PENDAHULUAN
Islam adalah agama yang membawa misi rahmat lil ‘alamin (rahmat
sebagai satu-satunya cara yang sah untuk berketurunan. Tidak kurang dari 80
Status hukumnya akan mengikuti kondisi ruang dan waktu. Sunnah Nabi
sendiri menunjukkan betapa persoalan ini bisa berbeda dan berubah dari satu
kondisi ke kondisi lain. Karena itu, pilihan monogami atau poligami bukanlah
sesuatu yang didasarkan pilihan bebas, melainkan harus selalu merujuk pada
1
memandang kedudukan dan derajat perempuan berada di bawah laki-laki maka
kedudukan dan derajat perempuan itu terhormat dan setara dengan laki-laki,
tindakan moral lainnya. Akan tetapi pada zaman sekarang ini tidak menutup
mena) kaum pria, dan sebagian lagi berasal dari perbedaan kecenderungan
empat orang istri. Ketentuan itu termaktub dalam pasal 3 dan 4 Undang-
Undang Perkawinan dan Bab XI pasal 55 s/d 59 KHI. Dalam KHI antara lain
disebutkan bahwa syarat utama beristri lebih dari seorang, suami harus mampu
berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anaknya (pasal 55 ayat 2). Selain
syarat utama tersebut, ada lagi syarat lain yang harus dipenuhi sebagaimana
termaktub dalam pasal 5 UU No. 1 Tahun 1974, yaitu adanya persetujuan istri
dan adanya kepastian bahwa suami mampu menjamin kehidupan istri-istri dan
2
anak-anak mereka. Perkawinan poligami adalah suatu perkawinan yang
berpoligami adalah :
2. istri mengalami cacat badan atau penyakit yang tidak kunjung sembuh.
Ketiga alasan yang tertuang di atas tidak sesuai tuntutan Allah swt
seperti yang tertuang dalam Q.s. An–Nisa’ ayat 16 yang artinya: "Dan
pergaulilah dengan mereka (istri) secara patut. Kemudian, bila kamu tidak
menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena boleh jadi kamu tidak menyukai
Dengan merujuk ayat di atas tampak dengan jelas bahwa semua alasan
dihayati dengan hati yang jernih, mau tidak mau harus diakui bahwa kondisi
istri yang mandul atau berpenyakit bukanlah kondisi yang disengaja. Kondisi
itu lebih merupakan takdir dari Tuhan, karena tidak ada istri yang
menginginkan dirinya sehat, hanya saja tidak semua keinginan manusia dapat
terwujud sesuai harapan. Akan tetapi pada prakteknya, pelaku poligami tidak
3
berdasar pada hal tersebut bahkan justru pelaku menyimpangkan hal-hal
tersebut. Secara jasmani dan rohani sang istri masih dapat melakukan seluruh
disinilah muncul suatu konflik antara teori dan praktek, artinya syarat-syarat
yang telah disebutkan diatas tadi sama sekali tidak dijadikan acuan orang
mampu memberikan kepuasan batin. Faktor inilah yang patut diduga sering
Suruh. Ada empat kasus praktek perkawinan poligami yang akan dikaji oleh
penulis.
itu terjadi dan sah secara hukum (baik perundang-undangan yang dibuat oleh
poligami tidak hanya menimbulkan rasa kekecewaan terhadap istri, tetapi juga
Istri yang dipoligami selalu merasa tersisihkan karena suami cenderung lebih
4
sehingga bukanlah surga yang diperoleh tetapi akan menambah dosa
B. Rumusan masalah
terhadap istri-istrinya?
C. Tujuan penelitian
3. Untuk mengetahui konsep adil yang diterapkan oleh suami terhadap istri-
5
5. Untuk mengetahui bagaimana tinjauan Hukum Islam dan Perundang-
D. Manfaat penelitian
Adapun manfaat yang hendak dicapai dari penelitian skripsi ini adalah :
1. Teoritis
2. Praktis
a. Progdi AS
b. KUA
c. Masyarakat
6
E. Penegasan istilah
penulis ajukan, maka perlu kiranya penulis jelaskan pengertian serta maksud
1. Poligami
mengawini beberapa (lebih dari satu) istri dalam waktu yang bersamaan
2. Hukum Islam
dan diyakini berlaku mengikat bagi semua pemeluk Islam. (Ali, 2000 :
112)
peraturan tertulis yang berlaku umum dan dibuat oleh penguasa atau
7
4. Perilaku Poligami
seperti yang diajarkan oleh syari’at Islam. Benarkah dalam praktek poligami
dibutuhkan oleh istri dan anak-anaknya. Sebagaimana kita tahu bahwa peran
pelaku poligami dituntut lebih dari yang bukan poligami karena tanggung
F. Tinjauan Pustaka
kasus poligami, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk terus dikaji dan
Dengan demikian diharapkan penelitian ini tidak sama dengan yang sudah
hanya terbatas pada teori saja, seperti pada penulisan skripsi yang ditulis oleh
8
Sudibyo (2001:25) yang berjudul "Konsep Keadilan Dalam Berpoligami
perkawinan poligami harus sesuai dengan apa yang ada di dalam aturan Islam
serta penerapan konsep keadilan yang benar menurut Al-Qur’an dan hukum
Tuhan. Menurutnya, adil di sini tidak hanya adil dalam pemberian nafkah saja
tetapi juga adil terhadap pembagian terhadap cinta dan kasih sayang kepada
Bukan hanya itu, adil terhadap pemberian kasih sayang kepada anak-anaknya
Begitu juga karya dari Siti Mulyani (1997:18) yang mengangkat tema
bahwa poligami yang dilakukan oleh suami terhadap istri adalah merupakan
unsur diskriminasi sosial maupun kejiwaan. Tidak hanya itu, jika dilihat dari
sisi suami itu sendiri maka tampak sangat jelas unsur yang terkandung di
perempuan yang jelas-jelas lebih merasakan dampak dari poligami itu sendiri.
