None 9d2aab52
None 9d2aab52
Diterima: 20-01-2016
Diterima dalam bentuk revisi: 18-08-2016
Disetujui: 22-08-2016
ABSTRAK
Kata kunci: RGTT200K, dosis neutron, MCNP5v1.2, ICRP, ENDF/B-VII, JENDL-4, JEFF-3.1
ABSTRACT
107
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia
Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology
Vol. 17, No 2, Agustus 2016; 107-122 ISSN 1411 - 3481
Modeling and analysis of preliminary calculation of neutron dose rate on normal operating
temperature (Tkernel=1200K) and accident temperature (Tkernel=1800K) of the RGTT200K core
were performed using monte carlo MCNP5v1.2 code. The continuous energy nuclear data
cross-sections was taken from ENDF/B-VII, JENDL-4 and JEFF-3.1 nuclear data files . Double
heterogeneity model in TRISO-coated fuel particles kernel and the pebble of RGTT200K core.
By utilizing EGS99304 code, the 640 amount of energy group structures (SAND-II neutron
group structures) is used in the neutron fluxes and spectrum calculation in RGTT200K reactor.
The RGTT200K reactor core is divided into 25 zones (5 zones in radial and 10 zones in axial
directions), while the modeling of radiation and biological shielding reactor RGTT200K are used
to determine of preliminary neutron dose rate emitted by the neutron source with tally cards are
available in the MCNP5v1.2 code. The calculation result analyses of the neutron dose rate
distributions are determined using a conversion factor of flux-to-dose taken from International
Commission on Radiological Protection, ICRP. The preliminary calculations result show that the
neutrons dose rate using ICRP-74 conversion factor for radiation workers in the radial direction
at the outer end of the shield biologically in operating temperatures are 7.99, 14.30 and 5.66
μSv/h, for the ENDF/B-VII, JENDL-4 and JEFF-3.1, respectively. Meanwhile, at the accident
temperature condition, the neutron dose rate are obtained of 8.77, 5.71 and 10.70 μSv/h for the
ENDF/B-VII, JENDL-4 and JEFF-3.1, respectively. From the result analysis, it appears that the
biological shield have met the safety standards of radiation required, especially for the
calculation of the dose rate of neutrons with file ENDF/B-VII file, for both the normal and
accident operating conditions of the reactor RGTT200K are below the standard requirement of
10 μSv/h (20 mSv/yr). This results is agree well to the BAPETEN Chairmen’s Regulations No. 4
Year 2013. The fulfillment of the safety requirements of radiation with biological shielding
thickness of 100 cm using concrete materials for RGTT200K been achieved well using ENDF/B-
VII files.
108
Analisis Laju Dosis Neutron Teras RGTT200K Dengan
MCNP5 ISSN 1411 – 3481
(Suwoto)
untuk dilakukan. Selain batas keselamatan radiasi = (8 jam) x (5 hari) x (50 minggu) =
teknis dari reaktor temperatur tinggi tersebut 2000 jam) atau setara dengan 10 µSv/jam.
terpenuhi, batas keselamatan operasi juga Analisis laju dosis neutron pada teras
dimaksudkan untuk batas keselamatan dari RGTT200K dimulai dari pemodelan kernel
sisi radiologi. Nilai batas keselamatan partikel berlapis TRISO, bahan bakar pebble
radiologi yang dipersyaratkan bagi reaktor dan pemodelan teras RGTT200K beserta
RGTT200K diantaranya adalah laju dosis reflector, perisai radiasi dan perisai
radiasi di luar teras reaktor. Nilai batas biologisnya. Selanjutnya dilakukan
keselamatan radiasi ini tidak boleh dilampaui perhitungan kuat sumber neutron yang
untuk tujuan keselamatan bagi pekerja dibangkitkan oleh teras RGTT200K yang
radiasi, masyarakat umum dan lingkungan digunakan untuk normalisasi perhitungan
sekitarnya. Sehingga ketebalan perisai Monte Carlo MCNP. Dalam perhitungan laju
radiasi dan perisai biologis untuk reaktor dosis neutron, pada program Monte Carlo
RGTT200K perlu diteliti dengan seksama. MCNP5v1.2 dilakukan modifikasi pada hasil
Penelitian sebelumnya telah dilakukan keluaran yang diinginkan yaitu dengan
analisis distribusi daya dan fluks neutron menambahkan tally F4 dan tally energi yang
(11) dan analisis sensitivitas ketebalan ternormalisasi kuat sumber. Tally
reflektor grafit teras RGTT200K yang merupakan bahasa MCNP untuk
menyimpulkan bahwa penambahan menyebutkan besaran fisika yang diinginkan.
