Anda di halaman 1dari 14

PERBEDAAN PENGARUH SENAM LANSIA DAN

SENAM AEROBIC LOW IMPACT TERHADAP


TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI
POSYANDU LANSIA SEHAT

NASKAH PUBLIKASI

Disusun oleh:
NOVA YOGA SAPUTRA
201310301088

PROGRAM STUDI ILMU FISIOTERAPI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ‘AISYIYAH
YOGYAKARTA
2017
PERBEDAAN PENGARUH SENAM LANSIA DAN
SENAM AEROBIC LOW IMPACT TERHADAP
TEKANAN DARAH PADA LANSIA DI
POSYANDU LANSIA SEHAT 1
Nova Yoga Saputra2, Veni Fatmawati3
Email : novayogasaputra69@gmail.com

INTISARI

Latar Belakang: Penyakit hipertensi di wilayah DIY masuk dalam 10 besar


penyakit penyebab kematian. Komplikasi pada hipertensi dapat menyebabkan sekitar
9,4 kematian di seluruh dunia setiap tahunnya. Salah satu pengobatan
nonfarmakologi hipertensi yaitu melakukan aktivitas fisik seperti senam lansia dan
senam aerobic low impact secara rutin dan teratur akan menurunkan tekanan darah,
kesegaran jasmani, kekuatan otot, kelenturan persendian, kelincahan, keluwesan
cardiovacular fitness dan neuromuscular fitnes.
Tujuan: Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui perbedaan pengaruh senam
lansia dan senam aerobic low impact terhadap tekanan darah pada lansia di Posyandu
Lansia Sehat.
Metode Penelitian: Penelitian ini menggunakan quasi eksperimental. Rancangan
penelitian menggunakan pretest and posttest two group design. Teknik sampling
yang digunakan dalam penelitian ini adalah total sampling dengan jumlah total 20
responden yaitu: 10 responden senam lansia dan 10 responden senam aerobic low
impact. Pengumpulan data menggunakan observasi dengan alat ukur
sphygmomanometeromron HAM-713 dengan analisis data univariate dan bivariate.
Hasil: Nilai signifikasi pengaruh tekanan darah sistolik pre test- sistolik post test
senam lansia yaitu P=(0,000) dan senam aerobic low impact yaitu P=(0,000) maka P
< (0’05) artinya Ha di terima. Nilai signifikasi perbedaan tekanan darah sistolik pre
test- sistolik post test senam lansia didapat selisih= 10,10 dan senam aerobic low
impact didapat selisih= 5,18 artinya terdapat beda selisih diantara keduanya dengan
aerobic low impact lebih rendah dibandingkan senam lansia. Nilai signifikasi
perbedaan pengaruh senam lansia dan senam aerobic low impact terhadap tekanan
darah pada lansia yaitu P= 0,000 <  (0,05) artinya Ha diterima.
Simpulan: Ada perbedaan pengaruh senam lansia dan senam aerobic low impact
terhadap tekanan darah pada lansia di Posyandu Lansia Sehat Dusun Godekan,
Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Saran: Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian sejenis ini dan melakukan
penelitian lebih lanjut berdasarkan faktor lainnya, variabel yang berbeda, jumlah
sampel yang lebih banyak dan tempat yang berbeda.