9
memaparkan pendapat bahwa adanya kontradiksi di antara izin untuk beristri
sampai empat orang dan keharusan untuk berlaku adil kepada mereka dengan
Hukum Islam yang tradisional memberikan hak kepada kaum wanita untuk
oleh suami mereka). Dari sudut pandang agama yang normatif keadilan
terhadap istri yang memiliki posisi lemah ini tergantung kepada kebaikan
bahwa izin untuk berpoligami itu hanya untuk sementara waktu dan tujuan
ideal moral yang harus diperjuangkan masyarakat karena poligami itu tidak
tentang hal tersebut, dan hal inilah yang ingin penulis bahas lebih lanjut
10
khususnya praktek di lapangan. Hal inilah yang membuat peneliti mencoba
menggali kembali tentang poligami, meskipun telah banyak pula para peneliti
G. Metode Penelitian
Metode dalam hal ini diartikan sebagai salah satu cara yang harus
yuridis empiris, yaitu sebagai usaha mendekati masalah yang diteliti sifat
hukum yang nyata atau sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan.
perkawinan poligami.
11
Jenis penelitian dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian
b. Kehadiran Peneliti
di mana ada interaksi antara peneliti dengan subyek penelitian. Dalam hal
subyek peneliti, dengan kata lain penelitian ini telah diketahui oleh subyek
penelitian.
c. Lokasi Penelitian
d. Sumber data
a. Data primer
12
informan seperti keluarga, tetangga, orang-orang terdekat, maupun
1 2
b. Data sekunder
13
e. Prosedur Pengumpulan Data
umum.
14
Dengan berada dalam situasi lapangan yang nyata, kecenderungan
15
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
h. Tahap-Tahap Penelitian
H. SISTEMATIKA PENULISAN
16
Untuk memudahkan dalam pembahasan dan pemahaman yang lebih lanjut
dan jelas dalam membaca penelitian ini, maka disusunlah sistematika penulisan
Bab I Pendahuluan; Bab ini berisi Latar Belakang Masalah, Fokus Penelitian,
berisi tentang Pendekatan dan Jenis Penelitian, Kehadiran Peneliti, Lokasi Penelitian,
Bab II Poligami; bab ini berisi Poligami Menurut Hukum Islam, Sejarah
Poligami, Syarat Poligami, Hukum Poligami Dalam Islam, Akibat Hukum Dari
Bab III Praktik Perkawinan Poligami Di Desa Suruh Kab. Semarang; bab ini
berisi tentang Gambaran Umum Desa Suruh, Jaminan Terhadap Identitas Diri dan
Perkawinan Poligami Di Desa Kab. Semarang. Bab ini berisi tentang Analisis
Terhadap Faktor Suami melakukan Poligami dan Analisis Terhadap pendapat istri
17
BAB II
POLIGAMI
bahasa Yunani gabungan dari dua kata poli dan polus yang berarti banyak,
Hukum Islam poligami berarti suatu perkawinan yang dilakukan oleh salah
satu pihak (suami) mengawini beberapa (lebih dari satu) istri dalam waktu
(Mulia, 2000:2)
18
Islam memperbolehkan seseorang untuk berpoligami, tetapi hanya
terbatas pada jumlah bilangan istri yaitu hanya dengan 4 orang istri dan
mampu bersikap adil dalam memenuhi semua kebutuhan istri-istri dan anak-
suami ingin melakukan poligami maka harus dengan ijin dari istri, baik
1. Sejarah poligami
Karena itu tidak benar apabila ada tuduhan bahwa Islam yang
yang tidak menganut Islam, seperti Afrika, India, Cina, dan Jepang.
(Ali:2001)
19
Agama Nasrani pada mulanya tidak mengharamkan poligami,
karena tidak ada satu ayatpun dalam Injil yang secara tegas melarang
2. Syarat Poligami
yaitu :
sembuh.
