22010120220070
PJJ PSIKIATRI PERIODE 14 – 27 JUNI 2021
- Gangguan Afektif
4) Gangguan suasana perasaan (mood afektif) (F3)
o F30, F31: Episode manik, Gangguan afektif bipolar
o F32 - F39: Episode depressif, Gangguan depressi berulang, Gangguan
suasana Perasaan (Mood/afektif) menetap/lainnya/ YTT
b. Gangguan neurotik dan gangguan kepribadian
- Gangguan Neurotik
1) Gangguan neurotik, gangguan somatoform dan gangguan terkait stress (F4
o F40, F41: Gangguan ansietas, Fobik atau lainnya
o F42: Gangguan Obsesif-kompulsif
o F43, F45, F48: Reaksi terhadap stres berat, dan gangguan penyesuaian,
gangguan somatoform, Gangguan neurotik lainnya.
o F44: Gangguan dissosiatif (konversi)
- Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa
2) Sindrom perilaku yang berhubungan dengan gangguan fisiologis dan faktor fisik
(F5)
o F50 - F55, F59: Gangguan makan, gangguan tidur, Disfungsi Seksual, atau
gangguan perilaku lainnya
3) Gangguan kepribadian dan perilaku masa dewasa (F6)
o F60 - F69: Gangguan kepribadian, gangguan kebiasaan dan Impuls,
gangguan identitas dan preferensi seksual
c. Gangguan masa kanak, remaja dan perkembangan
- Retardasi mental (F7)
o F70 – F79: Retardasi Mental
- Gangguan masa kanak, remaja dan perkembangan
1) Gangguan perkembangan psikologis (F8)
o F80 – F89: Gangguan perkembangan psikologis
2) Gangguan perilaku dan emosional dengan onset biasanya pada masa kanak dan
remaja (F9)
o F90 - F98: Gangguan Hiperkinetik, Gangguan tingkah laku, Gangguan
emosional atau gangguan fungsi sosial Khas, gangguan “tic”, Atau
gangguan perilaku dan Emosional lainnya
b. Syarat Halusinasi
- pasien sadar
- ditangkap panca indera
- terus menerus
- tanpa stimulus
AKSIS I
F00 – F09 Gangguan Mental Organik dan Simtomatik
F10 - F19 Gangguan Mental dan Perilaku akibat zat psikoaktif
F20 – F29 Skizofrenia, Gangguan skizotipal dan gangguan waham
F30 – F39 Gangguan suasana perasaan (afektif/mood)
F40 – F49 Gangguan neurotik, gangguan somatoform dan gangguan terkait stress
F50 – F59 Sindrom perilaku karena gangguan fisiologis/fisik
F62 – F68 Perubahan Kepribadian karena non organik, gangguan impuls, gangguan
seks
F80 – F89 Gangguan Perkembangan Psikologis
F90 – F98 Gangguan perilaku dan emosional onset kanak-remaja
F99 Gangguan Jiwa YTT
AKSIS II
F60 Gangguan Kepribadian khas
F60.0 Gangguan Kepribadian Paranoid
F60.1 Gangguan Kepribadian schizoid
F60.2 Gangguan Kepribadian dissosial
F60.3 Gangguan Kepribadian emosional tak stabil
F60.4 Gangguan Kepribadian histrionik
F60.5 Gangguan Kepribadian anankastik
F60.6 Gangguan Kepribadian cemas (menghindar)
F60.7 Gangguan Kepribadian dependen
F60.8 Gangguan Kepribadian khas lainnya
F60.9 Gangguan Kepribadian YTT
F61 Gangguan Kepribadian Campuran dan lainnya
F61.0 Gangguan Kepribadian Campuran
F61.1 Perubahan Kepribadian yang bermasalah
Gambaran Kepribadian Maladaptif
Mekanisme Defensi Maladaptif
F70 – F79 Retardasi Mental
AKSIS III
Bab I A00 – B99 Penyakit infeksi dan parasit tertentu
Bab II C00 – D48 Neoplasma
Bab IV E00 – G90 Penyakit endokrin, Nutrisi, & metabolik
Bab VI G00 – G99 Penyakit susunan syaraf
Bab VII H00 – H59 Penyakit Mata dan adneksa
Bab VIII H60 – H95 Penyakit telinga dan Prosesus Mastoid
Bab IX I00 – I99 Penyakit sistem sirkulasi
Bab X J00 – J99 Penyakit sistem Pernafasan
Bab XI K00 – K93 Penyakit sistem Pencernaan
Bab XII L00 – L99 Penyakit kulit dan jaringan subkutan
Bab XIII M00 – M99 Penyakit sistem musculoskeletal dan Jaringan ikat
Bab XIV N00 – N99 Penyakit sistem genito-urinaria
Bab XV O00 – O99 Kehamilan, kelahiran anak dan masa Nifas
Bab XVII Q00 – Q99 Malformasi Kongenital, Deformasi, dan Kelainan Kromosom
Bab XVIII R00 – R99 Gejala, tanda dan temuan klinis-lab.