Kata kunci : Senam Lansia, Senam Aerobic Low Impact, Tekanan Darah
Kepustakaan : 28 buku, 13 jurnal, 11 web
Jumlah halaman : 80 Halaman, 11 Tabel, 2 Gambar, 11 Lampiran
__________________________________
¹Judul Skripsi
²Mahasiswa Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
³Dosen Fisioterapi, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta
PENDAHULUAN 45% kematian akibat penyakit jantung
Lanjut usia merupakan suatu dan 51% kematian disebabkan karena
proses degenerative yang terjadi pada penyakit stroke dan akan terus
manusia, terjadi perubahan fungsi meningkat sampai 23,4 juta kematian
tubuh yang ditandai dengan penurunan pada tahun 2030 (Kemenkes, 2014).
fungsi jaringan yang memperbaiki dan Upaya pemerintah untuk
mempertahankan fungsi normal meningkatkan status kesehatan warga
tubuh.Manusia yang telah berusia negara dengan dikeluarkannya
lanjut akan mengalami penurunan peraturan pemerintah dalam bidang
fungsi peroteksi tubuh terhadap infeksi kesehatan. Dengan visi Indonesia
yang menyerang tubuh serta sehat 2015 yang dirumuskan oleh
berkurangnya kemampuan dari fungsi kementerian kesehatan RI, seperti
tubuh untuk memperbaiki tubuh yang yang tertera dalamUU RI No.36 tahun
telah rusak (Nurrahmani, 2012). 2009 BAB II pasal ke 5 point ke 2
Hipertensi merupakan penyakit berisi tentang tentang kesehatan yang
kardiovaskular sebagai penyebabkan berisi tentang setiap orang mempunyai
kematian tertinggi di dunia, hak dalam memperoleh pelayanan
komplikasi pada hipertensi kesehatan yang aman, bermutu dan
menyebabkan sekitar 9,4 kematian di terjangkau dan point ke 4 yaitu
seluruh dunia pada setiap tahunnya. memiliki derajat kesehatan tertinggi di
Selanjutnya pada tahun 2013 seluruh Republik Indonesia
gambaran lansia dengan menggunakan (Pusphandani, 2015).
analisis individu menunjukkan sekitar Tekanan darah yang melebihi
25,8% penduduk indonesia menderita normal (hipertensi) dapat ditangani
hipertensi, jika penduduk Indonesia dengan pengobatan farmakologi dan
sebesar 252.124.458 jiwa maka pengobatan non farmakologi,
terdapat 65.048.110 yang menderita pengobatan farmakologi atau dengan
hipertensi (Riskesdas, 2013). Penyakit obat anti hipertensi seperti diuretik,
hipertensi ini menyebabkan 45% betabloker dan vasodilator (Shadine,
kematian yang diakibatkan penyakit 2010). Beberapa penderita hipertensi
jantung, serta 51% kematian menolak untuk disiplin meminum obat
disebabkan karena penyakit stroke dan farmakologi karena efek samping
di perkirakan terus meningkat hingga seperti batuk, pusing, disfungsi
23,4 juta kematian pada tahun 2030 seksual, aritmia jantung, dan retensi
(Kemenkes, 2014). Meskipun cairan (Nurrahmani, 2012).
demikian, penyakit hipertensi di Pengobatan non farmakologi atau
wilayah DIY masuk dalam 10 besar tanpa obat sangat digemari oleh
penyakit penyebab kematian, dan pada masyarakat tanpa menimbulkan efek
tahun 2009 penyakit yang tidak samping, pengobatan non farmakologi
menular ini telah meningkat secara yang tepat untuk lansia penderita
drastis yang mencapai angka lebih dari hipertensi adalah dengan menerapkan
80% kematian yang disebabkan oleh hidup sehat dan melakukan aktivitas
penyakit cardiovasculer disease fisik (olahraga) seperti senam aerobic
(CVD) seperti penyakit jantung, berintensitas ringan-sedang yang
setroke dan hipertensi (DINKES, dilakukan secara teratur, seperti senam
2013). lansia dan senam aerobic low impact.
Komplikasi pada hipertensi Senam adalah olahraga ringan
dapat menyebabkan sekitar 9,4 yang sangat bermanfaat bagi lansia
kematian di seluruh dunia setiap dalam menghambat proses
tahunnya. Hipertensi menyebabkan degenerative atau penuaan. Olahraga
