Naskah Publikasi Nova Yoga Saputra
Naskah Publikasi Nova Yoga Saputra
NASKAH PUBLIKASI
Disusun oleh:
NOVA YOGA SAPUTRA
201310301088
INTISARI
Kata kunci : Senam Lansia, Senam Aerobic Low Impact, Tekanan Darah
Kepustakaan : 28 buku, 13 jurnal, 11 web
Jumlah halaman : 80 Halaman, 11 Tabel, 2 Gambar, 11 Lampiran
__________________________________
¹Judul Skripsi
²Mahasiswa Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
³Dosen Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
PENDAHULUAN 45% kematian akibat penyakit jantung
Lanjut usia merupakan suatu dan 51% kematian disebabkan karena
proses degenerative yang terjadi pada penyakit stroke dan akan terus
manusia, terjadi perubahan fungsi meningkat sampai 23,4 juta kematian
tubuh yang ditandai dengan penurunan pada tahun 2030 (Kemenkes, 2014).
fungsi jaringan yang memperbaiki dan Upaya pemerintah untuk
mempertahankan fungsi normal meningkatkan status kesehatan warga
tubuh.Manusia yang telah berusia negara dengan dikeluarkannya
lanjut akan mengalami penurunan peraturan pemerintah dalam bidang
fungsi peroteksi tubuh terhadap infeksi kesehatan. Dengan visi Indonesia
yang menyerang tubuh serta sehat 2015 yang dirumuskan oleh
berkurangnya kemampuan dari fungsi kementerian kesehatan RI, seperti
tubuh untuk memperbaiki tubuh yang yang tertera dalamUU RI No.36 tahun
telah rusak (Nurrahmani, 2012). 2009 BAB II pasal ke 5 point ke 2
Hipertensi merupakan penyakit berisi tentang tentang kesehatan yang
kardiovaskular sebagai penyebabkan berisi tentang setiap orang mempunyai
kematian tertinggi di dunia, hak dalam memperoleh pelayanan
komplikasi pada hipertensi kesehatan yang aman, bermutu dan
menyebabkan sekitar 9,4 kematian di terjangkau dan point ke 4 yaitu
seluruh dunia pada setiap tahunnya. memiliki derajat kesehatan tertinggi di
Selanjutnya pada tahun 2013 seluruh Republik Indonesia
gambaran lansia dengan menggunakan (Pusphandani, 2015).
analisis individu menunjukkan sekitar Tekanan darah yang melebihi
25,8% penduduk indonesia menderita normal (hipertensi) dapat ditangani
hipertensi, jika penduduk Indonesia dengan pengobatan farmakologi dan
sebesar 252.124.458 jiwa maka pengobatan non farmakologi,
terdapat 65.048.110 yang menderita pengobatan farmakologi atau dengan
hipertensi (Riskesdas, 2013). Penyakit obat anti hipertensi seperti diuretik,
hipertensi ini menyebabkan 45% betabloker dan vasodilator (Shadine,
kematian yang diakibatkan penyakit 2010). Beberapa penderita hipertensi
jantung, serta 51% kematian menolak untuk disiplin meminum obat
disebabkan karena penyakit stroke dan farmakologi karena efek samping
di perkirakan terus meningkat hingga seperti batuk, pusing, disfungsi
23,4 juta kematian pada tahun 2030 seksual, aritmia jantung, dan retensi
(Kemenkes, 2014). Meskipun cairan (Nurrahmani, 2012).
demikian, penyakit hipertensi di Pengobatan non farmakologi atau
wilayah DIY masuk dalam 10 besar tanpa obat sangat digemari oleh
penyakit penyebab kematian, dan pada masyarakat tanpa menimbulkan efek
tahun 2009 penyakit yang tidak samping, pengobatan non farmakologi
menular ini telah meningkat secara yang tepat untuk lansia penderita
drastis yang mencapai angka lebih dari hipertensi adalah dengan menerapkan
80% kematian yang disebabkan oleh hidup sehat dan melakukan aktivitas
penyakit cardiovasculer disease fisik (olahraga) seperti senam aerobic
(CVD) seperti penyakit jantung, berintensitas ringan-sedang yang
setroke dan hipertensi (DINKES, dilakukan secara teratur, seperti senam
2013). lansia dan senam aerobic low impact.
