Anda di halaman 1dari 31

Green Place for Srikandi 2012

PROPOSAL
GREEN PLACE FOR SRIKANDI
Taman Perumahan Srikandi Jalan Comal Kelurahan Bunulrejo
Kecamatan Blimbing Kota Malang Jawa Timur
A. Latar Belakang
Menurut Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang,
maka pengertian Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah area memanjang/jalur
dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat
tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja
ditanam. Proporsi ruang terbuka hijau disuatu kota paling sedikit adalah 30% yang
terdiri dari 20% RTH publik dan 10% RTH privat.
Berdasarkan evaluasi Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) tahun
2010, dijelaskan bahwa tingkat deviasi pembangunan Kota Malang tergolong
cukup tinggi. Prosentase deviasi pertumbuhan penduduk Kota Malang 15% dari
yang direncanakan, sedangkan secara kualitatif terjadi deviasi implementasi
pembangunan dari perencanaan (terutama terjadi pada lahan-lahan konservasi dan
ruang terbuka hijau kota). Tercatat oleh Pemerintah Kota Malang (Bappeko,
2007) bahwa jumlah ruang terbuka hijau publik di Kota Malang meliputi, hutan
kota (71,6 ha), taman yang dikelola masyarakat (2,8 ha), dan jalur hijau yang
dikelola Dinas Pertamanan (14,1 ha). Oleh karena itu perlu adanya pelestarian
ruang terbuka tersebut agar dapat mengimbangi pertumbuhan penduduk di Kota
Malang.
Pertumbuhan penduduk yang tinggi mengakibatkan tingginya kebutuhan
untuk tempat tinggal. Keadaan tersebut berbanding terbalik dengan semakin
berkurangnya lahan yang sesuai untuk peruntukan kawasan permukiman,
sehingga berdampak pula pada berkurangnya lahan terbuka hijau.
Pada daerah tapak perencanaan yang bertempat di Kota Malang,
Kecamatan Blimbing, Kelurahan Bunulrejo di dalam lingkungan perumahan
srikandi yang bernama taman comal direncanakan untuk kedepannya
dimanfaatkan sebagai taman yang mengakomodasi kegiatan masyarakat
sekitarnya yang sebagian besar merupakan lansia dan anak-anak. Pada
perencanaan ruang terbuka hijau yang akan diterapkan pada lingkungan

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 1
Green Place for Srikandi 2012

perumahan, maka ruang terbuka tersebut harus dapat menampung kegiatan warga
dengan desain yang tidak membahayakan penduduk seperti misalnya desain yang
menggunakan permukaan lantai licin atau bahan-bahan yang berujung tajam.
Fakta yang terdapat pada daerah tapak perencanaan yakni tanaman yang
ditanam di taman tersebut tidak terawat, banyak pohon yang asli dari taman
tersebut menjadi kering karena jarang dilakukan penyiraman air, hanya tanaman
yang tumbuh dan berdekatan dengan rumah warga saja yang mendapatkan air
cukup atau terawat dengan baik.
Dengan alasan dan fakta-fakta yang telah disebutkan diatas maka tujuan
utama dari perencanaan yang ada di taman comal tersebut adalah mengakomodir
kegiatan warga yang sudah cukup baik dengan menambahkan perbaikan-
perbaikan fasilitas yang ada maupun menambahkan dan menganalisis penggunaan
taman hingga saat ini oleh warga sekitar. Dengan begitu dapat diperoleh
persetujuan rencana desain dari masyarakat sekitar dan juga masyarakat dapat
diberdayakan dengan cara ikut membantu, mendukung dan juga merawat taman
comal tersebut dengan baik karena merasa memiliki taman tersebut bersama-
sama.
B. Gambaran Umum Tapak
Gambaran umum daerah perencanaan tapak ruang terbuka hijau yakni
terltak di Kota Malang, Kecamatan Blimbing dan di Kelurahan Bunulrejo, karena
taman yang dipilih adalah taman lingkungan maka taman yang bernama taman
comal tersebut juga terletak di dalam permukiman warga yaitu tepatnya di
Perumahan Srikandi. Penggunaannya sebagian besar oleh anak kecil, orang
dewasa dan juga lansia. Yang diakomodasi dari daerah tapak yakni aktivitas
kegiatan warga sekitar dan juga kecenderungan pemakaian lahan taman tersebut.
Luas yang dimiliki oleh daerah perencanaan tapak yakni seluas 1920 meter
persegi dengan rincian lebar adalah ±32 meter persegi dan panjang ±60 meter
persegi. Luas ini yang digunakan untuk lapangan voli dan senam lansia yakni
seluas ±200 meter persegi, sedangkan yang disebelah lapangan senam lapangan
multifungsi yang memiliki luas ±200 meter persegi, dengan begitu luas sisa yang
ada di dalam perencanaan tapak adalah ±1520 meter persegi. Perencanaan tapak
di taman comal ini lebih ditekankan pada daerah yang belum terbangun dan tidak

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 2
Green Place for Srikandi 2012

terawat, maka lapangan senam hanya akan ditambahkan lampu penerangan dan
pengecatan ulang saja, sedangkan dengan lahan yang belum terbangun maka akan
ditambahkan vegetasi dan elemen-elemen pelengkap maupun infrastruktur yang
menunjang aktivitas warga sekitar di dalam taman comal tersebut (tempat duduk,
meja, ayunan, pohon, bunga, dan lain-lain).
Delineasi wilayah perencanaan tapak yang akan di desain yaitu samping
kanan, kiri, depan, belakang taman comal berupa drainase kering yang tidak
terpakai, drainase tersebut melingkar mengelilingi daerah perencanaan tapak,
kemudian berbatasan dengan jalan lingkungan yang memutar mengelilingi daerah
tapak kemudian setelah jalan akan ada permukiman warga yang juga sama
mengelilingi taman dengan pohon-pohon rindang disekitar permukiman. Lebar
jalan yang berada diantara rumah warga dengan taman comal seluas ± 3 meter.

