Anda di halaman 1dari 62

SPESIFIKASI TEKNIS

A. SPESIFIKASI TEKNIS

1. SPESIFIKASI UMUM
1.1 Ruang lingkup pekerjaan
a. Lokasi Pekerjaan.
Lokasi Pekerjaan yang akan dilaksanakan terletak di
DesaNibungKecamatan Gunung PelindungKabupatenLampung
Timurberjarak ± 81Km dari Kota Bandar Lampung Ibu Kota Provinsi
Lampung. Lokasi tersebut dapat ditempuh dengan perjalanan darat
menggunakan kendaraan roda 2 maupun kendaraan roda 4 dari Kota
Bandar Lampung dengan waktu tempuh ± 2 Jam melaluiJl. Ir.Sutami.
Koordinat Geografis:
Garis lintang : 5˚ 24.07'2” Lintang Selatan (LS)
Garis bujur : 105˚ 46' 14.5” Bujur Timur (BT)

b. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :


I. Pekerjaan persiapan
1. Biaya mobilisasi dan demobilisasi
2. Pengukuran uitzet Trase, (MC.0% - MC.100%)
3. Sistim penyediaan listrik
4. Dokumentasi foto dan video
5. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
II. Pekerjaan tanah
1. Striping dan grubing
2. Cofferdam
3. Galian tanah biasa dengan alat
4. Timbunan tanah dipadatkan dengan alat
5. Timbunan tanah kembali (Backfill)
6. Penanaman gebalan rumput
III. Pekerjaan pasangan
1. Pasangan batu kosong (Rip-rap)
2. Pasangan batu/mortar tipe N (setara campuran 1PC : 4PP)
3. Bronjong 3mm (Pabrikan Uk. L=2,0 m x B=1,0 m x T= 0,5 m)

Spesifikasi Teknis- 1
4. Plesteran tebal 1 cm, dengan mortar tipe N (setara campuran 1 PC:4
PP) + Acian
5. Pemasangan paving block natural tebal 8 cm
IV. Pekerjaan beton
1. Bekisting dinding beton biasa dengan multiflex 12 mm
2. Beton mutu, f’c = 16,9 Mpa (K.200)
3. Beton untuk lantai kerja (bedding) K.100
4. Timbunan pasir sebagai bahan pengisi
5. Pembesian
6. Piskal (mistar duga muka air)
7. Pemasangan Drainhole pipa PVC Ø1”
8. Pemasangan Pipa Sandaran Galvanis Ø2”
9. Pemasangan Pipa PVC Ø12”
10. Pemasangan Gate Valve Ø12” dan aksesoris lainnya
11. Pemasangan U-Ditch (30x40)
12. Pembuatan Trashrack
13. Pekerjaan pengecatan
V. Pekerjaan lain-lain
1. Pembuatan Gazebo
2. Pekerjaan Landskap dan penghijauan
3. Portal dan pemasangan ornamen arsitektural
4. Pembuatan Nomenklatur.

c. Peraturan Khusus.
Peraturan ini dilaksanakan menurut:
1. Spesifikasi Umum/Spesifikasi Teknik, Gambar-gambar rencana dan
syarat-syarat/ketentuan dalam surat perjanjian/kontrak berikut lampiran-
lampirannya.
2. Petunjuk-petunjuk yang akan diberikan pada saat pelaksanaan
pekerjaan oleh Pejabat Pembuat Komitmen/Direksi Pekerjaan.

d. Ketentuan ukuran.
1. Letak titik utama untuk menentukan ketinggian dan kedudukan
bangunan/lokasi ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen/Direksi
Pekerjaan. Untuk itu Penyedia Jasa harus menyediakan alat-alat ukur

Spesifikasi Teknis- 2
(Theodolite dan Waterpass) berikut perlengkapannya serta tenaga Juru
Ukur/Surveyor yang cakap dan berpengalaman.
2. Pengukuran-Pengukuran detail untuk menentukan kedudukan bangunan
harus dilakukan dengan teliti dan sesuai dengan ukuran-ukuran yang
tercantum dalam gambar.

e. Perbedaanpengertian dalam pelaksanaan.


Bilamana didalam pelaksanaan timbul perbedaan antara gambar dan
peraturan, maka yang mengikat adalah peraturan.
1. Setuju untuk dilaksanakan didahului dengan pekerjaan yang ditunjukan
pada gambar.
2. Dikembalikan untuk perbaikan, gambar tersebut tidak boleh dilaksanakan
dan supaya gambar tersebut diserahkan kembali kepada Pejabat
Pembuat Komitmen setelah diperbaiki sebelum melanjutkan pekerjaan
tersebut.
3. Setelah diterimanya gambar yang telah disetujui Pejabat Pembuat
Komitmen, Penyedia Jasa harus segera menyerahkan tanda terima 5
(lima) rangkap dari tiap-tiap gambar, dengan pembetulan apabila ada.
4. Semua gambar yang telah dirubah dan disetujui harus dipelihara dikantor
lapangan Penyedia Jasa dan disusun dengan baik.
5. Apabila ada pembetulan yang perlu sekali, Penyedia Jasa harus
menyerahkan kembali 3(tiga) rangkap untuk mendapat persetujuan
Pejabat Pembuat Komitmen.
6. Apabila ada pekerjaan yang dilakukan sebelum ada persetujuan Pejabat
Pembuat Komitmen, adalah menjadi resiko Penyedia Jasa. Persetujuan
terhadap gambar-gambar tersebut tidak akan meringankan tanggung
jawab Penyedia Jasa atas kebenaran gambar-gambar tersebut.

1.2 Gambar-gambar yang dimiliki Penyedia Jasa


a. Gambar pelaksanaan
Semua gambar yang disiapkan oleh Penyedia Jasa harus mendapat
persetujuan dan ditandatangani oleh Pejabat Pembuat Komitmen terlebih
dahulu. Demikian pula apabila ada perubahan harus diserahkan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapat persetujuan sebelum
pelaksanaan dimulai.
1. Gambar Pelaksanaan
Penyedia Jasa harus membuat gambar pelaksanaan dengan
menggunakan gambar kontrak sebagai dasar untuk mempersiapkan
gambar-gambar pelaksanaan. Gambar dibuat lebih detail dan dapat
memperlihatkan penampang melintang dan memanjang dari masing-
masing konstruksi yang akan dilaksanakan termasuk daftar tipe bahan
yang digunakan, mutu, tempat dan ukuran yang tepat.
Spesifikasi Teknis- 3
2. Gambar Direksi Keet / Gudang
Gambar Direksi Keet / gudang (untuk keperluan penyimpanan peralatan
dan bahan-bahan) disiapkan oleh Penyedia Jasa dan diajukan untuk
mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.
3. Penyedia Jasa harus menyediakan 1 (satu) set gambar lengkap
dilapangan. Apabila ada pekerjaan dilaksanakan sebelum ada
persetujuan adalah menjadi resiko Penyedia Jasa. Persetujuan
terhadap gambar-gambar tersebut tidak akan meringankan tanggung
jawab Penyedia Jasa atas kebenaran gambar tersebut.

b. Gambar purnabangun (As-built drawing)


Penyedia Jasa harus membuat gambar purna bangun (As built drawing)
setelah semua pekerjaan selesai dikerjakan. Gambar purna bangun ini
adalah gambar sesuai dengan pelaksanaan pekerjaan. Gambar
pelaksanaan, jika tidak ada perubahan dan sesuai dengan pelaksanaan
dilapangan, dapat menjadi gambar purna bangun dengan memberi cap
“Gambar Purna Bangun” atau “As Built Drawing” pada reproduksi gambar
pelaksanaan atau dapat juga dengan mengganti kop gambar pelaksanaan
menjadi gambar purna bangun / as built drawing pada gambar
reproduksinya. Gambar purna bangun harus diperiksa dan disetujui oleh
Pejabat Pembuat Komitmen.
Gambar - gambar yang telah disetujui oleh Pejabat Pembuat Komitmen
kemudian disalin di atas kertas transparan (kalkir) tebal 85/90 mg ukuran
A1 ditambah cetakan dalam ukuran A1 rangkap 3 (tiga) dan ukuran A3
rangkap 5 (lima) dan direkam dalam bentuk Softcopy (Hardisc Eksternal),
atau sebagaimana ditentukan oleh direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Biaya pembuatan gambar-gambar tersebut diatas tidak dibayar terpisah
dan dianggap termasuk dalam harga satuan pekerjaan pada daftar
kuantitas dan harga.

1.3 Standar mutu bahan


Semua bahan dan mutu pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan-ketentuan
dari Standard Nasional Indonesia (SNI). Bila ada pasal-pasal pekerjaan yang
tidak ada di Standard Nasional Indonesia, maka dapat dipakai standard lain
yang sesuai dengan spesifikasi ini.
Semua bahan dan mutu pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci disini atau
tidak dicakup oleh Standard Nasional Indonseia haruslah bahan dan mutu klas
utama.
Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen akan menetapkan semua atau
sebagian bahan yang dipesan atau diantarkan untuk penggunaan dalam
pekerjaan tersebut dan keputusan dalam hal ini pasti dan menentukan.

Spesifikasi Teknis- 4
1.4 Program pelaksanaan dan laporan
a. Umum
Penyedia Jasa harus melaksanakan program pelaksanaan sesuai dengan
syarat-syarat kontrak. Program tersebut harus dibuat dalam daftar yang
memperlihatkan setiap item kegiatan pekerjaan dalam bentuk bar chart dan
kurva ’S’. Setiap program pelaksanaan harus memperlihatkan:
1. Tanggal Mulai
2. Tanggal Selesai
3. Waktu yang diperlukan
4. Sumber tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan.
Aktifitas yang terlihat pada program harus sudah termasuk pelaksanaan
pekerjaan sementara dan tetap, kelonggaran waktu yang diperlukan untuk
persiapan, persetujuan gambar-gambar, pengiriman peralatan dan bahan
kelapangan dan juga kelonggaran dengan adanya hari libur umum maupun
keagamaan.

b. Laporan kemajuan pelaksanaan.


Sebelum tanggal sepuluh tiap bulan atau pada waktu yang ditentukan
Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen, Penyedia Jasa harus
menyerahkan 5 (lima) salinan laporan kemajuan bulanan dalam bentuk
yang bisa diterima oleh Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen
yang menggambarkan secara detail kemajuan pekerjaan selama bulan
yang terdahulu. Laporan sekurang-kurangnya harus berisi hal-hal sebagai
berikut:
1. Jumlah volume pekerjaan yang telah diselesaikan untuk masing-masing
item pekerjaan.
2. Prosentase kemajuan pekerjaan berdasarkan kenyataan yang telah
dicapai pada bulan bersangkutan, komulatif target, komulatif kenyataan
maupun target untuk bulan berikutnya.
3. Prosentase dari tiap-tiap pokok pekerjaan yang diselesaikan maupun
prosentase rencana yang diprogramkan harus sesuai dengan kemajuan
yang dicapai pada bulan laporan.
4. Rencana kegiatan dalam waktu bulanan dengan ramalan tanggal
permulaan dan penyelesaian.
5. Daftar tenaga yang terlibat dalam item pekerjaan rencana.
6. Daftar perlengkapan konstruksi, peralatan dan bahan dilapangan yang
digunakan untuk pelaksanaan pekerjaan termasuk yang sudah datang
dan dipindahkan dari lapangan.
7. Hal-hal lain yang diminta sesuai kontrak, dan masalah yang timbul atau
berhubungan dengan pekerjaan selama bulan laporan.

Spesifikasi Teknis- 5
c. Rencana kerja harian, mingguan dan bulanan.
Penyedia Jasa harus menyerahkan 5 (lima) rangkap rencana mingguan
yang sudah disetujui oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen
setiap akhir mingguan dan untuk minggu-minggu berikutnya.
Rencana tersebut harus sudah termasuk pekerjaan tanah, pekerjaan
konstruksi lainnya yang berhubungan dengan pelaksanaan pekerjaan,
pengadaan bahan, pengangkutan bahan dan peralatan dan lain-lain yang
diminta Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.
Penyedia Jasa harus menyerahkan 5 (lima) rangkap rencana kerja harian
secara tertulis semua kemajuan yang sudah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen setiap hari maupun untuk hari-hari
berikutnya. Rencana kerja harus mencakup pekerjaan-pekerjaan dan
kegiatan lain yang berhubungan dengan pelaksanaan.
Penyedia Jasa harus menyediakan rencana kerja bulanan dengan sistim
bar chart pada akhir bulan dan untuk bulan-bulan berikutnya. Rencana
kerja ini harus memperlihatkan tenggang waktu dari mulai sampai akhir
kegiatan utama dengan volume pekerjaannya. Rencana kerja ini harus
diserahkan kepada Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen pada
hari ketiga tiap bulan untuk perbaikan dan perubahan.
Biaya pembuatan laporan kemajuan pelaksanaan pekerjaan, rencana kerja
harian, mingguan dan bulanan tidak dibayar terpisah dan dianggap
termasuk dalam harga satuan pekerjaan pada daftar kuantitas dan harga
pekerjaan.

d. Rapat bersama
Rapat tetap antara Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen dan
Penyedia Jasa diadakan seminggu sekali pada waktu yang disetujui oleh
kedua belah pihak. Maksud dari pada rapat ini membicarakan kemajuan
pekerjaan yang sedang dilakukan. Pekerjaan yang diusulkan untuk minggu
selanjutnya dan membahas permasalahan yang timbul agar dapat segera
diselesaikan.

e. Photo / dokumentasi kemajuan pekerjaan.


Penyedia Jasa harus memberikan photo berwarna kepada Pejabat
Pembuat Komitmen mengenahi kemajuan pekerjaan dengan ukuran post
card dan dalam bentuk digital (Rekaman dalam CD Flash disc/Hardisc
Ekternal) pada lokasi yang ditentukan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen selama masa kontrak.
Photo diambil pada waktu mulai (0%), sedang dilaksanakan (50%) dan
selesai (100%) dari satu titik untuk komponen pekerjaan utama dan
sewaktu-waktu yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen.

Spesifikasi Teknis- 6
Photo diserahkan kepada Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen
dan dilampirkan pada laporan kemajuan bulanan, masing-masing
sebanyak 5 (lima) rangkap, dan harus mencatumkan tanggal serta
penjelasan dari tiap-tiap photo.
Biaya pembuatan photo tidak dibayar terpisah dan dianggap termasuk
dalam harga satuan pekerjaan pada daftar kuantitas dan harga pekerjaan.
Compact Disk (CD)/Hardisc Eksternal dari photo akan menjadi milik
Pejabat Pembuat Komitmen dan tidak akan disediakan cetakan dari negatif
ini kepada orang atau seseorang tanpa seijin Pejabat Pembuat Komitmen.

