Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH ANATOMI DAN FISIOLOGI

SISTEM SARAF
Project Anatomi Fisiologi Manusia Pagi A (kelompok 1)

Disusun oleh:
- Dwi Handayani (1943057001)
- Erina Candra Wati (1943057033)
- Gabriel Jeniva M. P. (2043050001)
- Lia Waroka M. (1843050028)
- Margaretha Septiana E (1843050063)

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 JAKARTA


FAKULTAS FARMASI / 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Project Anatomi Fisiologi Manusia
ini. Dengan rahmat dan pertolongan-Nya, Alhamdulillah makalah yang berjudul “Anatomi dan
Fisiologi Sistem Saraf” ini dapat di selesaikan dengan baik. Kami menyadari sepenuh hati bahwa
masih banyak kekurangan yang terdapat di dalam makalah ini.
Kami mengharapkan kritik dan saran para pembaca sebagai bahan evaluasi kami dalam
pembuatan makalah berikutnya. Mudah-mudahan itu semua menjadikan motivasi bagi kami agar
lebih meningkatkan kualitas makalah ini di masa yang akan datang.

Jakarta, Jakarta 2021

Penulis

1
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................................................................1

Daftar Isi ..........................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................3

1.2 Tujuan Penulisan ...................................................................................................3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ......................................................................................4

2.1 Anatomi Sistem Saraf ............................................................................................4

2.2 Bagian Sistem Saraf ..............................................................................................4

2.3 Sistem Saraf Pusat .................................................................................................6

2.4 Gangguan Sistem Saraf ........................................................................................11

BAB III PENUTUP .........................................................................................................12

3.1 Kesimpulan ...........................................................................................................12

3.2 Saran .....................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................13

2
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem saraf manusia merupakan jaringan saraf yang saling berhubungan, sangat khusus,
dan kompleks. Sistem saraf ini mengkoordinasikan, mengatur, dan mengendalikan interaksi
antara seseornga individu dengan lingkungan sekitarnya. Sistem tubuh yang penting ini juga
mengatur aktivitas sebagian besar system tubuh lainnya.
Sistem saraf merupakan hal terpenting bagi tubuh manusia, sistem saraf adalah sistem
organ yang meregulasi dan mengatur sistem-sistem organ tubuh yang lain. Sistem tersebut
juga bertanggung jawab atas pengetahuan dan daya ingat yang dimiliki manusia
Tubuh mampu berfungsi sebagai satu kesatuan yang harmonis karena pengaturan
hubungan saraf diantara berbagai system. Fenomena mengenai kesadaraan, daya pikir, daya
ingat, bahasa, sensasi, dan gerakan semuanya berasal dari system ini. Oleh, karena itu,
kemampuan untuk memahami, belajar dan berespon terhadap rangsangan merupakan hasil
dari integrasi fungsi system saraf, yang memuncak dalam kepribadian dan perilaku seseorang

1.2 Tujuan Penulisan


- Agar mahasiswa dapat mengetahui tentang anatomi system persarafan
- Agar mahasiswa dapat mengetahui pembagian system saraf
- Agar mahasiswa dapat mengetahui pembagian struktur otak
- Agar mahasiswa dapat mengetahui fisiologi system persarafan

3
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Anatomi Sistem Persarafan

Sistem saraf adalah suatu struktur yang terdiri dari komponen-komponen sel saraf
(neuron). Sistem saraf bersama-sama dengan sistem hormon, berfungsi untuk memelihara fungsi
tubuh. Pada umumnya sistem saraf berfungsi untuk mengatur, misalnya kontraksi otot,
perubahan alat-alat tubuh bagian dalam yang berlangsung dengan cepat, dengan kecepatan
sekresi beberapa kelenjar endokrin.

Sistem saraf pada manusia memiliki sifat mengatur yang sangt kompleks dan khusus.
Sistem saraf menerima berjuta-juta rangsangan yang berasal dari berbagai organ. Semua
rangsangan tersebut akan bersatu untuk dapat menentukan respon apa yang akan diberikan oleh
tubuh. Rangsangan ada yang berasal dari luar tubuh seperti cahaya, gravitasi, suhu, panas, dan
dingin.

