Disusun oleh
Tim Penyusun
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
2015
BAGIAN SATU
3
PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI
4
C. Pertanyaan penelitian
D. Tujuan dan manfaat penelitian
E. Tinjauan pustaka
F. Kerangka teoretis
G. Hipotesis (jika ada)
H. Metode Penelitian
I. Daftar Pustaka
A. Judul Skripsi
Judul penelitian skripsi merupakan identitas yang
mencerminkan keseluruhan penelitian. Melalui judul kandungan
penelitian dapat dipahami. Judul yang baik ditulis dalam bentuk
pernyataan, jelas, singkat dan tepat, mengandung variabel-
variabel yang diteliti.
B. Pernyataan Masalah
Pernyataan Masalah merupakan bagian terpenting
sebelum memulai sebuah penelitian. Dengan menentukan
pernyataan masalah, mahasiswa dapat dengan jelas memetakan
permasalahan yang menjadi isu untuk diteliti dan dicari
jawabannya. Pernyataan masalah muncul dari ketidaktahuan
yang membutuhkan penjelasan atau jawaban yang selanjutnya
dirumuskan secara sederhana sebagai jarak antara yang
diharapkan atau yang seharusnya (das sollen) dan yang diperoleh
atau yang senyatanya terjadi (das sein). Contoh: Reformasi
pendidikan telah dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah
ketimpangan capaian pendidikan pada kelompok masyarakat
kelas menengah bawah. Namun, ketimpangan tersebut tetap
tidak dapat diselesaikan. Kegagalan tersebut telah menarik
perhatian para sosiolog untuk meneliti mengapa terjadi demikian
(Sullivan 2000: i).
5
Masalah berbeda dalam makna dan maksud dengan
pertanyaan atau questions dalam bahasa Inggris. Pernyataan
masalah (problem statement) berbentuk kalimat deskriptif. Bagian
ini, misalnya, diawali dengan kalimat “masalah yang diteliti
dalam skripsi ini adalah…” atau “skripsi ini mengkaji….”
Selanjutnya, perlu dijelaskan latar belakang masalah
(background, rationale), mengapa masalah yang diajukan itu ada
dan penting diteliti secara keilmuan. Hal ini perlu dilakukan agar
konteks dan signifikansi masalah tersebut dapat terungkap
dengan jelas.
C. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian (research question) adalah ungkapan
keingintahuan terhadap sesuatu yang tidak diketahui. Bagian ini
merupakan pengungkapan masalah secara rinci yang ditulis
dalam bentuk kalimat pertanyaan yang diawali dengan kata
tanya seperti apakah, bagaimana dan mengapa. Contoh: apakah
modal kultural itu penting bagi capaian dan partisipasi
pendidikan? Elemen kebudayaan dominan manakah yang
berhubungan dengan keberhasilan pendidikan? Sejauhmana
perbedaan dalam partisipasi kultural berpengaruh terhadap
perbedaan kelas sosial dalam capaian pendidikan? (Sullivan 2000:
vii) Bagaimana pengaruh kebijakan penempatan pasukan militar
AS di Australia terhadap konstelasi keamanan di kawasan Asia
Pasifik? Bagaimana peran ASEAN dalam penyelesaian sengketa
teritorial di kawasan Laut Cina Selatan?
6
Tujuan penelitian juga menggambarkan tipe dan sifat penelitian,
apakah untuk menjajaki, mendeskripsikan, menerangkan atau
membuktikan. Secara teknik, perumusan tujuan penelitian harus
spesifik, terinci dan terukur yang menggambarkan hasil
penelitian.
Rumusan tujuan biasanya diawali dengan “Penelitian ini
bertujuan untuk …” atau “tujuan penelitian ini adalah untuk ….”
Setelah itu, dilanjutkan dengan kata kerja aktif yang berkaitan
dengan tipe dan metode penelitian yang dipakai, seperti
mengetahui, menemukan, memperoleh data/keterangan, menilai,
menjelaskan, membuktikan, mengemukakan, membandingkan,
dan menganalisis. Tujuan penelitian harus pula spesifik dan
terukur sehingga hasil penelitian tersebut dapat diperiksa dengan
jelas.
Manfaat penelitian berkaitan erat dengan tujuan penelitian,
sehingga bagian ini dapat digabungkan dengan bagian tujuan
penelitian. Bagian ini menggambarkan manfaat yang akan
diperoleh dari hasil penelitian sebagaimana tergambar dalam
tujuan penelitian. Secara umum, penelitian diarahkan untuk
memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
(signifikansi ilmiah) dan pemecahan masalah sosial
kemasyarakatan. Signifikansi ilmiah mengukur sejauh mana hasil
penelitian tersebut memberikan kontribusi bagi pengembangan
ilmu (kegunaan teoretis) atau sejauhmana penelitian tersebut
menemukan metode-metode baru dalam lingkup bidang yang
diteliti (kegunaan metodologis). Adapun signifikansi sosial
menakar sejauhmana sebuah hasil penelitian dapat membantu
memecahkan masalah-masalah yang berkembang dalam
masyarakat. Manfaat terakhir ini dikenal dengan kegunaan
praktis seperti implikasi hasil penelitian terhadap kebijakan (policy
implication).
7
E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka (literature review) adalah uraian tentang
hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang
sedang direncanakan. Bagian ini ditujukan untuk memastikan
kedudukan dan arti penting penelitian yang direncanakan dalam
konteks keseluruhan penelitian yang lebih luas (state of the art).
Dengan tinjauan pustaka dapat diidentifikasi gagasan yang mirip
atau sama dengan gagasan rencana penelitian yang diajukan
sehingga proposal yang disusun itu terhindar dari tuduhan
plagiarisme.
Tinjauan pustaka yang komprehensif memunculkan ide-
ide baru dan original sehingga menciptakan ketertarikan baru
pada seseorang untuk memahami hal-hal yang sudah ditemukan
orang lain. Dengan melakukan tinjauan pustaka, mahasiswa akan
mengetahui dan memahami perdebatan yang telah ada dalam
masing-masing kerangka konseptual dan teoretis menyangkut
kajian tertentu. Mahasiswa juga dapat menunjukkan karya-karya
atau temuan-temuan sebelumnya yang berkesesuaian atau
bertentangan antara satu dengan yang lain sehingga mahasiswa
dapat menentukan posisi dalam menentukan kerangka
konseptual dan teoretis yang akan diambil. Selain itu, penulis
proposal dapat menjelaskan konsep-konsep baru yang telah
digunakan oleh peneliti sebelumnya. Oleh karena itu, penulis
proposal dapat menentukan posisi penelitian yang direncanakan
dalam lingkup penelitian sejenis.
Proses pelaksanaan tinjauan pustaka dapat dilakukan
dengan kegiatan-kegiatan berikut:
1. Mencatat
2. Meringkas
3. Mengintegrasikan
4. Menganalisis
5. Mengkritisi
6. Mengutip
8
7. Mengamati
8. Menelaah
Secara teknis, tinjauan pustaka dapat disusun: 1) secara
kronologis dari yang paling lama sampai yang terbaru; 2)
berdasarkan topik penelitian; 3) berdasarkan masalah atau
pertanyaan penelitian; 4) berdasarkan konsep dan variabel dalam
penelitian; atau kombinasi dari susunan tersebut. Contoh: Telah
terdapat banyak studi yang mengkaji masalah ketimpangan
pendidikan berdasarkan stratifikasi sosial. Di antara studi-studi
tersebut, banyak yang menggunakan pendekatan kultural seperti
Bernstein (1973), Collins (1971), Jenks (1972), dan Bowles and
Gintis (1976) yang kemudian dikenal dengan teori reproduksi
kultural (cultural reproduction). Tokoh yang paling terkenal dalam
pendekatan ini adalah Pierre Bourdieu. Namun, studi-studi
tersebut bertentangan dengan studi yang didasarkan pada
pendekatan human capital yang menyatakan bahwa pendidikan
dapat meningkatkan produktivitas (Becker 1964). Teori cultural
capital tersebut juga bertolak belakang dengan teori rational choice.