Bab XIX S00 – T98 Cedera, keracunan dan akibat kausa eksternal
Bab XX V01 – V98 Kausa eksternal dari Morbiditas dan mortalitas
Bab XXI Z00 – Z99 Faktor status kesehatan dan Pelayanan kesehatan
Bab XXII U00 – U99 Kode untuk tujuan khusus
d. AKSIS IV
Masalah dengan “Primary support group” (keluarga)
Masalah berkaitan dengan lingkungan sosial
Masalah Pendidikan
Masalah Pekerjaan
Masalah Perumahan
Masalah Ekonomi
Masalah Akses ke Pelayanan Kesehatan
Masalah Berkaitan interaksi dengan hukum/kriminal
Masalah Psikososial dan Lingkungan lain
AKSIS V
Global Assessment Of Functioning (GAF) Scale
100 – 91 Gejala tidak ada, berfungsi maksimal, tidak ada masalah yang tak
tertanggulangi.
90 – 81 Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian
yang biasa
80 – 71 Gejala sementara dan dapat diatasi, disabilitas ringan dalam sosial, pekerjaan,
sekolah dan lain-lain.
70 – 61 Beberapa gejala ringan dan menetap, disabilitas ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik.
60 – 51 Gejala sedang (moderate), disabilitas sedang.
50 – 41 Gejala berat (serious), disabilitas berat.
40 – 31 Beberapa disabilitas dalam hubungan dengan realita dan komunikasi,
disabilitas berat dalam beberapa fungsi.
30 – 21 Disabilitas berat dalam komunikasi dan daya nilai, tidak mampu berfungsi
hampir semua bidang.
20 – 11 Bahaya mencederai diri/orang lain, disabilitas sangat berat dalam komunikasi
dan mengurus diri.
10 – 01 Seperti kelompok 20 - 11 => persisten dan lebih serius.
0 Informasi tidak adekuat.
Sumber:
Weinstein JJ, Chohan MO, Slifstein M, Kegeles LS, Moore H, Abi-Dargham A. Pathway-
Specific Dopamine Abnormalities in Schizophrenia. Biol Psychiatry. 2017;81(1):31-42.
doi:10.1016/j.biopsych.2016.03.2104
Gambaran Terbagi menjadi 3 fase : Gejala yang khas pada pasien a. Gambaran Umum : Berdasarkan Diagnostic and
Klinis 1. Fase Prodromal: Gejala skizofrenik berupa waham, Berdandan, berpakaian rapi
Statistical Manual (DSM) IV,
halusinasi, perubahan dalam
tersebut meliputi : hendaya berpikir, perubahan dalam b. Mood, Perasaan, dan Afek : gangguan bipolar dibedakan
fungsi pekerjaan, fungsi persepsi disertai dengan gejala sejalan dengan isi waham. menjadi 2 yaitu gangguan bipolar
sosial, fungsi penggunaan gangguan suasana perasaan baik I dan II. Perbedaannya adalah
waktu luang dan fungsi itu manik maupun depresif c. Gangguan Persepsi
pada gangguan bipolar I memiliki
perawatan diri. (gejala non Tidak memiliki halusinasi
Gejala klinis berupa gangguan episode manik sedangkan pada
spesifik bisa minggu, bulan tidak menonjol atau
episodik gejala gangguan mood berkelanjutan, biasanya gangguan bipolar II mempunyai
ataupun lebih dari satu tahun maupun gejala skizofreniknya
pendengaran daripada episode hipomanik. Beberapa ahli
sebelum onset psikotik menonjol dalam episode penyakit
menjadi jelas.) yang sama, baik secara simultan visual. menambahkan adanya bipolar III
atau secara bergantian dalam dan bipolar IV namun sementara
2. Fase Aktif:gejala positif / beberapa hari. d. Pikiran ini yang 2 terakhir belum
Waham biasanya sistematis dan
psikotik menjadi jelas seperti karakteristiknya adalah sesuatu
dijelaskan.
