Anda di halaman 1dari 2

Nama : F.

Sandro Asshary (1814025010)

Resume Pembekalan 4

KKN 47 Tahun 2021

KKN merupakan kegiatan yang harus dilalui mahasiswa guna menyelesaikan

pendidikannya di perguruan tinggi. Sebelum itu, pembekalan wajib diberikan agar

mahasiswa dapat mempersiapkan segala sesuatu sebelum menjalankan program kerja.

Telah memasuki agenda keempat, materi pembekalan kali ini diberikan oleh Dirjen

PKTrans Kemendes PDTT, Pimpinan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, dan

perwakilan dari Badan Informasi Geospasial (BIG).

Program KKN diharapkan dapat mengatasi berbagai masalah desa seperti

kemiskinan selama pandemi, lantas mahasiswa diharapkan mampu menelurkan program

yang wajib dirasakan manfaatnya oleh warga desa tanpa terkecuali (no one left behind).

Dengan harapan program tersebut merupakan agenda jangka panjang.

“Generasi mendatang tetap menjadi bagian dari pelaksanaan dan pemanfaatan

pembangunan,” ujarnya.

Tak luput, beliau menambahkan bahwa SDGs Desa memfokuskan pada delapan

tipologi desa yaitu, desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, desa ekonomi tumbuh merata,

desa peduli kesehatan, desa peduli lingkungan, desa peduli pendidikan, desa ramah

perempuan, desa berjejaring, dan desa tanggap budaya. Hal tersebut disampaikan

langsung oleh Dr. R. Bambang Widyatmiko, S.Si., MT. selaku pemateri pertama.

Selain itu, program KKN kali ini bersama dengan PT Telkom Indonesia

mengutamakan desa tertinggal dan terluar. Mengusung tema Pemerataan Akses

Broadband Dalam Memperkuat Kedaulatan Digital Indonesia dengan implementasi


jaringan 5G, lantas PT Telkom Indonesia dan mahasiswa diharapkan dapat menciptakan

program yang dapat membantu masyarakat. Hal tersebut disampaikan oleh Benedictus

Ardiyanto Priyo selaku General Manager Consumer Sales PT Telkom Indonesia Region

Kalimantan dan pemateri kedua.

Sebelum menjalankan program kerja, mahasiswa diharapkan mengerti mengenai

batas desa yang menjadi tanggung jawabnya. Penetapan batas desa merupakan proses

penetapan batas desa secara kartomentrik di atas suatu peta dasar yang disepakati. Dengan

menentukan titik-titik kordinat batas desa yang dapat dilakukan dengan metode

kartometrik, kemudian dituangkan dalam bentuk peta batas dengan daftar titik-titik

kordinat batas desa. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Astrit Rimayanti ST, M.Sc

selaku Kepala Pusat Pemetaan Batas Wilayah (PBW) Badan Informasi Geospasial (BIG)

dan pemateri terakhir.

Anda mungkin juga menyukai