ketebalan reflektor aksial tidak memberikan Dalam penelitian ini pemanfaatan
perubahan reaktivitas teras RGTT200K yang metode probabilistik dengan program monte
signifikan (12), sehingga analisis laju dosis carlo MCNP5v1.2 dengan memanfaatkan
juga dilakukan pada arah radial saja. tampang lintang energi kontinu dari file data
Perhitungan tentang laju dosis neutron teras nuklir ENDF/B-VII, JENDL-4 (14) dan JEFF-
RGTT200K belum pernah dilakukan, 3.1. Program monte carlo MCNP5v1.2
sehingga penelitian ini dilakukan dan sangat merupakan program komputer berbasis
bermanfaat dalam menentukan disain Monte Carlo yang dapat diaplikasikan untuk
perisai radiasi dan perisai biologis teras mensimulasikan perjalanan partikel yaitu
reaktor tersebut. Penelitian serupa pernah neutron, foton, dan elektron. Program ini
dilakukan oleh peneliti lain Romolo Remetti telah dikembangkan oleh LANL (Los Alamos
dkk (13) untuk ukuran reaktor yang berbeda. National Laboratory) – Amerika Serikat.
Berdasarkan peraturan terbaru Perka Untuk melakukan perhitungan laju
BAPETEN No. 4 Tahun 2013 tentang dosis neutron menggunakan program
Proteksi Dan Keselamatan Radiasi Dalam MCNP5v1.2 diperlukan parameter input
Pemanfaatan Tenaga Nuklir, NBD (Nilai yaitu geometri bahan bakar dan teras
Batas Dosis) efektif rerata untuk pekerja RGTT200K, posisi sumber radiasi yang
radiasi ditetapkan 20 mSv (2000 mrem) per berupa reaksi fisi dalam kernel TRISO,
tahun atau 0.01 mSv/jam (1 tahun pekerja jumlah energi bin dengan menggunakan
energy group stucture yang sesuai dengan
109
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia
Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology
Vol. 17, No 2, Agustus 2016; 107-122 ISSN 1411 - 3481
spektrum neutron reaktor jenis HTGR (High pekerja radiasi. Untuk menurunkan dosis
Temperature Gas Cooled Reactor) yang radiasi neutron tersebut, maka di sekitar
akan ditentukan menggunakan program teras reaktor tersebut dipasang perisai
EGS99304. Geometri yang dimasukkan radiasi dan perisai biologis untuk
sebagai parameter input meliputi bahan operasional reaktor RGTT200K yang aman
bakar kernel partikel berlapis TRISO, bahan sehingga memenuhi standar keselamatan
bakar pebble, teras, kanal pendingin helium, radiasi yang disyaratkan oleh Perka
kanal batang kendali dan reflektor serta BAPETEN No. 4 tahun 2013.
perisai radiasi dan perisai biologis.
Perhitungan laju dosis menggunakan 2. DASAR TEORI
Tally Fluks F4 (Flux over a cell), Tally DE Sebelum melakukan perhitungan laju
(Dose Energy) dan Tally DF(E) yang dosis neutron pada teras RGTT200K,
digunakan untuk mengkonversi dari fluks ke diperlukan parameter kuat sumber neutron
dosis dengan faktor tertentu sesuai dengan dan fluks neutron rata-rata yang dihasilkan
besaran faktor konversi yang diperoleh dari teras reaktor tersebut. Pehitungan kuat
referensi Komisi Internasional untuk Proteksi sumber neutron pada teras RGTT200K
Radiasi (International Commission on berdaya termal 200 MWth menggunakan
Radiological Protection, ICRP) dan Komisi persamaan konversi. Nilai kuat sumber
National Amerika untuk Pengukuran dan diperoleh dari perhitungan jumlah reaksi fisi
Proteksi Radiasi (National Commission on yang diperlukan untuk menghasilkan daya
Radiation Protection and Measurements, setiap Watt-nya. Untuk mendapatkan nilai
NCRP) yaitu ICRP-21 (1971), NCRP-38 tersebut digunakan persamaan konversi, (C)
(1971) dan ICRP-74 (2009) (15). pada persamaan (1) (16):
Penambahan tally ini akan memberikan Kuat Sumber Neutron (Neutron
keluaran berupa laju dosis (Sv/jam atau Source Strength, NSS) biasanya
rem/jam) yang dihasilkan pada posisi didefinisikan sebagai jumlah populasi
tertentu pada geometri teras RGTT200K. neutron sesaat (instantaneous neutron
Hasil dari penelitian sangat berguna untuk population) yang dihasilkan dalam reaksi fisi
menentukan disain perisai radiasi hingga dalam waktu satu detik.
