Anda di halaman 1dari 6

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KANDANG SAPI DAN PUPUK TSP

TERHADAP PERTUMBUHAN BIBIT KELAPA SAWIT (Elaeis guineensis


Jacq) DI PRE NURSERY

PROPOSAL PENELITIAN

OLEH:

Miqdad Ahmad Wahyudi


NIM.4072018

PROGRAM STUDI BUDIDAYA TANAMAN PERKEBUNAN


JURUSAN PENGELOLAAN HASIL PERKEBUNAN
POLITEKNIK NEGERI KETAPANG
2021
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kelapa sawit (Elaeis) adalah tumbuhan industri penting penghasil
minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel).
Perkebunannya menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan
perkebunan lama dikonversi menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia
adalah penghasil minyak kelapa sawit terbesar di dunia. Di Indonesia
penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, Kalimantan,
dan Sulawesi (https://id.wikipedia.org/wiki/Kelapa_sawit).

Luas areal kebun kelapa sawit di Indonesia saat ini menunjukkan


perkembangan yang pesat. Berdasarkan data Departemen Pertanian, luas
areal perkebunan kelapa sawit pada tahun 2007 mencapai 6,7 juta hektar.
Sebanyak 687.847 hektar dikelola PT. Perkebunan Nusantara, 3.358.632
hektar dikelola perkebunan swasta, dan rakyat memiliki sedikitnya 2,6 juta
hektar. Luas perkebunan kelapa sawit swasta saat ini telah bertambah
616.632 hektar menjadi 3.358.632 hektar dari sebelumnya 2.742.000 hektar
pada tahun 2006. Total luas areal yang telah ditanami kelapa sawit terus
mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2017 luas areal
yang telah ditanami kelapa sawit mencapai 12.307.677 juta hektar yang
terdiri dari perkebunan rakyat 4.756.272 juta hektar, perkebunan negara
752.585 hektar dan perkebunan swasta 6.798.820 juta hektar (Direktorat
Jendral Perkebunan, 2017).

Faktor faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan produktivitas


tanaman, diantaranya adalah kualitas dan karakteristik bahan tanaman atau
benih yang ditanam. Benih unggul merupakan modal dasar dari perusahaan
untuk mencapai produktivitas dan mutu minyak kelapa sawit yang tinggi.
Proses untuk menumbuh kembangkan benih menjadi bibit yang siap ditanam
disebut pembibitan (Pardamean, 2017).
Pembibitan merupakan kegiatan di lapangan yang bertujuan untuk
mempersiapkan bibit siap tanam. Persiapan pembibitan menentukan sistem
pembibitan yang akan dipakai dengan melihat keuntungan dan kerugian
secara komprehensif. Faktor utama yang perlu diperhatikan untuk
mendapatkan kualitas bibit yang baik adalah pemilihan jenis kecambah
(penentuan produksi), pemeliharaan, dan seleksi. Tahapan pekerjaan yang
harus dilakukan dalam persiapan areal pembibitan yaitu memilih lokasi
pembibitan, pembukaan lahan, persiapan persemaian, perawatan
persemaian, dan penanaman (Lubis & Widarnako, 2011).
Tahapan pembibitan harus mendapat perhatian serius bila ingin
mendapatkan bibit yang berkualitas. Pembibitan kelapa sawit dibuat dengan
tujuan untuk memperoleh bibit siap tanam ke lapangan yang memiliki
standart mutu dan kualitas yang baik dari sumber yang terpercaya.
Pembibitan kelapa sawit merupakan langkah permulaan yang sangat
menentukan keberhasilan penanaman di lapangan (Pardamean, 2017).
Pemupukan merupakan bagian yang sangat penting dalam kultur
teknis tanaman kelapa sawit. Agar tanaman kelapa sawit dapat tumbuh dan
berkembang dengan baik maka perlu unsur hara yang cukup di dalam tanah.
Namun, persediaan unsur-unsur hara di alam tidak memadai terutama pada
areal majinal (misalnya gambut dan pasir), oleh karena itu perlu adanya
penambahan unsur-unsur hara melalui pemupukan.
Pupuk adalah material yang ditambahkan pada media tanam atau
tanaman untuk mencukupi kebutuhan hara yang diperlukan tanaman
sehingga mampu memproduksi dengan baik. Pupuk mengandung bahan
baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Fungsi
pupuk adalah sebagai salah satu sumber zat hara buatan yang diperlukan
untuk mengatasi kekurangan nutrisi terutama unsur unsur nitrogen, fosfor,
dan kalium. Dalam pemberian pupuk perlu diperhatikan kebutuhan
tumbuhan tersebut agar tumbuhan tidak mendapat terlalu banyak zat
makanan (Susetya, 2014).
Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari sisa sisa tanaman,
hewan atau manusia. Pupuk organik bersifat bulky dengan kandungan hara
makro dan mikro rendah sehingga perlu diberikan dalam jumlah banyak.
Manfaat utama pupuk organik adalah memperbaiki kesuburan kimia, fisik,
dan biologis tanah serta sebagai sumber hara bagi tanaman. Salah satu
contoh pupuk organik berasal dari hewan yaitu pada pupuk kandang sapi
(Lubis & Agus, 2011).

