Anda di halaman 1dari 8

Vol. 07. NO.

1 Pebruari 2019
ISSN 2301-4695

Penerapan Model Pembelajaran Mastery Learning Dengan Tutor


Sebaya Dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa
Kelas X IPS 3 Sma PGRI 2 Denpasar
Tahun Pelajaran 2017/2018

Application of Mastery Learning Model with Peer Tutors in Improving Economic


Learning Achievement in Class X IPS 3 Students of High School PGRI 2 Denpasar
2017/2018 Academic Year

Vina Rosalina Harmin1, Ni Nyoman Murniasih2*, I Wayan Suana3**


*Prodi Pendidikan Ekonomi, **Prodi Pendidikan Sejarah
FPIPS (IKIP) PGRI BALI
Jl. Seroja Tonja-Denpasar Utara, Bali (80239)
*Pos-el: Vinarosalina65@gmail.com, murniasihikip@gmail.com ,
wayansuana925@gmail.com

Abstrak. Penerapan Model Pembelajaran Mastery Learning dengan Tutor sebaya untuk
meningkatkan Prestasi Belajar Ekonomi Siswa Kelas X IPS 3 SMA PGRI 2 Denpasar
Tahun Pelajaran 2017/2018. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui prestasi belajar siswa
melalui penerapan model pembelajaran Mastery Learning dengan Tutor Sebaya di kelas
X IPS 3 SMA PGRI 2 Denpasar tahun pelajaran 2017/2018. Objek penelitian penerapan
model pemebelajaran Mastery Learning deng Tutor Sebaya untuk meningkatkan prestasi
belajar ekonomi siswa kelas X IPS 3 SMA PGRI 2 Denpasar tahun pelajaran 2017/2018.
Teknik pengumpulan data berupa tes, dan observasi. Teknik pengolahan data yang
digunakan adalah menskor, mengubah skor mentah menjadi skor standar, mencari skor
rata-rata prestasi belajar, menentukan rata-rata persentase aktivitas siswa, menghitung
daya serap, ketuntasan klasikal, menentukan peringkat prestasi belajar siswa. Diaadakan
siklus II rata-rata prestasi belajar siswa mengalami peningkatan menjadi 15,6% dengan
daya serap 81,67% dan ketuntasan klasikal 100% dengan kategori baik. Berdasarkan hasil
penelitian pada refleksi awal, siklus I dan siklus II. Dapat disimpulkan bahwa penerapan
model pembelajaran mastery learning dengan tutor sebaya dapat meningkatkan prestasi
belajar ekonomi siswa kelas X IPS 3 SMA PGRI 2 Denpasar Tahun Pelajaran 2017/2018.

Kata kunci : Model Pembelajaran Mastery Learning dengan Tutor Sebaya,


Prestasi Belajar Ekonomi

Abstract. Application of Mastery Learning Model with Peer Tutors to improve Economic
Learning Achievement of Class X IPS 3 Students of SMA PGRI 2 Denpasar 2017/2018
Academic Year. The purpose of this study was to determine student achievement through
the application of the Mastery Learning learning model with Peer Tutors in class X IPS 3
SMA PGRI 2 Denpasar 2017/2018 school year. The object of research is the application
of the Mastery Learning with Peer Tutor learning model to improve the economic
learning achievement of students of class X IPS 3 at PGRI 2 Denpasar Senior High
School in 2017/2018 Data collection techniques in the form of tests, and observations.
Data processing techniques used are scoring, changing raw scores into standard scores,
looking for average scores on student achievement, determining the average percentage
of student activity, calculating absorption, classical completeness, determining the rank of
student achievement. The second cycle held an average student achievement has
increased to 15.6% with 81.67% absorption and 100% classical completeness with good
Vol. 07. NO. 1 Pebruari 2019
ISSN 2301-4695

categories. Based on the results of research on initial reflection, cycle I and cycle II. It
can be concluded that the application of the mastery learning learning model with peer
tutors can improve the economic learning achievement of students of class X IPS 3 at
PGRI 2 Denpasar High School in 2017/2018 Academic Year