Sedangkan rangsangan yang berasal dari dalam tubuh seperti rasa lapar, haus, sakit,
nyeri, dan sebagainya. Untuk bereaksi terhadap rangsangan tersebut tubuh kita memerlukan tiga
komponen, yaitu reseptor sebagai penerima rangsangan, sistem saraf sebagai penerima,
pengolah, dan penerus hasil olahan rangsangan ke efektor, dan efektor sebagai sel atau organ
yang digunakan untuk bereaksi terhadap rangsangan.

2.2 Bagian Sistem Saraf

2.2.1 Neuron (Sel Saraf)


Neuron adalah unit terkecil dan fungsional yang membentuk sistem saraf. Neuron
memiliki panjang 39 inchi dan berfungsi untuk menghantarkan rangsangan dari reseptor ke
pusat saraf serta menghantarkan rangsangan dari pusat saraf ke otot dan kelenjar. Adapun
struktur neuron sebagai berikut.
a. Badan sel saraf (perikarion) merupakan pengendali seluruh aktivitas neuron. Fungsi
dari badan sel ini adalah menerima rangsang dari dendrit ke akson. Bagian-bagian
badan sel, yaitu sitoplasma yang didalamnya terdapat badan Nissl (tumpukan RE

4
kasar dan ribosom), nukleus, dan organel sel lain seperti mitokondria, badan Golgi,
dan neurofibril.
b. Dendrit merupakan bagian neuron yang ukurannya pendek dan bercabang-cabang.
Dendrit berfungsi untuk menerima impuls dan meneruskannya ke badan sel saraf.
c. Akson adalah bagian neuron yang ukurannya panjang dan memiliki cabang tunggal.
Bagian ujung terdapat suatu kantong yang berisi neurotransmitter. Nah,
neurotransmitter inilah yang nantinya akan menyampaikan impuls saraf ke bagian
sinapsis.
d. Selubung mielin adalah pelindung akson yang berisi lemak berwarna putih
kekuningan dan bersegmen. Selubung mielin disusun oleh suatu sel yang disebut sel
Schwann. Bagian akson yang tidak ditutupi oleh mielin disebut nodus Ranvier.
Berikut ini adalah gambar struktur neuron.

2.2.2 Bagian Saraf Neuroglia


Neuroglia atau biasa disebut sel glia merupakan penunjang susunan saraf pusat yang
berfungsi sebagai jaringan ikat. Bagian-bagian dari saraf neuroglia yaitu
a. Astrosytes, sel ini berbentuk seperti bintang sehingga memiliki banyak percabangan.
Astrocytes berfungsi untuk mengatur extracelluler neuron.
b. Microglia merupakan sel pendukung yang ukurannya paling kecil namun jumlahnya
melimpah di CNS. Sel ini bersifat phagosit yang memakan microorganisme
penggganggu dan sel-sel saraf yang telah mati.

5
c. Ependyma terdapat pada ventricle otak dan spinal cord (sum-sum tulang belakang).
d. Oligodendrit memiliki bentuk seperti Astrocytes, namun dengan percabangan yang
lebih sedikit. Oligodendrit berfungsi untuk membentuk selubung myelin (myelin
sheaths) pada susunan saraf tepi (peripheral nervous system = PNS).
e. Satelite Cell merupakan sel pendukung yang berada di sekeliling badan sel pada
susunan saraf tepi.
f. Schwan cell membentuk selubung myelin (myelin sheaths) pada susunan saraf pusat
(central nervous system = CNS). Fungsi myelin adalah untuk mempercepat
penghantaran sinyal pada axon. Sambungan antara dua sel schwan (myelin) disebut
nodes of Ranvier.

