Kompetensi Keahlian :
1. Agribisnis Pengolahan Hasil Pertanian
2. - Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura
- Lanskap dan Pertamanan
i
ANALISA KONTEKS KURIKULUM
SMKN PERTANIAN PEMBANGUNAN LEMBANG
Penanggung Jawab
Kepala Sekolah
Edi Gunawan, S.Pd., M.Pd.
Ketua
Sinta Gusfiany, S.Sn
(Wakasek Kurikulum)
Sekretaris
Dicky Rahmansyah, S.Si
(Staff Pengembangan Kurikulum)
Anggota:
1. Wawan Hermawan (Kepala Tenaga Administrasi)
2. Rina Miharti, S.Kom (Bendahara)
3. Tuti Nurhayati, M.P. (Ketua Teaching Factory)
4. Kania Sari Dewi, STP (Ketua LSP)
5. Erni Rahmayani, S.Pd. (Wakasek Hubin)
6. Ida Rukhaida, S.Pd. (Wakasek Sarana Prasarana)
7. Siti Syabibah Nurul Amalina, S.Pd. (Wakasek KePeserta didikan)
8. Martrieka Puspita, SP M.MPd. (Kaprodi ATPH)
9. Eha Julaeha, S.Pd (Kaprodi APHP)
10. Indah Trihandayani, M.Pd (Staf Kurikulum Bid. Evaluasi)
KATA PENGANTAR
ii
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyusun laporan Analisis Konteks SMK Negeri Pertanian Pembangunan
Lembang Tahun Pelajaran 2020/2021.
Dalam penyelenggaraan pendidikan, Satuan Pendidikan sebagai instansi yang
mengetahui dan memahami kondisi kesiapan dalam lingkup sekolah masing-masing, diberi
kesempatan seluas-luasnya untuk menyusun laporan Analisis konteks. Hasil analisis
konteks tersebut diharapkan benar-benar merupakan gambaran kinerja awal satuan
pendidikan tersebut dan akan digunakan untuk penyelenggaraan pendidikan.
Sesuai alur prosedur kerja penyusunan analisis konteks, Kepala sekolah atas nama
satuan pendidikan dalm hal ini sekolah kemudian menetapkan terbentuknya Tim
Pengembang Kurikulum (TPK) Sekolah untuk kemudian diberikan tugas untuk menyusun
analisis konteks. TPK sekolah bertugas untuk merancang dan mengembangkan kurikulum,
yang terdiri atas Wakil Kepala Sekolah, Ketua Program Studi, Tenaga Kependidikan, dan
Kepala Sekolah sebagai ketua merangkap anggota.
Tujuan dan manfaat disusunnya laporan hasil analisis konteks adalah agar sekolah
kami sejak awal telah memiliki gambaran kinerja awal yang akan digunakan sebagai salah
satu bahan penyusun kurikulum. Untuk itu dibutuhkan gambaran yang paling obyektif
tentang kondisi sekolah, sehingga arah dan tujuan sekolah dapat digariskan secara tepat.
Pada kesempatan ini kami sampaikan terima kasih kepada Tim Pengembang
Kurikulum (TPK) sekolah yang telah mencurahkan tenaga dan pemikirannya untuk
menyusun laporan hasil analisis konteks ini. Ucapan terima kasih juga tidak lupa kami
sampaikan kepada Komite sekolah serta seluruh komponen sekolah. Semoga laporan hasil
analisis konteks ini bermanfaat dalam pengembangan SMK Negeri Pertanian
Pembangunan Lembang.
LEMBAR PENGESAHAN
iii
Dengan memohon rahmat Tuhan YME,
Laporan Hasil Analisis Konteks SMK Negeri Pertanian Pembangunan Negeri Lembang
disahkan pada bulan Agustus 2020 dan berlaku
Tahun Pelajaran 2020/2021
Ditetapkan di : Lembang
Pada tanggal : Agustus 2020
Mengetahui,
Komite Sekolah Kepala SMK Negeri
Pertanian Pembangunan Lembang
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................................................iii
iv
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................................................iv
DAFTAR ISI........................................................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................................1
1. Latar Belakang...........................................................................................................................1
2. Dasar Kebijakan.........................................................................................................................2
3. Tujuan dan Manfaat..................................................................................................................3
v
BAB I PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Pelaksanaan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) pada Tahuan Pelajaran baru di
Satuan Pendidikan harus dimulai dengan memiliki perencanaan yang matang dengan
mempertimbangkan banyak faktor. Pun demikian di SMK Negeri Pertanian Pembangunan
Lembang (SMKN PP Lembang), pelaksanaan Tahun Pelajaran baru dilaksanakan
berdasarkan perencanaan yang telah disusun oleh Tim Penjamin Mutu Sekolah.
Perencanaan tersebut disusun setelah melalui kajian-kajian yang mendalam pada setiap
sektor yang mendukung proses Pendidikan yang berjalan di SMKN PP Lembang serta
dengan memperhatikan masukan dan saran dari para stakeholder dan masyarakat.
Kajian yang dilakukan adalah dengan membandingkan keadaan ideal suatu sekolah
berdasarkan standar dalam Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 34
Tahun 2018 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) SMK/MAK yakni Standar
Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses Pembelajaran, Standar Penilaian
Pendidikan, Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana,
Standar Pengelolaan, dan Standar Biaya Operasi.
Sejak tahun beroperasi yaitu tahun 1965 mulai dari nomenklatur Sekolah Pertanian
Menengah Atas (SPMA) dibawah Kementerian Pertanian Repulik Indonesia, kemudian
2012 berganti nomenklatur dan beralih fungsi serta berpindah kewenangan ke Kementrian
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia hingga saat ini dengan nomenklatur SMK
Negeri Pertanian Pembangunan Lembang, sekolah kami selalu berusaha menjadi sekolah
yang berhasil dalam upaya peningkatan mutu pendidikan. Banyak hal yang telah dilakukan
untuk mencapai hal tersebut, baik yang bersifat fisik maupun non fisik. Salah satunya dapat
dilihat dari kepercayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Pemerintah Daerah
yang berulang kali memberikan bantuan, baik bantuan berupa pembangunan maupun
program pengembangan sekolah. Selain itu di tahun 2019, SMKN PP Lembang dipercaya
menjadi SMK Pengampu dalam Kegiatan Kamp Kreatif SMK Indonesia (KKSI) bidang
Bisnis Daring untuk mendampingi SMK di seluruh Indonesia dalam pengembangan Bisnis
Daring (e-commerce) di sekolahnya. Kemudian di tahun 2019 SMKN PP Lembang
Kembali mendapatkan Akreditasi A dengan nilai 96 dari Badan Akreditasi Nasional
Sekolah/Madrasah.
SMKN PP Lembang memiliki sistem yang baik, solid, terpadu, dan manajemen
sekolah yang baik. Secara geografis, letak SMKN PP Lembang sangat strategis yang
terletak di daerah wisata dan pusat budidaya pertanian serta perdagangan hasil pertanian di
Jawa Barat. Sekolah juga menerapkan disiplin baik terhadap guru maupun peserta didik
dan menciptakan keharmonisan antara warga sekolah sehingga memiliki rasa tanggung
jawab dan kekeluargaan yang erat. Berpijak dari kondisi yang ada kiranya perlu
1
pengembangan aspek-aspek pendidikan yang berkesinambungan dan peningkatan bagi
sekolah agar menghasilkan lulusan yang kompeten, mengingat SMKN PP Lembang
merupakan Sekolah yang menerapkan Model Pembelajaran Teaching Factory dan telah
memiliki Lembaga Sertifikasi Profesi – P1.
Masalah-masalah yang dihadapi satuan pendidikan seperti SMKN PP Lembang,
sekaligus masalah yang dihadapi oleh bangsa Indonesia dalam bidang pembangunan
pendidikan antara lain adalah masih adanya kesenjangan kualitas pendidikan antara yang
diinginkan oleh pemerintah dan kondisi nyata pada masing-masing satuan pendidikan
tersebut. Selain itu, bergulirnya arus globalisasi yang begitu cepat ditandai dengan
persaingan kuat dalam bidang teknologi, manajemen, dan sumber daya manusia (SDM).
Untuk memenuhi hal tersebut diperlukan penguasaan teknologi agar dapat meningkatkan
efektifitas dan efesiensi proses peningkatan mutu pendidikan. Sedangkan keunggulan
sumber daya manusia akan menentukan kelangsungan, perkembangan dan pemenangan
persaingan pada era global ini secara berkelanjutan dengan dukungan teknologi dan
manajemen yang kuat, dalam mewujudkan sekolah yang efektif dan efesien.
Guna menjawab sekaligus mengatasi permasalahan yang muncul dan diperkirakan
akan muncul dikemudian hari, maka setiap satuan pendidikan, termasuk SMKN PP
Lembang, berusaha untuk menyusun analisis konteks yang berisi analisis terhadap Standar
Nasional Pendidikan (SNP), analisis satuan pendidikan, dan analisis kondisi lingkungan
satuan pendidikan. Dengan adanya analisis konteks ini diharapkan dapat memberi
gambaran awal tentang alur proses yang akan dihadapi untuk menjadikan SMKN PP
Lembang sebagai sekolah yang benar-benar sesuai dengan harapan dunia usaha dan dunia
industri pertanian khususnya dan masyarakat umumnya, serta sesuai dengan keinginan
pemerintah serta mampu menjawab tantangan perkembangan zaman.
2. Dasar Kebijakan
Landasan hukum penyusunan analisis konteks di SMK NEGERI 4
PADALARANG adalah:
1. Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945;
2. Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 tahun 2003;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan,
sebagaimana telah diubah dalam Peraturan Pemerintah Nomor 32 tahun 2013, dan
perubahan kedua dalam Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Standar
Nasional Pendidikan;
4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI Nomor 34 Tahun 2018 tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP) SMK/MAK;
2
5. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 07/D.D5/Kk/2018 Tahun 2018 tentang Struktur Kurikulum
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)/Madrasah Aliyah Kejuruan (MAK);
6. Peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan Nomor 464/D.D5/KR/2018 Tahun 2018 tentang Kompetensi Inti (KI)
dan Kompetensi Dasar (KD) SMK/ MAK;
7. Kalender Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tanggal 8 Juni Tahun
2020; dan
8. Kalender Akademik SMKN PP Lembang, Tahun Pelajaran 2020/2021.
3
A. Analisis Standar Nasional Pendidikan (SNP)
1. Analisis Standar Kompetensi Lulusan SMKN PP Lembang
Keterkaitan dengan
No Mata visi, misi dan tujuan
SKL Satuan Pendidikan Ranah Pendidikan
. Pelajaran/Program sekolah dalam
KTSP
1. memiliki pemahaman, penghayatan, Sikap Pendidikan Agama, BK a. Visi
dan kesadaran dalam mengamalkan dan ekstrakurikuler “Mewujudkan
ajaran agama yang dianut SMK unggul
2. memiliki pemahaman, penghayatan, Sikap Pendidikan Agama, BK bidang Pertanian
dan kesadaran dalam berperilaku yang dan ekstrakurikuler yang mencetak
menggambarkan akhlak mulia lulusan
3. memiliki pemahaman, penghayatan, Sikap Pendidikan Agama, BK berkarakter,
dan kesadaran dalam hidup dan ekstrakurikuler menguasai
berdasarkan nilai kasih dan sayang teknologi, dan
4. meyakini Pancasila sebagai dasar Sikap PPKN dan BK siap berwirausaha
Negara Kesatuan Republik Indonesia di Tahun 2023”.
5. memiliki kesadaran sejarah, rasa cinta, Sikap Pendidikan Agama, b. Misi Sekolah :
rasa bangga, dan semangat berkorban PPKN, Sejarah 1. membentuk
untuk tanah air, bangsa, dan negara Indonesia, dan mental spiritual
ekstrakurikuler yang religius;
6. menjalankan hak dan kewajiban Sikap PPKN dan BK
2. menghasilkan
sebagai warga negara yang demokratis
lulusan yang
dan warga masyarakat global
berkomitmen
7. bekerjasama dalam keberagaman Sikap Pendidkkan Agama,
pada bidang
suku, agama, ras, antargolongan, PPKN, Bahasa
pertanian;
jender, dan bahasa dengan Indonesia dan BK
3. menciptakan
menjunjung hak asasi dan martabat
lulusan yang
manusia
8. memiliki pemahaman, penghayatan, Sikap Pendidkkan Agama, mampu
dan kesadaran untuk patuh terhadap PPKN, dan BK menguasai
hukum dan norma sosial Teknologi
9. memiliki kebiasaan, pemahaman, dan Sikap Pendidikan Agama, Pertanian;
kesadaran untuk menjaga dan BK, dan PPKN 4. memberikan
melestarikan lingkungan alam, layanan
kepedulian sosial dalam pendidikan untuk
konteks pembangunan berkelanjutan mencetak
10. memiliki kebiasaan, pemahaman, dan Sikap Pendidikan Agama, wirausaha yang
kesadaran untuk bersikap dan BK, dan PPKN mampu bersaing
berperilaku jujur di pasar bebas.