senam ini sangat dianjurkan untuk mengetahui perbedaan pengaruh
lansia yang memasuki usia pralansia senam lansia dan aerobic low impact
yaitu umur 45 tahun dan usia lansia terhadap tekanan darah hipertensi pada
umur 65 tahun keatas. Orang yang lansia. Penelitian ini menggunakan 2
melakukan senam secara rutin dan kelompok perlakuan yaitu kelompok
teratur akan mendapatkan kesegaran perlakuan senam lansia dan kelompok
jasmani yang lebih baik terdiri dari perlakuan aerobic low impact.
unsur kekuatan otot, kelenturan Penelitian ini dilakukan dengan
persendian, kelincahan, keluwesan pemberian perlakuan senam lansia dan
cardiovacular fitness dan aerobic low impact selama 3 minggu
neuromuscular fitness (Ilkafah, 2014). dengan perlakuan 2 kali dalam 1
Berdasarkan studi pendahuluan minggu. Dalam penelitian ini terdapat
yang dilakukan peneliti pada tanggal 7 dua variabel yaitu senam lansia dan
desember 2016 di Posyandu Lansia aerobic low impact sebagai variabel
Sehat Dusun Godekan, Taman Tirto, bebas dan penurunan tekanan darah
Kasihan, Bantul, Yogyakarta diperoleh pada lansia penderita hipertensi
data jumlah semua lansia sebanyak 60 sebagai variabel terikat.
orang laki-laki dan perempuan yang Populasi dalam penelitian ini
aktif dalam kegiatan Posyandu Lansia adalah lansia yang berusia ≥60 tahun
Sehat. Dari hasil observasi sebanyak 20 responden orang terdiri
pemeriksaan tekanan darah lansia dari laki-laki dan perempuan di
yang mengalami hipertensi sebanyak Posyandu Lansia Sehat Dusun
20 orang. Selain itu data yang Godegan, Tamantirto, Kasihan,
didapatkan dari hasil wawancara pada Bantul, Yogtakarta. Sampel berjumlah
lansia menunjukkan bahwa lansia 20 responden terdiri dari laki-laki dan
sering mengalami tekanan darah perempuan yang menderita hipertensi
tinggi. Upaya yang telah dilakukan dan tidak menggunakan kelompok
oleh pengurus posyandu lansia dalam kontrol. Dalam penelitian ini peneliti
menangani masalah yang diderita menggunakan teknik untuk
lansia dengan hipertensi yaitu menentukan sampel yaitu total
memberikan farmakologi dari sampling.
Puskesmas Kasihan 1 Bantul Instrumen yang digunakan
Yogyakarta dan nonfarmakologi yaitu dalam penelitian ini adalah
melakukan olahraga senam lansia dan Sphygmomanometer digital omron
aerobic low impact dalam mengontrol HAM-7130 yang sudah dilakukan uji
hipertensi. kalibrasi sebagai alat pengukuran
Dari latar belakang tersebut baku digunakan untuk mengukur
peneliti tertarik untuk melakukan tekanan darah.
penelitian dengan judul perbedaan
pengaruh senam lansia dan aerobic HASIL PENELITIAN DAN
low impact terhadap tekanan darah PEMBAHASAN
pada lansia hipertensi. Penelitian ini dilakukan di Dusun
Godegan yang terletak di Kelurahan
METODE PENELITIAN Tamantirto Kecamatan Kasihan
Penelitian ini merupakan Kabupaten Bantul Yogyakarta.
penelitian kuatitatif dengan desain Penelitian ini dilakukan pada bulan
quasi eksperimental. Rencangan April 2017 dengan responden lansia
penelitian menggunakan pretest and yang menderita hipertensi.
posttest two group design. Rancangan
dari penelitian ini digunakan untuk
Hasil
1. Karakteristik Responden
Tabel 4.1. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Lansia yang Mengalami Hipertensi
Jenis kelamin Senam lansia Senam aerobic low impact
F % F %
Laki-laki 1 10,0 2 20
Perempuan 9 90,0 8 80
Sumber : Data primer 2017
Tabel 4.1 menunjukkan jenis Demikian juga pada kelompok senam
kelamin responden pada kelompok aerobic low impact sebagian besar
senam lansia sebagian besar adalah berjenis kelamin perempuan sebanyak
perempuan sebanyak 9 orang (90%). 8 orang (80%).