20
Selain alasan-alasan di atas, dijelaskan pula bahwa pelaku
anaknya, baik dari istri pertama maupun kedua serta berlaku adil sesuai
21
asas monogami. Dalam situasi dan kondisi tertentu laki-laki muslim di
maka dilarang kawin dengan perempuan lebih dari satu, sama seperti
Allah berfirman:
IJĩ Ĝ
IJΊʼnīăΛΞăΕ▪ĬăΏÈ●Ĝ
ăŧ ĽΕΉ
ė ăΒÈΏąΎʼn΅ IJΉăĝ Ĝ
IJǻ Ĝ
ăΏėΜ
ĄĸÈ΅ ąΔĜ
IJ₤ ΞăΏĜ
ăĨăΣ▪Ή
ėΠ
ėΜ
ʼnΉΜ
ĄẃăħĜ
┤ΉIJāΞăΔąŊIJāă ÈΉ
IJŌąΎʼn΅ ĄΔĜ
ăΐ ąΡIJāąĦIJ΅ IJΊăΏĜ
ăΏąΛIJā♥ģăŋÈķ
Artinya:
Dan jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil terhadap
empat. Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka
demikian itu adalah lebih dekat kepada tidak berbuat aniaya. (Q.S An
Nisa: 3)
22
seorang istri mereka, maka tidak termasuk dosa. Rasulullah s.a.w
Artinya :
Engkau cela atas sesuatu yang Engkau miliki tapi aku tidak memilikinya.
namun harus ada alasan-alasan yang tepat seperti yang diatur dalam
rohani.
23
tidak diperlakukan adil oleh orang tuanya. Hal ini juga menyangkut
Pada umumnya perkawinan hanya memiliki satu orang istri saja, tetapi
lain hal dengan penelitian ini, dalam penelitian ini dapat diambil
yang baik serta menjaga hati mereka dari fitnah yang keji. Karena
yang tidak pada umumnya, karena bukan persoalan yang mudah jika
suatu perkawinan memiliki pasangan lebih dari satu orang dan tinggal
24
dalam satu atap. Mengingat perkawinan bukanlah persoalan yang
anggota keluarga. Tidak ada kata lebih baik dari A atau B dan lainnya,
5. Hikmah Poligami
25
yang harus dilindungi. Tidak ada jalan yang terbaik untuk melindungi
mereka selain dengan mengawini mereka dan tidak ada jalan untuk
memperbanyak keturunan.
lebih banyak dari laki-lakinya, seperti yang lazim terjadi di negara yang
26
perempuan untuk berketurunan terbatas sampai usia antara 40 hingga
Janganlah kamu mendekati perbuatan zina, sungguh zina itu keji dan
anak serta punya istri yang dapat mengatur rumah tangganya. Dalam
keadaan seperti ini apakah suami harus tetap rela dengan menanggung
atau mandul, yang tidak dapat mengatur rumah tangganya, dan beban
27
istrinya? Ataukah kasih sayang suami istri itu tetap diteruskan tetapi
suami kawin dengan perempuan lain tanpa harus berpisah dengan istri
akan puas kalau hanya dilayani oleh seorang istri, maka sebagai
Perkawinan.
hak setiap anggota keluarga. Hal utama yang menjadi pijakan dari
28
Undang-undang ini adalah asas monogami, tetapi didalamnya pun
seorang suami yang ingin memiliki istri lebih dari seorang harus
lagi, ialah:
kunjung sembuh
ialah:
lebih dari seorang harus mendapat ijin terlebih dahulu dari istri
29
Pemohon harus memiliki jaminan kehidupan yang layak
yang sah menurut hukum dan agama. Bahwa suatu perkawinan yang
dilakukan dengan istri kedua, ketiga, atau keempat tanpa izin dari
tidak dapat menjadi pihak dalam perjanjian atau apabila tidak ada
tidak dapat memaksakan untuk memberikan ijin terhadap suami. Hal ini
Pengadilan Agama, dan terhadap penetapan ini istri atau suami dapat
30
BAB III
Desa Suruh terletak 15 km dari Kota Salatiga yang memiliki luas 505
Kondisi cuaca yang sejuk dan curah hujan yang cukup tinggi di
31
disekelilingnya. Praktik perkawinan poligami sangat erat hubungannya
yang pertama pada tahun 1993, kemudian menikah lagi pada tahun 1997.
