengubahnya maka
hampir saja (tunggulah saatnya) Allah akan mengazab mereka seluruhnya.”
(HR Ibnu Hibban)

Hadits ini memberikan pemahaman kepada kita bahwa jika di suatu daerah terdapat kemungkaran yang
merajalela dilakukan, tapi tidak ada satu pun yang mengubahnya dengan amar makruf dan nahi
mungkar maka azab Allah akan menimpa mereka semua. Azab Allah tidak hanya dikenakan kepada
mereka yang berbuat kemungkaran, tapi juga ditimpakan kepada orang-orang shalih yang enggan
beramar makruf dan bernahi mungkar dengan mencegah kemungkaran tersebut. Kemungkaran adalah
seperti paham-paham yang menyimpang dari ajaran para ulama Ahlussunnah wal Jama’ah, zina, judi,
meminum minuman keras, korupsi, mengganggu kerukunan masyarakat, berbuat kekacauan, dan lain
sebagainya.   Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah, Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan beberapa
hal:   Pertama, bagi seorang Mukmin, musibah yang menimpanya, baik musibah itu ujian ataupun azab,
adalah kebaikan baginya apabila dihadapi dengan sabar dan ridha. Jika berupa ujian maka musibah itu
akan meninggikan derajatnya dan melipatgandakan pahalanya di akhirat. Dan jika berupa azab maka
3
azab di dunia itu akan menggugurkan azab baginya di akhirat kelak. Dan hal itu lebih baik baginya.
Karena azab di akhirat jauh lebih berat dan lebih pedih dibandingkan azab dunia.   Kedua, sedangkan
bagi orang kafir, bencana dan musibah apa pun yang menimpanya di dunia tidaklah bermanfaat sama
sekali baginya di akhirat.   Ketiga, jika seseorang mulai berbuat taat dan mulai meninggalkan hal-hal
yang diharamkan lalu ditimpa berbagai musibah maka itu adalah ujian baginya. Apakah ia akan terus
melanjutkan ketaatan ataukah ia kendor semangat lalu meninggalkan ketaatan itu.   Keempat, jika
seseorang ditimpa musibah dan bencana setelah ia berbuat maksiat dan dosa maka yang semestinya
dia lakukan adalah menyegerakan tobat dengan sungguh-sungguh dari semua dosa yang pernah ia
lakukan.
Baginda Nabi bersabda:

  )‫اجه َوالطَّبَ َرانِ ُّي َو َغ ْي ُرهُ َما‬ َ ‫ب َك َم ْن اَل َذ ْن‬


َ ُ‫ب لَه‬
َ ‫(ر َواهُ اب ُْن َم‬ َّ ‫التَّائِبُ ِم َن‬
ِ ‫الذ ْن‬
Maknanya:
“Seseorang yang bertobat dari dosa seperti orang yang tidak punya dosa”
(HR Ibnu Majah, ath-Thabarani dan lain-lain)

Kelima, kemungkaran jika sudah merajalela dan tidak ada satu pun yang berupaya mencegahnya maka
tunggulah saatnya Allah akan menurunkan azab kepada semuanya. Yang shalih maupun yang fasik,
semuanya terkena azab.   Hadirin jama’ah shalat Jumat rahimakumullah, Demikian khutbah singkat
pada siang hari yang penuh keberkahan ini. Semoga bermanfaat dan membawa barakah bagi kita
semua. Amin.

‫ َوتَقَبَّ َل‬،‫ت َوال ِّذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬


ِ ‫ َونَفَ َعنِي َوإِيَّا ُك ْم بِ َما فِ ْي ِه ِم َن اآْل يَ ا‬،‫آن ْال َع ِظي ِْم‬ ِ ْ‫ك هللاُ لِي َولَ ُك ْم فِي القُر‬ َ ‫بَا َر‬
  ‫ إِنَّهُ هُ َو ال َّس ِم ْي ُع ْال َعلِ ْي ُم‬،ُ‫ِمنِّ ْي َو ِم ْن ُك ْم تِاَل َوتَه‬