2.3 Sistem Saraf Pusat


Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang (medula spinalis). Kedua
sistem ini dilindungi oleh suatu selaput yang disebut meninges. Meninges terdiri dari tiga
lapisan, yaitu piameter (lapisan terdalam), araknoid (lapisan tengah), dan durameter (lapisan
terluar).
2.3.1 Otak
Otak merupakan organ yang sangat penting dan memiliki  fungsi-fungsi yang
kompleks, seperti kecerdasan, kesadaran, ingatan dan lain sebagainya. Besar otak kurang
lebih dua genggaman tangan dengan berat kurang lebih 1500 gram.

6
Bagian-bagian otak adalah sebagai berikut.

a. Otak besar (serebrum)

Otak besar merupakan sumber kecerdasan, pusat ingatan, pusat kesadaran,


pusat alat indra, dan pusat asosiasi. Otak besar ini terdiri dari beberapa lobus seperti
berikut.

 Lobus frontal adalah adalah bagian depan dari otak besar. Fungsi lobus ini
adalah berhubungan dengan penalaran, keterampilan motorik, kognisi, dan bahasa
ekspresif.
 Lobus temporal adalah bagian samping dari otak besar. Lobus ini berfungsi
sebagai pusat pendengaran, emosi, dan belajar.
 Lobus parietal berada di belakang lobus frontal atau biasa dikenal sebagai
ubun-ubun. Lobus ini berfungsi pada proses pengaturan suhu, rasa, tekanan,
sentuhan, dan rasa sakit.
 Lobus oksipitalis adalah bagian belakang otak besar. Lobus ini berperan dalam
proses rangsangan visual, penafsiran, dan informasi.

b. Diesenfalon

Diesenfalon terletak di antara serebrum dan otak tengah atau tersembunyi di


balik hemisfer serebral. Diensefalon ini terdiri dari talamus, hipotalamus, dan
epitalamus.

c. Sistem limbik

Sekumpulan struktur yang berhubungan dengan emosi dan perasaan. Semakin


besar area limbik, tingkat hubungan emosionalnya akan semakin besar pula.

d. Otak tengah (mesensefalon)

7
Otak tengah merupakan penghubungan antara pons varolli dan otak kecil
dengan otak tengah. Fungsi otak tengah adalah sebagai pusat refleks.

e. Pons varolii

Pons varolii berfungsi untuk menghantarkan impuls dari bagain kiri dan kanan
otak kecil, mengatur frekuensi serta kekuatan bernapas.

f. Otak kecil

Otak kecil adalah otak yang berada di bagian punggung atas batang otak dan di
bawah lobus oksipitalis. Otak kecil berfungsi untuk mempertahankan keseimbangan,
mengontrol gerakan mata, dan sebagainya.

g. Medula oblongata

Medula oblongata berfungsi untuk mengatur denyut jantung, tekanan darah,


pernapasan, gerakan alat pencernaan, bersin, batuk, dan sebagainya.

2.3.2 Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)


Panjang sum-sum tulang belakang sekitar 42 cm sampai 43 cm. Sum-sum tulang
belakang dilindungi oleh rongga tulang belakang dan dilapisi oleh meninges. Terdapat 31
pasang saraf spinal cord yang terbagi atas 8 di serviks, 12 di thoracic, 5 di lumbar, 5 di
sacral, dan 1 di coccygeal.

8
Sumsum tulang belakang terdiri dari dua bagian, yaitu sebagai berikut.

a. Substansi alba (putih)


Bagian ini merupakan bagian terluar dari sumsum tulang belakang dan terdiri
dari akson bermielin.
b. Substansi grisea (abu-abu)
Substansi grisea merupakan bagian dalam sumsum tulang belakang. Substansi
ini memiliki bentuk menyerupai huruf H atau seperti kupu-kupu dan terdiri dari
empat bagian, yaitu sayap dorsal, ventral, lateral, dan komisura grisea.

Adapun fungsi dari sumsum tulang belakang adalah sebagai berikut.

a. Menghantarkan impuls sensorik reseptor ke otak.


b. Pusat gerak refleks.
c. Penghantar impuls motorik dari otak ke efektor.