Awalnya suami hanya bercanda saja dengan istri saat bangun tidur, ia
“ ora, kok lucu wae mi..,aku kok yo ngimpi nikah meneh? ” dan istri
menjawab dengan candaan “yo ra popo tow bi..,nek emang wes siap?” l
suami berujar “ aku gelem wae ning umi wae sing golekke calonne aku
ga pengen golek dewe, ngko wedi nak ono opo-opo kan iki gawe
kebaikan awake dewe mi...” sang istri pun menanggapi “ yo ga popo bi,
nek pancen wes siap,iyo tapi ga usah kesusu laah...” Setelah beberapa
hari dari kejadian itu tanpa sengaja Ussy melihat pesan singkat di
tapi dia hanya mencari calon yang usianya jauh lebih muda, kisaran 19-
32
23 tahun dengan alasan masih dalam masa produktif untuk memperoleh
keturunan. Akhirnya ada 2 calon yang membuat Ussy tertarik yaitu dari
Lampung dan Boyolali, tapi setelah dipikir lagi kalau harus ke Lampung
ada orang tua yang mau dan bisa menjaga anak-anak, tapi kan kasian
kalo harus ditinggal jauh sama Abi dan Uminya? akhirnya Ussy
bercakap-cakap “ umi.. kenapa ya kok saya waktu liat raut wajah umi
kalo suaminya mau nikah lagi? kata Khadijah, lalu Ussy menegaskan
“ ya kalo anti udah siap ana ga masalah kok, yang penting anti harus
“ insyaallah ana sudah siap umi.., ana sudah ikhtiar dan istikharah,
“ ya sudah kalo gitu, anti harus tau kalo suami ana ini juga
sudah hidup bersama dan sudah punya anak sekian banyaknya, anti bisa
keputusan kepada saya” ujar Khadijah. Dalam hati Ussy sedikit kuatir
33
keputusannya itu, akhirnya tidak lama proses perkenalan pun berlanjut
proses awal sampe akhir setuju dan ga ada masalah, ya aku tak lanjut
aja? Tapi kalo ga setuju, mending aku tak mundur ae.. daripada nanti jd
ga baik akhirnya?”
Khadijah belajar menjadi istri yang baik dengan bimbingan Ussy pada
terpisah, dengan alasan untuk lebih belajar mandiri dan lebih terampil
disini terus toh..? lagian kan kalo di syari’ itu kan udah jelas, yang
penting pas waktu malamnya harus sama-sama adil.. kalo disni Cuma 2
34
juga menanyakan tentang biaya materiil, bagaimana pembagian nafkah
Hal ini bertentangan dengan pendapat dari Hadi Suryo warga dari
Islam yang selama ini dipelajari, dengan alasan bahwa wanita di dunia
35
Pada saat melakukan wawancara, peneliti menanyakan beberapa
hal kepada obyek. “sebenere apa to mbak yang bikin mbak bersedia
agama,ya sedikit demi sedikit lah yaa...kan waktu itu kebetulan saya
baru belajar agama, dan emang saya juga yatim piatu. Setelah orang
tua saya meninggal saya diurus keluarga paman sampai akhirnya saya
menikah..” dan pada waktu itu saya juga merasa kehilangan sosok
Awalnya saya merasa bahwa poligami itu bukan hal yang aneh, karena
memang pada dasarnya boleh... kalo dilihat dari jumlah laki-laki dan
jauh lebih sedikit ketimbang yang perempuan, maka bagi siapa aja yang
sudah siap dan mampu secara financial itu mbok ya’o menikahi salah
kaya’ gitu, tapi ya mungkin aja karena emang ga siap dari segi materi
tapi dari segi lahir udah siap... tapi ada juga yang lahir udah siap tapi
materi ga siap, makanya mereka itu minta dikasih saran ato mungkin
contoh dulu laah?” kalo orang yang berilmu itu kan bisa memberikan
contoh yang baik... dan akhirnya mbak Kenanga dan suami sepakat
36
untuk mencarikan istri kedua, dan itu juga beliau sendri yang nawarke
bisa ketemu sama suami?” Emi menjawab “ dulu saya itu sudah lama
laah... kebetulan kita itu juga punya yaa..bisa dibilang visi yang sama.”
saya.. dan dari awal komitmen itu bukan untuk yang laen-laen tapi bisa
temen yang akhirnya pada brani, yang sudah siap secara lahir batin
laah ...”
keputusan saya?”
dengan seorang laki-laki yang tidak bisa mendidik dengan baik, maka
37
wanita dianjurkan memilih salah satu diantara mereka... dan dari situ
sama sekali tidak ada masalah, yang sampe bikin keluarga jadi ga
karuan laah?”