Keywords: Mastery Learning Model with Peer Tutors, Economic Learning Achievement

PENDAHULUAN Model pembelajaran seperti ini


bersifat satu arah sehingga siswa
Guru sebagai pendidik memiliki
kurang aktif, dan masih kurangnya
peran yang besar dalam menuntun
interaksi antara siswa dengan guru
peserta didik untuk mampu mencapai
dalam kegiatan pembelajaran di
tujuan belajarnya. “Guru adalah
kelas. Pada pelaksanaan kegiatan
pendidik profesional dengan tugas
pembelajaran, guru menjelaskan
utama mendidik, mengajar,
materi dengan metode ceramah,
membimbing, mengarahkan, melatih,
sedangkan siswa mencatat penjelasan
menilai, dan mengevaluasi peserta
guru. di antara 42 siswa tidak lebih
didik pada pendidikan anak usia dini
dari 60% siswa yang memperhatikan
jalur pendidikan formal, pendidikan
penjelasan guru, siswa lain lebih
dasar, dan pendidikan menengah”
banyak menggunakan kesempatan
(UU RI No.14, Tahun 2005).
tersebut untuk bermain dengan
Paradigma pendidikan lama
temannya atau melakukan aktivitas
mengkonsep bahwa peningkatan
lain yang tidak berkaitan dengan
mutu pendidikan di Indonesia
materi yang sampaikan guru. .
dilakukan melalui peran aktif guru di
Berdasarkan hasil observasi
kelas. Guru sebagai tenaga pendidik
menunjukkan bahwa siswa bosan
merupakan center of learning, segala
dan kurang antusias untuk mengikuti
aktivitas belajar mengajar berpusat
pelajaran. Di karenakan model
pada guru, sehingga memunculkan
pembelajaran yang kurang inovatif
pemahaman bahwa faktor penentu
sehingga pemahaman siswa terhadap
utama keberhasilan peserta didik
suatu materi pun sangat kurang,
adalah guru. Berdasarkan observasi
terbukti pada saat guru memberikan
dan wawancara yang telah dilakukan
tugas, siswa tidak mengerjakan
di SMA PGRI 2 Denpasar, terdapat
melainkan sibuk bertanya dengan
tiga kelas X IPS yaitu X IPS 1, X
temannya, dan tidak jarang siswa
IPS 2, dan X IPS 3 dalam penelitian
mengeluh tentang sulitnya mencari
ini yang dipilih sebagai subjek
jawaban dari tugas yang di berikan
penelitian adalah kelas X IPS 3 Yang
oleh gurunya sehingga perlu adanya
berjumlah 42 orang siswa. Dalam
peran guru untuk terlibat dalam suatu
kenyataannya guru masih
proses pembelajaran tersebut.
menggunakan model pembelajaran
Bertolak dari latar belakang diatas
yang konvensional dan belum
menunjukan bahwa hasil belajar
bervariasi, model pembelajaran yang
ekonomi siswa kelas X IPS 3 juga
diterapkan adalah model
belum menunjukkan hasil belajar
pembelajaran ceramah.
yang belum maksimal. Terbukti
Vol. 07. NO. 1 Pebruari 2019
ISSN 2301-4695