Pupuk kandang sapi mempunyai kandungan serat kasar tinggi, seperti


selulosa. Hal ini ditandai dengan tingginya rasio C/N, di atas 40. Kondisi ini
bisa menghambat pertumbuhan tanaman sehingga pemberiannya harus
dibatasi. Untuk menurunkan kandungan C, bisa dilakukan dengan
pengomposan. Sementara pupuk kandang yang baik harus mempunyai rasio
C/N kurang dari 20. Pupuk kandang sapi mengandung 0,53% N; 0,35% P;
0,41% K, dan 0,28% Mg.

Pupuk Triple Super Phosphate (TSP) adalah nutrient anorganik yang


digunakan untuk memperbaiki hara tanah untuk pertanian. TSP artinya
triple super phosphate. Rumus kimianya Ca(H2PO4). Kadar P2O5
(Phosphate) pupuk ini sekitar 44-46%. Phosphate adalah salah satu unsur
hara yang sangat dibutuhkan oleh semua jenis tanaman untuk memacu
perkembangan akar tanaman sehingga perakaran lebih lebat, sehat & kuat,
Menguatkan batang sehingga meningkatkan daya tahan terhadap serangan
hama penyakit & mengurangi resiko roboh, memacu pembentukan bunga
dan pemasakan biji sehingga panen lebih cepat. Kekurangan Phosphate
dapat menyebabkan tanaman akan tumbuh kerdil, daun berwarna hijau tua
(Anonim 2015).
1.2 Tujuan Penelitian
1. Mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk kandang sapi terhadap
pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery.
2. Mengetahui pengaruh pemberian dosis pupuk TSP terhadap pertumbuhan
bibit kelapa sawit di pre nursery.
3. Mengetahui interaksi antara dosis pupuk kandang sapi dan pupuk TSP
terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery.

1.3 Rumusan Masalah


1. Apakah pengaruh pemberian dosis pupuk kandang sapi dan pupuk TSP
terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery?

2. Bagaimana interaksi antara dosis pupuk kandang sapi dan pupuk TSP
terhadap pertumbuhan bibit kelapa sawit di pre nursery?

1.4 Hipotesis

1. Diduga pemberian dosis pupuk kandang sapi mampu menghasilkan


pertumbuhan vegetatif bibit yang sama baiknya dengan penggunaan
pupuk kimia.
2. Diduga pemberian dosis pupuk TSP mampu menghasilkan pertumbuhan
vegetatif bibit yang baik.
3. Diduga pemberian dosis pupuk kandang sapi mampu menghasilkan
pertumbuhan vegetatif bibit yang sama baiknya dengan penggunaan
pupuk kimia.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2015. Pupuk Triple Super Phosphate (TSP). Serial Online
(http://www.lautan-luas.com/id/industries/products/triple-super phosphate-
tsp-fertilizer/). Diakses Pada Tanggal 22 Desember 2017. Pukul 15.00
WIB.
Direktorat Jendral Perkebunan. 2017. Luas Areal, Produksi dan Produktivitas
Perkebunan di Indonesia Tahun 2011 – 2017.
Lubis, R.E. dan Widanarko, A. 2011. Buku Pintar Kelapa Sawit. PT Agro Media
Pustaka, Jakarta.
Susetya, D. 2014. Panduan Lengkap Membuat Pupuk Organik Untuk Tanaman
Pertanian Dan Perkebunan. Penerbit Pustaka Baru Press. Banguntapan,
Bantul, Yogyakarta.

Anda mungkin juga menyukai