Berdasarkan kedua hal tersebut di atas, maka studi ini
menggabungkan kedua pendekatan tersebut dan melengkapinya
dengan unsur gender (Sullivan 2000: i-iv).
F. Kerangka Teoretis
Teori merupakan bangunan ilmu pengetahuan terpenting.
Salah satu fungsinya adalah untuk menjadi kerangka orientasi
dalam mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data.
Kerangka teoretis merupakan uraian ringkas tentang teori/konsep
yang dipakai dalam menjawab pertanyaan penelitian. Inti dari
kerangka teoretis adalah membantu membentuk kerangka
berpikir akademis dalam mendudukkan dan menjawab masalah
penelitian yang telah dirumuskan.
Contoh: studi ini menggunakan teori modal kultural
Bourdieu dengan tujuan utamanya untuk memperjelas konsep
9
tersebut dengan menguji aspek-aspek partisipasi kultural yang
membentuk modal kultural dan menguji kemampuan bahasa dan
pengetahuan kultural menjadi mekanisme yang dengannya
partisipasi kultural melahirkan kesuksesan dalam pendidikan.
Tetapi saya juga menggunakan teori rational choice untuk menguji
keyakinan dan sikap murid terhadap pendidikan berdasarkan
perbedaan kelas sosial dan gender (Sullivan 2000: v).
10
bentuk diagram atau gambar. Masing-masing variabel juga harus
didefinisikan secara operasional. Definisi operasional bukan
definisi istilah tetapi definisi yang mengandung indikator-
indikator yang jelas sehingga variabel-variabel tersebut teramati
dan terukur.
H. Metode Penelitian
Bagian ini memaparkan rangkaian prosedur penelitian
yang mencakup metode yang akan dipakai, jenis data yang akan
dikumpulkan, sumber data, cara pengumpulan data, dan cara
pengolahan data yang akan ditempuh. Terdapat cukup banyak
metode penelitian, di antaranya adalah grounded research,
etnografi, studi kasus, fenomenologi, biografi, evaluasi, content
analysis, eksprimen, survei, filologi, kebijakan dan metode
penelitian aksi. Masing-masing metode penelitian memiliki
karakteristik dan langkah-langkah tersendiri. Pilihlah salah satu
metode yang paling tepat dan sesuai dengan pertanyaan
penelitian dan data yang hendak dicari.
Setelah itu ditentukan jenis data utama atau variabel yang
akan dikumpulkan. Jenis data tersebut dapat diklasifikasikan
menurut butir-butir pertanyaan penelitian dan tentu saja harus
sesuai dengan konsep yang telah dioperasionalisasikan. Atas
dasar jenis data tersebut ditentukan subjek penelitian sebagai
sumber data baik sumber primer maupun sumber sekunder.
Dalam field research, penentuan sumber data meliputi penjelasan
tentang lokasi dan subjek penelitian yang mencakup populasi dan
sampel serta teknik sampling. Adapun dalam penelitian yang
menggunakan pendekatan kualitatif, seperti metode studi kasus,
lebih dikenal istilah informan. Harus ditentukan subjek penelitian
yang mengacu kepada individu, kelompok, lembaga, komunitas
yang dijadikan unit analisis. Semua unsur metodologi yang
ditentukan itu harus dilengkapi dengan alasan-alasan yang tepat.
11
Berdasarkan jenis dan sumber data tersebut ditentukan
teknik pengumpulan data. Suatu penelitian dapat menggunakan
beberapa teknik. Sebaiknya ditentukan salah satu teknik
pengumpulan data yang diutamakan dan teknik lain yang
dijadikan sebagai pelengkap. Penggunaan teknik pengumpulan
data tersebut bergantung pada pendekatan dan metode penelitian
yang dipakai, serta masalah penelitian yang akan dijawab. Di
antara teknik pengumpulan data adalah dokumentasi,
wawancara, angket, tes, dan observasi.
Unsur metode penelitian yang terakhir adalah teknik
pengolahan (data processing) dan analisis data (data analysis) yang
akan digunakan. Jelaskan apakah pengolahan data dilakukan
secara manual atau menggunakan komputer. Analisis data
merupakan kegiatan penguraian data melalui kategorisasi dan
klasifikasi, perbandingan dan pencarian hubungan antara data.
Analisis data berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang
dikemukakan dalam kerangka pikir. Analisis dibedakan antara
analisis kuantitatif dan analisis kualitatif, bergantung pada
karakteristik masalah, tujuan penelitian, dan metode penelitian.
Jika menggunakan uji statistik, jenis teknik uji statistik tersebut
harus disebutkan beserta pertimbangan-pertimbangan yang
mendasarinya.
I. Daftar Pustaka
Bagian terakhir dari proposal skripsi adalah daftar pustaka.
Perlu dicatat bahwa kepustakaan yang dicantumkan hanyalah
sumber-sumber yang dijadikan rujukan di dalam proposal skripsi.
Jadi yang dimaksud dengan daftar pustaka hanyalah rujukan
(reference). Peneliti dapat memilih cara penulisan daftar pustaka
sesuai dengan yang dijelaskan dalam buku Panduan Penyusunan
Proposal dan Penulisan Skripsi Fisip UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulisan daftar pustaka disesuaikan dengan cara penulisan
sumber kutipan, apakah menggunakan catatan kaki (footnote),
atau pengacuan berkurung (in-text). Apapun pilihannya harus
ditulis secara tepat dan konsisten.
12
BAGIAN DUA
13
BAB I
KETENTUAN UMUM PENULISAN SKRIPSI
A. Definisi
Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis sebagai
persyaratan akhir untuk mendapatkan gelar Sarjana Strata 1 (S1)
dari FISIP UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sebuah skripsi dapat
diibaratkan sebuah bangunan yang terdiri dari pernyataan
masalah, bangunan argumen yang kemudian direkat oleh
perspektif, teori dan data untuk menjawab permasalahan tersebut.
Meskipun terdiri atas beberapa bagian dan bab, sebuah skripsi
bukanlah kumpulan esai yang terpisah satu sama lainnya. Karya
tulis ini lebih tepatnya adalah sebuah esai panjang yang koheren
yang setiap bagiannya saling terkait antara satu sama lain yang
membahas suatu topik.
Penulisan skripsi dilakukan secara independen oleh
mahasiswa, dengan didampingi pembimbing skripsi. Output
tulisan dibatasi minimal 50 halaman berspasi ganda (di luar
Bagian Awal dan Bagian Akhir skripsi). Sedangkan waktu
penulisan dialokasikan selama 1 semester sejak mahasiswa
mendapatkan SK Pembimbing dan bisa diperpanjang pada 1
semester berikutnya. Ketentuan ini tidak hanya menuntut
mahasiswa untuk meneliti suatu topik secara intensif, namun juga
memahami teori, konsep, pendekatan dalam disiplin ilmu
masing-masing, dan mampu memilah data dan menulis
argumen secara efektif. Keseluruhan proses penulisan skripsi
diharapkan akan membekali mahasiswa dengan daya analisis dan
presentasi yang mumpuni, baik untuk menghadapi dunia kerja
maupun jenjang studi selanjutnya.
