Anda di halaman 1dari 90

PANDUAN

PENYUSUNAN PROPOSAL &


PENULISAN SKRIPSI

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL &
PENULISAN SKRIPSI

Disusun oleh

Tim Penyusun
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta
2015
BAGIAN SATU

PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI

3
PANDUAN PENYUSUNAN PROPOSAL SKRIPSI

Setiap mahasiswa yang akan menulis skripsi diharuskan


menyusun proposal penelitian. Proposal penelitian adalah
pedoman kerja dalam melaksanakan keseluruhan kegiatan
penelitian dan bertujuan untuk memberikan kerangka bagi proses
penelitian dan penulisan selanjutnya.
Fungsi proposal, paling tidak, mencakup tiga hal, yaitu
sebagai sarana komunikasi, sebagai rencana atau pedoman, dan sebagai
kontrak. Proposal berfungsi untuk mengkomunikasikan rencana
penelitian kepada pihak universitas/fakultas/ program studi yang
berkewajiban untuk menilai, mereview, atau menyetujui rencana
penelitian yang diajukan sehingga sesuai dengan ketentuan
akademik dan teknis yang telah ditetapkan universitas/fakultas.
Sebagai pedoman, proposal harus disusun secara sistematis dan
operasional menyangkut keseluruhan proses penelitian sehingga
dapat dijadikan pedoman kerja bagi mahasiswa dalam
melakukan penelitian dan dipahami oleh pihak penilai. Sebagai
kontrak, proposal penelitian merupakan suatu bentuk kesepakatan
formal antara pihak penulis proposal dan pihak universitas/
fakultas/program studi sehingga perubahan yang mungkin terjadi
harus disepakati oleh kedua belah pihak (Locke 1993: 3-5).
Apapun tipe penelitian dan bidang ilmu yang diteliti,
secara umum proposal penelitian mengandung: 1. Aspek
masalah, yakni mengenai topik atau permasalahan yang akan
diteliti yang akan dijawab dalam penelitian tersebut dan, 2. Aspek
metodologi, yakni bagaimana mahasiswa
mengoperasionalisasikan teori, konsep dan pendekatan dalam
disiplin ilmu yang sesuai untuk menjawab masalah yang telah
dirumuskan.
Proposal skripsi mengandung unsur-unsur sebagai berikut:
A. Judul skripsi
B. Pernyataan masalah

4
C. Pertanyaan penelitian
D. Tujuan dan manfaat penelitian
E. Tinjauan pustaka
F. Kerangka teoretis
G. Hipotesis (jika ada)
H. Metode Penelitian
I. Daftar Pustaka

Uraian berikut ini menyajikan beberapa petunjuk dalam


merumuskan masing-masing unsur proposal skripsi.

A. Judul Skripsi
Judul penelitian skripsi merupakan identitas yang
mencerminkan keseluruhan penelitian. Melalui judul kandungan
penelitian dapat dipahami. Judul yang baik ditulis dalam bentuk
pernyataan, jelas, singkat dan tepat, mengandung variabel-
variabel yang diteliti.

B. Pernyataan Masalah
Pernyataan Masalah merupakan bagian terpenting
sebelum memulai sebuah penelitian. Dengan menentukan
pernyataan masalah, mahasiswa dapat dengan jelas memetakan
permasalahan yang menjadi isu untuk diteliti dan dicari
jawabannya. Pernyataan masalah muncul dari ketidaktahuan
yang membutuhkan penjelasan atau jawaban yang selanjutnya
dirumuskan secara sederhana sebagai jarak antara yang
diharapkan atau yang seharusnya (das sollen) dan yang diperoleh
atau yang senyatanya terjadi (das sein). Contoh: Reformasi
pendidikan telah dilaksanakan untuk menyelesaikan masalah
ketimpangan capaian pendidikan pada kelompok masyarakat
kelas menengah bawah. Namun, ketimpangan tersebut tetap
tidak dapat diselesaikan. Kegagalan tersebut telah menarik
perhatian para sosiolog untuk meneliti mengapa terjadi demikian
(Sullivan 2000: i).

5
Masalah berbeda dalam makna dan maksud dengan
pertanyaan atau questions dalam bahasa Inggris. Pernyataan
masalah (problem statement) berbentuk kalimat deskriptif. Bagian
ini, misalnya, diawali dengan kalimat “masalah yang diteliti
dalam skripsi ini adalah…” atau “skripsi ini mengkaji….”
Selanjutnya, perlu dijelaskan latar belakang masalah
(background, rationale), mengapa masalah yang diajukan itu ada
dan penting diteliti secara keilmuan. Hal ini perlu dilakukan agar
konteks dan signifikansi masalah tersebut dapat terungkap
dengan jelas.

C. Pertanyaan Penelitian
Pertanyaan penelitian (research question) adalah ungkapan
keingintahuan terhadap sesuatu yang tidak diketahui. Bagian ini
merupakan pengungkapan masalah secara rinci yang ditulis
dalam bentuk kalimat pertanyaan yang diawali dengan kata
tanya seperti apakah, bagaimana dan mengapa. Contoh: apakah
modal kultural itu penting bagi capaian dan partisipasi
pendidikan? Elemen kebudayaan dominan manakah yang
berhubungan dengan keberhasilan pendidikan? Sejauhmana
perbedaan dalam partisipasi kultural berpengaruh terhadap
perbedaan kelas sosial dalam capaian pendidikan? (Sullivan 2000:
vii) Bagaimana pengaruh kebijakan penempatan pasukan militar
AS di Australia terhadap konstelasi keamanan di kawasan Asia
Pasifik? Bagaimana peran ASEAN dalam penyelesaian sengketa
teritorial di kawasan Laut Cina Selatan?

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian


Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan
pengungkapan kembali masalah penelitian dalam bentuk kalimat
yang menggambarkan hasil penelitian. Dengan tujuan penelitian,
hasil penelitian dapat diperiksa dan dalam rumusan tujuan itu
tergambar segala kemampuan peneliti untuk mencapainya.

6
Tujuan penelitian juga menggambarkan tipe dan sifat penelitian,
apakah untuk menjajaki, mendeskripsikan, menerangkan atau
membuktikan. Secara teknik, perumusan tujuan penelitian harus
spesifik, terinci dan terukur yang menggambarkan hasil
penelitian.
Rumusan tujuan biasanya diawali dengan “Penelitian ini
bertujuan untuk …” atau “tujuan penelitian ini adalah untuk ….”
Setelah itu, dilanjutkan dengan kata kerja aktif yang berkaitan
dengan tipe dan metode penelitian yang dipakai, seperti
mengetahui, menemukan, memperoleh data/keterangan, menilai,
menjelaskan, membuktikan, mengemukakan, membandingkan,
dan menganalisis. Tujuan penelitian harus pula spesifik dan
terukur sehingga hasil penelitian tersebut dapat diperiksa dengan
jelas.
Manfaat penelitian berkaitan erat dengan tujuan penelitian,
sehingga bagian ini dapat digabungkan dengan bagian tujuan
penelitian. Bagian ini menggambarkan manfaat yang akan
diperoleh dari hasil penelitian sebagaimana tergambar dalam
tujuan penelitian. Secara umum, penelitian diarahkan untuk
memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
(signifikansi ilmiah) dan pemecahan masalah sosial
kemasyarakatan. Signifikansi ilmiah mengukur sejauh mana hasil
penelitian tersebut memberikan kontribusi bagi pengembangan
ilmu (kegunaan teoretis) atau sejauhmana penelitian tersebut
menemukan metode-metode baru dalam lingkup bidang yang
diteliti (kegunaan metodologis). Adapun signifikansi sosial
menakar sejauhmana sebuah hasil penelitian dapat membantu
memecahkan masalah-masalah yang berkembang dalam
masyarakat. Manfaat terakhir ini dikenal dengan kegunaan
praktis seperti implikasi hasil penelitian terhadap kebijakan (policy
implication).

7
E. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka (literature review) adalah uraian tentang
hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang
sedang direncanakan. Bagian ini ditujukan untuk memastikan
kedudukan dan arti penting penelitian yang direncanakan dalam
konteks keseluruhan penelitian yang lebih luas (state of the art).
Dengan tinjauan pustaka dapat diidentifikasi gagasan yang mirip
atau sama dengan gagasan rencana penelitian yang diajukan
sehingga proposal yang disusun itu terhindar dari tuduhan
plagiarisme.
Tinjauan pustaka yang komprehensif memunculkan ide-
ide baru dan original sehingga menciptakan ketertarikan baru
pada seseorang untuk memahami hal-hal yang sudah ditemukan
orang lain. Dengan melakukan tinjauan pustaka, mahasiswa akan
mengetahui dan memahami perdebatan yang telah ada dalam
masing-masing kerangka konseptual dan teoretis menyangkut
kajian tertentu. Mahasiswa juga dapat menunjukkan karya-karya
atau temuan-temuan sebelumnya yang berkesesuaian atau
bertentangan antara satu dengan yang lain sehingga mahasiswa
dapat menentukan posisi dalam menentukan kerangka
konseptual dan teoretis yang akan diambil. Selain itu, penulis
proposal dapat menjelaskan konsep-konsep baru yang telah
digunakan oleh peneliti sebelumnya. Oleh karena itu, penulis
proposal dapat menentukan posisi penelitian yang direncanakan
dalam lingkup penelitian sejenis.
Proses pelaksanaan tinjauan pustaka dapat dilakukan
dengan kegiatan-kegiatan berikut:
1. Mencatat
2. Meringkas
3. Mengintegrasikan
4. Menganalisis
5. Mengkritisi
6. Mengutip

8
7. Mengamati
8. Menelaah
Secara teknis, tinjauan pustaka dapat disusun: 1) secara
kronologis dari yang paling lama sampai yang terbaru; 2)
berdasarkan topik penelitian; 3) berdasarkan masalah atau
pertanyaan penelitian; 4) berdasarkan konsep dan variabel dalam
penelitian; atau kombinasi dari susunan tersebut. Contoh: Telah
terdapat banyak studi yang mengkaji masalah ketimpangan
pendidikan berdasarkan stratifikasi sosial. Di antara studi-studi
tersebut, banyak yang menggunakan pendekatan kultural seperti
Bernstein (1973), Collins (1971), Jenks (1972), dan Bowles and
Gintis (1976) yang kemudian dikenal dengan teori reproduksi
kultural (cultural reproduction). Tokoh yang paling terkenal dalam
pendekatan ini adalah Pierre Bourdieu. Namun, studi-studi
tersebut bertentangan dengan studi yang didasarkan pada
pendekatan human capital yang menyatakan bahwa pendidikan
dapat meningkatkan produktivitas (Becker 1964). Teori cultural
capital tersebut juga bertolak belakang dengan teori rational choice.
Berdasarkan kedua hal tersebut di atas, maka studi ini
menggabungkan kedua pendekatan tersebut dan melengkapinya
dengan unsur gender (Sullivan 2000: i-iv).

F. Kerangka Teoretis
Teori merupakan bangunan ilmu pengetahuan terpenting.
Salah satu fungsinya adalah untuk menjadi kerangka orientasi
dalam mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data.
Kerangka teoretis merupakan uraian ringkas tentang teori/konsep
yang dipakai dalam menjawab pertanyaan penelitian. Inti dari
kerangka teoretis adalah membantu membentuk kerangka
berpikir akademis dalam mendudukkan dan menjawab masalah
penelitian yang telah dirumuskan.
Contoh: studi ini menggunakan teori modal kultural
Bourdieu dengan tujuan utamanya untuk memperjelas konsep

9
tersebut dengan menguji aspek-aspek partisipasi kultural yang
membentuk modal kultural dan menguji kemampuan bahasa dan
pengetahuan kultural menjadi mekanisme yang dengannya
partisipasi kultural melahirkan kesuksesan dalam pendidikan.
Tetapi saya juga menggunakan teori rational choice untuk menguji
keyakinan dan sikap murid terhadap pendidikan berdasarkan
perbedaan kelas sosial dan gender (Sullivan 2000: v).

G. Hipotesis (jika ada)


Hipotesis ialah pernyataan sementara sebagai jawaban
terhadap pertanyaan penelitian. Hipotesis dapat berfungsi: 1)
sebagai alat untuk menyatakan asumsi, 2) sebagai alat untuk
menyatakan penjelasan, 3) sebagai pegangan dalam menentukan
fakta-fakta yang diperlukan, 4) sebagai pegangan dalam
menentukan metode penelitian, 5) sebagai kerangka untuk
menyatakan kesimpulan, dan 6) sebagai sumber merumuskan
hipotesis baru (Hadjar 1999: 62-64).
Tidak semua penelitian memiliki hipotesis. Disiplin
Hubungan Internasional, Ilmu Politik dan Sosiologi tidak selalu
mewajibkan untuk membuat hipotesis dalam penulisan skripsi.
Hal ini karena hanya penelitian yang menitikberatkan pada
pengujian teori (theory testing) yang memerlukan hipotesis.
Hipotesis merupakan pernyataan-pernyataan sebagai jawaban
sementara atas pertanyaan-pertanyaan penelitian. Dalam
penelitian yang bertujuan untuk menguji hipotesis, hubungan
antara variabel harus jelas dan operasional sehingga dapat
ditentukan secara mudah teknik uji statistiknya. Terdapat tiga ciri
utama hipotesis yang baik, yakni 1) rumusan yang sederhana, 2)
variabel-variabel yang tegas, dan 3) kebenarannya dapat diuji
(Tan 1986: 25).
Setelah merumuskan hipotesis langkah selanjutnya adalah
menentukan variabel-variabel yang akan diteliti. Bentuk
hubungan antar variabel tersebut sebaiknya ditampilkan dalam

10
bentuk diagram atau gambar. Masing-masing variabel juga harus
didefinisikan secara operasional. Definisi operasional bukan
definisi istilah tetapi definisi yang mengandung indikator-
indikator yang jelas sehingga variabel-variabel tersebut teramati
dan terukur.

H. Metode Penelitian
Bagian ini memaparkan rangkaian prosedur penelitian
yang mencakup metode yang akan dipakai, jenis data yang akan
dikumpulkan, sumber data, cara pengumpulan data, dan cara
pengolahan data yang akan ditempuh. Terdapat cukup banyak
metode penelitian, di antaranya adalah grounded research,
etnografi, studi kasus, fenomenologi, biografi, evaluasi, content
analysis, eksprimen, survei, filologi, kebijakan dan metode
penelitian aksi. Masing-masing metode penelitian memiliki
karakteristik dan langkah-langkah tersendiri. Pilihlah salah satu
metode yang paling tepat dan sesuai dengan pertanyaan
penelitian dan data yang hendak dicari.
Setelah itu ditentukan jenis data utama atau variabel yang
akan dikumpulkan. Jenis data tersebut dapat diklasifikasikan
menurut butir-butir pertanyaan penelitian dan tentu saja harus
sesuai dengan konsep yang telah dioperasionalisasikan. Atas
dasar jenis data tersebut ditentukan subjek penelitian sebagai
sumber data baik sumber primer maupun sumber sekunder.
Dalam field research, penentuan sumber data meliputi penjelasan
tentang lokasi dan subjek penelitian yang mencakup populasi dan
sampel serta teknik sampling. Adapun dalam penelitian yang
menggunakan pendekatan kualitatif, seperti metode studi kasus,
lebih dikenal istilah informan. Harus ditentukan subjek penelitian
yang mengacu kepada individu, kelompok, lembaga, komunitas
yang dijadikan unit analisis. Semua unsur metodologi yang
ditentukan itu harus dilengkapi dengan alasan-alasan yang tepat.