Bila gejala skizofrenik dan manik
tingkah laku katatonik, menonjol pada episode penyakit yang mungkin. Contoh isi
inkoherensi, waham, yang sama, gangguan disebut pikiran itu berbeda dengan
halusinasi disertai gangguan gangguan skizoafektif tipe manik. waham bizarre pada pasien
afek. Dan pada gangguan skizoafektif skizofrenia. Gangguan bipolar I dibagi
tipe depresif, gejala depresif yang lagi menjadi beberapa bagian
menonjol. e. Tilikan
3. Fase Residual: dimana gejala Tidak merasa sakit, dan ke RS
menurut perjalanan longitudinal
gejalanya sama dengan fase oleh orang lain. gangguannya. Namun hal yang
prodromal tetapi gejala positif f. Kejujuran
pokok adalah paling tidak
Pasien dengan gangguan
/ psikotiknya sudah waham, biasanya dapat terdapat 1 episode manik di sana.
berkurang. Gangguan kognitif dipercaya informasinya, kecuali Walaupun hanya terdapat 1
berupa gangguan berbicara jika hal tersebut membahayakan episode manik tanpa episode
spontan, mengurutkan sistem wahamnya
depresi lengkap maka tetap
peristiwa, kewaspadaan dan dikatakan gangguan bipolar I.
eksekutif (atensi, konsentrasi,
Adapun episode-episode yang
hubungan sosial).
lain dapat berupa episode depresi
Gejala - Gejala : lengkap maupun episode
1. Gejala positif campuran, dan episode tersebut
a. Delusi/waham, bisa mendahului ataupun
b. Halusinasi, didahului oleh episode manik.
c. Pikiran paranoid, Gangguan bipolar II
2. Gejala negatif mempunyai ciri adanya episode
a. Motivasi rendah (low hipomanik. Gangguan bipolar II
motivation)
b. Kehilangan ketertarikan pada dibagi menjadi 2 yaitu tipe
semua aspek kehidupan. hipomanik, bila sebelumnya
c. Energinya terkuras sehingga didahului oleh episode depresi
mengalami kesulitan melakukan mayor dan disebut tipe depresi
hal-hal biasa dilakukan,
d. Menarik diri dari masyarakat bila sebelum episode depresi
(social withdrawal), lebih suka tersebut didahului oleh episode
menghabiskan waktu sendirian hipomanik.
dan merasa terisolasi.
3. Gejala kognitif
a. Mengalami problema dengan
perhatian dan ingatan.
b. Pikiran mudah kacau, dan sulit
mengingat sesuatu.
c. Tidak dapat berkosentrasi,
d. sulit mengingat/ mempelajari
sesuatu yang baru.
e. Miskin perbendaharaan kata dan
proses berpikir yang lambat.
Kriteria Menurut PPDGJ III Menurut PPDGJ-III Menurut PPDGJ III Menurut DSM IV
Diagnostik
1. Harus ada sedikitnya satu 1. Diagnosis gangguan 1. Waham-waham merupakan satu-
Berdasarkan Diagnostic and
gejala berikut ini yang amat skizoafektif hanya dibuat satunya ciri khas klinis atau gejala
apabila gejala-gejala yang paling mencolok.Waham- Statistical Manual (DSM) IV,
jelas dan biasanya dua gejala defenitif adanya skizofrenia waham tersebut (baik tunggal gangguan bipolar dibedakan
atau lebih bila gejala-gejala dan gangguan afektif yang maupun sebagai suatu sistem menjadi 2 yaitu gangguan bipolar
itu kurang jelas : menonjol pada saat waham) harus sudah ada
I dan II. Gangguan bipolar I atau
(a) Salah satu dari bersamaan, atau dalam sedikitnya 3 bulan lamanya, dan
beberapa hari yang satu harus bersifat khas pribadi tipe klasik ditandai dengan
“Thought echo”
sesudah yang lain, dalam (personal) dan bukan budaya adanya 2 episode yaitu manik dan
“Thought insertion or
satu episode penyakit yang setempat. depresi, sedangkan gangguan
withdrawal” sama.
“Thought 2. Gejala-gejala depresif atau bipolar II ditandai dengan
broadcasting” 2. Gangguan skizoafektif tipe bahkan suatu episode depresi hipomanik dan depresi. PPDGJ III
(b) salah satu dari manik didiagnosis apabila yang lengkap / “full-blown” membaginya dalam klasifikasi
gejala afek meningkat secara (F32.-) mungkin terjadi secara
“delusion of control” yang berbeda yaitu menurut
menonjol atau ada intermiten, dengan syarat bahwa
“delusion of influence” peningkatan afek yang tidak waham-waham tersebut menetap episode kini yang dialami
“delusion of passivity” begitu menonjol pada saat-saat tidak terdapat penderita.
“delusional perception” dikombinasi dengan gangguan afektif itu.
(c) Halusinasi auditorik : iritabilitas atau kegelisahan
yang memuncak. Dalam 3. Tidak boleh ada bukti-bukti
(d) Waham-waham menetap
episode yang sama harus tentang adanya penyakit otak.
jenis lainnya,). jelas ada sedikitnya satu atau
lebih baik dua gejala 4. Tidak boleh ada halusinasi
2. Atau paling sedikit dua gejala skizofrenia yang khas. auditorik atau hanya kadang-
dibawah ini yang harus selalu kadang saja ada dan bersifat
ada secara jelas : 3. Gangguan skizoafektif tipe sementara.
depresif didiagnosis apabila
(a) Halusinasi yang menetap
afek depresif menonjol, 5. Tidak ada riwayat gejala-gejala
(b) Arus pikiran yang terputus disertai noleh sedikitnya dua skizofrenia (wahamdikendalikan,
(break) atau yang gejala khas, baik depresif siar pikiran, penumpulan afek,
mengalami sisipan maupun kelainan poerilaku dsb.)