Tabel 4.2. Distribusi Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Lansia yang


Mengalami Hipertensi
Variabel Mean SD Minimum Maksimum
Usia
Senam lansia 68,80 2,616 65 72
Senam aerobic low impact 67,30 2,584 64 72
Sumber : Data primer 2017
Berdasarkan tabel 4.2 dapat minimum 65 tahun. Rata-rata umur
dilihat bahwa rata-rata umur responden kelompok senam aerobic
responden pada kelompok senam low impact adalah 67,30 tahun dengan
lansia adalah 68,80 tahun dengan usia usia maksimum 72 tahun dan usia
maksimum 72 tahun dan usia minimum 64 tahun.

2. Analisis Univariate
a. Tekanan Darah Sebelum Melakukan Senam Lansia dan Senam Aerobic Low
Impact
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Lansia yang Mengalami Hipertensi
Tekanan darah Senam lansia Senam aerobic low impact
F % F %
Hipertensi ringan 2 20,0 4 40,0
Hipertensi sedang 8 80,0 6 60,0
Jumlah 10 100 10 100
Sumber: Data Primer tahun 2017
Tabel 4.3 menunjukkan hipertensi sedang sebanyak 8 orang
tekanan darah lansia yang mengalami (80%). Tekanan darah lansia sebelum
hipertensi di Posyandu Lansia Sehat melakukan senam aerobic low impact
Dusun Godegan, Taman Tirto, masuk dalam kategori hipertensi
Kasihan, Bantul sebelum melakukan sedang sebanyak 6 orang (60%).
senam lansia masuk kategori
b. Tekanan Sesudah Melalukan Senam Lansia dan Senam Aerobic Low Impact
Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Lansia yang Mengalami Hipertensi
Tekanan darah Senam lansia Senam aerobic low impact
F % F %
Prehipertensi - 0 4 40,0
Hipertensi ringan 10 100 6 60,0
Jumlah 10 100 10 100
Sumber: Data Primer tahun 2017

Tabel 4.4 menunjukkan tekanan darah ringan sebanyak 10 orang (100%).


lansia yang mengalami hipertensi di Tekanan darah lansia sesudah senam
Posyandu Lansia Sehat Dusun aerobic low impact masuk dalam
Godegan, Taman Tirto, Kasihan, kategori hipertensi ringan sebanyak 6
Bantul sesudah melakukan senam orang (60%).
lansia masuk kategori hipertensi

3. Uji Normalitas
Tabel 4.5. Hasil Uji Normalitas Data Tekanan Darah Lansia yang Mengalami
Hipertensi
Variabel Senam lansia Senam low impact
Statistic p-value Statistic p-value
Tekanan darah sistolik pretest 0,972 0,179 0,980 0,438
Tekanan darah sistolik postest 0,919 0,001 0,969 0,131
Tekanan darah diastolik pretest 0,965 0,085 0,953 0,023
Tekanan darah diastolic postest 0,921 0,001 0,973 0,207
Sumber: data primer, 2017
Hasil uji normalitas data senam lansia menunjukkan data
tekanan darah sistolik sebelum senam berdistribusi normal (p=0,085)
lansia menunjukkan data berdistribusi sedangkan sesudah data tekanan darah
normal (p=0,179) sedangkan data diastolic sesudah senam lansia tidak
tekanan darah sistolik sesudah senam berdistribusi normal (p=0,001),
lansia tidak berdistribusi normal sehingga pengujian dilakukan
(p=0,001), sehingga pengujian menggunakan uji non parametric
dilakukan menggunakan uji non (Wilcoxon).
parametric (Wilcoxon). Uji normalitas
data tekanan darah diastolic sebelum