11
Berdasarkan jenis dan sumber data tersebut ditentukan
teknik pengumpulan data. Suatu penelitian dapat menggunakan
beberapa teknik. Sebaiknya ditentukan salah satu teknik
pengumpulan data yang diutamakan dan teknik lain yang
dijadikan sebagai pelengkap. Penggunaan teknik pengumpulan
data tersebut bergantung pada pendekatan dan metode penelitian
yang dipakai, serta masalah penelitian yang akan dijawab. Di
antara teknik pengumpulan data adalah dokumentasi,
wawancara, angket, tes, dan observasi.
Unsur metode penelitian yang terakhir adalah teknik
pengolahan (data processing) dan analisis data (data analysis) yang
akan digunakan. Jelaskan apakah pengolahan data dilakukan
secara manual atau menggunakan komputer. Analisis data
merupakan kegiatan penguraian data melalui kategorisasi dan
klasifikasi, perbandingan dan pencarian hubungan antara data.
Analisis data berpedoman pada pertanyaan-pertanyaan yang
dikemukakan dalam kerangka pikir. Analisis dibedakan antara
analisis kuantitatif dan analisis kualitatif, bergantung pada
karakteristik masalah, tujuan penelitian, dan metode penelitian.
Jika menggunakan uji statistik, jenis teknik uji statistik tersebut
harus disebutkan beserta pertimbangan-pertimbangan yang
mendasarinya.

I. Daftar Pustaka
Bagian terakhir dari proposal skripsi adalah daftar pustaka.
Perlu dicatat bahwa kepustakaan yang dicantumkan hanyalah
sumber-sumber yang dijadikan rujukan di dalam proposal skripsi.
Jadi yang dimaksud dengan daftar pustaka hanyalah rujukan
(reference). Peneliti dapat memilih cara penulisan daftar pustaka
sesuai dengan yang dijelaskan dalam buku Panduan Penyusunan
Proposal dan Penulisan Skripsi Fisip UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulisan daftar pustaka disesuaikan dengan cara penulisan
sumber kutipan, apakah menggunakan catatan kaki (footnote),
atau pengacuan berkurung (in-text). Apapun pilihannya harus
ditulis secara tepat dan konsisten.

12
BAGIAN DUA

PANDUAN PENULISAN SKRIPSI

13
BAB I
KETENTUAN UMUM PENULISAN SKRIPSI

A. Definisi
Skripsi adalah karya ilmiah yang ditulis sebagai
persyaratan akhir untuk mendapatkan gelar Sarjana Strata 1 (S1)
dari FISIP UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Sebuah skripsi dapat
diibaratkan sebuah bangunan yang terdiri dari pernyataan
masalah, bangunan argumen yang kemudian direkat oleh
perspektif, teori dan data untuk menjawab permasalahan tersebut.
Meskipun terdiri atas beberapa bagian dan bab, sebuah skripsi
bukanlah kumpulan esai yang terpisah satu sama lainnya. Karya
tulis ini lebih tepatnya adalah sebuah esai panjang yang koheren
yang setiap bagiannya saling terkait antara satu sama lain yang
membahas suatu topik.
Penulisan skripsi dilakukan secara independen oleh
mahasiswa, dengan didampingi pembimbing skripsi. Output
tulisan dibatasi minimal 50 halaman berspasi ganda (di luar
Bagian Awal dan Bagian Akhir skripsi). Sedangkan waktu
penulisan dialokasikan selama 1 semester sejak mahasiswa
mendapatkan SK Pembimbing dan bisa diperpanjang pada 1
semester berikutnya. Ketentuan ini tidak hanya menuntut
mahasiswa untuk meneliti suatu topik secara intensif, namun juga
memahami teori, konsep, pendekatan dalam disiplin ilmu
masing-masing, dan mampu memilah data dan menulis
argumen secara efektif. Keseluruhan proses penulisan skripsi
diharapkan akan membekali mahasiswa dengan daya analisis dan
presentasi yang mumpuni, baik untuk menghadapi dunia kerja
maupun jenjang studi selanjutnya.
Mahasiswa harus mengerjakan sendiri penelitian dan
penulisan skripsi. Selain itu, setiap kontribusi ide dan data dari
penelitian lain harus diakui secara ilmiah melalui penggunaan
teknik referensi yang ditetapkan oleh Program Studi (Prodi) yang

14
bersangkutan. Tidak kalah penting, pemilihan topik-topik yang
sudah diteliti sebelumnya oleh orang lain, baik di dalam maupun
luar lingkungan UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, tidak
dianjurkan kecuali terdapat metode, temuan, atau kontribusi baru
seputarnya. Berikut dipaparkan beberapa contoh pengulangan
topik skripsi yang diperbolehkan dan tidak diperbolehkan:

Topik yang sudah pernah Topik skripsi yang


No Ketentuan
diteliti (Prodi HI) diajukan mahasiswa
1 Evolusi norma non Evolusi norma non Tidak
interference ASEAN interference ASEAN diperbolehkan
Kerangka Teoretis: Kerangka Teoretis: karena tidak
Spectrum order keamanan Spectrum order ada kontribusi
(Muthiah Alagappa, 2001) keamanan (Muthiah baru apapun
Alagappa, 2001) bagi topik
Argumen: Argumen: kajian yang
Implementasi norma non Implementasi norma diteliti.
interference ASEAN non interference ASEAN
berevolusi dari orientasi berevolusi dari orientasi
keamanan pluralis menjadi keamanan pluralis
semakin solidaris. menjadi semakin
solidaris.
2 Kebijakan Amerika Serikat Kebijakan Amerika Diperbolehkan
di Timur Tengah Periode Serikat di Timur Tengah karena
2001-2004 Periode 2004-2009 meneliti topik
yang sama
pada periode
yang berbeda.
3 Kebijakan Amerika Serikat Kebijakan Amerika Diperbolehkan
terhadap Korea Utara pada Serikat terhadap Korea karena
Masa Kepresidenan George Utara pada Masa a. Mengguna
W. Bush. Kepresidenan George kan
W. Bush. kerangka
teoretis
Kerangka teoretis: Kerangka teoretis: yang
Defensive Realism, Foreign Neoconservatisme, berbeda
Policy Analysis, Foreign Policy Analysis b. Adanya
Argumen: Argumen: temuan
Kebijakan Amerika Serikat Kebijakan Amerika yang

15
terhadap Korea Utara Serikat terhadap Korea berbeda
cenderung konfrontatif. Ini Utara cenderung dengan
disebabkan kepentingan konfrontatif. Ini penelitian
Amerika Serikat yang disebabkan oleh sebelumnya
terancam oleh dominasi kelompok c. Adanya
perkembangan senjata neokonservatif dalam kontribusi
pemusnah massal di Korea pemerintahan Bush baru seputar
Utara. yang berambisi topik yang
mendemokratisasi diteliti
Korea Utara.
4 Potensi konflik antara Tingkat Potensi Konflik Diperbolehkan
Amerika Serikat dan Korea antara Amerika Serikat karena
Utara Periode 2000-2010 dan Korea Utara Periode mengaplikasi
2000-2010 kan
metodologi
Metode: kualitatif Metode: kuantitatif yang berbeda

Topik yang sudah pernah Topik skripsi yang


No Ketentuan
diteliti (Prodi Sosiologi) diajukan mahasiswa
1 Anak Jalanan pun Punya Anak Jalanan pun Tidak
"Waktu Luang": Studi Punya “Waktu Luang”: diperbolehkan
tentang Leisure pada Anak Studi tentang Leisure karena tidak
Jalanan di Jakarta pada Anak Jalanan di ada kontribusi
Jakarta baru apapun
Argumen: Argumen: bagi topik
Anak jalanan tetap memiliki Anak jalanan tetap kajian yang
waktu luang dan mereka memiliki waktu luang diteliti.
menggunakannya untuk dan mereka
aktivitas yang sama seperti menggunakannya
halnya yang dilakukan oleh untuk aktivitas yang
masyarakat umum seperti sama seperti halnya
jalan ke mall, berwisata, yang dilakukan oleh
nonton ke bioskop, masyarakat umum
berpacaran, berenang, seperti jalan ke mall,
berkumpul dengan teman- berwisata, nonton ke
teman (peer group) bioskop, berpacaran,
berenang, berkumpul
dengan teman-teman
(peer group).

16
2 Aisyiyyah dan Aisyiyyah dan Diperbolehkan
Pemberdayaan Politik Pemberdayaan Politik karena meneliti
Perempuan di Era Orde Perempuan Pasca topik yang
Baru Reformasi sama pada
periode yang
berbeda.
3 Faktor Pendorong Konversi Faktor Pendorong Diperbolehkan
Agama: Studi Kasus Hindu Konversi Agama: Studi karena:
ke Kristen Kasus Hindu ke Kristen a. Mengguna
kan
Kerangka teoretis: Kerangka teoretis: kerangka
Teori Deprivasi Teori Pilihan Rasional teoretis yang
Argumen: Argumen: berbeda
Fenomena konversi agama Fenomena konversi b. Adanya
di kalangan masyarakat agama di kalangan temuan
Hindu utamanya didorong masyarakat Hindu yang
oleh kondisi deprivasi yang utamanya didorong berbeda
dialami seseorang. Pindah oleh keinginan dengan
agama merupakan cara seseorang untuk penelitian
seseorang untuk lepas dari mendapatkan sebelumnya
kondisi deprivasi yang tidak kehidupan spiritual c. Adanya
menyenangkan. yang lebih sesuai. kontribusi
Pindah agama baru seputar
merupakan konsekuensi topik yang
atas ditemukannya nili- diteliti
nilai spiritual baru yang
dipandang lebih cocok.
4 Tingkat Pernikahan Usia Tingkat Pernikahan Diperbolehkan
Dini di Kalangan Komunitas Usia Dini di Kalangan karena
Urban di Jakarta Tahun Komunitas Urban di mengaplikasi
2000-2010 Jakarta Tahun 2000-2010 kan
metodologi
Metode: kualitatif Metode: kuantitatif yang berbeda

Topik yang sudah pernah Topik skripsi yang


No Ketentuan
diteliti (Prodi Ilmu Politik) diajukan mahasiswa
1 Perkembangan Sistem Perkembangan Sistem Tidak
Kepartaian di Indonesia Kepartaian di Indonesia diperbolehkan
Pasca Orde Baru Pasca Orde Baru karena tidak
ada kontribusi
Kerangka teoretis: Kerangka teoretis: baru apapun

17
Partai Kartel (Katz & Mair, Partai Kartel (Katz & bagi topik
1995) Mair, 1995) kajian yang
diteliti.
Argumen: Argumen:
Batas-batas ideologi Batas-batas ideologi
antarpartai politik pasca antar partai politik pasca
reformasi menjadi semakin reformasi menjadi
kabur, dan ideologi bukan semakin kabur, dan
lagi menjadi faktor penentu ideologi bukan lagi
perilaku partai. Alih-alih menjadi faktor penentu
memperjuangkan perilaku partai. Alih-alih
kepentingan politik yang memperjuangkan
beragam, partai-partai justru kepentingan politik
cenderung melayani yang beragam, partai-
kepentingan mereka sendiri. partai justru cenderung
melayani kepentingan
mereka sendiri.

2 Dinamika Konflik Elite Dinamika Konflik Elite Diperbolehkan


dalam Partai Kebangkitan dalam Partai karena
Bangsa (PKB) periode 1999- Kebangkitan Bangsa meneliti topik
2004 (PKB) periode 2005-2009 sama, tetapi
periode yang
berbeda
3 Faktor-faktor yang Faktor-faktor yang Diperbolehkan
Menyebabkan Berakhirnya Menyebabkan karena:
Kekuasaan Presiden Berakhirnya Kekuasaan a. Mengguna
Soeharto (Orde Baru) Presiden Soeharto (Orde kan
Baru) kerangka
teoretis
Kerangka teoretis: Kerangka teoretis: yang
berbeda,
Ekonomi Politik Konflik Elite b. Adanya
temuan
Argumen: Argumen: yang
Krisis ekonomi dan moneter Terjadinya perpecahan berbeda
di Indonesia tahun 1997-1998 dan konflik di antara dengan
merupakan faktor utama elite-elite rezim, baik penelitian
yang menyebabkan sipil maupun militer, sebelumnya
berakhirnya kekuasaan merupakan faktor c. Adanya
rezim Baru utama yang kontribusi

18
menyebabkan baru seputar
berakhirnya kekuasaan topik yang
Orde Baru diteliti
4 Islam, Partisipasi Politik dan Islam, Partisipasi Politik, Diperbolehkan
Budaya Demokrasi di dan Budaya Demokrasi karena
Indonesia Pasca Orde Baru di Indonesia Pasca Orde mengaplikasi
Baru kan
Metode: kualitatif Metode: kuantitatif metodologi
yang berbeda

Setelah proses penulisan skripsi selesai dan dinyatakan


layak uji oleh pembimbing, mahasiswa harus mempertahankan
argumennya dalam ujian skripsi, baik ujian tertutup maupun
terbuka. Ujian ini menentukan apakah mahasiswa sudah layak
menyandang gelar Sarjana Strata 1 atau tidak. Adapun prosedur
penulisan hingga ujian skripsi dipaparkan secara lebih rinci pada
bagian berikut.

B. Syarat Pengajuan Proposal Skripsi


Pengajuan proposal skripsi dapat dimulai apabila
mahasiswa telah memenuhi kualifikasi berikut ini:
1. Lulus mata kuliah minimal 120 SKS.
2. Lulus mata kuliah Metode Penelitian.
3. Lulus praktikum Qiro’at/Tilawah dan Ibadah dengan
melampirkan sertifikat kelulusan.
4. Memenuhi kewajiban administrasi.
5. Terdaftar sebagai mahasiswa yang menulis skripsi dalam
Kartu Rencana Studi (KRS).
6. Lulus kompetensi bahasa asing (Inggris dan Arab) dengan
melampirkan sertifikat kelulusan.
7. Memiliki proposal skripsi yang sudah ditandatangani oleh
Program Studi.

C. Alur Pengajuan Proposal Skripsi


Lihat lampiran 1

19
D. Alur Penulisan Skripsi
Lihat lampiran 2

E. Penasehat Akademik (PA)


Proposal skripsi memerlukan konsultasi PA sebelum
diajukan kepada Program Studi. Dalam proses ini, tugas utama
Dosen PA adalah memastikan bahwa mahasiswa yang
bersangkutan telah memenuhi syarat menulis skripsi dan tema
proposal skripsinya relevan untuk diteliti.

F. Dewan Pertimbangan Skripsi (DPS)


DPS adalah tim dosen yang bertugas menguji kelayakan
proposal skripsi mahasiswa. Dewan ini terdiri atas dua orang
dosen setiap prodi yang ditugaskan secara bergilir untuk masa
tugas minimum satu semester. Apabila proposal skripsi sudah
dinyatakan layak untuk diteliti dan ditulis, DPS akan menetapkan
pembimbing skripsi untuk membantu penyelesaian penyusunan
skripsi.