Komplikasi pada hipertensi Senam adalah olahraga ringan
dapat menyebabkan sekitar 9,4 yang sangat bermanfaat bagi lansia
kematian di seluruh dunia setiap dalam menghambat proses
tahunnya. Hipertensi menyebabkan degenerative atau penuaan. Olahraga
senam ini sangat dianjurkan untuk mengetahui perbedaan pengaruh
lansia yang memasuki usia pralansia senam lansia dan aerobic low impact
yaitu umur 45 tahun dan usia lansia terhadap tekanan darah hipertensi pada
umur 65 tahun keatas. Orang yang lansia. Penelitian ini menggunakan 2
melakukan senam secara rutin dan kelompok perlakuan yaitu kelompok
teratur akan mendapatkan kesegaran perlakuan senam lansia dan kelompok
jasmani yang lebih baik terdiri dari perlakuan aerobic low impact.
unsur kekuatan otot, kelenturan Penelitian ini dilakukan dengan
persendian, kelincahan, keluwesan pemberian perlakuan senam lansia dan
cardiovacular fitness dan aerobic low impact selama 3 minggu
neuromuscular fitness (Ilkafah, 2014). dengan perlakuan 2 kali dalam 1
Berdasarkan studi pendahuluan minggu. Dalam penelitian ini terdapat
yang dilakukan peneliti pada tanggal 7 dua variabel yaitu senam lansia dan
desember 2016 di Posyandu Lansia aerobic low impact sebagai variabel
Sehat Dusun Godekan, Taman Tirto, bebas dan penurunan tekanan darah
Kasihan, Bantul, Yogyakarta diperoleh pada lansia penderita hipertensi
data jumlah semua lansia sebanyak 60 sebagai variabel terikat.
orang laki-laki dan perempuan yang Populasi dalam penelitian ini
aktif dalam kegiatan Posyandu Lansia adalah lansia yang berusia ≥60 tahun
Sehat. Dari hasil observasi sebanyak 20 responden orang terdiri
pemeriksaan tekanan darah lansia dari laki-laki dan perempuan di
yang mengalami hipertensi sebanyak Posyandu Lansia Sehat Dusun
20 orang. Selain itu data yang Godegan, Tamantirto, Kasihan,
didapatkan dari hasil wawancara pada Bantul, Yogtakarta. Sampel berjumlah
lansia menunjukkan bahwa lansia 20 responden terdiri dari laki-laki dan
sering mengalami tekanan darah perempuan yang menderita hipertensi
tinggi. Upaya yang telah dilakukan dan tidak menggunakan kelompok
oleh pengurus posyandu lansia dalam kontrol. Dalam penelitian ini peneliti
menangani masalah yang diderita menggunakan teknik untuk
lansia dengan hipertensi yaitu menentukan sampel yaitu total
memberikan farmakologi dari sampling.
Puskesmas Kasihan 1 Bantul Instrumen yang digunakan
Yogyakarta dan nonfarmakologi yaitu dalam penelitian ini adalah
melakukan olahraga senam lansia dan Sphygmomanometer digital omron
aerobic low impact dalam mengontrol HAM-7130 yang sudah dilakukan uji
hipertensi. kalibrasi sebagai alat pengukuran
Dari latar belakang tersebut baku digunakan untuk mengukur
peneliti tertarik untuk melakukan tekanan darah.
penelitian dengan judul perbedaan
pengaruh senam lansia dan aerobic HASIL PENELITIAN DAN
low impact terhadap tekanan darah PEMBAHASAN
pada lansia hipertensi. Penelitian ini dilakukan di Dusun
Godegan yang terletak di Kelurahan
METODE PENELITIAN Tamantirto Kecamatan Kasihan
Penelitian ini merupakan Kabupaten Bantul Yogyakarta.
penelitian kuatitatif dengan desain Penelitian ini dilakukan pada bulan
quasi eksperimental. Rencangan April 2017 dengan responden lansia
penelitian menggunakan pretest and yang menderita hipertensi.
posttest two group design. Rancangan
dari penelitian ini digunakan untuk
Hasil
1. Karakteristik Responden
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Lansia yang Mengalami Hipertensi
Jenis kelamin Senam lansia Senam aerobic low impact
F % F %
Laki-laki 1 10,0 2 20
Perempuan 9 90,0 8 80
Sumber : Data primer 2017
Tabel 4.1 menunjukkan jenis Demikian juga pada kelompok senam
kelamin responden pada kelompok aerobic low impact sebagian besar
senam lansia sebagian besar adalah berjenis kelamin perempuan sebanyak
perempuan sebanyak 9 orang (90%). 8 orang (80%).
2. Analisis Univariate
a. Tekanan Darah Sebelum Melakukan Senam Lansia dan Senam Aerobic Low
Impact
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Lansia yang Mengalami Hipertensi
Tekanan darah Senam lansia Senam aerobic low impact
F % F %
Hipertensi ringan 2 20,0 4 40,0
Hipertensi sedang 8 80,0 6 60,0
Jumlah 10 100 10 100
Sumber: Data Primer tahun 2017
Tabel 4.3 menunjukkan hipertensi sedang sebanyak 8 orang
tekanan darah lansia yang mengalami (80%). Tekanan darah lansia sebelum
hipertensi di Posyandu Lansia Sehat melakukan senam aerobic low impact
Dusun Godegan, Taman Tirto, masuk dalam kategori hipertensi
Kasihan, Bantul sebelum melakukan sedang sebanyak 6 orang (60%).