“Perkara ujian itu biasa kan yaa.. itu smua kan juga tergantung
kita menyikapinya aja? Dan pasti dibalik ujian itu ada hal yang
nantinya jadi baik, dari situ alhamdulillah keluarga bisa mengerti... dan
“Lha selama menikah dari tahun ’92 sampe sekarang apa mbak
itu kan secara fisik kan? Ada pun masalah hati itu kita kembali ke Allah,
terserah kalo suami mau mencintai saya 20 % ato 100 % , yaa... itu hak
mereka? Kalo untuk saya pribadi, cinta itu kembali lagi kepada Allah
mau mencintai saya berapa besarnya, yang penting apa yang sudah
mungkin punya padangan dari nilainya kalo segini tuh kurang,ga cukup
ato apa?tapi kalo kita itu bersyukur insyallah apa yang ada itu ga akan
terus merasa kurang malah akan terus ditambah sama Allah, bahkan
38
waktu kita sendiri pun ya itu mungkin lum bisa dibilang cukup kalo kita
Maksud saya gini, suami saya itu kan bukan tipe orang yang
suami punya waktu luang dirumah ga masalah. Mau cuma semalam pun
Kalo mbak Kenanga sendiri emang tipe orang yang lebih telaten
lebih merasa kalo emang lebih baik yaa...monggo aja ga apa-apa? Jadi
suami itu kurang ya paling ga kita bisa dikit ngebantu laah... tapi kalo
39
dasar ibadah, tapi saya kuatir kalo nanti seandainya nanti mbak
Kenanga masih bisa saling bantu, dan kalo pun saya yang meninggal
malah saya berpikiran anak-anak bisa jadi lebih baik..” tegas Emi
Hadi Suryo menikah dengan istri yang pertama pada tahun 1988
dan menikah dengan istri kedua pada tahun 1992. Dari pernikahannya
meninggal dunia dan istri kedua tidak mempunyai keturunan. Dari istri
pertama beliau mempunyai dua orang anak, dari istri kedua tidak
40
proses yang panjang, selain itu mereka juga baru menikah.(wawancara, 7
april 2011)
anak-anak. Pada saat itu ia sendiri yang memilih calon istri untuk
bahwa Emi yang pantas untuk menjadi partner yang baik dalam
Kenanga tidak salah dalam memilih istri untuk suaminya. Selain itu
41
dikaruniai 7 anak. Jika ingin memperbanyak keturunan lagi, sudah tidak
memilih untuk jadi pasangannya. Hal ini dilakukan karena tidak ingin
dianggap memilih hanya karena keinginan hawa nafsu saja, tetapi lebih
calon istri, lalu ditahun 2000 mereka menikah dan telah dikaruniai 4
orang anak.
bisa memperoleh keturunan sehingga tidak ada masalah jika suami ingin
tahun pada tahun 1990 dan telah dikaruniai 8 anak. Kehidupan rumah
42
tangga mereka sangat harmonis, awalnya mereka memulai usaha dengan
itu mereka juga merintis sebuah sarana pendidikan yang dibangun dengan
rohani, dibekali dengan ilmu pengetahuan dan ilmu agama yang baik.
pesat, dan memiliki banyak peserta didik yang sudah cukup banyak
sampai sekarang.
cobaan yang menimpa keluarganya. Hadi Suryo jatuh sakit, dan tidak
mampu membantu istri yang sibuk mengurus segala urusan yang ada.
kesibukannya.
43
Tidak berselang lama setelah itu Kenanga memperkenalkan Emi
khusus. Tak lama kemudian mereka menikah di tahun 1992, dan telah
dalam mengurus rumah tangga, mereka hidup dalam satu atap. Banyak
bukanlah hal yang wajar jika hidup satu atap.menurut mereka suatu
perkawinan yang ideal hanya dengan satu istri saja, menurut mereka hal
berlaku adil kepada mereka, tidak ada perbedaan dalam pembagian kasih
Begitu juga dengan istri, tidak saling dibedakan satu sama lain
Ussy 35 tahun seorang ibu rumah tangga dan telah dikaruniai 10 orang
anak.
44
Kehidupan rumah tangga mereka terbina dengan baik, dan semua
berjalan dengan lancar. Saling menerti dan memahami satu sama lain
saat bangun tidur ia bercerita kepada istri kalau tadi malam ia bermimpi
menikah lagi. Saat mendengar hal tersebut dia terkejut, karena tidak
“kalo udah siap ya ga apa..apa mau tak carike tow bi? Dari situ suami
meminta istrinya untuk mencarikan seorang calon istri yang dirasa cocok
tidak terburu-buru.
sebagai calonnya. Pada saat itu Khadijah berusia 19 tahun, karena Yahya
dengan alasan tidak yakin kalau nantinya suami mampu bersikap adil
kepada suatu saat ada apa-apa dengan Ussy maka akan ada yang
mengurus mereka. Dia berusaha untuk ikhlas, karena ini untuk kebaikan
45
Lalu, mereka pun berkenalan lebih jauh dan menceritakan tentang
resmi.