Gambar Masyarakat menggunakan taman sebagai tempat olahraga (senam lansia)

C. Identifikasi Potensi dan Masalah


Identifikasi potensi dan masalah yang berada di wilayah perencanaan akan
dijelaskan sesuai dengan kondisi eksisting setelah dilakukan survey ke daerah
tersebut. Potensi yang ada di daerah perencanaan tapak yakni:
1. Lapangan serbaguna yang berfungsi sebagai tempat bermain untuk
anak-anak dan juga dapat ditempati oleh kegiatan olahraga seperti
olahraga voli
2. Lapangan senam yakni yang selama ini dimanfaatkan sebagai tempat
untuk menampung aktivitas warga berupa senam osteoporosis dan
juga senam jantung dengan pelaksanaan rutin (pukul 05.00 pagi di
hari selasa, kamis, sabtu)
Jalan Comal Perumahan Srikandi
Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 3
Green Place for Srikandi 2012

3. Terdapat minat dan kemauan warga untuk menanam vegetasi yang


dapat dimanfaatkan oleh lingkungan sekitarnya (sebagai fungsi
estetika, ekologi maupun fingsi kerindangan/ peneduh)
4. Terdapat warga yang aktif dalam melakukan diskusi dan memberikan
saran-saran yang harus ada di daerah perencanaan tapak sesuai dengan
keinginan dan kebutuhan warga sekitar.
5. Kesediaan dan jiwa gotong royong warga untuk membantu
penyelesaian ruang terbuka hijau, terlihat dari aktifnya warga dengan
menanam sendiri pohon-pohon dan vegetasi lain untuk mendukung
keasrian lingkungan ruang terbuka hijau.
Masalah yang ada sesuai dengan eksisting lokasi untuk membantu
menentukan desain tapak yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, yakni:
1. Drainase di sekelilingi daerah perencanaan tapak merupakan drainase
yang tidak aktif karena banyak terdapat sampah daun kering dan juga
sebagian drainase rusak karena sudah tak terawat.
2. Terdapat banyak sampah di daerah tapak, banyak daun kering dan
sering digunakan sebagai tempat pembakaran sampah.
3. Belum adanya fasilitas yang digunakan untuk mengakomodasi
kebutuhan warga (ditekankan pada lansia dan anak-anak).
4. Taman kurang menarik dan tidak ada vegetasi berupa bunga yang
berwarna-warni.
5. Jalan setapak dan kondisi tapak yang tidak terawat karena jarang
digunakan sebagai tempat yang semestinya, hanya digunakan sebagai
tempat senam saja.
D. Bentuk Pelibatan Aktor (Participatory Planning)
Aktor yang terlibat dalam pembuatan Taman ini, adalah Pemerintah,
Stakeholder, Perangkat RW, dan Masyarakat.
1. Pemerintah yang terkait adalah Dinas PU dan Pertamanan, Kota
Malang yang berperan sangat besar dalam perealisasian taman, yaitu
memberikan dana demi terealisasinya taman tersebut sebagai
pemenuhan kebutuhan RTH di Kota Malang.

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 4
Green Place for Srikandi 2012

2. Stakeholder, berperan dalam pengambilan keputusan dan desain


taman agar taman yang tercipta dapat sesuai dengan apa yang
dibutuhkan dan yang telah penduduk aspirasikan kepada Ketua RW.
3. Perangkat RW yang terkait hal ini adalah Ketua RW Bapak Wahyu.
Beliau berperan aktif dalam pengumpulan aspirasi para penduduk
tentang kebutuhan-kebutuhan pelengkap di rencana tapak tersebut.
4. Masyarakat yang dimaksud adalah para penduduk di Perumahan
Srikandi. Para penduduk berperan sebagai partisipator dalam
pembuatan ataupun dalam perawatannya.
a. Fase Konstruksi
Dalam pembuatan taman para penduduk bertugas pada penanaman
bibit tanaman hias seperti penanaman rumput, dan tanaman hias
lainnya dalam bentuk acara kerja bakti dan di pandu oleh
stakeholder yang bersangkutan. Kegiatan ini dapat dikordinasikan
dengan para remaja karang taruna setempat untuk membuat acara
ini lebih menarik atau sebagai pesta pembukaan taman srikandi.
b. Fase Perawatan
Dalam perawatan, penduduk diarahkan agar mengadakan kerja
bakti rutin untuk merawat taman setiap 2 atau 3 bulan sekali.
Pemilihan jenis vegetasi juga menjadi pertimbangan agar perawatan taman
lebih praktis dan mudah, karena perlu diketahui bahwa Perumahan Srikandi,
memiliki penduduk dengan mata pencaharian yang bervariasi.
E. Dampak Pengembangan Tapak terhadap Masyarakat
Taman di Perumahan Srikandi telah menjadi bagian dari masyarakat
Perumahan Srikandi, meskipun tidak semua zona di taman dapat dimanfaatkan
oleh masyarakat. Agar taman di Perumahan Srikandi dapat seutuhnya bermanfaat
bagi masyarakat, maka diperlukan suatu rencana pengembangan potensi-potensi
yang terdapat di taman tersebut.
Pengembangan Taman Perumahan Srikandi bertujuan untuk
mengakomodir kebutuhan-kebutuhan masyarakat sekitarnya, agar taman tersebut
dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Salah satu konsep pengembangan dari
taman ini adalah tetap mempertahankan lokasi untuk senam yang dilakukan oleh

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 5
Green Place for Srikandi 2012

penduduk usia lanjut setiap 3 kali dalam seminggu serta menyediakan jalur terapi
bagi penduduk usia lanjut. Selain itu karena penduduk kelompok anak-anak juga
mendominasi Perumahan Srikandi maka pengembangan yang dilakukan juga akan
menyediakan kegiatan bermain yang saat ini tidak tersedia di Taman Perumahan
Srikandi.
Pengembangan Taman Perumahan Srikandi meskipun lebih
mengakomodir kegiatan anak-anak dan usia lanjut namun tidak membatasi akses
bagi kegiatan remaja dan orang dewasa. Salah satu upayanya adalah penyediaan
bangku taman untuk tempat interaksi serta iklim taman yang asri, sehingga
penduduk yang lain dapat menikmatinya.
F. Dampak Pengembangan Tapak terhadap Lingkungan
Topik yang di usung dalam pengembangan tapak di Taman Comal
Perumahan Srikandi yakni Green Place For Srikandi, dengan topik itu diharapkan
Taman Comal menjadi taman yang hijau tidak hanya dilihat mata namun memiliki
siklus hijau yang berkaitan dengan lingkungan sekitar tapak.
Pengembangan di Taman Comal tentunya memberi dampak terhadap
lingkungan, dimana pengembangan merupakan salah satu proses dari pengelolaan
lingkungan hidup. Pengelolaan lingkungan hidup merupakan upaya terpadu untuk
melestarikan fungsi lingkungan hidup yang meliputi kebijaksanaan penataan,
pemanfaatan, pengembangan, pemeliharaan, pemulihan, pengendalian lingkungan
hidup. Proses pengelolaan lingkungan hidup tersebut diselenggarakan dengan
mempertimbangkan manfaat yang akan dirasakan, sehingga tujuan dari
pengelolaan lingkungan adalah untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.
Dampak pengembangan Taman Comal terhadap lingkungan dapat
diidentifikasi sebagai berikut:
1. Menjadikan Taman Comal lebih asri dikarenakan pengembangan atas
vegetasi berdampak pada estetika lingkungan.
2. Pengembangan Taman Comal tidak hanya menghijaukan namun juga
memberi perhatian lebih terhadap biota yang ada di Taman Comal dengan
pembuatan Lubang Resapan Biopori .
3. Pengembangan Taman Comal juga menerapkan teknologi yang ramah
terhadap lingkungan dilihat dari penggunaan produk lampu LED dengan

