Anda di halaman 1dari 3

Nama : Lutfi Yasir Khotimi

NIM : 1163020084
Kelas : HBS-A/IV

KAIDAH HUKUM EKONOMI SYARIAH

A. Pengertian Kaidah Hukum Ekonomi Syariah


Kadiah merupakan patokan atau ukuran sebagai
pedoman bagi manusia dalam bertindak. Kaidah juga dapat
diartikan sebagai aturan yang mengatur perilaku manusia dan
perilaku kehidupan bermasyarakat.
Secara umum kaidah dibedakan atau dua hal yaitu
kaidah etika atau kaidah hukum. Kaidah etika merupakan kaidah
yang meliputi norma susila, norma agama dan norma kesopanan.
Pada dasarnya kaidah etika datang dari diri dalam manusia itu
sendiri contohnya menghormati orangnya yang lebih tua, berbuat
baik pada orang tua, saling menghargai, atau malu jika berbuat
salah. Namun tidak jarang kaidah etika merupakan kaidah yang
datang dari diri manusia misalnya dari ajaran agama contohnya
tidak boleh berprilaku jahat pada orang lain. Kaidah hukum
merupakan kaidah yang memiliki sanksi tegas. Kaidah hukum ialah
kaidah yang mengatur hubungan atau intraksi antar pribadi, baik
secara langsung atau tidak langsung oleh karena itu
kaidah hukum ditujukan untuk kedamaian, ketentraman, dan
ketertiban hidup bersama. Kaidah hukum biasanya ada paksaan
yang berwujud ancaman bagi para pelanggarnya.
Jadi kalau kita kaitkan kepada hukum ekonomi syariah,
maka pengertianya adalah aturan yang mengatur perilaku manusia
dan perilaku kehidupan bermasyarakat baik secara langsung atau
tidak langsung dalam bidang ekonomi syariah, dan terdapat
paksaan dan ancaman bagi para pelanggarnya.
B. Kaidah Kaidah Fiqh Yang Berhubungan Dengan Ekonomi
Syariah
Kaidah-kaidah fiqih terdiri dari kaidah fiqih yang umum dan
kaidah fiqih yang khusus, salah satu kaidah fiqih yang khusus yaitu
kaidah yang berhubungan dengan masalah ekonomi (muamalah),
kaidah-kaidah tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
‫األصل في المعاملة اإلباحة إال أن يدل دليل على تحريمها‬
“Hukum asal dalam semua bentuk muamalah adalah boleh
dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya”
‫األصل في العقد رضى المتعاقدين ونتيجته ما التزماه بالتعاقد‬
“Hukum asal dalam transaksi adalah keridhaan kedua belah pihak
yang berakad, hasilnya adalah berlaku sahnya yang diakadkan”
‫ال يجوز ألحد أن يصرف في ملك غيره بال إذنه‬ 
“Tiada seorangpun boleh melakukan tindakan hukum atas milik
orang lain tanpa izin si pemilik harta”
‫الباكل ال يقبل اإلجازة‬ 
“Akad yang batal tidak menjadi sah karena dibolehkan”
‫اإلجازة الالحقة كالوكالة السابقة‬ 
“Izin yang datang kemudian sama kedudukannya dengan
perwakilan yang telah dilakukan lebih dahulu”
‫األجر والضمان ال يجتمعان‬ 
“Pemberian upah dan tanggung jawab untuk mengganti kerugian
tidak berjalan bersamaan”
‫الخراج بالضمان‬ 
“Manfaat suatu benda merupakan fakor pengganti kerugian”
‫الغرم بالغمن‬  
“Risiko itu menyertai manfaat”
‫إذا بطل شيئ بطل ما في ضمنه‬ 
“Apabila sesuatu akad batal, maka batal pula yang ada dalam
tanggungannya”
‫العقد على األعيان كالعقد على منافعها‬ 
“Akad yang objeknya suatu benda tertentu adalah seperti akad
terhadap manfaat benda tersebut”
‫كل ما يصح تأبيده من العقود المعاوضات فال يصح توقيته‬ 
“Setiap akad mu’awadhah yang sah diberlakukan selamanya, maka
tidak sah diberlakukan sementara”
‫األمر بالتصرف في ملك الغير باطل‬ 
“Setiap perintah untuk bertindak hukum terhadap hak milik orang
lain adalah batal”
‫ال يتم التبرع إال بالقبض‬ 
“Tidak sempurna akad tabarru’ kecuali dengan penyerahan barang”
‫الجواز السرعي ينافي الضمان‬
“Suatu hal yang dibolehkan oleh syara’ tidak dapat dijadikan objek
tuntutan ganti rugi”
‫كل قبول جائز أن يكون قبلت‬
“Setiap kabul/penerimaan boleh dengan ungkapan saya telah
terima”
‫كل شرط كان من مضلحة العقد أو من مقتضاه فهو جائز‬
“Setiap syarat untuk kemaslahatan akad atau diperlukan oleh akad
tersebut, maka syarat tersebut dibolehkan”
‫ما جاز بيعه جاز رهنه‬
“Apa yang boleh dijual boleh pula digadaikan”
‫كل قرض جر منفعة فهو ربا‬
“Setiap pinjaman dengan menarik manfaat (oleh kreditor) adalah
sama dengan riba”
‫ض َر ُري َُزا ُل‬َ ‫ال‬
“Kemadharatan harus dihilangkan
َ ‫ان أَ ْو َخا‬
‫ص ًة‬ َ ‫ُور ِة َعا َم ًة َك‬ َ ‫اج ُة َت ْن ِز ُل َم ْن ِزلَ َة‬
َ ‫الضر‬ َ ‫الح‬
َ
“Kedudukan kebutuhan itu menempati kedudukan darurat baik
umum maupun khusus”
‫االجرو واضمانل اليجتمعان‬
“Sewa dan membayar kerusakan, tidaklah berkumpul”

Anda mungkin juga menyukai