1.5 Bahan dan Perlengkapan yang Harus Disediakan


a. Umum
Penyedia Jasa harus menyediakan semua bahan dan perlengkapan yang
diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan kecuali yang tercantum dalam
kontrak, semua bahan dan perlengkapan yang merupakan bagian dari
pekerjaan harus baru dan sesuai dengan standard dalam spesifikasi tenik
ini.
Bila Penyedia Jasa dalam mengusulkan penyediaan bahan dan
perlengkapan tidak sesuai dengan suatu standard seperti tersebut diatas.
Penyedia Jasa harus segera memberitahukan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen untuk mendapatkan persetujuan tertulis dari Pejabat Pembuat
Komitmen.

b. Perlengkapankonstruksi
Penyedia Jasa harus segera menyediakan semua perlengkapan konstruksi
yang diperlukan dalam pelaksanaan dalam jumlah yang cukup. Apabila
Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen memandang belum sesuai
dengan kontrak, maka Penyedia Jasa harus segera memenuhi
kekurangannya. Dalam penyediaan semua perlengkapan dan peralatan
harus lengkap dengan spare parts yang cukup dan memeliharanya agar
pekerjaan dapat dikerjakan dengan sempurna.

c. Bahan pengganti
Penyedia Jasa harus mendatangkan bahan yang ditentukan, bila bahan
tersebut tidak tersedia dipasaran, maka dapat digunakan bahan pengganti
dengan mendapatkan ijin tertulis dari Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen. Harga satuan dalam volume pekerjaan tidak akan disesuaikan
dengan adanya pertambahan harga antara bahan yang ditentukan dengan
bahan pengganti.

Spesifikasi Teknis- 7
d. Pemeriksaan bahan dan perlengkapan
Perlengkapan dan bahan yang disediakan oleh Penyedia Jasa akan
dilakukan pemeriksaan sesuai dengan ketentuan dalam kontrak pada salah
satu atau lebih tempat yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan / Pejabat
Pembuat Komitmen :
1. Tempat produksi dan pembuatan
2. Tempat pengangkutan
3. Lapangan
Penyedia Jasa supaya menyerahkan penjelasan yang menyangkut
perlengkapan dan bahan kepada Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat
Komitmen sesuai yang diminta untuk tujuan pemeriksaan, tetapi tidak
meringankan Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya untuk meyediakan
perlengkapan dan bahan sesuai dengan spesifikasi ini.

1.6 Pengukuranelevasi tanah


a. Bench Marks (BM).
1. Sebelum pekerjaan pengukuran dilakukan, Penyedia Jasa harus
mendapatkan persetujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen mengenai metode kerja, peralatan yang akan digunakan
dan personil yang akan melaksanakan pengukuran.
2. Untuk memulai pekerjaan, Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat
Komitmen akan menunjukkan danmenetapkan lokasi Bench Mark
seperti dalam gambar.
3. Setiap kerusakan BM yang diakibatkan oleh Penyedia Jasa akan
dipasang kembali dengan beban biaya Penyedia Jasa atas persetujuan
Direksi Pekerjaan / Pejabat Pembuat Komitmen.
4. Penyedia Jasa perlu mendirikan bench mark tambahan sementara
untuk kemudahannya, tetapi setiap Bench Mark sementara yang
didirikan, tempatnya disetujui oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen dan mempunyai ketelitian yang berhubungan dengan bench
mark yang didirikan oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen.
5. Pekerjaan pengukuran Mutual Check awal (MC.0%) harus dilakukan
oleh Penyedia Jasa dengan terlebih dahulu berkoordinasi dengan Tim
Mutual Check, Direksi Pekerjaan/Pengawas Lapangan dan Pejabat
Pembuat Komitmen.
6. Untuk pekerjaan tanggul tubuh embung, Penyedia Jasa harus
memasang patok as sepanjang tanggul tubuh embung dengan jarak
maksimum 50 m, masing-masing profil dicat dan diberi tanda profil
sesuai urutannya (P1, P2, P3 dst).
7. Patok petunjuk ini harus dilindungi selama pelaksanaan pekerjaan dan
tidak dipindahkan atau ditimbun.

Spesifikasi Teknis- 8
8. Untuk pekerjaan pengukuran harus disesuaikan dengan gambar
rencana dan spesifikasi teknisnya. Pada pekerjaan pengukuran diluar
ketentuan tersebut di atas harus ada persetujuan dari Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen secara tertulis.
9. Pada semua pekerjaan pengukuran harus dilaksanakan oleh juru ukur
yang cakap dan berpengalaman yang telah ditetapkan atau juru ukur
lain yang disetujui Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen .
10. Setelah pekerjaan selesai, Penyedia Jasa harus melakukan
pengukuran mutual check akhir (MC.100) dan membuat gambar purna
bangun (As Build Drawing) dan harus berkoodisasi dengan Tim
MC.100, Direksi Pekerjaan dan harus mendapat persetujuan dari
Pejabat Pembuat Komitmen.

b. Permukaan tanah asli untuk tujuan pengukuran


Muka tanah yang terlihat pada gambar akan dianggap betul sesuai dengan
kontrak. Apabila terjadi keraguan dari Penyedia Jasa kebenaran dari muka
tanah, sekurang-kurangnya 30 (tiga puluh) hari sebelum mulai bekerja
Penyedia Jasa harus memberitahukan kepada Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen secara tertulis untuk menyesuaikan dan melaksanakan
pengukuran kembali ketinggian muka tanah tersebut.
Dalam segala hal sebelum memulai melaksanakan pekerjaan tanah
Penyedia Jasa akan mengukur dan mengambil ketinggian terhadap daerah
pekerjaan tersebut, dengan menggunakan bench mark atau titik referensi
yang disetujui Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
Ketinggian muka tanah yang ditentukan perlu mendapat persetujuan.
Pengukuran volume yang dikerjakan dibuat berdasarkan ketinggian yang
disetujui.

1.7 Pekerjaansementara
a. Umum
Penyedia Jasa akan bertanggung jawab terhadap perencanaan, spesifikasi,
pelaksanaan dan berikut pemindahan semua pekerjaan sementara.
Gambar detail dari pekerjaan sementara yang dikerjakan Penyedia Jasa
harus diserahkan kepada Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen
untuk mendapat persetujuan.
Apabila Penyedia Jasa bermaksud mengajukan alternatif untuk pekerjaan
sementara diluar daerah lapangan seperti terlihat pada gambar, semua
biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan termasuk pembebasan tanah,
sewa tanah dan sebagainya, ditanggung oleh Penyedia Jasa dan biayanya
sudah termasuk pada uraian pekerjaan pada daftar kuantitas dan harga.

Spesifikasi Teknis- 9
Keterlambatan tidak akan meringankan Penyedia Jasa terhadap tanggung
jawab untuk memenuhi ketentuan dalam kontrak. Dalam hal tersebut tidak
diberikan perpanjangan waktu bila terjadi keterlambatan.

b. Lapangan kerja
Lapangan kerja seperti terlihat pada gambar yang digunakan untuk
pelaksanaan pekerjaan, dijamin oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen dan bebas dari biaya pembebasan tanah. Penyedia Jasa
sedapat mungkin melaksanakan pekerjaan sementara pada tanah tadi
seperti pada gambar atau seperti petunjuk Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen.
Penyedia Jasa hendaknya membatasi kegiatan peralatan dan anak
buahnya hanya pada tanah yang sudah dibebaskan, termasuk arah jalan
masuk yang disetujui sehingga mengurangi kerusakan tanaman/pemilikan
dan kerusakan tanah. Bekas yang dilalui kendaraan supaya diperbaiki.
Sebelum diterimanya pekerjaan termasuk arah jalan masuk yang disetujui
tanah harus dikembalikan kekeadaan semula.
Penyedia Jasa bertanggung jawab langsung kepada Pejabat Pembuat
Komitmen untuk semua kerusakan misalnya kerusakan tanaman atau
tanah hasil galian baik milik lapangan pekerjaan atau oranglain, Penyedia
Jasa mengganti kerugian terhadap semua kehilangan dan tuntutan karena
kerusakan tersebut sesuai dengan ketentuan dalam kontrak.

c. Papan Nama Pekerjaan, Kantor Penyedia Jasa, Perkampungan, Gudang,


Bengkel, Pemondokan Buruh, dsb.
Penyedia Jasa harus membuat dan memasang papan nama pekerjaan di
tempat yang telah ditentukan atau sesuai dengan petunjuk Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
Papan nama tersebut harus bertuliskan informasi yang jelas mengenai hal-
hal yang berkaitan dengan nama pekerjaan, pemberi pekerjaan, pelaksana
pekerjaan, jangka waktu pelaksanaan, nomor kontrak, tahun anggaran,
lokasi, dan keterangan-keterangan lain yang ditentukan atau sesuai
dengan persetujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
Penyedia Jasa juga harus menyediakan, memelihara, mengerjakan dan
memindahkan bangunan sementara seperti kantor Penyedia Jasa,
perkampungan stafnya, gudang, bengkel, pemondokan buruh dan
bangunan sementara lainnya setelah selesai pekerjaan, supaya diserahkan
kepada Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
Penyedia Jasa supaya menyerahkan rancangan tempat kerja dan
bangunan sementara secara umum kepada Pejabat Pembuat Komitmen
untuk mendapat persetujuan pada waktu yang ditetapkan. Pelaksanaan

Spesifikasi Teknis- 10
pekerjaan tidak boleh dimulai sebelum mendapat persetujuan Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
Perkampungan staf Penyedia Jasa dan pemondokan buruh harus
dilengkapi dengan semua pelayanan yang perlu untuk kelancaran
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang ditentukan dalam kontrak.
Penyedia Jasa harus menyediakan keperluan air bersih, penerangan yang
cukup dan obat-obatan (P3K) serta perlengkapan keselamatan dan
kesehatan kerja (K3)untuk kantor Penyedia Jasa, perkampungan stafnya,
pemondokan buruh, bengkel dan tempat lainnya didaerah kerja.

d. Jalan masuk sementara


Penyedia Jasa harus menyiapkan, membangun, memelihara dan
membongkar jalan masuk sementara termasuk saluran pembuang dan
bangunan yang memotong sungai yang diperlukan untuk melaksanakan
pekerjaan. Maksimal 30 (tiga puluh) hari sebelum Penyedia Jasa memulai
pelaksanaan bagian dari jalan masuk sementara, Penyedia Jasa harus
menyerahkan program pelaksanaan secara detail jalan masuk kepada
Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen untuk mendapat
persetujuan.
Penyedia Jasa tidak diperbolehkan memulai melaksanakan pekerjaan jalan
masuk sementara sebelum ada persetujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen. Bagaimanapun juga persetujuan ini tidak akan
mengurangi Penyedia Jasa dari tanggung jawabnya sesuai dengan
gambar dan rencana kerja yang telah disetujui.
Penyedia Jasa bertanggung jawab untuk memperbaiki atas kerusakan
jalan masuk atas biaya sendiri termasuk jalan yang ada pada arah jalan
masuk yang disebabkan oleh lalu lintas peralatan berat dan truk yang
dipergunakan oleh Penyedia Jasa untuk pelaksanaan pekerjaan.
Pada saat penyelesaian pekerjaan, jalan masuk sementara harus
dipindahkan atau ditinggalkan dalam keadaan seperti semula sesuai
dengan petunjuk Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.

1.8 Keamanan dan pemeriksaan kesehatan


a. Sistem pengawasankeamanan
Penyedia Jasa wajib mengatur system pengawasan keamanan dan
organisasinya dan disarankan untuk mendapatkan persetujuan Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen. Sistem pengawasan keamanan
dengan kapasitas peralatan dan tenaga yang cukup untuk menghindari
kecelakaan dan kerusakan terhadap manusia dan barang milik yang
bersangkutan, milik Pejabat Pembuat Komitmen dan barang milik pihak
ketiga. Sistem pengawasan keamanan harus dilakukan sesuai dengan

Spesifikasi Teknis- 11
program yang disetujui dan berpedoman pada hukum/peraturan yang
berlaku di Indonesia.

b. Peraturan kesehatan
Penyedia Jasa harus mengusahakan lapangan kerja dalam keadaan bersih
dan keadaan sehat serta meperlengkapi/memelihara kemudahan untuk
penggunaan tenaga yang dikerjakan pada suatu tempat yang telah disetujui
oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen dan oleh penguasa
setempat. Penyedia Jasa hendaknya juga membuat pengumuman dan
mengambil langkah-langkah pencegahan yang perlu untuk menjaga agar
lapangan kerja tetap bersih dan bebas dari limbah yang berbahaya bagi
lingkungan dan manusia.

c. Pencegahan kebakaran
Penyedia Jasa harus melakukan setiap pencegahan dan melindungi api
yang terjadi pada atau sekitar lapangan kerja dan harus menyediakan
segala yang diperlukan/dibutuhkan untuk peralatan pencegahan kebakaran
yang cukup, siap digunakan pada semua bangunan air dan bangunan
gedung atau pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan, termasuk
perkampungan tempat tinggal, pemondokan buruh dan bangunan gedung
lainnya.
Penyedia Jasa wajib memelihara peralatan dan perlengkapan kebakaran
yang dibutuhkan dalam keadaan baik sampai pekerjaan diterima oleh
Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.
Penyedia Jasa harus berusaha keras untuk mencegah dan memadamkan
kebakaran yang terjadi dilapangan. Dalam hal ini Penyedia Jasa wajib
mengamankan bahan-bahan yang mudah terbakar dan menyediakan
perlengkapan yang mutlak diperlukan dan tenaga buruh yang dikerjakan
dilapangan, termasuk peralatan dan tenaga sub Penyedia Jasa.

1.9 Pemberitahuan Pengerjaan (Operasi)


Penyedia Jasa harus memberitahukan dalam waktu tidak kurang dari14
(empat belas) hari sebelum memulai tiap ruas pekerjaan untuk pengukuran
permukaan tanah yang ada. Tidak ada ruas pekerjaan yang boleh dimulai
sebelum mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan, yaitu setelah dicapai
kesepakatan antara Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen dan
Penyedia Jasa tentang semua elevasi permukaan tanah yang cukup untuk
pengukuran pekerjaan dengan teliti. Apabila akan memulai pelaksanaan
pekerjaan, Penyedia Jasa harus membuat/mengajukan permohonan memulai
pekerjaan dengan melampirkanCheck list dan request.

Spesifikasi Teknis- 12
1.10 Tanggung jawab penyedia jasa
a. Kegagalan bangunan
Pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan ditentukan dalam Syarat-
Syarat Umum dan Syarat-Syarat Khusus Kontrak.
b. Tuntutan pihak ketiga
Selama jangka waktu pertanggungjawaban atas kegagalan bangunan,
sesuai yang ditetapkan dalam Syarat-Syarat Umum dan Syarat-Syarat
Khusus Kontrak, apabila sewaktu-waktu terdapat tuntutan pihak ketiga,
temuan BPKP, BPK, Inspektorat Jenderal Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat dan lain-lain kerugian Negara yang timbul menjadi
tanggungjawab Penyedia Jasa.

1.11 Lain-lain
Konflik kepentingan pelaksanaan konstruksi
Apabila pada pelaksanaan pekerjaan konstruksi terdapat suatu konflik
kepentingan antara Penyedia Jasa dengan pihak ketiga, hal tersebut wajib
diselesaikan oleh pihak Penyedia Jasa. Penyelesaiannya harus dengan
sepengetahuan pihak Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan pembayaran


Kegiatan untuk point 1.1 sampai dengan 1.11 tidak dilakukan pengukuran dan
pembayaran. Semua biaya yang dikeluarkan akibat kegiatan tersebut di atas
telah termasuk dalam biaya umum masing-masing item pekerjaan dalam
Daftar Kuantitas dan Harga dan sepenuhnya menjadi tanggung jawab
Penyedia Jasa serta dianggap sudah masuk dalam harga kontrak.