sebanyak 83,33% siswa belum (Sukmadinata,dkk.2005: 36) “


berhasil mencapai Kriteria Menyatakan bahwa dengan sistem
Ketuntasan Minimal (KKM). belajar tuntas diharapkan proses
Kenyataan tersebut menunjukkan belajar mengajar dapat dilaksanakan
adanya suatu masalah dalam dengan maksimal agar tujuan
pembelajaran Ekonomi kelas X IPS 3 intruksional dapat dicapai secara
SMA PGRI 2 Denpasar. optimal sehingga proses belajar lebih
Siswa kurang memiliki efektif dan efisien”.
kemauwan untuk belajar dan Dengan sistem pengajaran yang
memahami materi ekonomi dengan tepat, siswa dapat belajar dengan
baik sehingga prestasi belajar hasil yang baik dari hampir seluruh
ekonomi cenderung rendah. Dalam materi pelajaran yang diajarkan di
proses pembelajaran ekonomi sekolah, model pembelajaran ini bisa
dengan menggunakan metode meningkatkan hasil belajar siswa
ceramah siswa cenderung pasif karena di dalam model belajar ini
dalam mengikuti kegiatan belajar terdapat sejumlah kegiatan yang
mengajar (KBM), kerena siswa akan dilakukan siswa sehingga akan
hanya mendengarkan ceramah dari terbentuk suasana belajar yang aktif
gurunya, maka siswa pun jenuh dan beberapa kegiatan tambahan
sehingga kurang adanya semangat yang sebelumnya belum pernah
untuk ingin tahu dan kurangnya diterapkan dalam pembelajaran
interaksi antar siswa dengan gurunya konvensional. “Tutor Sebaya adalah
dalam kegiatan belajar mengajar. seorang atau beberapa orang murid
Kondisi ini menyebabkan, materi yang ditunjuk dan ditugaskan oleh
yang di berikan oleh guru, tidak guru untuk membantu murid-murid
dapat mencapai prestasi yang baik. tertentu yang mengalami kesulitan
Melihat gejala-gejala seperti diatas belajar” (Surya,2000:213). Oleh
perlu diadakan perbaikan kerena itu, dalam proses belajar perlu
pembelajaran. Jika tidak maka tujuan ada kerja sama, baik oleh guru
pembelajaran tidak akan dapat bidang studi maupun murid yang
dicapai. Salah satu upaya yang dapat ditunjuk gurunya untuk menjadi tutor
di tempuh adalah dengan dan antar siswa yang satu dengan
menggunakan model pembelajaran siswa yang lainnya sehingga dalam
mastery learning dengan tutor satu kelas terdapat kelompok teman
sebaya dalam meningkatkan prestasi sebaya yang saling berinteraksi antar
belajar ekonomi peserta didik. siswa, dalam interaksi tersebut tidak
Mastery Learning merupakan suatu menutup kemungkinan antar siswa
pendekatan pembelajaran yang satu dengan siswa yang lain saling
menganut azas ketuntasan. Konsep membantu dan membutuhkan dalam
belajar tuntas adalah proses belajar pembelajaran untuk memperoleh
yang bertujuan agar bahan ajaran hasil belajar yang lebih baik. Oleh
dikuasai secarah tuntas, artinya cara kerena itu dalam penelitian ini
menguasai materi secara penuh. digunakan model pembelajaran
Belajar tuntas ini merupakan strategi mastery learning dengan Tutor
pembelajaran yang Sebaya untuk meningkatkan prestasi
diindividualisasikan dengan belajar ekonomi, dengan model
menggunakan pendekatan kelompok. pembelajaran mastery learning
Vol. 07. NO. 1 Pebruari 2019
ISSN 2301-4695

dengan Tutor Sebaya diharapkan Berdasarkan rumusan masalah di


siswa dapat menguasai proses belajar atas penelitian ini bertujuan Untuk
mengajar secara ideal dengan bahan mengetahui penerapan model
yang dipelajari dikuasai sepenuhnya pembelajaran Mastery Learning
oleh murid. Ini disebut “ mastery dengan Tutor Sebaya dapat
learning’’ atau belajar tuntas atau meningkatkan prestasi belajar
penguasan penuh, dengan bantuan ekonomi siswa kelas X IPS 3 jurusan
seorang tutor yaitu orang yang dapat ekonomi SMA PGRI 2 Denpasar
membantu murid secara individual. tahun pelajaran 2017/ 2018.
Sebaiknya yang menjelaskan materi
pembelajaran adalah siswa yang METODE PENELITIAN
ditunjuk oleh guru sebagai tutor Metode penelitian mempunyai tujuan
tersebut, sehingga siswa tersebut dan kegunaan tertentu. Secara umum
dapat memberi bantuan dengan cara tujuanPenelitian ada tiga macam
yang berbeda dari pada guru itu yaitu yang bersifat penemuan,
sendiri. Hal ini diharapkan dapat pembuktian dan pengembangan.
memperbaiki prestasi belajar Penemuan berarti data yang betul-
ekonomi dikelas X IPS 3 SMA PGRI betul baru yang sebelumnya betul
2 Denpasar tahun pelajaran diketahui. Pembuktian berarti data
2016/2017. Berdasarkan latar yang diperoleh itu digunakan untuk
belakang permasalah di atas maka adanya keragu-raguan terhadap
dalam penelitian ini akan dikaji informasi atau pengetahuan tertentu,
tentang penggunaan penerapan dan pengembangan berarti
model pembelajaran Mastery memperdalam dan memperluas
Learning dengan Tutor Sebaya pengetahuan yang ada.
dalam meningkatkan prestasi belajar
pada mata pelajaran ekonomi melalui Penelitian tindakan kelas ini adalah
penerapan model pembelajaran di kelas X IPS 3 SMA PGRI
Mastery Learning dengan Tutor 2Denpasar.Penelitian ini
Sebaya dalam meningkatkan prestasi dilaksanakan selama tiga bulan yaitu
belajar ekonomi siswa kelas X IPS 3 dari bulan Februari sampai bulan
SMA PGRI 2 Denpasar tahun April pada semester genap tahun
pelajaran 2017/2018. pelajaran 2017/2018. Pelaksanaan
kegiatan belajar mengajar mata
Berdasarkan latar belakang pelajaran ekonomi dikelas X IPS 3
permasalahan yang telah diuraikan SMA PGRI 2 Denpasar.
diatas maka dapat dirumuskan
permasalahan sebagai berikut : Secara garis besar teknik
Apakah penerapan model pengumpulan data dalam penelitian
pembelajaran Mastery Learning ini menggunakan metode obeservasi
dengan Tutor Sebaya dapat dan metode tes.
meningkatkan prestasi belajar
ekonomi siswa kelas X IPS 3 SMA Metode Observasi merupakan teknik
PGRI 2 Denpasar tahun pelajaran pengumpulan data dengan cara
2017 / 2018 . mengamati setiap kejadian-kejadian
yang sedang berlangsung dan
mencatatnya dengan alat observasi
Vol. 07. NO. 1 Pebruari 2019
ISSN 2301-4695