perisai biologis sehingga distribusi radiasi
neutron yang menyebar ke seluruh
ruang/daerah di sekitar teras reaktor dapat
diprediksi, sehingga aman khususnya bagi
110
Analisis Laju Dosis Neutron Teras RGTT200K Dengan
MCNP5 ISSN 1411 – 3481
(Suwoto)
NSS P CF ν (2)
dengan:
NSS = Neutron Source Strength (neutron/detik)
P = Daya termal reaktor (watts), RGTT200K= 200 MWth =200x106 Watts
CF = faktor konversi (fisi/watt/detik)
= jumlah rerata neutron diproduksi per kejadian fisi (dari output MCNP)
neutron
2 Tally F 4 ( F 4 )(1/cm2 ) * NSS (neutron/detik) (3)
cm .detik
dengan:
Tally F4 (F4) adalah hasil output perhitungan MCNP (1/cm2), NSS = Neutron Source Strength
(kuat sumber neutron) dalam (neutron/detik)
100
ICRP-21 (1971)
Flux to Dose Coversion Factor (mrem/h)/(n/cm2.s)
NCRP-38, ANSI/ANS-6.1.1-1977
ICRP-74 (2009)
10-1
10-2
10-3
10-10 10-9 10-8 10-7 10-6 10-5 10-4 10-3 10-2 10-1 100 101 102
Energi Neutron (MeV)
111
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia
Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology
Vol. 17, No 2, Agustus 2016; 107-122 ISSN 1411 - 3481
112
Analisis Laju Dosis Neutron Teras RGTT200K Dengan
MCNP5 ISSN 1411 – 3481
(Suwoto)
Tabel 1. Spesifikasi teknis bahan bakar TRISO dan pebble untuk teras RGTT200K menggunakan
TRISO=0,092cm (17,18).
PARTIKEL BERLAPIS TRISO (Coated Fuel Particles)
Material Kernel Bahan Bakar UO2
Diameter kernel, cm 0,05
Enrichment, % (U-235) 10,0
Densitas kernel, g/cm3 10,4
Diamater total kernel + lapisan TRISO, cm 0,092
Pelapisan (Coating layer)
Material lapisan coating (dimulai dari kernel)) C/IPyC/SiC/OPyC
Ketebalan lapisan coating, cm 0,0095/0,0040/0,0035/0,004
Densitas lapisan coating, g/cm3 1,05/1,90/1,38/1,90
BAHAN BAKAR PEBBLE
Diameter pebble, cm 6,00
Diameter daerah aktif bahan bakar, cm 5,00
Tebal matriks grafit outer shell, cm 0,50
Densitas matrik grafit outer shell, g/cm3 1,75
Gambar 3. Pemodelan geometri teras RGTT200K dengan MCNP5v1.2 beserta pemodelan perisai
biologisnya.
113
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia
Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology
Vol. 17, No 2, Agustus 2016; 107-122 ISSN 1411 - 3481
a. b. c.
a. Kernel TRISO dalam kisi SC, b. Bahan pebble dalam BCC, c. Teras RGTT200K berisi bahan bakar
pebble dengan fraksi packing 61 %.
Gambar 4. Pemodelan pebble dalam sel kisi BCC yang akan digunakan dalam mengisi teras RGTT200K
dengan MCNP5v1.2 dan Visual Editor.
