Latar Belakang
Media sosial merupakan pilihan yang tepat dalam kegiatan promosi. Produk dan jasa
yang dipasarkan menggunakan media sosial dapat memberikan informasi tertentu kepada
masyarakat melalui kegiatan promosi produk. Dengan media sosial tidak dibutuhkan biaya
dan tenaga untuk menyampaikan sebuah informasi kepada konsumen, bahkan bisa
mempersingkat waktu yang digunakan dalam menyampaikan informasi. Melalui media
sosial, produk yang kita ingin sebarluaskan tidak hanya berbentuk tulisan berisi informasi,
namun juga berbasis foto dan video yang bisa disebarkan diiringi aspek kreativitas.
Pembahasan
Seperti yang diketahui selama ini, definisi media ialah alat komunikasi. Namun, tak
jarang definisi media lebih cenderung ke media yang bersifat massa, karena banyak teori
yang relevan muncul dari sisi media massa. Media siber sendiri punya banyak penyebutan
dalam literatur akademis, seperti, media virtual, media online, digital media, e-media, dan
media baru. Banyaknya penyebutan ini berujung pada perangkat media baik perangkat keras
(hardware) maupun perangkat lunak (software). Namun tidak hanya terbatas pada itu, media
siber juga termasuk di dalamnya media sebagai alat yang digunakan seperti telepon genggam,
televisi, dan komputer. Media siber itu mempresentasikan medium dalam berbagai perspektif
baik secara online maupun offline (Nasrullah, 2014).
Media siber merupakan alat komunikasi yang berbasis internet dan berkembang di
dunia maya. Perkembangan media siber tumbuh seiring lajunya teknologi elektronik.
Kemudian yang diperoleh kala menggunakan media siber ini semakin baik dalam beberapa
dekade belakangan. Meskipun belum lama muncul di ranah teknologi, media siber memiliki
banyak manfaat dalam proses komunikasi di internet, sehingga meningkatkan minat
masyarakat terhadap media siber tersebut.
Definisi media siber terbit setelah media yang belum mampu menerapkan komunikasi
digital seperti media cetak ataupun media massa (radio dan televisi). Di era digitalisasi ini
tiap individu memerlukan komunikasi yang efektif, efisien serta terjangkau. Kegiatan surat-
menyurat tidak lagi memerlukan pena dan kertas karena sudah dapat dibuat lewat email.
Pengirimannya pun tidak memerlukan waktu berminggu bahkan berbulan karena kurang dari
satu menit sudah sampai di alamat penerima yang berada di negara manapun. Kegiatan jual
beli yang dulu berbasis konvensional dan terbatas pada waktu dan tempat sekarang bisa
diatasi denga adanya kehadiran e-commerce
Hadirnya Media Siber seperti pintu menuju dunia komunikasi yang baru. Gilmore
(dalam Nasrullah, 2014) memaparkan bahwa selama ini pola komunikasi terdiri dari satu
sumber ke banyak audiens (one-to-many) seperti halnya buku, radio, dan televisi. Terdapat
juga pola komunikasi dari satu sumber ke satu audiens (one-to-one) yang biasa dilakukan
telepon kabel dan surat. Sementara pola komunikasi yang ada pada media siber bisa berwujud
banyak sumber ke banyak audiens (many-to-many dan few-to-few).
Media Sosial
Terdapat berbagai macam jenis media sosial yang bisa digunakan masyarakat menurut
Kaplan & Haenlein (2010) yaitu :
Tidak hanya gambar, foto ataupun video, dalam jejaring sosial sudah mulai digunakan
sebagai media untuk berbisnis. Perdagangan elektronik berbasis media sosial akan membantu
penjual memperluas daerah pemasaran produk yang dijual, sementara kemudahan bagi
pembeli ialah bisa menemukan produk serupa serta membandingkannya agar mendapat
produk yang sesuai seperti yang diinginkan.
Sosial media akan diadopsi oleh lebih dari 60% dari 1.000 perusahaan yang memiliki
website ada tahun 2010 (Gartner, 2010). Semakin meningkatknya pengguna media sosial tiap
harinya memberikan peluang bagi pebisnis untuk menggunakan media sosial sebagai tempat
strategis untuk memasarkan produk.
Promosi Online
Promosi adalah tindakan persuasif yang dibentuk untuk menyampaikan suatu produk
atau jasa kepada pelanggan dengan harapan dapat mempengaruhi pelanggan sehingga
bersedia membeli barang atau jasa tersebut. Lingkup promosi mencakup publisitas, penjualan
individu dan periklanan. Promosi adalah upaya untuk menawarkan atau memberitahukan
produk dengan cara yang menarik konsumen disertai output bisa meningkatkan angka
penjualan.
Promosi yang dilakukan sebelum teknologi berkembang pesat masih berupa media
cetak dalam koran, selebaran, brosur dan sejenisnya. Dinilai tidak efektif dan efisien karena
mudah rusak, hilang bahkan tidak memberikan pengaruh yang besar terhadap angka
penjualan. Ketika teknologi sudah merambah ke dunia bisnis, cara berpromosi suatu produk
pun turut berubah. Kegiatan promosi dengan menggunakan media sosial termasuk salah satu
cara yang mudah, murah, cepat, serta mampu menjangkau lebih banyak orang di dunia.
