Anda di halaman 1dari 5

Dzulhijjah Bulan Keteladanan Nabi Ibrahim As belahan bumi berbondong-bondong ke tanah suci Makkah untuk

، ‫َح َس ِن َت ْق ِو ٍمي‬ ِ ِ‫ي املت‬


ْ ‫ ُس ْب َحانَهُ َخلَ َقا ِإلنْ َس ا َن يِف أ‬،‫ني‬
ِ ‫احْل م ُد‬
ِّ ‫هلل ال َق ِو‬ َْ
menunaikan ibadah Haji.

ِ ِ ِ َ ِ
Selanjutnya mari berupaya meningkatkan taqwa kepada Allah
،‫ني‬ ُ ‫ َو َس ّن َش َرائ َع ف َيه اال ُق َّوةُ َوالتَّمك‬،‫َو َه َداهُ ل ْل َمْن َه ِج ال َق ِو ِمي‬ swt. Dalam arti mentaati perintah-perintah Allah dan menjauhi

ِ ِ ِ ِِ ِ ِ ِ ِ‫حِب‬
ُ ‫ َوإِيَّاهُ نَستَع‬،‫ َعلَْي ه َنَت َو َّك ُل‬،‫ َوبِ ُق ْد َرت ه نُوق ُن‬،‫ْك َمت ه نُ ْؤم ُن‬
larangannya. Hanya dengan taqwa itulah derajad kita ternilai di
،‫ني‬ hadapan Allah SWT.
ِ ‫أَمْح ُده َتعاىَل مِب َاهولَه أَهل ِمن احْل م ِدوأُثْيِن علَي‬
َ‫َش َه ُدأَن الَّإِلَه‬ْ ‫وأ‬، ‫ه‬ Ma’asyiaral Muslimin Rahimakumullah
َ ْ َ َ َْ َ ٌ ْ ُ َُ َ ُ َ
ِ ‫َن س يَّ َدنَاونَبَِّينَاحُم َّم ًداعب ُد‬ َ ُ‫إِالَّاهللُ َو ْح َده‬
َ ‫الش ِر‬
Idul Adha selalu mengingatkan kita, pada sosok Nabi Ibrahim AS
‫اهلل‬ َْ َ َ َ َّ ‫َش َه ُدأ‬ ْ ‫ َوأ‬،ُ‫يك لَ ه‬ dan keluarganya. Hari ini, di saat jutaan kaum muslimin, bersiap

‫ص لَّى اهللُ َعلَْي ِه‬ ِِ ِ ِ


َ ،‫ َواث ًقابَِوعده‬،‫ مَلْ َي َز ْل ُمَت َو ِّكالً َعلَى َربِّه‬،ُ‫َو َر ُس ولُه‬
melakukan prosesi ibadah haji, kita duduk sejenak, untuk
merenungkan kisah monumental Nabi Ibrahim AS dan
ِ ِِ
ُ‫ َو َعلَى ُك ِّل َم ْن ا ْقَت َفى أََث َرهُ َوَتَر َّس َم ُخطَ اه‬،‫ص ْحبِه‬ َ ‫َو َعلَى آل ه َو‬
keluarganya. Allah berfirman :
ِ َّ ‫قَ ْد َكانَت لَ ُكم أُسوةٌ حسنةٌ يِف إِبر ِاه‬
,‫امابعد فياعباداهلل أوصيكم ونفسى بتقوىاهلل‬...‫وم الدِّي ِن‬ ِ ‫إِىَل ي‬ ُ‫ين َم َعه‬
َ ‫يم َوالذ‬
َ َْ َ َ َ َ ْ ْ ْ
َ
“Sungguh bagi kalian, terdapat teladan yang baik dalam (diri)
‫فق دفازاملتقون قاالهلل تع اىل ىف كتاب ه الك رمي ومن يعظم‬ Ibrahim dan orang-orang yang bersamanya(al-Mumtahanah: 4)

‫شعائراهلل فاهنامن تقوى القلوب‬ Sosok Ibrahim AS, adalah teladan yang mengajarkan kepada kita,
bahwa seorang mukmin harus memiliki tujuan hidup yakni
Ma’asyiaral Muslimin Rahimakumullah Untuk DIRIDOI Allah Azza wa Jalla.