114
Analisis Laju Dosis Neutron Teras RGTT200K Dengan
MCNP5 ISSN 1411 – 3481
(Suwoto)
Pemodelan teras reaktor RGTT200K bakar bola (pebble) sebesar bola tenis
beserta batang kendali, kanal helium dan (diameter 6 cm), seperti pada Gambar 4.
konus pengeluaran bahan bakar pebble
Bahan bakar pebble tersebut
menggunakan MCNP5v1.2 dengan
kemudian dimasukkan dalam teras reaktor
memanfaatkan pustaka data tampang
RGTT200K dalam 25 zona dengan
lintang energi kontinu dari file ENDF/B-VII,
memodelkan terlebih dahulu menggunakan
JENDL-4 dan JEFF-3.1 Penentuan grid
kisi BCC (Body Centered Cubic) sedemikian
energi bin / jumlah group structure yang
rupa sehingga diperoleh fraksi packing
sesuai dengan spektrum neutron reaktor
sebesar 61 % (nilai optimal untuk HTGR
RGTT200K menggunakan program
berbahan bakar pebble).
EGS99304. Pemodelan perisai radiasi
hingga perisasi biologis reaktor RGTT200K
6. HASIL DAN PEMBAHASAN
untuk penentuan awal laju dosis neutron
Seluruh perhitungan dilakukan
yang dipancarkan oleh sumber neutron
menggunakan program monte carlo
dengan kartu tally yang tersedia dalam
MCNP5v1.2 dengan opsi tipikal KCODE dan
program MCNP5v1.2 yang disesuaikan
KSRC pada temperatur kernel 1200K untuk
dengan faktor konversi fluks neutron ke
kondisi temperatur operasi normal dan
dalam laju dosis neutron menurut referensi
1800K untuk kondisi temperatur operasi
terbaru yaitu ICRP-74 (2009). Perhitungan
kecelakaan. Setiap siklus KCODE terdiri
laju dosis neutron dilakukan untuk kondisi
atas 1000 neutron dimana jumlah eksaknya
operasi normal (Tkernel=1200K) dan kondisi
bervariasi dari siklus ke siklus, dimulai dari
kecelakaan (Tkernel=1800K).
titik sumber fisi yang ditentukan dalam siklus
Pemodelan heterogenitas bahan
sebelumnya. Hasil perhitungan didasarkan
bakar partikel berlapis TRISO menggunakan
pada 1000 siklus total dengan 10 siklus
program Monte Carlo MCNP5v1.2 dilakukan
pertama dilompati sebelum perhitungan tally
dengan membagi bahan bakar pertikel
dimulai untuk memastikan bahwa distribusi
berlapis TRISO menjadi enam zona dimulai
sumber sudah stabil. Konvergensi distribusi
dari dalam yaitu: zona 1 berisi kernel UO2,
sumber fisi harus dicapai guna
zona 2 berisi lapisan buffer grafit berpori,
mendapatkan hasil perhitungan dengan
zona 3 berisi lapisan pirolitik-karbon bagian
akurasi yang cukup tinggi secara statistik.
dalam (IPyC), zona 4 berupa lapisan silikon
Nilai konvergensi untuk perhitungan faktor
karbida (SiC), zona 5 berisi lapisan piro-
multiplikasi sangat sensitif pada distribusi
karbon bagian luar (OPyC) dan lapisan 6
sumber awa. Sumber fisi awal diletakkan
berisi bahan matrik grafit. Bahan bakar
dalam pusat sel kisi kubik sederhana pada
berlapis TRISO tersebut didispersikan
pusat koordinat (0,0:0,0:0,0). Kondisi batas
dalam matrik grafit dengan kisi SC (Simple
vakum dikenakan pada semua permukaan
Cubic) sehingga berbentuk bola diameter 5
luar sistem perangkat yang dianalisis
cm dan dilapisi lagi dengan grafit shell
setelah memasukkan material dan sifat-sifat
setebal 0,5 cm sehingga membentuk bahan
lain seperti importance neutron ke dalam
115
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia
Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology
Vol. 17, No 2, Agustus 2016; 107-122 ISSN 1411 - 3481
setiap sel kisi yang didefinisikan. Data yang digunakan untuk menghitung distribusi
hamburan termal S(α,β) dengan spesifikasi fluks neutron yang dibangkitkan teras
grph.65t diaplikasikan untuk memodelkan RGTT200K pada rentang energi neutron
interaksi neutron dengan grafit pada energi mulai 10-9 MeV hingga 20 MeV, disajikan
termal di bawah ~4 eV. dalam Gambar 5. Dari Gambar tersebut
Spektrum neutron rata-rata pada zona tampak bahwa profil distribusi spektrum
di dalam teras dapat ditentukan dengan neutron maksimum terjadi pada teras
bantuan menggunakan kartu tally F4, RGTT200K terjadi bagian TENGAH teras
sementara kartu tally En digunakan untuk yaitu sebesar 7.7849E20 1/cm2.det.MeV
mendapatkan fluks neutron yang diperoleh pada energi neutron sekitar 3,50x10-8 MeV
berdasarkan bin energi yang dipilih yaitu (0,035eV).
