A. Definisi Antenatal
Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim (Haen Forer, 2015).
Asuhan antenatal adalah suatu program yang terencana berupa
observasi,edukasi dan penanganan medik pada ibu hamil,untuk memperoleh suatu
proses kehamilan dan persalinan yang aman dan memuaskan( Muchtar Rustam, 2014).
Antenatal care adalah perawatan selama masa kehamilan sebagai suatu
manajemen kehamilan di mana ibu dan anaknya diharapkan sehat dan baik
(Wiknjosastro, 2015)
Antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan untuk
memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi
terhadap penyimpangan yang ditemukan (Depkes RI, 2013).
B. Tanda dan Gejala Antenatal
MenurutHaen Forer, (2015) beberapa tanda dan gejala antenatal yaitu :
1. Tanda Tidak Pasti/Tanda Mungkin Kehamilan
a. Persumtif Sign ( subyektif)
1) Amenorhoe ( tidak mendapat haid)
2) mual muntah (morning sicknes) merupakan respon awal terhadap tingginya
kadar progesterone dan menghilang setelah tiga bulan.
3) letih,sakit kepala
4) merasakan gerakan janin terjadi sekitar 22 minggu gestasi atau 20 minggu
pada wanita hamil pertama.
5) perubahan pada mamae
6) frekuensi berkemih meningkat karena adanya kongesti darah pada organ-
organ pelvic sehingga meningkatkan sensitivitas jaringan, tekanan uterus
pada kandung kencing menstimulasi saraf sehingga BAK.
7) lekore/keputihan peningkatan sekresi vaginal oleh efek stimulasi hormone
estrogen dan progesterone pada kelenjar dan peningkatan suplay darah ke
pelvic.
b. Probabilitas ( objektif)
1) Pembesaran uterus
a) melunaknya daerah isthmus uteri (hegar sign) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual dan mulai terlihat pada minggu ke 6 dan
menjadi nyata pada minggu ke 7-8.
b) Servik terasa lebih lunak (tanda Goodell”s) diketahui melalui
pemeriksaan bimanual
c) tanda ballotemen : pantulan yang terjadi saat jari pemeriksa mengetuk
janin yang mengapung dalam uterus,bayi menjauh kemumudian ke
posisi semula.
d) Kontraksi Braxton hicks yaitu kontraksi intermiten yang mungkin
terjadi selama hamil dan tidak terasa sakit.
2) Perubahan warna kulit oleh
Chloasma : warna kulit yang kehitam-hitaman pada dahi,punggung hidung dan
kulit daerah tulang pipi terutama pada warna kulit hitam hal ini disebabkan oleh
stimulasi MSH ( Melanosyt Stimulating Hormone). Striae gravidarum ;regangan
kulit abdomen terlihat garis tak teratur.
3) Hcg(Human Chronic Gonadotropin) meningkat
c. Tanda positif kehamilan
1) Terdengar DJJ. DJJ dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu 17-
18. Dengan stetoskop ultrasonik (doppler), DJJ dapat didengarkan lebih awal
lagi, sekitar minggu ke-12. Normal DJJ 120-160 kali permenit.
2) adanya gerakan janin pada palpasi
3) Teraba bagian janin pada palpasi
4) Adanya kantong kehamilan (gestasional sac) dalam rongga uterus pada
pemeriksaan USG ,adanya skelet janin pd gmbr X Ray.
d. Tes Kehamilan
Tes hCG ( hormone chorionic gonadotropin). Dilakukan dengan mendeteksi hormone
hCG dalam urin.kadar terendah yang memberi hasil positif yaitu 0,5 hCG per ml urin,
kadar tertinggi 500 SI hCG.
e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan menekan
daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena menonjol, dan dapat
juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan, kepala bayi juga akan
menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk varises. Varises juga
dipengaruhi faktor keturunan.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut yang
ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang membuat
tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh perubahan
hormonal yang menyebabkan retensi cairan. (Handerson, 2014)
5. Perubahan Psikologis Pada Ibu Hamil
Menurut Asrinah, dkk 2012, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut trimester
adalah:
a. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
1) Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan
kehamilannya
2) Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu
berharap agar dirinya tidak hamil saja
3) Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
4) Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama
5) Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang
yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan
merahasiakannya
Berikut ini adalah perubahan-perubahan psikologis lain yang dapat terjadi:
a. Reaksi – reaksi psikologis dan fokus perhatiannya, perasaan “Well being”
menyadari bahwa kehamilan akan mudah dikenal orang lain.
b. Penerimaan terhadap kehamilan.