4. Uji Homogenitas
Tabel 4.6. Hasil Uji Homogenitas Data Tekanan Darah Lansia yang Mengalami
Hipertensi
Levene statistic p-value
Tekanan darah sistolik pretest senam lansia – 0,941 0,345
senam aerobic low impact
Tekanan darah diastolic pretest senam lansia – 1,072 0,314
senam aerobic low impact
Sumber: data primer, 2017
Hasil uji homogenitas tekanan disimpulkan data tekanan darah
darah sistolik sebelum senam lansia sistolik pada kelompok senam lansia
dan senam aerobic low impact dan senam aerobic low impact berasal
diperoleh nilai p (0,345) > 0,05 dapat dari populasi yang memiliki variansi
yang sama. Uji homogenitas tekanan diastolik pada kelompok senam lansia
darah diastolik sebelum senam lansia dan senam aerobic low impact berasal
dan senam aerobic low impact dari populasi yang memiliki variansi
diperoleh nilai p (0,314) > 0,05 dapat yang sama.
disimpulkan data tekanan darah

5. Analisis Bivariate
a. Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Lansia
Tabel 4.7. Hasil Uji Pengaruh Senam Lansia Terhadap Tekanan Darah Sistolik dan
Diastolik Lansia
N Mean Sum of Z p-
ranks ranks value
Tekanan darah Negatif ranks 45 26,78 1205,00 -5,490 0,000
sistolik Positif ranks 5 14,00 70,00
postest- Ties 10
Tekanan darah Total 60
sistolik
Pretest
Tekanan darah Negatif ranks 28 18,57 520,00 -4,258 0,000
diastolik Positif ranks 5 8,20 41,00
postest- Ties 27
Tekanan darah Total 60
diastolik
Pretest
Sumber: Data primer tahun 2017
Hasil uji Wilcoxon perbedaan diastolik sebelum dan sesudah
tekanan darah sistole diperoleh p- melakukan senam lansia. Berdasarkan
value (0,000) < 0,05, artinya ada hasil pengujian disimpulkan ada
perbedaan yang signifikan tekanan pengaruh senam lansia terhadap
darah sistolik sebelum dan sesudah tekanan darah sistolik dan diastolic
melakukan senam lansia. Pada lansia di Posyandu Lansia Sehat
pengujian tekanan darah diastolik Dusun Godekan, Tamantirto, Kasihan,
diperoleh p-value (0,000) < 0,05, Bant
artinya ada perbedaan tekanan darah

b. Pengaruh Senam Aerobic Low Impact Tekanan Darah Sistolik dan Diastolik
Lansia
Tabel 4.8. Distribusi Hasil Uji Pengaruh Senam Aerobic Low Impact Terhadap
Tekanan Darah Sistolik Lansia
Pretest Postest Selisih p-value
Tekanan darah 158,07 144,95 13,12 0,000
sistolik
Sumber: Data Primer tahun 2017
Hasil uji Paired sample t-test sistolik sebelum dan sesudah senam
diperoleh p-value (0,000) < 0,05, aerobic low impact.
artinya ada perbedaan tekanan daerah
Tabel 4.9. Hasil Uji Pengaruh Senam Aerobic Low Impact Terhadap Tekanan Darah
Diastolik Lansia
N Mean Sum of Z p-
ranks ranks value
Tekanan darah Negatif ranks 49 25,92 1270,0 -6,110 0,000
diastolik Positif ranks 1 5,00 0
postest- Ties 10 5,00
Tekanan darah Total 60
diastolik
Pretest
Sumber: Data primer tahun 2017
Hasil uji Wilcoxon perbedaan perbedaan tekanan darah diastolik
tekanan darah diastolik diperoleh p- sebelum dan sesudah melakukan
value (0,000) < 0,05, artinya ada senam aerobic low impact