Mahasiswa harus mengerjakan sendiri penelitian dan
penulisan skripsi. Selain itu, setiap kontribusi ide dan data dari
penelitian lain harus diakui secara ilmiah melalui penggunaan
teknik referensi yang ditetapkan oleh Program Studi (Prodi) yang
14
bersangkutan. Tidak kalah penting, pemilihan topik-topik yang
sudah diteliti sebelumnya oleh orang lain, baik di dalam maupun
luar lingkungan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, tidak
dianjurkan kecuali terdapat metode, temuan, atau kontribusi baru
seputarnya. Berikut dipaparkan beberapa contoh pengulangan
topik skripsi yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan:
15
terhadap Korea Utara Serikat terhadap Korea berbeda
cenderung konfrontatif. Ini Utara cenderung dengan
disebabkan kepentingan konfrontatif. Ini penelitian
Amerika Serikat yang disebabkan oleh sebelumnya
terancam oleh dominasi kelompok c. Adanya
perkembangan senjata neokonservatif dalam kontribusi
pemusnah massal di Korea pemerintahan Bush baru seputar
Utara. yang berambisi topik yang
mendemokratisasi diteliti
Korea Utara.
4 Potensi konflik antara Tingkat Potensi Konflik Diperbolehkan
Amerika Serikat dan Korea antara Amerika Serikat karena
Utara Periode 2000-2010 dan Korea Utara Periode mengaplikasi
2000-2010 kan
metodologi
Metode: kualitatif Metode: kuantitatif yang berbeda
16
2 Aisyiyyah dan Aisyiyyah dan Diperbolehkan
Pemberdayaan Politik Pemberdayaan Politik karena meneliti
Perempuan di Era Orde Perempuan Pasca topik yang
Baru Reformasi sama pada
periode yang
berbeda.
3 Faktor Pendorong Konversi Faktor Pendorong Diperbolehkan
Agama: Studi Kasus Hindu Konversi Agama: Studi karena:
ke Kristen Kasus Hindu ke Kristen a. Mengguna
kan
Kerangka teoretis: Kerangka teoretis: kerangka
Teori Deprivasi Teori Pilihan Rasional teoretis yang
Argumen: Argumen: berbeda
Fenomena konversi agama Fenomena konversi b. Adanya
di kalangan masyarakat agama di kalangan temuan
Hindu utamanya didorong masyarakat Hindu yang
oleh kondisi deprivasi yang utamanya didorong berbeda
dialami seseorang. Pindah oleh keinginan dengan
agama merupakan cara seseorang untuk penelitian
seseorang untuk lepas dari mendapatkan sebelumnya
kondisi deprivasi yang tidak kehidupan spiritual c. Adanya
menyenangkan. yang lebih sesuai. kontribusi
Pindah agama baru seputar
merupakan konsekuensi topik yang
atas ditemukannya nili- diteliti
nilai spiritual baru yang
dipandang lebih cocok.
4 Tingkat Pernikahan Usia Tingkat Pernikahan Diperbolehkan
Dini di Kalangan Komunitas Usia Dini di Kalangan karena
Urban di Jakarta Tahun Komunitas Urban di mengaplikasi
2000-2010 Jakarta Tahun 2000-2010 kan
metodologi
Metode: kualitatif Metode: kuantitatif yang berbeda
17
Partai Kartel (Katz & Mair, Partai Kartel (Katz & bagi topik
1995) Mair, 1995) kajian yang
diteliti.
Argumen: Argumen:
Batas-batas ideologi Batas-batas ideologi
antarpartai politik pasca antar partai politik pasca
reformasi menjadi semakin reformasi menjadi
kabur, dan ideologi bukan semakin kabur, dan
lagi menjadi faktor penentu ideologi bukan lagi
perilaku partai. Alih-alih menjadi faktor penentu
memperjuangkan perilaku partai. Alih-alih
kepentingan politik yang memperjuangkan
beragam, partai-partai justru kepentingan politik
cenderung melayani yang beragam, partai-
kepentingan mereka sendiri. partai justru cenderung
melayani kepentingan
mereka sendiri.
18
menyebabkan baru seputar
berakhirnya kekuasaan topik yang
Orde Baru diteliti
4 Islam, Partisipasi Politik dan Islam, Partisipasi Politik, Diperbolehkan
Budaya Demokrasi di dan Budaya Demokrasi karena
Indonesia Pasca Orde Baru di Indonesia Pasca Orde mengaplikasi
Baru kan
Metode: kualitatif Metode: kuantitatif metodologi
yang berbeda
19
D. Alur Penulisan Skripsi
Lihat lampiran 2
G. Pembimbing Skripsi
Pembimbing skripsi adalah dosen dari dalam maupun luar
Prodi tempat mahasiswa terdaftar yang ditunjuk oleh DPS.
Adapun kriteria pembimbing skripsi sebagai berikut:
1. Memiliki kompetensi sesuai dengan tema penelitian skripsi
yang diajukan.
2. Berpendidikan terakhir minimal S2 atau berpangkat
minimal Lektor atau yang sederajat.
3. Khusus untuk pembimbing yang berasal dari luar Prodi
tempat mahasiswa terdaftar, harus berpendidikan terakhir
S2 dengan keahlian yang relevan dengan tema skripsi yang
diteliti mahasiswa sesuai dengan kebutuhan.
20
Pembimbing Skripsi bertugas:
1. Menyediakan waktu untuk bimbingan skripsi.
2. Membantu mahasiswa menyusun rencana penelitian,
melaksanakan dan menulis hasil penelitian.
3. Mematangkan metodologi dan referensi yang relevan
dengan tema skripsi.
4. Memotivasi mahasiswa bimbingannya agar dapat selesai
tepat waktu.
5. Memberikan evaluasi terhadap setiap draf tulisan paling
lambat satu bulan sejak draft diberikan oleh mahasiswa
(kecuali ada kesepakatan lain).
6. Mengisi lembar konsultasi skripsi.
7. Menghadiri ujian skripsi mahasiswa yang dibimbing
sebagai salah seorang penguji.
21
I. Hak dan Kewajiban Mahasiswa
Mahasiswa yang menyusun skripsi berhak:
1. Mengajukan usulan pembimbing skripsi kepada DPS.
2. Mendapatkan infomasi dan bimbingan seputar topik
skripsi dari dosen PA.
3. Mendapatkan evaluasi proposal skripsi dari DPS.
4. Mendapatkan bimbingan penulisan terutama dari
pembimbing skripsi.
5. Memperoleh evaluasi setiap draf tulisan dalam jangka
waktu selambatnya 1 (satu) bulan, kecuali sudah ada
kesepakatan lain dengan pembimbing skripsi.
6. Memperoleh jadwal ujian proposal maupun ujian skripsi
selambatnya 1 (satu) bulan dari waktu penyerahan draf
kepada Prodi.
22
7. Menyelesaikan skripsi dalam waktu 1 (satu) semester.
8. Dosen pembimbing berhak memutuskan untuk berhenti
memberikan bimbingan kepada mahasiswa yang
bersangkutan apabila mahasiswa tidak melakukan
konsultasi selama 6 bulan.
Mahasiswa disarankan memiliki salinan (copy) dari semua
dokumen persyaratan pengajuan proposal dan ujian skripsi.
Mahasiswa harus mampu menunjukkan salinan dokumen-
dokumen yang tertera pada persyaratan apabila dibutuhkan
sewaktu-waktu.
23
keseluruhan selama kira-kira 2 (dua) jam menurut tahapan acara
berikut:
1. Tim Penguji memeriksa kelengkapan berkas ujian skripsi.
2. Tim Penguji memberikan pilihan ujian tertutup atau
terbuka kepada mahasiswa.
3. Pembukaan acara oleh Ketua Ujian selama beberapa
menit.
4. Pemaparan oleh peserta ujian selama maksimal 15 menit.
5. Pengujian oleh Tim Penguji untuk selama kira-kira 60
menit.
6. Evaluasi hasil ujian selama kira-kira 15 menit.
7. Penyampaian hasil ujian dan penutupan acara oleh Ketua
Ujian.