11. memiliki kemandirian dan Sikap BK dan PPKN c. Tujuan Sekolah
bertanggungjawab dalam 1. mewujudkan
melaksanakan tugas pekerjaannya pendidikan untuk
12. memiliki kemampuan berinteraksi dan Sikap dan BK, PPKN, dan membentuk
bekerja Keterampilan Muatan Kahlian peserta didik
dalam kelompok secara santun, (C2/C3) yang berkarakter,
efektif, dan produktif dalam mandiri, cerdas,
melaksanakan tugas pekerjaannya terampil dan
13. memiliki kemampuan menyesuaikan Sikap dan BK, PPKN, dan produktif;
diri dengan situasi dan lingkungan Keterampilan Muatan Kahlian 2. menyiapkan
kerja secara efektif (C2/C3) tenaga terampil
14. memiliki rasa ingin tahu untuk Sikap, Pengetahuan BK, PPKN, dan pertanian tingkat
mengembangkan keahliannya secara dan Keterampilan Muatan Kahlian menengah;
berkelanjutan (C2/C3) 3. menyiapkan
15. memiliki etos kerja yang baik dalam Sikap, Pengetahuan BK, PPKN, dan kader pertanian
menjalankan tugas keahliannya dan Keterampilan Muatan Kahlian Jawa Barat untuk
(C2/C3) mendukung
16. memiliki pemahaman dan kesadaran Sikap, Pengetahuan Pendidikan Agama, pembangunan
berperilaku hidup bersih dan sehat dan Keterampilan BK, dan PJOK pertanian
untuk diri dan lingkungan kerja
4
Keterkaitan dengan
No Mata visi, misi dan tujuan
SKL Satuan Pendidikan Ranah Pendidikan
. Pelajaran/Program sekolah dalam
KTSP
17. memiliki kebugaran dan ketahanan Sikap, Pengetahuan Pendidikan Agama, nasional.
jasmani dan rohani dalam dan Keterampilan BK, PJOK, dan Muatan
menjalankan tugas keahliannya Kahlian (C2/C3)
18. menyadari potensi dirinya, tangguh Sikap, Pengetahuan BK, PJOK, dan Muatan
mengatasi tekanan pekerjaan, dapat dan Keterampilan Kahlian (C2/C3)
bekerja produktif, dan bermanfaat
bagi lingkungan kerja
19. memiliki kemampuan berkomunikasi Sikap, Pengetahuan Bahasa Indonesia dan
dengan dan Keterampilan Muatan Kahlian
menggunakan Bahasa Indonesia yang (C2/C3)
baik untuk melaksanakan pekerjaan
sesuai keahliannya
20. memiliki kemampuan menggunakan Sikap, Pengetahuan Bahasa Inggris, Bahasa
Bahasa Inggris dan bahasa asing dan Keterampilan Jepang dan Muatan
lainnya untuk Kahlian (C2/C3)
menunjang pelaksanaaan tugas sesuai
keahliannya
21. memiliki pemahaman matematika Sikap, Pengetahuan Matematika, dan
dalam melaksanakan tugas sesuai dan Keterampilan Muatan Kahlian
keahliannya (C2/C3)
22. memiliki pemahaman konsep dan Sikap, Pengetahuan Muatan Keahlian C1
prinsip sains dalam melaksanakan dan Keterampilan (Fisika, Kimia,
tugas sesuai keahliannya Biologi), dan Muatan
Kahlian (C2/C3)
23. memiliki pemahaman konsep dan Sikap, Pengetahuan Sejarah Indonesia, dan
prinsip pengetahuan sosial dalam dan Keterampilan Muatan Kahlian
melaksanakan tugas (C2/C3)
sesuai keahliannya
24. memiliki kemampuan menggunakan Sikap, Pengetahuan Muatan Keahlian C1
teknologi dalam melaksanakan tugas dan Keterampilan (Simulasi dan
sesuai keahliannya Komunikasi Digital),
dan Muatan Kahlian
(C2/C3)
25. memiliki kemampuan Sikap, Pengetahuan Seni Budaya, Bahasa
mengekspresikan dan dan Keterampilan Indonesia, dan Bahasa
mencipta karya seni budaya lokal dan Sunda
nasional
26. memiliki kemampuan untuk mencari Sikap, Pengetahuan Produk Kreatif dan
dan menghasilkan gagasan, cara kerja, dan Keterampilan Kewirausahaan dan
layanan, dan Muatan Keahlian
produk karya inovatif sesuai C2/C3
keahliannya
27. memiliki kemampuan bekerjasama Sikap, Pengetahuan BK, PPKN, Bahasa
menyelesaikan masalah dalam dan Keterampilan Indonesia, Seni
melaksanakan Budaya, dan Muatan
tugas sesuai keahliannya secara kreatif Keahlian C2/C3
28. memiliki kemampuan mengapresiasi, Sikap, Pengetahuan Bahasa Indonesia, Seni
mengkritisi, dan menerapkan aspek dan Keterampilan Budaya, dan Muatan
estetika dalam menciptakan layanan Keahlian C2/C3
dan/atau produk sesuai keahliannya
29. memiliki kemampuan dasar dalam Sikap, Pengetahuan Muatan Keahlian C2
bidang keahlian tertentu sesuai dengan dan Keterampilan (Dasar Program
kebutuhan dunia kerja Keahlian)
30. memiliki kemampuan spesifik dalam Sikap, Pengetahuan Muatan Keahlian C3
program keahlian tertentu sesuai dan Keterampilan (Kompetensi
dengan kebutuhan dunia kerja dan Keahlian), dan
menerapkan kemampuannya sesuai PAKAULAN
5
Keterkaitan dengan
No Mata visi, misi dan tujuan
SKL Satuan Pendidikan Ranah Pendidikan
. Pelajaran/Program sekolah dalam
KTSP
prosedur/kaidah dibawah pengawasan
31. memiliki pengalaman dalam Sikap, Pengetahuan Muatan Keahlian C3
menerapkan keahlian spesifik yang dan Keterampilan (Kompetensi
relevan dengan dunia kerja Keahlian), Praktik
Kerja Lapangan (PKL),
PAKAULAN, dan
Asesment Kompetensi
LSP-P1
32. memiliki kemampuan menjalankan Sikap, Pengetahuan Muatan Keahlian C2
tugas keahliannya dengan menerapkan dan Keterampilan (Dasar Program
prinsip Keahlian), Praktik
keselamatan, kesehatan, dan Kerja Lapangan (PKL),
keamanan lingkungan PAKAULAN, dan
Asesment Kompetensi
LSP-P1
33. memiliki kemampuan Sikap, Pengetahuan Muatan Keahlian
mengidentifikasi dan dan Keterampilan C2/C3, PAKAULAN,
memanfaatkan peluang usaha dengan dan Praktik Kerja
mendayagunakan pengetahuan dan Lapangan (PKL)
keterampilan dalam keahlian tertentu
34. memiliki kemampuan Sikap, Pengetahuan Muatan Keahlian
memperhitungkan dan mengambil dan Keterampilan C2/C3, PAKAULAN,
resiko dalam mengembangkan dan dan Praktik Kerja
mengelola usaha Lapangan (PKL)
35. memiliki keinginan kuat dan Sikap, Pengetahuan Muatan Keahlian
kemampuan mengelola usaha dengan dan Keterampilan C2/C3, PAKAULAN,
mendayagunakan dan Praktik Kerja
pengetahuan dan keterampilan dalam Lapangan (PKL)
keahlian tertentu
6
Rencana Tindak
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
memuat : 2. Sesuai kebutuhan peserta didik sesuai dengan analisis materi
1. Pola & susunan 3. Tiap jam tatap muka sebanyak peraturan esensial untuk
mata pelajaran 45 menit 2. Semua materi menunjang
2. Kebutuhan 4. Jam tambahan dipergunakan terajarkan sesuai tuntutan
peserta didik & untuk Muatan Lokal KI/KD, peserta didik
satuan 5. Sesuai dengan kelompok mata seharusnya sesuai yang bekerja
pendidikan pelajaran kebutuhan atau
3. Alokasi waktu 6. Dilaksanakan dengan baik peserta didik di melanjutkan
tatap muka 7. Setiap pelajaran harus tuntas pilihan 2. Perlu
4. Pemanfaatan pada semester yang Kompetensi pengkajian
jam tambahan bersangkutan Keahliannya muatan lokal
5. Jenis mapel 8. Ditentukan berdasarkan 3. Muatan lokal yang benar-
muatan local perolehan nilai peserta didik, tersusun dalam benar
(mulok) minat, prestasi dan kebutuhan struktur berdasarkan
sekolah kurikulum kebutuhan
2. KTSP memuat : 4. Beban belajar lokal
1. Mata pelajaran sesuai dengan 3. Wali kelas dan
2. Muatan lokal kebutuhan guru perlu
3. Kegiatan kedalam materi berkoordinasi
pengembangan ajar agar peserta
diri 5. Ketuntasan didik yang
4. Pengaturan belajar sesuai tidak tuntas
beban belajar dengan kriteria dapat
5. Ketuntasan 6. Ketuntasan menuntaskan
belajar belajar sesuai pelajaran pada
6. Kriteria dengan peraturan semester
kenaikan kelas akademik tersebut
dan kelulusan 7. Muatan lokal 4. Peminatan
7. Kriteria sesuai Instruksi dimulai
peminatan/ Gubernur Jawa dengan
Penjurusan Barat, belum penjaringan
8. Pendidikan dijaring sebagai minat peserta
kecakapan aspirasi didik,
hidup kebutuhan penghitungan
9. Pendidikan peserta didik prestasi nilai
berbasis 8. Kriteria kenaikan peserta didik
keunggulan kelas & kelulusan di SMP,
lokal dan global telah diatur sesuai kepentingan
dengan peraturan dan
9. Masih ada kemampuan
pelajaran yang sekolah
tidak tuntas pada 5. Perlu
semester peningkatan
sebelumnya pemberian
10. Penjurusan/pemin materi
atan masih keunggulan
didominasi lokal dan
Program Studi global yang
ATPH dapat
11. Pendidikan memberikan
kecakapan hidup motivasi bagi
diberikan melalui peserta didik
mata pelajaran untuk
Produk Kreatif berwirausaha
dan
Kewirausahaan
serta melalui
Ektrakurikuler
7
Rencana Tindak
Komponen Deskripsi Kondisi Ideal Kondisi Riil
Lanjut
Pendidikan
Kepramukaan
12. Potensi
keunggulan lokal
dan global belum
dimaksimalkan
dalam
pembelajaran
3. Beban Beban belajar tiap Sudah cukup maksimal sesuai Jam-jam pelajaran Memberikan
Belajar minggu sebanyak kebutuhan pada sore hari belum motivasi pada
48 jam pelajaran efektif guru dan peserta
didik
4. Kalender Sudah tersedia Disusun berdasarkan pola dari Ada beberapa Penyusunan
Pendidikan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa penyesuaian dalam disesuaikan
Barat kalender akademik dengan pola dari
sekolah sesuai Dinas Pendidikan
dengan kebutuhan dan dilakukan
dan program sekolah perubahan sesuai
kebutuhan dan
program sekolah
8
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
2. RPP 1. RPP memuat : Identitas Pembuatan RPP masih 1. Perlu diadakan workshop
MP, materi pokok, alokasi terdapat RPP yang dan bimbingan
waktu, KI, KD, Indikator belum lengkap, pembuatan RPP baik di
pencapaian kompetensi, terutama belum memuat sekolah maupun di
tujuan pembelajar, materi : lembaran kerja Peserta MGMP kab/kota.
pembelajaran, metode didik, instrument 2. Melakukan
pembelajaran, media, alat penilaian dan evaluasi penyederhanaan RPP
dan sumber belajar, belum sesuai dengan sesuai Surat Edaran
kegiatan pembelajaran, dan tujuan yang ada pada Mendikbud No. 14
penilaian belajar RPP. Tahun 2019 tentang
2. Pada tahapan kegiatan Penyederhanaan RPP
pembelajaran terdiri dari sehingga dapat
tahahapan : pendahuluan, mendukung Program
kegiatan inti dan penutup. Merdeka Belajar
3. Mengacu pada prinsip-
prinsip penyusunan RPP.
B. Pelaksanaan Pembelajaran
1. Persyaratan Jumlah maksimal peserta didik Jumlah peserta didik Memaksimalkan proses
Pelaksanaan setiap rombongan belajar setiap rombel masih di penerimaan peserta didik baru
Pembelajaran adalah 36 peserta didik. bawah jumlah untuk memenuhi jumlah
(Rombongan maksimal, beragam maksimal peserta didik pada
belajar). antara 30-33 peserta tiap rombel terutama Prodi
didik untuk Prodi APHP.
ATPH, sedangkan Prodi
APHP antara 20-25
peserta didik.
2. Pelaksanaan Kegiatan pembelajaran : 1. Pembelajaran masih Guru harus dibiasakan
Pembelajaran Pendahuluan : belum konsisten membawa RPP ke kelas
Penyampaian tujuan. antara yang supaya pelaksanaan
Motivasi direncanakan dengan pembelajaran sesuai dengan
Kegiatan Inti : pelaksanaannya, perencanaan.
Ekplorasi sehingga target
Elaborasi pembelajaran tidak
Konfirmasi tercapai.
