ABSTRAK
Industri perhotelan merupakan salah satu industri yang memiliki kontribusi besar
dalam perekonomian Indonesia. Kota Bandung merupakan salah satu daerah di Jawa
Histori Artikel
Barat yang memiliki cukup banyak perusahaan perhotelan. Salah satu perusahaan
Submitted: perhotelan yang ada di Bandung yaitu Hotel Grand Asrilia. Namun, belakangan ini
4 Desember 2020 ditemukan jenis virus baru yang berasal dari Wuhan, China yang menyebabkan
Reviewed: pandemi COVID-19 dan membawa dampak yang sangat besar bagi perekonomian
10 Desember 2020 Indonesia bahkan sampai seluruh dunia. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
Accepted: mengetahui strategi yang tepat bagi Hotel Grand Asrilia dalam memasarkan
14 Desember 2020 produknya di masa pandemi COVID-19. Metode yang digunakan dalam penelitian ini
Published: adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik pengambilan data observasi,
15 Mei 2021 wawancara, studi pustaka juga menafsirkan dan menguraikan data yang ada
bersamaan dengan situasi yang sedang terjadi. Hasil dari penelitian ini, membuktikan
bahwa penerapan pemasaran melalui pemasaran digital memiliki dampak positif bagi Hotel Grand Asrilia
dimana penggunaan digital marketing di anggap perlu dilakukan terutama di tengah pandemi COVID-19 ini,
sehingga kegiatan bisnis bisa terus berjalan dan menghasilkan nilai ekonomi.
ABSTRACT
The hospitality industry is one of the most significant contributions in the Indonesian economy. Bandung City is
one of the areas in West Java that has quite a lot of hospitality companies. One of the hospitality companies in
Bandung is Hotel Grand Asrilia. However, lately it has been found a new type of virus that originated in Wuhan,
China which caused the COVID-19 pandemic and brought enormous impact to the Indonesian economy even to
the rest of the world. The purpose of this research is to find out the right strategy for Hotel Grand Asrilia in
marketing its products during the COVID-19 pandemic. The method used in this study is a qualitative
descriptive method with the technique of observation data retrieval, interviews, library studies also interprets
and outlines the existing data in conjunction with the current situation. The result of this study proved that the
application of marketing through digital marketing has a positive impact for Hotel Grand Asrilia where the use
of digital marketing in the think is necessary especially in the middle of the COVID-19 pandemic, so that
business activities can continue to run and generate economic value.
https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS
Doi: 10.36275/mws
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 19, Nomor 1, Mei 2021 EISSN 26858436
2 https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 19, Nomor 1, Mei 2021 EISSN 26858436
bisnis dapat mencapai tujuan perusahaan Profile-based, yaitu media sosial berdasarkan
(Wijaya & Santoso, 2018). profil yang fokus kepada anggota individu.
Menurut (Indrasari, 2019) terdapat beberapa Media sosial kelompok ini mendorong
faktor yang mempengaruhi strategi koneksi yang terjadi karena individu tertarik
pemasaran yaitu: 1) segmentasi pasar, 2) kepada pengguna media sosial tersebut
pemasaran dan prospek, 3) kebutuhan, contoh Facebook, Twitter, WhatsApp.
keinginan dan permintaan pasar, 4) produk Content-based, yaitu media sosial yang fokus
atau tawaran, 5) nilai atau kepuasan, 6) kepada konten, diskusi, dan komentar
hubungan dan jaringan kerja, 7) persaingan, terhadap konten yang ditampilkan. Tujuan
dan 8) bauran pemasaran. utamaya adalah menghubungkan individu
dengan suatu konten yang disediakan oleh
Pemasaran Digital
profil tertentu karena individu tersebut
Digital marketing atau pemasaran digital menyukainya contoh Youtube, Instagram,
dapat didefinisikan sebagai upaya dalam Pinterest.