L. Nilai Skripsi
Evaluasi hasil ujian dilakukan sebagai berikut:
1. Komponen evaluasi terdiri atas 3 butir penilaian, yaitu:
24
Teknik Penulisan Ilmiah
(Penulisan sesuai EYD, kutipan, daftar pustaka, tata 10 0-10
cara penulisan)
25
M. Perbaikan/Revisi
Mahasiswa wajib memperbaiki skripsinya apabila
direkomendasikan oleh Tim Penguji Skripsi. Waktu revisi
selambat-lambatnya 1 bulan sejak ujian skripsi. Kelalaian
menyelesaikan revisi pada waktu yang sudah ditentukan dapat
berakibat pembatalan nilai skripsi yang sudah diumumkan pada
saat ujian. Mahasiswa yang gagal revisi harus mengajukan ujian
skripsi ulang atau mengajukan proposal baru dengan biaya
sendiri. Apabila masa studi habis sebelum revisi selesai,
mahasiswa dinyatakan gugur studi (drop out).
26
BAB II
SANKSI AKADEMIS TERHADAP PLAGIARISME
A. Definisi
Plagiarisme didefinisikan sebagai kegiatan menjiplak atau
mereproduksi karya ilmiah secara sengaja. Ini dilakukan untuk
memberi kesan kepada penilai/pembaca bahwa karya tersebut
adalah murni karya sendiri, meskipun sebenarnya dibangun atas
ide, metodologi, dan kontribusi orang lain. Keterampilan untuk
menghindari praktik plagiarisme adalah salah satu kualifikasi
utama seorang Sarjana. Keteledoran dalam menguasai standar
penulisan/penyajian karya ilmiah seperti teknik parafrase dan
referensi dapat berakibat sanksi akademik yang serius.
Beberapa bentuk plagiarisme:
1. Meringkas/menyajikan intisari dari bacaan/sumber lain
tanpa menyebutkan sumbernya dengan teknik referensi
yang benar.
2. Direct copying/menjiplak, yaitu mereproduksi tulisan milik
orang lain secara persis sama, meskipun hanya satu frase
tanpa menyebutkan sumbernya dengan teknik referensi
yang benar.
3. Parafrase, yaitu mengambil ide inti suatu karya lalu
dinarasikan dalam bentuk berbeda, tanpa menyebutkan
sumbernya.
4. Mengklaim tulisan orang lain sebagai karya sendiri.
27
yang diidentifikasi setelah dinyatakan lulus dalam sidang skripsi
dapat berakibat pada pembatalan gelar kesarjanaan.
Perlu diingat bahwa argumen penulis adalah komponen
utama dari sebuah skripsi atau karya ilmiah lainnya. Kutipan dari
sumber lain tidak akan dapat menggantikan argumen orisinil
mahasiswa. Penggunaan ide atau data milik orang lain hanya
diperbolehkan apabila ditujukan untuk memberi bukti atau dasar
dari analisis yang lebih mendalam dengan disertai penggunaan
teknik referensi yang jelas.
B. Menghindari Plagiarisme
Calon Sarjana Strata 1 dituntut untuk menguasai teknik
referensi yang baik untuk menghindari plagiarisme. Selain refleksi
pribadi dan common knowledge yang sudah diketahui secara
umum, setiap sumber ide, data, dan analisis harus
mencantumkan sumber referensi jelas. Tabel-tabel berikut ini
dapat membantu mahasiswa dalam menghindari praktik
plagiarisme:
28
Ketika mengutip atau menulis (1) pendapat sendiri
1 (2) pengalaman pribadi (3) observasi pribadi (4)
Sumber pandangan/pemikiran/kesimpulan sendiri.
TIDAK Ketika mengutip pendapat umum (common
HARUS knowledge) seperti (1) folklor, (2) mitos atau cerita-
dicantumkan 2 cerita yang beredar luas dalam masyarakat dan
menjadi milik masyarakat yang tidak diketahui
siapa penciptanya.
YANG DILAKUKAN
PRODUK YANG
KETIKA PROSES
DIHASILKAN
PENULISAN
Setelah selesai
1. Tandai setiap bagian menulis, periksa lagi
yang akan dikutip dengan data dan argumen
tanda khusus seperti garis Anda. Pastikan
KETIKA
bawah atau stabilo. Anda tidak
PENELITIAN,
2. Tandai dan catat ide menggunakan
PENGUTIPAN,
pokok (main idea) yang ide/istilah orang lain
DAN
diambil dari sumber tanpa
WAWANCARA
kutipan dan mana yang mencantumkan
menjadi pendapat atau referensinya sesuai
kesimpulan pribadi. dengan kaidah yang
berlaku.
29
1. Baca bagian yang akan
Mulai kalimat
dikutip secara cermat, lalu
parafrase sebagai
lakukan parafrase tanpa
bentuk pemahaman
melihat teks asli dengan
kita atas teks dengan
KETIKA bersandar pada apa yang
ungkapan seperti:
PARAFRASE kita ingat dari teks itu.
Menurut Keohane,
DAN 2. Setelah selesai, cek
anarki dalam
MENGAMBIL kembali untuk
hubungan
KESIMPULAN membandingkan antara
internasional tidak
parafrase yang dibuat
selalu identik dengan
dengan teks asli agar tidak
kekerasan. (Keohane,
terjadi kekeliruan dan
1989)
kesalahan pemahaman.
Baca dan cek
kembali sumber
1. Cantumkan sumber
yang digunakan
yang dikutip sejelas-
agar kutipan dapat
jelasnya dalam
dipahami dengan
KETIKA dokumentasi.
jelas. Misalnya: Waltz
MENGUTIP 2. Pilih bagian yang akan
dan Keohane
LANGSUNG dikutip langsung secara
berargumen bahwa:
proporsional dengan
“Struktur hubungan
menggunakan tanda baca
internasional
khusus.
bercirikan anarki.”
(Keohane, 1989)
30
1. Cantumkan sumber
yang dikutip sejelas-
Baca dan cek
jelasnya dalam
kembali sumber
dokumentasi.
yang digunakan
2. Cermati bagian yang
agar kutipan dapat
KETIKA akan dikutip tidak
dipahami dengan
MENGUTIP langsung, lalu lakukan
jelas Misalnya: Waltz
TIDAK parafrase dengan
dan Keohane
LANGSUNG menggunakan kata dan
memiliki asumsi
kalimat lain yang searti
yang sama tentang
tetapi menggunakan
“anarchy.”(Keohane,
struktur penulisan kalimat
1989)
yang berbeda dengan
kutipan tersebut.
NASKAH ASLI
31
Contoh plagiarisme karena parafrase Contoh parafrase untuk
yang ceroboh menghindari plagiarisme
Sungguh tidak tepat menyetarakan Seringkali, analis hubungan
definisi power dan capability. Kedua internasional tidak jeli dalam
konsep tersebut merujuk kepada hal mengidentifikasi perbedaan antara
yang berbeda dalam analisis konsep capability dan power.
hubungan internasional. Capability, Padahal, keduanya memiliki
didefinisikan sebagai atribut-atribut definisi yang berbeda. Couloumbis
negara yang memungkinkannya dan Wolfe berargumen bahwa
menggunakan power dalam interaksi capability merujuk pada probabilita
dengan aktor lain. (Couloumbis & keampuhan power suatu aktor
Wolfe, 1985) dalam mempengaruhi aktor lain.
(Couloumbis & Wolfe dikutip
Kesalahan/kecerobohan: Mas’oed, 1990) Ini berarti bahwa
1. Bagian kalimat: konsep capability melekat pada
Capability, didefinisikan sebagai keterampilan aktor sedangkan
atribut atribut………… konsep power lebih tepat dipahami
Bagian ini memiliki beberapa sebagai bagian dari instrumen
unsur penjiplakan/direct copying. kebijakan.