Penutup : 2. Masih kurang
Refleksi/Penilaian penguatan pada
Umpan Balik kegiatan Penutup
Rencana Tindak Lanjut
Informasi pembelajaran
berikutnya
C. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Hasil Penilaian dilakukan oleh guru 1. Penilaian dilakukan 1. Guru perlu bimbingan
Belajar dengan cara beragam. oleh guru masih untuk mengembangkan
Hasil evaluasi harus dengan cara alat evaluasi yang lebih
dipergunakan untuk konvensional beragam
memperbaiki proses 2. Hasil evaluasi belum 2. Hasil evaluasi harus
pembelajaran selanjutnya. sepenuhnya dijadikan guru sebagai
dipergunakan untuk bahan untuk perbaikan
memperbaiki proses pada pembelajaran
pembelajaran berikutnya
selanjutnya
2. PROSES PEMBELAJARAN PRAKTIK
A. Perencanaan
Perencanaan Guru/instruktur menganalisis 1. Karakteristik 1. Pembelajaran Praktik
karakteristik keterampilan Keterampilan yang pada seluruh mata
yang akan dicapai peserta akan dicapai peserta pelajaran kelas X, XI,
didik didik telah dan XII direncanakan
disesuaikan dengan mengikuti Kluster dan
Standar Kompetensi Unit Kompetensi pada
9
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
Kerja Nasional Skema KKNI
Indonesia (SKKNI) 2. Dibuat jadwal
yang tersusun dalam pembelajaran Praktik
Skema Sertifikasi sesuai Skema KKNI oleh
Kerangka Guru Mata Pelajaran
Kualifikasi Nasional Produktif berkoordinasi
Indonesia (KKNI) dengan Prodi dan
Level II yang harus Kurikulum
dikuasai oleh peserta 3. Pembuatan
didik selama Instrumen/Perangkat
mengikuti Asesmen Uji (MUK)
pembelajaran di 4. Optimalisasi Lembaga
SMKN PP Lembang Sertifikasi Prosesi (LSP)
2. Pembelajaran P1 SMKNPP Lembang
praktik pada mata
pelajaran muatan
nasional dan muatan
kewilayahan
direncakanan
dengan proses
pembelajaran
praktik yang
mendukung
pencapaian
kompetensi peserta
didik
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan 1. Guru/instruktur memberi 1. 80% guru telah 1. Mengadakan magang
Pembelajaran contoh dengan melakukan memberikan contoh industri bagi guru mata
demonstrasi keterampilan dan pelajaran
kepada peserta didik. mendemonstrasikan 2. Mempersiapkan
2. Guru/instruktur memberikan keterampilan yang penyelenggaraan kelas
kesempatan kepada peserta harus dikuasai oleh industri
didik untuk melakukan peserta didik 3. Meningkatkan sarana
keterampilan yang 2. Belum seluruh prasarana pembelajaran
didemonstrasikan pembelajaran praktik
guru/instruktur dengan praktik dilaksanakan
bimbingan. berkolaborasi
3. Peserta didik mengerjakan langsung dengan
keterampilan secara dunia usaha dan
mandiri. dunia industri, masih
mengoptimalkan
keberadaan
Teaching Factory di
sekolah
3. Belum seluruh
peserta didik saat
pembelajaran
praktik mengerjakan
keterampilan secara
mandiri tetapi masih
secara berkelompok
dikarenakan
keterbatasan alat,
bahan, dan waktu
C. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Guru/instruktur melakukan Belum seluruh peserta Meningkatkan skill
penilaian sesuai dengan didik dapat melakukan keterampilan dan rasa
karakteristik keterampilan keterampilan tanpa percaya diri peserta didik
10
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
yang ada pada standar isi dan bimbingan pada saat Latihan
silabus setelah peserta didik pembelajaran praktik
bisa melakukan keterampilan
tanpa bimbingan.
3. PEMBELAJARAN SISTEM BLOK
A. Perencanaan
Perencanaan Dalam melakukan Guru berkoordinasi Menganalsisi Skema
pembelajaran sistem blok dengan Prodi dan kompetensi sesuai
guru/instruktur melakukan Kurikulum untuk dengan Skema KKNI
langkah-langkah sebagai menganalisis skema
berikut: sertifikasi yang harus Menyusun jadwal sistem
1. menganalisis skema dicapai peserta didik, blok kelas X, XI, dan XII
sertifikasi yang harus pembelajaran yang akan
dicapai peserta didik; dilaksanakan dan Menyiapkan sarana
2. menguraikan hasil analisis jadwal sistem blok prasarana penunjang
dalam materi pembelajaran; (kelas, laboratorum,
dan Hasil perencanaan di lahan, peralatan, bahan
3. menetapkan waktu, koordinasikan dengan dll) untuk dimasukan
sumberdaya, peralatan, dan bidang sarana dan dalam RKAS
bahan yang diperlukan prasarana untuk
untuk kegiatan menyiapkan kebutuhan
pembelajaran. sarana dan prasarana
pembelajaran sistem
blok
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan Pelaksanaan pembelajaran Dilaksanakan hanya di Mempersiapkan sekolah
Pembelajaran sistem blok dapat dilakukan di sekolah, dengan untuk menjadi sekolah
Sekolah, industri, atau secara mengoptimalkan penyelenggara kelas
bergantian di industri dan Teaching Factory yang Industri
Sekolah sesuai dengan waktu, ada di Sekolah
sumber daya, peralatan, dan
bahan yang telah ditetapkan
11
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
Berkoordinasi dengan
tempat PKL untuk
penetapan pelaksanaan,
pengujian, dan
sertifikasi peserta didik
pada PKL
B. Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan Pelaksanaan kegiatan sudah sesuai Panitia PKL dan
Pembelajaran pembelajaran pada PSG standar/kondisi ideal Pembimbing Intern
dilakukan sebagai berikut: melakukan monitoring
1. pembimbing dunia kerja dan evaluasi pelaksanaan
menyampaikan kompetensi PKL
yang akan dicapai peserta
didik selama praktik kerja;
2. pembimbing dunia kerja
menjelaskan prinsip kerja
dan keselamatan kerja;
3. pembimbing dunia kerja
memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk
melihat dan memperhatikan
keterampilan kerja yang
dilakukan oleh karyawan;
4. memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk
melakukan pekerjaan sesuai
dengan kompetensi yang
ingin dicapai dengan
mengikutsertakan pada
kelompok kerja karyawan;
5. peserta didik membantu
dunia usaha/industri
melakukan pekerjaan
keterampilan tertentu; dan
6. pembimbing dunia
usaha/industri melakukan
bimbingan kerja terhadap
peserta didik untuk
mencapai kompetensi kerja.
C. Penilaian Hasil Belajar
Penilaian Hasil Pembimbing dunia usaha/ Sudah sesuai dengan Panitia PKL melalui
Belajar industri melakukan penilaian standar/ kondisi ideal pembimbing intern meminta
yang mencakup ranah sikap, nilai hasil PKL dari industri
pengetahuan, dan keterampilan
dengan format yang disepakati Panitia PKL menjadwalkan
oleh guru/ instruktur. pelaksanaan seminar hasil
PKL peserta didik di sekolah
12
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Oleh Pendidik
(assessment for learning), (assessment for Assesment of Learning pada
penilaian capaian learning) dan masih Bimtek awal semester
pembelajaran (assessment of kurang memahami
learning), dan penilaian konsep penilaian
sebagai pembelajaran capaian pembelajaran
(assessment as learning), yang (assessment of
dilakukan melalui mekanisme learning) dan penilaian
penilaian pembelajaran sebagai pembelajaran
sebagai berikut: (assessment as
1. Pendidik menetapkan learning)
lingkup penilaian meliputi
ranah sikap, pengetahuan, Belum seluruh pendidik
dan keterampilan; (80%) memanfaatkan
2. Pendidik menyusun hasil penilaian untuk
perencanaan penilaian dan pengambilan keputusan
melaksanakan penilaian; berkaitan dengan
dan peserta didik, perbaikan
3. Pendidik memanfaatkan proses pembelajaran,
hasil penilaian untuk membuat pelaporan,
pengambilan keputusan dan kegunaan lain yang
berkaitan dengan peserta sesuai.
didik, perbaikan proses
pembelajaran, membuat
pelaporan, dan kegunaan
lain yang sesuai.
2. Prosedur Penilaian Hasil Belajar oleh Perencanaan metode Melaksanakan bimtek
Penilaian pendidik dilakukan melalui dan teknik penilaian penyusunan perencanaan
tahapan sebagai berikut: oleh pendidik sudah penilaian sesuai standar
1. Perencanaan metode dan mengacu kepada penilaian pada SNP
teknik penilaian oleh Standar Kompetensi
pendidik mengacu kepada Lulusan dan
Standar Kompetensi turunannya,
Lulusan dan turunannya;
2. Penyusunan instrumen Penyusunan instrumen
penilaian disesuaikan penilaian disesuaikan
dengan perencanaan dengan perencanaan
metode dan teknik metode dan teknik
penilaian serta ditelaah/ penilaian
divalidasi oleh sejawat
pendidik mata pelajaran Untuk telaah/ validasi
yang sama; oleh sejawat pendidik
3. Pelaksanaan kegiatan mata pelajaran yang
penilaian bersifat sama hanya
fleksibel, menggunakan dilaksanakan pada
strategi, bentuk, dan instrument penilaian
teknik yang sesuai; Akhir saja (PAS/PAT)
4. Pendidik memfasilitasi
pelaksanaan penilaian Belum seluruh pendidik
mandiri oleh peserta memfasilitasi
didik pada setiap pelaksanaan penilaian
penyelesaian proses mandiri oleh peserta
belajar pada setiap unit didik pada setiap
kompetensi. Hasil penyelesaian proses
penilaian mandiri belajar pada setiap unit
diverifikasi oleh pendidik kompetensi.
untuk membantu
memastikan Belum seluruh pendidik
kesesuaiannya; (60%) membuat
13
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Oleh Pendidik
5. Analisis hasil penilaian pelaporan berbentuk
untuk mengetahui level profil pencapaian
capaian kompetensi kompetensi peserta
dan/atau ketuntasan didik dan profil kelas
belajar, kelebihan, dan serta angka dan/atau
kekurangan pembelajaran deskripsi capaian
baik tingkat peserta didik belajar
maupun tingkat kelas;
6. Pemanfaatan hasil analisis
untuk merancang
pembelajaran remedial,
meningkatkan mutu
pembelajaran dan lulusan;
dan
7. Pelaporan berbentuk
profil pencapaian
kompetensi peserta didik
dan profil kelas serta
angka dan/atau deskripsi
capaian belajar
3. Bentuk dan Penilaian Hasil Belajar Sudah sesuai dengan Melaksanakan bimtek
Instrumen peserta didik oleh pendidik standar, tetapi blm penyusunan perangkat
Penilaian dilakukan dengan seluruh guru memiliki penilaian berupa penulisan
menggunakan bentuk perangkat penilaian kisi-kisi, kartu soal, dan
pengamatan, penugasan, lengkap seperti Kisi- membuat bank soal
ulangan, dan/atau bentuk lain kisi soal, kartu soal, dan
yang sesuai. Instrumen bank soal.
penilaian terdiri atas tes dan
nontes
Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Oleh Sekolah
1. Mekanisme Penilaian Hasil Belajar Sudah sesuai standar Menyusun jadwal PAS, PAT,
Penilaian peserta didik oleh satuan dengan dan Assesment Sertifikasi
pendidikan merupakan Terakreditasinya Kompetensi
penilaian capaian hasil belajar SMKN PP Lembang
(assessment of learning), yang dengan Akreditasi A Menyusun jadwal verifikasi
dilakukan serta terbentuknya dan nilai dan rapat Pleno kenaikan
dengan mekanisme sebagai sudah berlisensinya kelas dan Kelulusan
berikut: LSP-P1 SMKN PP
1. Penilaian oleh satuan Lembang Mencetak buku rapor dan
pendidikan meliputi ranah Ijazah serta sertifikat
pengetahuan dan kompetensi
keterampilan;
2. Penilaian Hasil Belajar
dalam bentuk Ujian
Sekolah/Madrasah
diselenggarakan oleh
satuan pendidikan
terakreditasi pada akhir
jenjang pendidikan;
3. Penilaian Hasil Belajar
dalam bentuk UPK
dilaksanakan oleh satuan
pendidikan terakreditasi
di tempat uji kompetensi
pada satuan pendidikan
atau tempat lain yang
ditunjuk pada akhir
14
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Oleh Pendidik
periode pembelajaran
dalam bentuk semester
dan/atau tingkat;
4. Pelaporan hasil penilaian
UPK dilakukan oleh
satuan pendidikan
terakreditasi bekerja sama
dengan mitra dunia
usaha/industri dan/atau
lembaga sertifikasi
profesi dalam bentuk
paspor keterampilan
dan/atau sertifikat paket
kompetensi yang telah
dicapai; dan
5. Laporan hasil penilaian
pendidikan pada akhir
semester, akhir tahun, dan
kelulusan peserta didik
ditetapkan dalam rapat
dewan pendidik satuan
pendidikan.
2. Prosedur Penilaian Hasil Belajar Beberapa sudah sesuai Membuat pelaporan penilaian
Penilaian peserta didik oleh satuan standar, untuk bentuk hasil belajar peserta didik oleh
pendidikan dilakukan melalui pelaporan penilaian sekolah dalam bentuk profil
tahapan sebagai berikut: hasil belajar peserta kelas, profil satuan
1. Penilaian Hasil Belajar didik oleh sekolah pendidikan yang berupa
peserta didik oleh satuan belum berbentuk profil angka dan/atau deskripsi.
pendidikan dilakukan kelas, profil satuan
mengacu kepada Standar pendidikan yang berupa
Kompetensi Lulusan dan angka dan/atau
turunannya; deskripsi.
2. Penyusunan instrumen
penilaian disesuaikan
dengan perencanaan
metode dan teknik
penilaian serta
ditelaah/divalidasi oleh
tim yang ditunjuk oleh
satuan pendidikan;
3. Pelaksanaan kegiatan
penilaian bersifat
fleksibel, menggunakan
strategi, bentuk, dan
teknik yang sesuai;
4. Analisis hasil penilaian
untuk mengetahui daya
serap materi pembelajaran
pada tingkat peserta didik
maupun tingkat kelas;
5. Pemanfaatan hasil analisis
untuk meningkatkan mutu
satuan pendidikan; dan
6. Pelaporan berbentuk
profil kelas, profil satuan
pendidikan yang berupa
angka dan/atau deskripsi.
3. Bentuk dan Penilaian Hasil Belajar Sudah sesuai standar, Dibuat database bank soal
15
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Oleh Pendidik
Instrumen peserta didik oleh satuan ditingkatkan dengan setiap mata pelajaran
Penilaian pendidikan dilakukan dalam pelaksanaan tes tertulis
bentuk Ujian berbasis android
Sekolah/Madrasah, UPK,
RPL, ulangan akhir semester,
ulangan kenaikan kelas, dan/
atau bentuk lain yang sesuai.
Instrumen penilaian terdiri
atas tes dan nontes. Instrumen
tes dapat
berupa instrument tes tertulis,
tes lisan, dan tes praktik.
Instrumen nontes dapat
berupa kuesioner, lembar
pengamatan, dan/atau bentuk
lain yang sesuai.