Di awal perkawinan mereka hidup satu atap, karena pada saat itu
dan pada saat itu ia telah mempunyai anak. Dari situ Ussy membiarkan
Khadijah untuk hidup terpisah, agar tahu bagaimana cara mengurus anak
dan bekerja sebagai guru disebuah play group, dan Ussy tinggal dengan
minggu dibagi-bagi, 3 hari berada dirumah istri 1 dan 3 hari lagi tinggal
46
istri pertamanya, tetapi pada saat anak pertamanya berusia 10 tahun
Lalu, tahun 1993 ia bertemu dengan Lis (istri yang sekarang) dan
ada di Solo dan Yogyakarta. Kini ia sibuk dengan urusan bisnis tersebut,
kesibukannya.
mengenal Hanna dari seorang temannya yang telah lama mengenal Hanna,
keinginannya untuk menikah lagi, dan tanpa berpikir lama Lis pun
47
D. PANDANGAN MASYARAKAT TENTANG PRAKTIK
PERKAWINAN POLIGAMI
kontra, yang pro berpendapat bahwa adalah sah-sah saja jika memang para
konsekuensinya.
tidak sesuai dengan asas pekawinan yang sebenarnya. Dalam hukum Islam
asas perkawinan hanya menganut asas monogami, dan tidak ada asas poli.
dianjurkan bagi orang yang tidak mampu berlaku adil. Karena didalamnya
terdapat syarat-syarat yang masuk akal dan tidak memberatkan posisi istri,
miliki.
juga meminta pendapat dari beberapa para ulama setempat. Menurut Bapak
asal kapasitasnya sesuai dengan ajaran syari’at. Dan keharusan berlaku adil
48
adalah tuntutan yang tidak bisa ditawar lagi,karena itu sudah dalam satu
Poligami adalah hal yang memang merupakan sunah, yang apabila tidak
pahala.
tentang konsep adil yang diajarkan dalam Islam,kita ini manusia biasa yang
itu merupakan hal yang sulit untuk dilakukan. Menurutnya hati dan perasan
dilakukan, tetapi jika tidak merasa mampu untuk berlaku adil lebih baik
jangan dilakukan. Lebih baik memiliki satu istri saja tapi adil kepada
keluarga, dan itu membuat kehidupan rumah tangga menjadi lebih tentram.
49
BAB IV
KAB. SEMARANG
suatu saat terkena musibah akan banyak orang yang mendo’akan diungkapkan
oleh Bapak Andri. Hal itu memang benar, karena jika memiliki istri lebih dari
satu, maka akan memperoleh banyak keturunan. Sehingga istri istri dan anak-
disunahkan oleh Rasul adalah dengan cara menikahi wanita lebih dari satu.
kehidupan di dunia dan akhirat. Maka Bapak Hadi Suryo melakukan poligami
50
Selain karena sunah rasul ada juga faktor suami melakukan poligami
yaitu tidak adanya keturunan dari perkawinannya. Hal ini terjadi pada Bapak
Mus’ab, ia menikah lagi karena istri tidak bisa memberikan keturunan seperti
yang diidamkan setiap orang. Faktor semacam ini wajar terjadi, karena
Oleh Suaminya
oleh urusan pekerjaan dan kesibukan lainnya, tidak jarang perhatian untuk
anak dan suami berkurang. Hal ini dirasa menjadi tidak sinkron dengan
kepentingan rumah tangga, maka dari itu dibutuhkan seorang partner untuk
mengurus segala urusan rumah tangga. Hal itu diungkapkan oleh Ibu Kenanga,
51
Selain menjadi partner dalam mengurus rumah tangga ia beranggapan
jika suatu saat nanti anak-anaknya kehilangan seorang ibu, maka masih ada
seorang ibu lagi untuk mendidik mereka dengan baik. Dari situ mereka tidak
karena hal itu dapat menjadi beban terberat bagi anak-anak. Khususnya dalam
berpoligami, anak-anak masih bisa dekat dengan ayahnya. Selain itu ia juga
mendapatkan sosok ibu yang baru, yang bisa menjadi panutan mereka. Tidak
hanya mempunyai satu ibu, tapi ada dua ibu yang mampu memberikan kasih
dalam kehidupan rumah tangga tidak akan lengkap tanpa adanya kehadiran
seorang anak.
bukan menjadi wanita yang sempurna. Tapi hal ini bukan salahnya atau siapa
pun, ini merupakan takdir dari Allah yang harus diterima. Ujian yang begitu
52
berat harus dijalani bagi seorang wanita, hal ini ia lakukan karena ingin
membahagiakan suaminya.
minim dan prakteknya yang cenderung lebih sedikit ketimbang teori yang ada.
Dari masyarakat sendiri lebih memilih untuk mengikuti syari’at Islam yang
ada di dalam Al-Qur’an, maka dari itu dalam pandangan mereka perkawinan
Poligami merupakan sunah Rasul yang memang diajarkan. Tetapi jika tidak
untuk diungkap, seperti yang diungkap oleh Bapak Khazim tentang poligami
ada suatu kewajiban atau konsekuensi yang harus kita tanggung, sebuah
dengan menganut ajaran rasulullah saw. Memberikan sikap adil terhadap satu
istri saja belum tentu mampu seperti yang diharapkan apalagi dengan dua,tiga,
empat istri? Maka dari itu dalam melakukan Poligami harus memahami
53
sistem keadilan terlebih dahulu, agar nantinya tidak salah dalam menentukan
wanita yang tidak rela jika hatinya dibagi dengan orang lain. Pernyataan ini
diujarkan oleh Bapak Fuad, perkawinan poligami bukanlah hal yang mudah
dijalani. Karena disini posisi wanita serba salah/terjepit keadaan, disatu sisi
kasih sayangnya dengan orang lain. Hal ini dapat menjadi beban yang berat
bukanlah hal yang mudah dijalani bagi seseorang karena ini sudah
bahwa seorang wanita bisa jadi korban utama dalam poligami, Mengapa?