Kalaupun bentuknya ingin
dipertahankan seperti ini, Kelebihan:
semestinya menggunakan tanda 1. Tidak ada unsur direct copying,
kutip sebagai berikut: “Capability, kecuali untuk nama konsepnya
didefinisikan sebagai atribut- sendiri yang sudah ditulis
atribut suatu negara yang miring.
memungkinkannya menggunakan 2. Kutipan tidak dibiarkan
power dalam interaksi dengan aktor melayang tanpa analisis/
lain.” elaborasi penulis. Kalimat
2. Pencantuman referensi yang salah. terakhir menunjukkan bahwa
Sumber bacaan adalah Mochtar penulis tidak sekedar mengutip
Mas’oed yang mengutip tapi juga menawarkan
Couloumbis & Wolfe, bukan pemahamannya tentang konsep
sebaliknya. Semestinya bentuk yang dibahas.
referensi: (Couloumbis & Wolfe
dikutip Mas’oed, 1990)
32
BAB III
TEKNIK PENGGUNAAN REFERENSI
1. Kutipan pendek
Teks yang dikutip harus dimulai dan diakhiri dengan
tanda kutip. Keterangan referensi kutipan dicantumkan
sebelum tanda titik. Contohnya:
33
a. “In 1998, however, the data were reported by more
specific job type which showed that technologically
oriented jobs paid better” (Hildenbrand 1999:47).
2. Kutipan panjang
Teks kutipan yang panjang (lebih dari 4 baris) harus
ditempatkan di paragraf khusus, atau diindentasi dari teks
utama dengan spasi satu dan ukuran huruf yang lebih kecil
(ukuran 11). Jangan gunakan tanda kutip. Keterangan
referensi ditulis sesudah tanda titik. Contoh:
34
Menurut Besemer et al. (1993): If necessity is the mother of
Invention, then perhaps desperation might be Inspiration's
father. How many useful innovations that seem to others like
bright and shiny new ideas are created as the result of a last-ditch
attempt to fix a part of the world that had just been noticed to be
“out of order?” Perhaps that is not a very romantic view of
change, but it often fits experience. And if a new idea works, by
bringing about needed improvements, it looks better and better.
(h.69)
35
B. Parafrase
Secara umum, ketentuan parafrase sama dengan kutipan
langsung, namun tidak perlu mencantumkan halaman. Contoh:
C. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat setiap sumber data yang
digunakan/dikutip dalam karya tulis. Setiap sumber yang dikutip
dalam karya tersebut harus tercantum dalam daftar pustaka, dan
demikian juga sebaliknya. Ketentuan penulisannya sebagai
berikut:
36
Contoh penulisan daftar pustaka buku:
Turner, Stephen P., ed. 1996. Social Theory and Sociology: The Classics
and Beyond. Cambridge: Blackwell.
37
5. Buku – edisi yang berbeda dari yang pertama dicantumkan
38
2. Artikel dari jurnal – dua penulis
Gibbs, Nancy. 1999. “Noon in the Garden of Good and Evil: The
Tragedy at Columbine Began As a Crime Story But Is
Becoming a Parable.” Time, Mei 17, 153:54.
39
Alaggia, Ramona. 2002. “Balancing Acts: Reconceptualizing
Support in Maternal Response to Intra-Falilial Child Sexual
Abuse.” Clinical Social Work Journal. 30:41 (16 pages).
Diunduh 26 April 2005
(http://web5.infotrac.galegroup.com/).
3. Buku elektronik
40
TURABIAN DOCUMENTATION STYLE
FOOTNOTES/ENDNOTES
41
4. Editor sebagai penulis atau compiler
[Nama depan, tengah (jika ada) dan belakang editor, ed.,
judul buku lengkap ditulis miring, kota tempat terbit,
nama penerbit, dan tahun terbit ditulis dalam kurung,
nomor halaman yang dirujuk]
42
8. Dokumen elektronik
[Nama depan, tengah (jika ada) dan belakang penulis,
judul buku, artikel atau data-base lengkap (ditulis sesuai
dengan jenisnya), bentuk dokumen elektronik (disket,
buku on-line, data-base), nama jurnal atau majalah (jika
buku: kota tempat terbit, nama penerbit, dan tahun terbit
ditulis dalam kurung), alamat website dan tanggal
mengunduh].
43
9. Penyebutan referensi kedua, ketiga dan seterusnya dari
penulis atau editor yang sudah dirujuk sebelumnya
(Nama belakang penulis atau editor, judul singkat, nomor
halaman)
E. Daftar Pustaka
44
3. Buku – tiga penulis
45
Weber, Bruce. “The Myth Maker: The Creative Mind of
Novelist E. L. Doctorow.” New York Times
Magazine, 20 Oktober 1985, 42.
8. Dokumen elektronik
[Nama belakang, depan dan tengah (jika ada) penulis,
judul buku, artikel atau data-base lengkap (ditulis sesuai
dengan jenisnya), bentuk dokumen elektronik (disket,
buku on-line, data-base), nama jurnal atau majalah (jika
buku: kota tempat terbit, nama penerbit, dan tahun terbit
ditulis dalam kurung), alamat website dan tanggal
mengunduh].
46
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI
47
Penutup
1. Daftar pustaka
C. Bagian akhir
2. Lampiran-lampiran (bila ada/diperlukan)
3. Transkrip wawancara (bila ada)
A. Bagian Awal
Penomoran halaman pada bagian awal menggunakan
angka Romawi kecil. Lembar judul dihitung sebagai halaman
Romawi pertama (i) dari bagian awal skripsi, meski nomor
halaman tidak perlu dicantumkan. Penomoran mulai
dicantumkan mulai dari halaman Lembar Pernyataan Bebas
Plagiarisme.
48
f. Tahun penyelesaian skripsi dalam penanggalan
Hijriah dan Masehi. Ditulis dalam font 14, Times New
Roman, bold, spasi 1.5.
g. Lihat Lampiran 4.
2. Halaman judul
Isi Halaman Judul sama dengan Halaman Sampul
Depan, namun dicetak pada kertas HVS putih. Halaman ini
dihitung sebagai halaman pertama skripsi, meski nomor
halaman tidak perlu dicantumkan.
49
5. Halaman pengesahan
Halaman ini memuat tanggal pelaksanaan Ujian
Skripsi, tanda tangan semua anggota Tim Penguji dan Ketua
Jurusan. Dengan menandatangani lembar ini, berarti seluruh
Tim dan Panitia Ujian Skripsi sudah menyetujui /meluluskan
versi akhir skripsi yang bersangkutan. Contoh halaman
pengesahan terdapat pada Lampiran 7.
6. Abstrak
Abstrak adalah intisari skripsi yang ditulis dalam
Bahasa Indonesia. Halaman ini memuat maksimal 1 (satu)
halaman ditulis dalam 1 spasi yang berisi uraian singkat dan
lengkap tentang pertanyaan penelitian, argumen penelitian,
cara penelitian, dan temuan penelitian. Bagian ini juga
memberikan informasi tentang kata kunci yang berkaitan
dengan isi pembahasan skripsi. Lihat contoh format Abstrak
pada Lampiran 8.
7. Kata Pengantar
Kata Pengantar berisikan uraian singkat permasalahan
yang diteliti, tujuan, signifikansi, cakupan penulisan skripsi,
dan keterbatasan penelitian. Dalam Kata Pengantar dapat
pula disertakan ucapan terima kasih dan apresiasi penulis
kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi ilmiah dalam
menyelesaikan tugas akhirnya. Ucapan terima kasih
disampaikan secara singkat dan harus diungkapkan dengan
formal dalam tata bahasa yang benar.
8. Daftar isi
Daftar isi berisi judul bab dan sub-subnya beserta
nomor halamannya. Lihat lampiran 9.