16
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
3. Belum semua guru sertifikat pendidik
(39%) memiliki
Sertifikat Profesi
Pendidik, baru 18 Guru
dari 46 Guru
4. Belum semua guru Mendorong guru kejuruan
kejuruan memiliki untuk mengikuti program
kompetensi Sertifikasi Kompetensi
professional yaitu Teknis Kejuruan
kompetensi kerja guru
kejuruan sesuai
Kerangka Kualifikasi Mendorong instruktur
Nasional Indonesia kejuruan untuk mengikuti
(KKNI), baru 3 orang program Sertifikat keahlian
dari 18 orang instruktur kejuruan yang
5. Belum semua instruktur berasal dari Lembaga
kejuruan sesuai standar, Sertifikasi yang diakui secara
dari 6 orang baru 2 nasional dan/atau
orang yang sesuai internasional
standar
5. Kualifikasi Kualifikasi tenaga Sekolah belum Sekolah kami perlu
Tenaga kependidikan memenuhi mempunyai tenaga menyesuaikan kualifikiasi
Kependidikan standar. kependidikan yang PNS tenaga kependidikan di
sesuai standar sekolah.
6. Kompetensi Kompetensi pendidik Kompetensi pendidik Pembinaan peningkatan
Pendidik memenuhi standar. disekolah kami belum kompetensi pendidik melalui
memenuhi standar pembinaan teknik oleh
diantaranya : Pengawas, Diklat/Bimtek,
1. Semua pendidik Keg PKG maupun MGMP
memenuhi standar
kompetensi
pedagogik ( 60%)
2. Semua pendidik
memenuhi standar
kompetensi
kepribadian ( 80%)
3. Semua pendidik
memenuhi standar
kompetensi
profesional (80%)
4. Semua pendidik
memenuhi standar
kompetensi sosial
(80%)
17
6. Analisis Standar Sarana dan Prasarana
a. Satuan Pendidikan yang terkait dengan Rombongan Belajar
Kesesuaian
Program
dengan Kriteria Ke
Komponen Kondisi Satuan Analisis Penyesuaian/
No. t
Pendidikan Ya Tidak Pemenuhan 1 2 3
b. Lahan
Kesesuaian
Kondisi Satuan Analisis Penyesuaian/ Program Ket.
No. Komponen dengan Kriteria
Pendidikan Pemenuhan
Ya Tidak 1 2 3
1. Rasio minimum Luas Lahan Jumlah Cukup leluasa
terhadap peserta didik. rombongan
belajar √ √
sebanyak 17
rombel
2. Luas minimum lahan 67.772 m2 √ Melebihi √
3. Keefektifan lahan untuk Terdapat ruang √ Sudah efektif √
19
Kesesuaian
Kondisi Satuan Analisis Penyesuaian/ Program Ket.
No. Komponen dengan Kriteria
Pendidikan Pemenuhan
Ya Tidak 1 2 3
membangun prasarana sekolah pembelajaran,
laboratorium, lahan
praktik, ruang
kantor, tempat
olahraga, tempat
ibadah, bengkel
latih, ruang terbuka
hijau
4. Posisi lahan yang terhindar dari Dibangun benteng Cukup aman
potensi bahaya penahan dan
benteng pembatas
sekolah dengan
√ √
lingkungan
masyarakat.
terdapat pohon-
pohon besar
5. Prosentase kemiringan lahan 7% Lahan berada di daerah miring (lereng
√ √
gunung)
6. Posisi lahan yang terhindar dari Sekolah dibangun Lahan bersih lingkungan
pencemaran air, kebisingan dan diatas lahan √ √
pencemaran udara. pegunungan
7. Kesesuaian peruntukan lahan Mengacu pada √ Sesuai dengan aspek tata guna lahan √
dengan perda tentang rencana tata sertifikat tanah a.n yang ditentukan oleh BPN
ruang Pemerintah Daerah
20
Kesesuaian
Kondisi Satuan Analisis Penyesuaian/ Program Ket.
No. Komponen dengan Kriteria
Pendidikan Pemenuhan
Ya Tidak 1 2 3
Tk. I Provinsi Jawa
Barat bahwa tanah
yang saat ini
ditempati adalah
untuk fasilitas
pendidikan
8. Status kepemilikan lahan Pemerintah Daerah Milik sekolah
Tk. I Provinsi Jawa √ √
Barat
c. Bangunan Gedung
Kesesuaian
Kondisi Satuan dengan Analisis Penyesuaian/ Program
No. Komponen Kriteria Ke
Pendidikan Pemenuhan
t.
Ya Tidak 1 2 3
1. Rasio minimum Luas lantai 2,8 m2/siswa Mengurangi kepadatan siswa di kelas dengan
bangunan terhadap peserta √ menyesuaikan jumlah siswa tiap kelas dan √
didik. jumlah rombel sesuai permendikbud
2. Luas minimum lantai 81 m Sesuai
√ √
bangunan
3. Tata bangunan gedung Permanen √ Baik √
21
Kesesuaian
Kondisi Satuan dengan Analisis Penyesuaian/ Program
No. Komponen Kriteria Ke
Pendidikan Pemenuhan
t.
Ya Tidak 1 2 3
4. Persyaratan keselamatan Aman Semua bangunan aman
√ √
bangunan
5. Persyaratan kesehatan Sehat Cukup sehat dan bersih
√ √
bangunan gedung
6. Fasilitas dan aksebilitas Mudah Jalan akses antar bangunan di pelur.
√ √
bangunan gedung.
7. Persyaratan kenyamanan Terpenuhi K-3 terus-menerus
√ √
gedung
8. Persyaratan jumlah tingkat Tidak ada Baik
√ √
bangunan
9. Sistem keamanan bangunan Standar aman Sudah menyediakan alat pemadam kebakaran,
√ √
gedung meskipun belum maksimal
10. Daya listrik bangunan gedung Cukup √ Sudah cukup sesuai ketentuan √
11. Kualitas bangunan gedung baik √ Sudah baik √
12. Usia bangunan gedung Sebagian sudah tua √ Perlu pemeliharaan yang intensif √
13. Program pemeliharaan Terprogram Membuat program pemeliharaan gedung
√ √
bangunan gedung
14. Kelengkapan administrasi lengkap Mengamankan adminitrasi perizinan gedung.
√ √
bangunan gedung (IMB)
22
d. Kelengkapan sarana prasarana
23
Keleng Kesesuaian Analisis
Kondisi Program Ke
No. Komponen Jml kapan Dengan SNP Penyesuaian
t.
1 0 3 2 1 0 1 0 1 2 3
b. Sarana di ruang BP √ √ √ Perlu penambahan √
8. a. Ruang UKS 1 √ √ √ Pemeliharaan dan penataan √
b. Sarana Ruang UKS √ √ √ Perlu penambahan √
9. a. Ruang OSIS/Badan 1 Pemeliharaan dan penataan
√ √ √ √
Pangkala
b. Kelengkapan ruang OSIS √ √ √ Perlu penambahan √
10. a.WC 22 √ √ √ Pemeliharaan √
b. Kelengkapan WC √ √ √ Pemeliharaan dan penataan √
11. a. Gudang 2 √ √ √ Pemeliharaan dan penataan √
b. Kelengkapan gudang √ √ √ Pemeliharaan √
12. a. Ruang sirkulasi 1 √ √ √ Pemeliharaan dan penataan √
b. Sarana sirkulasi √ √ √ Pemeliharaan √
13. a. Tempat olah raga 2 √ √ √ Perlu penambahan √
b. Sarana olah raga √ √ √ Perlu penambahan √
14. a. Tempat ibadah 1 √ √ √ Perlu penambahan √
b. Sarana tempat ibadah √ √ √ Perlu penambahan √
24
25
7. Analisis Standar Pengelolaan
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
1. Visi Misi Sekolah merumuskan visi 1. Sekolah sudah Sekolah akan terus
Sekolah dan misi serta mensosialisasikan visi mensosialisasikan
disosialisasikan kepada dan misi kepada pemahaman visi dan misi
warga sekolah dan pemangku warga sekolah. kepada seluruh warga
kepentingan. 2. Sekolah sudah sekolah, orang tua peserta
mensosialisasikan visi didik dan masyarakat sekitar
dan misi kepada melalui rapat-rapat
orangta peserta didik. pembinaan Guru dan
3. Sekolah sudah Karyawan, atau Rapat Orang
mensosialisasikan visi Tua dan Komite Sekolah
dan misi kepada
masyarakat sekitar. Melakukan revieu terhadap
4. Visi dan misi sekolah pencapaian Visi dan Misi
belum difahami oleh secara berkala setiap awal
warga sekolah. semester
5. Sekolah belum
merevieu visi dan
misi secara berkala.
2. Rencana Kerja Pengelolaan sekolah 1. Sekolah belum 1. Sekolah agar segera
Anggaran menunjukkan adanya memajang Rencana membuat pajangan
Sekolah (RKAS) kemandirian, kemitraan, Kerja Sekolah RKAS
partisipasi, keterbukaan, dan (RKAS) di Ruang 2. Sekolah agar
akuntabilitas. Guru dan di papan melaporkan pelaksanaan
pengumuman sekolah. RKAS kepada Komite
2. bekolah belum Sekolah setiap akhir
melaporkan tahun.
pelaksanaan RKAS
kepada Komite
Sekolah setiap akhir
tahun pelajaran.
3. Rencana Kerja Rencana Kerja Tahunan 1. Sekolah belum Sekolah agar melibatkan
Tahunan (RKT) dinyatakan dalam rencana memajang RKT pada komite sekolah, orang tua
dan Rencana kegiatan dan anggaran tempat-tempat yang wali dan seluruh warga
Kerja Jangka sekolah dilaksanakan strategis. sekolah
Menengah berdasarkan rencana jangka 2. Sekolah belum
(RKJM) menengah mensosialisasikan
RKT Sekolah kepada
semua warga sekolah.
3. Sekolah belum
melaporkan
pelaksanaan RKT
kepada Komite
Sekolah dan Orangtua
peserta didik setiap
akhir tahun pelajaran.
4. Evaluasi Diri Sekolah melakukan evaluasi Sekolah belum Sekolah agar menganalisa
Sekolah diri terhadap kinerja sekolah menganalisa terhadap terhadap hasil evaluasi
secara berkelanjutan untuk hasil evaluasi diri secara secara berkelanjutan
melihat dampaknya terhadap berkelanjutan
peningkatan hasil belajar.
5. Kinerja Proses Sekolah menetapkan 1. Sekolah belum Mensosialisasikan
Pembelajaran prioritas indikator untuk mensosialisasikan Pembinaan dan
mengukur, menilai kinerja, indikator keberhasilan pendampingan terhadap
dan melakukan perbaikan kinerja proses Sekolah dalam pelaksanaan
berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran kepada penilaian dan perbaikan
diri dengan memfokuskan segenap warga kinerja proses pembelajaran.
pada peningkatan hasil sekolah.
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
belajar. 2. Sekolah belum
melakukan perbaikan
kinerja proses
pembelajaran.
6. Sistem Informasi Sekolah mengelola sistem 1. Sekolah sudah 1. Pembinaan penyusunan
Manajemen informasi pengelolaan mengelola sistim perencanaan sistem
dengan cara yang efektif, informasi manajemen informasi dalam rencana
efisien dan dapat pendidikan kerja, melalui bimbingan
dipertanggungjawabkan. 2. Sekolah oleh pengawas.
melaksanakan 2. Sekolah agar
pengelolaan sistem melaporkan data secara
informasi berbasi IT lengkap dan akurat.
dengan menggunakan
Aplikasi Dapodik
yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Pusat
7. Sistem Sekolah menyediakan sistem 1. Sekolah telah 1. Sekolah perlu
Pelayanan informasi yang efisien, memiliki fasilitas menigkatkan
Informasi efektif, dan dapat diakses. informasi berupa pengelolaan sistem
telephon, internet, informasi berupa
papan informasi, telephon, internet, papan
kotak saran. informasi dan kotak
2. Sekolah sudah saran untuk
menugaskan seorang menyesuaikan dengan
tenaga kependidikan perkembangan zaman
untuk melayani 2. Sekolah perlu
permintaan informasi, menyediakan sistem
pemberian informasi, informasi yang efisien,
pengaduan dari efektif dan dapat diakses
masyarakat berkaitan dengan mudah.
dengan pengelolaan
sekolah dan di
tempatkan di Lobi
Sekolah
8. Kinerja pendidik Sekolah meningkatkan Sekolah belum Sekolah agar mengevaluasi
dan tenaga keefektifan kinerja pendidik mengevaluasi pelaksanaan serta memprogramkan
kependidikan dan tenaga kependidikan dan program pemberdayaan peningkatan kompetensi dan
pengembangan profesi Pendidik dan Tenaga kualifilkasi tenaga pendidik
pendidik dan tenaga Kependidikan setiap akhir dan kependidikan
kependidikan. semester.
9. Supervisi dan Supervisi dan evaluasi 1. Kepala Sekolah sudah 1. Kepala sekolah agar
evaluasi pendidik dan tenaga melaksanakan menindak lanjuti hasil
pendidik dan kependidikan sesuai dengan supervisi dan evaluasi supervisi dan evaluasi
tenaga standar nasional pengelolaan akademik kinerja PTK
kependidikan setiap semester secara
berkala
2. Pengawas Sekolah
sudah melaksanakan
supervisi dan evaluasi
pengelolaan akademik
setiap semester.