c. Perbedaan Senam Lansia dan Senam Aerobic Low Impact terhadap


Tekanan Darah Lansia
Tabel 4.10. Statistik Deskriptif Perbedaan Senam Lansia dan Senam Aerobic Low
Impact terhadap Tekanan Darah Lansia
Senam lansia Senam aerobic low Perbedaan
Variabel impact
N Mean N Mean
Tekanan darah sistolik 60 155,05 60 144,95 10,10
Tekanan darah diastolik 60 97,53 60 92,35 5,18
Sumber: data primer, 201
Tabel 4.10 menunjukkan rata- Rata-rata tekanan darah
rata tekanan darah sistolik setelah diaistolik setelah melakukan senam
melakukan senam lansia sebesar lansia sebesar 97,53 dan sesudah
155,05 dan sesudah melakukan senam melakukan senam aerobic low impact
aerobic low impact sebesar 144,95 sebesar 92,35 berarti terdapat
berarti terdapat perbedaan sebesar perbedaan sebesar 5,18. Rata-rata
10,10. Rata-rata tekanan darah sistolik tekanan darah diastolik lansia yang
lansia yang melakukan senam aerobic melakukan senam aerobic low impact
low impact lebih rendah dibandingkan lebih rendah dibandingkan lansia yang
lansia yang melakukan senam lansia. melakukan senam lansia.
d. Perbedaan Pengaruh Senam Lansia dan Senam Aerobic Low Impact
terhadap Tekanan Darah pada Lansia
Tabel 4.11. Distribusi Hasil Uji Perbedaan Pengaruh Senam Lansia dan Senam
Aerobic Low Impact trerhadap Tekanan Darah pada Lansia yang
Mengalami Hipertensi
Variabel N Z p-value