Meskipun banyak memiliki kelebihan, promosi berbasis digital memerlukan kreatifitas secara
terus-menerus dan memiliki keunikan tertentu agar nampak menonjol dibanding produk lain.
Menurut Rangkuti (2009) internet dapat dipakai sebagai alat komunikasi marketing
secara online. Unsur-unsur komunikasi marketing dalam internet meliputi; iklan, sales
promotion, public relation, direct marketing, dan personal selling. Model komunikasi secara
online sering disebut juga dengan online marketing communication mix. Indikator-indikator
yang digunakan, sama seperti dalam membuat program promosi bisnis yang sudah ada.
Perbedaan hanya pada indikator yang digunakan seperti iklan yang dicerminkan oleh
banyaknya link ke situs lainnya.
Suatu bisnis diciptakan untuk menghasilkan produk barang dan jasa kepada
pelanggan/konsumen. Bisnis adalah kegiatan ekonomi yang terstruktur dan terorganisir untuk
menghasilkan keuntungan. Diperlukan interaksi antara pelanggan dan penjual di dalam
sebuah usaha sehingga tidak mementingkan sudut pandang keuntungan saja. Menjadikan
perusahaan sebagai landasan untuk mewujudkan manfaat yang sebesar-besarnya, kita juga
harus memperhatikan dinamika pembangunan sosial. Perusahaan tidak hanya memiliki
kewajiban finansial, tetapi juga kewajiban sosial. Mengingat meningkatnya persaingan
komersial dan penjualan barang dan jasa, salah satu adopsi teknologi adalah dengan
menggunakan e-commerce untuk menjual berbagai produk atau jasa dalam bentuk fisik dan
digital. Saat menggunakan teknologi, semua pihak (stakeholder) yang terkait dengan
perusahaan, seperti investor, konsumen, dan pemerintah, yang sama-sama memiliki peran
penting. E-commerce adalah proses pembelian, penjualan atau pertukaran produk, barang,
jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban et al., 2009).
Media sosial tidak hanya memberikan banyak peluang dan keuntungan, tetapi juga
membawa banyak risiko yang dihadapi pemilik bisnis online ketika menggunakan model
bisnis online ini untuk mempromosikan produk dan layanan. Ketika promosi tidak
menonjolkan tidak dilakukan dengan baik, produk kita akan tidak dilihat orang, karena tidak
ada keunggulan ataupun keunikan yang bisa dilihat. Maka dari itu, kita bisa menerima
keluhan dari pelanggan agar bisnis bisa berkembang ke arah yang lebih baik.
Konsumen benar-benar tahu produk apa yang ingin mereka beli. Oleh karena itu,
sangat penting untuk membangun kepercayaan melalui pengenalan produk yang detail.
Pengusaha harus memasukkan tidak hanya karakteristik produk, tetapi juga rekomendasi
penggunaan dan bahkan efek samping. Selain itu, contact person atau layanan hotline
memberikan informasi yang lebih baik kepada konsumen. Kita harus berusaha untuk dapat
berkomunikasi secara langsung dengan pelanggan agar memperoleh informasi dan negosiasi
yang lebih lengkap. Modal kerja bisnis digital sebenarnya jauh lebih mudah dan murah
daripada memulai bisnis konvensional. Kita dapat menghemat uang dengan menyewa tanah
ataupun bangunan, tetapi risikonya lebih serius. Virus dapat merusak sistem komputer dan
meretas password dari akun bisnis kita di sosial media sehingga orang yang meretas tersebut
akan dipersalahgunakan dan bisa menimbulkan kerugian yang besar. Perkembangan
teknologi untuk mendapatkan pembayaran juga sangat menguntungkan, namun ada juga
risiko tertipu atau tidak dapat memperoleh pembayaran dalam bisnis online ini.
Kesimpulan
Perkembangan media saat ini memberikan berbagai opsi kepada masyarakat untuk
menikmati informasi dengan cara yang beragam. Hal ini pula yang mendorong
perkembangan sebuah media baru yang dari tahun ke tahun semakin terasa efeknya.
Awalnya, kata media sosial bahkan tidak dikenal. Dalam era jejaring sosial sekarang ini
terjadi pergeseran dari pemasaran offline ke pemasaran online.
Daftar Pustaka
Kaplan, A. M., & Haenlein, M. (2010). Users of the World, Unite! The Challenges and
Opportunities of Social Media. Business Horizons, 53(1), 49–68.
Maoyan, Zhujunxuan, & Sangyang. (2014). “Consumer Purchase Intention Research Based
on Social Media Marketing.” International Journal of Business and Social Science, 5(10
(1)), 92–97.
Rangkuti, F. (2009). Strategi Promosi yang Kreatif dan Analisis. Kasus. Integrated
Marketing Communication. PT. Gramedia Pustak aUtama.
Turban, E., Liang, T.-P., Lee, J. K., & King, D. (2009). Electronic Commerce: A Managerial
Perspective (6th ed.). Prentice Hall.