3. Komite Sekolah sudah
melakukan
pemantauan terhadap
pengelolaan sekolah
setiap semester
10. Hubungan Warga sekolah terlibat dalam Sekolah sudah menjalin Sekolah terus mempererat
Kemitraan pengelolaan kegiatan hubungan kemitraan jalin kemitraan dengan dunia
akademis dan non akademis. dengan dunia usaha usaha dan masyarakat sekitar
27
NO KOMPONEN KONDISI IDEAL KONDISI RIIL TINDAK LANJUT
sebanyak 50 dunia usaha sekolah yang telah berjalan
dan dunia industri baik dan membuka kemitraan baru
untuk kegiatan akademis dengan DU/DI lainnya
maupun non akademis,
juga menjalin kemitraan
dengan perangkat desa
hingga RT dan RW dalam
kegiatan-kegiatan non
Akademis
28
8. Sekolah melayani peserta didik Sekolah belum menerima Sekolah harus menjamin kesempatan bagi
dari berbagai tingkatan sosial peserta didik yang semua peserta didik untuk mendapatkan
ekonomi termasuk peserta didik berkebutuhan khusus. layanan pendidikan
dengan kebutuhan khusus.
2.
9. Sekolah melakukan subsidi silang Sekolah telah menerapkan Sekolah agar penerapan subsidi silang
kepada peserta didik kurang subsidi silang bagi peserta didik miskin
mampu di bidang ekonomi
29
B. Analisis Kondisi Satuan Pendidikan
1. Kondisi Geografis
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. Komponen
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
1 Letak topografi Berada di dataran tinggi Mobilisasi sedikit terhambat, Memiliki pemandangan alam Sekolah rawan terjadi bencana Akses sekolah berencana satu
(permukaan bumi) sehingga sangat menunjang karena lokasi sekolah alam yang indah. Sehingga alam seperti longsor, gempa gerbang/satu pintu, Sehingga dari sisi
proses praktik Peserta didik berundak dan berada di berpootensi untuk dijadikan bumi dan gunung meletus keamanan dan lain lain bisa terjaga
terutama untuk program studi dataran tinggi. Sehingga agrowisata
ATPH (Agribisnis Tanaman membutuhkan kendaran
Pangan dan Hortikultura) untuk bisa mobilisasi secara
cepat
2 Luas wilayah menunjang kegiatan praktik Lahan masih belum Masih adanya lahan yang Lokasi sekolah yang berada Sluruh lahan sekolah akan dibenteng
Peserta didik karena memiliki termanfaatkan secara kosong. Sehingga sangat dekat dengan rumah warga atau dipagari
lahan sebesar 6,9 hektar bahkan maksimal terbuka untuk dijadikan sehingga perlu dilakukan
lahan masih belum fasilitas sekolah pengukuran secara jelas agar
termanfaatkan sepenuhnya tidak terjadi sengketa
3 Posisi koordinat peta Sangat strategis karena berada Lokasi sekolah yang Dengan lokasi yang cukup Sekolah rawan terjadi bencana Akses sekolah berencana satu
didaerah wisata dan berlokasi berlokasi diatas bukit strtegis sehingga memudahkan alam seperti longsor, gempa gerbang/satu pintu, Sehingga dari sisi
ditengah antar kota sehingga menyulitkan proses jual beli produk bumi dan gunung meletus keamanan dan lain lain bisa terjaga
mobilisasi sekolah
4 Bentuk permukaan Cocok karena mendukung Bergelombang dan berbatu Tanah yang gembur sangat Tanah rawan terjadinya longsor. Dilakukan pemondasian dan
tanah untuk kegiatan bududaya sehingga kurang efektif sosok untuk menanam Serta licin saat hujan berpotensi pengaspalan agar tidak becek saat
tanaman hortikultura untuk dilakukan tanaman hortikulturan untuk terjadi kecelakaan hujan
penembokan
5 Kontur tanah Cocok karena mendukung Bergelombang dan berbatu Tanah yang gembur sangat Tanah rawan terjadinya longsor. Dilakukan pemondasian dan
untuk kegiatan bududaya sehingga kurang efektif sosok untuk menanam Serta licin saat hujan berpotensi pengaspalan agar tidak becek saat
tanaman hortikultura untuk dilakukan tanaman hortikulturan untuk terjadi kecelakaan hujan
30
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. Komponen
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
penembokan
6 Cuaca Cuaca yang sejuk sangat Apabila musim hujan tidak Cuaca yang sejuk berpotensi Apabila terjadi musim kemarau Membangun manajemen pengairan
mendukung untuk kegiatan stabil, maka proses budidaya menghasilkan sayuran, buah panjang. Proses budidaya terpadu dan tidak bergantung cuaca
bududaya tanaman hortikultura sedikit terhambat khususnya dan tanaman hias yang tanaman tidak bisa dilakukan
pada saat pembibitan, karena berkualitas tinggi karena air sulit diakses
tanaman memerlukan
treatment khusus
7 Iklim Cuaca yang sejuk sangat Apabila musim hujan tidak Cuaca yang sejuk berpotensi Apabila terjadi musim kemarau Membangun manajemen pengairan
mendukung untuk kegiatan stabil, maka proses budidaya menghasilkan sayuran, buah panjang. Proses budidaya terpadu dan tidak bergantung cuaca
bududaya tanaman hortikultura sedikit terhambat khususnya dan tanaman hias yang tanaman tidak bisa dilakukan
pada saat pembibitan, karena berkualitas tinggi karena air sulit diakses
tanaman memerlukan
treatment khusus
8 Kondisi tanah Tanah milik sendiri dan Tanah yang cukup berbatu Tanah yang gembur sangat Apibila musim hujan tanah akan Dilakukan pemondasian dan
borpotensi untuk membuat proses budidaya sosok untuk menanam becek dan kotor serta berpotensi pengaspalan agar tidak becek saat
dikembangkan secara maksimal perlu penanganan khusus tanaman hortikulturan terjadi kecelakaan hujan
9 Sejarah proses Tanah terbentuk dari abu Tanah yang subur akan Tanah yang subur berpotensi Karena Tanah yang terbentuk Dilakukan pengelolaan lebih
terbentuknya tanah vulkanis. Banyak mengandung sangat sering ditumbuhi oleh menghasilkan kualitas dari abu vulkanik. Sehingga maksimal
unsur hara. Sehingga cocok rumput rumput liar yang tanaman yang bermutu tinggi sekolah sangat dekat dengan
untuk ATPH yang bersinergi mengganggu proses gunung berapi
dengan APHP budidaya
10 Jenis tanah Tanah terbentuk dari abu Tanah yang subur akan Tanah yang subur berpotensi Karena Tanah yang terbentuk Dilakukan pengelolaan lebih
vulkanis. Banyak mengandung sangat sering ditumbuhi oleh menghasilkan kualitas dari abu vulkanik. Sehingga maksimal
unsur hara. Sehingga cocok rumput rumput liar yang tanaman yang bermutu tinggi sekolah sangat dekat dengan
untuk ATPH yang bersinergi mengganggu proses gunung berapi
dengan APHP budidaya
11 Sumber daya air Standar kualitas air disekolah Untuk kualitas air green Air berasal dari mata air Pompa bermasalah, air rebutan Bantuan dari pemerintah karena
sudah sesuai standar dan layak house harus ada kriteria dalam tanah dengan dengan rumah dinas. Pada saat butuh dana besar mengambil sumber
minum tersendiri. Penanaman kandungan mineral yang baik kemarau debit air berkurang air dari atas sehingga tidak perlu
ATPH menjadi terhambat dan layak dikonsumsi Pengeboran air keluar gas menggunakan pompa
ketika kemarau karena
berebut dengan warga
31
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. Komponen
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
12 Sumber daya mineral Pada saat penggalian sumber Tidak adanya sumber daya Pada saat penggalian sumber Pada saat penggalian sumber air Dilakukan pengkajian lebih
(minyak bumi, batu air terdapat gas yang keluar. mineral khusus air terdapat gas yang keluar. terdapat gas yang keluar. mendalam lagi terkait sumber daya
bara, bahan tambang Sehingga berpotensi untuk Sehingga berpotensi untuk Sehingga berpotensi sebagai mineral sekolah
pasir dan sebagainya) dijadikan gas alam untuk energi dijadikan gas alam untuk sumber bencana apabila tidak
terbarukan energi terbarukan dilakukan lebih lanjut
13 Jenis Hortikulura, buah dan tanaman Beberpaa tanaman Hortikulura, buah dan Apabila musim tidak stabil, Dilakukan penambahan green house
tumbuhan/tanaman hias memerlukan green house tanaman hias berpotensi sekolah berhenti berbudidaya
khusus untuk tumbuh maksimal dijadikan potensi sekolah
32
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
4 Latar belakang Sebagian besar latar belakang Orang tua berasal dari Karena sebagian besar latar Sistem keuangan sekolah akan Mencari info beaiswa sebanyak
pendidikan orang tua pendidikan berasal dari kalangan menegah kebawah belakang pendidikan berasal terhambat karena pembayaran banyaknya
keluarga petani yang sudah dari keluarga petani. Sehingga SPP Peserta didik tergaggu
punya bekal bertani para lulusan berpotensi
menjadi petani yang
berkualitas
5 Latar belakang Latar belakang pekerjaan orang Informasi teknologi masih Kearifan lokal masih terjaga Tidak update isu perkembangan Sekolah melakukan pertemuan
pendapatan dan tua sebagai petani mampu belum maju teknologi dengan orangtua murid
pekerjaan orang tua membuat proses belajar
mengajar efektif
3. Tenaga Pendidik
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
1 Jumlah pendidik Jumlah pendidik telah Jumlah Guru PNS lebih Meningkatkan status guru Masuknya PNS baru yang akan Mengoptimalkan Guru yang telah
memenuhi untuk kebutuhan sedikit dari Guru Honor honor menjadi PNS baik menggantikan posisi Guru ada, tidak menerima penerimaan
Guru setiap mata pelajaran melalui test CPNS/P3K atau Honor sehingga akan guru baru baik PNS maupun Honorer
Pengangkatan kehilangan jam mengajar dan
terjadi pemutusan kontrak
mengajar
2 Kesesuaian jumlah 80% persen telah dilakukan terdapat mata pelajaran Guru yang mengalami tarik Melalukan musyawarah dan mediasi
pendidik dengan jam pemetaan jam mengajar dengan dalam struktur kurikulum menarik jumlah jam mengajar oleh manajemen sekolah untuk guru
mengajar Tim Pengembang dengan yang berubah terutama rentan mengalami konflik yang mengalami tarik menarik jam
memperhatikan segala aspek, kelompok mapel C1 mengajar
ketersediaan jumlah guru sehingga 20 % guru
dengan jam mata pelajaran mengalami ketidaksesuaian
cukup proporsional jumlah jam mengajar
3 Latar belakang 100% latar pendidikan Jumlah S2 dan S3 masih Meningkatkan kualifikasi Guru terlalu nyaman dengan Memberikan dorongan kepada Guru
pendidikan pendidik sesuai dengan mapel sedikit pendidikan para guru Kualifikasi pendidikan saat ini untuk melanjutkan pendidikan
yang diampu Master dan Doktoral
4 Sertifikat keahlian Tiga orang guru telah memiliki 75% guru kejuruan belum Guru dapat mengikuti program Guru tidak lulus dalam PPG dan Mempersiapkan guru dan
sertifikat keahlian Kejuruan memiliki sertifikat keahlian, PPG yang diadakan oleh Uji Sertifikasi Keahlian mendukung secara spirit maupun
33
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
dan 20 guru telah bersertifikat dan 59% guru belum pemerintah pusat dan Uji materi untuk selalu siap setiap saat
pendidik bersertifikat pendidik Sertifikasi Keahlian oleh LSP mengikuti PPG dan Sertifikat
P2 Keahlian
5 Rasio pendidik dan Rasio pendidik dan peserta Rasio Guru BK dengan Guru Agama dan PPKn dapat Peserta didik tidak tertangani Rekrutmen guru BK
peserta didik didik beberapa sudah peserta didik masih diberikan tugas membantu dengan baik
proporsional jomplang guru BK
6 Minat pendidik dalam Sebagian besar guru masih Kekuatan materi beberapa Memberikan informasi Guru dengan kualifikasi Memberikan ijin belajar bagi guru
pengembangan berusia muda dan masih guru masih jadi kendala beaPeserta didik baik dari akademik lebih tinggi terutama
profesi semangat untuk melaksanakan untuk pengembangan dalam maupun luar negeri honorer akan mencari
pengembangan profesi profesi kepada guru yang kesempatan kerja dan gaji yang
bersangkutan, atau beaPeserta lebih baik
didik dari sekolah bagi guru
berprestasi
7 Kemampuan para Silabus dibuat oleh pemerintah Silabus yang dibuat oleh Dengan program Merdeka Silabus dan RPP dikembangkan Melakukan bimtek pengembangan
guru dalam sehingga guru dapat lebih pemerintah beberapa Belajar Membuat oleh guru hanya dengan copy silabus dan penyusunan RPP
mengembangkan terarah dalam mengembangkan memuat kompetensi yang pengembangan silabus dan paste dari yang sudah ada
silabus dan RPP silabus tidak sesuai dengan RPP menjadi lebih bebas tetapi
kompetensi dalam skema terarah
SKKNI yang menjadi dasar
pengembangan silabus di
SMK Pertanian
34
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
evaluasi/penilaian pendahuluan, kegiatan inti, dan Bimtek/IHT, dan kegiatan
kegiatan penutup) dan pengembangan di MGMP
penilaian dengan cukup baik masing-masing
35
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
6 Minat banyak peserta didik yang banyak peserta didik yang adanya pendataan terpadu Kurangnya dukungan orang tua Bimbingan klasikal/konseling
menyalurkan minatnya ragu dan takut untuk untuk menghimpun minat untuk mengembangkan atau