50
9. Daftar tabel
Daftar ini berisi nomor dan judul tabel beserta nomor
halamannya. Lihat lampiran 10.
B. Bagian Inti
Penomoran halaman pada bagian inti menggunakan angka
Latin. Lembar pertama Bab Pendahuluan dicantumkan sebagai
halaman Latin pertama (1) dari bagian inti skripsi. Penomoran
menggunakan sistem campuran huruf dan angka. Bab
menggunakan angka Romawi, sedangkan sub bab ditulis dengan
huruf Latin dan seterusnya dengan rincian:
Bab I
A.
1.
a.
1)
a)
dan seterusnya.
51
Bagian Inti skripsi mengandung bab-bab: pendahuluan,
pembahasan, dan penutup. Berikut ini akan memaparkan
komponen setiap bab tersebut.
BAB PENDAHULUAN
A. Pernyataan Masalah
Pada bagian ini mahasiswa menyatakan topik masalah
yang diangkatnya dan memperkenalkan topik permasalahan dan
area penelitian. Selanjutnya, mahasiswa perlu menguraikan latar
belakang (rationale) dan signifikansi dilakukan penelitian seputar
topik yang bersangkutan. Penjabaran dilakukan secara sistematis
dan fokus pada topik yang memang diteliti.
B. Pertanyaan Penelitian
Agar lebih fokus dan memudahkan mahasiswa maupun
pembimbing dan penguji perlu dirumuskan pertanyaan-
pertanyaan penelitian baik yang berkenaan dengan karakteristik
dan deskripsi suatu fenomena, frekwensi suatu gejala, atau
dengan hubungan antardua atau lebih variabel.
52
Rumusan tujuan biasanya diawali dengan “Penelitian ini
bertujuan untuk …” atau “tujuan penelitian ini adalah untuk ….”
Setelah itu, dilanjutkan dengan kata kerja aktif yang berkaitan
dengan tipe dan metode penelitian yang dipakai, seperti
mengetahui, menemukan, memperoleh data/keterangan, menilai,
menjelaskan, membuktikan, mengemukakan, membandingkan,
dan menganalisis. Tujuan penelitian harus pula spesifik dan
terukur sehingga hasil penelitian tersebut dapat diperiksa dengan
jelas.
Setelah itu dipaparkan manfaat penelitian. Di samping
tujuan, bagian ini juga menggambarkan manfaat yang diperoleh
dari hasil penelitian. Secara umum, penelitian diarahkan untuk
memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
(signifikansi ilmiah) dan pemecahan masalah sosial
kemasyarakatan. Signifikansi ilmiah mengukur sejauh mana hasil
penelitian tersebut memberikan kontribusi bagi pengembangan
ilmu (kegunaan teoretis) atau sejauhmana penelitian tersebut
menemukan metode-metode baru dalam lingkup bidang yang
diteliti (kegunaan metodologis). Adapun signifikansi sosial
menakar sejauhmana sebuah hasil penelitian dapat membantu
memecahkan masalah-masalah yang berkembang dalam
masyarakat. Manfaat terakhir ini dikenal dengan kegunaan
praktis (policy implication).
D. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka (literature review) adalah uraian tentang
hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang
sedang direncanakan. Bagian ini ditujukan untuk memastikan
kedudukan dan arti penting penelitian yang direncanakan dalam
konteks keseluruhan penelitian yang lebih luas (state of the art).
Mahasiswa disarankan melakukan studi pustaka dengan
mereview penelitian sejenis yang sudah dilakukan. Ini ditujukan
untuk mengklarifikasi kontribusi ilmiah apa yang ditawarkan
53
oleh skripsi yang ditulis mahasiswa. Bagian ini antara lain
mengungkap:
1. Perkembangan dari isu yang diangkat sebagai topik
penelitian.
2. Aspek apa saja dari topik skripsi yang sudah pernah
dianalisis peneliti lain.
3. Perspektif apa saja yang sudah pernah digunakan oleh
peneliti lain untuk menganalisis topik skripsi tersebut.
4. Temuan apa saja yang sudah dihasilkan oleh peneliti lain
seputar topik skripsi yang diangkat.
5. Kelebihan dan kekurangan penelitian yang sudah
dilakukan sebelumnya.
6. Aspek yang perlu diteliti lebih lanjut: (a) karena adanya
keterbatasan pada penelitian sebelumnya, atau (b) dengan
sudut pandang atau aspek penelitian yang berbeda.
E. Kerangka Teoretis
Bagian ini menguraikan perspektif peneliti dalam
menjawab permasalahan yang diangkat sebagai topik skripsi;
54
meliputi asumsi dasar dan skema berpikir apa yang digunakan
dalam melakukan analisis. Kerangka berpikir ini sangat penting
untuk mengidentifikasi keterkaitan antar-variabel penelitian dan
mengklarifikasi batasan konsep. Lebih jauh lagi, perumusan
kerangka teoretis dapat membantu melegitimasi alur berpikir
skripsi mengalir logis dan valid.
G. Metode penelitian
Bagian ini mengklarifikasi jenis penelitian, cara
pengumpulan data, cara analisis data, cara pengolahan data, dan
jenis data dalam penelitian. Pada dasarnya, metode penelitian
menunjukkan teknik apa yang kita gunakan untuk menjawab dan
memecahkan masalah yang telah dirumuskan.
H. Sistematika penulisan
Bagian ini menjelaskan pembagian bab secara keseluruhan,
disertai uraian singkat tentang isi masing-masing bab tersebut.
BAB PEMBAHASAN
Bagian ini memuat deskripsi kasus/isu, kontekstualisasi
teori, pemaparan data, perumusan bukti, analisis, dan rancangan
argumen. Bagian ini dapat terdiri atas beberapa bab yang disusun
55
secara koheren sesuai kebutuhan dan tema skripsi.
BAB KESIMPULAN
Bagian ini memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulan
merupakan hasil analisis dan rangkuman butir-butir pemikiran
utama peneliti. Beberapa komponennya mencakup:
1. Jawaban/argumen penulis atas pertanyaan penelitian
skripsi
2. Benang merah antara variable-variabel yang diteliti
3. Pemahaman peneliti tentang apa yang ditulis.
C. Bagian Akhir
Bagian Akhir mengandung daftar pustaka dan lampiran.
Penomoran halaman menggunakan nomor latin.
1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat pustaka yang diacu dalam
penulisan skripsi. Pustaka yang diacu harus dipastikan
berasal dari sumber yang terpercaya, misalnya: buku teks,
jurnal ilmiah, prosiding, laporan teknis/penelitian, majalah
ilmiah, dan dokumen paten. Teknik penulisan Daftar Pustaka
harus konsisten dengan teknik referensi yang dipilih/
direkomendasikan oleh Prodi masing-masing.
56
2. Lampiran
Lampiran bukan merupakan bagian wajib dalam
skripsi. Lampiran memuat informasi atau keterangan
tambahan yang tidak essensial untuk memahami skripsi.
Artinya, tanpa informasi tersebut isi skripsi bisa tetap
dipahami secara utuh. Informasi yang disajikan dimaksudkan
untuk lebih menjernihkan atau memperjelas pemahaman
tanpa membebani atau memberatkan penyajian skripsi.
Bagian ini ditempatkan setelah Daftar Pustaka.
57
BAB V
TATA CARA TEKNIS PENULISAN SKRIPSI
A. Media penulisan
1. Naskah dibuat di atas kertas A4, HVS 80gram.
2. Sampul dibuat hard cover.
3. Isi sampul sama dengan isi Halaman Judul (lihat Lampiran 4).
4. Warna sampul merah (warna FISIP).
5. Skripsi dalam bentuk file PDF dalam media CD
B. Pedoman penulisan
1. Jenis huruf
Naskah diketik dengan jenis huruf Times New Roman
ukuran 12.
