Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

IDENTIFIKASI
MASALAH PENELITIAN

A. Sumber Masalah

Mengidentifikasi dan memilih masalah penelitian adalah


suatu langkah awal dari suatu kegiatan penelitian. Bagi orang
yang belum berpengalaman meneliti, menentukan dan memilih
masalah penelitian bukanlah pekerjaan yang mudah, dan bahkan
boleh dikatakan sulit. Seringkali bahwa fenomena yang muncul
kepermukaan dari suatu fakta / realita bukan merupakan akar
permasalahannya. Untuk itu diperlukan pengamatan yang
sungguh-sungguh agar mendapatkan akar permasalahan atas
fakta yag terjadi.
Pada dasarnya masalah timbul karena adanya tantangan,
adanya halangan / rintangan, adanya gap antara apa yang
seharusnya terjadi dengan apa yang sesungguhnya terjadi.
Pengidentifikasian dan perumusan masalah bertujuan untuk
mencari dan menemukan jawaban atas permasalah yang ada.
Sebenarnya banyak sekali masalah yang perlu dipecahkan
yang berada di sekeliling kita. Yang menjadi kendala untuk
memperoleh masalah adalah kesanggupan peneliti menggali dan
mengidentifikasikan masalah serta mengetahui sumber-sumber
dimana masalah penelitian dapat diperoleh. Sumber-sumber
masalah penelitian antara lain:
1 Pengamatan tehadap kegiatan manusia
2 Buku-buku ilmu pengetahuan
3 Membaca hasil penelitian orang lain
4 Pengalmanan dan catatan pribadi
5 Pengamatan terhadap lingkungan
6 Diskusi-diskusi ilmiah.

B. Masalah dan Judul Penelitian

Masalah dan judul penelitian adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan. Dari rumusan judul penelitian, kita sudah dapat
membayangkan terhadap perumusan permasalahannya.
Pemilihan dan penentuan masalah / judul penelitian harus
memprtimbangkan empat hal sebagai berikut:
1. Penelitian harus menarik minat peneliti; kegiatan penelitian
merupakan pekerjaan yang dapat menguras tenaga, pikiran,
waktu, dan biaya dari peneliti. Untuk itu masalah atau judul
penelitian harus berdasarkan atas minat peneliti. Karena hal
ini dapat dijadikan motivasi untuk menyelesaikan kegiatan
penelitiannya secara tuntas. Maslah minat peneliti biasanya di
hubungkan dengan bidang keahlian ilmu pengetahuan peneliti.

2. Penelitian dapat dilaksanakan


Ada empat hal sebagai pertimbangan agar penelitian dapat
dilaksanakan (ditinjau dari diri peneliti) :
a. Peneliti mempunyai kemampuan untuk meneliti masalah
tersebut. Artinya peneliti menguasai teori, metode dan
teknik analisis untuk memecahkan permasalahannya.
b. Peneliti mempunyai waktu yang cukup untuk
mengerjakannya.
c. Peneliti mempunyai tenaga / fisik yang cukup kuat
mengerjakan tugas-tugas penelitian.
d. Peneliti mempunyai dana yang cukup untuk menyelesaikan
tugas penelitian.

3. Tersedia faktor pendukung


Faktor pendukung yang bersifat eksternal ini sangat
dibutuhkan demi kelancaran pelaksanaan penelitan. Faktor-
faktor tersebut adalah:
a. Tersedianya data sehingga pertanyaan penelitian dapat
dijawab.
b. Ada izin dari pihak yang berwenang

4. Hasil penelitian bermanfaat


Suatu penelitian seharusnya dapat memberikan kontribusi
positif terhadap kemajuan ilmu pengetahuan, meningkatkan
efektifitas kerja atau mengembangkan sesuatu.