poligami. Ini akan menjadi akar masalah dalam kehidupan rumah tangga,
seperti nafkah secara financial yang tidak maksimal. Serta pembagian jatah
menginap jika salah satu dari istri tinggal terpisah dan perhatian terhadap
anak-anaknya yang tidak bisa terpenuhi secara utuh. Karena dalam hal ini
54
tetapi kini harus menghidupi dua keluarga. Dan tanggung jawab yang dipikul
terasa lebih berat dari yang lain, hal ini menjadi konsekuensi yang harus
ditanggung.
dipikul, hal ini diungkapkan oleh Bapak Nur Salim tentang perkawinan
poligami. Tidak ada larangan bagi seseorang untuk berpoligami, jika orang
semua keputusan yang telah diambil yaitu memenuhi kewajiban serta hak-
hak istri dan anak-anak. Maka dari itu kadar dari kemampuan itu sendiri
cenderung kepada kebutuhan ekonomi, tidak dipungkiri lagi jika dalam suatu
dengan pembagian kasih sayang terhadap kedua istri dan anak-anaknya, harus
sama dan tidak boleh ada ketimpangan antara satu dengan yang lainnya.
Tetapi, jika memang tidak mampu berlaku adil maka tidak disarankan untuk
berpoligami lebih baik memiliki seorang istri saja agar hidupnya tentram.
Untuk apa memiliki banyak istri tapi kehidupan rumah tangganya tidak
55
D. Analisis Terhadap Hukum Islam Dan Undang-Undang NO. 1
tahun 1974
islam dan UU NO.1 tahun 1974. Dalam Hukum Islam poligami itu
lahir dan batin serta berlaku adil terhadap istri-istrinya. Kemudian, didalam
syarat istri memberikan persetujuan baik secara lisan maupun tertulis pada
pihak Pengadilan. Selain itu juga mampu untuk berlaku adil dalam
tertera dalam UU NO. 1 tahun1974 pasal 41. Jadi, pada dasarnya jika
yang ada.
berpoligami ada beberapa syarat yaitu jika suami mampu dalam arti mampu
menafkahi lahir dan batin serta pembagian jatah malam kepada istri-istrinya.
Dan wajib untuk berlaku adil secara benar seperti yang diajarkan Rasul serta
bukanlah hal yang masuk akal, jika tidak disertai alasan yang jelas. Hal ini
jelas tidak diperbolehkan, karena jika dilihat dari faktor-faktor yang ada di
56
masyarakat pada umumnya hanya berdasar pada ketidak puasan saja. Yang
dimaksud adalah lebih kepada kepuasan biologis semata, dengan kata lain
hanya berdasarkan nafsu. Seorang suami merasa tidak puas dengan apa yang
diberikan oleh istri (kebutuhan biologis), maka hal itu yang pada akhirnya
untuk menolong para janda-janda tua yang sudah tidak mampu serta yang
Ditakutkan jika tidak dinikahi maka tidak ada yang mampu melindungi
mereka secara utuh, karena pada masa itu masih banyak terjadi peperangan
sehingga wanita sering menjadi korban pelecehan oleh kaum kafir. Jadi,
suami tidak dapat berpoligami jika tidak ada persetujuan dari istri baik secara
lisan maupun tertulis yang harus diucapkan di Pengadilan, dan jika ada suami
harus diketahui oleh pihak Pengadilan. Disini peran majlis Hakim sangat
57
pemohon dan mampu memberi keputusan yang bijak sekiranya dapat
istri yang sering dilupakan oleh suami., karena pada umumnya jika seseorang
telah menikah dan memiliki istri lebih dari satu hak dari istri itu sendiri
terabaikan. Hal ini tidak diperbolehkan karena bisa berdampak buruk bagi
kelangsungan rumah tangga yang dibangun, demikian juga seorang istri yang
memperlakukan istri secara adil, jasmani dan rohani maka akan berdampak
58
Sebagai kaum mayoritas yang menghargai hak-hak kaum perempuan,
akan tetapi dalam praktek dilapangan yang ada perkawinan tersebut mampu
Tidak diragukan lagi bahwa poligami jika dilihat dari satu sisi akan
mempunyai manfaat yang sangat berarti bagi pelakunya, tetapi jika dilihat
dari sisi lain sebaliknya akan menimbulkan banyak madharat. Dari sisi
1. Dalam hal negara dimana jumlah perempuan lebih banyak dari pada laki-
laki maka poligami dapat mengatasi masalah krisis perkawinan. Karena jika
harus dipaksakan satu laki-laki dengan satu perempuan maka akan terjadi
kesenjangan bagi wanita yang tidak memiliki jodoh. Demikian juga bagi
laki-laki yang mempunyai nafsu super extra kuat jiaka hanya memiliki satu
perempuan saja dan disaat itu pula isteri sedang ada halangan/datang
59
2. Dalam hal isteri tidak melahirkan keturunan, karena sakit, mandul dan
karena sebab lain maka poligami dapat dijadikan sebaggai solusi bagi suami
untuk mengatasi masalah keturunan. Jika suami tidak mengambil cara ini,
apakah suami rela dengan kondisi seperti itu tidak mempunyai anak karena
seperti itu tentu isteri juga menzhalimi suami karena ia telah mengkang suami
waktu masih kecil. Akan tetapi, saat bapaknya menikah lagi, dia dan delapan
dengan selisih hanya beberapa minggu. Untuk anak dari istri mudanya
pemberontak karena dia tidak pernah merasakan kasih sayang dari bapaknya.