2. Bilangan dan satuan
a. Bilangan diketik dengan angka, misalnya 25 kg.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan
dengan titik, misalnya 43,6 gr.
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik
di belakangnya, misalnya meter menjadi m, gram
menjadi gr dan sebagainya.
3. Jarak antarbaris 2 spasi, kecuali abstraksi (1 spasi), judul
tabel dan gambar yang lebih dari satu baris, dan daftar
pustaka, yang diketik dengan jarak 1 spasi ke bawah.
4. Batas pengetikan diukur dari tepi kertas diatur sebagai
berikut:
58
a. Tepi atas : 4 cm,
b. Tepi bawah : 3 cm,
c. Tepi kiri : 4 cm
d. Tepi kanan : 3 cm.
5. Alinea ditulis rata kiri-kanan. Awal alinea ditulis
menjorok sejauh 1 cm.
6. Judul bab, sub bab, anak sub bab dan sebagainya ditulis
tanpa diakhiri dengan titik.
BAB I
SEJARAH KONFLIK RUSIA-GEORGIA
b. Judul sub bab, anak sub bab (dst.) ditulis rata kiri,
tebal, awal kata ditulis dengan huruf besar (kapital),
kecuali kata penghubung dan kata depan. Contoh:
A. Periode Klasik
C. Penomoran
Bagian ini dibagi menjadi penomoran halaman, tabel,
gambar, dan persamaan.
1. Halaman
a. Bagian Awal (mulai dari halaman judul sampai ke
Abstrak) diberi nomor halaman dengan angka
59
Romawi kecil (i, ii, iii, iv, v, vi, ….)
b. Bagian Inti dan Akhir diberi nomor halaman dengan
angka Latin (1, 2, 3, 4, ….).
c. Nomor halaman ditempatkan di tengah bawah.
2. Tabel
Tabel diberi nomor urut dengan angka Latin setelah
nomor bab (dalam Romawi) dan sub bab (dalam huruf) yang
menjadi posisinya dalam skripsi. Apabila tabel atau data
dalam tabel adalah hasil kutipan, maka sumbernya perlu
ditampilkan di bawahnya. Contoh formatnya sebagai berikut:
3. Gambar
Gambar dinomori dengan angka Latin setelah nomor
bab (dalam Romawi) dan sub bab (dalam Latin) yang menjadi
posisinya dalam skripsi. Apabila gambar adalah hasil
60
kutipan, maka sumbernya perlu ditampilkan dibawahnya.
Contoh formatnya sebagai berikut:
Gambar [nomor bab].[nomor gambar].[judul gambar]
Contoh gambar:
4. Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus
matematis, reaksi kimia, dan sebagainya ditulis dengan angka
Latin setelah nomor bab (dalam Romawi) dan sub bab
(dalam Latin) yang menjadi posisinya dalam skripsi. Apabila
persamaan adalah hasil kutipan, maka sumbernya perlu
ditampilkan di bawahnya. Contoh formatnya sebagai berikut:
Persamaan IV.1.
Persamaan [nomor bab].[nomor persamaan].[nama
persamaan]
61
Contoh:
Persamaan IV. 1. Regresi Sederhana
a=
å Y - bå X = Y - bX
.N .
N .(å X Y ) - å X å Y
b=
.N .å X 2 - (å X )
2
Keterangan:
Xi = Rata-rata skor variabel X
Yi = Rata-rata skor variabel Y
62
c. Gambar harus dilengkapi dengan informasi yang
memadai sehingga mudah ditafsirkan tanpa harus
membaca isi teks (self-contained).
d. Letak gambar diatur supaya simetris terhadap batas
kiri dan kanan kertas.
3. Bahasa
a. Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang
baku (ada subjek dan predikat, dan supaya lebih
sempurna, ditambah dengan objek dan keterangan).
b. Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan kata ganti
orang pertama dan orang kedua (saya, aku, kami,
kita, engkau, dan lain-lainnya). Kalimat sedapat
mungkin ditulis menggunakan kalimat aktif. Pada
penyajian ucapan terima kasih pada Kata Pengantar,
kata “saya” diganti dengan “penulis”.
c. Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang
sudah di-Indonesia-kan. Jika terpaksa harus
memakai istilah asing, dapat ditulis dengan huruf
miring pada istilah itu.
d. Pengutipan dalam bentuk bahasa asing dengan
panjang satu kalimat atau lebih harus ditulis dengan
indentation dan diberikan terjemahan di bawahnya.
Contoh:
63
“sedangkan”) tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat.
2) Kata “di mana” dan “dari” kerap kurang tepat
pemakaiannya sebagai padanan dari kata
Bahasa Inggris 'where' dan 'of'. Dalam bahasa
Indonesia, bentuk yang demikian tidaklah baku.
3) Penulisan “ke” dan “di” harus dibedakan
fungsinya sebagai kata depan atau sebagai
awalan. Contoh: “ditaruh di depan”.
4) Tanda baca harus digunakan dengan tepat.
5) Penggal kalimat dengan tepat. Jangan
menggunakan terlalu banyak tanda koma dalam
satu kalimat.
6) Hindari menulis paragraph yang hanya terdiri
atas satu kalimat.
7) Mahasiswa perlu mengingat bahwa struktur dan
istilah efektif dalam bahasa lisan berbeda dengan
bahasa tulisan.
4. Penulisan referensi
Lihat bab III Panduan Skripsi ini.
64
DAFTAR PUSTAKA
65
Lampiran 1: ALUR PENGAJUAN PROPOSAL SKRIPSI
I
· Mendiskusikan rancangan proposal skripsi bersama
Penasehat Akademik (PA)
· Menyusun proposal skripsi
· Meminta persetujuan Program Studi
II
Mendaftarkan proposal skripsi ke Prodi dengan melampirkan:
1. 2 rangkap proposal skripsi yang sudah ditandatangani Program Studi.
2. Fotokopi transkrip nilai
3. Fotokopi sertifikat Praktikum Qiro’at dan Ibadah
4. Bukti pembayaran kuliah semester saat pengajuan
5. KRS
6. Bukti lulus kemampuan bahasa asing (Inggris dan Arab)
III
Proses konsultasi proposal
skripsi dengan Dewan
Pertimbangan Skripsi
66
Lampiran 2: ALUR PENULISAN DAN UJIAN SKRIPSI
I
· Mendiskusikan proposal skripsi bersama Pembimbing Skripsi (PS)
· Menyusun skripsi melalui proses bimbingan PS, minimum 7 kali
pertemuan
· Menyelesaikan naskah akhir skripsi dan meminta persetujuan PS
untuk diuji
II
Mengajukan skripsi ke Prodi dengan melampirkan:
1. Skripsi yang sudah ditandatangani Pembimbing Skripsi (rangkap 4)
2. Bukti telah memenuhi standar kemampuan bahasa asing (Inggris
dan Arab)
3. Transkrip nilai
4. Sertifikat kelulusan praktikum qiraat dan ibadah
5. Lembar konsultasi skripsi (minimal 7 kali pertemuan)
III
· Mendaftar ke Bagian Akademik Pusat dengan membawa pengantar
dari Prodi
· Meminta keterangan bebas SPP dari Bagian Keuangan Pusat
· Meminta keterangan berhak ujian skripsi ke Bagian Akademik Pusat
IV
Menyerahkan keterangan dari Bagian
Akademik dan Keuangan Pusat ke Prodi
Ujian Skripsi
67
Lampiran 3: ALUR KELULUSAN UJIAN SKRIPSI
Ujian skripsi
Wisuda
68
Lampiran 4: CONTOH HALAMAN SAMPUL DEPAN
Oleh:
Syiqqil Arofat
104032201036
69
Lampiran 5: CONTOH LEMBAR PERNYATAAN BEBAS
PLAGIARISME
1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya
asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Syiqqil Arofat
70
Lampiran 6: CONTOH LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
SKRIPSI
……………………………………………………………………...
Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Pembimbing,
71
Lampiran 7: CONTOH LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM BERNUANSA ISLAMI:
ANALISIS WACANA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKSI SOSIAL
oleh
Syiqqil Arofat
104032201036
telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 6
Desember 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Sosiologi.
Ketua, Sekretaris,
72
Lampiran 8: CONTOH ABSTRAK
ABSTRAK
(maksimal 250 kata)
73
Lampiran 9: CONTOH HALAMAN DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................................ viii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................................................................................. xii
DAFTAR GRAFIK............................................................................................................................................................ xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Penyataan Masalah ........................................................................................................................................ 1
B. Pertanyaan Penelitian..................................................................................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................................................................... 5
D. Tinjauan Pustaka ............................................................................................................................................ 6
E. Kerangka Teoretis .......................................................................................................................................... 10
1. Faktor Trafficking ............................................................................................................................... 10
a. Kemiskinan ...................................................................................................................................... 10
b. Rendahnya Pendidikan .................................................................................................................. 11
c. Minimnya Lapangan Pekerjaan .................................................................................................... 12
2. Sekuritisasi ........................................................................................................................................... 16
3. Faktor-Faktor Sekuritisasi Isu Women Trafficking dalam Perumusan
Kebijakan Luar Negeri ....................................................................................................................... 18
F. Metode Penelitian .......................................................................................................................................... 23
G. Sistematika Penelitian.................................................................................................................................... 24
BAB V PENUTUP
Kesimpulan dan Saran .......................................................................................................................................... 90
74
Lampiran 10: CONTOH DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
75
Lampiran 11: CONTOH DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
76
Lampiran 12: CONTOH DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR LAMPIRAN
77
Lampiran 13: CONTOH DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
DAFTAR SINGKATAN
DAFTAR LAMBANG
∈ Elemen
e Identitas
78
Lampiran 14: CONTOH LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL
SKRIPSI
Judul Proposal
KEBIJAKAN LUAR NEGERI CINA PADA ISU PERUBAHAN IKLIM
PERIODE 2004-2009
Berdasarkan Seminar Proposal Skripsi yang diselenggarakan pada Rabu, 30 Maret 2011,
maka Dewan Pertimbangan Skripsi (DPS) Program Studi Ilmu Politik FISIP UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta menyatakan bahwa proposal skripsi saudara/i :
79
Lampiran 15: CONTOH SURAT PERMOHONAN BIMBINGAN
SKRIPSI
Kepada Yth.
Nama Dosen
di –
Tempat
Assalamu’alaikum Wr Wb,
Nama :
NIM :
Fak/Prodi :
Judul Skripsi :
Wassalamua’laikum Wr.Wb.
Pembantu Dekan
Bidang Akademik
80
Lampiran 16: CONTOH PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI
PEMBIMBING
Nama :
NIM :
Fak/Prodi :
Judul Skripsi :
81
Lampiran 17: CONTOH LEMBAR KEGIATAN KONSULTASI
SKRIPSI
Nama :
NIM :
Fak/Prodi :
Judul Skripsi :
Pembimbing :
82
Lampiran 18: CONTOH LEMBAR DATA PESERTA UJIAN
SKRIPSI
I. DATA PRIBADI
Nama Lengkap
..................................................................................................
NIM
..................................................................................................
Program Studi/Kekhususan
..................................................................................................
Tempat/Tgl Lahir
..................................................................................................
Jenis Kelamin Lelaki/Perempuan
Nama Orang Tua
..................................................................................................
Alamat Rumah
..................................................................................................
..................................................................................................
.............................Kode Pos:...................................................
Nomor Telepon
Rmh:......................................HP:...........................................
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
SD
Lulus tahun.....................Kab/Kota.......................................
SLTP
Lulus tahun.....................Kab/Kota.......................................
SMU
Lulus tahun.....................Kab/Kota.......................................
IV. SKRIPSI
Judul
..................................................................................................
..................................................................................................
Ujian Hari..................................Tanggal..........................................
Tanda Tangan
Foto 3x4
Nama Lengkap
83
Lampiran 19: CONTOH LEMBAR DAFTAR HADIR UJIAN SKRIPSI
Nama Mahasiswa :
NIM :
Program Studi :
Hari/Tgl. Ujian :
Judul Skripsi :
1 Ketua
2 Sekretaris
3 Penguji I
4 Penguji II
5 Pembimbing I
6 Pembimbing II
Jakarta, 2011
Ketua Ujian,
84
Lampiran 20: CONTOH LEMBAR PENILAIAN SKRIPSI
LEMBAR PENILAIAN
SIDANG UJIAN SKRIPSI
Nama :
NIM :
Program Studi :
Hari/Tanggal Ujian :
Dosen Penguji :
Judul Skripsi :
KOMPONEN PENILAIAN
(__________________)
85
Lampiran 21: CONTOH LEMBAR PERBAIKAN SKRIPSI
Nama :
NIM :
Program Studi :
Hari/Tanggal Ujian :
Penguji Skripsi : I.
Skripsi yang telah diperbaiki dan disetujui Pembimbing, Penguji I dan Penguji II, harus
diserahkan ke Prodi ……......................... FISIP UIN selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah
pelaksanaan sidang skripsi dalam bentuk hardcopy dan softcopy (CD- format PDF).
Nama Penguji I
86
Lampiran 22: CONTOH LEMBAR BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI
Bismillaahirrahmaanirrahiim
Setelah melihat dan memperhatikan hasil ujian skripsi saudara:
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat/Tgl. Lahir :
Judul Skripsi :
Dengan ini Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) menyatakan bahwa Saudara
Lulus/Tidak lulus Ujian Sarjana Strata 1
Saudara berhak memakai gelar kesarjanaan dan sebagai tanda lulus kami akan menyerahkan
Ijazah yang ditanda tangani oleh Rektor dan Dekan untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Jakarta, 2011
1. .................................................. ( Pemb. I )
2. .................................................. ( Pemb. II )
3. .................................................. ( Peng. I )
4. .................................................. ( Peng. II )
87
Lampiran 23: CONTOH LEMBAR KENDALI PENGAJUAN UJIAN SKRIPSI
1) Data Mahasiswa
a) Nama : ………………………………………………
b) NIM : ………………………………………………
c) Alamat : ………………………………………………
d) No. Telepon/HP : ………………………………………………
4) Persetujuan Pembimbing
Dengan ini kami menyatakan bahwa penelitian dan penulisan skripsi mahasiswa yang
bersangkutan telah selesai dan selanjutnya dapat maju ke Ujian Skripsi
a) Pembimbing I
i) Nama lengkap : ………………………………………………
ii) NIP : ………………………………………………
b) Pembimbing II
i) Nama lengkap : ………………………………………………
ii) NIP : ………………………………………………
88
Langkah-3: SKS dan IPK
6) Semua mata kuliah wajib telah lulus dan mahasiswa yang bersangkutan dapat menempuh
Ujian Skripsi.
b) NIP : ………………………………………………
c) Tanggal : ………………………………………………
d) Tandatangan : ………………………………………………
e) Memiliki nilai TOAFL minimal 375 dan TOEFL minimal 450. Ini
dibuktikan dengan sertifikat nilat terbaru (maksimal 6 bulan)
i) 4 eksemplar skripsi
89
8) Penerimaan berkas lengkap.
(Diisi hanya bila berkas telah lengkap, bila berkas tidak lengkap kembalikan form ini
kepada mahasiswa)
a) Hari/tanggal : ………………………
a) Hari : .........................................................
b) Tanggal : .........................................................
d) Ruang : .........................................................
d) Sumbangan buku
h) Nilai skripsi
90