Khutbah II

.‫ص َحابِ ِه أَ ْه ِل ْال َوفَ ا‬ ْ َ‫ َو َعلَى آلِ ِه َوأ‬،‫صلِّ ْي َوأُ َسلِّ ُم َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد ْال ُمصْ طَفَى‬ َ ُ‫ َوأ‬،‫اَ ْل َح ْم ُد هللِ َو َكفَى‬
‫ فَيَ ا‬،‫أَ َّما بَ ْع ُد‬  .ُ‫ َوأَ ْشهَ ُد أَ َّن َسيِّ َدنَا ُم َح َّمدًا َع ْب ُدهُ َو َرس ُْولُه‬،ُ‫ك لَه‬ َ ‫أَ ْشهَ ُد أَ ْن اَّل إِلهَ إِاَّل هللاُ َوحْ َدهُ اَل َش ِر ْي‬
،‫ص ْي ُك ْم َونَ ْف ِس ْي بِتَ ْق َوى هللاِ ْال َعلِ ِّي ْال َع ِظي ِْم َوا ْعلَ ُم ْوا أَ َّن هللاَ أَ َم َر ُك ْم بِ أ َ ْم ٍر َع ِظي ٍْم‬ ِ ‫ أُ ْو‬،‫أَيُّهَا ْال ُم ْسلِ ُم ْو َن‬
‫ يَ ا أَيُّهَ ا‬،‫ون َعلَى النَّبِ ِّي‬ َ ُّ‫ُص ل‬ َ ‫ إِ َّن هَّللا َ َو َماَل ئِ َكتَ هُ ي‬:‫ال‬ َ َ‫صاَل ِة َوال َّساَل ِم َعلَى نَبِيِّ ِه ْال َك ِري ِْم فَق‬ َّ ‫أَ َم َر ُك ْم بِال‬
‫آل َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َك َما‬ ِ ‫صلِّ َعلَى َسيِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى‬ َ ‫ اَللّٰهُ َّم‬،‫صلُّوا َعلَ ْي ِه َو َسلِّ ُموا تَ ْسلِي ًما‬ َ ‫ين آ َمنُوا‬ َ ‫الَّ ِذ‬
‫ار ْك َعلَى َس يِّ ِدنَا ُم َح َّم ٍد َو َعلَى آ ِل َس يِّ ِدنَا‬ ِ َ‫آل َسيِّ ِدنَا إِ ْب َرا ِه ْي َم َوب‬ ِ ‫ْت َعلَى َسيِّ ِدنَا إِب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى‬ َ ‫صلَّي‬ َ
.‫ك َح ِم ْي ٌد َم ِج ْي ٌد‬ َ َّ‫ فِ ْي ْال َع الَ ِمي َْن إِن‬،‫آل َسيِّ ِدنَا إِ ْب َرا ِه ْي َم‬ ِ ‫ت َعلَى َسيِّ ِدنَا إِب َْرا ِه ْي َم َو َعلَى‬ َ ‫ار ْك‬ َ َ‫ُم َح َّم ٍد َك َما ب‬
‫ اللهم ا ْدفَ ْع‬،‫ت‬ ِ ‫ت اأْل َحْ يَ ا ِء ِم ْنهُ ْم َواأْل َ ْم َوا‬ ِ ‫وال ُم ْؤ ِمنِي َْن َو ْال ُم ْؤ ِمنَ ا‬
ْ ‫ت‬ ِ ‫اَللّٰهُ َّم ا ْغفِرْ لِ ْل ُم ْسلِ ِمي َْن َو ْال ُم ْس لِ َما‬
‫ َم ا‬،‫ف ْال ُم ْختَلِفَةَ َوال َّش َدائِ َد َو ْال ِم َح َن‬ َ ‫َعنَّا ْالبَاَل َء َو ْالغَاَل َء َو ْال َوبَا َء َو ْالفَحْ َشا َء َو ْال ُم ْن َك َر َو ْالبَ ْغ َي َوال ُّسي ُْو‬
‫ك َعلَى ُك لِّ َش ْي ٍء‬ َ َّ‫ إِن‬،ً‫اص ةً َو ِم ْن ب ُْل َدا ِن ْال ُم ْس لِ ِمي َْن َعا َّمة‬ َّ ‫ ِم ْن بَلَ ِدنَا هَ َذا َخ‬،‫ظَهَ َر ِم ْنهَا َو َم ا بَطَ َن‬

4
‫ان َوإِ ْيتَا ِء ِذي ْالقُرْ بَى ويَ ْنهَى َع ِن الفَحْ َش ا ِء َو ْال ُم ْن َك ِر‬ ‫إن هللاَ يَأْ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل حْ َس ِ‬
‫قَ ِد ْيرٌ‪ِ .‬عبَا َد هللاِ‪َّ ،‬‬
‫َوالبَ ْغ ِي‪ ،‬يَ ِعظُ ُك ْم لَ َعلَّ ُك ْم تَ َذ َّكر ُْو َن‪ .‬فَاذ ُكرُوا هللاَ ْال َع ِظ ْي َم يَ ْذ ُكرْ ُك ْم َولَ ِذ ْك ُر هللاِ أَ ْكبَرُ‪.‬‬

‫‪5‬‬

Anda mungkin juga menyukai