Spesifikasi Teknis- 13
II. SPESIFIKASIKHUSUS

I. Pekerjaan persiapan
I.1 Biaya mobilisasi dan demobilisasi
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memobilisasi peralatan dan
personil yang diperlukan untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
program kerja dan metode pelaksanaan pekerjaan yang diajukan serta
mendapat persetujuan dan pengesahan dari Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen.
Peralatan yang disediakan/didatangkan harus dalam kondisi baik dan
sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan serta dilengkapi dengan
sukucadang yang diperlukan.
Penyedia jasa bertanggung jawab terhadap keamanan dan keselamatan
atas pengoperasian peralatan yang digunakan, termasuk pengangkutan
dan/atau pemindahan peralatan kerja kelokasi pekerjaan serta
pengembalian/pengangkutan pemulangan. Penyedia jasa harus membuat
laporan dan harus mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen tentang jadual kegiatan mobilisasi dan demobilisasi.
Setelah peralatan termobilisasi kontraktor harus melakukan kegiatan
pengeringan (Dewatering) hal ini dimaksudkan agar supaya lokasi
penimbunan (site) embung dapat bebas dari aliran sumber air yang ada
atau bahaya-bahaya lain yang mungkin timbul selama periode
pelaksanaan, maka Penyedia Jasa diwajibkan untuk melakukan
pengeringan, dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
1. Penyedia Jasa diharuskan melaksanakan pekerjaan ini sebaik-baiknya,
karena pengeringan ini akan berfungsi selama periode pelaksanaan
konstruksi. Untuk mengalirkan debit air yang datang dan mengurangi
ketinggian muka air sekitar lokasi pekerjaan, Penyedia Jasa diwajibkan
menyediakan pompa dengan kapasitas yang cukup memadai.
2. Pelaksanaan pengeringan sementara ini tanpa melakukan pemadatan
terhadap disposal material maupun tanah urugan.
3. Sekurang-kurangnya satu minggu sebelum melaksanakan pekerjaan
pengeringan, Penyedia Jasa diwajibkan melaporkan kepada Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen :
a) Jadwal waktu pelaksanaan
b) Rencana operasi
4. Penyedia Jasa tidak boleh memulai pekerjaan diatas sebelum
mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen,
walaupun demikian perjanjian ini tidak mengurangi tanggung jawab dan
kewajiban yang harus dilakukan oleh Penyedia Jasa seperti yang
tercantum dalam dokumen kontrak.

Spesifikasi Teknis- 14
5. Penyedia Jasa diwajibkan bertanggung jawab dan mengadakan
perbaikan-perbaikan terhadap kerusakan-kerusakan dengan biaya
sendiri.
6. Penyedia Jasa diwajibkan pula untuk melakukan pekerjaan
pengeringan di Site Embung yang diakibatkan oleh aliran rembesan
dan sumber mata air melalui tanah pondasi ataupun air hujan

Pengukuran dan pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran mobilisasi dan demobilisasi dilaksanakan
berdasarkan jumlah alat yang didatangkan kelapangan. Adapun
pembayaran kegiatan pengeringan (Dewatering) termasuk dalam
pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi. Biaya akibat pekerjaan
pengeringan (Dewatering) ataupun penyediaan alat-alat pengering lainnya
(pompa, sistem drainase) merupakan tanggung jawab Penyedia Jasa, dan
dianggap termasuk dalam harga kontrak. Pembayaran pekerjaan
mobilisasi dan demobilisasi dibuat dalam harga lump-sum sesuai dengan
harga yang tercantum dalam kontrak.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
I.1 Biaya mobilisasi dan demobilisasi LS

I.2 Pengukuran kembali (Uitzet, MC. 0 - MC.100%)


Penyedia Jasa harus melakukan pengukuran kembali dan melakukan seting
out dan pemasangan profil-profil untuk pelaksanaan pekerjaan, dan semua
pengukuran yang dimaksudkan untuk keperluan mutual check0% (MC.0%)
dan pengukuran kuantitas untuk pembayaran. Semua biaya yang
dikeluarkan oleh Penyedia untuk keperluan pengukuran termasuk dalam
penyediaan tenaga pengukuran, bahan dan peralatan dalam jumlah yang
cukup diantaranya peralatan topograpi survey, patok-patok tetap, profiles
dan keperluan/peralatan lainnya yang diperlukan untuk penyelenggaraan
pengukuran &setting-out survey, pengujian/pengendalian mutu pekerjaan
dan pengukuran kuantitas pekerjaan untuk pembayaran, yang tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Pengukuran dan pembayaran


Pengukuran dan Pembayaran Pengukuran kembali (uitzet MC.0%-
MC.100%) dilakukan berdasarkan progres pekerjaan yang dicapai di
lapangan dan pembayaran dilaksanakan dalam satuan M1 sesuai yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dengan ketentuan
pembayaran sebagai berikut :
Spesifikasi Teknis- 15
% biaya dalam DKH
Angsuran Syarat Pembayaran
yang dapat dibayar
Pekerjaan pengukuran untuk
Kesatu 50
MC.0 dan setting out selesai.
Kedua 25 Progres pekerjaan total 50%
Ketiga 25 Progres pekerjaan total 100%

Pengukuran dan Pembayaran untuk kegiatan Pengukuran Kembali (Uitzet


MC.0% - MC.100%) dilakukan dengan harga satuan M1 sesuai yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
Pengukuran kembali (Uitzet,
I.2 M1
MC.0% - MC.100%)

I.3 Dewatering
Dalam pelaksanakan galian terdapat genangan air yang terjebak berasal
dari air hujan atau sumber mata air setempat dan mengalir. Dalam hal ini
untuk mengatasi air tersebut diperlukan pekerjaan dewatering,
penanganan dewatering dapat menggunakan pompanisasi. Pada waktu
dewatering pemakaian pompa disesuaiakan dengan Schedule pekerjaan
galian konstruksi tersebut. Pelaksanan dewatering ini hanya berdasarkan
perkiraan dan kondisi yang dihadapi dalam pelaksanaan pekerjaan, berapa
besaran kebutuhan pompa yang diperlukan mengacu dari debit air yang
ada (m3).Ada beberapa type yang di butuhkan untuk item drainase antara
lain Water pump dan Submersible pump sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi dilapangan. Kebutuhan suplay listrik untuk pekerjaan Dewatering
dan kebutuhan pekerjaan lainnya berasal dari supplay Generator Set.

Pengukuran dan pembayaran


Pembayaran pekerjaan ini adalah berdasarkan aktual pelaksanaan
pekerjaan yang didukung dengan data-data dokumentasi dengan satuan
pembayaran jam. Sesuai dengan harga yang ditawarkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.

Spesifikasi Teknis- 16
Nomor Mata Uraian Satuan
Pembayaran Pengukuran
I.3 Dewatering Jam

I.4 Sistem penyediaan listrik


System penyediaan tenaga listrik sementara akan didesain, dipasang,
dipelihara dan selanjutnya dipindah oleh Penyedia Jasa untuk pelaksanaan
pekerjaan yang efisien. Penyedia Jasa akan mengecek ketersediaan
tenaga listrik dari Sistem Jaringan Nasional ke tempat terdekat ke lokasi
embung untuk supply/ penyediaan yang terbesar. Penyedia Jasa akan
menyediakan semua peralatan elektrik temporer dan material yang
diperlukan seperti genset, emergancy, dan jaringan distribusi untuk
mentransformasikan supply untuk memenuhi kebutuhannya dan akan
mendistribusikan supply ke lokasi yang diperlukan sesuai dengan plan dan
desainnya. Penyedia Jasa harus menyerahkan plan dan detail gambarnya
kepada Direksi untuk persetujuan. Penyedia Jasa akan memasang system
penyediaan tenaga listrik temporer dengan persetujuan dari Direksi dan
pihak pengadaan tenaga listrik yang berwenang. Pengguna Jasa
mempunyai hak untuk meminta Penyedia Jasa untuk meninggalkan system
penyediaan tenaga listrik temporer di tempatnya untuk digunakannya
selama periode O&P. Kompensasinya akan ditentukan dalam dasar
negosiasi antara Pengguna Jasa dan Penyedia Jasa.
Pengukuran dan pembayaran
Pembayaran pekerjaan ini adalah berdasarkan aktual pelaksanaan
pekerjaan yang didukung dengan data-data dokumentasi dengan satuan
pembayaran ls. Sesuai dengan harga yang ditawarkan dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.
Nomor Mata Uraian Satuan
Pembayaran Pengukuran
I.4 Sistem Penyediaan LS
Listrik

I.5 Dokumentasifoto dan video


Kontraktor harus membuat dan menyerahkan kepada Direksi foto
berwarna yang menunjukkan kemajuan pekerjaan setiap 2 (dua) minggu.
Setiap pengambilan foto harus dilengkapi lembar informasi ukuran folio
ditulis dengan huruf cetak berisikan keterangan nomor bangunan, Setiap
set foto setelah disetujui oleh Direksi akan disusun dalam album yang
disediakan oleh Kontraktor (dapat juga menggunakan Foto Digital).
Spesifikasi Teknis- 17
Negatif foto (CD foto file) adalah milik Direksi dan tidak boleh dicetak dari
negatif foto ini untuk diberikan ke orang lain tanpa persetujuan Direksi.
Foto dokumentasi pelaksanaan pekerjaan harus disusun dalam bentuk
album foto dan video yang menggambarkan pelaksanaan pekerjaan dari
awal sampai dengan selesainya pelaksanaan pekerjaan secara
keseluruhan. Foto dokumentasi harus diambil menggunakan camera
digital dengan titik / sudut pengambilan yang sama untuk masing-masing
pekerjaan yang menunjukkan progress pekerjaan bulanan, progress 0%,
50% dan 100% dan dicetak ukuran 12 cm x 8 cm. Sedangkan
pengambilan gambar untuk video menggunakan Drone minimal
dilaksanakan 3 (tiga) kali yaitu pada awal pekerjaan (0%), pekerjaan
sedang dilaksanakan (50%), dan pekerjaan telah selesai secara
keseluruhan (100%).
Semua dokumentasi pelaksanaan pekerjaan dibuat dalam bentuk hard
copy (dicetak) untuk foto dan disusun dalam album foto yang didalamnya
memuat informasi mengenai nama pekerjaan, kondisi pekerjaan, lokasi,
dll. yang dianggap perlu atas perstujuan Direksi Pekerjaan / Pejabat
Pembuat Komitmen. dokumentasi juga dibuat dan disusun dalam bentuk
softcopy berupa file elektronik foto dan video yang disimpan dalam bentuk
CD / Flash Disk atau media lain yang disetujui Direksi Pekerjaan /
Konsultan Pengawas / Pejabat Pembuat Komitmen.
Penyedia wajib menyerahkan dokumentasi kepada PPK sebanyak 1 (set)
dokumentasi yang terdiri dari 3 (tiga) rangkap foto dokumentasi yang
disusun dalam bentuk album dan 3 (satu) rangkap soft copy / file
elektronik yang berisi foto dokumentasi dan vidio pelaksanaan pekerjaan
set dalam bentuk VCD / DVD / Flash Disk atau media lain yang disetujui
PPK.
Pengukuran dan pembayaran
Pengukuran dan Pembayaran Dokumentasi Foto dan Video dilakukan
sekaligus setelah seluruh pekerjaan selesai dilaksanakan (fisik 100%),
dan pembayaran dilaksanakan dalam satuan per-set sesuai yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
I.5 Dokumentasi Foto dan Video Set

Spesifikasi Teknis- 18
l.6 Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
a. Personil Ahli K3/Petugas K3 yang dimiliki oleh Penyedia Jasa harus
mengindentifikasi bahaya dari setiap jenis proses atau tahapan kegiatan
pekerjaan konstruksi, dan menetapkan spesifikasi proses/kegiatan yang
harus dilakukan oleh Penyedia Jasa.
b. Setiap jenis proses/kegiatan sedapat mungkin dipilih yang paling kecil
bahaya dan risikonya, dan diberi penjelasan prosedur kerja yang lebih
aman dan selamat.
c. Setiap jenis proses/kegiatan harus dilengkapi dengan prosedur kerja,
sistem perlindungan terhadap pekerja, perlengkapan pengamanan, dan
rambu-rambu peringatan, dan kewajiban pekerja menggunakan Alat
Pelindung Diri (APD) yang sesuai dengan potensi bahaya pada proses
tersebut.
d. Setiap jenis proses/kegiatan pekerjaan yang baru, atau pada keadaan
yang berbeda, harus terlebih dahulu dilakukan analisis bahaya dan
risikonya (Job Safety Analysis) dan harus dilakukan tindakan
pengendalaiannya.
e. Setiap proses/kegiatan yang berbahaya harus melalui prosedur izin
kerja terlebih dahulu dari penanggung jawab proses dan Ahli
K3/Petugas K3.
f. Setiap proses dan pekerjaan hanya boleh dilakukan oleh tenaga kerja
dan/atau operator yang telah terlatih dan telah mempunyai kompetensi
untuk melaksanakan jenis pekerjaan/tugasnya, termasuk kompetensi
melaksanakan prosedur keselamatan dan kesehatan kerja yang sesuai
pada jenis pekerjaan/tugasnya tersebut.
g. Persyaratan teknis yang harus dipenuhi Penyedia Jasa dalam
menyusun dan menggunakan metode kerja dapat meliputi penggunaan
alat utama dan alat bantu, perkakas, material dan konstruksi sementara
dengan urutan kerja yang sistematis, guna mempermudah pekerja dan
operator bekerja dan dapat melindungi pekerja, alat dan material dari
bahaya dan risiko kegagalan konstruksi dan kecelakaan kerja.
h. Setiap identifikasi bahaya, penilaian risiko dan pengendalian risiko,
sebelum diterapkan harus ditinjau dan dievaluasi keandalan dan
ketepatannya oleh Ahli K3/Petugas K3.
i.Dalam Rencana Anggaran Biaya Penyedia harus menyediakan :
1. Alat Pelindung Diri (APD) antara lain: Helm, Rompi, Sepatu
Lapangan, dan Sarung tangan kerja
2. Tenaga medis dan peralatan medis (bila diperlukan) serta obat-
obatan (P3K)
3. Peralatan Pemadam kebakaran, dan rambu-rambu
peringatan/keamanan kerja.
4. Pencegahan Wabah Virus Covid-19 dan lain-lain
Spesifikasi Teknis- 19
Pengukuran dan Pembayaran
Pengukuran dan Pembayaran untuk kegiatan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) dilakukan dengan cara Lump Sum (LS) sesuai yang
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
Keselamatan dan Kesehatan Kerja
I.6 (K3) LS

II. PekerjaanTanah

II.1 Striping dan grubing


Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan pembersihan dan striping
/kosrekan pada seluruh permukaan tanah pada pondasi tubuh embung
dan pada jenis pekerjaan lain yang memerlukan stripping, sesuai dengan
gambar desain dan petunjuk Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen. Tebal kupasan diambil rata-rata 20 cm dan tanah hasil
kupasan dalam jumlah tertentu bisa digunakan sebagai pematang pada
batas genangan dan sisanya disingkirkan ke luar batas genangan embung
(bisa dipergunakan oleh masyarakat sebagai lapis manfaat lahan untuk
budidaya bercocok tanam). Pengupasan tanah humus harus dilakukan
secara mekanis dengan menggunakan Bulldozer kapasitas 110-115
Hp.Pekerjaan pembongkaran (Grubing) meliputi galian, pembongkaran,
pengangkutan dan pembuangan terhadap akar-akar pohon, tonggak-
tonggak, kayu-kayu dan material lain hasil pekerjaan clearing.
Pembongkaran dilakukan untuk pohon sampai setinggi < 50 cm di atas
muka tanah dan pemotongan seluruh dahan/cabangnya dari batang
pokoknya. Pembongkaran pohon dilaksanakan oleh Penyedia Jasa, di
daerah lokasi bangunan utama seperti bangunan pengelak, tubuh
bendungan dan bangunan pelimpah dan sekitarnya sesuai dengan
petunjuk Direksi.
Diluar batas daerah yang ditentukan, Penyedia Jasa tidak diperkenankan
untuk menebang pohon-pohon maupun semak-semak tanpa
ijin/persetujuan Direksi. Pohon-pohon serta semak yang tertinggal di luar
area grubbing harus ditetapkan tidak boleh diganggu dan dilindungi dari
kerusakan
Sebelum melaksanakan pengupasan tanah humus, Penyedia Jasa harus
lebih dulu melaksanakan pekerjaan:

a. Pekerjaan pembersihan lahan meliputi penebangan pepohonan (jika


ada), pencabutan akar dan tunggul sesuai dengan petunjuk Direksi
Spesifikasi Teknis- 20
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen. Batang-batang pohon dan
tunggul-tunggul serta akar-akar disingkirkan di luar areal pekerjaan
sepanjang tidak mengganggu kelancaran kegiatan pelaksanaan
pekerjaan.
b. Pengukuran untuk mengetahui elevasi permukaan tanah pada kondisi
awal (Original Ground Level) dan kondisi akhir kupasan tanah humus.
Hasil pengukuran dilaporkan kepada Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen, untuk selanjutnya akan dijadikan referensi
perhitungan volume pekerjaan.