memasarkan produk atau jasa dengan
menggunakan perangkat elektronik/internet Menurut Buyer, Juju & Ferry, dan Bajpai,
dengan berbagai taktik marketing dan media Pandey, & Shriwas dalam (Wardhana, 2015)
digital. bahwa media sosial adalah bentuk hubungan
masyarakat (humas) yang paling transparan,
Internet adalah alat yang cukup berpengaruh menarik dan interaktif pada saat ini. Media
untuk bisnis. Internet menawarkan peluang sosial cenderung lebih cepat dalam menarik
untuk melakukan penjualan produk perhatian dibanding interaksi langsung di
kebutuhan hidup sehari-hari secara langsung dunia nyata. Momen ini kemudian dijadikan
kepada pelanggan yang berada pada pasar sebagai suatu jalan untuk membangun
konsumsi (consumer market) atau konsumen kepercayaan konsumen dengan dukungan
pada pasar industri seperti yang dikatakan media sosial. Sifat media sosial yang terbuka
(Pradana, 2015). Roger dalam (Purwana, kemudian dimanfaatkan oleh pelaku usaha
Rahmi, & Aditya, 2017) mengungkapkan untuk memasarkan produknya.
ciri-ciri internet adalah sebagai berikut:
Situasi dan Dampak Pandemi COVID-19
Interactivity, kemampuan perangkat
teknologi memfasilitasi komunikasi antar Pandemi atau pandemik merupakan tingkat
individu seperti bertatap muka langsung. atau volume penyebaran penyakit yang
Komunikasi terjalin sangat interaktif tergolong paling tinggi. Suatu penyakit
sehingga para partisipan bisa berkomunikasi dikatakan pandemik apabila sudah menyebar
dengan lebih akurat, efektif, dan memuaskan. secara cepat ke seluruh dunia dengan tingkat
infeksi yang tinggi (Soetjipto, 2020).
Demassification, pesan dapat dipertukarkan Walaupun virus Corona telah dinyatakan
kepada partisipan yang terlibat dalam jumlah sebagai pandemi, WHO menegaskan bahwa
besar. pandemi ini masih bisa dikendalikan. Pada
Asynchronous, teknologi komunikasi saat ini pandemi yang terjadi adalah pandemi
mempunyai kemampuan untuk mengirimkan HIV/AIDS dan Corona Virus disease
dan menerima pesan pada waktu yang (COVID-19).
dikehendaki setiap peserta. Angka penyebaran Corona Virus (COVID-
Ada beragam akses yang dapat digunakan 19) berdasarkan data dari Worlometers
dalam pemasaran digital marketing, hingga selasa 19 Mei 2020 telah berjumlah
contohnya seperti media sosial. Zhu dan 4.885.035 (4,88 juta) kasus. Dari jumlah
Chen membagi media sosial ke dalam dua tersebut, telah terjadi 319.779 kasus
kelompok sesuai dengan sifat dasar koneksi kematian. Sementara itu 1.9 juta kasus
dan interaksi (Purwana et al., 2017): dinyatakan sembuh (Mukaromah, 2020).
https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS 3
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 19, Nomor 1, Mei 2021 EISSN 26858436
4 https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 19, Nomor 1, Mei 2021 EISSN 26858436
https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS 5
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 19, Nomor 1, Mei 2021 EISSN 26858436
Grafik di atas menunjukan bahwa pada bulan cenderung menuntut lebih terutama pada sisi
Maret sampai April terjadi penurunan yang penerapan Kesehatan dan kebersihan yang
cukup signifikan, bahkan tidak ada sama baik. Hotel harus bisa bertahan salah satunya
sakali even di bulan April. Penurunan tingkat dengan memberikan pelayanan dan produk
occupancy ini sangat dirasakan hotel yang relevan dengan situasi kondisi
mengingat kebutuhan operasional harus tetap pandemic COVID-19.
berjalan. Pandemi COVID-19 ini Pelaku usaha sector pariwisata selama masa
menyebabkan kepanikan dimana tingkat pandemic COVID-19 khususnya pelaku
kepercayaan pelanggan menurun. Selain itu, usaha perhotelan harus memiliki strategi
upaya yang dilakukan pemerintah dalam untuk mempertahankan usaha mereka.