sebanyak 640 kelompok energi (SAND-II
group structure). Distribusi spektrum neutron
1017
1016
1015
1014
1013
1012
1011
1010 Zona-75
109 Zona-76
Zona-77
108
Zona-78
107 Zona-79
106
105
104
10-10 10-9 10-8 10-7 10-6 10-5 10-4 10-3 10-2 10-1 100 101 102
Energi Neutron (MeV)
Gambar 5. Spektrum energi neutron teras RGTT200K pada bagian tengah teras (Tkernel= 1200K).
Semua perhitungan laju dosis neutron sehingga diperoleh distribusi laju dosis
dilakukan mengguakan program monte carlo neutron teras RGTT200K seperti terlihat
MCNP5v1.2, dengan menggunakan tally pada Gambar 6 untuk kondisi temperatur
fluks (tally F4) dan faktor konversi Flux-to- operasi normal (Tkernel=1200K) dan Gambar
Dose dikalikan dengan Nilai Kuat Sumber 7 untuk kondisi kecelakaan (Tkernel=1800K),
(NSS) sebagai tally multiplier (FM card),
116
Analisis Laju Dosis Neutron Teras RGTT200K Dengan
MCNP5 ISSN 1411 – 3481
(Suwoto)
R G T T 2 0 0 K , T k e r n e l = 1 2 0 0 K , T e b a l P e r is a i b io lo g is = 1 0 0 c m
107
E N D F /B - V II
J E N D L - 4 .0
U O 2-1 0 % (U 235)
J E F F - 3 .1
106 IC R P - 7 4 ( 2 0 0 9 )
105
Laju Dosis Neutron ( Sv/jam)
104
D A E R A H T E R A S A K T IF
103 R G TT200K
DAERAH REFLEKTOR
G R A F IT
102
101 D A E R A H P E R IS A I
B IO L O G IS ( B E T O N )
100
0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350
A r a h R a d ia l T e r a s R G T T 2 0 0 K ( c m )
Gambar 6. Hasil perhitungan distribusi laju dosis neutron teras RGTT200K, pada kondisi temperatur
kernel Tkernel= 1200K.
R G T T 2 0 0 K , T k e rn e l = 1 8 0 0 K , T e b a l P e ris a i b io lo g is = 1 0 0 c m
107
E N D F /B -V II
U O 2 -1 0 % (U )
235 J E N D L -4 .0
106 J E F F -3 .1
IC R P -7 4 (2 0 0 9 )
105
Laju Dosis Neutron ( Sv/jam)
104
D A E R A H T E R A S A K T IF
103 RG TT200K
DAERAH REFLEKTOR
G R A F IT
102
101 D A E R A H P E R IS A I
B IO L O G IS (B E T O N )
100
0 25 50 75 100 125 150 175 200 225 250 275 300 325 350
A ra h R a d ia l T e ra s R G T T 2 0 0 K (c m )
Gambar 7. Hasil perhitungan distribusi laju dosis neutron teras RGTT200K, pada kondisi operasi
temperatur kernel, Tkernel= 1800K.
117
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia
Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology
Vol. 17, No 2, Agustus 2016; 107-122 ISSN 1411 - 3481
Dengan ketebalan perisai biologis tampang lintang data nuklir 92-U-235 dan
setebal 100 cm yang terbuat dari beton, dari 92-U-238.
gambar 6 tersebut tampak bahwa pada Dari kedua kondisi operasi reaktor
bagian radius terluar perisai biologis (posisi RGTT200K, baik kondisi temperatur operasi
radial 345 dari pusat teras atau ketebalan 95 Tkernel=1200K maupun kondisi temperatur
cm) perhitungan hasil laju dosis neutron kecelakaan Tkernel=1800K, perhitungan laju
dengan Monte Carlo MCNP5v1.2 dosis neutron menggunakan file data nuklir
menggunakan file ENDF/B-VII dan JEFF-3.1 ENDF/B-VII memberikan nilai yang sangat
(ENDF/B-VII= 7,99 Sv/jam dan JEFF-3.1= bagus yaitu di bawah nilai standar
5,66 Sv/jam) pada kondisi temperatur persyaratan yang berlaku, yaitu 10 µSv/jam.