Pengukuran dan pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran pekerjaaan Strippingdan Grubingdihitung
sesuai dengan kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan berdasarkan
gambar kerja dan spesifikasi teknik yang ada. Pembayaran untuk
pekerjaan Striping Dan Grubing dilakukan menurut harga satuan per-
meterpersegi yang tertuang dalam Daftar Kuantitas dan Harga Kontrak.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
II.1 Stripping dan Grubing m2

II.2 Cofferdam
Kontraktor harus menjaga agar galian bebas dari air selama pelaksanaan
pekerjaan. Cara menjaga galian bebas dari air perlu adanya lokalisir aliran
air. Untuk melokalisir perlu dibuatkannya cofferdam yang mampu
menahan tekanan air dari luar dan dibuatkan saluran pengelak.
- Cofferdam harus dibuat sebaik-baiknya dan dipadatkan menggunakan
alat berat.
- Cofferdam dibuat sebelum pekerjaan dilaksanakan atas petunjuk dan
persetujuan Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.
- Setelah selesai pekerjaan kontruksi bangunan lokasi cofferdam harus
dibersihkan sehingga tidak mengganggu aliran air.

Bahan
- Tanah setempat.

Spesifikasi Teknis- 21
Pengukuran dan pembayaran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaaan Cofferdam pasir/tanah
dibungkus karung dihitung sesuai dengan kemajuan pekerjaan yang
dicapai dilapangan berdasarkan gambar kerja dan spesifikasi teknik yang
ada. Pembayaran untuk pekerjaan Cofferdam pasir/tanah dibungkus
karung dilakukan menurut harga satuan buah yang tertuang dalam Daftar
Kuantitas dan Harga Kontrak.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
II.2 Cofferdam M³

II.3 Galian tanah biasa dengan alat


Galian tanah ini adalah galian yang dilaksanakan secara mekanis dengan
menggunakan alat berat excavatorkapasitas 0,8 m3. Galian tanah yang
dimaksud adalah galian tanah struktur untuk perletakan pondasi tubuh
embung, galian tanah untuk keperluan bagian inti tubuh embung, galian
spillway, galian tampungan embung dan galian pada bagian struktur
bangunan lainnya yang tidak dapat/sulit dilakukan secara manual/dengan
menggunakan tenaga manusia. Penggalian harus dilakukan sampai
kedalaman yang disyaratkan dengan bentuk dan dimensi galian
sebagaimana tercantum dalam gambar desain. Hasil galian diangkut
keDump truck 5m3 lalu diangkut menuju disposal dengan jarak 0 – 0,3km
lalu setelah itu diratakan dengan bulldozer kapasitas 110Hp sesuai
dengan petunjuk direksi pekerjaan.
Pengukuran dan pembayaran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan galian tanah dengan alat harus
sesuai dengan kemajuan pekerjaan yang dicapai dilapangan berdasarkan
gambar kerja dan spesifikasi teknik yang ada.
Pembayaran pekerjaan galian tanah dengan alat dibayarkan menurut
harga satuan per-meter kubik yang tertuang dalam Daftar Kuantitas dan
Harga Kontrak.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
II.3 Galian Tanah Dengan Alat m3

Spesifikasi Teknis- 22
II.4 Timbunan tanah dipadatkan dengan alat
a Percobaanpemadatan timbunan (Trial embankment)
Untuk mendapatkan metode kerja yang sesuai dan memberikan hasil
optimum maka Penyedia Jasa wajib menyelenggarakan percobaan
pemadatan timbunan dengan kondisi material dan peralatan yang
tersedia di tempat pekerjaan. Percobaan pemadatan dilakukan
sedemikian rupa sehingga mencapai kepadatan minimal 95%
kepadatan maksimum hasil percobaan “Standart Proctor” dengan kadar
air mendekati kadar air optimum ± 2% dan koefisien rembesan yang
dicapai lebih kecil dari 4,50x10-5 cm/dt, dan apabila diperlukan, Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen dapat meminta Penyedia Jasa
melakukan test daya dukung tanah dengan alat Sand Cone atau Cone
Peunetrometer dengan hasil yang disyaratkan minimal 15 t/m 2.
Percobaan pemadatan dilaksanakan pada lapis / layer pertama, dan
hasil percobaan pemadatan ini dijadikan acuan standar pemadatan
selanjutnya dengan tetap memperhatikan jenis tanah dan kadar airnya.

Tanah bahan timbunan harus bebas dari bahan-bahan organik dan


bebas dari butiran kerikil  5 cm dalam jumlah 5 %. Tanah lumpur
berpasir, atau pasir berlumpur tidak dapat dipakai untuk bahan
timbunan.

b Persiapantanah calon lokasi timbunan tubuh embung


Permukaan tanah yang akan ditimbun harus dibebaskan lebih dulu dari
lapisan tanah humus dan bahan-bahan organik, kemudian
permukaannya dikasarkan ”ripper” dan dibasahi dengan air
menggunakan water truck tanker kapasitas 4.000 liter sesaat sebelum
ditimbun sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen
atau sesuai dengan gambar. Jika penimbunan tertunda maka prosedur
persiapan seperti tersebut di atas harus diulangi. Permukaan tanah
pada tebing tubuh embung yang masih utuh dan akan ditimbun harus
dibuat bertangga-tangga, dengan tinggi anak tangga ± 30 cm atau
setebal lapis penimbunan yang disetujui oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen.

c Galian untuk bahan timbunan


Bahan timbunan tubuh embung menggunakan tanah dari hasil galian
pada rencana tampungan setelah dilakukan striping/lapisan bawah (sub
soil) dengan syarat tanah hasil galian tersebut telah terbebas dari
lapisan tanah humus, lumpur, sampah, pasir, dan material timbunan
harus menggunankan tanah yang sejenis (homogen) serta diseleksi
sehingga sesuai dengan spesifikasi ini.

Spesifikasi Teknis- 23
Apabila bahan timbunan dari hasil galian rencana tampungan tersebut
diatas tidak memenuhi syarat untuk bahan timbunan atau banyak
mengandung butiran pasir maka bahan timbunan tubuh embung dapat
berupa hasil galian dari borrow area, dengan ketentuan tanah tersebut
telah memenuhi syarat sebagai material timbunan dan telah disetujui
oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.

Bahan timbunan dapat juga diambil dari galian perapihan tebing dan
pendalaman waduk. Pekerjaan galian tanah untuk bahan timbunan ini
dilakukan dengan menggunakan excavator dengan kapasitas 0,8 m3,
dan hasil galian diangkut dengan menggunakan dumptruck kapasitas
5m3 ke stock pile atau kelokasi penimbunan.Pekerjaan ini dilakukan
untuk membentuk dan merapihkan tebing dan dasar tampungan waduk.
Kemiringan galian sub soil tebing dan dasar waduk hanya untuk
memenuhi kebutuhan untuk timbunan tubuh embung, dimulai dari arah
hilir ke hulu waduk tampungan.

Hasil galian yang tidak digunakan sebagai bahan timbunan, seperti


galian lapisan tanah humus (top soil) ditaruh pada batas genangan
sebagai batas pematang sesuai dengan gambar atau sesuai petunjuk
direksi atau dapat dipergunakan oleh masyarakat sebagai lapis manfaat
lahan untuk budidaya bercocok tanam.

Apabila galian melebihi garis rencana, maka Penyedia Jasa atas biaya
sendiri harus memperbaiki sesuai dengan garis atau elevasi rencana
dengan bahan dan kualitas hasil pekerjaan yang memadai, serta
disetujui oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen pekerjaan.

d Pelaksanaan penimbunan
Pekerjaan timbunan tanah untuk tubuh embung harus dilaksanakan
sesuai dengan garis dan elevasi rencana sesuai dengan gambar desain
dan petunjuk Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen. Tanah
bahan timbunan diambil dari hasil galian perapihan tebing dan dasar
tampungan embung atau dari borrow area dengan menggunakan
excavator dengan kapasitas 0,8 m3 dan diangkut dengan menggunakan
dumptruck kapasitas 5m3 ke lokasi penimbunan (stock pile).
Selanjutnya tanah timbunan di stock piledihampar dengan
menggunakan bulldozer kapasitas 110 Hp dan dipadatkan lapis demi
lapis dengan ketebalan maksimum 30 cm dengan mesin pemadat vibro
rollerdengan kapasitas minimal 8 ton. Tanah bahan timbunan tidak
boleh mengandung humus dan bahan organik, sampah
organik/anorganik dan lumpur dan material timbunan harus
menggunankan tanah yang sejenis (homogen) serta telah disetujui oleh
Direksi pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen. Penyedia Jasa harus
Spesifikasi Teknis- 24
melaksanakan pengujian kepadatan timbunan tanah dan Permeability
test pada setiap ketebalan minimal 60 cm dengan jarak 50 m atau
sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan timbunan tanah embung
dipadatkan (dengan alat) diukur sesuai dengan kemajuan pelaksanaan
pekerjaan yang dicapai dilapangan berdasarkan gambar kerja serta
spesifikasi teknik yang ada.
Pembayaran untuk pekerjaan timbunan tanah embung dipadatkan
(dengan alat) dibayarkanmenurut harga satuan per-meter kubik yang
tertuang dalam Daftar Kuantitas dan Harga Kontrak. Harga satuan
tersebut sudah termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya
lain yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
Timbunan tanah dipadatkan
II.4 dengan alat m3

II.5 Timbunan tanah kembali (Back Fill)


Pekerjaan timbunan tanah kembali (back fill) harus dilaksanakan sesuai
dengan gambar desain. Timbunan harus dipadatkan lapis demi lapis
dengan menggunakan stamper dengan kapsitas minimal 0,5 ton, dengan
ketebalan tiap lapis 15 cm. Sebelum lubang bekas galian ditimbun kembali,
harus dibersihkan dari sisa-sisa segala macam bahan batu, kayu, papan,
sampah dan sebagainya yang akan mengganggu proses pemadatan.

Waktu pelaksanaan penimbunan dan pemadatan harus menunggu setelah


umur pasangan bangunan lebih dari 14 hari. Urugan kembali di atas beton
tidak boleh menggunakan pemadat bergetar (vibrating compactor). Tanah
urugan kembali lubang pondasi harus mencapai tingkat kepadatan yang
disetujui Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan timbunan tanah kembali (back
fill) diukur sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang dicapai
dilapangan berdasarkan gambar kerja serta spesifikasi teknik yang ada.
Pembayaran untuk pekerjaan timbunan tanah kembali (back fill)
dibayarkanmenurut harga satuan per-meter kubik yang tertuang dalam
Daftar Kuantitas dan Harga Kontrak. Harga satuan tersebut sudah
termasuk biaya peralatan dan tenaga serta biaya-biaya lain yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan ini.
Spesifikasi Teknis- 25
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
II.5 Timbunan Tanah Kembali (Back Fill) m3

II.6 Penanaman gebalanrumput


Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan penanaman gebalan
rumput. Pekerjaan tersebut harus dilakukan pada seluruh permukaan
kemiringan timbunan tubuh embung bagian hilir dan kemiringan timbunan
yang tidak dipasang rip-rap atau di tempat lain sesuai petunjuk Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
Gebalan rumput yang dipakai harus bersih, bebas dari tanaman lain yang
tidak diinginkan. Gebalan rumput harus berakar dan dicangkul setebal ± 4
cm. Sebelum ditanami dengan gebalan rumput, permukaan lahan perlu
dilapisi dengan jenis tanah humus hasil kupasan setebal 3 cm. Gebalan
rumput harus segera ditanam dan dilakukan perawatan dan penyiraman
agar rumput dapat tumbuh dengan baik. Rumput harus ditanamdengan
pola tanam papan catur dan dipasang pasak bambu sedalam 10 cm agar
gebalan tidak tergelincir. Jenis rumput yang ditanam adalah jenis rumput
gajah atau yang sejenis dan atas persetujuan/petunjuk Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan gebalan rumput dibuat dan
diukur pada daerah yang diberi gebalan sesuai dengan kemajuan
pelaksanaan pekerjaan yang dicapai dilapangan berdasarkan pada gambar
kerja dan spesifikasi teknik ini.
Pembayaran untuk pekerjaan ini dibayarkan menurut harga satuan per-
meter persegi yang tertuang dalam Daftar Kuantitas dan Harga Kontrak.
Harga satuan tersebut sudah termasuk harga material, dan upah serta
biaya-biaya dalam menyelesaikan pekerjaan ini.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
II.6 Penanaman gebalan rumput m2

III. Pekerjaan Pasangan

a. Pekerjaan Pasangan
a.1 Umum
Pekerjaan ini mencakup pembuatan dan pemasangan untuk
penggunaan dalam beberapa pekerjaan dan sebagai pekerjaan akhir

Spesifikasi Teknis- 26
permukaan pada pasangan atau struktur lain sesuai dengan spesifikasi
ini.
Pekerjaan dibagian lain yang berhubungan : Pekerjaan beton,
pasangan batu kosong, pasangan batu belah,selimut dan pondasi pipa
pengelak.
1. Material
a) Semen harus memenuhi persyaratan SNI.
b) Agregat halus harus memenuhi persyaratan dalam SNI.
c) Air harus memenuhi persyaratan dari sub bab IV.4.b.2 dari
spesifikasi ini.
d) Batu
 Diambil dari gunung batu yang telah dipecah dari jenis batuan
andesit atau basalt dan bertrap dengan berat jenis 1,5 ton/m 3
 Batu harus bersih, keras tanpa alur atau retak dan tahan lama
dengan bentuk batu rata, lancip atau lonjong dan dapat
ditempatkan saling mengunci bila dipasang bersama.
 Ukuran batu harus memiliki ketebalan tidak kurang dari 15 cm,
lebar 20 dan panjang 30 cm.