G. Pembimbing Skripsi
Pembimbing skripsi adalah dosen dari dalam maupun luar
Prodi tempat mahasiswa terdaftar yang ditunjuk oleh DPS.
Adapun kriteria pembimbing skripsi sebagai berikut:
1. Memiliki kompetensi sesuai dengan tema penelitian skripsi
yang diajukan.
2. Berpendidikan terakhir minimal S2 atau berpangkat
minimal Lektor atau yang sederajat.
3. Khusus untuk pembimbing yang berasal dari luar Prodi
tempat mahasiswa terdaftar, harus berpendidikan terakhir
S2 dengan keahlian yang relevan dengan tema skripsi yang
diteliti mahasiswa sesuai dengan kebutuhan.

20
Pembimbing Skripsi bertugas:
1. Menyediakan waktu untuk bimbingan skripsi.
2. Membantu mahasiswa menyusun rencana penelitian,
melaksanakan dan menulis hasil penelitian.
3. Mematangkan metodologi dan referensi yang relevan
dengan tema skripsi.
4. Memotivasi mahasiswa bimbingannya agar dapat selesai
tepat waktu.
5. Memberikan evaluasi terhadap setiap draf tulisan paling
lambat satu bulan sejak draft diberikan oleh mahasiswa
(kecuali ada kesepakatan lain).
6. Mengisi lembar konsultasi skripsi.
7. Menghadiri ujian skripsi mahasiswa yang dibimbing
sebagai salah seorang penguji.

Penggantian Pembimbing Skripsi dapat diusulkan kepada


Sekretaris Prodi dan disetujui oleh Ketua Prodi apabila:
1. Pembimbing yang bersangkutan mengajukan surat
keberatan dengan alasan yang dapat diterima oleh Prodi.
2. Adanya bukti bahwa pembimbing yang bersangkutan
tidak menjalankan tugas dengan baik.

H. Tim Penguji Skripsi


Tim penguji skripsi terdiri atas Ketua Ujian, Sekretaris
Ujian, dan 2 Penguji. Ketua Ujian dan Sekretaris Ujian adalah
ketua dan sekretaris prodi atau dua orang dosen yang mewakili
Prodi tempat mahasiswa terdaftar, sedangkan penguji skripsi
adalah dosen/ahli dari dalam maupun luar Prodi yang memenuhi
syarat berikut ini:
1. Memiliki kompetensi sesuai dengan tema penelitian yang
diajukan mahasiswa.
2. Berpendidikan terakhir minimal S2 dengan keahlian yang
relevan dengan tema skripsi yang diteliti mahasiswa.

21
I. Hak dan Kewajiban Mahasiswa
Mahasiswa yang menyusun skripsi berhak:
1. Mengajukan usulan pembimbing skripsi kepada DPS.
2. Mendapatkan infomasi dan bimbingan seputar topik
skripsi dari dosen PA.
3. Mendapatkan evaluasi proposal skripsi dari DPS.
4. Mendapatkan bimbingan penulisan terutama dari
pembimbing skripsi.
5. Memperoleh evaluasi setiap draf tulisan dalam jangka
waktu selambatnya 1 (satu) bulan, kecuali sudah ada
kesepakatan lain dengan pembimbing skripsi.
6. Memperoleh jadwal ujian proposal maupun ujian skripsi
selambatnya 1 (satu) bulan dari waktu penyerahan draf
kepada Prodi.

Mahasiswa yang menyusun skripsi wajib:


1. Mengikuti ketentuan sesuai dengan Panduan Penyusunan
Proposal dan Penulisan Skripsi FISIP UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
2. Mengikuti proses konsultasi dengan pembimbing skripsi
minimal 7 kali.
3. Melaporkan setiap kegiatan dalam penulisan skripsi secara
teratur kepada pembimbing skripsi dengan mencatatnya
pada lembar konsultasi skripsi.
4. Tidak berlaku curang ataupun plagiat dalam penyusunan
skripsi. Praktik plagiarisme akan mendapat nilai NOL atau
pembatalan gelar sarjana.
5. Mematuhi saran perbaikan materi seperti yang telah
disepakati pada saat konsultasi maupun ujian dengan
pembimbing maupun penguji.
6. Memberikan laporan tertulis perkembangan skripsi setiap
semester kepada Prodi.

22
7. Menyelesaikan skripsi dalam waktu 1 (satu) semester.
8. Dosen pembimbing berhak memutuskan untuk berhenti
memberikan bimbingan kepada mahasiswa yang
bersangkutan apabila mahasiswa tidak melakukan
konsultasi selama 6 bulan.
Mahasiswa disarankan memiliki salinan (copy) dari semua
dokumen persyaratan pengajuan proposal dan ujian skripsi.
Mahasiswa harus mampu menunjukkan salinan dokumen-
dokumen yang tertera pada persyaratan apabila dibutuhkan
sewaktu-waktu.

J. Perpanjangan Masa Skripsi


Perpanjangan waktu penulisan skripsi hanya dapat
diberikan apabila masa studi mahasiswa belum habis sesuai
peraturan akademik yang berlaku. Apabila masa studi sudah
habis, maka mahasiswa otomatis dinyatakan gugur studi (drop
out).
Syarat-syarat perpanjangan waktu penulisan skripsi adalah
sebagai berikut:
1. Memiliki alasan yang dapat diterima oleh Prodi dengan
disertai bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan.
Misalnya, jika mahasiswa sakit, mahasiswa yang
bersangkutan harus menyertakan surat keterangan dari
dokter rumah sakit.
2. Melampirkan minimum 2 (dua) bab draf skripsi yang
sudah ditulis utuh.
3. Apabila poin nomor 2 tidak terpenuhi, mahasiswa harus
mengulang proses penulisan dari tahap pengajuan
proposal skripsi baru.

K. Pelaksanaan Ujian Skripsi


Mahasiswa dapat memilih untuk melakukan ujian skripsi
secara tertutup atau terbuka. Ujian skripsi berlangsung secara

23
keseluruhan selama kira-kira 2 (dua) jam menurut tahapan acara
berikut:
1. Tim Penguji memeriksa kelengkapan berkas ujian skripsi.
2. Tim Penguji memberikan pilihan ujian tertutup atau
terbuka kepada mahasiswa.
3. Pembukaan acara oleh Ketua Ujian selama beberapa
menit.
4. Pemaparan oleh peserta ujian selama maksimal 15 menit.
5. Pengujian oleh Tim Penguji untuk selama kira-kira 60
menit.
6. Evaluasi hasil ujian selama kira-kira 15 menit.
7. Penyampaian hasil ujian dan penutupan acara oleh Ketua
Ujian.

L. Nilai Skripsi
Evaluasi hasil ujian dilakukan sebagai berikut:
1. Komponen evaluasi terdiri atas 3 butir penilaian, yaitu:

Aspek Penilaian Bobot Skala


Ide/Tema
(Kebaruan topik yang diangkat, tingkat kesulitan 20 0-20
kajian dan kreatifitas pemilihan tema)
Kerangka Pemikiran/Teori
(Pemahaman atas konsep, teori dan pendekatan 20 0-20
dalam disiplin kajian dan dapat menunjukkan
keterkaitan antara teori dan tema/topik)
Metode Penelitian
(Ketepatan dan kesesuaian penggunaan prosedur 20 0-20
penelitian dengan topik yang diangkat)
Penyajian/pemaparan
(Kemampuan dan kreatifitas dalam penyajian data) 10 0-10
Penguasaan Permasalahan
(Pemaparan temuan, argumentasi dan tanya 20 0-20
jawab)

24
Teknik Penulisan Ilmiah
(Penulisan sesuai EYD, kutipan, daftar pustaka, tata 10 0-10
cara penulisan)

2. Nilai semua komponen diberikan dalam bentuk angka dalam


skala 1-100. Nilai angka ini kemudian dikonversikan dalam
bentuk huruf sesuai ketentuan universitas.
3. Nilai hasil ujian ditentukan sebagai rata-rata dari nilai yang
diberikan oleh tiap-tiap anggota Tim Penguji.
4. Skripsi mahasiswa dinilai gagal apabila mendapat nilai di
bawah C atau dinyatakan tidak layak lulus oleh tim penguji
skripsi. Dengan hasil seperti ini, mahasiswa harus mengulang
penelitiannya atau dapat dinyatakan gugur studi (drop out)
apabila masa studinya sudah habis sesuai dengan peraturan
akademik yang berlaku.
5. Skripsi yang mendapat nilai C tidak menjadi koleksi
perpustakaan. Skripsi tersebut tidak akan ditampilkan (display)
oleh Fakultas karena dianggap tidak layak menjadi referensi.
6. Praktik plagiarisme dapat dikenakan nilai nol dan sanksi.
Proses pemberian sanksi dilakukan oleh Dewan Kehormatan
Akademik. Terdapat tiga alternatif konsekuensi yang dihadapi
mahasiswa:
a. Mahasiswa harus merevisi skripsinya;
b. Mahasiswa harus mengulang pengajuan proposal
penelitian skripsinya;
c. Mahasiswa dinyatakan gugur studi (drop out).
7. Pada kasus plagiarisme yang terbukti kemudian setelah
mahasiswa yang bersangkutan lulus, maka gelar
kesarjanaannya akan dibatalkan.
8. Keputusan nilai ujian skripsi adalah mutlak dan tidak bisa
diganggu gugat oleh mahasiswa.

25
M. Perbaikan/Revisi
Mahasiswa wajib memperbaiki skripsinya apabila
direkomendasikan oleh Tim Penguji Skripsi. Waktu revisi
selambat-lambatnya 1 bulan sejak ujian skripsi. Kelalaian
menyelesaikan revisi pada waktu yang sudah ditentukan dapat
berakibat pembatalan nilai skripsi yang sudah diumumkan pada
saat ujian. Mahasiswa yang gagal revisi harus mengajukan ujian
skripsi ulang atau mengajukan proposal baru dengan biaya
sendiri. Apabila masa studi habis sebelum revisi selesai,
mahasiswa dinyatakan gugur studi (drop out).

N. Alur Kelulusan Ujian Skripsi


Lihat lampiran 3.

26
BAB II
SANKSI AKADEMIS TERHADAP PLAGIARISME

A. Definisi
Plagiarisme didefinisikan sebagai kegiatan menjiplak atau
mereproduksi karya ilmiah secara sengaja. Ini dilakukan untuk
memberi kesan kepada penilai/pembaca bahwa karya tersebut
adalah murni karya sendiri, meskipun sebenarnya dibangun atas
ide, metodologi, dan kontribusi orang lain. Keterampilan untuk
menghindari praktik plagiarisme adalah salah satu kualifikasi
utama seorang Sarjana. Keteledoran dalam menguasai standar
penulisan/penyajian karya ilmiah seperti teknik parafrase dan
referensi dapat berakibat sanksi akademik yang serius.
Beberapa bentuk plagiarisme:
1. Meringkas/menyajikan intisari dari bacaan/sumber lain
tanpa menyebutkan sumbernya dengan teknik referensi
yang benar.
2. Direct copying/menjiplak, yaitu mereproduksi tulisan milik
orang lain secara persis sama, meskipun hanya satu frase
tanpa menyebutkan sumbernya dengan teknik referensi
yang benar.
3. Parafrase, yaitu mengambil ide inti suatu karya lalu
dinarasikan dalam bentuk berbeda, tanpa menyebutkan
sumbernya.
4. Mengklaim tulisan orang lain sebagai karya sendiri.

Praktik plagiarisme merupakan pelanggaran akademik


yang serius. Plagiarisme dalam penulisan skripsi akan diberikan
sanksi nilai NOL atas skripsi tersebut dan skors minimum 1
semester hingga maksimum dikeluarkan (Drop Out/DO). Ini
berarti mahasiswa harus memperbaiki atau mengulang atau tidak
lulus (Drop Out / DO) sesuai keputusan yang diambil dalam
sidang Dewan Kehormatan Akademik (DKA). Kasus plagiarisme

27
yang diidentifikasi setelah dinyatakan lulus dalam sidang skripsi
dapat berakibat pada pembatalan gelar kesarjanaan.
Perlu diingat bahwa argumen penulis adalah komponen
utama dari sebuah skripsi atau karya ilmiah lainnya. Kutipan dari
sumber lain tidak akan dapat menggantikan argumen orisinil
mahasiswa. Penggunaan ide atau data milik orang lain hanya
diperbolehkan apabila ditujukan untuk memberi bukti atau dasar
dari analisis yang lebih mendalam dengan disertai penggunaan
teknik referensi yang jelas.

B. Menghindari Plagiarisme
Calon Sarjana Strata 1 dituntut untuk menguasai teknik
referensi yang baik untuk menghindari plagiarisme. Selain refleksi
pribadi dan common knowledge yang sudah diketahui secara
umum, setiap sumber ide, data, dan analisis harus
mencantumkan sumber referensi jelas. Tabel-tabel berikut ini
dapat membantu mahasiswa dalam menghindari praktik
plagiarisme:

Ketika mengutip: (1) pendapat, (2) ide, (3) kata, (4)


frase, (5) klausa atau kalimat, (6) diagram, (7) tabel,
(8) gambar, (9) ilustrasi, (10) chart yang berasal dari
buku, jurnal, koran dan majalah, (11) lagu, (12)
1 program televisi, (13) film, (14) sumber internet, (15)
surat dan (16) e-mail, (17) program komputer, (18)
pengumuman, atau (19) media-media lain yang
Sumber
merupakan hasil karya seseorang atau kelompok
HARUS
orang lain.
dicantumkan
Ketika mengutip (meminjam) istilah-istilah tertentu
2 yang digunakan dan identik dengan seseorang atau
kelompok tertentu.
Ketika mengutip hasil interview atau wawancara
3
dengan orang lain.

28
Ketika mengutip atau menulis (1) pendapat sendiri
1 (2) pengalaman pribadi (3) observasi pribadi (4)
Sumber pandangan/pemikiran/kesimpulan sendiri.
TIDAK Ketika mengutip pendapat umum (common
HARUS knowledge) seperti (1) folklor, (2) mitos atau cerita-
dicantumkan 2 cerita yang beredar luas dalam masyarakat dan
menjadi milik masyarakat yang tidak diketahui
siapa penciptanya.

Untuk menghindari plagiarisme secara tidak sengaja,


berikut ini adalah beberapa cara (tips) efektif yang berguna dalam
proses penulisan dan produk yang dihasilkan.

YANG DILAKUKAN
PRODUK YANG
KETIKA PROSES
DIHASILKAN
PENULISAN
Setelah selesai
1. Tandai setiap bagian menulis, periksa lagi
yang akan dikutip dengan data dan argumen
tanda khusus seperti garis Anda. Pastikan
KETIKA
bawah atau stabilo. Anda tidak
PENELITIAN,
2. Tandai dan catat ide menggunakan
PENGUTIPAN,
pokok (main idea) yang ide/istilah orang lain
DAN
diambil dari sumber tanpa
WAWANCARA
kutipan dan mana yang mencantumkan
menjadi pendapat atau referensinya sesuai
kesimpulan pribadi. dengan kaidah yang
berlaku.