tentang hal-hal yang akan diamati rangkaian yang dilakukan dalam


dan diteliti. Seperti yang telah kegiatan meningkatkan prestasi
dikemukakan sebelumnya observasi belajar pada mata pelajaran ekonomi
digunakan sebagai alat pemantau melalui Penerapan model
yang setiap bagiannya tidak dapat pembelajaran Mastery learning
dipisahkan dengan tindakan setiap dengan Tutor sebaya siswa kelas X
siklus Penelitian Tindakan Kelas IPS 3 SMA PGRI 2 Denpasar
(PTK). Dalam buku Penelitian semester genap tahun pelajaran
Tindakan Kelas (PTK) dikemukakan 2017/2018.
bahwa observasi adalah sebuah
“kegiatan pengamatan atau HASIL DAN PEMBAHASAN
pengambilan data untuk memotret
seberapa jauh efek tindakan telah Setelah di laksanakan
mencapai sasaran” tindakan siklus I yaitu sebanyak tiga
(Supardi,2009:127). Pengertian kali pertemuan, guru kemudian
observasi dalam pengumpulan data melakukan refleksi untuk
adalah “ tindakan atau pengambilan mengetahui hasil tindakan. Hal ini
informasi, atau data melalui didasarkan atas hasil observasi
pengamatan” (Sukardi, 2012:50). terhadap pelaksanaan tindakan yang
Metode Tes Dalam buku masih mengalami kendala sebagai
pengantar penelitian dalam berikut :
pendidikan disebutkan bahwa tes Siswa kurang antusias
adalah “seperangkat rangsangan bergabung dengan anggota
yang diberikan kepada seseorang kelompok yang baru dibentuk oleh
dengan maksud untuk mendapatkan guru. Sebagian siswa enggan
jawaban-jawaban yang dapat pindah dari tempat duduknya.
dijadikan dasar bagi penetapan skor Pada saat proses
angka” (Furchan, 2004:268) pembelajaran, interaksi antara
Pengukuran hasil tes belajar ini siswa dan guru tidak tidak
dilakukan dengan tujuan untuk berlangsung dengan baik. Siswa
mengetahui peningkatan pada enggan mengajukan permasalahan
prestasi belajar siswa. Adapun jenis dan hal-hal yang belum dimengerti,
Tes yang digunakan oleh peneliti kecuali ditanyakan oleh guru.
dalam mengetahui perolehan nilai Dalam pelaksanaan diskusi
hasil belajar siswa adalah jenis tes kelompok, siswa kurang aktif
tulis dalam bentuk Essay atau tes bertanya mengenai materi yang
uraian. Tes di lakukan pada saat sedang didiskusikan kepada
peneliti melakukan observasi di anggota kelompoknya maupun
sekolah yang bertujuan untuk guru.
mengetahui kemampuan siswa Pada saat presentasi, banyak
sebelum penerapan model kelompok yang belum siap dengan
pembelajaran Mastery learning baik.
dengan Tutor sebaya dan sesudah Keseriusan belajar dan
penerapan model pembelajaran tanggung jawab siswa dalam
Mastery learning dengan Tutor menyelasaikan tugasnya masi
sebaya pada mata pelajaran ekonomi. kurang.
Tes tersebut juga menjadi salah satu
Vol. 07. NO. 1 Pebruari 2019
ISSN 2301-4695