2.3.3 Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi merupakan kumpulan saraf yang merupakan lanjutan dari otak dan
spinal cord. Sel-sel saraf ini membawa impuls dari dan ke saraf pusat. Berdasarkan impuls
saraf yang dibawa sistem saraf tepi dibagi menjadi sistem saraf aferen (membawa impuls
ke saraf pusat) dan eferen (yang membawa impuls ke efektor). Sedangkan, berdasarkan

9
asalnya sistem saraf tepi dibagi menjadi saraf sum-sum tulang belakang (spinal) dan saraf
otak (cranial).

a. Saraf Sumsum Tulang Belakang


Sistem saraf sadar terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal.

b. Saraf Otonom (Sistem Saraf Tak Sadar)


 Sistem saraf simpatis
Sistem saraf simpatis bersumber dari segmen toraks dan lumbar sumsum tulang
belakang. Sistem saraf ini berperan untuk mendukung peningkatan denyut jantung,
tekanan darah, dan terbukanya saluran pernapasan.
 Sistem saraf parasimpatis
Sistem saraf parasimpatis bersumber dari area kranial dan sakrum.  Sistem saraf ini
bekerja dalam keadaan tenang.

2.4 Gangguan Sistem Saraf

a. Meningitis adalah peradangan pada selaput meninges. Gangguan ini disebabkan oleh
virus atau bakteri.
b. Esenfalitis adalah peradangan pada jaringan otak. Penyebabnya adalah virus.
c. Neuritis adalah gangguan pada saraf tepi akibat peradangan atau tekanan.

10
d. Kesemutan adalah gangguan pada sistem saraf sensorik akibat terganggunya
metabolisme.
e. Epilepsi (ayan) adalah gangguan menahun yang menyerang saraf.
f. Alzheimer adalah gangguan berupa sindrom kematian sel otak secara bersamaan.
Biasanya, gangguan ini menyerang para lansia.
g. Stroke adalah gangguan yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah di otak.

11
BAB 3
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil makalah kami bahwa system saraf terdiri dari system saraf dan system
saraf pusat. Dalam pembagian diatas di bagi lagi menjadi bagian system saraf yaitu terdapat
neuron, dan neuroglia. Sedangkan system saraf pusat dibagi menjadi bagian otak, sumsum tulang
belakang dan saraf tepi.

3.2 Saran

Berdasarkan pembuatan makalah Anatomi Fisiologi Sistem Saraf dapat diajukan saran
ialah bagi mahasiswa yang mempelajari makalah ini dapat memahami mengenai anatomi
fisiologi system saraf manusia dengan berbagai pembagiannya yang sangat diperlukan dalam
perkuliahan.

12
DAFTAR PUSTAKA

Bitar. 2020. Sistem Saraf Manusia: Pengertian, Bagian, Sistem dan Fungsinya. Guru
Pendidikan: Jakarta

Brunner & Suddart, 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal-Bedah Edisi 8 vol.3.Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Guyton anda Hall, 2007. Buku aar fisiologi kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC

Fransisca B. Bateteicaca, 2008. Asuhan keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem


persarafan. Jakarta: Salemba medika.

https://id.scribd.com/doc/58891399/FISIOLOGI-SISTEM-SARAF

2.Sistem saraf perifer (tepi) terdiri atas:

A. Divisi Aferen, membawa informasi ke SSP (memberitahu SSP mengenai lingkungan


eksternal dan aktivitas-aktivitas internal yg diatur oleh SSP

B. Divisi Eferen, informasi dari SSP disalurkan melalui divisi eferen ke organ efektor (otot atau

kelenjar yg melaksanakan perintah untuk menimbulkan efek yg diinginkan), terbagi atas: -Sistem
saraf somatik, yg terdiri dari serat-serat neuron motorik yg mempersarafi otot-otot rangka

13
-Sistem saraf otonom, yg mempersarafi

1. Sistem saraf simpatis 2. Sistem saraf Parasimpatis

14

Anda mungkin juga menyukai