(interpolation), yang terkait. Dalam episode yang
berakibat inkoherensi atau sama harus jelas ada
sedikitnya satu atau lebih
pembicaraan yang tidak baik dua gejala skizofrenia
relevan, atau neologisme; yang khas.
(c) Perilaku katatonik, seperti
keadaan gaduh-gelisah
(excitement), posisis
tubuh tertentu (posturing),
atau fleksibilitas cerea,
negativisme, mutisme, dan
stupor;
(d) Gejala-gejala “negative”
seperti sikap sangat apatis,
bicara yang jarang, dan
respons emosional yang
menumpul atau tidak
wajar, biasanya yang
mengakibatkan penarikan
diri dari pergaulan sosial
dan menurunnya kinerja
sosial;
3. Adanya gejala-gejala khas
tersebut diatas telah
berlangsung selama kurun
waktu satu bulan atau lebih
(tidak berlaku untuk setiap
fase nonpsikotik prodromal).
4. Harus ada suatu perubahan
yang konsisten dan bermakna
dalam mutu keseluruhan
(overall quality) dari
beberapa aspek perilaku
pribadai (personal
behaviour), bermanifestasi
sebagai hilangnya minat,
hidup tak bertujuan, tidak
berbuat sesuatu, sikap larut
dalam diri sendiri (self
absorbed attitude), dan
penarikan diri secara sosial.
Ringkasan :
o Gangguan skizofrenia: waktu minimal satu bulan dan ada hendaya. Bisa didapatkan ganggguan afek namun tidak
menonjol dan tertutup oleh gangguan waham dan halusinasinya
o Gangguan skizoafektif: Gejala skizofrenia dan gangguan afek sama-sama menonjol dan muncul bersamaan, dapat berupa
tipe manik, tipe depresi, ataupun tipe campuran
o Gangguan waham menetap: Adanya waham yang menetap tanpa halusinasi yang sudah bertahan selama 3 bulan
o Gangguan afektif dengan psikotik : perubahan suasana perasaan (mood) atau afek, biasanya kearah depresi (dengan atau
tanpa anxietas yang menyertainva), kearah elevasi (suasana perasaan yang meningkat), disertai waham dan halusinasi yang
sesuai dengan keadaan afek tersebut
9. Sebutkan pembagian Antipsikotik ! ( beserta golongan obat dan contoh obatnya)
Obat-obat anti psikotik ini terbagi atas dua golongan besar, yaitu :
I. Obat anti psikotik tipikal
1. Phenothiazine
Rantai Aliphatic : Chlorpromazine
Levomepromazine
Rantai Piperazine : Perphenazine
Trifluoperazine
Fluphenazine
Rantai Piperidine : Thioridazine
2. Butyrophenone : Haloperidol
3. Diphenyl-Butyl-Piperidine : Pimozide
PROMACTIL
MEPROSETIL
Liq. 2 mg/ml
Amp. 5 mg/ml
Amp. 25 mg/ml
6 Trifluoperazine STELAZINE Tab. 1 mg, 5 mg 10-15 mg/h
7 Thioridazine MELLERIL Tab. 50 mg, 100 mg 150-600 mg/h
8 Sulpiride DOGMATIL – Tab. 200 mg 300-600 mg/h
PERSIDAL-2 Tab. 2 mg
10. Bagaimana mendiagnosis Depresi ringan, sedang, berat menurut PPDGJ III?
Sebutkan 3 gejala utama depresi dan 7 gejala lainnya)!
a. Gejala Utama
- Afek Depresif
- Kehilangan Minat dan kegembiraan
- Berkurangnnya energi yang menuju meningkatnya keadaan mudah Lelah ( rasa
Lelah yang nyata sesudah kerja sedikit saja) dan menurunnya aktivitas
b. Gejala Lain :
- konsentrasi dan perhatian berkurang;
- harga diri dan kepercayaan diri berkurang;
- gagasan tentang rasa bersalah dan tidak berguna;
- pandangan masa depan yang suram dan pesimistis;
- gagasan atau perbuatan membahayakan diri atau bunuh
- tidur terganggu;
- nafsu makan berkurang
(Maslim, Dr. dr. Rusdi, Sp. KJ, M. Kes. (2001). Buku Saku Diagnosis Gangguan Jiwa
Rujukan Singkat Dari PPDGJ III dan DSM-5. Jakarta: Depkes RI)