2. Campuran
Adukan yang digunakan untuk pekerjaan pasangan dan beton atau
pekerjaan perbaikan kerusakan, sesuai dengan artikel yang
bersangkutan dari spesifikasi ini, harus terdiri dari semen, pasir
untuk pekerjaan pasangan sedangkan untuk pekerjaan beton
dicampur dalam proporsi yang sama. Adukan yang dipersiapkan
harus memenuhi persyaratan yang diperlukan untuk beton dimana
adukan dipakai.
3. Pencampuran
a) Seluruh material kecuali air harus dicampur, baik dalam kotak
yang rapat atau dalam alat adukan pencampuran yang disetujui,
sehingga campuran merata (berwarna sama), kemudian air
ditambahkan dan pencampuran dilanjutkan hingga lima sampai
sepuluh menit. Jumlah air harus sedemikian rupa, sehingga
menghasilkan adukan dengan konsistensi yang diperlukan tetapi
tidak boleh 70 % dari berat semen yang dipergunakan.
b) Adukan dicampur hanya dalam kuantitas yang diperlukan untuk
penggunaan langsung. Jika perlu, campuran boleh diaduk
kembali dengan air dalam waktu 30 menit dari proses
pengadukan awal.
c) Adukan yang tidak digunakan dalam waktu 45 menit setelah air
ditambahkan harus dibuang.

Spesifikasi Teknis- 27
4. Penempatan
Permukaan yang akan menerima adukan harus dibersihkan dari oli,
lempung atau kotoran lainnya dan secara menyeluruh telah dibasahi
sebelum adukan dituangkan. Jika terdapat genangan air pada
permukaan, harus dikeringkan sebelum penempatan adukan. Bila
digunakan sebagai lapis permukaan, adukan harus dituangkan pada
permukaan yang bersih dan lembab dengan jumlah yang cukup
untuk menghasilkan tebal adukan minimum 1,50 cm dan harus
dibentuk menjadi permukaan yang halus dan merata

III. 1. Pasangan batu kosong (Rip-rap)


Pencegahan erosi akibat aliran air hujan dan hantaman gelombang air
dari hulu tubuh embung pada saat banjir dilakukan dengan cara
memasang batu kosong yang dipakai tanpa adukan, seperti yang
ditunjukkan dalam gambar desain. Batu kosong juga bisa dipasang pada
tempat-tempat yang disetujui Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen.
Tebalnya pasangan batu kosong pada bagian bawah sampai atas sama
yaitu ± 30 cm seperti pada gambar atau sesuai petunjuk Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen. Batu yang dipakai harus keras,
padat dan awet dan berukuran 20 cm – 30 cm. Batu pipih dan panjang
tidak boleh dipakai. Paling sedikit 75% dari jumlah pemakaian batu harus
mempunyai dimensi yang sama dengan ketebalan yang ditetapkan.
Pemakaian batu belah atau kerikil dalam jumlah yang tidak melebihi yang
diperlukan untuk mengisi kekosongan pasangan, setelah mendapat izin
dari Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan batu kosong (rip-rap) diukur
berdasarkan kuantitas pekerjaan yang dikerjakan sesuai dengan
kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang dicapai dilapangan berdasarkan
gambar kerja.
Pembayaran untuk pekerjaanini dilaksanakan menurut harga satuan per-
meter kubik yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana
harga ini sudah termasuk semua biaya bahan, peralatan dan upah
tenaga kerja untuk penyelesaian pekerjaan ini.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
III.1 Pekerjaan Batu Kosong (Rip-rap) m3

Spesifikasi Teknis- 28
Metode pelaksanaan
Pasangan batu rip-rap dipasang pada kemiringan embung yang di
pasang/disusunan menggunakan tenaga manusia kemudian dirapihkan
oleh pekerja. Batu yang digunakan adalah batu belah hitam dengan BJ
2,4 T/m³, berukuran 20/30. Pemasangan batu untuk rip-rap ini
dilakukan dengan cara antara batu satu dengan batu lainnya saling
mengunci, dan bila ada sisi yang kosong diisi dengan pecahan -
pecahan batu kecil sehingga rongga-rongga yang terjadi dapat
diminimalisir.

III.2 Pekerjaan pasangan batu/Mortar tipe N (setara campuran 1PC : 4PP)


1. Penyiapan Pondasi
a) Pondasi untuk struktur pasangan batu disiapkan sesuai dengan
syarat untuk Pasal II.2 tentang galian untuk pondasi bangunan.
b) Terkecuali disyaratkan lain atau ditunjukkan pada gambar, dasar
pondasi untuk struktur tembok penahan harus normal, bertangga
dan horizontal.
c) Lapis landasan harus dapat mengalirkan air.
d) Bila ditunjukkan dalam gambar atau diminta oleh Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen, suatu pondasi beton dapat
diperlukan.

2. Pemasangan batu
a) Landasan dari adukan mortar paling sedikit tebalnya 3 cm, harus
dipasang pada pondasi yang telah disiapkan sebelum
penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu
besar harus pilihan yang digunakan untuk lapis dasar dan pada
sudut untuk menghindarkan pengelompokan batu yang berukuran
sama.
b) Batu harus dihampar dengan muka yang terpanjang mendatar dan
muka yang tampak harus dipasang sejajar dengan muka dari
tembok batu yang terpasang.
c) Penempatan stok batu harus dilakukan sedemikian rupa sehingga
tidak mengganggu atau menggeser batu yang telah terpasang.
Peralatan yang cocok harus disediakan untuk memasang batu
yang lebih besar dari yang dapat dikerjakan oleh dua orang. Tidak
diperkenankan menggelindingkan batu pada pekerjaan yang baru
dipasang.

Spesifikasi Teknis- 29
3. Komposisi Campuran/Adukan
Komposisi campuran untuk pasangan batu 1 Pc : 4 Ps harus sesuai
yang dipersyaratkan dalam Standar Nasional Indonesia yaitu untuk
setiap pemasangan 1 m3 pasangan batu 1 Pc : 4 Ps harus terdiri dari :
 Batu belah : 1,20 m3
 Pasir : 0,52 m3,
 Semen : 163 Kgatau 3,26 zak @ 50 kg.

4. Penempatan Adukan
a) Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi
secara menyeluruh, dan cukup waktu untuk memungkinkan
penyerapan air mendekati titik jenuh.
b) Adukan juga harus disebar pada sisi dari batu ke batu yang
sedang dipasang.
c) Tebal dari adukan landasan harus pada rentang antara 2–3 cm
dan harus minimum diperlukan untuk menjamin terisinya seluruh
rongga antara batu yang dipasang.
d) Banyaknya adukan landasan yang akan ditempatkan harus
dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan baru yang
belum mengeras. Bila batu menjadi kendur atau lepas setelah
adukan mencapai pengerasan awal, maka harus dibongkar,
adukan dibersihkan dan batu dipasang lagi dengan adukan baru.

Pengukuran dan pembayaran.


Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pasangan batu belah
dilakukan menurut kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan, menurut
batas-batas, bentuk dan ukuran seperti yang terlihat dalam gambar kerja
atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
Pembayaran untuk pekerjaan pasangan batu belah ini berdasarkan
harga satuanper-meter kubik yang tercantum dalam daftar Kuantitas dan
Harga, dimana harga ini sudah termasuk semua biaya bahan, peralatan
dan upah tenaga kerja untuk penyelesaian pekerjaan ini.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
Pasangan batu/Mortar tipe N (setara
III.2 campuran 1PC : 4PP) m3

III.3 Bronjong 3mm (Pabrikan Uk. L=2,0 m x B=1,0 m x T= 0,5 m)


a. Umum
Penyedia Jasa harus mengerjakan dan menempatkan pasangan batu
bronjong didasar Spillway bagian hilir embung dan bagian bawah hilir
Spesifikasi Teknis- 30
kemiringan tubuh embung, lalu di hulu sepanjang saluran intake, serta
apabila diperlukan pada bagian hilir outlet saluran pengelak yang
terdiri dari batu-batu yang diisikan dalam anyaman kawat seperti
ditunjukkan dalam gambar disain atau sesuai petunjuk Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
b. Bahan
1. Kawat untuk anyaman bronjong adalah anyaman kawat galvanis
ukuran 3 mm.
2. Batu untuk bronjong harus padat, kasar dan tahan lama serta
harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen. Ukuran rata-rata dari batu bronjong antara 15
cm – 20 cm.
3. Kawat anyaman/bronjong pembuatannyasecara pabrikan.
4. Tidak diperbolehkan batu-batu kosong yang mudah pecah atau
lemah bila terkena air (harus memenuhi SNI ).
c. Konstruksi
1. Anyaman harus dibentuk hexagonal (persegi enam) yang sisinya
berukuran tidak lebih dari 80 x 100 mm. Anyaman harus menerus
dengan 3 kali lilitan pada tiap sisi yang sejajar dari hexagonal dan
empat sisi lain tanpa lilitan, dan harus mendapat persetujuan
Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Batu untuk bronjong adalah batu belah yang padat, kasar dan
tahan lama serta harus mendapat persetujuan Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen dengan ukuran batu antara
15 cm – 20 cm dengan berat jenis batu minimal 2,5 atau sesuai
petunjuk Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
3. Bentuk batu bronjong harus dibuat prismatik dengan 4 (empat)
bidang tepi dan satu bidang datar yang saling mengikat. Bidang
yang keenam merupakan tutup dari pada bentuk tersebut diatas
dan akan diikat pada sisinya sesudah diisi dengan batu-batu.
Pengikat harus menerus, tidak setempat-setempat. Dengan
memakai kawat galvanis, sudut-sudut dari bronjong harus
diperkuat dengan ikatan kawat tambahan.
4. Untuk setiap pemasangan 1 m3 bronjong harus terdiri dari : 1 unit
Bronjong kawat galvanis Ø 3 mm pabrikasi ukuran 2 m x 1 m x 0.5
m dan diisi batu belah hitam 1,00 m3.
d. Penempatan
1. Permukaan tanah dimana bronjong akan ditempatkan harus digali
sedalam 50 cm dan dipersiapkan menurut petunjuk gambar disain
atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen.

Spesifikasi Teknis- 31
2. Pekerjaan dimulai dengan menempatkan anyaman kawat dalam
keadaan kosong, kemudian diisi anyaman tersebut dengan batu-
batu yang ditata rapi, penuh dan selanjutnya ditutup dan diperkuat
dengan ikatan-ikatan. Tidak dibenarkan mengisi bronjong dengan
batu yang lebih kecil dari lubang anyaman, karena batu-batu
tersebut akan mudah keluar dari bronjong. Antara satu bronjong
dengan bronjong yang lain harus berhubungan rapat dan baik
serta harus vertikal tidak membentuk satu garis lurus.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan bronjong dia 3mm pabrikan uk.
2x1x0.5m dibuat menurut harga satuan per- meter kubik seperti yang
tercantum dalam gambar desain dan Daftar Kuantitas dan Harga. Harga ini
meliputi semua bahan dan tenaga kerja serta peralatan untuk
menyelesaikan pekerjaan pasangan bronjong termasuk pengadaan kawat
bronjong.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
Bronjong 3mm (Pabrikan Uk. L=2,0 m x
III.3 B=1,0 m x T= 0,5 m) m3

Metode Pelaksanaan
- Lakukan pemasangan patok dan benang untuk menandakan daerah
penggalian untuk pemasangan bronjong.
- Lanjutkan perletakan dan pengisian jaring bronjong dan tumpukan
dan ikatkan semua bagian tepinya dengan menggunakan kawat
sesuai gambar.
- Rongga antara bagian belakang dinding bronjong dengan
kemiringan bekas galian hars ditimbun kembali dan dilakukan
pemadatan dengan alat pemadat.

III. 4 Plesteran tebal 1 cm, dengan mortar tipe N (setara campuran 1 PC:4
PP) + Acian
Bahan dan campuran untuk adukan pasangan plesteran harus memenuhi
persyaratan pasal III.a.1. Adukan plesteran dibuat dengan campuran 1 Pc
: 3 Psr. Pekerjaan plesteran dilakukan dua lapis, lapis pertama dengan
adukan mortar seperti diatas dengan ketebalan 1 cm kemudian lapis kedua
dengan adukan Aci yang mempunyai kekentalan memadai. Sebelum
pekerjaan plesteran dilakukan, bidang dasar harus dibuat kasar dan bersih.
Pekerjaan plesteran harus rata, lurus, rganic32 halus. Setelah pekerjaan
cukup kering, kemudian harus dipelihara dengan siraman air secara rutin.
Spesifikasi Teknis- 32
Pengukuran dan pembayaran
Pengkuran untuk pembayaran plesteran adk. 1 Pc : 3 Ps t = 1,5 cm dibuat
pada tempat-tempat yang diplester sesuai dengan yang dikerjakan atau
gambar desain. Pembayaran untuk plesteran dibuat menurut harga satuan
per-meter persegi yang tertera dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana
harga ini sudah meliputi biaya-biaya material, dan upah pekerja dalam
menyelesaikan pekerjaan ini.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
Plesteran tebal 1 cm, dengan mortar
III.4 tipe N (setara campuran 1 PC:4 PP) + m2
Acian

III. 5 Pemasangan paving block natural tebal 8 cm


1. Bahan/material
1) Paving yang dipakai adalah paving pres mesin dengan kuat tekan
100 kg/cm2 atau pada umur paving block mencapai 28 hari, ukuran,
bentuk dan tebal disesuaikan dengan gambar.
2) Kansteen beton cetak/kerb/beton pengunci/pas. batu dengan ukuran
sesuai gambar.
3) Pasir yang dipakai adalah pasir pasang kualitas baik.
 Paving Block : 44 buah per- m2
 Pasir : 0,17 m3

2. Toleransi dimensi
1) Perbedaan ukuran paving rata-rata tidak lebih dari 2mm setiap
paving.
2) Kerataan setiap paving tidak lebih dari 0,3mm.
3) Kemiringan permukaan untuk keperluan drainase dibuat rata-rata
maksimal 2% kearah pembuangan.
4) Alur paving sesuai standar pabrik.
5) Bentuk dan ukuran paving menyesuaikan gambar.

Pengukuran dan pembayaran.