29
1. Baca bagian yang akan
Mulai kalimat
dikutip secara cermat, lalu
parafrase sebagai
lakukan parafrase tanpa
bentuk pemahaman
melihat teks asli dengan
kita atas teks dengan
KETIKA bersandar pada apa yang
ungkapan seperti:
PARAFRASE kita ingat dari teks itu.
Menurut Keohane,
DAN 2. Setelah selesai, cek
anarki dalam
MENGAMBIL kembali untuk
hubungan
KESIMPULAN membandingkan antara
internasional tidak
parafrase yang dibuat
selalu identik dengan
dengan teks asli agar tidak
kekerasan. (Keohane,
terjadi kekeliruan dan
1989)
kesalahan pemahaman.
Baca dan cek
kembali sumber
1. Cantumkan sumber
yang digunakan
yang dikutip sejelas-
agar kutipan dapat
jelasnya dalam
dipahami dengan
KETIKA dokumentasi.
jelas. Misalnya: Waltz
MENGUTIP 2. Pilih bagian yang akan
dan Keohane
LANGSUNG dikutip langsung secara
berargumen bahwa:
proporsional dengan
“Struktur hubungan
menggunakan tanda baca
internasional
khusus.
bercirikan anarki.”
(Keohane, 1989)

30
1. Cantumkan sumber
yang dikutip sejelas-
Baca dan cek
jelasnya dalam
kembali sumber
dokumentasi.
yang digunakan
2. Cermati bagian yang
agar kutipan dapat
KETIKA akan dikutip tidak
dipahami dengan
MENGUTIP langsung, lalu lakukan
jelas Misalnya: Waltz
TIDAK parafrase dengan
dan Keohane
LANGSUNG menggunakan kata dan
memiliki asumsi
kalimat lain yang searti
yang sama tentang
tetapi menggunakan
“anarchy.”(Keohane,
struktur penulisan kalimat
1989)
yang berbeda dengan
kutipan tersebut.

Berikut ini adalah contoh bagaimana sebuah naskah


diparafrase untuk mengambil intisari pandangan yang ingin
disampaikan oleh penulis naskah asli.

NASKAH ASLI

Kadang-kadang, konsep kemampuan (capability) diterapkan oleh


ilmuwan sebagai sinonim dari power. Couloumbis dan Wolfe
membedakan konsep capability dengan power. Disini, kemampuan
didefinisikan sebagai atribut-atribut, yang tampak nyata (tangible),
maupun yang tidak tampak nyata (intangible), yang dimiliki negara
(atau aktor politik lain) yang memungkinkan aktor itu untuk
menerapkan power dalam kontaknya dengan aktor-aktor lain.

[contoh naskah diambil dari Mochtar Mas’oed (1990) Ilmu Hubungan


Internasional: Disiplin dan Metodologi, Jakarta: LP3ES, h. 119.]

31
Contoh plagiarisme karena parafrase Contoh parafrase untuk
yang ceroboh menghindari plagiarisme
Sungguh tidak tepat menyetarakan Seringkali, analis hubungan
definisi power dan capability. Kedua internasional tidak jeli dalam
konsep tersebut merujuk kepada hal mengidentifikasi perbedaan antara
yang berbeda dalam analisis konsep capability dan power.
hubungan internasional. Capability, Padahal, keduanya memiliki
didefinisikan sebagai atribut-atribut definisi yang berbeda. Couloumbis
negara yang memungkinkannya dan Wolfe berargumen bahwa
menggunakan power dalam interaksi capability merujuk pada probabilita
dengan aktor lain. (Couloumbis & keampuhan power suatu aktor
Wolfe, 1985) dalam mempengaruhi aktor lain.
(Couloumbis & Wolfe dikutip
Kesalahan/kecerobohan: Mas’oed, 1990) Ini berarti bahwa
1. Bagian kalimat: konsep capability melekat pada
Capability, didefinisikan sebagai keterampilan aktor sedangkan
atribut atribut………… konsep power lebih tepat dipahami
Bagian ini memiliki beberapa sebagai bagian dari instrumen
unsur penjiplakan/direct copying. kebijakan.
Kalaupun bentuknya ingin
dipertahankan seperti ini, Kelebihan:
semestinya menggunakan tanda 1. Tidak ada unsur direct copying,
kutip sebagai berikut: “Capability, kecuali untuk nama konsepnya
didefinisikan sebagai atribut- sendiri yang sudah ditulis
atribut suatu negara yang miring.
memungkinkannya menggunakan 2. Kutipan tidak dibiarkan
power dalam interaksi dengan aktor melayang tanpa analisis/
lain.” elaborasi penulis. Kalimat
2. Pencantuman referensi yang salah. terakhir menunjukkan bahwa
Sumber bacaan adalah Mochtar penulis tidak sekedar mengutip
Mas’oed yang mengutip tapi juga menawarkan
Couloumbis & Wolfe, bukan pemahamannya tentang konsep
sebaliknya. Semestinya bentuk yang dibahas.
referensi: (Couloumbis & Wolfe
dikutip Mas’oed, 1990)

32
BAB III
TEKNIK PENGGUNAAN REFERENSI

FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menyarankan


mahasiswa untuk menggunakan teknik referensi yang dikenal
dan umum digunakan oleh komunitas keilmuan masing-masing.
Dalam buku ini, terlampir dua model teknik referensi yang dapat
dipilih oleh semua Progran Studi. Untuk teknik referensi in-text
atau pengacuan berkurung, FISIP UIN merujuk pada American
Sociological Association Style; sedangkan untuk teknik referensi
footnote/endnote atau catatan kaki merujuk pada Turabian
Documentation Style (Turabian 1996). Perlu diingat, apapun
pilihannya, penggunaan teknik referensi harus konsisten dengan
aturan yang berlaku pada masing-masing model. Tidak
diperkenankan untuk mencampur-adukkan satu model dengan
yang lain.

American Sociological Association Style


(E. H. Butler Library American Sociological Association)

Teknik referensi menggunakan in-text citation atau acuan


berkurung sebagai berikut:

A. Kutipan Langsung (Penggunaan kata-kata yang sama persis


dengan sumber kutipan)

1. Kutipan pendek
Teks yang dikutip harus dimulai dan diakhiri dengan
tanda kutip. Keterangan referensi kutipan dicantumkan
sebelum tanda titik. Contohnya:

33
a. “In 1998, however, the data were reported by more
specific job type which showed that technologically
oriented jobs paid better” (Hildenbrand 1999:47).

b. Hildenbrand reported that “in 1998, however, the


data were reported by more specific job type which
showed that technologically oriented jobs paid
better” (1999:47).

Gunakan h. untuk menunjuk halaman bila pengarang


dan tahun terbit tidak menyertai kutipan tersebut. Misalnya,
Hildenbrand (1999) stated that “in 1998, however, the data
were reported by more specific job type which showed that
technologically oriented jobs paid better” (h. 47).

2. Kutipan panjang
Teks kutipan yang panjang (lebih dari 4 baris) harus
ditempatkan di paragraf khusus, atau diindentasi dari teks
utama dengan spasi satu dan ukuran huruf yang lebih kecil
(ukuran 11). Jangan gunakan tanda kutip. Keterangan
referensi ditulis sesudah tanda titik. Contoh:

If necessity is the mother of invention, then perhaps desperation


might be inspiration's father. How many useful innovations that
seem to others like bright and shiny new ideas are created as the
result of a last-ditch attempt to fix a part of the world that had
just been noticed to be “out of order?” Perhaps that is not a very
romantic view of change, but it often fits experience. And if a
new idea works, by bringing about needed improvements, it
looks better and better. (Besemer et al. 1993:69)

Jika nama narasumber sudah tertera dalam teks


kutipan dengan diikuti oleh tahun publikasi, maka
keterangan referensi hanya mencantumkan halaman. Contoh:

34
Menurut Besemer et al. (1993): If necessity is the mother of
Invention, then perhaps desperation might be Inspiration's
father. How many useful innovations that seem to others like
bright and shiny new ideas are created as the result of a last-ditch
attempt to fix a part of the world that had just been noticed to be
“out of order?” Perhaps that is not a very romantic view of
change, but it often fits experience. And if a new idea works, by
bringing about needed improvements, it looks better and better.
(h.69)

Penulisan rujukan yang jumlah penulisnya lebih dari


satu adalah sebagai berikut:

1. Dua penulis. Cantumkan kedua nama penulis:


(Moon dan Williams 1993:343).
2. Tiga penulis. Cantumkan ketiga nama penulis pada kutipan
pertama, dan pada kutipan berikutnya cantumkan nama
penulis pertama disertai dengan “et al.”:
(Scott, Treas, dan Richards 2004) – untuk kutipan pertama
(Scott et al. 2004) – untuk kutipan selanjutnya.
3. Empat penulis. Cantumkan nama penulis pertama disertai
dengan “et al.”untuk semua kutipan, termasuk kutipan
pertama.
(Kashani et al. 1999) – kutipan pertama dan selanjutnya.
4. Institusi atau lembaga pemerintah. Cantumkan informasi
nama instutusi atau lembaga tersingkat:
(U. S. Bureau of the Census 1998:482).
5. Lebih dari satu rujukan:
(Moon dan Williams 1993; Kashani 1999; Scott et al 2004) atau
(Kashani 1999; Moon dan Williams 1993; Scott et al. 2004).
6. Rujukan pada bab atau bagian tertentu dari sumber kutipan.
(Clawson 1998, bab.2)
(Neuman 1994, tabel 3.3)

35
B. Parafrase
Secara umum, ketentuan parafrase sama dengan kutipan
langsung, namun tidak perlu mencantumkan halaman. Contoh:

... whenever it occurred as reported in another study by Pain


(2004).
... whenever it occurred (Pain 2004).

C. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat setiap sumber data yang
digunakan/dikutip dalam karya tulis. Setiap sumber yang dikutip
dalam karya tersebut harus tercantum dalam daftar pustaka, dan
demikian juga sebaliknya. Ketentuan penulisannya sebagai
berikut:

1. Gunakan hanging indentation (1 cm).


2. Gunakan 1 spasi.
3. Antara satu sumber dengan lainnya 2 spasi.
4. Tulis nama akhir penulis di awal. Apabila penulis lebih dari
satu, penulisan nama akhir di awal hanya berlaku bagi penulis
pertama.
5. Tulis daftar rujukan berdasarkan urutan abjad (alfabetis).
6. Apabila terdapat beberapa referensi dengan penulis yang
sama, urutkan rujukan berdasarkan tahun publikasi dari yang
terbaru.
7. Gunakan enam hyphens dan tanda titik (- - - .) untuk
menggantikan setiap nama penulis yang sama (dimulai dari
urutan kedua).
8. Bedakan rujukan dari penulis yang sama di tahun yang sama
dengan menambahkan huruf. Contoh: 2003a, 2003b, 2003c.
9. Nama buku dan periodikal (jurnal, majalah, surat kabar)
ditulis miring.
10. Cantumkan nama kota dan penerbit setelah judul rujukan.

36
Contoh penulisan daftar pustaka buku:

1. Buku – satu penulis

Prus, Robert C. 1996. Symbolic Interaction and Ethnographic Research:


Intersubjectivity and the Study of Human Lived Experience.
Albany: State University of New York Press.

2. Buku – buku kedua dari penulis yang sama (Prus, penulis


yang sama dengan referensi sebelumnya)

_______, 1997. Subcultural Mosaics and Intersubjective Realities: an


Ethnographic Research Agenda for Pragmatizing the Social
Sciences. Albany: State University of New York Press.

2. Buku – dua penulis

Renzetti, Claire M. dan Daniel J. Curran. 1998. Living Sociology.


Boston: Allyn and Bacon.

3. Buku – tiga penulis atau lebih

Scott, Jacqueline, Judith Treas, dan Martin Richards. 2004. The


Blackwell Companion to the Sociology of Families. Oxford:
Blackwell.

4. Buku kumpulan tulisan

Turner, Stephen P., ed. 1996. Social Theory and Sociology: The Classics
and Beyond. Cambridge: Blackwell.

37
5. Buku – edisi yang berbeda dari yang pertama dicantumkan

Booth, Barbara, ed. 1999. Thesaurus of Sociological Indexing Terms. 5th


ed. Bethesda: Cambridge Scientific Abstracts.

6. Buku – tanpa penulis

The Chicago Manual of Style. 2003. 15th ed. Chicago: University of


Chicago Press.

7. Buku – bab/bagian buku

Neuman, W. Lawrence. 1994. “Qualitative Research Design.” h.


316-29 di Social Research methods: Qualitative and Quantitative
Approaches. Edisi kedua. Boston, MA: Allyn and Bacon.

8. Artikel dari kumpulan tulisan

Bourdieu, Pierre. 1977. “Cultural Reproduction and Social


Reproduction.” h. 71-112 di Knowledge. Education and
Cultural Change: Papers in the Sociology of Education, diedit
Richard Brown. London: Tavistock Publications.

Contoh penulisan daftar pustaka artikel dari jurnal, majalah dan


surat kabar cetak:

1. Artikel dari jurnal – satu penulis

Sullivan, Alice. 2001. “Cultural Capital and Educational


Attainment.” Sociology 35(4):304-13.

38
2. Artikel dari jurnal – dua penulis

Buchmann, Caludia dan Emily Hannum. 2001. “Education and


Stratification in Developing Countries: A Review of
Theories and Research.” Annual Review of Sociology 27:77-
102.

3. Artikel jurnal – banyak penulis

Lanz, Margherita, Raffaella Iafrate, Rasa Rosnati, dan Eugenia


Scabini. 1999. “Parent-Child Communication and
Adolescent Self-Esteem in Separated, Intercountry
Adoptive and Intact Non-Adoptime Families.” Journal of
Adolescence 22:785-94.

4. Artikel dari majalah dan surat kabar

Gibbs, Nancy. 1999. “Noon in the Garden of Good and Evil: The
Tragedy at Columbine Began As a Crime Story But Is
Becoming a Parable.” Time, Mei 17, 153:54.

Snyder, Donna. 1999. “Judge Orders Teen's Hearing in Murder


Case to Be Closed.” The Buffalo News, Mei 18, 1B.

Contoh penulisan daftar pustaka dari sumber-sumber elektronik:

1. Artikel dari Data Base Elektronik Komersial (Commercial


Electronic Databases)

Graham, Lorie M. 1998. “The Past Never Vanishes: A Contextual


Critique of the Existing Indian Family Doctrine” American
Indian Law Review, 23:1 (32,854 words). Diunduh 26 April
2005 (http://web.lexis-nexis.com/universe).

39
Alaggia, Ramona. 2002. “Balancing Acts: Reconceptualizing
Support in Maternal Response to Intra-Falilial Child Sexual
Abuse.” Clinical Social Work Journal. 30:41 (16 pages).
Diunduh 26 April 2005
(http://web5.infotrac.galegroup.com/).

2. Artikel dari jurnal elektronik

Jones, Bobby L., Daniel S. Nagin, dan Kathryn Roeder. 2001. “A


SAS Procedure Based on Mixture Models for Estimating
Developmental Trajectories.” Sociological Methods and
Research, 29:374-93. Diunduh 26 April 2005
(http://ejournals.ebsco.com/direct.asp?ArticleID=69FFFKJU
PV24AHCUR77Q).

3. Buku elektronik

Torres, Carlos alberto dan Theodore R. Mitchell, eds. 1998.


Sociology of Education: Emerging Perspectives. Albany: State
University of New York Press. Diunduh 26 April 2005
(http://www.netlibrary.com/).

4. Informasi yang di-posting di web page

“Social Science Information Gateway: Sociology.” 2005. University of


Surrey. Diunduh 27 April 2005
(http://sosig.esrc.bris.ac.uk/socioloby/).
“Statistical Resouces on the Web: Sociology.” 2002. University
of Michigan Documents Center. Diunduh 26 April 2005
(http://www.lib.umich.edu/govdocs/stsoc.html).

40
TURABIAN DOCUMENTATION STYLE
FOOTNOTES/ENDNOTES

Teknik referensi menggunakan footnote/endnote atau


catatan kaki dan catatan akhir sebagai berikut:

D. Catatan kaki dan catatan akhir (footnote/endnote)

1. Buku – satu penulis


[Nama depan, tengah (jika ada) dan belakang penulis atau
editor, judul buku lengkap ditulis miring, kota tempat
terbit, nama penerbit, dan tahun terbit ditulis dalam
kurung, nomor halaman yang dirujuk]

John Hope Franklin, George Washington Williams: A


1

Biography (Chicago: University of Chicago Press, 1985), 54.

2. Buku – dua penulis

2Robert Lynd dan Helen Lynd, Middletown: A Study in


American Culture (New York: Harcourt, Brace and World,
1929), 67.

3. Buku – tiga penulis

Mary Lyon, Bryce Lyon, dan Henry S. Lucas, The


3

Wardrobe Book of William de Norwell, 12 July 1338 to 27 May


1340, kolaborasi bersama Jean de Sturler (Brussels:
Commision Royale d'Histoire de Belgique, 1983), 42.

41
4. Editor sebagai penulis atau compiler
[Nama depan, tengah (jika ada) dan belakang editor, ed.,
judul buku lengkap ditulis miring, kota tempat terbit,
nama penerbit, dan tahun terbit ditulis dalam kurung,
nomor halaman yang dirujuk]

Robert von Hallberg, ed., Canons (Chicago: University


4

of Chicago Press, 1984), 225.

5. Artikel dalam jurnal


[Nama depan, tengah (jika ada) dan belakang penulis,
judul artikel lengkap ditulis dalam tanda kutip, nama
jurnal ditulis miring, nomor volume, bulan dan tahun
terbit ditulis dalam kurung, nomor halaman yang dirujuk]

Richard Jackson, “Running down the Up-Escalator:


5

Regional Inequality in Papuan New Guinea,” Australian


Geographer 14 (Mei 1979): 180.

6. Artikel dalam majalah


[Nama depan, tengah (jika ada) dan belakang penulis,
judul artikel lengkap ditulis dalam tanda kutip, nama
majalah ditulis miring, tanggal, bulan dan tahun terbit,
nomor halaman yang dirujuk]

Bruce Weber, “The Myth Maker: The Creative Mind


1

of Novelist E. L. Doctorow,” New York Times Magazine, 20


Oktober 1985, 42.

7. Artikel surat kabar

Tyler Marshall, “200th Birthday of Grimms


2

Celebrated,” Los Angles Times, 15 Maret 1985, bag. 1A, 3.

42
8. Dokumen elektronik
[Nama depan, tengah (jika ada) dan belakang penulis,
judul buku, artikel atau data-base lengkap (ditulis sesuai
dengan jenisnya), bentuk dokumen elektronik (disket,
buku on-line, data-base), nama jurnal atau majalah (jika
buku: kota tempat terbit, nama penerbit, dan tahun terbit
ditulis dalam kurung), alamat website dan tanggal
mengunduh].

1 Richard D. Lanham, The Electronic Word: Democracy,


Technology, and the Arts [disket] (Chicago: University of
Chicago Press, 1993).
2Robin Toner, “Senate Approves Welfare Plan that

Would End Aid Guarantee,” New York Times, 20 September


1995, edisi nasional, AL, New York Times Ondisc [CD-
ROM], UMI-Proquest, December 1995.
3Oxford English Dictionary, edisi kedua, s.v.
“glossolalia” [CD-ROM] (Oxford: Oxford University Press,
1992).
4William J. Mitchell, City of Bits: Space, Place, and the

Infobahn [buku on-line] (Cambridge: MIT Press, 1995,


diunduh pada 29 September 1995); tersedia di http//www-
mitpress.mit.edu:80/City_of_Bits/Pulling_Glass/index.html:I
nternet.
5Joanne C. Baker dan Richard W. Hunstead,
“Revealing the Effects of Orientation in Composite Quasar
Spectra, “ Astrophysical Journal 452:L95-L98, 20 Oktober 1995
[jurnal on-line]; tersedia di
http://ww.aas.org/ApJ/v452n2/5309.html; Internet; diunduh
pada 29 September 1995.
6Rosabel Flax, Guidelines for Teaching Mathematics K-12

(Topeka: Kansas State Departement of Education, 1979)


[database on-line]; tersedia di Dialog, ERIC, ED 178312.

43
9. Penyebutan referensi kedua, ketiga dan seterusnya dari
penulis atau editor yang sudah dirujuk sebelumnya
(Nama belakang penulis atau editor, judul singkat, nomor
halaman)

1Plowman, William Blake's Design, 32.


2Lynd dan Lynd, Middletown, 43.
3Weber, “The Myth Maker”, 5.

4von Hallberg, ed., Canons, 200.

5Mitchell, City of Bits, 102.

E. Daftar Pustaka

1. Buku – satu penulis


[Nama belakang, pertama dan tengah (jika ada) penulis
atau editor, judul buku lengkap ditulis miring, kota
tempat terbit, nama penerbit, dan tahun terbit]

Franklin, John Hope. George Washington Williams:


Biography. Chicago: University of Chicago Press,
1985.

2. Buku – dua penulis


[Nama belakang, pertama dan tengah (jika ada) penulis
pertama, dan nama pertama, tengah (jika ada) dan
belakang penulis kedua dan seterusnya, judul buku
lengkap ditulis miring, kota tempat terbit, nama penerbit,
dan tahun terbit]

Lynd, Robert, dan Helen Lynd. Middletown: A Study in


American Culture. New York: Harcourt, Brace and
World, 1929.

44
3. Buku – tiga penulis

Lyon, Mary, Bryce Lyon, dan Henry S. Lucas. The


Wardrobe Book of William de Norwell, 12 July 1338 to
27 May 1340, kolaborasi bersama Jean de Sturleer.
Brussels: Commision Royale d'Histoire de
Belgique, 1983.

4. Editor sebagai penulis atau compiler


[Nama belakang, pertama dan tengah (jika ada) penulis
atau editor, ed/, judul buku lengkap ditulis miring, kota
tempat terbit, nama penerbit, dan tahun terbit]

von Hallberg, Robert, ed. Canons. Chicago: University of


Cicago Press, 1984.

5. Artikel dalam jurnal


[Nama belakang, pertama dan tengah (jika ada) penulis,
judul artikel lengkap ditulis dalam tanda kurung, nama
jurnal ditulis miring, nomor volume, bulan dan tahun
terbit ditulis dalam kurung, nomor halaman awal dan
akhir artikel]

Jackson, Richard. “Running down the Up-Escalator:


Regional Ineaquality in Papua New Guinea.”
Australian Geographer 14 (Mei 1979): 175-84.

6. Artikel dalam majalah


[Nama belakang, pertama dan tengah (jika ada) penulis,
judul artikel lengkap ditulis dalam tanda kurung, nama
majalah ditulis miring, tanggal terbit, nomor halaman
yang dirujuk]

45
Weber, Bruce. “The Myth Maker: The Creative Mind of
Novelist E. L. Doctorow.” New York Times
Magazine, 20 Oktober 1985, 42.

7. Artikel surat kabar

Tyler, Marshall. “200th Birthday of Grimms Celebrated.”


Los Angles Times, 15 Maret 1985, bag. 1A, h. 3.

8. Dokumen elektronik
[Nama belakang, depan dan tengah (jika ada) penulis,
judul buku, artikel atau data-base lengkap (ditulis sesuai
dengan jenisnya), bentuk dokumen elektronik (disket,
buku on-line, data-base), nama jurnal atau majalah (jika
buku: kota tempat terbit, nama penerbit, dan tahun terbit
ditulis dalam kurung), alamat website dan tanggal
mengunduh].

Flax, Rosabel. Guidelines for Teaching Mathematics K-12.


Topeka: Kansas Departement of Education, 1970.
Database on-line. Tersedia di Dialog, ERIC, ED
178312/
Baker, Joanne C. dan Richard W. Hunstead, “Revealing
the Effects of Orientation in Composite Quasar
Spectra, “ Astrophysical Journal 452:L95-L98, 20
Oktober 1995 [jurnal on-line]; tersedia di
http://ww.aas.org/ApJ/v452n2/5309.html; Internet;
diunduh pada 29 September 1995.

46
BAB IV
SISTEMATIKA PENULISAN SKRIPSI

Bagian ini menguraikan sistematika penulisan skripsi S1 di


FISIP UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sebagai karya ilmiah yang
formal, skripsi memiliki susunan baku yang terdiri atas tiga
bagian, yaitu:

A. Bagian awal, yaitu bagian skripsi yang memuat identitas,


lembar administrasi, daftar keterangan dan resume skripsi;
B. Bagian inti, yaitu bagian skripsi yang merupakan paparan
penelitian penulis dari latar belakang hingga kesimpulan;
C. Bagian akhir, yaitu bagian skripsi yang memuat daftar
pustaka dan lampiran-lampiran bila diperlukan.

Tabel berikut ini merangkum komponen setiap bagiannya.

1. Lembar sampul depan


2. Lembar judul
3. Lembar pernyataan bebas plagiarisme
4. Lembar persetujuan pembimbing
5. Lembar pengesahan skripsi
6. Abstrak
A. Bagian awal
7. Kata pengantar
8. Daftar isi
9. Daftar tabel (bila ada/diperlukan)
10. Daftar gambar (bila ada/diperlukan)
11. Daftar lampiran (bila ada/diperlukan)
12. Daftar singkatan dan lambang (bila ada/diperlukan)
1. Pendahuluan
2. Pembahasan (terdiri atas beberapa bab sesuai topik
B. Bagian inti
dan metode yang dipilih penulis).
3. Kesimpulan

47
Penutup
1. Daftar pustaka
C. Bagian akhir
2. Lampiran-lampiran (bila ada/diperlukan)
3. Transkrip wawancara (bila ada)

Setiap bagian yang disebutkan dalam tabel akan dijelaskan


berikut ini.

A. Bagian Awal
Penomoran halaman pada bagian awal menggunakan
angka Romawi kecil. Lembar judul dihitung sebagai halaman
Romawi pertama (i) dari bagian awal skripsi, meski nomor
halaman tidak perlu dicantumkan. Penomoran mulai
dicantumkan mulai dari halaman Lembar Pernyataan Bebas
Plagiarisme.

1. Halaman sampul depan


Halaman sampul depan memuat:
a. Judul skripsi. Ditulis dalam font 16, Times New
Roman, huruf kapital bold.
b. Maksud skripsi, yaitu pernyataan yang berbunyi:
“Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)“. Ditulis
dalam font 12 dengan center alignment.
c. Lambang Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah, Jakarta berdiameter 5,5 cm.
d. Nama lengkap dan nomor mahasiswa yang
mengajukan skripsi. Ditulis dalam font 14, Times
New Roman, spasi 1.5.
e. Instansi yang dituju, yaitu Prodi yang bersangkutan,
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ditulis dalam font 14, Times New Roman, bold, spasi
1.5.

48
f. Tahun penyelesaian skripsi dalam penanggalan
Hijriah dan Masehi. Ditulis dalam font 14, Times New
Roman, bold, spasi 1.5.
g. Lihat Lampiran 4.

Apabila sudah disahkan, lembar sampul depan dicetak


pada kertas berwarna merah (warna FISIP) dan dilengkapi
dengan teks punggung, berisi: nama penulis, nomor
mahasiswa, judul skripsi, singkatan nama Fakultas dan
Universitas, dan tahun ujian.

2. Halaman judul
Isi Halaman Judul sama dengan Halaman Sampul
Depan, namun dicetak pada kertas HVS putih. Halaman ini
dihitung sebagai halaman pertama skripsi, meski nomor
halaman tidak perlu dicantumkan.

3. Halaman pernyataan bebas plagiarisme


Halaman ini memuat pernyataan penulis bahwa
skripsi yang ditulis telah sesuai dengan norma akademik dan
bebas dari unsur plagiarisme. Halaman ini harus
ditandatangani di atas materai Rp 6000,- oleh penulis skripsi.
Contoh halaman pernyataan bebas plagiarisme terdapat pada
Lampiran 5.

4. Halaman persetujuan pembimbing


Halaman ini memuat judul skripsi, nama penulis,
nomor induk mahasiswa, nama pembimbing dan tanda
tangan persetujuannya yang diketahui oleh ketua Prodi.
Contoh halaman persetujuan pembimbing terdapat pada
Lampiran 6.

49
5. Halaman pengesahan
Halaman ini memuat tanggal pelaksanaan Ujian
Skripsi, tanda tangan semua anggota Tim Penguji dan Ketua
Jurusan. Dengan menandatangani lembar ini, berarti seluruh
Tim dan Panitia Ujian Skripsi sudah menyetujui /meluluskan
versi akhir skripsi yang bersangkutan. Contoh halaman
pengesahan terdapat pada Lampiran 7.

6. Abstrak
Abstrak adalah intisari skripsi yang ditulis dalam
Bahasa Indonesia. Halaman ini memuat maksimal 1 (satu)
halaman ditulis dalam 1 spasi yang berisi uraian singkat dan
lengkap tentang pertanyaan penelitian, argumen penelitian,
cara penelitian, dan temuan penelitian. Bagian ini juga
memberikan informasi tentang kata kunci yang berkaitan
dengan isi pembahasan skripsi. Lihat contoh format Abstrak
pada Lampiran 8.

7. Kata Pengantar
Kata Pengantar berisikan uraian singkat permasalahan
yang diteliti, tujuan, signifikansi, cakupan penulisan skripsi,
dan keterbatasan penelitian. Dalam Kata Pengantar dapat
pula disertakan ucapan terima kasih dan apresiasi penulis
kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi ilmiah dalam
menyelesaikan tugas akhirnya. Ucapan terima kasih
disampaikan secara singkat dan harus diungkapkan dengan
formal dalam tata bahasa yang benar.

8. Daftar isi
Daftar isi berisi judul bab dan sub-subnya beserta
nomor halamannya. Lihat lampiran 9.

50
9. Daftar tabel
Daftar ini berisi nomor dan judul tabel beserta nomor
halamannya. Lihat lampiran 10.

10. Daftar gambar


Daftar gambar berisi nomor dan judul gambar beserta
nomor halamannya. Lihat lampiran 11.

11. Daftar lampiran


Daftar lampiran berisi nomor dan judul lampiran
beserta nomor halamannya. Lihat lampiran 13.

12. Daftar singkatan dan lambang


Daftar lambang dan singkatan berisi lambang dan
singkatan yang digunakan dalam skripsi disertai dengan arti
dan satuannya. Lihat lampiran 12.

B. Bagian Inti
Penomoran halaman pada bagian inti menggunakan angka
Latin. Lembar pertama Bab Pendahuluan dicantumkan sebagai
halaman Latin pertama (1) dari bagian inti skripsi. Penomoran
menggunakan sistem campuran huruf dan angka. Bab
menggunakan angka Romawi, sedangkan sub bab ditulis dengan
huruf Latin dan seterusnya dengan rincian:

Bab I
A.
1.
a.
1)
a)
dan seterusnya.

51
Bagian Inti skripsi mengandung bab-bab: pendahuluan,
pembahasan, dan penutup. Berikut ini akan memaparkan
komponen setiap bab tersebut.

BAB PENDAHULUAN

A. Pernyataan Masalah
Pada bagian ini mahasiswa menyatakan topik masalah
yang diangkatnya dan memperkenalkan topik permasalahan dan
area penelitian. Selanjutnya, mahasiswa perlu menguraikan latar
belakang (rationale) dan signifikansi dilakukan penelitian seputar
topik yang bersangkutan. Penjabaran dilakukan secara sistematis
dan fokus pada topik yang memang diteliti.

B. Pertanyaan Penelitian
Agar lebih fokus dan memudahkan mahasiswa maupun
pembimbing dan penguji perlu dirumuskan pertanyaan-
pertanyaan penelitian baik yang berkenaan dengan karakteristik
dan deskripsi suatu fenomena, frekwensi suatu gejala, atau
dengan hubungan antardua atau lebih variabel.

C. Tujuan dan Manfaat


Bagian ini berisi uraian tentang tujuan yang akan dicapai
dalam penelitian. Tujuan penelitian pada dasarnya merupakan
pengungkapan kembali masalah penelitian dalam bentuk kalimat
yang menggambarkan hasil penelitian. Dengan tujuan penelitian,
hasil penelitian dapat diperiksa dan dalam rumusan tujuan itu
tergambar segala kemampuan peneliti untuk mencapainya.
Tujuan penelitian juga menggambarkan tipe dan sifat penelitian,
apakah untuk menjajaki, mendeskripsi, menerangkan atau
membuktikan. Secara teknik, perumusan tujuan penelitian harus
spesifik, terinci dan terukur yang menggambarkan hasil
penelitian.

52
Rumusan tujuan biasanya diawali dengan “Penelitian ini
bertujuan untuk …” atau “tujuan penelitian ini adalah untuk ….”
Setelah itu, dilanjutkan dengan kata kerja aktif yang berkaitan
dengan tipe dan metode penelitian yang dipakai, seperti
mengetahui, menemukan, memperoleh data/keterangan, menilai,
menjelaskan, membuktikan, mengemukakan, membandingkan,
dan menganalisis. Tujuan penelitian harus pula spesifik dan
terukur sehingga hasil penelitian tersebut dapat diperiksa dengan
jelas.
Setelah itu dipaparkan manfaat penelitian. Di samping
tujuan, bagian ini juga menggambarkan manfaat yang diperoleh
dari hasil penelitian. Secara umum, penelitian diarahkan untuk
memberikan manfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan
(signifikansi ilmiah) dan pemecahan masalah sosial
kemasyarakatan. Signifikansi ilmiah mengukur sejauh mana hasil
penelitian tersebut memberikan kontribusi bagi pengembangan
ilmu (kegunaan teoretis) atau sejauhmana penelitian tersebut
menemukan metode-metode baru dalam lingkup bidang yang
diteliti (kegunaan metodologis). Adapun signifikansi sosial
menakar sejauhmana sebuah hasil penelitian dapat membantu
memecahkan masalah-masalah yang berkembang dalam
masyarakat. Manfaat terakhir ini dikenal dengan kegunaan
praktis (policy implication).

D. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka (literature review) adalah uraian tentang
hasil penelitian terdahulu yang relevan dengan penelitian yang
sedang direncanakan. Bagian ini ditujukan untuk memastikan
kedudukan dan arti penting penelitian yang direncanakan dalam
konteks keseluruhan penelitian yang lebih luas (state of the art).
Mahasiswa disarankan melakukan studi pustaka dengan
mereview penelitian sejenis yang sudah dilakukan. Ini ditujukan
untuk mengklarifikasi kontribusi ilmiah apa yang ditawarkan

53
oleh skripsi yang ditulis mahasiswa. Bagian ini antara lain
mengungkap:
1. Perkembangan dari isu yang diangkat sebagai topik
penelitian.
2. Aspek apa saja dari topik skripsi yang sudah pernah
dianalisis peneliti lain.
3. Perspektif apa saja yang sudah pernah digunakan oleh
peneliti lain untuk menganalisis topik skripsi tersebut.
4. Temuan apa saja yang sudah dihasilkan oleh peneliti lain
seputar topik skripsi yang diangkat.
5. Kelebihan dan kekurangan penelitian yang sudah
dilakukan sebelumnya.
6. Aspek yang perlu diteliti lebih lanjut: (a) karena adanya
keterbatasan pada penelitian sebelumnya, atau (b) dengan
sudut pandang atau aspek penelitian yang berbeda.

Dari hasil studi pustaka tersebut akan diperoleh gambaran


mengenai langkah yang tepat untuk melaksanakan penelitian,
baik dari sisi sasaran/tujuan maupun metodologinya. Perlu
diperhatikan, pustaka yang diacu harus dipastikan berasal dari
sumber yang terpercaya. Untuk itu, peneliti harus bisa
membedakan antara data/fakta dan opini/pendapat. Hanya
sumber yang memberikan informasi/ fakta/data sajalah yang
boleh diacu. Sedangkan, sumber yang hanya menyampaikan
opini/pendapat tanpa data/fakta tidak boleh diacu. Dengan
demikian, informasi yang diperoleh dari sumber manapun,
termasuk internet, harus dipilah-pilah dan diambil hanya yang
menyajikan data/fakta dengan benar dan didukung oleh
penelitian, bukan sekedar opini/pendapat.

E. Kerangka Teoretis
Bagian ini menguraikan perspektif peneliti dalam
menjawab permasalahan yang diangkat sebagai topik skripsi;

54
meliputi asumsi dasar dan skema berpikir apa yang digunakan
dalam melakukan analisis. Kerangka berpikir ini sangat penting
untuk mengidentifikasi keterkaitan antar-variabel penelitian dan
mengklarifikasi batasan konsep. Lebih jauh lagi, perumusan
kerangka teoretis dapat membantu melegitimasi alur berpikir
skripsi mengalir logis dan valid.

F. Hipotesis (jika ada)


Dari tinjauan pustaka dan uraian yang dilakukan dalam
bagian kerangka teoretis, bisa jadi mahasiswa memiliki perkiraan
atau prediksi tentang hasil penelitian. Perkiraan ini disebut
hipotesis. Hipotesis ialah pernyataan sementara sebagai jawaban
terhadap pertanyaan penelitian. Oleh karena sifatnya sebagai
perkiraan, ia harus dibuktikan kebenarannya melalui penelitian
empirik. Namun perlu dicatat, sebuah perkiraan tidak selalu
diperoleh dari uraian teoritik. Oleh karena itu, hipotesis tidak
selalu ada dalam penelitian.

G. Metode penelitian
Bagian ini mengklarifikasi jenis penelitian, cara
pengumpulan data, cara analisis data, cara pengolahan data, dan
jenis data dalam penelitian. Pada dasarnya, metode penelitian
menunjukkan teknik apa yang kita gunakan untuk menjawab dan
memecahkan masalah yang telah dirumuskan.

H. Sistematika penulisan
Bagian ini menjelaskan pembagian bab secara keseluruhan,
disertai uraian singkat tentang isi masing-masing bab tersebut.

BAB PEMBAHASAN
Bagian ini memuat deskripsi kasus/isu, kontekstualisasi
teori, pemaparan data, perumusan bukti, analisis, dan rancangan
argumen. Bagian ini dapat terdiri atas beberapa bab yang disusun

55
secara koheren sesuai kebutuhan dan tema skripsi.

BAB KESIMPULAN
Bagian ini memuat kesimpulan dan saran. Kesimpulan
merupakan hasil analisis dan rangkuman butir-butir pemikiran
utama peneliti. Beberapa komponennya mencakup:
1. Jawaban/argumen penulis atas pertanyaan penelitian
skripsi
2. Benang merah antara variable-variabel yang diteliti
3. Pemahaman peneliti tentang apa yang ditulis.

Perlu diperhatikan bahwa tidak boleh ada ide baru


maupun analisis baru dalam kesimpulan. Fungsi kesimpulan
adalah mereview dan menegaskan argumen penulis kepada
pembaca, sedangkan semua analisis semestinya sudah selesai di
bagian pembahasan. Hal lain yang juga bisa disampaikan dalam
bagian kesimpulan adalah evaluasi terhadap butir-butir
pemikiran utama, misalnya, terkait dengan kelemahan metode
penelitian yang telah digunakan disertai dengan saran-saran
untuk penyempurnaan.

C. Bagian Akhir
Bagian Akhir mengandung daftar pustaka dan lampiran.
Penomoran halaman menggunakan nomor latin.

1. Daftar Pustaka
Daftar pustaka memuat pustaka yang diacu dalam
penulisan skripsi. Pustaka yang diacu harus dipastikan
berasal dari sumber yang terpercaya, misalnya: buku teks,
jurnal ilmiah, prosiding, laporan teknis/penelitian, majalah
ilmiah, dan dokumen paten. Teknik penulisan Daftar Pustaka
harus konsisten dengan teknik referensi yang dipilih/
direkomendasikan oleh Prodi masing-masing.

56
2. Lampiran
Lampiran bukan merupakan bagian wajib dalam
skripsi. Lampiran memuat informasi atau keterangan
tambahan yang tidak essensial untuk memahami skripsi.
Artinya, tanpa informasi tersebut isi skripsi bisa tetap
dipahami secara utuh. Informasi yang disajikan dimaksudkan
untuk lebih menjernihkan atau memperjelas pemahaman
tanpa membebani atau memberatkan penyajian skripsi.
Bagian ini ditempatkan setelah Daftar Pustaka.

57
BAB V
TATA CARA TEKNIS PENULISAN SKRIPSI

Bagian ini akan menjelaskan tata cara penulisan skripsi


yang meliputi:
A. Media penulisan
B. Pedoman pengetikan
C. Pedoman penomoran
D. Tabel, gambar, bahasa, dan penulisan referensi.

A. Media penulisan
1. Naskah dibuat di atas kertas A4, HVS 80gram.
2. Sampul dibuat hard cover.
3. Isi sampul sama dengan isi Halaman Judul (lihat Lampiran 4).
4. Warna sampul merah (warna FISIP).
5. Skripsi dalam bentuk file PDF dalam media CD

B. Pedoman penulisan
1. Jenis huruf
Naskah diketik dengan jenis huruf Times New Roman
ukuran 12.
2. Bilangan dan satuan
a. Bilangan diketik dengan angka, misalnya 25 kg.
b. Bilangan desimal ditandai dengan koma, bukan
dengan titik, misalnya 43,6 gr.
c. Satuan dinyatakan dengan singkatan resmi tanpa titik
di belakangnya, misalnya meter menjadi m, gram
menjadi gr dan sebagainya.
3. Jarak antarbaris 2 spasi, kecuali abstraksi (1 spasi), judul
tabel dan gambar yang lebih dari satu baris, dan daftar
pustaka, yang diketik dengan jarak 1 spasi ke bawah.
4. Batas pengetikan diukur dari tepi kertas diatur sebagai
berikut:

58
a. Tepi atas : 4 cm,
b. Tepi bawah : 3 cm,
c. Tepi kiri : 4 cm
d. Tepi kanan : 3 cm.
5. Alinea ditulis rata kiri-kanan. Awal alinea ditulis
menjorok sejauh 1 cm.
6. Judul bab, sub bab, anak sub bab dan sebagainya ditulis
tanpa diakhiri dengan titik.

a. Judul bab harus ditulis dengan huruf besar (kapital)


dan tebal, rata tengah. Contoh:

BAB I
SEJARAH KONFLIK RUSIA-GEORGIA

b. Judul sub bab, anak sub bab (dst.) ditulis rata kiri,
tebal, awal kata ditulis dengan huruf besar (kapital),
kecuali kata penghubung dan kata depan. Contoh:
A. Periode Klasik

7. Rincian atau daftar disusun ke bawah dengan


penomoran menggunakan angka atau huruf dan bukan
dengan lambang (bullet).
8. Letak simetris. Gambar, tabel, persamaan, dan judul bab
ditulis simetris terhadap tepi kiri dan kanan pengetikan.

C. Penomoran
Bagian ini dibagi menjadi penomoran halaman, tabel,
gambar, dan persamaan.

1. Halaman
a. Bagian Awal (mulai dari halaman judul sampai ke
Abstrak) diberi nomor halaman dengan angka

59
Romawi kecil (i, ii, iii, iv, v, vi, ….)
b. Bagian Inti dan Akhir diberi nomor halaman dengan
angka Latin (1, 2, 3, 4, ….).
c. Nomor halaman ditempatkan di tengah bawah.

2. Tabel
Tabel diberi nomor urut dengan angka Latin setelah
nomor bab (dalam Romawi) dan sub bab (dalam huruf) yang
menjadi posisinya dalam skripsi. Apabila tabel atau data
dalam tabel adalah hasil kutipan, maka sumbernya perlu
ditampilkan di bawahnya. Contoh formatnya sebagai berikut:

Tabel I.A.1. Angka melek huruf di Pulau Jawa tahun


2001
Tabel [nomor bab]).[nomor sub bab]. [nomor
tabel].[judul tabel]

Contoh tabel hasil kutipan:

Tabel I.A. Angka Melek Huruf di Pulau Jawa

Propinsi 2007 2008 2009 2010


Jawa Barat 354536 646436 645646 646365
Jawa Tengah 53363563 6464563 6466456 646646
Jawa Timur 6463464 646365436 6456346 6465464
DKI Jakarta 64656346 64636634 6464646 646456
DI Yogyakarta 6464646 64564356 6465646 646456
Sumber:

3. Gambar
Gambar dinomori dengan angka Latin setelah nomor
bab (dalam Romawi) dan sub bab (dalam Latin) yang menjadi
posisinya dalam skripsi. Apabila gambar adalah hasil

60
kutipan, maka sumbernya perlu ditampilkan dibawahnya.
Contoh formatnya sebagai berikut:
Gambar [nomor bab].[nomor gambar].[judul gambar]

Contoh gambar:

Gambar III.2. Peta Yunani Kuno

Sumber: Thucydides, The History of Pelopponesian War (revised


edition), Penguin Classics, 1972

4. Persamaan
Nomor urut persamaan yang berbentuk rumus
matematis, reaksi kimia, dan sebagainya ditulis dengan angka
Latin setelah nomor bab (dalam Romawi) dan sub bab
(dalam Latin) yang menjadi posisinya dalam skripsi. Apabila
persamaan adalah hasil kutipan, maka sumbernya perlu
ditampilkan di bawahnya. Contoh formatnya sebagai berikut:

Persamaan IV.1.
Persamaan [nomor bab].[nomor persamaan].[nama
persamaan]

61
Contoh:
Persamaan IV. 1. Regresi Sederhana

a=
å Y - bå X = Y - bX
.N .
N .(å X Y ) - å X å Y
b=
.N .å X 2 - (å X )
2

Keterangan:
Xi = Rata-rata skor variabel X
Yi = Rata-rata skor variabel Y

D. Tabel, Gambar, Bahasa dan Penulisan Referensi


1. Tabel
a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan
simetris di atas tabel.
b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali kalau memang
panjang, sehingga tidak mungkin diketik dalam satu
halaman. Pada halaman lanjutan tabel, dicantumkan
nomor tabel dan kata lanjutan, tanpa judul.
c. Jika ukuran tabel melebihi lebar kertas, tabel diketik
dengan orientasi layout memanjang kertas/landscape
dan bagian atas tabel diletakkan di sebelah kiri kertas.
d. Di atas dan di bawah tabel diberi jarak 2 spasi, agar
terpisah dari uraian pokok dalam makalah.
e. Tabel diketik simetris terhadap batas kiri dan kanan
kertas.
2. Gambar
a. Bagan, grafik, peta, dan foto semuanya disebut
gambar (tidak dibedakan).
b. Nomor gambar yang diikuti dengan judulnya
diletakkan simetris di bawah gambar.

62
c. Gambar harus dilengkapi dengan informasi yang
memadai sehingga mudah ditafsirkan tanpa harus
membaca isi teks (self-contained).
d. Letak gambar diatur supaya simetris terhadap batas
kiri dan kanan kertas.

3. Bahasa
a. Bahasa yang dipakai ialah Bahasa Indonesia yang
baku (ada subjek dan predikat, dan supaya lebih
sempurna, ditambah dengan objek dan keterangan).
b. Kalimat-kalimat tidak boleh menampilkan kata ganti
orang pertama dan orang kedua (saya, aku, kami,
kita, engkau, dan lain-lainnya). Kalimat sedapat
mungkin ditulis menggunakan kalimat aktif. Pada
penyajian ucapan terima kasih pada Kata Pengantar,
kata “saya” diganti dengan “penulis”.
c. Istilah yang dipakai ialah istilah Indonesia atau yang
sudah di-Indonesia-kan. Jika terpaksa harus
memakai istilah asing, dapat ditulis dengan huruf
miring pada istilah itu.
d. Pengutipan dalam bentuk bahasa asing dengan
panjang satu kalimat atau lebih harus ditulis dengan
indentation dan diberikan terjemahan di bawahnya.
Contoh:

“....the strong could do whatever they want to do and the


weak accept what they have to accept.”
“...para aktor yang kuat dapat melakukan apa yang
mereka mau, sedangkan yang lemah harus
menerima apapun yang menjadi akibatnya.”

e. Perlu diperhatikan hal-hal berikut:


1) Kata penghubung (misal “sehingga”, “dan”,

63
“sedangkan”) tidak boleh dipakai untuk
memulai suatu kalimat.
2) Kata “di mana” dan “dari” kerap kurang tepat
pemakaiannya sebagai padanan dari kata
Bahasa Inggris 'where' dan 'of'. Dalam bahasa
Indonesia, bentuk yang demikian tidaklah baku.
3) Penulisan “ke” dan “di” harus dibedakan
fungsinya sebagai kata depan atau sebagai
awalan. Contoh: “ditaruh di depan”.
4) Tanda baca harus digunakan dengan tepat.
5) Penggal kalimat dengan tepat. Jangan
menggunakan terlalu banyak tanda koma dalam
satu kalimat.
6) Hindari menulis paragraph yang hanya terdiri
atas satu kalimat.
7) Mahasiswa perlu mengingat bahwa struktur dan
istilah efektif dalam bahasa lisan berbeda dengan
bahasa tulisan.

4. Penulisan referensi
Lihat bab III Panduan Skripsi ini.

64
DAFTAR PUSTAKA

American Sociological Association. Quick Style Guide for Students


Writing Sociology Papers. Washington: American
Sociological Association, 1995.
Badudu, J.S. dan Sultan Mohammad Zain. Kamus Umum Bahasa
Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996.
Hadjar, Ibnu. Dasar-dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif dalam
Pendidikan. Edisi kedua. Jakarta: Rajawali Press, 1999.
Locke, Lawrence F. et al., Proposals that Work: A Guide for Planing
Dissertations and Grant Proposals. London: Sage Publications,
1993.
Sullivan, Alice. “Cultural Capital, Rational Choice, and
Educational Inequality,” Unpublishe PhD Thesis, Oxford
University. Oxford, 2000.
Tan, Mely G. “Masalah Perencanaan Penelitian.” Koentjaraningrat
(ed.), Metode-metode Penelitian Masyarakat. Edisi kedelapan,
Jakarta: PT. Gramedia, 1986.
Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Kamus
Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka, 1990.
Tim Penyusun Pedoman Akademik. Buku Pedoman Akademik
2007/2008 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Jakarta: UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta, 2007.
Turabian, Kate L. A Manual for Writers of Term Papers, Theses, and
Dissertations. Edisi keenam. Chicago: University of Chicago
Press, 1996.
Webster’s New Collegiate Dictionary. Manhattan: Merriam, 1981.

65
Lampiran 1: ALUR PENGAJUAN PROPOSAL SKRIPSI

I
· Mendiskusikan rancangan proposal skripsi bersama
Penasehat Akademik (PA)
· Menyusun proposal skripsi
· Meminta persetujuan Program Studi

II
Mendaftarkan proposal skripsi ke Prodi dengan melampirkan:
1. 2 rangkap proposal skripsi yang sudah ditandatangani Program Studi.
2. Fotokopi transkrip nilai
3. Fotokopi sertifikat Praktikum Qiro’at dan Ibadah
4. Bukti pembayaran kuliah semester saat pengajuan
5. KRS
6. Bukti lulus kemampuan bahasa asing (Inggris dan Arab)

III
Proses konsultasi proposal
skripsi dengan Dewan
Pertimbangan Skripsi

Jika DPS tidak menyetujui: Jika DPS menyetujui:

Menyusun proposal skripsi baru dari Melanjutkan tahap penulisan skripsi


awal

66
Lampiran 2: ALUR PENULISAN DAN UJIAN SKRIPSI

I
· Mendiskusikan proposal skripsi bersama Pembimbing Skripsi (PS)
· Menyusun skripsi melalui proses bimbingan PS, minimum 7 kali
pertemuan
· Menyelesaikan naskah akhir skripsi dan meminta persetujuan PS
untuk diuji

II
Mengajukan skripsi ke Prodi dengan melampirkan:
1. Skripsi yang sudah ditandatangani Pembimbing Skripsi (rangkap 4)
2. Bukti telah memenuhi standar kemampuan bahasa asing (Inggris
dan Arab)
3. Transkrip nilai
4. Sertifikat kelulusan praktikum qiraat dan ibadah
5. Lembar konsultasi skripsi (minimal 7 kali pertemuan)

III
· Mendaftar ke Bagian Akademik Pusat dengan membawa pengantar
dari Prodi
· Meminta keterangan bebas SPP dari Bagian Keuangan Pusat
· Meminta keterangan berhak ujian skripsi ke Bagian Akademik Pusat

IV
Menyerahkan keterangan dari Bagian
Akademik dan Keuangan Pusat ke Prodi

Ujian Skripsi

67
Lampiran 3: ALUR KELULUSAN UJIAN SKRIPSI

Ujian skripsi

Lulus tanpa revisi Lulus dengan revisi Tidak lulus

Revisi Mengajukan proposal skripsi Gagal studi


baru (mengikuti prosedur (DO)
dari awal)

Berhasil revisi Gagal revisi


(mengikuti prosedur dari
awal)

Menyerahkan syarat pemrosesan ijazah S1 kepada Prodi dengan


menyertakan:
a. 5 eksemplar skripsi dijilid sesuai ketentuan
b. Surat Bebas Perpustakaan Fakultas
c. Surat Bebas Perpustakaan Universitas
d. Keterangan Sumbangan Buku
e. 5 lembar foto terbaru berwarna ukuran 3x4
f. 1 lembar foto terbaru berwarna ukuran 6x9
g. Surat Tanda Terima Penyerahan Skripsi
h. Nilai Skripsi

Meminta keterangan lulus ujian Mendaftar wisuda ke Bagian Akademik


skripsi dari Prodi dan Keuangan Pusat

Wisuda

68
Lampiran 4: CONTOH HALAMAN SAMPUL DEPAN

REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM BERNUANSA


ISLAMI: ANALISIS WACANA DENGAN PENDEKATAN
KONSTRUKSI SOSIAL
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh:
Syiqqil Arofat
104032201036

PROGRAM STUDI SOSIOLOGI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010

69
Lampiran 5: CONTOH LEMBAR PERNYATAAN BEBAS
PLAGIARISME

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Skripsi yang berjudul :

REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM BERNUANSA ISLAMI:


ANALISIS WACANA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKSI SOSIAL

1. Merupakan karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam
Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya saya ini bukan hasil karya
asli saya atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya
bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri
(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 8 Desember 2010

Syiqqil Arofat

70
Lampiran 6: CONTOH LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING
SKRIPSI

PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa mahasiswa:

Nama : Asharul Hakim


NIM : 106033201163
Program Studi : Ilmu Politik

Telah menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul:

KONTESTASI GAGASAN PLURALISME DALAM PEMBAHASAN RUU


PORNOGRAFI
……………………………………………………………………...

……………………………………………………………………...

dan telah memenuhi persyaratan untuk diuji.

Jakarta, 09 Desember 2011

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Studi Pembimbing,

Nama Ketua Program Studi Nama Pembimbing


NIP. NIP

71
Lampiran 7: CONTOH LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

SKRIPSI
REPRESENTASI PEREMPUAN DALAM FILM BERNUANSA ISLAMI:
ANALISIS WACANA DENGAN PENDEKATAN KONSTRUKSI SOSIAL

oleh

Syiqqil Arofat
104032201036

telah dipertahankan dalam sidang ujian skripsi di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
Politik Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 6
Desember 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh
gelar Sarjana Sosial (S.Sos) pada Program Studi Sosiologi.

Ketua, Sekretaris,

Nama Ketua Sidang Skripsi Nama Sekretaris Sidang Skripsi


NIP. NIP.

Penguji I, Penguji II,

Nama Penguji I Nama Penguji II


NIP. NIP.

Diterima dan dinyatakan memenuhi syarat kelulusan pada tanggal ......

Ketua Program Studi ………………….


FISIP UIN Jakarta

Nama Ketua Prodi


NIP.

72
Lampiran 8: CONTOH ABSTRAK

ABSTRAK
(maksimal 250 kata)

Skripsi ini menganalisa dampak permasalahan women trafficking terhadap


hubungan bilateral Indonesia-Malaysia pada periode 1998-2009. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menganalisis dampak permasalahan women trafficking terhadap
hubungan Indonesia-Malaysia. Penelitian ini dilakukan melalui studi pustaka dan
wawancara. Peneliti menemukan, bahwa persoalan women trafficking relatif tidak
menciptakan konflik bilateral antara Indonesia dan Malaysia. Kaitan atau pengaruh
isu women trafficking dalam konteks hubungan Indonesia-Malaysia hanya
menghasilkan perdebatan pada tingkatan masyarakat di Indonesia dan Malaysia.
Publik di kedua negara cenderung saling menyalahkan satu sama lain tentang isu
ini, sedangkan para pemimpin di kedua negara ini tidak membiarkan perdebatan
public ini merusak hubungan bilateral mereka. Para pemimpin sama-sama
meyadari bahwa ini adalah masalah bersama yang perlu dihadapi dengan kerja
sama dari pada permusuhan. Argument ini dirumuskan melalui tahapan analisa,
yaitu dengan melihat hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia dari masa pra
nation state sampai pada paska Perang Dingin, kemudian melihat permasalahan
women trafficking di Indonesia dan selanjutnya dianalisa dengan menggunakan
kerangka teoretis.
Kerangka teoretis yang digunakan dalam skripsi ini adalah factor
trafficking, framework Buzan mengenai sekuritisasi dan framework Holsti dan
Rosenau mengenai kebijakan luar negeri. Dari hasil analisa dengan menggunakan
ketiga teori tersebut dapat disimpulkan bahwa permasalahan women trafficking
dalam hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia dapat melalui 3 dimensi, yaitu
adanya kerugian dalam kepentingan nasional Indonesia-Malaysia, pengadopsian
isu women trafficking sebagai salah satu human security di level global pasca
Perang Dingin, dan belum terbangunnya kepercayaan yang kuat antara pemimpin
Malaysia dan Indonesia, sehingga masing-masing pemimpin merasa perlu
menegaskan urgensi permasalahan ini.

Kata kunci : women trafficking, hubungan bilateral, konflik bilateral, human


security.

73
Lampiran 9: CONTOH HALAMAN DAFTAR ISI

DAFTAR ISI
ABSTRAK ................................................................................................................................................................ iv
KATA PENGANTAR ...................................................................................................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................................................................................................ viii
DAFTAR BAGAN ............................................................................................................................................................ xi
DAFTAR TABEL .............................................................................................................................................................. xii
DAFTAR GRAFIK............................................................................................................................................................ xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Penyataan Masalah ........................................................................................................................................ 1
B. Pertanyaan Penelitian..................................................................................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .................................................................................................................... 5
D. Tinjauan Pustaka ............................................................................................................................................ 6
E. Kerangka Teoretis .......................................................................................................................................... 10
1. Faktor Trafficking ............................................................................................................................... 10
a. Kemiskinan ...................................................................................................................................... 10
b. Rendahnya Pendidikan .................................................................................................................. 11
c. Minimnya Lapangan Pekerjaan .................................................................................................... 12
2. Sekuritisasi ........................................................................................................................................... 16
3. Faktor-Faktor Sekuritisasi Isu Women Trafficking dalam Perumusan
Kebijakan Luar Negeri ....................................................................................................................... 18
F. Metode Penelitian .......................................................................................................................................... 23
G. Sistematika Penelitian.................................................................................................................................... 24

BAB IIHUBUNGAN BILATERAL INDONESIA-MALAYSIA


A. Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia Periode Pra Nation-State....................................................... 27
B. Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia Periode Perang Dingin (1949-1989) .................................... 30
C. Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia Periode Pasca Perang Dingin ................................................ 37
D. Dinamika Hubungan Bilateral Indonesia-Malaysia.................................................................................. 47

BAB III WOMEN TRAFFICKING DI INDONESIA


A. Faktor yang Melatarbelakangi Terjadinya Trafficking Perempuan ........................................................ 49
1. Struktur Budaya yang Patriarkis ....................................................................................................... 51
2. Lemahnya Sistem Hukum dan Keamanan ..................................................................................... 53
B. Modus operandi dan Data Trafficking Perempuan di Indonesia............................................................. 55
C. Implikasi Trafficking...................................................................................................................................... 60

BAB IV ANALISIS PERMASALAHAN WOMEN TRAFFICKING DALAM


HUBUNGAN BILATERAL INDONESIA-MALAYSIA
A. Sekuritisasi Isu Women Trafficking dalam Agenda Bilateral
Indonesia-Malaysia........................................................................................................................................ 75
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sekuritisasi Isu Women Trafficking dalam Agenda
Bilateral Indonesia-Malaysia ........................................................................................................................ 82
1. Faktor Eksternal................................................................................................................................... 83
2. Faktor Internal/Struktural ................................................................................................................... 83
3. Kepemimpinan .................................................................................................................................... 86
C. Karakter Sekuritisasi Isu Women Trafficking dalam Hubungan Bilateral
Indonesia-Malaysia........................................................................................................................................ 87

BAB V PENUTUP
Kesimpulan dan Saran .......................................................................................................................................... 90

Daftar Pustaka ..................................................................................................................................................... xiv


Lampiran-Lampiran

74
Lampiran 10: CONTOH DAFTAR TABEL

DAFTAR TABEL

Tabel II.D.1 Dinamika Hubungan Indonesia – Malaysia .................................................. 47

Tabel III.A.5 Peraturan Pemerintah Masalah Trafificking................................................... 60

Tabel III.B.2. Kasus Trafficking Berdasar Negara ................................................................ 70

Tabel IV.A.1 Data Pemberitaan Mengenai Women


Illegal Migrant di Media Massa ...................................................................... 76

75
Lampiran 11: CONTOH DAFTAR GAMBAR

DAFTAR GAMBAR

Bagan I.D.3.1 Faktor-Faktor Sekuritisasi dalam


Perumusan Kebijakan Luar Negeri ........................................................ 21

Bagan I.D.3.2 Strategi Kebijakan Luar Negeri .............................................................. 22

Bagan III.A.1 Faktor-Faktor Penyebab Terjadinya Women Trafficking .................... 50

Bagan III.A.1.1 Proses Perekrutan Korban Trafficking................................................... 65

Bagan IV.B.1 Kebijakan Luar Negeri ............................................................................. 82

76
Lampiran 12: CONTOH DAFTAR LAMPIRAN

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Matriks Kebijakan dan Strategi Umum Pengelolaan


Kawasan Perbatasan Antar Negara............................ xviii

Lampiran 2 Matrik Permasalahan, Kebijakan, Strategi dan


Program dalam Pengelolaan Kawasan Perbatasan
RI-Singapura ................................................................ xx

Lampiran 3 Matrik Permasalahan, Kebijakan, Strategi dan


Program dalam Pengelolaan Kawasan Perbatasan
RI-Australia .................................................................. xxi

Lampiran 4 Matrik Permasalahan, Kebijakan, Strategi dan


Program dalam Pengelolaan Kawasan Perbatasan
RI–TIMOR LESTE..................................................... xxii

Lampiran 5 Matriks Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Kawasan


Perbatasan Laut ............................................................ xxiii

77
Lampiran 13: CONTOH DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG

DAFTAR SINGKATAN

FDP Free Democrats Party


FoE Friends of the Earth
FRG Federal Republic of Germany
GNP Gross National Product
HMIP Her Majesty's Inspectorate of Pollution
HWI Hazardous Waste Inspectorate
ICC International Chamber of Commerce
IEP International Environmental Politics
IGAE Intergovernmental Agreement on the Environment

DAFTAR LAMBANG

(G;*) Grup G dengan operasi biner “*”

∈ Elemen

e Identitas

Sn Grup simetri berderajat n

An Grup alternating berderajat n

Zn Grup bilangan bulat modulo n

78
Lampiran 14: CONTOH LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL
SKRIPSI

Judul Proposal
KEBIJAKAN LUAR NEGERI CINA PADA ISU PERUBAHAN IKLIM
PERIODE 2004-2009

Berdasarkan Seminar Proposal Skripsi yang diselenggarakan pada Rabu, 30 Maret 2011,
maka Dewan Pertimbangan Skripsi (DPS) Program Studi Ilmu Politik FISIP UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta menyatakan bahwa proposal skripsi saudara/i :

Nama : Nova Febriani


NIM : 107083003348

DISETUJUI/TIDAK DISETUJUI untuk diteruskan ke proses selanjutnya.

Jakarta, 7 April 2011

Dewan Pertimbangan Skripsi

Nama Anggota DPS I Nama Anggota DPS II


NIP. NIP.

Rekomendasi Dosen Pembimbing Skripsi: ........….......................................

79
Lampiran 15: CONTOH SURAT PERMOHONAN BIMBINGAN
SKRIPSI

Nomor : UN.01/7.11/HI.009/22/2010 Jakarta, 21 Juni 2010


Lampiran : 1 (Satu) Proposal Skripsi
Hal : Bimbingan Skripsi

Kepada Yth.
Nama Dosen
di –
Tempat

Assalamu’alaikum Wr Wb,

Bersama ini kami kirimkan kepada Ibu/Bapak sebuah proposal skripsi


mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah
Jakarta,

Nama :
NIM :
Fak/Prodi :
Judul Skripsi :

Besar harapan kami kepada Ibu/Bapak berkenan membimbing mahasiswa


tersebut dalam penyusunan dan penyelesaian tugas akhir (skripsi) dalam jangka
waktu maksimal satu tahun.

Atas kesedian Ibu/Bapak, kami mengucapkan terima kasih.

Wassalamua’laikum Wr.Wb.

Pembantu Dekan
Bidang Akademik

Nama Pudek Akademik


NIP.

80
Lampiran 16: CONTOH PERNYATAAN KESEDIAAN MENJADI
PEMBIMBING

SURAT KESEDIAAN PEMBIMBING SKRIPSI

Telah saya terima proposal skripsi mahasiswa,

Nama :
NIM :
Fak/Prodi :
Judul Skripsi :

Dengan ini saya menyatakan BERSEDIA/TIDAK BERSEDIA menjadi pembimbing skripsi


mahasiswa tersebut.

Jakarta, 25 Februari 2011


Hormat saya,

Nama Dosen Pembimbing Skripsi


NIP.

81
Lampiran 17: CONTOH LEMBAR KEGIATAN KONSULTASI
SKRIPSI

LEMBAR KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI

Nama :
NIM :
Fak/Prodi :
Judul Skripsi :
Pembimbing :

No. Hari/Tgl Materi yang Dikonsultasikan Paraf Pembimbing

Pembantu Dekan Bidang Akademik

Nama Pudek Akademik


NIP.

82
Lampiran 18: CONTOH LEMBAR DATA PESERTA UJIAN
SKRIPSI

DATA PESERTA UJIAN SKRIPSI

I. DATA PRIBADI
Nama Lengkap
..................................................................................................
NIM
..................................................................................................
Program Studi/Kekhususan
..................................................................................................
Tempat/Tgl Lahir
..................................................................................................
Jenis Kelamin Lelaki/Perempuan
Nama Orang Tua
..................................................................................................
Alamat Rumah
..................................................................................................

..................................................................................................

.............................Kode Pos:...................................................
Nomor Telepon
Rmh:......................................HP:...........................................
II. RIWAYAT PENDIDIKAN
SD
Lulus tahun.....................Kab/Kota.......................................
SLTP
Lulus tahun.....................Kab/Kota.......................................
SMU
Lulus tahun.....................Kab/Kota.......................................
IV. SKRIPSI

Judul
..................................................................................................

..................................................................................................
Ujian Hari..................................Tanggal..........................................

Tanda Tangan

Foto 3x4

Nama Lengkap

83
Lampiran 19: CONTOH LEMBAR DAFTAR HADIR UJIAN SKRIPSI

DAFTAR HADIR UJIAN SKRIPSI

Nama Mahasiswa :
NIM :
Program Studi :
Hari/Tgl. Ujian :
Judul Skripsi :

No. Nama Tugas Tanda Tangan

1 Ketua

2 Sekretaris

3 Penguji I

4 Penguji II

5 Pembimbing I

6 Pembimbing II

Jakarta, 2011
Ketua Ujian,

Nama Ketua Ujian Skripsi


NIP.

84
Lampiran 20: CONTOH LEMBAR PENILAIAN SKRIPSI

LEMBAR PENILAIAN
SIDANG UJIAN SKRIPSI

Nama :
NIM :
Program Studi :
Hari/Tanggal Ujian :
Dosen Penguji :
Judul Skripsi :

KOMPONEN PENILAIAN

Aspek Penilaian Bobot Skala Nilai


Ide/Tema
(Sejauh mana kebaruan topik yang diangkat, tingkat 20 0-20
kesulitan kajian dan kreatifitas pemilihan tema)
Kerangka Pemikiran/Teori
(Keterkaitan teori dan tema/topik, kedalaman teori) 20 0-20
Metodologi Penelitian
(Sejauh mana ybs menggunakan prosedur penelitian 20 0-20
yang tepat/memenuhi criteria metodologi sesuai
dengan topik)
Presentasi Penyajian
(Kemampuan dan kreatifitas dalam penyajian data) 10 0-10
Penguasaan permasalahan dan pemaparan
temuan / argumentasi dan tanya jawab 20 0-20
Teknis Penulisan dan Penyusunan Karya Ilmiah
(Penulisan sesuai EYD, kutipan, daftar pustaka, tata 10 0-10
cara penulisan)
NILAI TOTAL

Standar Nilai : Senin, 21 Maret 2011


80-90 :A Penguji Skripsi,
70-79 :B
60-69 :C
< 59 : Tidak Lulus

(__________________)

85
Lampiran 21: CONTOH LEMBAR PERBAIKAN SKRIPSI

Nama :
NIM :
Program Studi :
Hari/Tanggal Ujian :
Penguji Skripsi : I.

Tim Penguji Skripsi mengusulkan perbaikan-perbaikan sebagai berikut:

Perbaikan Skripsi dikerjakan di bawah arahan Pembimbing dan Penguji.

Skripsi yang telah diperbaiki dan disetujui Pembimbing, Penguji I dan Penguji II, harus
diserahkan ke Prodi ……......................... FISIP UIN selambat-lambatnya 3 (tiga) bulan setelah
pelaksanaan sidang skripsi dalam bentuk hardcopy dan softcopy (CD- format PDF).

Jakarta, 21 Maret 2011


Penguji I ,

Nama Penguji I

86
Lampiran 22: CONTOH LEMBAR BERITA ACARA UJIAN SKRIPSI

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA

KETERANGAN HASIL UJIAN SKRIPSI

Bismillaahirrahmaanirrahiim
Setelah melihat dan memperhatikan hasil ujian skripsi saudara:
Nama Mahasiswa :
NIM :
Tempat/Tgl. Lahir :
Judul Skripsi :
Dengan ini Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) menyatakan bahwa Saudara
Lulus/Tidak lulus Ujian Sarjana Strata 1

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik


Prodi : Hubungan Internasional
Nilai Skripsi :
Indeks Prestasi :
Predikat A. Terpuji (Cum Laude)
B. Amat baik
C. Baik
D. Cukup
Lulusan ke :

Saudara berhak memakai gelar kesarjanaan dan sebagai tanda lulus kami akan menyerahkan
Ijazah yang ditanda tangani oleh Rektor dan Dekan untuk dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Jakarta, 2011

1. .................................................. ( Pemb. I )

2. .................................................. ( Pemb. II )

3. .................................................. ( Peng. I )

4. .................................................. ( Peng. II )

Ketua Prodi, Sekretaris Prodi,

Nama Ketua Prodi Nama Sekretaris Prodi

87
Lampiran 23: CONTOH LEMBAR KENDALI PENGAJUAN UJIAN SKRIPSI

LEMBAR KENDALI PENGAJUAN UJIAN SKRIPSI


FISIP UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

No. Dok. ………………………………..

Langkah-1: Diisi oleh mahasiswa

PROGRAM STUDI : ……………………………………

1) Data Mahasiswa

a) Nama : ………………………………………………
b) NIM : ………………………………………………
c) Alamat : ………………………………………………
d) No. Telepon/HP : ………………………………………………

2) Judul skripsi (Bahasa Indonesia)


………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………….

Langkah-2: Diisi oleh Pembimbing Tugas Akhir

3) Lama masa pengerjaan Tugas Akhir

a) Mulai tanggal : ………..…………..

b) Selesai tanggal : ………..…………..

4) Persetujuan Pembimbing

Dengan ini kami menyatakan bahwa penelitian dan penulisan skripsi mahasiswa yang
bersangkutan telah selesai dan selanjutnya dapat maju ke Ujian Skripsi

a) Pembimbing I
i) Nama lengkap : ………………………………………………
ii) NIP : ………………………………………………

b) Pembimbing II
i) Nama lengkap : ………………………………………………
ii) NIP : ………………………………………………

88
Langkah-3: SKS dan IPK

5) SKS total dan IPK


Penasehat Akademik memeriksa transkrip nilai mahasiswa, mencoret matakuliah pilihan
yang tidak diikutersertakan untuk penghitungan IPK dan memberi paraf pada matakuliah
tersebut.

a) Jumlah SKS akhir : ............................ SKS (minimal 138 SKS)


b) SKS nilai D : ............................
c) IPK : .............................

6) Semua mata kuliah wajib telah lulus dan mahasiswa yang bersangkutan dapat menempuh
Ujian Skripsi.

a) Nama lengkap : ………………………………………………

b) NIP : ………………………………………………

c) Tanggal : ………………………………………………

d) Tandatangan : ………………………………………………

Langkah-4: Persyaratan Sidang Skripsi

7) Pemeriksaan kelengkapan persyaratan (contreng dan paraf bila “YA”):

a) Status Mahasiswa: TERDAFTAR pada semester ini

b) Fotokopi KRS yang mencantumkan matakuliah “Skripsi”

c) Bukti pembayaran Ujian Skripsi

d) Melampirkan sertifikat kelulusan praktikum Qiraat dan Ibadah.

e) Memiliki nilai TOAFL minimal 375 dan TOEFL minimal 450. Ini
dibuktikan dengan sertifikat nilat terbaru (maksimal 6 bulan)

f) Telah melakukan konsultasi dengan Pembimbing Skripsi minimal 7 kali


(dibuktikan dengan lembar konsultasi skripsi)

g) Telah disetujui untuk Ujian Skripsi oleh Pembimbing Skripsi (dibuktikan


dengan lembar persetujuan pembimbing.

h) Melampirkan transkrip nilai yang telah ditandatangani oleh Program Studi.

i) 4 eksemplar skripsi

j) Surat Keterangan Berhak Ujian Skripsi dari Bagian Akademik Pusat

89
8) Penerimaan berkas lengkap.
(Diisi hanya bila berkas telah lengkap, bila berkas tidak lengkap kembalikan form ini
kepada mahasiswa)

a) Hari/tanggal : ………………………

b) Paraf mahasiswa (yang menyerahkan) : ………………………

c) Paraf Prodi (yang menerima) : ………………………

Langkah-5: Jadwal SIdang Skripsi

9) Dijadwalkan untuk Ujian Skripsi

a) Hari : .........................................................

b) Tanggal : .........................................................

c) Waktu : ........................................................ WIB

d) Ruang : .........................................................

Tanda tangan Prodi ........................……………….. tanggal : ………………..

Langkah-6: Persyaratan wisuda

10) Pemeriksaan kelengkapan persyaratan (contreng bila “YA”):


a) Bebas perpustakaan UIN Jakarta

b) Bebas Referensi Jurusan

c) Bebas Referensi Fakultas

d) Sumbangan buku

e) Foto terbaru berwarna 3 x 4 = 5 lbr

f) Foto terbaru berwarna 6 x 9 = 1 lbr

g) Tanda terima skripsi

h) Nilai skripsi

i) 5 eksemplar skripsi hardcover

j) File PDF skripsi dalam bentuk CD

11) Penerimaan berkas lengkap.

90

Anda mungkin juga menyukai