mengeluarkan imbauan kepada masyarakat Strategi pemasaran adalah sebuah taktik yang
untuk melakukan pembatasan sosial (social dilakukan perusahaan untuk menawarkan
distancing), WFH (Work From Home) produk atau jasa kepada pelanggan. Setiap
mengakibatkan Hotel Grand Asrilia tidak perusahaan ingin agar produk atau jasa yang
bisa beraktifitas seperti bisasanya. di tawarkannya terjual, maka dari itu
Dampak dari pandemi COVID-19 ini perusahaan harus membuat strategi dalam
membuat hotel harus terus mencari upaya memasarkan produknya agar bisa bersaing
agar Hotel Grand Asrilia bisa tetap dengan perusahaan lain khususnya Hotel
beroperasi. Berbagai macam upaya telah Grand Asrilia.
dilakukan, mulai dari penekanan budget Dalam upayanya untuk tetap dapat
operasional, pengurangan karyawan, sampai menjalankan operasional hariannya, serta
merubah strategi dalam pemasaran. menyesuaikan diri terhadap perubahan
Berdasarkan hasil wawancara terhadap kebutuhan pasar, manajemen Hotel Grand
General Manager dan staf Human Resource Asrilia melakukan penyesuaian terhadap
Department didapatkan data bahwa COVID- beberapa unsur marketing mix yang
19 membawa dampak yang nyata, terlebih dijalankan pihak manajemen. Penyesuaian
posisi Hotel Grand Asrilia yang berada di yang dilakukan, terfokus pada 5 hal pokok
pusat kota dan dekat objek wisata, sehingga yang sesuai dengan prinsip marketing mix,
penutupan area, pemberlekuan kebijakan yaitu product, price, people, promotion dan
work from home (WFH) dan pembatasan process. Lebih lanjut, upaya penyesuaian
interaksi sosial turut membawa dampak yang dilakukan oleh manajemen Hotel Grand
terhadap turunnya pencapaian target Asrilia dijabarkan sebagai berikut:
pendapatan yang ditetepakan manajemen Produk
hotel. Penurunan pendapatan ini berimbas
pula pada terhadap karyawan, dimana untuk Menurut (Indrasari, 2019) produk adalah
menekan biaya, maka sebagian karyawan setiap tawaran yang dapat memuaskan
dirumahkan hingga waktu yang tidak kebutuhan dan keinginan. Hotel Grand
ditentukan, ataupun harus diberhentikan. Asrilia memiliki produk yang cukup
Walaupun dengan adanya perampingan, mumpuni untuk memenuhi kebutuhan tamu
namun pihak hotel tetap berusaha hotel, mulai dari fasilitas yang lengkap dan
memberikan pelayanan terbaik. juga jumlah kamar yang cukup banyak.
Selain itu Hotel Grand Asrilia menydiakan
Strategi Pemasaran Hotel Grand Asrilia berbagai macam menu makanan dan juga
Bisnis perhotelan menjadi salah satu sector minuman yang berkualitas.
yang paling terdampak oleh pandemi virus Untuk dapat meningkatkan kepercayaan
COVID-19, namun bukan berarti eksistensi calon pelanggan, saat ini hotel terus
hotel harus dibiarkan meredup. Pada era meningkatkan upaya penerapan kebersihan
pandemi seperti saat ini, tingkat kepercayaan yang ideal. Penerapan standar kebersihan
pelanggan menurun, dan pelanggan yang tinggi inipun dilakukan secara merata di
6 https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 19, Nomor 1, Mei 2021 EISSN 26858436
seluruh bagian hotel dengan cara melakukan 3) dari sebelumnya harga normal yang
penyemprotan desinfektan ke setiap tempat ditawarkan mulai dari Rp. 950.000,-.
yang sering terkena kontak fisik, Orang (people)
memberikan petunjuk batas terkhusus pada
tempat yang dirasa dapat menimbulkan Karyawan adalah salah satu unsur marketing
keramaian dan di haruskan mengantri, serta mix yang sangat penting. Hotel Grand Asrilia
penyediaan hand sinitizer di setiap tempat memiliki karyawan-karyawan yang
yang sering terkena kontak fisik, seperti area berkompeten. Setiap bulannya hotel
lobby, elevator serta pada pintu masuk setiap mengadakan training untuk para staff untuk
ruang pertemuan. memberikan pelayanan yang maksimal.