Pengukuran untuk pembayaran pekerjaan pasangan paving block
dilakukan menurut kuantitas pekerjaan yang dilaksanakan, menurut
batas-batas, bentuk dan ukuran seperti yang terlihat dalam gambar
Spesifikasi Teknis- 33
kerja atau sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan /Pejabat Pembuat
Komitmen.
Pembayaran untuk pekerjaan pasangan paving block ini berdasarkan
harga satuanper-meter persegi yang tercantum dalam daftar Kuantitas
dan Harga, dimana harga ini sudah termasuk semua biaya bahan,
peralatan dan upah tenaga kerja untuk penyelesaian pekerjaan ini.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
Pemasangan paving block
III.5 m2
natural tebal 8 cm

Metode pelaksanaan
- Lantai kerja pasir digelar diatas lapisan base dengan ketebalan 10 –
15 cm. Kemudian diratakan dengan jidar kayu sehingga mencapai
kerataan yang seragam dan mengikuti kemiringan yang telah dibentuk
sebelumnya pada lapisan base.
- Pemasangan paving dimulai dari satu titik/garis diatas lapisan lantai
kerja pasir.
- Pemasangan paving dilakukan setelah penggelaran lantai kerja
pasir.
- Paving yang dipasang dibuat dengan jarak celah/naat 2-3mm untuk
pengisian pasir halus.
- Pemasangan paving dilakukan secara maju menerus tanpa acak.
- Setelah paving terpasang dilakukan pemadatan yang dilakukan
menggunakan alat plat compactor plat area 0,35 s/d 0,50 m² dengan
gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dan getaran dengan frekwensi
75 s/d 100 MHz. Pemadatan dilakukan secara simultan bersamaan
dengan pemasangan paving dengan minimal akhir pemadatan 1
meter dibelakang akhir pasangan. Pemadatan dilakukan dua putaran,
putaran pertama untuk memadatkan pasir alas dengan penurunan 5-
15mm. Pemadatan putaran kedua disertai dengan menyapu pasir
pengisi celah/naat, masing-masing putaran dilakukan paling sedikit
dua lintasan.
- Bidang paving di pasang rata tidak bergelombang, kemudian di
bersihkan dari segala matrial bekas pekerjaan.

Spesifikasi Teknis- 34
IV Pekerjaan beton
IV.1.Bekisting dinding beton biasa dengan multiflex 12 mm
Penyedia Jasa harus menyediakan dan memasang semua cetakan yang
diperlukan, bangunan-bangunan kayu, tunjangan-tunjangan dan lain-lain
untuk pengecoran beton. Untuk keperluan begisting diizinkan memakai
bahan polywood, hard board buatan pabrik yang disetujui oleh Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen, pelat baja atau papan. Dalam hal
pemakaian papan maka permukaan bekisting yang akan kena adukan
harus memakai kayu yang keras. Semua pekerjaan begisting tebalnya
harus cukup untuk menahan adukan basah sementara dicor dan divibrasi
tanpa memberikan perubahan bentuk. Dimana digunakan papan hard
board atau baja, maka perhatian khusus harus diberikan untuk menjamin
betul-betul terkait dan kaku.
Perhatian khusus juga diberikan untuk menghindarkan ketidaktentuan
yang tidak rapih pada penyimpangan-penyimpangan antara lift. Direksi
Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen boleh menuntut pengukuran
khusus, seperti penggunaan garis pengukuran sementara, penundaan
untuk mengindari ketidaktentuan. Cetakan beton untuk pengangkatan
vertikal yang berturut-turut harus berhubungan secara sempurna pada
beton dalam pengangkutan sebelumnya sehingga tidak akan ada tonjolan-
tonjolan, cembung-cembung, retak-retak dan lain-lain tanda kesalahan
pada sambungan yang tampak.
Begisting harus dibuat sedemikian rupa sehingga tidak terjadi kebocoran
adukan. Dimana tidak bisa dihindarkan dan bekisting itu terkena udara
panas untuk waktu lama, yang mungkin akan mengakibatkan terbukanya
sambungan-sambungan yang disebabkan oleh penyusutan akibat dari
panas, maka Penyedia Jasa harus mencegah kebocoran adukan melalui
sambungan-sambungan itu dengan cara memakai dempul atau lainnya.
Pemakaian ulang bekisting harus dengan persetujuan Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen, yang sekali-kali akan meminta
begisting itu harus dibentuk atau diserut kembali. Setelah berulang-ulang
dipakai maka Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen akan
meminta penggantian bekisting dengan yang baru.
Semua beton yang kelihatan harus mempunyai ruang sudut luar 20 mm,
atau bilamana diminta, dengan ukuran yang lebih besar dengan garis
teraan pada begisting. Sudut bagian dalam pada permukaan dan tepi-tepi
yang demikian pada sambungan-sambungan bekisting tidak harus di
"Ureng" kecuali ureng dicantumkan dalam gambar-gambar.
Tingginya cetakan beton yang ditegakkan pada satu saat harus mendapat
persetujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen. Sebelum
Spesifikasi Teknis- 35
pengecoran dimulai, permukaan begisting harus diminyaki dengan mineral
yang tidak meninggalkan bekas yang efektif akan mencegah penempelan
dan tidak menodai permukaan, bilamana sambungan-sambungan
tongkat/stek dan kawat diperbolehkan, maka ujung-ujung ikatan
tongkat/stek dan kawat harus dipotong sedalam 2 Cm dari permukaan
beton dan kemudian ditutup kembali dengan adukan 1Pc : 2Psr.
Pelaksanaannya harus dilakukan dengan hati-hati.
Lubang bekas pemotongan sebelum ditutup kembali harus dibersihkan
dan dibasahi. Adukan penutup lubang harus diratakan dengan sempurna
seperti permukaan beton yang semula dan membiarkannya basah selama
3 hari. Pengikatan dengan tongkat/stek dan kabel tidak boleh untuk
menyambung sisi-sisi atau memperkuat pekerjaan- pekerjaan besi yang
berhadapan, untuk pekerjaan beton tembok bagian dari bangunan-
bangunan penerus air. Adapun cara penyambungan yang demikian pada
bangunan lain harus mendapat persetujuan dari Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen.
Bilamana ada batang-batang besi atau "Sleeves" yang tertanam, dipakai
dan diizinkan sebagai penguat, maka ujung bagian atasnya harus berada
2 cm dibawah permukaan beton dan 3 cm dari tepi air. Penguat-penguat
pada ujung batang besi atau sleeves harus sedemikian rupa sehingga
bilamana dicabut akan meninggalkan lubang-lubang yang bentuknya
teratur.
Lubang-lubang demikian harus ditutup kembali oleh adukan semen 1 : 2
pasir. Pengisian kembali ini harus diratakan sama dengan permukaan
beton dengan cara flush, dalam penyelesaiannya sama seperti yang telah
diuraikan diatas.
Untuk menjamin kemajuan yang memuaskan dengan cara penyelesaian
yang telah ditentukan dan memberi waktu yang cepat untuk perbaikan-
perbaikan beton yang tidak sempurna maka bekisting harus dibuka
dengan hati-hati, segera setelah beton cukup keras dengan maksud untuk
mencegah kerusakan begisting. Begisting tidak boleh dibuka sebelum
kekuatan beton demikian rupa sehingga pembukaan bekisting tidak akan
mengakibatkan retak, pecahnya permukaan atau kerusakan lain pada
beton dan bilamana terjadi kerusakan, maka harus segera diperbaiki.
Pembukaan bekisting tidak boleh dilakukan tanpa persetujuan Direksi
Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen, tetapi walaupun demikian
Penyedia Jasa tetap bertanggung jawab untuk pembukaan dengan segala
akibatnya. Untuk type begisting yang dipakai pada pembetonan
bermacam bangunan, cara pemasangan dan pembukaannya akan

Spesifikasi Teknis- 36
disesuaikan menurut metode pengecoran dan dalam setiap hal harus
mendapat persetujuan Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.
Type dan syarat dari bekisting, daya tahan begisting terhadap perubahan
bentuk yang disebabkan oleh pengecoran dan vibrasi dari pada beton
dan keahlian membuatnya harus sedemikian rupa sehingga setelah
selesai harus sesuai dengan syarat yang telah ditentukan. Penggunaan
begisting maksimal 2x pemakaian.
Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, Penyedia Jasa harus
menyerahkan pada Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen 1
(satu) set begisting yang sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan.
Tetapi penyerahan yang demikian tidak membebaskan Penyedia Jasa dari
tanggung jawab penuh terhadap kontrak bagi selesainya bangunan
dengan sukses.
Bilamana bekisting selesai dibuat dan siap untuk pengecoran, maka
Pejabat Pembuat Komitmen/wakil akan memeriksanya, pengecoran tidak
dapat dilaksanakan tanpa persetujuan Direksi Pekerjaan/ Pejabat
Pembuat Komitmen.
Untuk menghindarkan hambatan yang disebabkan menunggu persetujuan
Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen maka Penyedia Jasa
harus memberitahukan pada Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat
Komitmen/wakil paling sedikit 24 Jam sebelum bekisting selesai untuk
diperiksa.
Klasifikasi bekisting cetakan adalah sebagai berikut :

1. Bekisting Kasar, cetakan yang akan ditutup dibawah permukaan


tanah. Pemakaian kayu kasar untuk kelas pembersihan semacam ini
diperboleh kan, dan dalam hal lainpun bilamana diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Bekisting Halus, cetakan untuk permukaan-permukaan yang tidak
diplester dan kelihatan kedalaman kelas ini termasuk pemakaian
bekisting dengan memakai pelat baja, polywood atau hard-board
keluaran pabrik yang telah disetujui atau papan yang diserut keduanya
hingga pada ketebalan yang sama. Penyelesaian teratur dan licin,
bebas dari benjolan benjolan atau lain-lain tanda kerusakan atau
ketidak-sempurnaan yang diminta.
3. Bekisting melengkung, cetakan yang diklasifikasikan sebagai
melengkung, bilamana radius dari pada permukaan beton yang telah
selesai dengan bekistingnya adalah 7 m atau kurang. Pembesian
yang mempunyai radius lebih dari 7 m tidak dimasukkan dalam
kategori melengkung. Tidak dipakai bekisting untuk dibawah
permukaan tanah dan memakai bekisting untuk permukaan yang

Spesifikasi Teknis- 37
kelihatan tidak diplester, hal ini jika tidak ada ketetapan lain dari
Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.

Penyedia Jasa bertanggung jawab penuh untuk jangka waktu yang


diperlukan agar beton sudah cukup kuat sebelum bekisting dibuka.
Sekalipun demikian, bekisting tidak boleh dibuka tanpa persetujuan
Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen dan paling sedikit harus
menunggu 7 hari sebelum bekisting dibuka. Untuk memudahkan
pembukaan begisting tanpa harus memakai palu dan lain-lain dan tanpa
harus leveling permukaan beton, maka bekisting harus dibuat dengan
sambungan-sambungan.

Pengukuran dan pembayaran


Pembayaran untuk pekerjaan bekisting sesuai kemajuan pekerjaan
berdasarkan harga satuan per-meter persegi seperti yang tercantum
dalam gambar desain dan Daftar Kuantitas dan Harga.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
Bekisting dinding beton biasa
IV.1 dengan multiflex 12 mm m2

IV.2 Beton mutu, f’c = 16,9 Mpa (K.200)


a. Umum
1. Uraian
a). Pekerjaan yang disyaratkan dalam artikel ini harus mencakup
pembuatan seluruh struktur beton, termasuk tulangan dan
struktur komposit sesuai dengan persyaratan garis dan elevasi
rencana serta dimensi yang ditunjukan dalam gambar atau
petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen.
b). Pekerjaan ini meliputi penyiapan tempat kerja pada pekerjaan
yang akan dilaksanakan, termasuk pembongkaran setiap struktur
yang harus dibongkar, galian pondasi, penyiapan dan
pemeliharaan pondasi, pengadaan penutup beton, pemompaan
atau tindakan lain untuk mempertahankan agar pondasi tetap
kering dan urugan kembali di sekeliling struktur dengan urugan
tanah yang dipadatkan.
c). Beton yang akan dipergunakan pada masing-masing bagian dari
pekerjaan dalam kontrak harus sesuai dengan gambar atau
pasal lain yang berhubungan dengan persyaratan ini.

Spesifikasi Teknis- 38
Beton yang dipergunakan:
1) Beton K. 200 digunakan pada pekerjaan saluran Intake,
jembatan,tiangsandaran, dan Spillway.
Komposisi campuran untuk Beton K. 200 harus sesuai yang
dipersyaratkan yaitu :
 Split / Kerikil : 0,764 m3
 Pasir beton : 0,522 m3,
 Semen : 357 Kgatau 7.14 zak @ 50 kg

d). Syarat dari PBI NI 2 1988 harus diterapkan sepenuhnya pada


semua pekerjaan beton yang dilaksanakan dalam kontrak,
kecuali bila terdapat perbedaan, maka syarat dalam spesifikasi
ini harus dipakai.
2. Pemenuhan Mutu
Mutu material, campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta
hasil akhir harus dimonitor dan dikendalikan seperti yang
diharapkan dalam spesifikasi ini.
3. Toleransi
a). Toleransi Dimensi:
Panjang keseluruhan sampai dengan 6 m. ................…... 5
mm
Panjang keseluruhan lebih dari 6 m.......……................... 
15 mm
Panjang balok, pelat dek, kolom dinding, atau antara
Tembokkepala................................................……...........
10 mm
b). Toleransi Bentuk :
Siku (selisih dalam panjang diagonal).................... ........ 
10 mm
Keseluruhan atau lengkungan (Penyimpangan dan
garis yang dimaksud) untuk panjang s/d 3 m.............. 12 mm
Keseluruhan atau lengkungan untuk panjang 3 m – 6 m .... 
15 mm
Keseluruhan atau lengkungan untuk panjang > 6 m.......
.20 mm
c). Toleransi kedudukan (dari titik patokan)
Kedudukan kolom pracetak dari rencana ...................… 
10 mm
Kedudkan permukaan horizontal dari rencana ............ 
10 mm