“Ambivalence” sebagian besar dapat teratasi dan kehamilan dapat diterima.
c. Maternal role attainment
Reflikasi berlanjut, peran model yang diperlukan untuk pergerakan janin,
internalisasi dan fantasi.
d. Fantasi
Berlanjut, membantu untuk mengenal perannya.
e. Hubungan dengan ibu
Semakin erat dan penting, tukar pengalaman, perlu penerimaan ibunya yang
membutuhkan support.
f. Hubungan dengan janin
Sadar dengan adanya pergerakan janin, memulai perilaku kontak dengan janin,
gerak janin diartikan sebagai “Bentuk komunikasi yang rutin”.
g. Body image
Janin merupakan bagian yang terpisah dari ibu, tanda-tanda kehamilan mulai
dapat diobservasi.
h. Waktu dan jarak
Kehamilan tidak akan lama lagi berakhir, ibu berfokus pada janinnya, ibu
mungkin menarik diri dari orang lain.
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain yang
baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan
untuk peran baru
3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII
a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan, khawatir
akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif)
h. Libido menurun
Berikut ini adalah perubahan psikologis yang dapat dialami oleh ibu dan ayah selama
trimester III:
1) Perubahan Psikologis Ibu
a. Penerimaan terhadap janin meningkat
b. Fantasi terhadap perubahan peran
c. Rasa cemas akan keadaan janin meningkat
d. Fokus perhatian pada persalinan
e. Menaruh perhatian pada persalinan
2) Perubahan Psikologis Ayah
a. Butuh perhatian, kecemasan meningkat, merasa kehilangan, personal freedom,
covvod sindrom berat
b. Parent hood, fantasi, bicara dengan calon ayah lain (Israr, 2014)
D. Patofisiologi
Setiap bulan wanita melepaskan 1 atau 2 sel telur (ovum) dari indung telur
(ovulasi), yang di tangkap oleh umbai-umbai (fimbriae) dan masuk ke dalam sel telur,
waktu persetubuhan, cairan semen tumpah ke dalam vagina dan berjuta-juta sel mani
(sperma) bergerak memasuki rongga rahim lalu masuk ke saluran telur.
Pembuahan sel telur oleh sperma biasanya terjadi di bagian yang mengembang
oleh tuba falofi. Disekitar sel telur banyak berkumpul sperma yang mengeluarkan ragi
untuk mencairkan zat-zat yang melindungi ovum. Kemudian pada tempat yang paling
mudah dimasuki, masuklah salah satu sel mani dan kemudian bersatu dengan sel telur.
Peristiwa ini disebut pembuahan (konsepsi = fertilitas).
Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sambil bergerak (oleh rambut
getar tuba), menuju ruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi (implantasi). Dari
pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu 6 – 7 hari. Untuk menyuplai darah ke sel-
sel makanan bai mudligah dan janin, dipersiapkan uri (plasenta) jadi dapat dikatakan
bahwa untuk setiap kehamilan harus ada ovum (sel telur), spermatozoa (sel mani),
pembuahan (konsepsi (konsepsi = fertilitas), nidasi dan plasenta, (Handerson 2015)
II. PATHWAY ANC
Trimester I
Konsepsi
Fertilitas
Implantasi
Embryogenesis
Maturasi janin
Perub.nutri Kebersihan
si kurang genital
dari menurun
kebutuhan
Kelembaba
n
meningkat
Resiko
infeksi
Trimester II
TRIMESTER II
Perubahan fisiologis Pe
ps
TRIMESTER III
Nyeri
E. Komplikasi Kehamilan
Macam-macam komplikasi kehamilanMenurut Depkes RI (2007) yaitu, jika tidak
melaksanakan ANC sesuai aturan dikhawatirkan akan terjadi komplikasi-komplikasi
yang terbagi menjadi 3 kelompok sebagai berikut :
Komplikasi Obstetrik Langsung, meliputi :
1) Perdarahan
2) Pre-eklampsia/eklampsia
3) Kelainan Letak (Letak Lintang/Letak Sungsang)
4) Hidramnion
5) Ketuban Pecah Dini
Komplikasi Obstetrik Tidak Langsung:
1) Penyakit Jantung
2) Tuberculosis
3) Anemia
4) Malaria
Komplikasi yang Tidak Berhubungan Dengan Obstetrik komplikasi akibat kecelakaan
(kendaraan, keracunan, kebakaran) (Dewi, 2014).
F. Penatalaksanaan Medis
1. Diet dan Pengawasan Berat Badan
Wanita hamil dan menyusui harus betul-betul mendapat perhatian susunan
dietnya, terutama mengenai jumlah kalori, protein yang berguna untuk
pertumbuhan janin dan kesehatan ibu. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan
anemia, abortus, perdarahan pasca persalinan dan sebagainya. Sedangkan
makanan berlebihan karena dianggap untuk 2 orang (ibu dan janin), dapat
mengakibatkan komplikasi seperti gemuk, pre-eklamsi, janin besar dan
sebagainya (Mochtar, 19998). Anjurkan wanita tersebut makan secukupnya saja.
Bahan makanan tidak perlu mahal, akan tetapi cukup mengandung protein baik
hewani maupun nabati. Seperti diketahui, kebutuhan akan gizi selama kehamilan
meningkat. Adapun kebutuhan ini dipergunakan untuk pertumbuhan plasenta,
pertambahan volume darah, mammae yang membesar, dan metabolisme basal
yang meningkat. Sebagai pengawasan akan kecukupan gizi ini dapat dipakai
kenaikan berat badan wanita hamil tersebut. Kenaikan berat badan wanita hamil
rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg (Wiknjosastro, 2012).
2. Merokok
Merokok adalah kebiasaan yang dilarang keras, baik saat hamil maupun
tidak hamil dan baik merokok secara pasif maupun aktif. Adalah kenyataan
bahwa wanita-wanita yang terlalu banyak merokok melahirkan anak yang lebih
kecil, atau mudah mengalami abortus dan partus prematurus. Maka dari itu,
sebaiknya wanita hamil dilarang merokok (Wiknjosastro, 2012).
3. Obat-obatan
Jangan memberikan obat yang tidak perlu benar, terutama pada triwulan I
dan II kehamilan. Ada obat yang teratogenik sehingga dapat menimbulkan
kelainan teratogenik pada janin, misalnya thalidomide, yang sekarang telah
ditarik dari peredaran (Wiknjosastro, 2012).
4. Kebersihandan Pakaian
Kebersihan harus selalu dijaga pada masa kehamilan. Mandi diperlukan
untuk kebersihan/ hygiene terutama perawatan kulit, karena fungsi ekskresi dan
keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun yang lembut/ ringan. Mandi
berendam tidak dianjurkan (Mochtar, 1998). Baju hendaknya yang longgar dan
mudah dipakai. Sepatu atau alas kaki lain dengan tumit yang tinggi sebaiknya
jangan dipakai, oleh karena tempat titik berat wanita hamil berubah, sehingga
mudah tergelincir atau jatuh (Wiknjosastro, 2012).