melalui berbagai kegiatan memulai sesuatu yang peserta didik dan berbagai menyalurkan minat bakat
yang diadakan sekolah diinginkannya ekstrakulikuler sekolah yang peserta didik
bisa mewadahi minat peserta
didik
7 Kemampuan akademik Pesrta didik memiliki masih ada peserta didik yang sarana dan prasarana Kurangnya pemantauan dan membuat program yang menarik dan
motivasi tinggi untuk mengalami kesulitan belajar mendukung meningkatkan dukungan orang tua untuk meningkatkan akademi
meningkatkan kemampuan sehingga akademiknya kemampuan akademik peserta mengembangkan akademik
kademiknya nya sehingga kurang didik peserta didik
banyak yang berprestasi
dalam bidang akademik
8 Kemampuan kemampuan nonakademik banyak softskill peserta sarana dan prasarana adanya pesaingan dengan mengikuti berbagai lomba tigkat
nonakademik peserta didik memiliki didik yang belum terasah mendukung meningkatkan sekolah lain provinsi
motivasi untuk ikut dengan baik kemapuan non akademik
perlombaan terkait kesenian peserta didik
dan olahraga tinggi
36
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
motivasi untuk olehraga yang luar jam pelajaran kurang dan banyak perlombaan ekskul olahraga sdikit
cukup tinggi disiplan
4 Mekanik/IPA ketertarikan peserta kedisiplinan dalam Sarana dan prasarana sekolah keterampilan dan pengetahuan pengembanagan praktik mata
didik/minat peserta didik melakukan praktik memadai peserta didik mengenaii pelajrana kompetensi kejuruan di
terhadap mekanik/IPA baik mekanik/IPA masih perlu mekanik/IPA masih sangat tingkatkan
ditingkatkan kurang
5 Matematika peserta didik memiliki rasa kemampuan dasar tentang guru mata pelajaran kamauan dan ketekunan peserta pemantapan dan lomba-lomba yang
ingin tahu tentang matematika dasar peserta matematika yang mumpuni didik dalam pemecahan berhubungan dengan matematika
matematika yang cukup baik didik masih belum maksimal dan profesional masalah/ soal-soal matematika
seperti pada konsep masih kurang sehingga mudah
perkalian dan pembagian menyerah
6 Kepemimpinan peserta didik memiliki kedisiplinan peserta diidk banyak kegiatan dan program ijin dari orang tua terhadap mengiikuti perlombaan atau
kemauan dan ketertarikan yang masih kurang dan perlu dari sekolah maupun dari peserta didiknya untuk pelatihan yang berhubungan dengan
dalam kegiatan-kegiatan ditingkatkan lagi dinas pendidikan yang melatih mengikuti organisasi konsep kepemimpinan
yang berbuhungan degan kepemimpinan peserta didik
kepemimpinan yang cukup
tinggi
37
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
(normally learner) dapat menuntaskan tertinggal dalam membantu antar teman diluarsekolah yang kurang baik
kewajiban disekolah tepat pembelajaran dibandingkan berpotensi meningktakan berpotensi mempengaruhi
waktu temannya kecepatan belajar peserta didik kecepatan belajar Peserta didik
3 pembelajar lambat (slow Pembelajar lambat masih pembelajar lambat terkdang Peran wali kelas dan pola asuh orang tua yang kurang Konseling
learner) bisa alur mengikuti mendapat bullying atau Bimbingan konseling dalam memahami kondisi peserta didik
pembelaran judgement oleh sesama memberi bantuan kepada
peserta didik peserta diidk yang termasuk
pembelajar lambat
38
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
(Leadership) kegiatan yang berhubungan dalam mengikuti peraturan berhubungan dengan peserta didik yang masih kegiatan pramuka dan OSIS
dengan kepemimpinan cukup di sekolah masih kurang kepemimpinan emotional dan belum bisanya
tinggi membagi waktu dengan baik
6 Kepedulian sosial dan adanya kegiatan bakti sosial banyak peserta didik yang dukungan sekolah terhadap dukungan dan izin dari orang bimbingan klasikal
budaya (Social and oleh peserta didik melalui tidak memiliki rasa empati kegiatan peserta didik tua untuk ikut serta dalam
cultural awareness) organisasi sekolah terhadap lingkungan kegiatan sosial
39
9. Penguasaan Literasi Peserta Didik
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
1 Membaca dan menulis Peserta didik memiliki rasa motivasi membaca dan sudah baiknya fasilitas sekolah Teralihkannya kegiatan ;iterasi Adanya program literasi untuk
(Early Literacy) ingin tahu yang cukup bak, menulis peserta didik masih yang bisa mendukung literasi membaca dan menulis oleh peserta didik semua kelas
sehingga kegiatan membaca belum maksimal dan perlu gadgets untuk games online dan
dan juga menulis peserta dikembangkan internet
didik juga cukup bbaik
2 Berhitung (Numeracy) peserta didik memiliki sebagian besar peserta didik sarana dan prasarana memadai Perkembangan teknologi yang Pemantauan sisiwa secara privat
kemauan untuk memahami mudah mneyerah apabila dan adanya guru mata kurang disiplin membuat
hitungan dan mengalami kesulitan dan pelajaran yang berkopetensi peserta didik malas
mengaplikasikannya pemahaman hitungan profesional karena sudah
tersertifikasi
3 Literasi sains/ilmiah peserta didik memiliki minat masih kurangnya saran dan prasarana yang kurangnya pemahaman peserta pengembangan pratikum dan
(Scientific literacy) dan rasa ingin tahu yang kedisiplinan peserta didik memadai dan pengajar yang didik dalam penggunaan mengikuti berbagai perlombaan sain
sangat baik tentang sains dalam menerapkan kerja profesinal koputer untuk membantu literasi
iliah sainsnya
4 Literasi TIK (ICT tingginya minat peserta didik motivasi belajra peserta fasilitas berupa saran dan sebagian besar peserta didik meminjamkan tablet untuk peserta
literacy) untuk mempelajari TIK yang didik belum maksimal dan prasaran telah memadai berasal dari keluarga menengah didik yang tidak memiliki ataupun
terus mengalami perubahan mudah mneyerah kebawah, sehingga tidak kesusahan dan memperbnayak
memiliki komputer/perangkat komputer lab
TIK yang memadai untuk
belajar madiri
5 Literasi keuangan Peserta didik sangat tertarik kedisiplinan perserta didik fasilitas berupa sarana dan kurangnya pelatihan dan penjelasan mendalam mengenai
(Financial literacy) dengan pengelolaan dalam pengolahan keuangan prasarana memadai serta tren pengertehuan peserta didik pengolahan keuangan di mata
keuangan seperti ketertarikan hasil kewirausahaan masih pemasaran/jual beli pada saat menganai literasi keuangan pelajarn yang berhubungand engan
pada kewirausahaan kurang ini memudahkan peserta didik kewirausahaan seperti mata pelajaran
untuk melakukan literasi PKK
keuangan seperti toko online
dll
6 Literasi budaya dan Peserta didik memiliki rasa peserta didik mudah percaya banyak nya kegiatan dan tayangan televisi dan kabar Mengikuti perlombaan yang
kewarganegaraan nasionalisme yang masih dengan berita yang belum program sekolah yang bisa media sosial yang terlalu berhubungan dengan kebudayaan
(Cultural and civic tinggi tentu kebenarannya meningkatkan rasa persatuan banyak menyuguhkan hal yang dan kewarganegaraan dan membuat
40
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
literacy) berpotensi mengurangi rasa dan kesatuan seperti kegiatan membuat peserta didik peserta kegiatan -kegitan disekolah yang
nasionalisme peserta didik pramuka, dll didik milenial maslas untuk ikut berhubungan dengan cinta tpeserta
terlibat didalamnya padahal didik air
keterlibatan generasi milenial
sangat penting
2 Peralatan (peralatan jumlahnya lebih dari cukup kelebihan alat membuat pemenuhan kebutuhan terkadang bantuan yang menyimpan kelebihan alat dan
laboratorium ilmu untuk menunjang banyak alat belum peralatan laboratorium dari diberikan tidak sesuai dengan menyalurkannya dengan
pengetahuan alam pembelajaran Peserta didik termnfaatkan secara kemdikbud dan kementan jumlahnya dengan kebutuhan menyesuaikan dari kebutuhan
(IPA), laboratorium maksimal sesuai dengan kebutuhan yang diajukan laboratorium yang lain
41
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
bahasa, laboratorium sekolah melalui pengajuan dan
komputer, dan peralatan program
pembelajaran lain)
3 Media pendidikan (alat terdapat media pendidikan jumlahnya masih kurang pemenuhan kebutuhan media kurangnya media pendidikan mengajukan media pendidikan untuk
peraga, OHP, LCD, seperti proyektor meskipun untuk menunjang kegiatan pendidikan melalui pengajuan berpotensi menghambat memenuhi kebutuhan kegiatan
slide, gambar yang jumlahnya sedikit pembelajaran ke kemdikbud atau inventaris perkembangan kegiatan pembelajaran
mendukung sekolah pembelajaran
ketercapaian
pembelajaran)
4 Buku dan sumber jumlahnya telah mencukupi karena berkembangnya ilmu pemenuhan kebutuhan sumber kurang relevannya sumber mengajukan sumber belajar yang
belajar (bahan cetakan sesuai dengan aturan dari terkadang sumber belajar belajar dari kemdikbud sesuai belajar yang ada dengan telah diperbarui dengan
baik jurnal, buku teks, pemerintah yang tersedia kurang relevan dengan kebutuhan sekolah perkembangan materi perkembanga ilmu sesuai dengan
maupun referensi; dengan materi yang melalui pengajuan pembelajaran membuat kegiatan kebutuhan
lingkungan; media cetak dipelajari belajar berpotensi menghambat
maupun elektronik; kegiatan pembelajaran
narasumber)
5 Bahan habis pakai sesuai dengan kebutuhan tidak efisien karena pengalokasian dana untuk dikarenakan pembelian bahan masih akan terus berupaya
(bahan-bahan yang karena baru dibeli pada saat pemenuhan bahan habis membeli bahan habis dari dilakukan secara bertahap memanfaatkan potensi atau peluang
digunakan dalam akan melakukan praktikum baru akan dilakukan ketika prodi yang dapat memenuhi berpotensi kegiatan pembelian ada sehingga dapat meningkatkan
praktik pembelajaran) pembelajaran dibutuhkan, tidak kebutuhan bahan habis tidak sesuai dengan efisiensi pemenuhan bahan habis
memanfaatkan penyimpanan alokasi dana karena satu dan
bahan yang tepat agar bisa lain hal
meningkatkan efisiensi
pemenuhan bahan
6 Prasarana (lahan, ruang jumlahnya sebagian besar masih terdapat prasarana memaksimalkan ruang yang kurang lengkapnya prasarana masih berupaya untuk melengkapi
kelas, ruang pimpinan telah mencukupi untuk yang tidak tersedia seperti telah ada untuk memenuhi berpotensi menghambat prasarana sesuai dengan kebutuhan
sekolah, ruang pendidik, menunjang kegiatan UKS kebutuhan kegiatan yang kegiatan pembelajaran kegiatan pembelajaran
ruang tata usaha, ruang pembelajaran belum tercukupi
perpustakaan, ruang
laboratorium, ruang
bengkel kerja, ruang
unit produksi, ruang
kantin, instalasi daya
dan jasa, tempat
42
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
berolahraga, tempat
beribadah, tempat
bermain, tempat
berkreasi, dan
ruang/tempat lain yang
diperlukan untuk
menunjang proses
pembelajaran yang
teratur dan
berkelanjutan
43
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
harus mengelompokkan kembali
Peserta didik yang tidak
mendapat DU/DI untuk praktik
kerja industri yang disebabkan
hal musim, maka sekolah akan
memasukkan Peserta didik
tersebut ke dalam kelompok-
kelompok yang DU/DI nya
masih bersedia menerima
tambahan Peserta didik untuk
praktik kerja industri.
2 MoU dengan DU/DI Terserap dengan mudahnya Tidak berjalan dengna Alumni yang mendirikan Terdapat beberapa hal yang Lebih banyak mengajukan dan
alumni yang memiliki baiknya kesepakatan antara usaha sendiri bisa membuka perlu disetujui baik oleh sekolah membuat MoU dengan berbagai
kompetensi yang sesuai sekolah dengan DU/DI peluang untuk menambah maupun oleh DU/DI, salah satu DU/DI, serta memperbarui dan
dengan DU/DI yang dalam hal keterserapan MoU antara sekolah dengan yang di kedepankan adalah memperpanjang MoU dengan DU/DI
disebabkan oleh adanya tenaga kerja yang berasal DU/DI, begitu juga MoU yang keterserapan tenaga kerja oleh yang sudah ada, sehingga dapat
MoU, guru tamu dari DU/DI dari sekolah, membuat dapat terbentuk melalui industri, namun pihak industri memperoleh lebih banyak kerja sama
yang datang mengajar ke alumni lulusan sekolah tidak koneksi yang dimiliki oleh cukup sulit untuk dan koneksi, membuka peluang
sekolah dapat memberikan dapat langsung bekerja guru dan alumni. melaksanakannya sebab perlu alumni untuk bekerja di DU/DI
pengajaran yang lebih begitu saja di DU/DI kompetensi Peserta didik yang semakin besar, dan bentuk kemitraan
disesuaikan dengan lapangan meskipun MoU nya sudah sesuai dengan standar industri, lain yang menguntungkan bagi pihak
namun tetap berlandaskan terbentuk, sebab industri sehingga kesepakatan itu tidak sekolah.
kurikulum sekolah, mengingkan pekerja yang berjalan dengan baik.
memiliki kompetensi sesuai
dengan standar perusahaan.