Spesifikasi Teknis- 39
Kedudukan vertikal dari rencana..............................…… 
20 mm
d). Toleransi kedudukan tegak
Penyimpangan ketegakan kolom dan dinding ............... 
10 mm
e). Toleransi kedudukan mendatar : 10 mm dalam 4m
panjang mendatar.
f). Toleransi untuk penutup / selimut beton tulangan:
Selimut beton sampai 3 cm ............................................... .
5 mm
4. Pelaporan
a). Penyedia Jasa hendaknya mengirimkan contoh dari seluruh
material yang hendak digunakan dengan data pengujian
yang memenuhi seluruh sifat material yang disyaratkan
dalam pasal 2.3.2.b. dari spesifikasi ini.
b). Penyedia Jasa harus mengirim rancangan campurannya
untuk masing-masing tipe beton yang diusulkan untuk
digunakan 30 hari sebelum awal pekerjaan pengecoran beton.
c). Penyedia Jasa harus mengirim gambar terperinci dari
seluruh perancah yang akan digunakan, dan harus
memperoleh persetujuan Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat
Komitmen sebelum memulai setiap pekerjaan perancah.
d). Penyedia Jasa harus memberitahu Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen secara tertulis paling
sedikit 24 jam sebelum bermaksud mulai melakukan
pencampuran atau pengecoran beton, seperti yang
diisyaratkan dalam spesifikasi ini.
5. Penyimpanan dan perlindungan material.
Untuk penyimpanan semen, Penyedia Jasa harus menyediakan
tempat yang tahan cuaca, kedap air dan lantai kayu sebagai alas
untuk menyusun semen dan ditutup dengan lembar polyethylene
(rganic).
6. Kondisi tempat kerja
Penyedia Jasa harus menjaga rganic re dan seluruh material,
khususnya agregat kasar, pada tingkat yang serendah mungkin
dan harus menjaga organic re campuran beton dibawah 30 0 C
sepanjang waktu. Pengecoran tidak boleh dilakukan bila :
a). Tingkat penguapan melampaui 1,0 kg/m3/jam
b). Lengas nisbi dari udara kurang dari 40 %
Spesifikasi Teknis- 40
c). Dilarang melakukann pengecoran selama periode hujan atau
udara penuh debu atau tercemar.
7. Perbaikan dari pekerjaan beton yang tidak memuaskan.
a). Perbaikan dari pekerjaan beton yang tidak memenuhi kriteria
dan toleransi yang disyaratkan dalam pasal III.5.a.3 atau yang
tidak memiliki hasil akhir permukaan yang memuaskan, atau
yang tidak memenuhi syarat campuran yang disyaratkan,
Penyedia Jasa harus mengikuti petunjuk yang diperintahkan
oleh Pejabat Pembuat Komitmen yang meliputi :
1) Perubahan dalam proporsi campuran untuk sisa
pekerjaan.
2) Tambahan perawatan pada bagian struktur dari hasil
pengujian ternyata gagal.
3) Perkuatan atau pembongkaran menyeluruh atau
penggantian bagian pekerjaan yang dipandang tidak
memuaskan.
4) Penambalan dari cacat kecil.
b). Dalam hal adanya perselisihan dalam kualitas pekerjaan
beton atau adanya keraguan data yang ada, Pejabat Pembuat
Komitmen dapat meminta Penyedia Jasa melakukan
pengujian tambahan yang diperlukan untuk menjamin
penilaian yang wajar pada mata pekerjaan yang telah
dilaksanakan. Pengujian tambahan tersebut haruslah atas
biaya Penyedia Jasa.
b. Bahan-bahan
1. Semen.
Semen yang digunakan untuk pekerjaan beton haruslah tipe semen
rganic yang memenuhi SNI. Terkecuali diijinkan Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen, hanya satu merk produk saja
yang digunakan .
2. Air.
Air yang digunakan dalam campuran dan dalam perawatan serta
pemakaian lainnya harus bersih, dan bebas dari benda yang
mengganggu seperti minyak, garam, asam, basa atau bahan rganic.
Air yang diketahui dapat diminum dapat digunakan tanpa pengujian.
3. Syarat-starat agregat.
a). Gradasi agregat kasar dan halus harus memenuhi syarat-syarat
yang diberikan dalam tabel III.5.(1) tetapi material yang tidak
Spesifikasi Teknis- 41
memenuhi syarat-syarat gradasi tersebut tidak perlu ditolak bila
Penyedia Jasa dapat menunjukkan dengan pengujian bahwa
beton tersebut memenuhi sifat campuran yang dibutuhkan.
Tabel III.5 (1). Syarat-syarat gradasi agregat

Ukuran Ayakan Persentase Berat Yang Lolos


Standar Inch Agregat
Pilihan Agregat Kasar
(mm) (inc) Halus
50 2 - 100 - - -
37 11/2 - 95 – 100 100 - -
25 1 - 35 – 70 95 – 100 100 -
19 3/4 - - - 90 – 100 100
13 1/2 - 10 – 30 25 – 60 - 90 – 100
10 3/8 100 0–5 - 20 – 55 40 – 70
4.75 1/4 95 – 100 - 0 – 10 0 – 10 0 – 15
2.36 1/18 - - 0–5 0–5 0–5
1.18 1/16 45 – 80 - - - -
0.3 1/50 10 – 30 - - - -
0.15 1/100 2 – 10 - - - -
b). Agregat kasar harus dipilih sedemikian sehingga ukuran
partikel terbesar tidak lebih dari 3/4 dari jarak minimum
antara tulangan baja atau antara tulangan baja dengan acuan,
atau antara perbatasan lainnya.
4. Sifat Agregat.
Agregat untuk pekerjaan beton harus terdiri dari pertikel yang bersih,
keras, kuat yang diperoleh dengan pemecah cadas atau batu, atau
dari pengayakan dan pencucian (jika perlu) dari kerikil dan pasir
sungai.
5. Pengisi Sambungan
Pengisi yang dituang untuk sambungan harus memenuhi
persyaratan dari PBI.
c. Pencampuran dan penakaran
1. Rancangan campuran
Proporsi material dan berat penakar harus ditentukan dengan
menggunakan metode yang disyaratkan dalam spesifikasi ini atau
sesuai petunjuk Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.
2. Campuran Percobaan
Penyedia Jasa harus menentukan proporsi campuran serta material
yang diusulkan dengan membuat dan menguji campuran percobaan,
dengan disaksikan oleh Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat
Komitmen, yang menggunakan peralatan dan perlengkapan tipe
yang sama seperti yang akan digunakan untuk pekerjaan.

Spesifikasi Teknis- 42
Campuran percobaan tersebut dapat diterima asalkan memenuhi
seluruh sifat campuran.
3. Persyaratan sifat campuran
a). Seluruh beton yang digunakan dalam pekerjaan harus
memenuhi slump yang ditentukan oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen.
b). Beton yang tidak memenuhi persyaratan “slump” umumnya tidak
boleh ditempatkan pada pekerjaan, terkecuali bila Direksi
Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen dalam beberapa hal
menyetujui penggunaannya secara terbatas dari sedikit jumlah
beton tersebut pada bagian tertentu yang sedikit dibebani. Sifat
mudah dikerjakan serta tekstur dari campuran harus sedemikian
rupa sehingga beton dapat dicor pada pekerjaan tanpa
membentuk rongga atau menahan udara atau buih air dan
sedemikian rupa sehingga pada pembongkaran acuan
menghasilkan permukaan yang merata, halus dan padat.
c). Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen dapat
menghentikan pekerjaan dan atau memerintahkan Penyedia
Jasa mengambil tindakan perbaikan untuk meningkatkan mutu
campuran beton apabila campuran beton tersebut meragukan
Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.
Dalam keadaan demikian, Penyedia Jasa harus segera
menghentikan pengecoran beton yang diragukan sebelum
menerapkan tindakan perbaikan, pada waktu tersebut Pejabat
Pembuat Komitmen akan menelaah kembali dan dapat segera
memerintahkan penerapan dari tindakan perbaikan apapun yang
dipandang perlu.
d). Perbaikan dari pekerjaan beton yang tidak memuaskan yang
melibatkan pembongkaran menyeluruh dan penggantian beton
tidak boleh didasarkan pada campuran beton saja, terkecuali
Penyedia Jasa dan Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat
Komitmen keduanya sepakat pada perbaikan tersebut.
4. Penyesuaian campuran
a). Penyesuaian sifat mudah dikerjakan, bila dijumpai tak mungkin
memperoleh beton dengan sifat mudah dikerjakan dan dicor
pada proporsi yang semula direncanakan oleh Direksi Pekerjaan/
Pejabat Pembuat Komitmen, maka akan dibuat perubahan-
perubahan pada berat agregat sebagaimana diperlukan, asal
dalam hal apapun kadar semen yang semula direncanakan tidak

Spesifikasi Teknis- 43
dirubah, juga tidak menambah besarnya faktor air semen yang
ditetapkan. Tidak diperkenankan pengadukan kembali beton
yang telah dicampur dengan cara menambah air atau dengan
cara lain. Zat tambahan untuk sifat mudah dikerjakan hanya
diijinkan bila secara khusus telah disetujui oleh Direksi
Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.
b). Penyesuaian kekuatan, bila beton tidak mencapai kekuatan yag
disyaratkan atau disetujui, kadar semen harus ditingkatkan
sebagaimana diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan/ Pejabat
Pembuat Komitmen
c). Penyesuaian untuk material baru, tidak boleh ada perubahan
dalam sumber atau sifat dari material yang akan disyaratkan
tanpa pemberitahuan tertulis kepada Direksi Pekerjaan/ Pejabat
Pembuat Komitmen. Tidak boleh ada material baru dan
penetapan proporsi campuran baru yang boleh digunakan
sampai Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen sudah
menerima material tersebut secara tertulis yang didasarkan pada
hasil pengujian percobaan yang dilakukan oleh Penyedia Jasa.
5. Penakar Agregat
a). Seluruh beton harus ditakar dengan berat. Bila semen yang
dikantong digunakan, kuantitas penakaran harus sedemikian
sehingga kualitas semen yang digunakan sama dengan satu
atau pembulatan dari jumlah kantong semen. Berat agregat
harus diukur secara terpisah dengan ukuran dari masing-masing
takaran tidak boleh melebihi kapasitas terpasang dari pengaduk.
b). Sebelum penakaran, agregat harus dibuat jenuh air dan
dipertahankan dalam kondisi lembab, pada kadar yang
mendekati keadaan jenuh kering permukaan, secara berkala
menyiram timbunan agregat dengan air. Pada saat-saat
penakaran, penyiraman terakhir dari agregat paling sedikit 12
jam sebelumnya untuk menjamin pengaliran yang memadai dari
timbunan agregat.
6. Pencampuran.
a). Beton harus dicampur dalam pencampuran yang dioperasikan
dengan mesin (Concrete Mixer) dari tipe dan ukuran yang
disetujui, yang akan menjamin distribusi yang merata dari
material.
b). Pencampuran harus dilengkapi dengan penampung air yang
cukup dan peralatan untuk mengukur, guna mengendalikan

Spesifikasi Teknis- 44
jumlah air yang digunakan dalam masing-masing
penakaran.
c). Pertama-tama pencampuran harus diisi dengan agregat dan
semen yang telah ditakar, dan selanjutnya pencampuran
dimulai sebelum ditambahkan air.
d). Waktu pencampuran harus diukur pada saat air mulai dimasukan
kedalam campuran material kering. Seluruh air pencampur harus
dimasukan sebelum seperempat waktu pencampuran telah
berlalu. Waktu pencampuran untuk mesin dengan kapasitas 1/4
m3 atau kurang, adalah 1,5 menit, untuk mesin yang lebih besar
waktu harus ditingkatkan 15 detik untuk setiap tambahan 0,5m3
dalam ukuran.
e). Bila tidak memungkinkan penggunaan mesin pencampuran,
Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen dapat menyetujui
pencampuran beton dengan tenaga manusia. Penggunaan
pencampuran dengan tenaga manusia harus dibatasi pada beton
non-struktural.
d. Pengecoran
1. Penyiapan tempat kerja
a). Penyedia Jasa harus menggali atau mengurung pondasi atau
formasi untuk pekerjaan beton sesuai dengan garis dan elevasi
dalam gambar rencana atau seperti ditetapkan Direksi
Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen sesuai dengan syarat-
syarat dalam spesifikasi teknik.
b). Seluruh landasan pondasi dan galian untuk pekerjaan beton
harus dipertahankan kering dan beton tidak boleh dicor diatas
tanah yang berlumpur dan bersampah atau dalam air.
c). Sebelum pengecoran beton dimulai, seluruh acuan, tulangan dan
benda lain yang harus dimasukkan kedalam beton (seperti pipa
atau saluran) harus sudah ditempatkan dan diikat kuat sehingga
tidak bergeser sewaktu pengecoran.
d). Bila disyaratkan atau diperlukan oleh Direksi Pekerjaan/ Pejabat
Pembuat Komitmen, material landasan untuk pekerjaan beton
harus dihampar sesuai dengan syarat dari spesifikasi teknik ini.
e). Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen akan memeriksa
seluruh galian dan pondasi yang disiapkan sebelum
pemasangan acuan atau baja tulangan atau beton dan dapat
meminta Penyedia Jasa untuk melaksanakan pengujian

Spesifikasi Teknis- 45
pemantapan dalam, pengujian kepadatan atau penyelidikan
lainnya untuk memastikan cukupnya daya dukung dari tanah di
bawah pondasi. Dalam hal kondisi tidak memuaskan, Penyedia
Jasa dapat megubah dimensi atau kedalaman dari pondasi atau
menggali dan mengganti daerah yang lunak, memadatkan tanah
pondasi atau melakukan tindakan stabilitas lainnya sebagaimana
diperintahkan dan disetujui Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat
Komitmen.
2. Suhu adukan
Suhu beton pada saat dituangkan tidak boleh melebihi 27°C kecuali
kalau ada ketentuan lain dari Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat
Komitmen.
Penyedia Jasa harus menyimpan agregate, semen, dan air ditempat
yang terlindung dari sinar matahari langsung atau cara lainnya yang
ditentukan oleh Pejabat Pembuat Komitmen untuk menjaga suhu
beton selama pengecoran.
3. Pengecoran
a). Penyedia Jasa harus memberitahukan Direksi Pekerjaan/
Pejabat Pembuat Komitmen secara tertulis paling sedikit 24 jam
sebelum memulai pengecoran beton, atau meneruskan
pengecoran beton bila operasi telah ditunda lebih dari 24 jam.
Pemberitahuan harus meliputi lokasi dari pekerjaan, macam
pekerjaan kelas beton dan tanggal serta waktu pencampuran
beton. Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen akan
memberi tanda terima dari pemberitahuan tersebut dan akan
memeriksa acuan, tulangan dan dapat mengeluarkan
persetujuan secara tertulis untuk pelaksanaan pekerjaan yang
direncanakan. Penyedia Jasa tidak boleh melaksanakan
pengecoran beton tanpa persetujuan tertulis dari Direksi
Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.
b). Tidak boleh dilakukan pengecoran beton bila Direksi Pekerjaan/
Pejabat Pembuat Komitmen atau wakilnya tidak hadir untuk
menyaksikan operasi pencampuran dan pengecoran secara
keseluruhan.
c). Sesaat sebelum beton dicor, acuan harus dibasahi dengan air
atau dilapisi di sebelah dalamnya dengan minyak mineral yang
tidak akan membekas.
d). Campuran beton tidak boleh digunakan untuk pengecoran pada
posisi akhirnya dalam acuan melebihi 1 jam setelah

Spesifikasi Teknis- 46
pencampuran. Pengecoran dalam waktu secepatnya sesuai
petunjuk Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen
atas dasar pengamatan sifat-sifat mengerasnya semen yang
digunakan.
e). Pengecoran beton harus dilanjutkan dan tidak boleh berhenti
sampai dengan sambungan konstruksi yang telah disetujui
sebelumnya atau sampai pekerjaan selesai.
f). Beton harus dicor sedemikian rupa agar terhindar dari segregrasi
(pemisahan) partikel kasar dari hasil campuran. Beton harus
dicor dalam acuan sedekat mungkin ke tempat akhirnya untuk
mencegah pengaliran, dan tidak boleh mengalir lebih dari satu
meter dari tempat awal pengecoran.
g). Bila dicor ke dalam struktur yang memiliki acuan yang sulit dan
tulangan yang rapat, beton harus dicor dalam lapis-lapis
horizontal yang tidak melebihi dari15 cm tebalnya.
h). Beton tidak boleh jatuh bebas kedalam acuan dari ketinggian
lebih dari 150 cm.
i). Pengecoran harus dilakukan pada kecepatan sedemikian rupa
sehingga beton yang telah berada masih plastis sehingga dapat
menyatu dengan beton segar.
j). Air tidak boleh dialirkan keatas atau dinaikkan kepermukaan
pekerjaan beton dalam waktu 24 jam setelah pengecoran.
4. Pemadatan
a). Beton harus dipadatkan dengan penggetar mekanis yang telah
disetujui Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen. Bila
diperlukan, penggetaran harus ditambah dengan penusukan
batang penusuk dengan tangan atau alat yang cocok untuk
menjamin konsolidasi yang tepat dan memadai. Penggetar tidak
boleh digunakan untuk memindahkan beton dari satu titik ke titik
yang lain dalam acuan.
b). Penggetar harus dibatasi dalam penggunaan, sehingga
menghasilkan konsolidasi yang diperlukan tanpa menyebabkan
segregasi (pemisahan) dari agregat.
c). Titik penempatan penggetaran atau alat penusuk harus berjarak
lebih dari 45 cm satu dengan yang lainnya. Penggetar atau alat
penusuk harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga
menembus ke dalam lapisan tempat-tempat dibawah lapisan

Spesifikasi Teknis- 47
yang baru ditempatkan, tidak dibolehkan kedalam lapisan yang
telah mulai mengeras.
e. Pengendalianmutu di lapangan
1. Pengujian untuk sifat mudah dikerjakan.
Satu pengujian “slump” atau lebih sebagaimana diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan/Pejabat Pembuat Komitmen, harus dilaksanakan
sekali pengadukan, dan pengujian harus tidak dipandang telah
dikerjakan kecuali disaksikan oleh Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen atau wakilnya.
Hasil uji slump test = 12 + 2 cm.
2. Pengujiantambahan
Penyedia Jasa harus melaksanakan pengujian tambahan jika
diperlukan untuk menetapkankualitas materi atau campuran atau
akhir pekerjaan pembetonan, sebagaimana diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen. Pengujian
tambahan tersebut meliputi:
a). Pengujian yang tidak merusak, menggunakan “ hammer test”
atau perangkat penguji lainnya.
b). Pengujian pembebanan struktur atau bagian struktur yang
dipertanyakan.
c). Pengambilan dan pengujian contoh beton (coring).