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 6
Green Place for Srikandi 2012

menggunakan listrik PLN. Asumsi tersebut didasari lampu LED memiliki


efisiensi lebih banyak dibandingkan dengan lampu jenis lainnya sehingga
menekan pemanasan global.
G. Rencana Pengembangan Tapak
Tahap persiapan pada rencana pengembangan tapak pada Perumahan
Srikandi ini antara lain:
1. Permohonan ijin kepada Dinas PU Kota Malang yang berkaitan
dengan kepengurusan tapak;
2. Penentuan lokasi tapak yang sesuai dengan saran Dinas PU Kota
Malang dikarenakan kegiatan ini ditujukan mengembangkan ruang
terbuka yang belum berfungsi secara optimal;
3. Survei lokasi
a. Mengidentifikasi kondisi eksisting wilayah tapak,
b. Mengidentifikasi keterkaitan fungsi tapak dengan aktivitas
masyarakatnya,
c. Mengidentifikasi sejarah ruang terbuka tersebut,
d. Mengidentifikasi potensi dan masalah yang ada di dalam tapak
yang akan direncanakan,
e. Untuk mengetahui seberapa jauh minat masyarakat untuk
membantu mendukung perbaikan kembali ruang terbuka yang
sudah tidak terawat tersebut,
4. Survei ekologi (vegetasi, penghijauan, lingkungan kehidupan di luar
manusia)
a. Untuk mengetahui tanaman-tanaman apa yang cocok dan dapat di
tanam oleh masyarakat sesuai dengan lokasi,
b. Untuk mengetahui kemampuan lahan disesuaikan dengan vegetasi
yang berada di sekitarnya,
c. Untuk mengetahui tanaman apa saja yang memiliki kegunaan dan
fungsi bagi masyarakat sekitar,
d. Untuk mengetahui, seberapa besar minat masyarakat untuk mau
merawat dan menanam vegetasi di sekitar maupun di dalam ruang
terbuka hijau,

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 7
Green Place for Srikandi 2012

e. Untuk mengetahui suasana dan lingkungan eksisting (seperti


hewan: burung, capung, dan lain-lain)
f. Untuk mengetahui perbaikan dan inovasi apa saja yang akan dapat
diterapkan pada daerah tapak guna membantu mewujudkan
lingkungan ruang terbuka hijau secara berkelanjutan (misalnya:
lubang biopori, penggunaan lampu hemat energi, dan lain-lain)
5. Survei Estetika (keindahan)
a. Untuk penentuan bunga apa yang cocok untuk kawasan tapak
tersebut (yang dapat memberikan warna cerah dan indah);
b. Untuk penataan taman yang bagaimana agar dapat tetap bersinergi
dengan penggunaan masyarakat yang sebagian besar lansia dan
anak-anak; dan
c. Untuk memperkirakan segala kemungkinan-kemungkinan dari
peletakan suatu atribut taman yang aman dan nyaman saat
digunakan.
Pada tahap pelaksanaan akan lebih banyak melibatkan masyarakat sekitar
perumahan dikarenakan partisipasi yang baik akan membantu untuk menciptakan
taman yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat disekitarnya, pada tahap
pelaksanaan ini dapat di jelaskan sebagai berikut:
1. Pelaksanaan akan melibatkan partisipasi masyarakat sekitar
perumahan srikandi tersebut, sudah didiskusikan dengan warga
setempat bahwa mereka akan ikut turun tangan membantu
penyelesaian rencana ruang terbuka hijau;
2. Pelaksanaan membutuhkan dana kurang lebih Rp 24.455.000,-.
Pelaksanaan juga akan melibatkan 1 tukang dan 2 pekerja kuli, serta
bantuan dari masyarakat Perumahan Srikandi;
3. Pertama yang akan direalisasikan adalah pemasangan paving block
untuk jalan setapak yang akan dipasang di bagian belakang taman,
kemudian untuk bagian depan taman yang berdekatan dengan
lapangan sebagai lokasi senam lansia akan dipasang batu kerikil
khusus yang berguna untuk terapi kesehatan;

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 8
Green Place for Srikandi 2012

4. Kemudian dilanjutkan untuk pemasangan vegetasi disekitar taman,


yakni menanam rumput yang rencananya akan ditanam di bagian
belakang taman karena nantinya bagian tersebut akan dipergunakan
sebagai sarana bersantai dan rekreasi, dan yang bagian depan
digunakan untuk berolahraga;
5. Setelah pemasangan vegetasi berupa rumput-rumputan, dilakukan
penanaman bunga dan pohon yang rencananya akan ditanam disekitar
taman (memutari taman) dan bagian belakang taman juga akan diisi
bunga bugenvil dan juga bunga sepatu. Untuk pohon akan digunakan
pohon yang bermanfaat bagi masyarakat sekitar yakni pohon nangka
dan mangga yang secara eksisting pohon tersebut sudah terdapat di
kawasan taman;
6. Dilanjutkan dengan pemasangan bangku-bangku taman dan juga
beberapa ayunan untuk sarana rekreasi bagi anak-anak dan juga
tempat bersantai bagi warga sekitar;
7. Dilanjutkan dengan pembersihan selokan (drainase) yang mengelilingi
taman kemudian dilanjutkan dengan pembuatan biopori disekitar
taman yang berguna untuk penyerapan air yang nanti akan melimpas
atau tidak tertampun di dalam tanah, jadi dapat meminimalisir banjir
dikawasan tersebut;
8. Kemudian dilanjutkan dengan pemberian rumah burung di tengah
lokasi tapak, yang rencananya rumah burung tersebut akan diisi
dengan burung dara dan merpati agar dapat memberikan kesan hidup
pada taman tersebut, dan agar penduduk maupun anak-anak dapat
bersantai dengan memberi makan burung;
9. Kemudian pemasangan kran air dan juga rotary sprinkle yang
nantinya akan digunakan untuk menyirami vegetasi yang ada di dalam
taman, rotary sprinkle dipasang dengan menggunakan cara
menghubungkan kran air dengan pipa khusus yang berukuran sama
dengan input yang dimiliki rotary sprinkle, dan pemasangan sprinkle
rencananya akan ditempatkan pada pojok kanan dan kiri pada taman