Tekanan darah sistolik 60 -5,205 0,000


Tekanan darah diastolic 60 -4,117 0,000
Sumber: data primer tahun 2017
Hasil uji Mann-Whitney p-value sebesar 0,000 <  (0,05)
perbedaan pengaruh senam lansia dan berarti ada perbedaan pengaruh senam
senam aerobic low impact terhadap lansia dan senam aerobic low impact
tekanan darah sistolik lansia diperoleh terhadap tekanan darah sistolik pada
lansia hipertensi. Pengujian perbedaan Tekanan darah sistolik akan perlahan
pengaruh senam lansia dan senam terus meningkat sampai usia 80 tahun
aerobic low impact terhadap tekanan dan tekanan darah diastolik akan
darah diastolic lansia diperoleh p- perlahan terus meningkat sampai usia
value sebesar 0,000 <  (0,05) berarti 55-60 tahun (Triyanto, 2014).
ada perbedaan pengaruh senam lansia c. Pengaruh Senam Lansia
dan senam aerobic low impact Terhadap Tekanan Darah
terhadap tekanan darah diastolik pada Sistolik dan Diastolik Lansia
lansia hipertensi. Berdasarkan dua Hasil penelitian menunjukkan ada
hasil pengujian tersebut dapat pengaruh senam lansia terhadap
disimpulkan ada perbedaan pengaruh tekanan darah sistolik (p=0,000 <
senam lansia dan senam aerobic low 0,05), demikian juga pada pengujian
impact terhadap tekanan darah pada tekanan darah diastolic lansia juga
lansia hipertensi di Posyandu Lansia menunjukkan adanya pengaruh yang
Sehat Dusun Godekan, Tamantirto, signifikan (p=0,000 < 0,05). Hasil
Kasihan, Bantul. penelitian ini sesuai dengan Astari
(2013) yang menunjukkan pemberian
PEMBAHASAN senam lansia berpengaruh secara
1. Karakteristik Responden signifikan terhadap tekanan darah
a. Berdasarkan Jenis Kelamin sistolik pada lansia dengan hipertensi.
Hasil penelitian terhadap Pernafasan yang pelan, dalam, dan
karakteristik responden menunjukkan teratur dapat meningkatkan aktivitas
jenis kelamin responden pada parasimpatis. Peningkatan aktivitas
kelompok senam lansia sebagian besar parasimpatis dapat menurunkan curah
adalah perempuan (90%). Demikian jantung dan resistensi perifer total,
juga pada kelompok senam aerobic yang nantinya juga bisa menurunkan
low impact sebagian besar berjenis tekanan darah.
kelamin perempuan (80%). Jenis d. Perbedaan Senam Lansia dan
kelamin sangat erat kaitannya terhadap Senam Aerobic Low Impact
terjadinya hipertensi. Menurut terhadap Tekanan Darah
Udjiyanti (2010) umumnya hipertensi Lansia
terjadi pada laki-laki berusia 35-65 Rata-rata tekanan darah sistolik
tahun dan wanita pasca menopause lansia yang melakukan senam aerobic
beresiko tinggi mengalami hipertensi. low impact sebesar 144,95 lebih
Hal ini disebabkan karena adanya rendah dibandingkan lansia yang
perubahan-perubahan dalam produksi melakukan senam lansia yaitu sebesar
hormonal. 155,05. Tekanan darah diastolic
b. Berdasarkan Usia lansia yang melakukan senam aerobic
Rata-rata umur responden pada low impact sebesar 92,35 lebih rendah
kelompok senam lansia adalah 68,80 dibandingkan lansia yang melakukan
tahun, sedangkan pada responden senam lansia sebesar 97,53.
kelompok senam aerobic low impact Hasil penelitian ini didukung oleh
umur rata-ratanya adalah 67,30 tahun. temuan dalam penelitian sebelumnya
Seseorang yang terus bertambah yang dilakukan Punia et al (2016)
usianya akan mengalami perubahan menyimpulkan latihan aerobik dengan
secara alami pada jantung dan durasi 4 minggu akan mengurangi
pembuluh darah, yang berpengaruh tekanan darah ke tingkat klinis yang
pada tekanan darah serta signifikan. Penurunan ini lebih terasa
bertambahnya usia akan beresiko pada kondisi klinis seperti hipertensi
mengalami terjadinya hipertensi. dan diabetes. Penelitian Harber &
Scott (2009) juga menyimpulkan Lansia Sehat Dusun Godegan,
bahwa latihan aktivitas fisik senam Tamantirto, Kasihan, Bantul
aerobik yaitu aerobik intensitas sedang ditunjukkan dengan hasil uji Wilcoxon
yang dilakukan secara teratur bisa diperoleh nilai p sebesar 0,000 < 0,05.
menurunkan tekanan darah secara Ada pengaruh senam aerobic low