5. Koitus
Bila dalam anamnesis ada abortus sebelum kehamilan yang sekarang,
sebaiknya koitus ditunda sampai kehamilan 16 minggu. Pada waktu itu plasenta
telah terbentuk, serta kemungkinan abortus menjadi lebih kecil. Pada umumnya
koitus diperbolehkan pada masa kehamilan jika dilakukan dengan hati-hati. Pada
akhir kehamilan, jika kepala sudah masuk ke dalam rongga panggul, koitus
sebaiknya dihentikan karena dapat menimbulkan perasaan sakit dan perdarahan
(Wiknjosastro, 2012).
6. Perawatan Gigi
Pada triwulan pertama wanita hamil mengalami enek dan muntah
(morning sickness). Keadaan ini menyebabkan perawatan gigi tidak diperhatikan
dengan baik, sehingga timbul karies, gingivitis, dan sebagainya. Bila kerusakan
gigi ini tidak diperhatikan dengan baik, hal itu dapat mengakibatkan komplikasi,
seperti nefritis, septicemia sepsis peurperalis, oleh karena infeksi di rongga mulut,
misalnya pulpitis yang telah menahun, dapat menjadi sarang infeksi yang dapat
menyebar kemana-mana. Maka dari itu bila keadaan mengijinkan, tiap wanita
hamil harus memeriksakan giginya secara teratur sewaktu hamil (Wiknjosastro,
2012).
7. Imunisasi
Tiap wanita hamil yang akan berpergian ke luar negeri dan di dalam
negeri dibolehkan mengambil vaksinasi ulangan terhadap cacar, kolera, dan tifus.
Dahulu di Indonesia pencacaran merupakan suatu keharusan, maka untuk wanita
hamil pencacaran merupakan pencacaran ulang dan tidak membahayakan. Tapi
bila ada wabah, maka pencacaran walaupun untuk pertama kali tetap dilakukan
untuk melindungi ibu dan janin. Virus vaksin dapat melintasi plasenta dan dapat
menimbulkan kerusakan-kerusakan pada macam-macam alat dan plasenta.
Biasanya infeksi transplasenta hanya terjadi pada wanita hamil yang baru pertama
sekali dicacar. Maka dari itu, dianjurkan agar pencacaran pertama sebaiknya
dilakukan sebelum tua kehamilan melewati 20 minggu. Untuk melindungi janin
yang akan dilahirkan terhadap tetanus neonatonum dewasa ini dianjurkan untuk
diberikan toxoid tetanus pada ibu hamil (Wiknjosastro, 2012).
8. Perawatan Payudara
Payudara merupakan sumber air susu ibu yang akan menjadi makanan
utama bagi bayi, karena itu, jauh sebelumnya harus sudah dirawat. Kutang yang
dipakai harus sesuai besar payudara, yang sifatnya adalah menyokong payudara
dari bawah, bukan menekan dari depan. Dua bulan sekali dilakukan massage,
kolostrum dikeluarkan untuk mencegah penyumbatan. Untuk mencegah putting
susu kering dan mudah pecah, maka putting susu dan areola payudara dirawat
baik-baik dengan dibersihkan menggunakan air sabun dan biocream atau alcohol.
Bila puting susu masuk ke dalam, hal ini diperbaiki dengan jalan menarik-narik
keluar (Mochtar, 2013).
G. Asuhan Keperawatan pada Ibu Hamil
1. Pengkajian
a) Anamnesa
1) Ciptakan hubungan terapeutik perawat dank lien
2) Ada Planing terlebih dahulu
3) Tujuan komunikasi pada topik tertentu : untuk mengumpulkan data,
interpretasi pasien terhadap status kesehatan ( data Subyektif), hasil
observasi perawat.
4) Subyektif data meliputi :identitas, Keluhan utama ,HPHT,riwayat
kesehatan saat ini, Riwayat kehamilan saat ini, riwayat persalinan yang
lalu,riwayat kontrasepsi,riwayat kesehatan keluarga,riwayat
psikososial,persiapan persalinan.