Terlebih dahulu mari kita bersyukur kehadirat Allah swt. atas Demi tujuan keridaan dan kecintaan Allah, Nabi Ibrahim AS,
taufiq, hidayah inayah dan ri’ayah-Nya. Alhamdu lillah hingga berjuang bersama Istri dan bayi mungilnya, melintasi gurun
kini kita masih bisa menyongsong hadirnya idul Qurban. Sedang sahara yang kering, di bawah cengkraman terik matahari dan
nun jauh di sana saudara-saudara kita yang datang dari berbagai pelukan malam-malam yang dingin.
Bayangkanlah, hadirin sekalian, betapa tidak mudahnya Dan semua itu - adalah fenomena gunung es. Sedikit yang
perjalanan itu! Tapi inilah cara, untuk membuktikan kepada terungkap, dan lebih banyak lagi yang tidak terungkap.
Allah, bahwa mereka bersungguh-sungguh mecari kerida’anNya. Dalam konteks perjuangan Nabi Ibrahim, dapat kita katakan,
Pertanyaan pentingnya untuk kita adalah : Sudahkah tujuan bahwa banyak generasi tua dan generasi muda, telah kehilangan
hidup kita - semata-mata mencari rida Allah?. Jika jawabannya tujuan hidup yang sesungguhnya.
iya, maka seberapa besar sudah - pengorbanan yang kita Mereka semua pasti tahu bahwa korupsi, berzina dan
tunjukkan kepada Allah untuk itu? melakukan kezhaliman - itu dosa. Tapi lemahnya tujuan mencari
Kaum muslimin yang berbahagia! rida Allah, membuat mereka takluk tak berdaya - pada godaan
Hingga detik ini, negeri kita yang mayoritas muslim ini - terus- dunia - yang menghancurkan masa depan akhirat mereka.
menerus menjadi panggung - tempat dipentaskannya berbagai Banyak orang tua yang lupa, bahwa anak-anak mempunyai
macam krisis - dan tragedi akhlak yang memilukan. kebutuhan yang jauh lebih besar, dari pada uang dan materi.
Kisah-kisah pentas korupsinya didukung oleh supremasi Mereka lupa, bahwa anak juga sangat membutuhkan belaian
penegakan hukum yang semu - menjadi konsumsi rutin kita cinta dan bimbingan penuh kasih sayang dari orang tua nya.
tiada henti. Begitulah, ternyata krisis moral dan akhlak - telah Kaum muslimin yang dimuliakan Allah!
melanda orang-orang tua di negeri ini. Sekali lagi, marilah belajar dari Nabi Ibrahim alaihissalam. Beliau
Lalu bagaimana dengan generasi mudanya? adalah teladan bagi setiap orang tua, yang menyayangi anaknya.
Menurut catatan PKBI (Perkumpulan Keluarga Berencana Beliau mengajarkan kepada kita, cara yang benar dalam
Indonesia) Jawa Timur, sepanjang tahun 2013 saja, dari sekitar menyayangi anak kita, yakni dengan mendekatkan mereka
300 lebih responden yang diteliti (Pelajar SMP dan SMA), kepada Allah, dengan penuh hikmah dan kelembutan.
‫يب‬ِ‫إِ َّن إِبر ِاهيم حَل لِيم أ ََّواه من‬
sebagian besar sering berzina, bahkan ada yang sudah hamil.
ٌ ُ ٌ ٌ َ َ َْ
Di Papua, terdapat ratusan pelajar - yang mengidap HIV/AIDS,
“Sesungguhnya Ibrahim itu adalah seorang yang lembut,
60 % lebih - diderita pelajar asli Papua dan 40 % lagi - pelajar
pengasih dan selalu kembali (kepada Allah).” (Hud: 75)
non Papua, sebagaimana disampaikan oleh KPAD (Komisi
Penanggulangan HIV/AIDS) Provinsi Papua.