44
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
3 Bentuk Kemitraan ~ Kemitraan yang terjalin Apabila produk yang ~ Dengan bentuk kemitraan Terdapat kemungkinan adanya ~ Membentuk mitra kerja yang lebih
antara sekolah dan beberapa dihasilkan tidak layak yang beragam, terutama resiko dari DU/DI yang tidak banyak lagi, sehingga keuntungan
DU/DI membuat sekolah ekspor, maka produk akan penjualan hasil produk yang menjalankan bentuk kemitraan yang sekolah peroleh akan
dipercaya oleh DU/DI untuk dijual di pasar lokal dimana dibuat sekolah dapat di sesuai dengan apa yang telah bertambah banyak. ~
membuat dan menghasilkan hal tersebut akan membuat pasarkan oleh DU/DI akan disepakati dengan sekolah. Menambah kerja sama dengan
produk pertanian yang sekolah agak merugi, sebab membantu sekolah untuk DU/DI terkait pemasaran produk
nantinya akan dipasarkan keuntungan penjualan menaikkan kualitas hasil yang dilakukan oleh DU/DI,
oleh DU/DI. produk di kelas ekspor dan produksinya sebab produk sehingga produk sekolah akan
~ Dengan mendatangkan lokal berbeda. tersebut harus disesuaikan semakin dikenal oleh masyarakat
guru tamu dari DU/DI maka dengan kualitas yang telah luas.
akan membantu sekolah DU/DI tetapkan.
dalam hal pembelajaran yang ~ Dapat menaikkan
tetap disesuaikan dengan popularitas produk sekolah
kurikulum sekolah. yang dibantu di pasarkan oleh
DU/DI, sehingga permintaan
produk dapat bertambah.
4 Keterserapan Alumni di ~ Hampir 50% alumni dari ~ Bersifat pemilihnya Kompetensi alumni yang Tidak sesuainya kompetensi Menyalurkan alumni untuk bekerja
DU/DI sesuai setiap angkatan bekerja di alumni, seringkali membuat memuaskan yang telah bekerja alumni ketika permintaan sesuai dengan bidang dan
Kompetensi Peserta DU/DI yang menjalin kerja tawaran yang diberikan oleh di beberapa DU/DI membuka pekerja yang dilakukan oleh kompetensi yang dikuasai, tidak
didik sama dengan sekolah DU/DI tidak tertutupi peluang besar bagi sekolah DU/DI maupun rekruitmen harus selalu di bidang pertanian,
~ Banyaknya kompetensi sepenuhnya ~ untuk mendapatkan secara biasa, dapat menjadi sehingga angka alumni yang bekerja
Peserta didik yang sesuai Kompetensi alumni yang permintaan dari DU/DI agar ancaman untuk sekolah karena di DU/DI meningkat.
dengan standar yang ketika mengikuti seleksi mengirim alumni untuk DU/DI bisa saja tidak akan ~ Mempersiapkan kompetensi
ditetapkan oleh DU/DI tidak memenuhi standar bekerja disana menerima alumni sekolah lagi, Peserta didik dengan maksimal, baik
membuat sekolah seringkali yang ditetapkan DU/DI begitu pula dengan alumni yang ketika di sekolah maupun dilakukan
mendapatkan permintaan sudah bekerja di DU/DI yang pemantauan ketika praktik kerja
dari DU/DI untuk ternyata kompetensinya tidak industri, sehingga ketika lulus
memberikan Peserta sesuai ekspektasi DU/DI. Peserta didik memiliki kesempatan
didiknya bekerja atau yang besar untuk bekerja di DU/DI
mengikuti seleksi di DU/DI tempat praktik kerja industrinya.
5 Bursa Kerja/ Pengadaan ~ Bursa kerja yang diadakan Seringkali hanya beberapa Bursa kerja dilakukan tidak Kurang serius atau kurang Lebih sering mengadakan bursa
Peluang Kerja bagi sekolah tidak hanya DU/DI alumni yang merespon bursa dengan DU/DI yang menjalin nyamanya alumni bekerja pada kerja, baik dengan perusahaan di
45
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
Alumni dalam bidang pertanian saja, kerja yang ditawarkan oleh kerja sama dan juga tidak suatu perusahaan yang bidang pertanian maupun tidak, serta
tetapi dalam berbagai bidang sekolah, sehingga peluang hanya DU/DI yang bergerak di direkomendasikan oleh sekolah sebisa mungkin membantu para
pekerjaan, tujuannya agar yang besar tidak bidang pertanian, tetapi juga hingga keluar dari pekerjaan alumni yang meminta bantuan
alumni tidak menyumbang dimanfaatkan dengan baik dengan DU/DI yang tidak tanpa disertai alasan yang cukup kepada pihak sekolah untuk
angka pengangguran di oleh alumni. Dengan menjalin kerja sama secara kuat sedikit banyak akan dicarikan lowongan pekerjaan.
Indonesia dan dijadikan juga demikian usaha sekolah resmi dan tidak bergerak di mempengaruhi nama sekolah,
sebagai jenjang karir bagi untuk menekan angka bidang pertanian, sehingga dimana ke depannya bisa
alumni pengangguran di Indonesia dengan demikian dapat membuat alumni lain
~ Sekolah akan membantu tidak berjalan dengan baik. menambah peluang kerja sama dipertimbangkan untuk bekerja
alumni yang meminta baru dengan sekolah dan di industri tersebut.
bantuan kepada sekolah menambah koneksi sekolah.
untuk dicarikan lowongan
pekerjaan
6 Kegiatan Praktik Kerja ~ Kegiatan praktik kerja Jumlah DU/DI yang Melalui kegiatan praktik Penolakan penerimaan Peserta Meningkatkan kesiapan Peserta didik
Industri industri di DU/DI membantu menerima Peserta didik industri, sekolah membuka didik sekolah untuk untuk memenuhi kompetensi industri
sekolah untuk menyiapkan untuk praktik kerja industri peluang untuk membuat melaksanakan praktik industri di melalui praktik kerja industri,
kompetensi Peserta didik yang tidak selalu sama dan industri mempercayai DU/DI kadang kala terjadi. Hal sehingga angka lulusan yang dapat
agar setelah lulus dapat jumlahnya yang tidak sesuai kompetensi yang dimiliki ini disebabkan oleh industri bekerja di industri semakin besar,
memenuhi kualifikasi dengan rencana, membuat Peserta didik sekolah, pertanian yang berproduksi baik di bidang pertanian maupun
kompetensi di DU/DI di sekolah harus bekerja sehingga ketika Peserta didik berdasarkan musim dan juga bukan, sehingga dapat mengurangi
bidang pertanian. kembali untuk melakukan tersebut telah lulus, maka cuaca, sehingga ketika industri angka pengangguran lulusan SMK di
~ Melalui kegiatan praktik penempatan kembali Peserta DU/DI dapat memberikan sedang tidak berproduksi atau Indonesia.
industri banyak Peserta didik didik di DU/DI yjang tawaran pekerjaan kepada sedang menuju akhir produksi,
yang setelah lulus langsung tersedia. Peserta didik tersebut. maka industri akan menolak
ditarik untuk bekerja di Sehingga tingkat kepercayaan Peserta didik yang akan
DU/DI tempat praktik DU/DI akan lulusan sekolah melaksanakan praktik industri.
industrinya, ini membuktikan menjadi semakin meningkat. Dengan demikian pihak sekolah
bahwa kompetensi Peserta harus melakukan perbaikan dari
didik sekolah memenuhi penempatan tempat pratik
kualifikasi perusahaan. industri Peserta didik.
~ Banyaknya Peserta didik
yang memenuhi kualifikasi
kompetensi kerja di DU/DI
membuat pihak DU/DI
mempercayai kompetensi
46
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
Peserta didik lulusan SMKN
PPN Lembang, sehingga
setiap tahunnya meminta
Peserta didik lulusan sekolah
untuk mengikuti seleksi
masuk untuk bekerja di
DU/DI.
47
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
pendidikan tenaga tenaga kependidikan di latar belakang pendidikan luas di luar bidang yang telah kepada pendidik dan tenaga tenaga pendidkan atau pendidik
kependidikan sekolah minimal lulusa tidak linear sehingga perlu dipahami di dunia pendidikan, kependidikan yang tidak linear yang tidak berasal dari bidang yang
SMA/sederajat sehingga skill belajar lagi melalui program akta dengan latar belakang sesuai
sudah bagus. Jika mata pendidikan
pelajaran produktif harus
sesuai dengan latar belakang
pertanian
5 Sertifikat keahlian Tidak semuanya dapat Kegiatan untuk melatih skill Tidak melanjutkan uji sertifikat Mengikuti seluruh rangkaian
Sertifikat keahlian didapat langsung lulus dari uji tenaga pendidik maupun keahlian jika tidak lulus kegiatan agar mendapatkan
dari uji kompetensi bagi sertifikat keahlian pendidik kelulusan saat uji sertifikat keahlian
tenaga pendidik atau sehingga mendapatkan sertifikasi
pendidik
6 Kompetensi kepribadian Adanya pengujian Kondisi saat pandemi belum Peluang bagi pendidik yang Adanya penundaan pelaksanaan Peer teaching dilakukan secara
kompetensi yaitu peer bisa dilaksanakan peer memiliki kompetensi dapat peer teaching online
teaching sehingga teaching bekerja di sekolah
kemampuan pegawai sudah
terjamin
7 Kompetensi profesional Tidak semua guru yang Adanya pembinaan Tidak melanjutkan uji sertifikat Pelaksanaan uji sertifikat dilakukan
Kompetensi profesional tidak lulus tidak profesional, berpeluang meningkatkan keahlian jika tidak lulus bagi seluruh tenaga kependidikan
dapat dilihat dari uji namun ada faktor lain profesionalitas dan pendidik
kompetensi sertifikat
8 Kompetensi sosial Terbentuknya kerjasama/ Tidak menuntup Terjadi hubungan sosial atar Terjadinya miss comuniccation Program pembinaan
kerja tim antar tenaga kemungkinan adanya pegawai
kependidikan dan pendidik miskom
48
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
internet dan kuota, guna diberikan dana oleh Peserta didik sehingga Peserta kependidikan dan pendidik sampai
mendukung pembelajaran pemerintah didik mudah mengakses masa pandemi berakhir
Peserta didik. Biaya ini internet
berasal dari dana pemerintah
yang sudah masuk ke dalam
biaya Bantuan Operasional
Pendidikan (BOP)
2 Biaya pengembangan Program pengembangan Program pengembangan SDM Tidak diadakan program Pembicaraan lebih lanjut mengenai
sumberdaya manusia SDM terhambat karena dapat meningkatkan pengembangan SDM dengan program pengembangan SDm
Biaya pengembangan SDM
kondisi saat ini kompetensi pendidik maupun kondisi pandemi saat ini
bersumber dari dana BOP
tenaga pendidik
3 Biaya modal kerja tetap Pengelolaan sudah Biaya modal tetap dapat Dana BOP dapat memfasilitasi Memaksimalkan pengelolaan biaya
dialokasikan dengan baik memfasilitasi kebutuhan peserta didik modal kerja tetap
Biaya modal kerja tetap
sekolah
bersumber dari dana BOP
4 Biaya pendidikan yang Biaya pendidikan secara Biaya Praktek Industri Mengasah skill peserta didik Orang tua belum mampu Biaya Praktek Industri dibiayai oleh
harus dikeluarkan oleh garis besar berasal dari dana peserta didik ditanggung untuk bekerja di dunia Industri membayar biaya Praktek Industri pemerintah
peserta didik untuk bisa BOP namun biaya Praktek oleh komite dengan biaya
mengikuti pendidikan Industri dikeluarkan oleh yang cukup tinggi
komite
5 Biaya operasi sekolah Gaji pendidik dan tenaga Sebagai dana alokasi biaya Dana alokasi BPO terlalu sedikit Tidak menambah lagi tenaga
meliputi: gaji pendidik Biaya operasi sekolah kependidikan masih relatif BOP untuk menggaji tenaga kependidikan maupun pendidik
dan tenaga kependidikan didapat dari Bantuan kecil kependidikan dan pendidik
serta segala tunjangan Operasional Pendidikan karena kebutuhan yang juga
yang melekat pada gaji (BOP) yang sudah cukup tinggi
dianggarkan oleh pemerintah
6 Biaya operasi sekolah perlu pengembangan Sebagai sarana bagi Peserta Bahan atau peralatan habis pakai Pengelompokan anak sehingga
Biaya bahan dan peralatan
meliputi: bahan atau pengelolaan dana alokasi didik dalam melaksanakan kurang jika harus dibandigkan bahan atau peralatan cukup
habis pakai sepenuhnya
peralatan pendidikan bahan atau peralatan habis praktek dengan jumlah Peserta didik digunakan Peserta didik
berasal dari biaya BOP
habis pakai pakai
pemerintah
49
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
7 Biaya operasi sekolah Dana BOP belum Tidak adanya penggalangan Sarana dan prasarana belum Memaksimalkan pengelolaan biaya
meliputi: biaya operasi mencukupi, contohnya dana dari komite dapat memfasilitasi peserta didik operasional
pendidikan tak langsung untuk biaya operasional air, keseluruhan
berupa daya, air, jasa air bak penampungan masih
telekomunikasi, Seluruh biaya operasional belum cukup untuk
pemeliharaan sarana dan berasal dari dana BOP menampung air
prasarana, uang lembur,
transportasi, konsumsi,
pajak, asuransi, dan lain
sebagainya
14. Kepegawaian
2 kapasitas kepala sekolah Posisi kepala sekolah saat ini Kurang memahami dunia Managemen dapat dilakukan Managemen sekolah sebagai Lebih intensif melalukan koordinasi
dari berbagai sebagai manager pertanian maupun dari sudut pandang dunia luar dunia pertanian kurang dipahami dengan wakasek sehingga
kompetensi pengolahan pertanian, pertanian dan pengolahan dengan baik managemen dapat terkoordinasi
karena saat ini kepala dengan baik
sekolah tidak lagi linier
dengan kependidikannya
3 Kompetensi tenaga tenaga kependidikan sudah Tidak semua tenaga Dapat memahami tugasnya Beberapa hal pekerjaan masih Dilakukan pembekalan kepada
administasi sekolah, bekerja sesuai dengan kependidikan berasal dari walaupun bukan berasal dari belum dipahami tenaga kependidikan guna
tenaga perpustakaan, tugasnya masing-masing jurusan yang linier dengan jurusan yang linear dengan menambah wawasan dan
petugas laboratorium, tugasnya terus belajar kompetensi.
dan petugas teknisi
50
15. Pengelolaan Pendidikan
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO. KOMPONEN
(Strengh) (Weakness) (Opportunity) (Threat) Tindak Lanjut
1 Ketercapaian Visi Misi Sebagian besar visi misi Visi misi belum tercapai Masih dapat mencapai visi Tidak dapat mencapai visi misi Mencapai visi misi sepenuhnya
Sekolah sekolah sudah tercapai, salah sepenuhnya oleh sekolah, misi secara keseluruhan sekolah dikarenan kondisi yang dengan meningkatkan kompetensi
satunya mencetak lulusan salah satunya masih belum namun dengan kerjasama antar harus melaksankan aktivitas Peserta didik melalui Praktik
yang berkompeten di dunia menjalin banyak koneksi staff tenaga kependidikan dan secara oline Industri dan meningkatkan
kerja dengan adanya Praktek dengan DU/DI, dimana Peserta didik yang baik. kompetensi pendidik dan tenaga
Industri yang dilaksanakan Peserta didik belum kependidikan melalui uji kempetensi
oleh Peserta didik mendapatkan tempat
Praktek Industri yang sesuai
kapasitas, sehingga
kompetensi Peserta didik
belum terbentuk secara
maksiml.