2. Pemerikasaan fisik Ibu Hamil
1. penampilan umum (postur tubuh,penampilan,kesadaran)
2. TTV (TD,Nadi,RR,BB,TB)
3. Wajah dan kepala
a. Wajah : ada tidaknya edema, cloasma gravidarum
a. Mata : ada tidaknya anemis pada konjungtiva, ikhterik pada sclera.
b. Mulut : bibir pucat/tidak, kelembaban bibir, stomatitis,ginggivitis,
adakah gigi yang tanggal, caries gigi, bau mulut.
4. Leher : ada pembesaran kelenjar thyroid/tidak, pembesaran slauran limfe.
5. Dada
a. Paru : kaji keadaan paru-paru pasien
b. Jantung :kaji keadaan jantung pasen
c. Payudara : adakah benjolan/tidak,ksimetrisan, putting susu
menonjol/datar/masuk, ASI sudah keluar/belum, kebersihan areola
mamae.
6. Abdomen
` Sebelum memulai pemeriksaan abdomen, ibu dianjurkan untuk
mengosongkan kandung kemihnya bila perlu.
a. Periksa bentuk perut (melintang,memanjang,asimetris), linea alba,striae
gravidarum,luka bekas operasi,gerakan janin,DJJ)
b. Pemeriksaan palpasi leopod I - IV
7. Ekstremitas
Atas : oedem,refleks bisep/trisep,skin fold,tonus otot
Bawah : oedem,reflek patella,reflek homman sign,kekuatan tonus otot,kram
kaki.
8. Vulva- vagina
Luka/benjolan,Edema pd vulva/vagina,leukore,keluaran cairan/darah dr jalan
lahir,hemoroid,tanda Chadwick,godell sign,hegar sign.
a. Persiapan persalinan
b. Obat-obatan yang di pakai saat ini
c. Hasil pemeriksaan penunjang
3. Diagnosa Keperawatan Yang Mungkin Muncul
a. TRIMESTER I
1) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
2) Ansietas
3) Perubahan pola eliminasi urin
4) Perubahan pola seksual
5) Kekurangan volume cairan
6) Perubahan proses keluarga
7) Koping individu tidak efektif
b. TRIMESTER II
1) Gangguan citra tubuh
2) Gangguan pola nafas
3) Kurang pengetahuan
4) Resiko cidera janin
c. TRIMESTER III
1) Nyeri akut
2) Perubahan eliminasi urin
3) Gangguan pola tidur
4) Intoleransi aktifitas
5) Kelebihan volume cairan (Wilkinson, 2015)
4. Intervensi Keperawatan
Dx Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi Ttd
Tri semester i Tujuan : Manajemen Nutrisi
1) Perubahan Setelah dilakukan intervensi
nutrisi kurang keperawatan selama 2x24 · Anjurkan masukan kalori
dari kebutuhan jam kekurangan nutrisi sesuai kebutuhan
· Ajari klien tentang diet yang
klien tercukupi
benar sesuai kebutuhan
Kriteria hasil :
tubuh
· Nafsu makan klien
· Monitor catatan makanan
meningkat
yang masuk atas kandungan
· Klien tidak mual dan gizi dan jumlah kalori
muntah · Timbang berat badan secara
· Nilai laboratorium teratur
Asrinah, dkk 2012, Asuhan kebidanan : masa kehamilan, Graha Ilmu, Yogyakarta.
Departemen Kesehatan RI. 2013. Pedoman Pelayanan
Antenatal.http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK2007-
G59.pdf. Diakses tanggal 20 Juli 2018. Pukul 19.37 WITA.
Hadi, RA 2015, Kupas tuntas kehamilan dan melahirkan, Vivo Publisher, Ungaran.
Haen Forer. 2015. Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC.
Handerson, C 2014, Buku ajar konsep kebidanan, EGC, Jakarta.
Israr, Yayan, dkk. 2014. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.
Manuaba, IBG 2014, Buku ajar patologi obstetri untuk mahasiswa kebidanan, EGC, Jakarta
Muchtar Rustam.2013. Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC
Wiknjosostro. 2012. Ilmu Kebidanan Edisi III. Jakarta: Yayasan Bima pustaka Sarwana
Wilkinson, Judith M. 2015Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC. Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta. EGC.