Inilah sifat dan karakter dasar - yang harus dimiliki oleh setiap Kita harus berani mengorbankan obsesi politik kita, jika itu
orang tua, yakni lemah lembut, pengasih - dan yang tidak kalah hanya akan menghancurkan masa depan akhirat kita.
pentingnya - selalu kembali kepada Allah yang Maha Kuat. Kita harus berani mengorbankan obsesi karir dan jabatan kita,
Renungkanlah! doa-doa yang dipanjatkan Nabi Ibrahim AS, jika itu hanya akan membuat Allah murka kepada kita.
karena kecintaannya kepada keluarga dan anak-anaknya: Kita harus berani mengorbankan obsesi nafsu kita, jika itu hanya
‫اجنُْبيِن َوبَيِن َّ أَ ْن َن ْعبُ َد‬ ِ ِ ِ َ َ‫وإِ ْذ ق‬
ْ ‫اج َع ْل َه َذا الَْبلَ َد آَمنًا َو‬
ْ ‫ب‬ِّ ‫يم َر‬
ُ ‫ال إ ْب َراه‬ َ akan membuat kita menyesal di saat penyesalan tidak akan
pernah berguna lagi di Padang Mahsyar.
‫َصنَ َام‬
ْ ‫اأْل‬ Semua obsesi keduniaan itu tidak akan membuat kita bahagia,
“Dan ingatlah ketika Ibrahim berdoa: ‘Wahai Tuhanku, jika pada akhirnya hanya akan menorehkan nama-nama kita
jadikanlah negeri ini negeri yang aman, dan jauhkanlah aku dalam barisan makhluk yang dimurkai oleh Allah Azza wa Jalla.
serta keturunanku dari menyembah berhala…”  Hadirin yang dimuliakan Allah!
‫يم الصَّاَل ِة َو ِم ْن ذُِّريَّيِت َربَّنَا َوَت َقبَّ ْل ُد َع ِاء‬ ِ ‫ب اجع ْليِن م‬
َ ُ َ ْ ِّ ‫َر‬
‫ق‬ Semoga Allah mengampuni segala dosa-dosa kita dan
melimpahkan seluruh kasih sayangnya kepada kita sekalian,
“Wahai Tuhanku, jadikanlah aku sebagai orang yang
sehingga tercukupi segala hajat kita, dan dapat mengabdi dan
menegakkan shalat, beserta keturunanku. Duhai Tuhan kami,
beribadah kepada Allah secara sempurna sebagai wujud refleksi
terimalah doaku…”  (Ibrahim: 40)
terhadap pengorbanan Nabi Ibrahim AS. Amin Allahumma Amin
Kaum muslimin yang berbahagia!
‫ َو َن َف َعنِي َو ِايِّا ُك ْم بما فيه‬.‫آن ْالعَظِ ي ِْم‬ ِ ْ‫ك هللاُ لِي َو َل ُك ْم فِي ْالقُر‬ َ ‫ار‬ َ ‫َب‬
Demikianlah, kekhawatiran dan kegelisahan Ibrahim terhadap
keturunannya. Karena itu, seperti Nabi Ibrahim, seharusnya kita, ‫ِالو َت ُه ِا ّن ُه ه َُو‬ ِّ ‫ت َو‬
َ ‫ َو َت َق َّب ْل ِم ِّنيْ َو ِم ْن ُك ْم ت‬.‫الذ ْك ِر ْال َح ِكي ِْم‬ ِ ‫م َِن اآل َيا‬
selalu khawatir, jika anak-anak kita akhirnya, tidak lagi َ ‫ َفاسْ َت ْغ ِفر ُْوا ِا َّن ُه ه َُو ْا‬.‫لعلِ ْي ُم‬
‫لغفُ ْو ُر الرَّ ِح ْي ُم‬ َ ‫ال َّس ِم ْي ُع ْا‬
menyembah Allah dan menghambakan diri kepada selain Allah.