efektif. impact terhadap tekanan darah sistolik
e. Perbedaan Pengaruh Senam dan diastolik lansia di Posyandu
Lansia dengan Senam Aerobic Lansia Sehat Dusun Godegan,
Low Impact Terhadap Tekanan Tamantirto, Kasihan, Bantul
Darah Sistolik dan Diastolik ditunjukkan dengan hasil uji Wilcoxon
Lansia diperoleh nilai p sebesar 0,000 < 0,05.
Terdapat perbedaan pengaruh Rata-rata tekanan darah sistolik dan
senam lansia dengan senam aerobic diastolic lansia yang melakukan senam
low impact terhadap tekanan darah aerobic low impact lebih rendah
sistolik (p=0,000 < 0,05). Terdapat dibandingkan lansia yang melakukan
perbedaan pengaruh yang signifikan senam lansia. Ada perbedaan pengaruh
senam lansia dengan senam aerobic senam lansia dan senam aerobic low
low impact terhadap tekanan dan impact terhadap tekanan darah sistolik
diastolic lansia yang mengalami dan diastolik lansia di Posyandu
hipertensi (p=0,000 < 0,05). Lansia Sehat Dusun Godegan,
Senam aerobic low impact Tamantirto, Kasihan, Bantul
berintikan olah raga aerobik yang ditunjukkan dengan hasil uji Mann
melibatkan otot-otot besar (lengan dan Whitney diperoleh nilai p sebesar
tungkai) sehingga olahraga ini 0,000 < 0,05.
membutuhkan banyak energi dan lebih b. SARAN
cepat untuk membakar kalori yang ada Bagi lansia hipertensi
di dalam tubuh dibandingkan senam diharapkan dengan penelitian ini dapat
lansia yang merupakan olahraga menjadikan senam lansia dan senam
ringan. Latihan aerobik secara benar aerobic low impact sebagai terapi
dan teratur akan terjadi efisiensi kerja pendamping nonfarmakologis untuk
jantung atau kemampuan jantung akan menurunkan tekanan darah pada
meningkat sesuai dengan perubahan- penderita hipertensi.
perubahan yang terjadi yaitu
perubahan pada frekuensi jantung, isi DAFTAR PUSTAKA
sekuncup dan curah jantung. Pada saat
Astari, P.D. (2012). Pengaruh Senam
melakukan latihan aerobik, tekanan
Lansia terhadap Tekanan
darah akan naik cukup banyak dari
Darah Lansia dengan
tekanan darah ketika istirahat dan
Hipertensi pada Kelompok
setelah latihan aerobik sekitar 0-30
Senam Lansia di Banjar Kaja
menit maka tekanan darah akan turun.
Disetan Denpasar Selatan.
Latihan aerobik yang dilakukan
Jurnal Kesehatan. Denpasar:
berulang-ulang dan secara teratur akan
UUD.
dapat menurunkan tekanan darah.
DINKES, D. (2013). DEPKES.
SIMPULAN DAN SARAN Retrieved November 9, 2016,
a. SIMPULAN from Profil Kesehatan
Berdasarkan hasil analisis yang
Provinsi DIY:
telah dilakukan dapat ditarik
http://www.depkes.go.id/reso
kesimpulan: Ada pengaruh senam
urces/download/profil/PROFI
lansia terhadap tekanan darah sistolik
L_KES_PROVINSI_2012/14
dan diastolik lansia di Posyandu
_Profil_Kes.Prov.DIYogyaka Nurrahmani, U. (2012). Stop
rta_2012.pdf Hipertensi. Yogyakarta:
Harber, P.M., & Scoot, T. (2009). Familia.
Aerobic exercise trainning Punia, S., Sivachidambaram
improves wholemuscle Kulandaivelan, S., Singh, V.,
andsingle myofiber size and and Punia, V. (2016). Effect
function in older women. of Aerobic Exercise Training
Journal Physical Reguler on Blood Pressure in Indians:
Integral Company Physical, 10, Systematic Review.
11 International Journal of
Ilkafah. (2014). Pengaruh Latihan Chronic Diseases.
Fisik (Senam Lansia) Pusphandani, C. T. (2015). Pengantar
Terhadap Penurunan Tekanan Dasar Ilmu Kesehatan
Darah Pada Lansia Dengan Masyarakat. Yogyakarta:
Hipertensi Ringan –Sedang Nuha Medika.
Di Rektorat Unibraw Malang. Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan
malang: jurnal surya. Dasar. Retrieved November
Kemenkes. (2014). Info DATIN 3, 2016, from Depkes:
Hipertensi Pusat Data Dan http://www.depkes.go.id
Informasi Kementerian Triyanto. (2014). Pelayanan
Keperawatan Bagi Penderita
Kesehatan RI. Jakarta
Hipertensi Secara Terpadu.
Selatan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Udjianti, W. J. (2010). Keperawatan
Kardiovaskular. Jakarta:
Salemba Medika
14

Anda mungkin juga menyukai