Hasil evaluasi melalui kendala yang dihadapi pada siklus I


pemberian tes pada siklus I sudah mampu diatasi dengan baik.
mencapai tes pada siklus I Dengan melihat hasil belajar maupun
mencapai rata-rata 66,07 dengan aktivitas siswa pada siklus II, telah
daya serap 66,07 % dan ketuntasan menunjukan bahwa telah terjadi
klasikalnya hanya sebesar 45,24% . peningkatan prestasi siswa kelas X
Hal ini menunjukkan bahwa IPS 3 SMA PGRI 2 Denpasar dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal menggunakan model pembelajaran
(KKM) pada siklus I belum Mastery learning dengan Tutor
tercapai. sebaya.
Berdasarkan refleksi ini, maka Pada siklus I diperoleh
peneliti mencari alternatif Aktivitas siswa siswa sebesar 42,05
pemecahan kekurangan serta kendala %. Pada Siklus II diatas dapat dilihat
yang muncul dan dirumuskan dalam terjadi peningkatan dalam jumlah
suatu tindakan yang lebih baik yang dan presetase aktivitas siswa dalam
akan dilaksanakan pada Pelaksanaan pembelajaran dengan menerapkan
proses belajar mengajar dengan Model Pembelajaran Mastery
menggunakan model pembelajaran Learning denga Tutor Sebaya. Pada
Mastery learning dengan Tutor data awal diperoleh rata-rata
sebaya pada siklus II ini sudah aktivitas siswa dalam sebesar
berjalan dengan baik dibandingakan 21,28%, pada siklus I diperoleh rata-
siklus I. Adapun beberapa kejadian rata aktivitas siswa sebesar 42,05%,
yang dapat diidentifikasikan selama dan pada siklus II rata-rata
pelaksanaan kegiatan pada siklus II presentase aktivitas siswa mengalami
ini sebagai berikut : peningkatan sebesar 75,79%,
Siswa sudah mempunyai inisiatif berdasakan aktivitas pada siklus II
untuk duduk bersama kelompoknya dapat digolongkan aktif. Terjadi
masing-masing tanpa perintah dari peningkatan persentase aktivitas
guru. Siswa tidak terlihat canggung siswa yang menunjukan bahwa
untuk melakukan diskusi dengan setiap tahapan siklus sudah mampu
anggota kelompoknya masing- membuat siswa menjadi aktif melalui
masing. penerapan model pembelajaran
Sebagaian besar siswa sudah Mastery Learning dengan Tutor
memberikan kontribusi, baik sebaya dapat meningkatkan prestasi
pendapat maupun pertanyaan. belajar siswa dalam mata pelajaran
Diskusi antar anggota pada masing- ekonomi
masing kelompok atau dengan
kelompok lain sudah berjalan dengan SIMPULAN DAN SARAN
baik. Berdasarkan hasil penelitian
Hasil Penelitian yang diperoleh yang telah dilakukan selama dua
pada siklus II telah mengalami siklus, pada masing-masing siklus
peningkatan serta ketuntasan klasikal terdiri dari empat kali pertemuan.
siswa mampu melebihi Kriteria Proses penelitian menggunakan
Ketuntasan Minimal (KKM) yang Model Pembelajaran Mastery
telah ditetapkan oleh pihak sekolah. Learning dengan Tutor Sebaya
Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar dalam meningkatkan prestasi belajar
siswa pada siklus II. Ini berarti siswa kelas X IPS 3 SMA PGRI 2
Vol. 07. NO. 1 Pebruari 2019
ISSN 2301-4695