Di sinilah Nabi Ibrahim AS, sekali lagi, mengajarkan kepada kita,
untuk berani berkorban, demi tujuan hidup, yakni limardhotillah
untuk keridaan Allah.
‫اج َع ْل َت َفُّر َقنَ ا ِم ْن َب ْع ِد ِه‬ ‫و‬ ‫ا‪،‬‬ ‫م‬ ‫و‬
‫ً َْ ُ ْ ً َ ْ‬ ‫ح‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ا‬‫ع‬ ‫ْ‬ ‫مَج‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫ه‬‫َ‬ ‫ا‬‫َ‬‫ن‬ ‫ع‬‫ْ‬ ‫مَج‬ ‫ل‬
‫ُ َْ ْ َ‬ ‫ع‬ ‫اج‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ه‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫‪.‬‬ ‫ك‬‫َ‬ ‫ِدينِ‬
‫ي لَ ْواَل أَ ْن َه َدانَا اللَّهُ‪ .‬أَ ْش َه ُد‬ ‫احْل م ُد لِلَّ ِه الَّ ِذي ه َدانَا هِل َذا وما ُكنَّا لِنهت ِ‬
‫د‬ ‫ص ْو ًما‪َ ،‬وال تَ َد ْع فِْينَا َوال َم َعنَا َش ِقيًّا َوال حَمْ ُر ْو ًما*‬ ‫َت َفُّرقًا َم ْع ُ‬
‫َ َْ َ‬ ‫َ َ ََ‬ ‫َْ‬
‫َن حُمَ َّم ًدا َعْب ُدهُ‬‫يك لَهُ َوأَ ْش َه ُد أ َّ‬ ‫أَ ْن اَل إِلَهَ إِاَّل اللَّهُ َو ْح َدهُ اَل َش ِر َ‬ ‫ك أَ ْن‬ ‫اف َوالغِىَن ‪ .‬اللَّ ُه َّم إِنَّا نَ ْس أَلُ َ‬‫الع َف َ‬‫الت َقى َو َ‬ ‫ك اهْلُ َدى َو ُّ‬ ‫اللَّ ُه َّم إِنَّا نَ ْس أَلُ َ‬
‫وسلِّ ْم َعلَى َسيِّ ِدنَا حُمَ َّم ٍد َو َعلَى ِآل َسيِّ ِدنَا حُمَ َّم ٍد‪،‬‬ ‫ص ِّل َ‬ ‫َو َر ُسولُهُ‪*.‬اللَّ ُه َّم َ‬ ‫ص احِلًا‬ ‫ِ ِ‬
‫صادقًا َذاك ًرا‪َ ،‬و َقْلبً ا َخاش ًعا ُمنْيبً ا‪َ ،‬و َع َمالً َ‬
‫َترز َق ُكالًّ ِمنَّا لِسانًا ِ ِ‬
‫َ َ‬ ‫ُْ‬
‫ت َعلَى َسيِّ ِدنا إِْبَر ِاهْي َم َو َعلَى ِآل َسيِّ ِدنا إِْبَر ِاهْي َم‪،‬‬ ‫ص ا‪،‬‬ ‫زاكِيا‪ ،‬و ِع ْلما نَافِعا رافِعا‪ ،‬وإِمْي انًا ر ِاس خا ثَابِت ا‪ ،‬وي ِقين ا ِ ِ‬
‫وسلّ ْم َ‬ ‫ت َ‬ ‫صلَّْي َ‬
‫َك َما َ‬ ‫ص ادقًا َخال ً‬ ‫َ ً َ ً ً َ ً َ َ َ ً ً َ َ ًْ َ‬
‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫ٍ‬ ‫ِ‬ ‫َع َّز ا ِإل ْس الَ َم‬‫و ِر ْزقً ا حالَالً طَيِّب ا و ِاس عا‪ ،‬ي ا َذا اجْل الَِل وا ِإل ْك ر ِام‪ .‬اللَّه َّم أ ِ‬
‫ت َعلَى‬ ‫َوبَا ِر ْك َعلَى َسيِّدنَا حُمَ َّمد َو َعلَى ِآل َسيِّدنَا حُمَ َّمد‪َ ،‬ك َما بَ َار ْك َ‬ ‫ُ‬ ‫َ َ َ‬ ‫ً َ ً َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬
‫ك مَحِ ْي ٌد جَمِ ْي ٌد‪،‬‬ ‫العالَ ِمنْي َ إِنَّ َ‬ ‫يِف‬ ‫‪،‬‬ ‫م‬‫ي‬‫ْ‬
‫سيِّ ِدنَا إِبر ِاهيم وعلَى ِآل سيِّ ِدنا إِبر ِ‬
‫اه‬ ‫َ َْ ْ َ َ َ‬ ‫ص ُف ْو َف ُه ْم‪َ ،‬وأَمْجِ ْع َكلِ َمَت ُه ْم َعلَى احلَ ِّق‪َ ،‬وا ْك ِس ْر‬ ‫ِِ‬
‫َوالْ ُم ْس لمنْي َ ‪ ،‬اللَّ ُه َّم ُ‬
‫َ‬ ‫َ َْ َ‬
‫ات امل ْؤ ِمنِنْي َ ‪،‬‬ ‫الر ِاش ِدين‪ ،‬وعن أ َْزو ِاج ِه أ َُّمه ِ‬ ‫وارض اللَّه َّم عن خلَ َفائِِ‬ ‫ني‪ .‬اللَّ ُه َّم َربَّنَ ا‬ ‫ِ‬ ‫ِِ ِ‬ ‫ني‪ ،‬وا ْكتُ ِ‬ ‫َش و َكةَ الظَّالِ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫ْ‬ ‫َّ‬ ‫ه‬ ‫َ ْ َ ُ َْ ُ‬ ‫الس الَ َم َواأل َْم َن لعب اد َك أَمْج َع َ‬ ‫ب َّ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫م‬ ‫ْ‬
‫ُِ‬
‫ات إِىَل َي ْوم الدِّيْ ِن‪،‬‬ ‫الصحاب ِة أَمْج عِ ‪ ،‬وعن امل ْؤ ِمنِ وامل ْؤ ِمنَ ِ‬
‫َ‬ ‫َ‬ ‫نْي‬ ‫ْ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫نْي‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َ‬ ‫َو َع ْن َسائِِر َّ‬ ‫ب‬ ‫َع َّز ُس ْلطَا َننَا َوأَيِّ ْدهُ بِ احْلَ ِّق َوأَيِّ ْد بِ ِه احْلَ َّق يَ ا َر َّ‬ ‫اح َف ْظ أَوطَا َننَ ا وأ ِ‬
‫َ‬ ‫ْ‬ ‫ْ‬
‫ُ‬ ‫ُ‬ ‫العالَ ِم *اللَّه َّم ربَّنَا اس ِقنَا ِمن َفي ِ‬
‫الرامِحِ نْي َ *‪.‬‬
‫ك يَا أ َْر َح َم َّ‬ ‫َو َعنَّا َم َع ُه ْم بَِرمْح َتِ َ‬ ‫الذاكِ ِريْ َن‬ ‫اج َع ْلنَ ا ِم َن َّ‬ ‫ض َ ِ‬
‫ك الْم ْد َرا ِر‪َ ،‬و ْ‬ ‫َ نْي َ ُ َ ْ ْ ْ‬
‫ك يف اللَي ِل والنَّها ِر‪ ،‬الْمسَت ْغ ِف ِرين لَ َ ِ‬
‫َحيَ ِاء‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ ِ ِِ‬