operasi (Tkernel=1200K) sudah berada di Namun demikian dari segi keselamatan
bawah nilai yang dipersyaratkan peraturan radiasi, ketebalan perisai biologis yang
yang berlaku yaitu 10 Sv/jam. Sementara terbuat dari material beton untuk reaktor
perhitungan menggunakan file data nuklir RGTT200K dengan ketebalan 100cm telah
JENDL-4 memberikan nilai laju dosis terpenuhi dengan baik bila menggunakan
Sementara untuk posisi arah radial fluks ke dalam laju dosis sesuai referensi
yang sama, seperti ditunjukkan pada ICRP-74, diperoleh hasil perhitungan bahwa
Gambar 7, laju dosis neutron pada kondisi laju dosis neutron untuk teras RGTT200K
perhitungan menggunakan file data nuklir (U235) menggunakan file data nuklir ENDF/B-
ENDF/B-VII, JENDL-4 dan JEFF-3.1 VII untuk kondisi operasi normal dan
memberikan nilai laju-dosis neutron masing- kecelakaan memberikan nilai laju dosis
masing adalah : 8,77; 5,71 dan 10,70 neutron pada daerah terluar perisai biologis
µSv/jam. Hasil perhitungan dengan file data pada posisi radial 345 cm dari pusat teras
persyaratan yang berlaku sekitar 6,29 % dan 8,77 µSv/jam, sehingga masih aman
Dari kedua perhitungan dengan tipe Untuk menjaga pekerja radiasi aman
temperatur kernel yang berbeda, dan terlindungi dari radiasi neutron sesuai
perhitungan menggunakan file JENDL-4, pada Perka Bapeten No. 04 tahun 2013
tidak menghasilkan nilai yang konsisten, tentang Proteksi Dan Keselamatan Radiasi
yang disebabkan adanya pengaruh tampang Dalam Pemanfaatan Energi Nuklir yang
lintang nuklir yang digunakan, khususnya menetapkan nilai batas dosis efektif rerata
118
Analisis Laju Dosis Neutron Teras RGTT200K Dengan
MCNP5 ISSN 1411 – 3481
(Suwoto)
untuk pekerja radiasi adalah 20 mSv/tahun 4. Michael J. Kania, Heinz Nabielek, Karl
(10 µSv/jam), maka ketebalan perisai Verfondern, Hans-Josef Allelein, “Testing
biologis teras RGTT200K untuk 100 cm of HTR UO2 TRISO fuels in AVR and in
sudah memenuhi persyaratan dengan material test reactors”, Journal of Nuclear
perhitungan menggunakan file ENDF/B-VII. Materials, 2013 441, 545–562.
5. Hoai Nam Tran, Van Khanh Hoang,
8. UCAPAN TERIMA KASIH “Neutronic characteristics of an OTTO
Penulis mengucapkan terima kasih refueling PBMR”, Nuclear Engineering
kepada Dr. Jupiter Sitorus Pane, M.Sc. and Design, 2012; 253, 269 – 276.
selaku Kepala Bidang Fisika dan Teknologi 6. AlleleinaB H.J., Kania M.J., Nabieleka H.,
Reaktor (BFTR) – PTKRN BATAN atas saran Verfondern K., “Thorium Fuel
dan perbaikan, sehingga makalah ini dapat Performance Assessment in HTRs”,
ditulis dan diselesaikan dengan baik. Nuclear Engineering and Design, 2014;
Dorongan semangat dan bantuan serta 271, 166–170
diskusi dari rekan BFTR sangat kami dihargai. 7. Piyatida Trinuruk, Toru Obara, “Particle-
Penelitian ini sepenuhnya dibiayai oleh DIPA type burnable poisons for thorium-based
PTKRN 2015. fuel in HTGR", Energy Procedia, 2015;
71, 22 – 32
9. DAFTAR PUSTAKA 8. Jonnet J., Kloosterman J.L., Boer B.,
1. M. Dhandhang Purwadi, “desain “Performance Of TRISO Particles Fueled
konseptual sistem reaktor daya maju With Plutonium and Minor Actinides in A
kogenerasi berbasis RGTT”, Prosiding PBMR-400 Core Design”, Nuclear
Seminar Nasional Ke-16 Teknologi dan Engineering and Design, 2010;
Keselamatan PLTN serta Fasilitas Nuklir, 240,1320–1331.