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 9
Green Place for Srikandi 2012

bagian belakang. Untuk air akan menggunakan air PDAM yang


dihubungkan dengan perumahan tersebut; dan
10. Kemudian pemasangan infrastruktur berupa lampu taman rencananya
akan dipasang dipinggir taman dan tengah taman, lampu taman
direncanakan akan menggunakan lampu yang tinggi dan terang,
spesifikasi lampu akan menggunakan lampu jenis LED yang dapat
menghemat banyak biaya pengeluaran untuk listrik, dan listrik akan
disambungkan pada PLN perumahan tersebut.
Pada tahap pengelolaan awal, yang perlu diperhatikan disini adalah
kerjasama yang baik dengan masyarakat sekitar untuk dapat termotovasi merawat
dan menjaga segala yang sudah ada di lingkungan taman tersebut. Pengelolaan
dapat dilakukan pada infrastruktur berupa lampu, kran air, rotary sprinkle, jalan
setapak, kursi, meja, ayunan. Pengelolaan tersebut dapat dijelaskan sebagai
berikut:
1. Lampu taman: lampu taman harus dikelola dengan baik, bekerjasama
untuk mejaga dan merawat lampu taman agar tetap dalam kondisi
baik. Jika lampu LED mati wajib mengganti dan masyarakat juga
harus bertanggung jawab untuk mematikan maupun menyalakan
lampu taman,
2. Kran air: masyarakat bekerjasama dengan baik untuk merawat dan
menjaga tetap berfungsinya kran air yang terdapat di taman tersebut,
melakukan rutinitas secara bergiliran untuk menyalakan dan
mematikan kran setiap 2 kali sehari yaitu pada pagi dan sore hari
dikarenakan kran air telah tersambung dengan sprinkle yang berada di
tengah taman dan berguna untuk menyirami tanaman di sekitarnya,
Menyalakan kran air untuk kegiatan penyiraman sprinkle dilakukan
dengan lama 15 menit setiap pagi dan sore hari.
3. Paving block jalan setapak: Paving block dapat dibersihkan setiap
hari, pada pagi dan sore hari untuk menghindari kotoran, pengelolaan
tersebut dapat dilakukan dengan cara menyapu bagian permukaan
paving block tersebut, jika terdapat lumut sebaiknya warga bergotong

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 10
Green Place for Srikandi 2012

royong untuk bersama-sama menyikat permukaan paving yang


terkena lumut agar tidak licin,
4. Rotary Sprinkle: pemeriksaan berkala pada rotary sprinkle dapat
dilakukan oleh warga sekitar dikarenakan menghindari kerusakan
rotary sprinkle oleh tangan anak-anak yang dapat merusak alat
tersebut,
5. Kursi dan meja: peletakan kursi dan meja yang menggunakan bata dan
semen tersebut memang harganya lumayan mahal tetapi dapat
bertahan dalam jangka waktu lama daripada penggunaan kayu untuk
kursi, pengelolaan yang dilakukan pada kursi dan meja tidak terlalu
banyak, perawatan dapat dalam bentuk menyikat jika terdapat lumut
seperti yang dilakukan pada paving block,
6. Ayunan: perawatan ayunan dapat dilakukan dengan menggunakan
ayunan dengan benar agar tidak merusak ayunan tersebut, kemudian
jika ayunan yang terbuat dari besi tersebut warnanya mengelupas
dapat dilakukan pengecatan ulang khusus untuk cat besi. Hal tersebut
dapat dilakukan oleh masyarakat dikarenakan telah memiliki tanggung
jawa karena ikut menggunakan dan memiliki taman tersebut.
7. Batu refleksi: batu refleksi rentan sekali terkena kotoran berupa lumut
dan pasir-pasir, cara perawatan dan pengelolaan yang dapat dilakukan
yakni dengan menyikat seperti yang dapat dilakukan pada jalan
setapat dan juga kursi dan meja, dan juga berpasir atau berdebu dapat
disapu,
8. Air terjun buatan: air terjun buatan terbuat dari campuran batu dan
semen yang nantinya akan mengalir kebawah dan mengisi kolam
dibawahnya, di dalam kolam akan terdapat ikan yang dapat menjadi
atraksi bagi warga. Pengelolaan dapat dilakukan yakni dengan cara
memberi ikan yang berguna untuk memakan bibit nyamuk dan lumut,
untuk jenis ikan dipertimbangkan berdasarkan kebutuhan dan estetika
(ikan sakarmut, ikan koki, dan lain-lain)

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 11
Green Place for Srikandi 2012

Pada tahap pengelolaan yang dilakukan untuk vegetasi dalam taman yakni
yang berupa pohon, rumput gajah kecil, dan juga bunga-bunga. Pengelolaan yang
dapat dilakukan yakni:
1. Bunga dan rumput: Pengelolaan yang dapat dilakukan yakni
partisipasi warga/ masyarakat untuk menyirami bunga-bunga dan
rumput yang terdapat di dalam taman tersebut, penyiraman juga dapat
dilakukan dengan mudah yakni warga dapat menyalakan kran air dan
dengan otomatis rotary sprinkle bergerak memutar menyirami
sekitarnya, Jika terdapat bunga yang layu seharusnya segera
dibersihkan agar tidak membuat kotor taman tersbut,
2. Pohon: Pengelolaan untuk pohon yang berbuah pada lingkungan
taman tersebut yakni dapat menyirami pohon tersebut dengan rutin,
penyiraman tersebut dapat dilakukan oleh masyarakat sekitar yang
memiliki selang, dikarenakan pohon yang ada terletak dipinggir taman
yang jaraknya berdekatan dengan rumah warga di samping-samping
taman. Untuk daun-daun yang berguguran dapat dilakukan
pembersihan setiap harinya oleh warga, warga sekitar dapat bergiliran
maupun bersama-sama menjaga kebersihan taman tersebut.
H. Konsep Rencana
1. Paving Blok
Untuk jalan setapak yang akan dibangun pada taman comal di
perumahan srikandi akan memilih menggunakan paving block.
Pemilihan penggunaan paving block yang akan diterapkan pada taman
comal di perumahan srikandi dikarenakan lebih sederhana dan juga
tidak memakan biaya yang besar. Selain itu, penggunaan paving block
yang memasukkan unsur warna berbeda akan menimbulkan ragam yang
baik untuk estetika taman, dan juga cocok untuk rancangan penggunaan
rekreatif bagi khususnya lansia dan anak-anak ataupun masyarakat
umum yang ingin menggunakan taman tersebut. Paving block yang
akan digunakan memiliki rincian sebagai berikut:

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 12
Green Place for Srikandi 2012

a. Ukuran paving block yaitu 21 x 10,5 x 8cm,


b. Menggunakan paving block model bata dengan dua warna yakni,
warna merah dan warna abu-abu,
c. Harga paving block berwarna merah dan abu-abu yakni Rp.
60.000/ meter persegi,
d. Kuantitas: 44 Pcs/ meter persegi,
e. Perkiraan banyaknya penggunaan paving block pada daerah tapak
yakni sepanjang 30 meter, 15 meter berwarna merah dan 15 meter
berwarna abu-abu,
f. Paving block akan disusun sesuai dengan rencana desain jalan
setapak pada taman,
g. Harga total untuk keseluruhan paving block yang akan digunakan
sebanyak Rp. 1.800.000, hal ini di dapatkan dari harga per meter
Rp. 60.000 dan dikalikan dengan penggunaan paving block
sepanjang 1 meter x 30 meter. 30 meter x Rp. 60.000 = 1.800.000.

Gambar contoh paving block rencana


Pemasangan paving block:
Beberapa pilihan desain pemasangan paving blok yang sering dilakukan
adalah seperti gambar dibawah ini :

Gambar Contoh Penyusunan Paving Block

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 13
Green Place for Srikandi 2012

Keterangan:
Jenis pemasangan yang biasa dilakukan adalah :
1. Penyusunan miring 45 derajat
2. Penyusunan Siku
3. Penysunan bentuk tikar
4. Penyusunan susun bat
Untuk penyusunan paving block dipergunakan penyusunan seperti
gambar pada nomor empat yakni penyusunan dengan jenis susun bat
karena selain bertujuan estetika dapat juga bertujuan untuk
mengarahkan pengguna jalan setapak, kemudian warnanya divariasi
dengan warna merah dan abu-abu agar tidak monoton dan memberi
kesan estetika yang rapi tetapi tidak mahal harganya.
Perawatan:
Pemeliharaan sehari-hari yang perlu dilakukan adalah
membersihkan permukaan paving blok dengan menyapu paving blok
untuk menghilangkan debu. Jika ditemukan ganggang hijau atau sejenis
rerumputan diantara paving block, dapat dilakukan pembersihan dengan
cara menyikat ganggang dan memberi obat untuk membunuh
ganggang, dan juga rerumputan harus segera dicabut. Hal ini untuk
menghindari jangan sampai akar rerumputan bertumbuh di paving
sehingga akan cepat merusak paving block. Tetap memperhatikan
permukaan paving blok jangan sampai lama tergenang oleh air. Segera
perbaiki sistim drainase karena jika paving terlalu lama terendam oleh
air maka akan melemahkan kekuatan paving blok.
Dianjurkan supaya paving blok dua kali setahun diberikan obat
pembunuh rumput-rumputan umum seperti natrium klorat, untuk
mencegah lumut dan gulma tinggal di sendi pasir
2. Sprinkle (Penyiraman tanaman/ vegetasi dan rerumputan)
Penggunaan sprinkle yang digunakan untuk menyirami tanaman di
dalam taman sangat dibutuhkan dikarenakan dapat meminimalisir
penggunaan air yang berlebihan dan membantu memudahkan
jangkauan air terhadap tanaman-tanaman disekitarnya. Rincian rencana
sprinkle yang akan digunakan yakni sebagai berikut:

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 14
Green Place for Srikandi 2012

a. Jenis sprinkle yang digunakan adalah sprinkle rotary,


b. Harga sprinkle rotary adalah sebesar kurang lebih Rp 180.000,
c. Rencana penggunaan sprinkle rotary pada tapak yakni sebanyak 3
buah,
d. Total pengeluaran untuk 2 sprinkle rotary yakni 2 buah rotary x Rp
180.000 = Rp 360.000,
e. Bentuk sprinkle rotary ini mirip pipa cabang tiga. Tiap ujung
cabangnya memiliki memiliki tiga lubang pemancar. Daya pancar
air yang keluar menyebar dan teratur searah jarum jam dan sudut
putarnya 360°. Memiliki dudukan yang berfungsi untuk membuat
posisis stabil.

Gambar Contoh Sprinkle Rotary


3. Bangku Taman
Taman merupakan salah satu ruang publik, sehingga
keberadaannya harus dapat bermanfaat bagi masyarakat sekitar lokasi
taman. Salah satu unsur yang harus ada di suatu taman adalah taman
tersebut menjadi wadah bagi kegiatan masyarakatnya. Kegiatan-
kegiatan tersebut dapat berupa kegiatan pasif ataupun kegiatan aktif.
Taman di Perumahan Srikandi menjadi salah satu sarana penunjang
kegiatan masyarakat sekitarnya. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain
berupa kegiatan sosial atau interaksi antar masyarakatnya, sehingga
harus terdapat fasilitas-fasilitas yang mendukungnya. Fasilitas yang
dapat mendukung kegiatan sosial atau interaksi antar masyarakatnya
adalah penyediaan bangku taman agar masyarakat pengguna taman di
Perumahan Srikandi merasa nyaman dan dapat menikmati keasrian
taman. Penyediaan bangku taman juga digunakan untuk menarik
minat remaja dan orang dewasa untuk berkegiatan di taman ini.

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 15
Green Place for Srikandi 2012

Bangku taman yang akan digunakan berkonsep sederhana namun


nyaman. Bentuknya silinder dengan diameter 30 cm dan tinggi 50 cm
namun berkelompok memutar, serta terbuat dari campuran semen dan
batu/batu bata agar terkesan masih alami.

Gambar meja-meja yang terbuat dari semen bentuk silinder


4. Ayunan
Perumahan Srikandi memiliki jumlah penduduk berusia anak-anak
cukup lebih dominan daripada kelompok umur lainnya, sehingga salah
satu fasilitas yang dapat mendukung aktivitas anak-anak tersebut
adalah ayunan. Konsep ayunan yang dipilih adalah ayunan yang
terbuat dari besi dan tempat yang digunakan untuk duduk saling
berhadap-hadapan. Konsep tersebut dipilih karena lebih aman dan
nyaman untuk anak-anak. Selain itu kecepatan pergerakannya
terbatas, sehingga dapat mengurangi resiko terjatuh. (harganya Rp
1.600.000,00)

Gambar Ayunan

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 16
Green Place for Srikandi 2012

5. Kandang Burung Merpati


Dalam menciptakan suatu kawasan yang asri, nyaman sehingga
memiliki daya tarik untuk di kunjungi salah satunya memberi kegiatan
yang selain menghibur dan memberi rasa alami menyatu dengan alam,
strategi yang digunakan dalam pencitraan adalah memberi kandang
burung dara dan memelihara burung dara sehingga pada taman comal
nantinya ada aktifitas hewan yang memberi nuansa ekologis namun
juga estetika diharapkan dengan adanya burung dapat menciptakan
daya tarik bagi penduduk setempat.
Dengan adanya burung tersebut juga diharapkan memberi aktivitas
baru di lokasi tapak seperti memberi makan burung yang didasari
penduduk setempat yang mayoritas orang tua dan anak-anak.

Contoh Kandang Merpati


Kandang burung merpati yang akan digunakan yakni kandang
burung merpati dengan empat pintu, dengan biaya kandang merpati
Rp 110.000,-
6. Biopori
Lubang biopori fungsinya dapat dijadikan sebagai bidang
peresapan air dan juga biopori dapat mempermudah pemanfaatan
sampah organik, dengan memasukkannya ke dalam tanah untuk
menghidupkan biota dalam tanah sehingga nantinya dapat
mempercepat proses pengomposan secara alami.
Cara pengelolaan:

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 17
Green Place for Srikandi 2012

a. Buat lubang berbentuk silinder secara vertikal ke dalam tanah


dengan diameter 10 cm, dengan kedalaman lubang 80-100 cm
b. Perkuat sekeliling mulut lubang dengan adonan semen selebar 2-3
cm dengan tinggi 10 cm, atau memasang pipa paralon 12 meter di
atasnya
c. Masukkan sampah organik ke dalam lubang tersebut. Sampah
organik ini memancing binatang-binatang kecil seperti cacing atau
rayap masuk kedalam lubang dan membuat rongga biopori sebagai
saluran-saluran kecil yang dapat mengalirkan air di dalam tanah.

Gambar Biopori
Dalam rancangan Taman Comal ini, tidak hanya ekologis jika
dilihat dari luar namun dalam taman juga mengedepankan ekologis
didalam tapak wilayah Taman Comal. Ekologis di luar dimana
menyangkut vegetasi yang menjadikan Taman Comal sebagai Ruang
Terbuka Hijau yang asri. Dari dalam Taman Comal memberikan kesan
ekologis dimana menerapkan teknologi tepat guna untuk mengatasi
permasalahan drainase dan sampah organik yang ramah lingkungan.
Lubang Resapan Biopori (LRB) menjadi solusi yang ekologis,
dimana Taman Comal baik eksisting saat ini maupun Taman Comal
pada rencana pengembangan merupakan taman yang akan dipenuhi
vegetasi baik pohon maupun rumput. Pemotongan rumput dan daun
gugur dari pohon sering menimbulkan masalah sampah. Solusi dengan
dibakar justru melepaskan CO2 ke udara. LRB diharapkan dapat
mengurangi resiko polusi. Oleh karena itu dengan membenamkan
sampah organik kedalam LRB disekitar Taman Comal dapat
membantu mengatasi masalah sampah taman.

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 18
Green Place for Srikandi 2012

Rencana Pengedaan Lubang Resapan Biopori yakni berjarak


minimal 150 meter, diletakkan di area tanaman/rerumputan. Lubang
Biopori ini nantinya di tutup oleh paving blok yang berventilasi
Bahan yang digunakan dalam pembuatan Lubang Resapan Biopori:
a. Bor biopori
b. Semen
c. Sampah organik
d. Paving blok
7. Air Mancur
Elemen air sebagai penambah estetika taman,

Gambar
Contoh Kolam Waterfall
(Sumber: www.ideaonline.com)
Elemen air yang satu ini selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi
pengguna ruang publik. Kolam waterfall ini dapat menjadikan taman
terlihat lebih sejuk dan damai. Selain untuk menyejukkan, tempat
refreshing, serta mencari inspirasi, taman juga bisa sebagai tempat
bermain.
Façade kolam menyerupai air terjun mini. Pada umumnya air
terjun ini di buat dari batu alam menjadi bagian yang membuat
menarik pada kolam. Harga pembuatan berkisar 500-700 ribu setiap
meter perseginya.
Penulisan identitas taman yang berupa nama Taman Srikandi, di
aplikasikan pada kolam waterfall ini juga. Hal ini, bertujuan
penghematan ruang untuk pemberian nama taman tersebut.

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 19
Green Place for Srikandi 2012

Gambar Desain kolam waterfall

Pemeliharaan air yang berada dalam kolam, yaitu dengan


menambahan ikan air tawar di dalamnya. Ikan air tawar adalah cara
pemeliharaan air kolam dan berfungsi sebagai penghambat
pertumbuhan bibit nyamuk. Hal ini, dikarenakan ikan air tawar suka
memakan bibit nyamuk atau lumut-lumut pada dinding kolam.

8. Drainase
Drainase taman ini berfungsi sebagai penampung air limpasan
dari rumah warga saat musim hujan dan mengarahkan ke sungai yang
berada di kampung sebelah. Desain drainase direncanakan untuk
menampung air limpasan air hujan dah mengarahkan ke sungai yang
berada di desa sebelah, namun tidak mengganggu daya resap taman
karena fungsi utama taman adalah sebagai daerah resapan. Maka,
perkerasan hanya akan dilakukan pada dinding kanan dan kiri sedalam
±50cm drainase, namun bagian dalamnya dibiarkan tanah agar air
limpasan itu dapat mengalami resapan.
9. Penerangan
Penerangan di lokasi perencanaan direncanakan menggunakan
LED dengan menggunakan jaringan listrik PLN. Penggunaan LED ini

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 20
Green Place for Srikandi 2012

dapat menghemat energi sekitar 80% sampai 90% dibandingkan


dengan bohlam maupun neon jari. LED juga bermanfaat dalam
menekan pemanasan global dan mengurangi emisi karbon dunia.
Lampu ini berasal dari bahan semikonduktor, jadi tidak diproduksi dari
bahan karbon. Adapun beberapa pertimbangan yang digunakan sebagai
berikut.

Gambar kiri adalah LED dan kanan adalah LED yang dipasang pada lampu jalan
Sumber: www.google.co.id

a. Aspek biaya:
Jika ditinjau dari aspek keberlanjutan dalam penghematan biaya
yang dikeluarkan, maka LED akan lebih murah jika dibandingkan
dengan bohlam/neon jari. Berikut adalah perbandingannya.
Tabel. Perbandingan Harga dan Daya Tahan LED dengan
Bohlam dan Neon Jari
Bohlam Neon Jari LED
Daya tahan (jam) 1.500 10.000 60.000
Harga per buah (Rp.) 10.000 28.000 125.000
*Harga tersebut didasarkan dengan daya lampu (watt) yang cocok cukup
untuk penerangan sebuah taman.

Perbandingan bohlam dengan LED:


Daya tahan bohlam 40 kali lipat dari LED, maka 1 penggunaan
LED sama dengan 40 kali penggunaan bohlam. Jika
membandingkan harga, maka bohlam akan menghabiskan biaya 40
x Rp. 10.000,- = Rp. 400.000,-. Selisih Rp. 275.000,- dengan LED.
Perbandingan neon jari dengan LED:
Daya tahan neon jari 6 kali lipat dari LED, maka 1 penggunaan
LED sama dengan 6 kali penggunaan neon jari. Jika

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 21
Green Place for Srikandi 2012

membandingkan harga, maka neon jari akan menghabiskan biaya 6


x Rp. 28.000,- = 168.000,-. Selisih Rp. 43.000,- dengan LED.
b. Aspek Keamanan Peletakan
Penempatan LED di lokasi perencanaan akan diletakkan di
atas (pada tiang lampu), agar terhindar dari jangkauan anak-anak.
dan meminimalisir pencurian lampu.
c. Aspek Alternatif
Energi alternatif yang sedang dikembangkan di dunia antara
lain adalah dengan memanfaatkan energi terbaharukan. Salah satu
produk yang telah ditemukan adalah solar cell/panel surya. Saat
ini, solar cell merupakan salah satu komponen elektronik yang
dapat menghemat penggunaan listrik, contohnya lampu
penerangan. Pada produk LED, juga telah berkembang
menggunakan solar cell sebagai sumber energy listriknya. Akan
tetapi harga produk tersebut masih tergolong mahal jika
dibandingkan dengan penggunaan listrik dari PLN.
Jika dibandingkan keberlanjutan penggunaan maupun biaya,
LED menggunakan listrik dari PLN lebih murah dan hemat biaya.
Berikut adalah perhitungannya.
1) LED menggunakan solar cell
Biaya pembelian 1 set lampu penerangan (LED) menggunakan
solar cell adalah Rp. 8.000.000,-. Meskipun tidak
mengeluarkan biaya listrik perbulannya, akan tetapi solar cell
ini memiliki umur hanya ± 2 tahun seperti sebuah aki. Maka
dalam 1 kali penggunaan (2 tahun) LED dengan solar cell
menghabiskan biaya Rp. 8.000.000,-.
2) LED menggunakan listrik PLN
Biaya pembelian 1 set lampu penerangan (LED) menggunakan
listrik dari PLN adalah maksimal Rp. 1.300.000,-. Untuk
penggunaan listrik perbulannya diperkirakam hanya maksimal
Rp. 50.000,-. Daya tahan LED adalah 60.000 jam (atau ± 7
tahun). Maka dalam 2 tahun menghabiskan biaya (Rp. 50.000,-

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 22
Green Place for Srikandi 2012

x 24 bulan) + Rp. 1.300.000,- = Rp. 2.500.000,-. Selisih Rp.


5.500.000,- dengan LED menggunakan solar cell. Selain itu,
LED menggunakan solar cell lebih meningkatkan resiko
terjadinya pencurian barang (solar cell). Sehinnga keamanan
kurang terjamin.
10. Rumput
Rumput yang direncanakan pda lokasi perencanaan adalah
Rumput Gajah Mini.

Sumber: www.google.co.id
Adapun pertimbangan menggunakan rumput ini sebagai berikut.
a. Aspek biaya:
Harga Rumput Gajah Mini tergolong ekonomis, yaitu Rp. 15.000,-
per m2. Jadi dapat meminimalisasi pengeluaran anggaran untuk
penghijauan lahan yang memiliki luas lebih dari 100 meter persegi
(>100m2).
b. Aspek ketahanan:
Rumput ini memiliki kemampuan hidup tinggi dan tidak sensitive
terhadap patogen tanah. Meskipun ada perubahan cuaca, kondisi
rumput tidak pernah drop. Rumput Gajah Mini tidak banyak
ditumbuhi gulma seperti rumput lain karena kemampuan hidupnya
yang tinggi.
c. Aspek perawatan dan estetika:
Rumput ini termasuk rumput tropis, tetapi di musim panas
rumput ini tidak akan kering, meskipun 2 bulan dibiarkan. Begitu
masuk musim hujan, daunya akan tumbuh lagi. Sehingga pada
musim hujan rumput ini relative tidak perlu disiram.

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 23
Green Place for Srikandi 2012

Meskipun memiliki ketahanan hidup yang tinggi, pada


perencanaan lokasi taman akan dibuat sistem penyiraman berkala,
agar rumput tetap terjaga. Rumput gajah mini memiliki karakter
yang unik, daunnya tidak tumbuh ke atas melainkan menyamping,
sehingga membuat tampilan rumput ini menjadi lebih bagus. Jadi
dalam perawatannya, pemotongan rumput tidak perlu dilakukan.
11. Pohon Berbunga
Pohon merupakan vegetasi yang digunakan sebagai pelindung
maupun estetika pada taman. Pohon yang digunakan di Taman
Perumahan Srikandi merupakan jenis pohon yang dapat bermanfaat
bagi masyarakat sekitar Perumahan Srikandi. Salah satunya adalah
Pohon Mangga dan Pohon Nangka. Pada dasarnya kedua pohon ini
telah berada di lokasi perencanaan sebagai bentuk kepedulian
masyarakat terhadap taman tersebut. Sehingga pada rencana
pengembanganya pohon-pohon tersebut tetap dilestarikan.
Pohon lain yang akan dilestarikan di Taman Perumahan Srikandi
adalah Pohon Kuning, pohon ini berbunga warna kuning dan
merupakan salah satu pohon khas Kota Malang. Pohon ini dapat
menambah estetika Taman Perumahan Srikandi, sehingga taman akan
terkesan nyaman. Penambahan pohon atau bunga-bunga untuk
keindahan taman juga membutuhkan partisipasi masyarakat, yaitu
dengan mengajak masyarakat ikut serta dalam menanam bunga atau
pohon.

Gambar Pohon Kuning

12. Batu Koral Refleksi

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 24
Green Place for Srikandi 2012

Dengan prinsip menyerupai akupuntur, batu refleksi dapat


menekan titik-titik tertentu pada kaki yang terhubung dengan syaraf
manusia. Karena itulah, jika seseorang memiliki penyakit, ketika
berjalan di atas batu refleksi rasanya benar-benar sakit. Sebaliknya,
jika kondisi tubuh sehat, maka berjalan di atas batu tersebut rasanya
biasa saja. Jika dilakukan secara rutin, terapi batu refleksi ini dapat
menjaga kesehatan tubuh atau menyembuhkan penyakit dalam. Pada
awal-awal penggunaannya, rasanya mungkin sangat menyakitkan, tapi
setelahnya peredaran darah akan terasa lebih lancar. Tempat yang
paling ideal untuk menempatkan batu refleksi tersebut, antara lain:
kamar mandi. Batu dapat dihamparkan pada area shower , di mana
penghuni rumah pasti akan menggunakan fasilitas ini. Mau tidak mau,
ia pasti akan berjalan di atasnya dan melakukan terapi ringan selagi
mandi.
Bila merasa membangun lantai dengan jajaran batu refleksi
terlalu ekstrim, gunakan batu koral sebagai gantinya. Cukup dengan
membuat wadah khusus di area shower dan meletakkan taburan batu
koral di sana. Kebaradaan batu ini juga membuat suasana kamar
mandi terasa lebih segar dan natural. Sementara sambil mandi,
kesehatan tubuh luar dalam pun tetap terjaga.
Koral cocok untuk modifikasi carpot, taman, lantai, trotoar,
refleksi, kolam hias dan lain-lain. Daftar Harga per Kg yaitu,
1. Pancawarna Rp 2.000, 00
2. Kupang Putih Rp 2.000, 00
3. Flores Hijau Rp 2.500, 00
4. Cincin Riau Rp 2.000, 00
5. Italy Rp 4.000, 00
6. Ambon Rp 3.500, 00
7. Alor Rp 5.000, 00
8. Bengkulu Rp 2.000, 00
9. Labuhan Rp 1.250, 00
10. Merah Ati Rp 2.500, 00

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 25
Green Place for Srikandi 2012

11. Merah Bali Rp 2.500, 00


12. Teluh Puyuh Rp 1.750, 00
13. Giok ( cina) Rp 5.000, 00
14. Bgl Gepeng Rp 2.000, 00
Untuk Batu refleksi memilih Pancawarna yang harganya hanya
sekitar Rp. 2000 per kilogram, dan rencananya akan disebar pada jalur
yang khusus diperuntukkan bagi para lansia atau warga sekitar yang
membutuhkan kesehatan atau hanya ingin berolahraga. Untuk
penggunaan batuan refleksi akan dipakai sekitar 40 kilogram batu
refleksi yang akan ditotal harganya menjadi 40 x Rp 2.000 jadi akan
dikeluarkan total biaya untuk batuan efleksi sebesar Rp. 80.000.

Gambar batu untuk refeksi

I. Jadual Rencana Aksi


JADUAL RENCANA AKSI
Pelaksanaan : Konstruksi
Tahun Anggaran : 2013
Lokasi : Jalan Comal, Kel. Bunulrejo,
Kec. Blimbing, Kota Malang
MARET 2013
KEGIATAN MINGGU
I II III IV
Jalan Comal Perumahan Srikandi
Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 26
Green Place for Srikandi 2012

A. Persiapan implementasi        
1. Sosialisasi kepada masyarakat        
2. Pencarian tukang        
3. Pemesanan bahan untuk pengembangan taman        
B. Pelaksanaan Pengembangan        
1. Penataan pohon dan pembersihan taman      
2. Penanaman pohon baru        
2. Pembangunan jalan setapak        
3. Pembangunan air mancur        
4. Pemasangan ayunan, kursi, meja, rumah burung dan
lampu penerangan        
5. Penanaman rumput dan pembuatan biopori        

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 27
Green Place for Srikandi 2012

J. Rencana Anggaran Biaya (RAB)


Jumlah Biaya Per
No Uraian Satuan Volume Biaya Per Satuan
Satuan
A BIAYA PERSONIL        
  I. Tenaga Pekerja        
  1 Tukang 7 jam/org = 85000 x 14 hari 1 60.000 840.000
 
2 Kuli 7 jam/org = 65000 x 14 hari 2 50.000 1.400.000
B BIAYA NON PERSONIL      
II. Bahan      
1 Pohon Kuning Buah 2 100.000 200.000
  2 Ayunan Buah 2 1.600.000 3.200.000
 
3 Rumput Gajah Mini m2 100 15.000 1.500.000
 
  4 Tiang Lampu 5m 6 850.000 5.100.000
  5 Lampu LED Spotlight Osram Buah 6 85.000 510.000
  6 Tempat sampah karet Buah 6 20.000 120.000
  7 Paving blok m3 205 29.000 5945.000
 
 8 Pompa air mancur Buah 1 200.000 200.000
 
  9 Springkle rotary Buah 2 180.000 360.000
  10 Rumah burung Buah 1 110.000 110.000
  11 Batu refleksi Kg 40 2.000 80.000
  12 Semen Tiga Roda 50 kg 10 55.000 550.000
  13 Pasir urug m3 7 100.000 700.000
 
  14 Batu Bata Pres Mesin Buah 300 500 150.000
15 Pipa maspion 0,75 inci M 60 16.500 990.000
Total 21.955.000

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 28
Green Place for Srikandi 2012

Jumlah Biaya Per


No Uraian Satuan Volume Biaya Per Satuan
Satuan
C. BIAYA TIDAK TERDUGA (10% dari biaya total) 2.500.000
TOTAL 24.455.000

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 29
K. LAMPIRAN

Gambar Desain Pengembangan Taman Srikandi

Jalan Comal Perumahan Srikandi


Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 30
Jalan Comal Perumahan Srikandi
Kelurahan Bunulrejo Kecamatan Blimbing
Kota Malang Jawa Timur 31

Anda mungkin juga menyukai