C. Jenis Permasalahan

Jenis atau bentuk masalah penelitian ini dikembangkan


berdasarkan penelitian menurut tingkat eksplanasinya
(penjelasannya). Hal ini disebabkan karena pada dasarnya hasil
penelitian nanti digunakan untuk menjelaskan fenomena
berdasarkan data yang terkumpul. Jenis atau bentuk maslah
penelitian adalah sebagai berikut:
1 Permasalahan Deskriptif; adalah suatu permasalahan yang
berkenaan dengan pertanyaan terhadap keberadaan variabel
secara mandiri. Dalam penelitian ini tidak dicari hubungan
antara variabel yang diteliti. Contoh: Tingkat Pertumbuhan
Kredit Investasi Koperasi Simpan Pinjam di Kotamadya
Denpasar
2 Permasalahan komparatif; adalah suatu permasalhan
penelitian yang bersifat membandingkan keberadaan satu
variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda.
Contoh: Studi Komparatif Tentang Tingkat Pendapatan Petani
Padi Antara Petani Yang Menerapkan Pancausaha Panen dan
Petani Yang Tidak di Subak Abian Kabupaten Tabanan
3 Permasalah asosiatif; adalah suatu permasalahan yang
bersifat hubungan antara dua atau lebih variabel yang diteliti.
Terdapat tiga bentuk hubungan permasalahan asosiatif yaitu :
a. Hubungan simetris adalah suatu hubungan antara dua
variabel atau lebih yang kebetulan munculnya bersamaan.
Jadi bukan hubungan kausal maupun interaktif.
Contoh : hubungan antara tinggi bada dengan prestasi
kerja dibidang pemasaran. Analisis Pengaruh Jumlah
Mahasiswa Jurusan Admiistrasi Niaga PNB Yang Tidak
Masuk Kuliah Terhadap Jumlah Pasien Yang Masuk UGD
RSUP Sanglah Denpasar.
b. Hubungan kausal adalah hubungan yang bersifat sebab-
akibat. Jadi disini ada variabel independen (variabel yang
mempengaruhi) dan variabel dependen (variabel
dipengaruhi). Jadi hubungan ini bersifat sistematis dan
memiliki landasan teoritis yang jelas.
Contoh: adakah pengaruh sistem penggajian terhadap
prestasi kerja karyawan. Analisis Pengaruh Kemampuan,
Motivasi Terhadap Kinerja dan Karier Karyawan Pada PT
Bali Mandiri Perkasa Denpasar
c. Hubungan interaktif / resiprocal/ timbal balik adalah
hubungan yang saling mempengaruhi; disini tidak
diketahui mana variabel independen dan mana variabel
dependen.
Contoh: hubungan antara kecerdasan dengan kekayaan,
kecerdasan dapat menyebabkan kaya, demikian juga
kekayaan dapat meningkatkan kecerdasan karena gizi
terpenuhi.

D. Merumuskan judul penelitian

Ada yang berpendapat bahwa judul penelitian sebaiknya


ditulis selengkap mungkin, sehingga dengan membaca judul
dapat diketahui kehendak peneliti dengan kgiatannya itu. Tapi
ada juga yang mengatakan bahwa judul penelitan sebaiknya
sesingkat mungkin. Jika pembaca mengetahui maksud lebih
lanjut dari judul tersebut harus membaca penjelasan di
bagian lain. Pada dasarnya judul penelitian yang lengkap
diharapkan mencakup hal-hal sebagai berikut:
1 Sifat dan jenis penelitian :
apakah jenis permasalahan penelitian termasuk penelitian
deskriptif, komperatif, atau asosiatif
2 Obyek yang diteliti : dalam judul
sudah dirumuskan secara jelas pola hubungan dari
varabel yang diteliti.
3 Subyek penelitian : adalah
bahwa judul penelitian sudah diberi petunjuk tentang
subek / responden dan yang dijadikan sumber informasi.
4 Lokasi/daerah penelitian :
adalah judul penelitian yang baik biasanya sudah
mencantumkan tentang lokasi penelitian akan diadakan.
5 Tahun/waktu penelitian dengan
mencantumkan tahun penelitian pada judul berarti peneliti
sudah berupaya untuk melakukan pembatasan masalah
penelitian.
Syarat-syarat judul penelitian yang baik antara lain;
1. Menarik artinya penelitian yang akan dilaksanakan
permasalahannya sedang hangat dibicarakan, belum
pernah ada yang meneliti dan permasalahan penelitian
mempunyai dampak yang luas.
2. Singkat dan jelas bahwa judul penelitian harus dibuat
singkat namun juga harus jelas.
3. Tidak ambigu; bahwa judul penelitian harus diupayakan
tidak memberikan multi interpretasi.
4. Mencerminkan masalah yang akan diteliti ; artinya bahwa
dalam judul penelitian sudah dirumuskan dengan jelas
tentang pola/ modal hubungan dari varabel-variabel yang
akan diteliti.

Anda mungkin juga menyukai