Surabaya, ISSN: 0854-2910, 28 Juli 9. Adem Acir, Hasan Coskun, “Neutronic
2010. Analysis of The PBMR-400 Full Core
2. Yan X., Noguchi H.,Sato H., Tachibana Using Thorium Fuel Mixed With
Y., Kunitomi K., Hino R., “A hybrid HTGR Plutonium or Minor Actinides” Annals of
system producing electricity, hydrogen Nuclear Energy, 2012; 48, 45–50.
and such other products as water 10. M. Dhandhang Purwadi, ”Analisis dan
demanded in the middle east”, Nuclear optimasi desain sistem reaktor gas
Engineering and Design, 2014; 271, 20– temperatur tinggi RGTT200K dan
29,. RGTT200KT”, Jurnal Teknologi Reaktor
3. Geschwindt J.R., Lommers L.J., Nuklir - TRI DASA MEGA, Vol. 14 No.1
Southworth F.H., Shahrokhi F., Pebruari 2012, Hal. 1-14, ISSN:1411–
“Performance and optimization of an 240X, Akreditasi LIPI Nomor :
HTR cogeneration system”, Nuclear 266/AU1/P2MBI/05/2010.
Engineering and Design, 2012; 251, 297- 11. Suwoto, Zuhair, “Analysis on the
300. calculation of power and thermal neutron
119
Jurnal Sains dan Teknologi Nuklir Indonesia
Indonesian Journal of Nuclear Science and Technology
Vol. 17, No 2, Agustus 2016; 107-122 ISSN 1411 - 3481
fluxd distribution for RGTT200K reactor”, 16. Dawahra S., Khattab K., “Calculation of
submitted to International Conference on the power distribution in the fuel rods of
Nuclear Energy Technology Seminar in the low power research reactor using the
conjuntion of The 2rd National Seminar on MCNP4C code”, Annals of Nuclear
Nuclear Energy Technology, Denpasar, Energy Volume, 2011; 38, 2859–2862.
Bali, 15-16 October 2015. 17. Hoai Nam Tran, “Fuel burnup
12. Suwoto, Zuhair, “Analisis sensitivitas performance of an OTTO refueling
ketebalan reflektor grafit teras pebble bed reactor with burnable poison
RGTT200K menggunakan perhitungan loading”, Progress in Nuclear Energy,
Monte Carlo”, Jurnal Pengembangan 2012; 60, 47-52.
Energi Nuklir, Vol. 16, Nomor 2, 18. Zuhair, Suwoto, Putranto Ilham Yazid,
Desember 2014, ISSN: 1410-9816, “Investigasi parameter bahan bakar
Akreditasi LIPI No. 545/AU2/P2MI- pebble dalam perhitungan teras thorium
LIPI/06/2013. RGTT200K”, Jurnal Sains dan Teknologi
13. Romolo Remetti, Giulio Andreoli, Silvina Nuklir Indonesia, Volume 14 Nomor 2,
Keshishian, “Monte Carlo calculation of Agustus 2013, ISSN 1411-3481,
the neutron effective dose rate at the Akreditasi LIPI No. 404/AU2/P2MI-
outer surface of the biological shield of LIPI/04/2012
HTR-10 reactor”, Nuclear Engineering 19. Charles D. Harmon, Robert D. Busch,
and Design, 2012; 243,148–152. Judith F. Briesmeister, R. Arthur Forster,
14. K. Shibata, O. Iwamoto, T. Nakagawa, et. “Criticality calculation with MCNP: A
al., “JENDL-4.0: A New Library for primer”, LA-12827-M, Manual, UC-714,
Nuclear Science and Engineering”, J. August 1994.
Nucl. Sci. Techn, 2011; 48, 1. 20. Mehmet Türkmen, Üner Çolak, “Effect of
15. Dann C. Ward, “Impact of switching to pebble packing on neutron spectrum and
the ICRP-74 neutron flux-to-dose the isotopic composition of HTGR fuel”,
equivalent rate conversion factors at the Annals of Nuclear Energy 46, 2012; 29–
sandia national laboratory building 818 36.
neutron source range”, SANDIA
REPORT SAND2009-1144, March 2009.
120
Analisis Laju Dosis Neutron Teras RGTT200K Dengan
MCNP5 ISSN 1411 – 3481
(Suwoto)
121