2 Perumusan Tujuan Perumusan tujuan sekolah Visi misi belum tercapai Salah satu visi misi yang Visi misi sekolah belum tercapai Perumusan tujuan sekolah terwujud
sekolah untuk mencapai dapat mencapai visi misi 100% tercapai adalah, menghasilkan sepenuhnya dalam waktu dekat secara keseluruhan
visi/misi dalam tujuan jangka pendek, menengah lulusan yang baik melalui
jangka pendek, dan panjang praktek industri yang
menegah, dan panjang dilakukan oleh peserta didik
3 Pengelolaan sarana dan Pengelolaan sarana dan Sarana dan prasarana saat Dengan adanya pengelolaan Kurang memfasilitasi peserta Memaksimalkan pengelolaan sarana
prasarana prasarana saat ini ini tidak digunakan secara biaya sarana dan prasarana didik dan prasarana
dialokasikan pada biaya maksimal, dikarenakan setidaknya dapat memfasilitasi
51
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
internet dan kuota, guna pembelajaran yang peserta didik
mendukung pembelajaran dilakukan secara online
NO. KOMPONEN Peserta didik. Pengelolaan
sarana prasarana sudah
dikelola oleh divisinya
sehingga semua biaya
teralokasi
4 Pelaksanaan Kegiatan Kegiatan kulikuler, kokuriler Pelaksanaan kulikuler, Belum adanya peluang Pemberhentian pelakasaan Belum ada rencana pelaksanaan
Sekolah (Kurikuler, dan ekstrakulikuler menjadi kokurikuler dan pelakasanaan kulikuler, kulikuler, kokulikuler dan secara onlie dari ketiga kegiatan
Kokurikuler, media Peserta didik untuk ekstrakulikuler sepenuhnya kokurikuler dan ekstrakulikuler tidak dapat tersebut
Ekstrakurikuler) berkembang diluar kegiatan diberhentikan pun tidak ekstrakulikuler secara online dipastikan waktunya
akademik dilaksanakan secara online maupun offline
5 Keikutsertaan komite Pembiayaan sekolah yang Kondisi ekonomi komite Dengan adanya rapat antar Ketidak mampuan komite untuk Selalu diadakannya rapat antar
dalam pengelolaan biaya mengikutsertakan komite yang lebih dominan komite sekolah dan pihak ikut serta dalam pembiayaan komite sekolah dan piha sekolah,
sekolah untuk kegiatan pembiayaan menengah kebawah sekolah menjadi peluang bagi sekolah sehingga berujung pada walaupun harus dilakukan secara
Praktik Industri, biaya menjadikan adanya keluhan komite untuk berpendapat dan putus sekolah online
perpisahan, biaya seragam dari komite itu sendiri mendengar dari berbagai pihak
dan biaya lain diluar biaya
BOP
6 Pelaporan biaya sekolah Pelaporan dilakukan saat Pelaporan biaya sekolah Pelaporan biaya dialokasikan Pelaporan biaya sekolah secara Pencatatan laporan biaya sekolah
pelaksanaan progam evaluasi rumit sesuai alokasi dana online belum dapat dipahami dengan rapih
diri sekolah
7 Program evaluasai diri Program yang dilakukan Pelaksanaan evaluasi diri Berpeluang manipulasi data Waktu pelaksanaan evaluasi Persiapan perencanaan evaluasi
sekolah setiap 1 tahun sekali, guna sekolah membutuhkan apabila evaluasi sekolah sekolah lebih lama dikarenakan sekolah harus dilakukan secara
memaparkan hasil kegiatan persiapan pengumpulan data dilakukan secara online dilakukan secara online benar
yang dilakukan oleh sekolah, yang cukup rumit apabila
memperbaiki sistem sekolah dilaksanakan secara online
dan merencanakan hal-hal
yang baik untuk dilakukan
kedepannya
52
Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Rencana
NO.
8 KOMPONEN
Program Akreditasi Program akreditasi sekolah Pelaksanaan yang rumit dan Keinginan memperbaiki Tidak dapat mempetahankan Pengumpulan data dilakukan secara
Sekolah merupakan program yang pelaksanaan yang sekolah dan mempertahankan akreditasi sekolah, hingga berkala, guna menghindari
dilakukan setiap 4 tahun memerlukan persiapan yang akreditasi sekolah adanya pencabutan biaya BOP penumpukan
sekali dengan tujuan untuk cukup apabila kualitas sekolah
menilai sekolah menurun
9 Sistem informasi dan Sistem infromasi dan Sistem infromasi dan Informasi dapat tercatat Secara keseluruhan sistem Manajemen dilaksanakan secara
manajemen manajemen merakap data- manajemen dilaksanakan dengan rapi informasi dan manajemen sudah online
data sekolah oleh tenaga kependidikan baik
2 Bencana Non Alam Adanya dana bantuan kuota Masih ada beberapa Peserta Teknologi dapat menjadi Teknologi dan fasilitas kuota Masih terus berupaya memberikan
(Gagal Teknologi, Gagal untuk Peserta didik dan didik yang belum media konflik sosial yang tidak dimanfaatkan dengan baik fasilitas kuota kepada Peserta didik
Modernisasi, tenaga pendidikan menjadi mempunyai Handphone terjadi antar Peserta didik atau oleh Peserta didik atau tenaga agar menghindari terjadinya gaptek
Epidemi/Pandemi, kekuatan sehingga semua sehingga masih belum bisa staff tenaga kependidikan kependidikan dan gagal moderenisasi. Untuk
Wabah Penyakit, dll.) pihak sekolah dapat mengakses internet tenaga kependidikan diharapkan
mengakses teknologi dan meskipun sudah diberikan menjadi syarat utama memahami
tidak akan terjadi gaptek bantuan oleh sekolah. teknologi apabila menerima pegawai
baru.
3 Bencana Sosial (Konflik Dengan adanya mentoring Mentoring tidak dapat Masih dapat peluang terjadi Dengan kondisi aktivitas yang Terus memantau sikap Peserta didik,
sosial antar kelompok dengan kepala tenaga dilakukan secara langsung bencana sosial pada Peserta dilakukan secara online, masih tenaga pendidik atau pendidik
atau Komunitas adiministasi dapat dengan Peserta didik. didik dan staff kependidikan mungkin terjadi konfik antar dengan cara monitoring agar tidak
masyarakat, teror, dll.) mengurangi konflik yang yang tidak dapat terkontrol Peserta didik atau staff terjadi konflik
53
terjadi pada Peserta didik oleh kepala tenaga kependidikan, sehingga tidak
ataupun staff tenaga administrasi dapat dikontrol oleh tenaga
kependidikan administrasi
54
C. Analisis Kondisi Lingkungan Satuan Pendidikan
KONDISI RIIL RENCANA
N KOMPON KESENJANG
KONDISI IDEAL TINDAK
O EN PELUANG TANTANGAN AN
LANJUT
1. Komite Komite Sekolah Komite sekolah Komite Sekolah Komite Sekolah Mengundang
Sekolah berperan sebagai : memiliki belum semua belum berperan unsur komite
1. Pemberi potensi sebagai berperan sesuai dengan sekolah yang
pertimbangan nara sumber sebagaimana peran dan berpotensi sebagai
2. Pendukung dalam mestinya. fungsinya. nara sumber dalam
pemikiran dan peningkatan Isu dan peningkatan mutu
finansial mutu sekolah. peraturan daerah Sekolah butuh sekolah
3. Pengontrol tentang dana dan
transparansi Komite Sekolah pendidikan komite dapat Mengundang
dan memiliki gratis kadang menanggulangi unsur Pemerintah
akuntabilitas potensi menjadi kendala nya tetapi daerah untuk
4. Mediator membantu partisipasi kebijakan membantu
antara sekolah dalam masyarakat. daerah mensukseskan
pemerintah dan memenuhi menghendaki program sekolah.
masyarakat sarana prasarana hal yang
yang dibutuhkan berbeda. Memberikan
Fungsi Komite dengan Sosialisasi
Sekolah : menggalang Program-program
1. Ko dana dari sekolah melalui
mitmen mutu masyarakat. Rapat dengan
pendidikan. Orang Tua yang
2. Me difasilitasi oleh
lakukan Komite Sekolah.
kerjasama
3. Me
nampung
aspirasi
4. Me
mberikan
masukan dan
rekomendasi.
5. Me
ndorong
partisipasi.
6. Me
nggalang dana.
7. Me
lakukan
evaluasi.
2. Dunia Setiap dunia usaha Keberadaan Kepedulian Perusahaan Menjalin kerja-
Usaha/ harus memiliki DU/DI di DU/DI untuk memiliki sama untuk
Dunia kepedulian terhadap sekitar sekolah mendukung tanggungjawab mendukung
Industri lingkungan cukup banyak. program- sosial terhadap program sekolah
sekitarnya termasuk program sekolah sekolah yang dengan
institusi pendidikan masih rendah. ada di perusahaan yang
atau sekolah. lingkungannya. ada.
Melalui program Meningkatkan
Corpurete Sosial Partisipasi
Responsibilite DU/DI diluar
(CSR) atau bidang pertanian
tanggung jawab (yang telah
perusahaan. bekerjasama
dalam
Akandemik)
untuk
mensponsori
kegiatan sekolah
yang bersifat
Non-Akademik
seperti misalnya
kegiatan-
kegiatan bakti
sosial, pentas
55
KONDISI RIIL RENCANA
N KOMPON KESENJANG
KONDISI IDEAL seni, dll masih TINDAK
O EN AN
rendah. LANJUT
3. Dinas Dinas pendidikan Sekolah dapat Dengan Arus informasi Selalu menjalin
Pendidikan banyak secara proaktif banyaknya peluang dari komunikasi antara
memberikan jemput bola SMA dan SMK dinas dengan dinas dengan
peluang untuk terhadap yang dikelola sekolah masih sekolah untuk
upaya peningkatan program oleh Pemerintah belum lancar. menangkap
mutu sekolah. pengembangan Daerah dalam Bantuan peluang yang
sekolah. hal ini Dinas Pengembangan dapat
Pendidikan, lebih banyak dimanfaatkan oleh
semakin sulit langsung dari sekolah.
untuk Pemerintah
mendapatkan Pusat melalui Mengajukan
perhatian jika Direktorat berbagai program
sekolah tidak Pembinaan yang dapat
memiliki SMK maupun mengembangkan
keunggulan dan Direktorat prestasi sekolah.
prestasi Jendral
Pendidikan
Vokasi serta
Kemeterian
Pertanian
4. Assosiasi Memfasilitasi Nasib guru Organisasi Antara yang Adanya
Profesi kebutuhan guru dapat profesi belum diperjuangkan komunikasi antara
dalam diperjuangkan sepenuhnya oleh organisasi sekolah dengan
meningkatkan oleh organisasi mengakomodir profesi dan organisasi profesi
kompetensi profesi. tuntutan tuntutan tenaga
profesional. kebutuhan pendidik dan
Organisasi tenaga kependidikan
Selalu profesi dapat kependidikan masih cukup
memperjuangkan Memperjuangka dan pendidik. jauh.
tuntutan kebutuhan n upaya
guru baik peningkatan
kesejahteraan mutu
maupun profesional.
perlindungan
hukum. Organisasi
profesi dapat
memperjuangka
n upaya
perlindungan
hukum bagi
guru.
56
Tercapainya tujuan pendidikan nasional sangat ditentukan oleh sistem pendidikan
yang diterapkan di sekolah-sekolah yang secara langsung mendidik dan membina Peserta
didik. Peningkatan mutu pendidikan perlu diupayakan melalui sistem pengelolaan yang
terpadu dan tepat sasaran. Oleh karena itu berbagai cara harus ditempuh baik melalui faktor
internal dan faktor eksternal.
Demikian analisis konteks Kurikulum SMK Negeri Pertanian Pembangunan
Lembang tahun pelajaran 2020/2021 ini telah disusun dengan usaha dan bantuan serta
bimbingan semua puhak yang peduli akan kemajuan mutu pendidikan khususnya
penyelenggaraan Pendidikan di SMK Negeri Pertanian Pembangunan Lembang Kabupaten
Bandung Barat. Semoga pelaksanaan dan penerapan Kurikulum di Sekolah kami ni dapat
terwujud dengan baik sehingga visi, misi, dan tujuan Sekolah dapat tercapai. Tentunya
semua tidak akan terlaksana dengan baik tanpa dukungan dan kerja keras penuh tanggung
jawab dari para pendidik dan tenaga kependidikan untuk menerapkan kurikulum ini.
Akhirnya semoga Analisis Konteks Kurikulum SMK Negeri Pertanian
Pembangunan Lembang ini bermanfaat, khususnya bagi kegiatan persekolahan. Kami
menyadari masih banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran sangat dibutuhkan demi perbaikan di masa yang akan datang.
Semoga Alloh SWT senantiasa membimbing dan meridhoi segala aktifitas kita.
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
57