dipahami jiwa perempuan sangat sensitis dalam hal segala yang berhubungan
60
dengan rasa cinta. Dalam istilah sisnis poligami sebenarnya merupakan
minggu atau 1 (satu) bulan. Setelah lewat waktu yang dijanjikan maka habis
dengan sendirinya. Perkawinan model ini tidak ada tujuan memperoleh atau
ِﯾُﮭَﺎاﻟﻨﱠﺎس اِﻧﱢﻰ ﻛُﻨْﺖُﯾَﺎاَذَﻧْﺖُ ﻟَﻜُﻢ ْﻓِﻲ اﻻﺳْﺘِﻤْﺘَﺎعَ اَﻻَ وَاِنﱠ اﷲَ ﺣَﺮﱠﻣَﮭَﺎ اِﻟﻰ ﯾَﻮْمِ اﻟِﻘﯿَﺎﻣَﺔ
mut’ah kepada kamu sekalian, tetapi ingat sekarang Allah SWT telah
61
Di dalam Hadis lain disebutkan sebagai berikut:
ِﻟِﺐ اَنﱠ رَﺳُﻮلُ اﷲ ﻧَﮭَﻰ ﻣُﺘْﻌَﺔَ اﻟﻨِﺴَﺎء ﯾَﻮْمَ ﺧَﯿْﺒَﺮَ وَﻋَﻦْ ﻟُﺤُﻮْمِ اﻟﺤُﻤُﺮ
ْﻋَﻦ
ﻋَﻠِﻰ اﺑْﻦ اَﺑِﻲ ﻃََﺎ
ِاﻻﻧْﺴِﯿَﺔ
Artinya:
Dari Ali bin Abi Talib bahwa sesungguhnya Rasulullah SAW melarang
kawin mut’ah pada perang Khaibar dan melarang memakan daging Himar
Jinak.
telah ijma’ (sepakat) ulama’ kecuali sebagian Ulama Syi’ah saja yang
Imam al-Baihaqi dari Ja’far bin Muhammad mengatakan bahwa nikah mut’ah
Ketiga: Nikah sirri. Istilah kawin sirri, baik di dalam kitab fiqh maupun di
dalam UU No.1 tahun 1974 tentang perkawinan tidak diatur dengan jelas,
isteri dengan tujuan membentuk keluarga ( rumah tangga) yang bahagia kekal
62
tiap-tiap perkawinan dicatat menurut peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Menurut penulis kawin sirri sah menurut agamanya, tetapi dari segi
Perkawinan yang tidak memenuhi syarat ini, termasuk kawin sirri tidak
yang dikawini sirri, seperti hak nafkah, rumah tempat tinggal, hak anak, hak
saling mewarisi tidak dapat dituntut di muka pengadilan, dan ini sangat
63
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
tidak lepas dari unsur mentaati perintah Allah dan melaksanakannya adalah
terwujudnya hubungan ikatan lahir batin antara seorang pria dan wanita
sebagai suami istri dalam kehidupan rumah tangga yang bahagia dan kekal
1974 adalah istri tidak dapat menjalankan kewajibannya lagi, tidak dapat
Hal ini menjadi acuan yang baku karena telah sah dimata hukum, akan tetapi
istrinya, jika dalam perkawinan tersebut suami tidak mampu berlaku adil maka
kehidupan rumah tangga tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Adil yang
Selain itu kerelaan dari istri juga harus diperhatikan, hal ini akan
berdampak pada keharmonisan rumah tangga itu sendiri, selain itu tanggapan
64
masyarakat tentang poligami itu sendiri beragam. Masyarakat awam
mampu berjalan secara harmonis. Hal itu disebabkan karena adanya rasa saling
B. Saran
1. Pelaku Poligami
a. Suami
b. Istri
persoalan hidup yang dihadapi, serta menjadi contoh yang baik bagi
c. Lingkungan
dianggap sebagai hal yang tabu. Hal yang tidak bisa diterima
masyarakat.
65
2. Pembaca
C. Kata penutup
66