Denpasar terjadi peningkatan cukup refleksi awal ke siklus I sebanyak 10


besar terhadap prestasi belajar siswa. orang ( dari 7 orang pada refleksi
Hal ini di tandai dengan peningkatan awal menjadi 17 orang siklus I ), ini
belajar siswa sebagai berikut : berarti terjadi peningkatan sebesar
Berdasarkan hasil refleksi awal 23,80 % ( 10/42 x 100%) . Jumlah
sebelum diterapkan model nilai siswa pada mata pelajaran
pembelajaran Mastery Learning ekonomi adalah 2.775 , dengan nilai
dengan Tutor Sebaya menunjukan rata-rata sebesar 66,07, daya serap
bahwa dari jumlah siswa 42 sebesar 66,07 % ( 66,07/100 x
orang,hanya 7 orang siswa yang 100%) serta ketuntasan klasikal
mampu mencapai nilai KKM atau adalah 45,24 % ( 17/42 x 100% ).
sebasar 16,66% (7/42 x 100%) dan Berdasarkan hasil evaluasi
35 orang siswa yang belum mencapai Penerapan Model Pembelajaran
KKM atau sebesar 83,33% (35/42 x Mastery Learning dengan Tutor
100%). Berdasarkan Kriteria Sebaya pada siklus II dapat
Ketuntasan Minimum (KKM) yang meningkatkan prestasi belajar siswa
ditentukan untuk mata pelajaran kelas X IPS 3 SMA PGRI 2
Ekonomi oleh pihak sekolah sebesar Denpasar Semester II Tahun
70. Jumlah nilai siswa pada mata Pelajaran 2017/2018. Pada siklus II,
pelajaran Ekonomi kelas X IPS 3 nilai rata-rata hasil belajar siswa
SMA PGRI 2 Denpasar adalah 2.489, adalah 81,67% dengan kategori aktif.
nilai rata-rata prestasi belajar siswa Dari jumlah siswa 42 orang,
adalah 59,26 , daya serap sebesar sebanyak 42 orang telah mencapai
59,26 % (59,26/100 x 100%) serta KKM atau sebesar 100%.
ketuntasannya adalah 16,66 (7/42 x Peningkatan pencapaian KKM siswa
100%). Data tersebut menunjukan dalam mata pelajaran ekonomi dari
bahwa sebagian besar siswa masih siklus I ke siklus II sebanyak 25
mengalami kesulitan dalam orang ( dari 17 orang pada siklus I
pembelajaran ekonomi. menjadi 42 orang siklus II ), ini
Berdasarkan hasil evaluasi berarti terjadi peningkatan sebesar
Penerapan Model Pembelajaran 100% . Jumlah nilai siswa pada mata
Mastery Learning dengan Tutor pelajaran ekonomi adalah 3.430 ,
Sebaya pada siklus I dapat dengan nilai rata-rata sebesar 81,67,
meningkatkan prestasi belajar siswa daya serap sebesar 81,67 %
kelas X IPS 3 SMA PGRI 2 ( 81,67/100 x 100%) serta ketuntasan
Denpasar Semester II Tahun klasikal adalah 100 % ( 42/42 x
Pelajaran 2017/2018. Pada siklus I, 100% ).
nilai rata-rata prestasi belajar siswa Maka dapat dinyatakan bahwa
adalah 66,07 % dengan kategori model Pembelajaran Mastery
cukup aktif. Dari jumlah siswa 42 Learning dengan Tutor Sebaya dapat
orang, sebanyak 17 orang telah meningkatkan prestasi belajar
mencapai KKM atau sebesar 40,48 ekonomi siswa kelas X IPS 3 SMA
% (17/42 x 100%) dan sebanyak 25 PGRI 2 Denpasar Tahun Pelajaran
orang belum mencapai KKM atau 2017/2018.
sebesar 59,52 % (25/42 x 100% ).
Peningkatan pencapaian KKM siswa DAFTAR PUSTAKA
dalam mata pelajaran ekonomi dari
Vol. 07. NO. 1 Pebruari 2019
ISSN 2301-4695

Ahmadi,2005. Strategi Belajar Radita Yulia, 2007. Tutor Sebaya


Tuntas.Bandung : dalam pengajaran
Pustaka : cv Alfabeta. Remidial: Semarang:
Universitas Negeri
Depdiknas,2004. Materi pelatihan Semarang.
Terintegrasi Bebas
Kompetensi Mata Sanjaya,Wina 2006. Strategi
Pelajaran SAIN Modul 38 Pembelajaran Berorientasi
Teori Belajar , Jakarta : Standar Proses
Depdiknas. Pendidikan, Jakarta :
Kencana
Depdiknas.2006. Kamus Besar
Bahasa Indonesia, Jakarta : Balai Slameto,2002 Belajar dan Faktor
Pustaka yang Mempengaruhinya,
Rineka Cipta, Jakarta :
Dewi Citra,2009. Meningkatkan Rineka Cipta
Prestasi Belajar , Bali :
IKIP PGRI Bali

Munadi, Yudi, 2013. Media


Pembelajaran, Jakarta :
Refefersi

Paizaluddin,dan Ermalinda.
Penelitian Tindakan Kelas.
Bandung: Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai