Anda di halaman 1dari 16

Tugas Resume Buku Dasar Dasar Manajemen Pendidikan

Nama = Intan Masturi


Nim = 170750047
Matkul = Manajemen Sekolah

Judul buku = Dasar Dasar Manajemen Pendidikan


Penulis = Dr. lukman Hakim, M.pd. I & Prof . Dr. Mukhtar, M.pd
Penerbit = Timur Laut Aksara Perum Garuda III Kebun Daging
Tahun penerbit = Desember 2018 (Cetakan Pertama)

BAGIAN PERTAMA

INOVASI MANAJEMEN PENDIDIKAN:


PEMIKIRAN, LINGKUNGAN, BUDAYA, DAN PERILAKU

A. Kualitas Pendidikan dan Pentingnya Inovasi


1. Perbaikan Sistem Pembelajaran
Pada hakikatnya, setiap individu memiliki kemampuan yang terbaik bagi
dirinya, dan kemampuan tersebut akan berkembang secara optimal jika diberi
kesempatan. Peran pendidik bertindak sebagai fasilitator dan motivator dalam
proses pengembangan kemampuan peserta didik dengan cara melihat
kemampuan masing-masing individu peserta didik yang memiliki kemampuan
bervariatif.
Maka dalam menyusun desain sistem pembelajaran hendaknya diawali
dengan analisis kondisi dan kemampuan awal peserta didik dan faktor
pendukung lainnya. Ini dimaksudkan agar desain sistem pembelajaran yang
disusun menjadi efektif, efisien, produktif dan tepat guna.

2. Kualitas Pendidikan di Indonesia


Sistim Pendidikan Nasional sebagaimana dijelaskan dalam Undang-
undang No.20 Tahun 2003 memberi pengertian bahwa pendidikan merupakan
usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
bangsa dan negara.
Oleh karena itu kepala sekolah sebagai pimpinan harus sungguh- sungguh
menjamin terselenggaranya kelancaran proses belajar mengajar untuk
menghasilkan output pendidikan yang diharapkan. Output pendidikan
merupakan hasil dari proses pendidikan, semakin berkualitas sistem pendidikan
yang dibangun akan semakin berkualitas pula output yang didapatkan. Inilah
yang menjadi masalah penting dalam dunia pendidikan yakni kualitas
pendidikan.

B. Budaya Pendidikan dan Profesionalisme Tenaga Kependidikan


1. Profesionalisme Tenaga Kependidikan
Profesionalisme tenaga kependidikan juga secara konsisten menjadi salah
satu faktor terpenting dari mutu pendidikan. Tenaga kependidikan yang
profesional mampu membelajarkan murid secara efektif sesuai dengan kendala
sumber daya dan lingkungan. Namun, untuk menghasilkan guru yang
profesional juga bukanlah tugas yang mudah. Guru harus harus lebih dinamis dan
kreatif dalam mengembangkan proses pembelajaran siswa. Agar proses
pendidikan dapat berjalan efektif dan efisien, guru dituntut memiliki kompetensi
yang memadai, baik dari segi, jenis maupun isinya.

2. Pembaharuan sebagai Bagian dari Budaya Pendidikan


Sejak manusia menghendaki kemajuan dalam kehidupan, maka sejak itu
timbul gagasan untuk melakukan pengalihan, pelestarian, dan pengembangan
kebudayaan melalui pendidikan. Maka, dalam pertumbuhan masyarakat,
pendidikan senantiasa menjadi perhatian utama dalam rangka memajukan
kehidupan generasi bangsa dengan tuntutan kemajuan masyarakat. Salah satu
dampak positif globalisasi pendidikan adalah mendorong dan mempercepat arus
reformasi pendidikan.
Inovasi pendidikan adalah suatu pembaharuan dalam pendidikan baik
menyangkut ide, praktik, metode atau obyek dan secara kualitatif berbeda dari
hal-hal yang ada sebelumnya dan sengaja diusahakan untuk meningkatkan
kemampuan guna mencapai tujuan pendidikan dan memecahkan masalah
pendidikan.

C. Konsep Inovasi Manajemen Dalam Pendidikan


1. Kajian Teoritis Tentang Inovasi
Berbicara mengenai inovasi (pembaharuan) mengingatkan pada istilah
invention dan discovery. Para ahli banyak menejelaskan bahwa invention adalah
penemuan sesuatu yang benar-benar baru artinya hasil karya manuasia.
Sedangkan discovery adalah penemuan sesuatu (benda yang sebenarnya telah
ada sebelumnya. Dengan demikian, inovasi dapat diartikan sebagai usaha
menemukan benda yang baru dengan jalan melakukan kegiatan (usaha)
invention dan discovery. Dalam kaitan ini, inovasi adalah penemuan yang dapat
berupa sesuatu ide, barang, kejadian, metode yang diamati sebagai sesuatu hal
yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang (masyarakat).
2. Inovasi Pendidikan
Inovasi pendidikan adalah suatu perubahan yang baru, dan kualitatif
berbeda dari hal (yang ada sebelumnya) serta sengaja diusahakan untuk
meningkatkan kemampuan guna mencapai tujuan tertentu dalam pendidikan.5
Dalam mempelajari proses inovasi para ahli mencoba mengidentifikasi kegiatan
apa saja yang dilakukan individu selama proses itu berlangsung serta perubahan
apa yang terjadi dalam proses inovasi, maka hasilnya diketemukan beberapa
pentahapan proses inovasi.

D. Inovasi Pendidikan ; Strategi dan Ruang Lingkup

1. Ruang lingkup Inovasi Pendidikan


Ruang lingkup praktik inovasi pendidikan mengarah pada pelaku
penyelenggara pendidikan itu sendiri termasuk objek pendidikan yang dapat
dijelaskan sebagai berikut :
a. Bidang peserta didik, pengelompokan dalam proses pembelajaran
dengan segala gambaran karakteristiknya
b. Bidang tujuan pendidikan, menyangkut kapasitas pribadi, sosial,
ekonomis, tingkat dan jenis pengajaran, cara dan sarana untuk
merumuskan tujuan
c. Isi pelajaran, menurut jenisnya, efek/dampak, kapasitas anak didik,
bidang dan struktur ilmu pengetahuan, manfaat, kemampuan mental,
dan derjat spesialisasi
d. Media pembelajaran,
e. Fasilitas pendidikan, perabot/perlengkapan yang mendukung
pelaksanaan pendidikan
f. Metode dan tekhnik komunikasi, interaksi langsung dan tak langsung
2. Strategi Inovasi Pendidikan
Strategi Inovasi pendidikan terdiri dari beberapa segmen penting
yang dirumuskan dalam beberapa strategi penting antara lain:

a. Strategi Pasilitatif
Pelaksanaan program perubahan sosial dengan menggunakqan strategi
fasilitatif artinya untuk mencapai tujuan perubahan perubahan sosial yang telah
ditentukan, diutamakan penyediaan fasilitas dengan maksud agar program sosial
akan berjalan dengan mudah dan lancar. Strategi fasilitatif akan dapat digunakan
dengan tepat jika :
a) mengenal masalah yang dihadapi serta menyadari perlunya mencari target
perubahan,
b) merasa perlu adanya perubahan,
c) bersedia menerima bantuan dari luar dirinya,
d) memiliki kemauan untuk berpartisipasi dalam usaha merubah atau
memperbaiki dirinya.
Dengan strategi ini orang harus belajar lagi tentang sesuatu yang dilupakan
yang sebenarnya telah dipelajarinya sebelum mempelajari tingkah laku atau
sikap baru. Strategi pendidikan dapat berlangsung efektif, perlu
mempertimbangkan hal-hal berikut ini :
a) digunakan untuk menanamkan prinsip-prinsip yang perlu dikuasai
b) disertai dengan keterlibatan berbagai pihak, misalnya dengan adanya:
sumbangan dana, donator, serta penunjang yang lain.
c) digunakan untuk menjaga agar klien tidak menolak perubahan atau kembali
ke keadaan sebelumnya.
Strategi pendidikan akan kurang eefektif jika :
a) tidak tersedia sumber yang cukup untuk menunjang kegiatan pendidikan.
b) digunakan dengan tanpa dilengkapi strategi yang lain.

b. Strategi bujukan.
Strategi bujukan tepat digunakan bila klien tidak berpartisipasi dalam
perubahan sosial. Berada pada tahap evaluasi atau legitimasi dalam
proses pengambil keputusan untuk menerima atau menolak perubahan sosial.
Strategi bujukan tepat jika masalah dianggap kurang penting atau jika cara
pemecahan masaalah kurang efektif serta pelaksana program perubahan tidak
memiliki alat control secara langsung terhadap klien.
c. Strategi Paksaan.
Strategi dengan cara memaksa klien untuk mencapai tujuan perubahan.
Apa yang dipaksa merupakan bentuk dari hasil target yang diharapkan.
Penggunaan strategi ini perlu pertimbangan hal berikut:
a) Partisipasi klien terhadap proses perubahan rendah
b) Klien tidak merasa perlu untuk berubah
Pembelajaran inovatif adalah salah satu bentuk strategi inovasi, karena
secara disengaja dimunculkan agar pembelajaran lebih dapat dengan lancar
mencapai tujuan. Dan sudah barang tentu pembelajaran inovatif ini muncul
dengan didasarkan pada hasil analisis kebutuhan dari proses pembelajaran dari
sasaran inovasi itu sendiri.
Inovasi merupakan upaya untuk meningkatakan kualitas kehidupan
masyarakat dalam berbagai bidangnya, termasuk dalam bidang pendidikan.
Untuk itu suatu inovasi memiliki karakteristik sebagaimana yang dapat menjadi
dasar pertimbangan bagi seseorang atau organisasi untuk menerima atau
menolaknya. Menurut Roger dalam Suharsaputra terdapat “five attributes of
innovations”, yaitu :
1. Relative advantage,
2. Compatibility,
3. Complexity
4. Triability, and
5. Observability.

E. Mengurai lebih Jauh tentang Inovasi Pendidikan

1. Inovasi, Mengejar Kemajuan Global

Di dalam penyelenggaraan pendidikan, kegiatan inovasi menjadi sebuah


keharusan. Inovasi dibuat sebagai sebuah shock-teraphy atas kemandekan proses
pendidikan yang berjalan tanpa arah, tidak menentu, dan tanpa tujuan yang pasti.
BAGIAN KEDUA

APLIKASI FUNGSI MANAJEMEN


DALAM PENDIDIKAN:
PLANNING, ORGANIZING, LEADING, ACTUALING DAN CONTROLING

A. Problematika Dunia Pendidikan


Salah satu persoalan pendidikan yang sedang dihadapi bangsa kita adalah
persoalan mutu pendidikan pada setiap jenjang dan satuan pendidikan. Dari
berbagai pengamatan dan analisa, ada berbagai faktor yang menyebabkan mutu
pendidikan kita mengalami peningkatan secara merata. Pertama, kebijakan dan
penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan pendekatan educational
production function atau input- output analisis yang tidak dilaksanakan secara
konsekuen.

B. Fungsi Manajemen Dalam Pendidikan


Manajemen adalah suatu proses pengaturan atau ketatalaksanaan untuk
mencapai suatu tujuan dengan melibatkan orang lain. Manajemen adalah ilmu
dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber-sumber lainya secara efektif dan
efesien untuk mencapai tujuan tertentu. Ada banyak fungsi manajemen yang
diungkapkan oleh para ahli manajemen.

1. Unsur-Unsur Manajemen
a. Man (Manusia)
b. Money (Uang)
c. Material (Bahan)
d. Machines (Mesin)
e. Methods (Metode)
f. Market (Pasar)

2. Fungsi-Fungsi Manajemen
Manajemen dalam sebuah organisasi pada dasarnya dimaksudkan sebagai
suatu proses (aktivitas) penentuan dan pencapaian tujuan organisasi melalui
pelaksanaan fungsi dasar: planning, organizing, actuating, leading dan
controlling dalam penggunaan sumberdaya organisasi.
BAGIAN KETIGA

MANAJEMEN SUPERVISI
DALAM PENDIDIKAN

A. Supervisi dalam Manajemen Pendidikan


Supervisi pendidikan sebagai suatu kegiatan yang tidak terpisah dari
kegiatan manajemen pendidikan perlu diupayakan secara simultan dan
ditingkatkan kualitas pelaksanaannya. Bukti yang menunjukkan bahwa
supervisi menjadi bagian dari manajemen pendidikan nasional adalah
terdapatnya bab khusus mengenai pengawasan dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 yang diatur lebih lanjut dengan
peraturan pemerintah. Oleh karena supervisi pendidikan mempunyai kedudukan
strategis dan penting dalam manajemen pendidikan, maka sudah menjadi
keharusan bagi pemerintah untuk berupaya secara terus menerus menjadikan
parapelaksana supervisi pendidikan sebagai tenaga yang profesional.

B. Konsep Dasar Manajemen Supervisi Dalam Pendidikan


1. Pengertian Supervisi Pendidikan
Perkataan supervise berasal dari bahasa Inggris “supervision” yang terdiri dari
perkataan “super” dan “Vision”. Super berarti atas atau lebih, sedangkan vision berarti
melihat atau meninjau. Oleh karena itu secara etimologis supervise(supervision) berarti
melihat atau meninjau dari atas atau menilik dan menilai dari atas yang dilakukan oleh
pihak atasan (orang yang memiliki kelebihan) terhadap perwujudan kegiatan dan hasil
kerja bawahan.

2. Ciri – Ciri Supervisi


Secara umum dapat disebutkan supervisi bercirikan :
1) Research : Meneliti situasi sebenarnya disekolah
2) Evaluation: Penilaian
3) Improvement : Mengadakan perbaikan
4) Assiatance : Memberikan bantuan dan bimbingan, dan penyuluhan
(counseling).
5) Cooperation : Kerjasama antara supervisor dan supervisee ke arah
perbaikan situasi
3. Tujuan Supervisi
Tujuan supervisi pendidikan menurut Wiles & Lovell (1983)
ialah :
a. Formulasi tujuan, implementasi dan evaluasi
b. Pengembangan kurikulum
c. Dukungan langsung dan pelayanan kepada guru
d. Evaluasi Personel
e. Pelayanan pendidikan Evaluasi hasil pendidikan.

Tujuan supervisi pendidikan adalah perbaikan dan perkembangan


proses belajar mengajar secara total, ini berarti bahwa tujuan supervisi
pendidikan tidak hanya untuk memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga
membina pertumbuhan profesi guru termasuk di dalamnya

4. Prinsip-prinsip Supervisi
Secara sederhana prinsip-prinsip Supervisi adalah sebagai berikut :

a. Supervisi hendaknya memberikan rasa aman kepada pihak yang


disupervisi.
b. Supervisi hendaknya bersifat Kontrukstif dan Kreatif.
c. Supervisi hendaknya realistis didasarkan pada keadaan dan kenyataan
sebenarnya.
d. Kegiatan supervisi hendaknya terlaksana dengan sederhana.
e. Dalam pelaksanaan supervisi hendaknya terjalin hubungan profesional,
bukan didasarkan atas hubungan pribadi.
f. Supervisi hendaknya didasarkan pada kemampuan,
kesanggupan, kondisi dan sikap pihak yang disupervisi.
g. Supervisi harus menolong guru agar senantiasa tumbuh sendiri tidak
tergantung pada kepala sekolah
BAGIAN KEEMPAT

MANAJEMEN KOMUNIKASI DALAM PENDIDIKAN

A. Komunikasi dalam Organisasi

Komunikasi dalam suatu organisasi sangatlah penting. Salah satu faktor


penentu suksesnya organisasi adalah komunikasi.Komunikasi yang baik akan
memperlancar jalannya organisasi, sebaliknya jika komunikasi kurang baik
dapat menyebabkan macetnya organisasi. Sebagai contoh dalam suatu sekolah,
Jika Kepala sekolah lupa meyampaikan kapan masuk kembali sekolah setelah
libur, maka akan banyak guru atau siswa yang tidak hadir pada awal permulaan
sekolah sehingga aktivitas pembelajaran akan terkendala. Hal demikian
menyebabkan sekolah tidak berfungsi semestinya.

B. Prinsip Dasar Komunikasi

1. Definisi Umum
Komunikasi adalah proses individu mengirimkan stimulus yang biasanya
dalam bentuk verbal untuk mengubah tingkah laku orang lain. Hovland, Janis
dan Kelly, Komunikasi adalah suatu proses memberikan signal menurut aturan
tertentu, sehingga dengan cara ini suatu sistem dapat didirikan, dipelihara, dan
diubah. Komunikasi adalah suatu proses melalui mana individu dalam
hubungannya, dalam kelompok, dalam organisasi dan dalam masyarakat
menciptakan, mengirimkan dan menggunakan informasi untuk mengkoordinasi
lingkungannya dan orang lain.
BAGIAN KELIMA

MANAJEMEN KUALITAS TOTAL DALAM

PENDIDIKAN (MANAJEMEN MUTU)

A. Manajemen Mutu dalam Lembaga Pendidikan


Setiap lembaga mendambakan lembaganya mempunyai mutu yang tinggi
dan lebih baik. Sebab mutu merupakan cerminan dari keberhasilan suatu
lembaga. Lembaga yang berhasil sudah pasti mempunyai mutu. Maka untuk itu
mutu suatu hal yang sangat diperhatikan oleh setiap lembaga. Apa lagi lembaga
pendidikan formal. Lembaga pendidikan formal mulai dari lembaga pendidikan
Anak Usia Dini, Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, Sekolah
Menengah Atas sampai ke perguruan Tinggi tentu memerlukan dan
membutuhkan lembaga pendidikan yang bermutu. Lembaga pendidikan formal
yang di dalamnya ada murid, guru, pegawai dan juga masyarakat (komite),
mempunyai cita-cita dan tujuan yang sama, yaitu mempunyai lembaga
pendidikan formal yang bermutu.

B. Pengertian Manajemen
Setiap organisasi, baik organisasi formal maupun organisasi non formal
harus mempunyai manajemen. Sebuah organisasi akan berjalan dengan baik
dan lancar apabila diatur oleh manajemen yang baik pula. Ini berarti bahwa
peran manajemen itu sangat penting dan strategis untuk mengatur sebuah
organisasi. Organisasi formal seperti lembaga pendidikan diperlukan
manajemen yang matang, kridebel dan dapat dipercaya. Sebab manajemen
sebuah sekolah mempunyai tanggung jawab yang besar untuk mengatur dan
mengola lembaga pendidikan tersebut.

C. Konsep Mutu Pendidikan


Konsep mutu, telah menjadi suatu kenyataan dan fenomena dalam
seluruh aspek dan dinamika masyarakat global memasuki persaingan pasar
bebas dewasa ini. Artinya seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi, serta ketatnya persaingan dewasa ini, maka semua pangsa pasar
berfikir keras bagaimana bisa untuk tetap eksis di tengah persaingan serba ketat
tersebut. Apa lagi sudah di era perdagangan bebas atau lebih dikenal dengan
istilah Masyaraka Ekonomia Asean 2015 (MEA). Untuk itu, supaya tetap eksis
maka mutu suatu lembaga sangan penting adanya.
BAGIAN KEENAM

MANAJEMEN STRATEGIS DALAM


PENDIDIKAN

A. Urgensi Kepemimpinan

Masalah kepemimpinan adalah masalah yang utama dalam hidup dan


kehidupan umat manusia, oleh karena itulah maka umat manusia selalu
membutuhkan kepemimpinan, sebab untuk mencapai suksesnya sebuah tujuan
dan terjadinya efisiensi kerja harus ada pemimpin.Kepemimpinan merupakan
kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang kreatif
yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga
mereka menjadi konform dengan keinginan pemimpin. Untuk itu, maka tipe
seseorang di dalam memimpin akan amat berpengaruh terhadap organisasi
atau lembaga yang dipimpinnya, baik pengaruh itu bersifat positif maupun
negatif terhadap organisasi tersebut.

B. Manajemen dalam Kepemimpinan


kepemimpinan adalah kemampuan seorang pemimpin untuk
mempengaruhi dan menggerakkan orang lain untuk bekerja sama guna
mencapai tujuan sebuah kelompok atau organisasi.

1. Tipe Kepemimpinan
Tipe kepemimpinan banyak mempengaruhi keberhasilan seorang
pemimpin dalam mempengaruhi perilaku bawahannya. Istilah tipe secara
umum adalah sama dengan cara yang digunakan pemimpin di dalam
mempengaruhi para pengikutnya. Kepemimpinan suatu organisasi perlu
mengembangkan staf dan membangun iklim motivasi yang menghasilkan
tingkat produktivitas yang tinggi, maka pemimpin perlu memikirkan tingkat
tipe kepemimpinannya.
BAGIAN KETUJUH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


DALAM PENDIDIKAN

A. Mengenal Manajemen Sumberdaya


Manajemen sumber daya manusia merupakan bidang strategis dari
organisasi. Manajemen sumber daya manusia harus dipandang sebagai perluasan
dari pandangan tradisional untuk mengelola orang secara efektif dan untuk itu
membutuhkan pengetahuan tentang perilaku manusia dan kemampuan untuk
mengelola.
B. Tenaga Pendidik sebagai Sumberdaya
1. Pengertian Tenaga Pendidik

Undang-undang nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen. Guru


adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar,
membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik
pada pendidikan anak usia dini melalui jalur formal pendidikan dasar dan
pendidikan menengah. Pengertian guru diperluas menjadi pendidik yang
dibutuhkan secara dikotomis tentang pendidikan.

2. Pengembangan Tenaga Pendidik


Tenaga pendidik merupakan profesi yang sangat penting dalam
kehidupan suatu bangsa, hal ini tidak lain karena posisi pendidikan yang sangat
penting dalam konteks kehidupan bangsa. Pendidik merupakan unsur dominan
dalam suatu proses pendidikan, sehingga kualitas pendidikan banyak ditentukan
oleh kualitas pendidik dalam menjalankan peran dan tugasnya di masyarakat

C. Strategi Pengembangan Tenaga Pendidik


Mengembangkan profesi tenaga pendidik bukan sesuatu perkara yang
mudah, hal ini disebabkan banyak faktor yang dapat mempengaruhinya, untuk
itu pencermatan lingkungan dimana pengembangan itu dilakukan menjadi
penting, terutama bila faktor tersebut dapat menghalangi upaya pengembangan
tenaga pendidik.
D. Manajemen Sumber Daya Guru
Manajemen sumber daya manusia adalah suatu perencanaan,
pengorganisasian, pengkoordinasian, pelaksanaan dan pengawasan terhadap
pengadaan, pengembangan, pemberian balas jasa, pengintegrasian, pemeliharaan
dan pemisahan tenaga kerja dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
BAGIAN KEDELAPAN

MANAJEMEN STRATEGI DALAM PENDIDIKAN:


GRAND DESAIN, GRAND STRATEGI, STRATEGI FORMULASI,
IMPLEMENTASI, CONTROL DAN EKSEKUSI

A. Manajemen Strategi
1. Definisi Manajemen Strategik

Manajemen secara sederhana dapat diartikan sebagai serangkaian proses


yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan (planing), pengorganisasian
(organising), pelaksanaan (actuating), dan pengawasan (controling).
B. Strategi Formulasi dan Implementasi Strategi
Implementasi strategi adalah proses manajemen mewujudkan strateginya dalam
bentuk program, prosedur, anggaran serta pengembangan strategi dalam bentuk tindakan.
Visi merupakan suatu proses yang menggambarkan serangkaian kegiatan perencanaan
dan penetapan sasaran sekolah secara formal dan misi adalah alasan keberadaan suatu
lembaga.

C. Evaluasi Strategik
Evaluasi merupakan suatu proses yang sistematik dan berkesinambungan
untuk mengetahui efisien kegiatan. Evaluasi adalah proses pengukuran dan
penilaian untuk mengetahui hasil belajar yang telah dicapai seseorang.
Sedangkan fungsi evaluasi : a. Sebagai alat seleksi b. Sebagai alat pengukur
keberhasilan c. Sebagai alat penempatan d. Sebagai alat diagnostic.
BAGIAN KESEMBILAN

PSIKOLOGI MANAJEMEN

A. Psikologi Manajemen Dalam Pendidikan


1. Hakekat Psikologi

Psikologi berasal dalam bahasa Inggris dikenal dengan istilan psycology


yang berakar dari dua kata dalam bahasa Yunani, yaitu psyche yang berarti jiwa
dan logos yang berarti ilmu. Jadi secara harfiah psikologi berarti ilmu jiwa.
Woodworth memberikan batasan tentang psikologi sebagai berikut :
Psychology can be defined as the science of the activities of the individual
(psikologi adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia).167 Dari batasan
pengertian tersebut maka dijelaskan yang dipelajari psikologi adalah tingkah
laku manusia yang meliputi interaksi manusia dengan sekitarnya.

B. Kecerdasan dalam pendidikan


1. Kecerdasan manusia

kecerdasan adalah perihal cerdas, perbuatan mencerdaskan,


kesempurnaan pengembangan akal budi ( seperti kepandaian, ketajaman, akal
pikiran. Konsep Tersebut menghendaki kesempurnaan akal serta budi yang
meliputi kepandaian dan Optimalisasi berfikir. Kecerdasan (intelligence)
adalah seperangkat kapasitas, bakat-bakat, atau kecakapan-kecakapan mental.
Kapasitas di sini khususnya adalah suatu kapasitas komputasional, yakni
kapasitas untuk memproses suatu jenis tertentu informasi.

2. Konsep sistem Komunikasi


Bernard alam Dididng mengatakan bahwa ada tujuh faktor-faktor yang
mempengaruhi pimpinan kepada bawahannya dalam berkomunikasi yaitu :
a. Saluran komunikasi sebaiknnya diketahui secara pasti
b. Sebaiknya ada saluran komunikasi formal yang pasti
c. Saluran komunikasi sebaiknya selangsung dn sesingkat mungkin
d. Menggunakan saluran informasi lengkap dan formal.

BAGIAN KESEPULUH

PENGAMBILAN KEPUTUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN


A. Permasalahan Pendidikan Masa Kini
Permasalahan eksternal pendidikan di Indonesia dewasa ini
sesungguhnya sangat komplek. Hal ini dikarenakan oleh kenyataan
kompleksnya dimensi-dimensei eksternal pendidikan itu sendiri. Dimensi-
dimensi eksternal pendidikan meliputi dimensi sosial, politik, ekonomi, budaya,
dan bahkan juga dimensi global.

BAGIAN KESEBELAS

EVALUASI DAN SUPERVISI PENDIDIKAN


TEHNIK ANALISIS SWOT
TERHADAP LEMBAGA SEKOLAH

A. Pengantar Analisis SWOT


Analisis SWOT (Streghts / kekuatan, Weaknesses / kelemahan,
Opportunities / peluang dan Threats/ancaman) adalah merupakan suatu
kegiatan yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan perencanaaan.
Perencanaan adalah proses yang sistematis dalam pengambilan keputusan
tentang tindakan yang akan dilakukan pada waktu yang akan datang. Disebut
sistematis karena perencanaan itu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip-
prinsip tertentu di dalam proses pengambilan keputusan, penggunaan
pengetahuan dengan teknik/pendekatan secara ilmiah, serta tindakan atau
kegiatan yang terorganisasi.
B. Analisis SWOT
Analisis SWOT adalah suatu pekerjaan yang cukup berat karena hanya
dengan alternate-alternatif stategis dapat disusun. Kegagalan menganalisisnya
berarti gagal dalam mencari relasi dan titik temu antara factor-faktor strategic
dalam lingkungan internal dan lingkungan eksternal, sambil mencari
hubungannya dengan misi, tujuan, dan sasaran organisasi, juga merupakan
kegagalan dalam mempersiapkan suatu keputusan strategic yang baik. Hanya
dengan analisis SWOT, keputusan- keputusan strategic yang baik dapat
dihasilkan. Menurut Sharplin dalam Sagala, memasukkan analisi SWOT untuk
melihat kekuatan dan kelemahan didalam sekolah sekaligus memantau peluang
dan tantangan yang dihadapi sekolah.
C. Praktik Analisis SWOT
Analisis adalah penelusuran kesempatan atau tantangan atas sumber,
analisis juga melibatkan pemecahan atau keseluruhan ke dalam bagian-bagian
untuk mengetahui sifat, fungsi dan saling hubungan antar bagian tersebut.

Anda mungkin juga menyukai