‫اَللَّ ُه َّم ا ْغف ْر ل ْل ُم ْس لمنْي َ َوالْ ُم ْس ل َمات‪َ ،‬والْ ُم ْؤمننْي َ َوالْ ُم ْؤمنَ ات اْأل ْ‬ ‫َس َحا ِر‪.‬اللَّ ُه َّم أَنْ ِز ْل‬ ‫ك بِالْ َعش ِّي َواأل ْ‬ ‫ُ ْ َْ‬ ‫ْ َ َ‬ ‫لَ َ‬
‫ك مَسِ يع قَ ِريب جُمِيب ال ّدعو ِ‬ ‫ِ ِ‬ ‫ِ‬ ‫ض‪َ ،‬وبَا ِر ْك لَنَ ا‬ ‫ات األ َْر ِ‬ ‫الس ماء وأَخ رِج لَنَ ا ِمن خي ر ِ‬ ‫ِ‬ ‫ِ‬
‫ات‪َ .‬ربَّن ا ال تُ ِز ْغ‬ ‫ََ‬ ‫مْن ُه ْم َواْأل َْم َوات‪ ،‬إنَّ َ ْ ٌ ْ ٌ ْ ُ‬ ‫ْ َْ َ‬ ‫َعلَْينَا م ْن َبَر َك ات َّ َ َ ْ ْ‬
‫َرزاقِنَ ا يَ ا َذا اجْلَالَِل وا ِإل ْك ر ِام‪َ .‬ر َبنَ ا ءاتِنَ ا يِف‬ ‫يف مِث َا ِرنَ ا وزرو ِ‬
‫أنت‬
‫ك َ‬ ‫ك َرمْح ة ‪ ،‬إِنّ َ‬ ‫ب لَنَ ا ِم ْن لَ ُدنْ َ‬ ‫ِ‬
‫وبنَ ا َب ْع َد إ ْذ َه ْديتَنا ‪َ ،‬و َه ْ‬ ‫ُقلُ َ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬ ‫َ‬ ‫أ‬ ‫ل‬
‫ِّ‬ ‫ك‬‫ُ‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ن‬
‫َ‬‫ع‬ ‫َُُْ‬
‫ِ‬ ‫الوه اب‪  ‬ربَّن ا اَل جَت ع ْلن ا فِْتن ةً لِّلَّ ِ‬ ‫اب النّ ا ِر‪ .‬واحلم د هلل رب‬ ‫َخ ر ِة حس نةً وقِ‬ ‫يِف ِ‬
‫َنت‬
‫كأ َ‬ ‫ين َك َف ُروا َوا ْغف ْر لَنَ ا َربَّنَ ا إِنَّ َ‬ ‫َ‬ ‫ذ‬ ‫َْ َ َ‬ ‫َّ ُ َ َ‬ ‫َ‬ ‫ذ‬
‫َ‬ ‫ع‬
‫َ‬ ‫ا‬ ‫ن‬
‫َ‬ ‫ال ّد ْنيَا َح َس نَةً َو اْأل َ َ َ َ َ‬
‫ت َقْلبِنَ ا َعلَى‬ ‫ِ‬ ‫الْع ِزي ز احْل ِ‬ ‫العاملني‪ .‬عباد اهلل ا ّن اهلل يأمر بالعدل واالحسان وايتاءدي القرىب عن‬
‫ص ا ِر ‪ ،‬ثَبِّ ْ‬ ‫ب الْ ُقلُ وب َواألَبْ َ‬ ‫َ‬ ‫ِّ‬
‫ل‬ ‫ق‬
‫َ‬ ‫م‬
‫ُ‬ ‫ا‬ ‫ي‬
‫َ‬ ‫م‬
‫َّ‬ ‫ه‬
‫ُ‬ ‫َّ‬
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ز‬ ‫يم‬ ‫ك‬
‫َ ُ َ ُ‬
‫الفحشاء واملنكر والبغي يعظكم لعلّكم تذ ّكرون‪ .‬فاذكروا اهلل العظيم‬
‫يذكر واسآلون من فضله يعطيكم ولذكر اهلل اكرب‪.‬‬
‫‪Khutbah Jumat‬‬
‫‪Masjid Bustanul Jadid Gurem, 09/09/2016‬‬

Anda mungkin juga menyukai