Untuk dapat memberikan jaminan keamanan
dan Kesehatan baik bagi para pelanggan dan
juga sebagai salah satu upaya manajemen
untuk dapat memberikan jaminan
perlindungan bagi karyawan, Hotel Grand
Asrilia mengadakan tes kesehatan secara
berkala bagi setiap karyawannya. Tes
Kesehatan berkala dilakukan setiap 1 bulan
sekali, dan wajib diikuti oleh seluruh
karyawan yang masih bertugas aktif.
Disamping upaya tersebut diatas, manajemen
Gambar 2. Penyemprotan Desinfektan dan Penyediaan
hotel juga menekankan pentingnya
hand sinitizer
Harga penerapan protokol Kesehatan ketat, dengan
mewajibkan penggunaan alat pelindung diri
Dalam penentapan harga dibutuhkan analisis (APD) berupa masker dan face shield untuk
matang untuk produk yang akan dipasarkan setiap karyawan, terutama bagi karyawan
sehingga dapat dijadikan sebagai keunggulan yang langsung berhadapan dengan tamu.
produk yang dihasilkan oleh perusahaan.
Hotel Grand Asrilia sudah menyesuaikan Promosi
harga dengan standar yang ada. Promosi merupakan proses
mengkomunikasikan variabel bauran
pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan
dalam memasarkan produk atau jasanya.
Sejak berdiri pada tahun 2016, Hotel Grand
Asrilia sudah melakukan berbagai kegiatan
promosi mulai dari direct marketing, sales
promotion, public relation, personal selling,
interactive marketing, sampai digital
marketing. Selain itu hotel juga melakukan
beberapa promosi yang di tampilkan di koran
sampai televisi.
Gambar 3. Harga kamar sebelum masa Pandemi Pada masa pandemi COVID-19 promosi
yang dilakukan hanya dengan menggunakan
Hotel Grand Asrilia menggunakan metode digital marketing yaitu melalui sosial media
Fixed Fee Pricing yaitu menurunkan harga atau web site.
kamar disesuaikan dengan kondisi daya beli
pasar, dimana tujuan utamanya adalah agar Proses
hotel tetap bertahan di masa pandemi Proses disini mencakup bagaimana cara
COVID-19. Harga yang di tawarkan saat ini perusahaan melayani tiap konsumennya.
mulai dari harga Rp. 300.000,- (pada gambar Proses merupakan salah satu unsur marketing
https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS 7
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 19, Nomor 1, Mei 2021 EISSN 26858436
mix yang cukup penting. Hotel Grand Asrilia penetapan market segment hanya untuk
selalu memberikan pelayanan terbaiknya tamu-tamu lokal.
bagi tamu atau pelanggan hotel, mulai dari Dalam penetapan pasar Hotel Grand Asrilia
pememesanan kamar atau tempat meeting menargetkan produknya untuk pelanggan
yang mudah, pembayaran, proses check in yang mencari penginapan dengan tingkat
sampai proses check out. kebersihan dan kesehatan yang baik.
Seiring dengan peratuan pemerintah tentang Kebijakan pembatasan aktivitas dan interaksi
menjalankan protokol kesahatan, seluruh sosial juga membawa dampak nyata dalam
bidang usaha ataupun instansi di Indonesia cara Hotel Grand Asrilia melakukan
menambahkan proses dalam pelayanannya. pemasaran. Akibat tidak dapat melakukan
Proses-proses yang diterapkan oleh Hotel kegiatan sales call sebagaimana mestinya,
Grand Asrilia adalah sebagai berikut: (1) pihak manajemen hanya dapat melakukan
Memberikan petunjuk jarak di tempat yang promosi dan pemasaran yang terbatas melalui
di haruskan mengantri; (2) Mewajibkan media digital marketing saja.
