OLEH :
KADEK ARI BUDIAWAN
NIM : 859751169
KELAS : B1
POKJAR : TONGGONI POMALA
Alternatif Penyelesaian
Kelebihan
1. Ibu Sinta sudah membuat perencanaan pembelajaran dengan baik
2. Ibu Sinta sudah melakukan apersepsi pada kegiatan awal pembelajaran, hal ini dilakukan
untuk membangkitkan motivasi dan perhatian siswa dalam kegiatan pembelajaran. Yaitu
dengan menanyakan kalian tahu boneka?
3. Ibu Sinta sangat menguasai materi pelajaran
4. Objek yang dijadikan contoh pada apersepsi, diakrabi anak-anak atau berada pada dunia anak
Kekurangan
1. Ibu Sinta tidak menyampaikan tujuan pelajaran yang akan dicapai selama proses
pembelajaran
2. Kegiatan yang dilakukan Ibu Sinta Kurang sempurna, Ibu Sinta tidak mengunakan media
pembelajaran dalam menjelaskan materi pelajaran, yang dimana siswa hanya menghayal dan
mengingat kembali tentang materi yang dibawakan oleh Ibu Sinta
3. Ibu Sinta hanya menggunaka metode cerama
4. Tidak memberi contoh bagaimana cara mendeskripsikan yang benar. Dengan diberikan suatu
contoh yang benar jawaban siswa akan terpola, terfokus dan sistematis.
5. Ibu Sinta tidak mengaitkan materi yang diajarkannya dengan lingkungan yang ada disekitar
siswa. Dimana karakter siswa sd kelas 2 perlu banyak belajar lagi.
6. Ibu Sinta tidak memfokuskan perhatian siswa pada saat menjelaskan topik pembelajaran
Penyeban Anak tidak dapat mendeskripsikan benda yang di berikan Ibu Sinta
1. Dimana Objek yang digunakan Ibu Sinta seperti uang, rumah, batu, gelas, meja dan lain-lain
kurang diakrabi anak selain itu bentuknya juga bervariasi yang memungkinkan anak sulit
mendeskripsikan.
2. Bu Sinta hanya menuliskan objek-objek yang harus dideskripsikan, tanpa menghadirkan
objek nyatannya, jelas ini sangat menyulitkan anak dalam mendeskripsikannya.
Solusinya
1. Ibu Sinta seharusnya mengamati gejala-gejala yang timbul dari kegiatan pembelajaran di
kelas yaitu dengan menunjukan sikap yang positif terhadap siswa, memberikan tugas /
kegiatan yang bermakna, sesuai dan menarik bagi siswa
2. Pembelajaran sesuai dengan perkembangan kognitif anak SD. Menurut Piaget, anak SD
umumnya berada pada tahap perkembangan operasional konkret. Mereka akan lebih cepat
belajar dan menyerap informasi, jika informasi dikemas secara konkret.
3. Pembelajaran sesuai dengan karakteristik anak SD. Menurut Robert J. Havighurt, anak SD
memiliki 4karakteristik senang bermain, bergerak, belajar dn bekerja dalam kelompok, dan
senang melaksanakan atau melakukan atau meragakan sesuatu secara langsung. Karakteristik
ini membawa implikasi bahwa guru harus merancang model pembelajaran yang
memungkinkan adanya unsur permainan di dalamnya, anak bergerak dan berpindah tempat,
serta anak terlibat langsung dalam pembelajaran dan penemuan informasi.
4. Dalam pelaksanaan pembelajaran kususnya di kelas 2 perlu di buatkan kelompok. Agar
masing-masing pemikiran 1 kelompok dipadukan di kelompoknya.
5. Membiasakan kepada siswa untuk bertanya.