senam lansia masuk kategori
b. Tekanan Sesudah Melalukan Senam Lansia dan Senam Aerobic Low Impact
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Lansia yang Mengalami Hipertensi
Tekanan darah Senam lansia Senam aerobic low impact
F % F %
Prehipertensi - 0 4 40,0
Hipertensi ringan 10 100 6 60,0
Jumlah 10 100 10 100
Sumber: Data Primer tahun 2017
3. Uji Normalitas
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data Tekanan Darah Lansia yang Mengalami
Hipertensi
Variabel Senam lansia Senam low impact
Statistic p-value Statistic p-value
Tekanan darah sistolik pretest 0,972 0,179 0,980 0,438
Tekanan darah sistolik postest 0,919 0,001 0,969 0,131
Tekanan darah diastolik pretest 0,965 0,085 0,953 0,023
Tekanan darah diastolic postest 0,921 0,001 0,973 0,207
Sumber: data primer, 2017
Hasil uji normalitas data senam lansia menunjukkan data
tekanan darah sistolik sebelum senam berdistribusi normal (p=0,085)
lansia menunjukkan data berdistribusi sedangkan sesudah data tekanan darah
normal (p=0,179) sedangkan data diastolic sesudah senam lansia tidak
tekanan darah sistolik sesudah senam berdistribusi normal (p=0,001),
lansia tidak berdistribusi normal sehingga pengujian dilakukan
(p=0,001), sehingga pengujian menggunakan uji non parametric
dilakukan menggunakan uji non (Wilcoxon).
parametric (Wilcoxon). Uji normalitas
data tekanan darah diastolic sebelum
4. Uji Homogenitas
Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas Data Tekanan Darah Lansia yang Mengalami
Hipertensi
Levene statistic p-value
Tekanan darah sistolik pretest senam lansia – 0,941 0,345
senam aerobic low impact
Tekanan darah diastolic pretest senam lansia – 1,072 0,314
senam aerobic low impact
Sumber: data primer, 2017
Hasil uji homogenitas tekanan disimpulkan data tekanan darah
darah sistolik sebelum senam lansia sistolik pada kelompok senam lansia
dan senam aerobic low impact dan senam aerobic low impact berasal
diperoleh nilai p (0,345) > 0,05 dapat dari populasi yang memiliki variansi
yang sama. Uji homogenitas tekanan diastolik pada kelompok senam lansia
darah diastolik sebelum senam lansia dan senam aerobic low impact berasal
dan senam aerobic low impact dari populasi yang memiliki variansi
diperoleh nilai p (0,314) > 0,05 dapat yang sama.
disimpulkan data tekanan darah
5. Analisis Bivariate
a. Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Lansia
Tabel 4.7. Hasil Uji Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Sistolik dan
Diastolik Lansia
N Mean Sum of Z p-
ranks ranks value
Tekanan darah Negatif ranks 45 26,78 1205,00 -5,490 0,000
sistolik Positif ranks 5 14,00 70,00
postest- Ties 10
Tekanan darah Total 60
sistolik
Pretest
Tekanan darah Negatif ranks 28 18,57 520,00 -4,258 0,000
diastolik Positif ranks 5 8,20 41,00
postest- Ties 27
Tekanan darah Total 60
diastolik
Pretest
Sumber: Data primer tahun 2017
Hasil uji Wilcoxon perbedaan diastolik sebelum dan sesudah
tekanan darah sistole diperoleh p- melakukan senam lansia. Berdasarkan
value (0,000) < 0,05, artinya ada hasil pengujian disimpulkan ada
perbedaan yang signifikan tekanan pengaruh senam lansia terhadap
darah sistolik sebelum dan sesudah tekanan darah sistolik dan diastolic
melakukan senam lansia. Pada lansia di Posyandu Lansia Sehat
pengujian tekanan darah diastolik Dusun Godekan, Tamantirto, Kasihan,
diperoleh p-value (0,000) < 0,05, Bant
artinya ada perbedaan tekanan darah
b. Pengaruh Senam Aerobic Low Impact Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Lansia
Tabel 4.8. Distribusi Hasil Uji Pengaruh Senam Aerobic Low Impact Terhadap
Tekanan Darah Sistolik Lansia
Pretest Postest Selisih p-value
Tekanan darah 158,07 144,95 13,12 0,000
sistolik
Sumber: Data Primer tahun 2017
Hasil uji Paired sample t-test sistolik sebelum dan sesudah senam
diperoleh p-value (0,000) < 0,05, aerobic low impact.
artinya ada perbedaan tekanan daerah
Tabel 4.9. Hasil Uji Pengaruh Senam Aerobic Low Impact Terhadap Tekanan Darah
Diastolik Lansia
N Mean Sum of Z p-
ranks ranks value
Tekanan darah Negatif ranks 49 25,92 1270,0 -6,110 0,000
diastolik Positif ranks 1 5,00 0
postest- Ties 10 5,00
Tekanan darah Total 60
diastolik
Pretest
Sumber: Data primer tahun 2017
Hasil uji Wilcoxon perbedaan perbedaan tekanan darah diastolik
tekanan darah diastolik diperoleh p- sebelum dan sesudah melakukan
value (0,000) < 0,05, artinya ada senam aerobic low impact