pengecekan suhu tubuh bagi siapapun yang
hendak memasuki area hotel; (3) Pemanfaatan Digital Marketing
Mewajibkan pelanggan menggunakan
masker atau face shield selama beraktivitas Terjadinya pandemi COVID-19 saat ini
di area hotel. merubah segala hal termasuk budaya
masyarakat. Masyarakat saat ini lebih
Langkah-langkah Penerapan Strategi memilih berinteraksi melalui media sosial
Pemasaran karena beberapa imbauan dari pemerintah
Adanya kebijakan pembatasan aktivitas yang melarang berinteraksi secara langsung.
sosial di ruang publik atau Pembatasan Sosial Selain itu juga interaksi melalui media sosial
Berskala Besar (PSBB) yang diterapkan di di anggap lebih aman dan minim resiko.
Bandung saat terjadi pandemi COVID-19, Hotel Grand Asrilia memanfaatkan tren
membawa dampak nyata bagi divisi tersebut dengan melakukan promosi
pemasaran Hotel Grand Asrilia. Akibat menggunakan digital marketing, salah
penerapan kebijakan tersebut Departemen satunya adalah melalui sosial media. Selain
Marketing tidak dapat menjalankan tugas karena terhambatnya aktifitas marketing
pemasaran secara maksimal, karena dalam melakukan pemasaran, saat ini orang-
keterbatasan dalam melakukan aktifitas Sales orang lebih memperhatikan smartphone nya.
Call yang pada umumnya menjadi salah satu Hal ini secara tidak langsung dapat
cara paling efektif dalam menjaring calon menunjang strategi pemasaran yang
pelanggan. Maka dari itu langkah-langkah dilakukan oleh hotel.
dalam penerapan strategi pemasaran pun ikut Hal in juga diperkuat dengan pernyataan staf
berubah seiring dengan berubahnya strategi sales marketing yang menyebutkan bahwa
pemasaran yang dilakukan hotel. disaat ini, aktivitas promosi yang dapat
Perubahan manajemen dalam rangka adaptasi dioptimalkan hanya berupa promosi melalui
kebijakan pemerintah tersebut adalah dengan media sosial.
melakukan penyesuaian segmentasi pasar Upaya penerapan promosi berbasi sosial
yang dimiliki hotel, Segmentasi pasar yang media juga diperkuat dengan melakukan
semula menyasar pasar dalam segmen yang kolaborasi antara departemen Front Office
luas, yang mencakup pada kegiatan dan Marketing. Dimana departemen Front
function¸event, food and beverage serta Office menjadi pelaksana dan ujung tombak
penyewaan kamar. saat ini hanya difokuskan pemasaran sebagai departemen yang secara
untuk menjaring pelanggan yang diharuskan 24 jam memberikan pelayanan kepada tamu.
untuk bepergian, dan membutuhkan tempat Pemasaran melalui sosial media dilakukan
menginap yang berkualitas. Fokus dengan mengoptimalkan pengelolaan akun
penjaringan pelanggan juga difokuskan pada
8 https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 19, Nomor 1, Mei 2021 EISSN 26858436
https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS 9
ISSN 16935969 Media Wisata, Volume 19, Nomor 1, Mei 2021 EISSN 26858436
Rizal, J. G. (2020). Pandemi Covid-19, Apa Sandy Nugraha Raharjo, adalah mahasiswa
Saja Dampak pada Sektor tingkat akhir Akademi Pariwisata BSI
Ketenagakerjaan Indonesia? Retrieved Bandung. Lahir di Bandung, 12 Juni 1998.
from Kompas.com website: Pada saat melakukan penelitian penulis
https://www.kompas.com/tren/read/202 kedua adalah Staff Front Office di hotel
0/08/11/102500165/pandemi-covid-19- Grand Asrilia Bandung. Penulis kedua
apa-saja-dampak-pada-sektor- memiliki ketertarikan dalam pengembangan
ketenagakerjaan-indonesia-?page=all kualitas pelayanan di Departemen Kantor
Depan.
Rully, R. (2020). Dampak Virus Corona,
1.226 Hotel di Indonesia Tutup.
10 https://amptajurnal.ac.id/index.php/MWS