Pengukuran dan pembayaran


Pembayaran untuk pekerjaan beton K.200 dibayarkan sesuai kemajuan
pekerjaan berdasarkan harga satuan per-meter kubik seperti yang
tercantum dalam gambar desain dan Daftar Kuantitas dan Harga.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
IV.2 Beton K. 200 m3

IV.3 Beton untuk lantai kerja (bedding) K.100

Lantai kerja dibuat untuk mendapatkan permukaan dasar yang rata, untuk
lantai kerja ini dipakai beton tumbuk dengan campuran 1 semen : 3 pasir : 5
kerikil dengan tebal 5 cm.

Spesifikasi Teknis- 48
Pengukuran dan pembayaran
Pengukuran untuk pembayaran pekerjaanBeton lantai kerja inidiukur
sesuai dengan kemajuan pelaksanaan pekerjaan yang dicapai dilapangan
berdasarkan gambar kerja serta spesifikasi teknis yang ada.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
Beton untuk lantai kerja (bedding)
IV.3 K.100 M3

Metode pelaksanaan
- Lakukan pengukuran untuk menentukan leveling lantai kerja dan tandai
dengan menggunakan patok kayu
- Lokasi harus bersih dari sampah atau akar-akar pohon.
- Lokasi yang akan dipasang lantai kerja terlebih dahulu sudah terdapat
urugan pasir dengan ketebalan sesuai gambar.
- Adukan lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul/sendok
adukan sampai ketinggian sesuai gambar.

IV.4 Timbunan pasir sebagai bahan pengisi


Kontraktor harus memasang bahan lantai kerja untuk pekerjaan beton,
pasangan batu kali, pasangan batu kosong, bronjong, pekerjaan pipa
atau pekerjaan lain seperti ditunjukkan dalam Gambar sesuai Spesifikasi,
atau seperti diperintahkan Direksi
1. Bahan
Bahan-bahan lantai kerja harus terdiri atas campuran kerikil dan pasir
atau pecahan batu bergradasi baik yang bebas dari bahan organik,
lempung atau bahan merusak lainnya.
Persyaratan ukuran butir dan gradasi untuk bermacam jenis bahan
lantai kerja adalah sebagai berikut, kecuali ditentukan lain oleh
Direksi.
Lantai Kerja pasir terdiri atas pasir alam bersih atau hasil mesin
pemecah batu dengan ukuran butir maksimum 5 mm dan butiran yang
lebih halus dari Saringan No. 200 (0,074 mm) tidak lebih dari 20%.

2. Penempatan dan Pemadatan


Pemilihan, penempatan dan penyebaran bahan lantai kerja ini harus
sedemikian rupa sehingga sebaran dan distribusinya di seluruh
lapisan bebas dari lensa, kantong, atau lapisan yang mempunyai
tekstur, gradasi, kandungan air atau kepadatan yang sangat berbeda
dengan bahan sekitarnya.

Spesifikasi Teknis- 49
Bahan lantai kerja harus dipadatkan dengan alat yang sesuai dengan
kondisi tempatnya. Jenis alat yang digunakan harus mendapat
persetujuan Direksi.
Bahan lantai kerja harus ditempatkan secara menerus menjadi lapisan
horizontal dengan ketebalan yang memungkinkan pemadatannya
mencapai kepadatan sesuai dengan ketentuan di seluruh lapisan,
disamping itu ketebalan lapisan sebelum dipadatkan tidak lebih dari
15 cm, kecuali kalau diperintahkan atau disetujui lain oleh Direksi.

3. Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran bahan lantai kerja ini dilakukan
berdasar volume dalam meter kubik bahan terpadatkan sesuai
dengan garis, permukaan dan elevasi yang ditunjukkan dalam
Gambar atau seperti diperintahkan Direksi.Pembayaran bahan lantai
kerja dilakukan menurut harga satuan dalam meter kubik sesuai
ketentuan.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
Timbunan pasir sebagai bahan
IV.4 pengisi M3

4. Metode pelaksanaan
- Lakukan pengukuran untuk menentukan leveling lantai kerja dan
tandai dengan menggunakan patok kayu
- Lokasi harus bersih dari sampah atau akar-akar pohon.
- Lokasi yang akan dipasang lantai kerja terlebih dahulu sudah
terdapat urugan pasir dengan ketebalan sesuai gambar.
- Lantai kerja diratakan dengan menggunakan cangkul/sendok adukan
sampai ketinggian sesuai gambar.

IV.5. Pembesian
1. Bahan
Semua tulangan beton harus berupa tulangan ulir untuk diameter >
12mm dengan tegangan leleh minimum 3200 kg/cm 2 dan tulangan
polos untuk diameter  12mm dengan tegangan leleh minimum 2400
kg/cm2 kecuali ditetapkan lain pada gambar kerja dan harus sesuai
dengan ASTM A.615-72 atau PBI-1971 NI.2.
Semua tulangan anyam yang dibuat dari kawat baja yang di-las harus
memenuhi persyaratan yang tercantum di dalam ASTM A.185-79.
Salinan sertifikat uji harus diserahkan kepada Konsultan pada
pengangkutan setiap jumlah tulangan ke tempat kerja. Sertifikat ini

Spesifikasi Teknis- 50
harus menunjukkan bahwa bahan-bahan tersebut secara keseluruhan
telah memenuhi semua standar-standar di atas dan sertifikat itu harus
dikeluarkan oleh suatu laboratorium yang independen yang telah
disetujui oleh Konsultan.
2. Fabrikasi
Semua tulangan beton harus dipotong dan dibengkokkan sesuai
dengan panjang dan bentuk yang telah ditetapkan pada gambar kerja.
Kontraktor harus menyiapkan sendiri jadwal dan gambar-gambar
pembengkokan tulangan dan menyerahkannya kepada Konsultan 28
hari sebelum tulangan beton tersebut di-fabrikasi untuk memperoleh
persetujuannya. Semua pembengkokan harus memenuhi syarat-syarat
yang tercantum pada ACI 318M-89, Pasal 7 atau PBI 1971-NI.2, Pasal
5 ayat 5,4; 8.2 dan setelah di-fabrikasi, besi-besi tulangan harus diberi
tanda yang jelas atau nomor-nomor yaitu berupa tanda-tanda tulangan
yang sesuai dengan yang tercantum pada jadwal dan gambar-gambar
pembengkokan.
3. Penyimpanan
Tulangan baja harus ditangani dengan hati-hati dan ditumpuk di atas
penyangga hingga terletak cukup jauh di atas tanah. Tulangan-tulangan
itu juga harus dijaga agar tidak dicemari oleh kotoran-kotoran, lumpur,
minyak, cat dan lain-lain, dan harus bebas dari karat yang lepas-lepas,
berkeping-keping atau lunak.
4. Pengukuran dan pembayaran
Penghitungan volume pekerjaan penulangan harus dihitung volume
bersih teoritis atau didasarkan kepada perhitungan berat sebenarnya
tulangan yang dipakai sesuai dengan gambar-gambar kerja atau yang
diinstruksikan oleh Konsultan. Harga satuan penulangan di dalam
Kontrak harus mencakup semua biaya yang diperlukan di dalam
penyediaan,penanganan, pembersihan, pemotongan, pembengkokan,
penyetelan dan penyanggaan tulangan sedemikian.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
IV.5 Pembesian Kg

IV.6. Piscal (Mistar duga muka air)


Skala duga untuk pengukuran tinggi permukaan air atau pengaturan
bukaan pintu harus dipasang pada dinding tegak sebelah hulu tiap
Embung, Bangunan Bagi, Bangunan Sadap dan ambang bangunan ukur
atau menurut petunjuk Direksi.

Spesifikasi Teknis- 51
Bentuk, ukuran, bahan, skala angka, warna, lokasi pemasangan, posisi
ketinggian dan sebagainya, sesuai dengan penjelasan gambar pada
Standar Perencanaan Irigasi (Tipe dan Standar Bangunan Irigasi), atau
menurut ketentuan lain dalam Gambar atau menurut petunjuk Direksi .

Pengukuran dan pembayaran


Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
IV.6 Piscal (Mistar duga muka air) buah

IV.7. Pemasangan drainhole pipa PVC Ø 1”


Tembok penahan dengan tinggi lebih dari >1.50 m dan pasangan miring,
harus dilengkapi pipa peresapan yang dibuat dari bahan pipa PVC dengan
diameter 100 mm, minimum 1 buah untuk setiap 2 m 2 luas permukaan.
Setiap ujung pemasukan pipa peresapan harus dilengkapi dengan
saringan. Pipa peresapan dipasang bersamaan dengan pasangan batu
dan disisakan 0.20m keluar sisi belakang pasangan batu guna
pemasangan saringan sebelum diurug.Pada pasangan miring saringan
kerikil juga dibuat bersama dengan pasangan batu.
Saringan terdiri atas lapisan ijuk yang dipasang pada ujung pipa menonjol
keluar pasangan, dibungkus dengan kerikil atau batu pecah sekeliling pipa
setebal 15 cm. Saringan kerikil tersebut dibungkus lagi dengan ijuk untuk
membatasi saringan dari tanah asli atau tanah urug.

Pengukuran dan pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran dalam pekerjaan pemasangan pipa
sandaran dia. 1” dibuat sesuai dengan gambar desain dan spesifikasi
teknik. Pembayaran dibuat dalam harga satuan per-m1 sebagaimana
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga tersebut sudah
meliputi seluruh biaya untuk melengkapi semua bahan, tenaga kerja serta
peralatan untuk menyelesaikan pekerjaan

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
Pemasangan Drainhole pipa
IV.7 PVC Ø 1” M1

IV.8. Pemasangan pipa sandaran galvanis Ø 2”


Pemasangan bahan
Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan pemasangan pipa sandaran
galvanis dia. 2” untuk jembatan pada saluran pelimpah atau sesuai dengan
Spesifikasi Teknis- 52
gambar dan Penyedia Jasa harus melaksanakan dan menyediakan
bahan-bahan antara lain pipa Galvanis  2” untuk handrile, keni untuk
sambungan, serta berbagai perlengkapan perpipaan yang diperlukan
dengan kualitas sesuai dengan ketentuan SNI.

Pengukuran dan pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran dalam pekerjaan pemasangan pipa
sandaran dia. 2” dibuat sesuai dengan gambar desain dan spesifikasi
teknik. Pembayaran dibuat dalam harga satuan per-m1 sebagaimana
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga tersebut sudah
meliputi seluruh biaya untuk melengkapi semua bahan, tenaga kerja serta
peralatan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
IV.8 Pemasangan pipa sandaran Ø. 2” m’

IV.9. Pemasangan pipa PVC Ø 12”


Penanganan bahan
Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan pemasangan pipa pvc dia
12”, padasaluran pengelak sesuai dengan gambar.
Penyedia Jasa harus melaksanakan pengadaan bahan-bahan untuk
pekerjaan pemasangan perpipaan.Pipayang harus disediakan antara lain
jenis PVC 12” untuk pemasangan saluran pengelak. Pipa saluran
pengelakdiselimuti dengan beton tumbuk campuran 1:3:5 sesuai dengan
gambar desain atau petunjuk Direksi/Pejabat Pembuat Komitmen.

Penempatan pipa
Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pekerjaan pemasangan pipa
untuk saluran pengelak sebelum melakukan penimbunan diatasnya.
Letak pipa disesuaikan dengan gambar rencana, apabila terdapat
perubahan penempatan pipa karena kondisi lapangan, pemindahan harus
atas persetujuan Direksi Pekerjaan/ Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran dalam pekerjaan pemasangan pipa pvc dia.
12” dibuat sesuai dengan gambar desain dan spesifikasi teknik.
Pembayaran dibuat dalam harga satuan per-meter panjang sebagaimana
tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga tersebut sudah
meliputi seluruh biaya untuk melengkapi semua bahan, tenaga kerja serta
peralatan untuk menyelesaikan pekerjaan.

Spesifikasi Teknis- 53
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
IV.9 Pemasangan pipa PVC dia.12” M’

Metode pelaksanaan
Pemasangan pipa pengelak PVC dia 12” pada saluran pengelak atau
sesuai dengan gambar pekerjaan. Pipa PVC dia 12” ini akan dibungkus
atau diselimuti dengan pas. Beton K175.

IV.10. Pemasangan Gate Valve Ø 12” dan aksesories lainnya

Pemasangan bahan
Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan pemasangan gate valve 
12”, sesuai dengan gambar,serta harus melaksanakan pengadaan bahan
tersebut untuk pekerjaan pemasangan gate valve  12” sebagai pelengkap
saluran pengelak.

Penempatan gate Valve 12”


Pipa untuk saluran pengelak di bagian outlet dipasang gate valve  12”.

Pengukuran dan pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran dalam pekerjaan pemasangan gate valve
dia. 12” dibuat sesuai dengan gambar desain dan spesifikasi teknik.
Pembayaran dibuat dalam harga satuan per-set sebagaimana tercantum
dalam Daftar Kuantitas dan Harga, dimana harga tersebut sudah meliputi
seluruh biaya untuk melengkapi semua bahan, tenaga kerja serta peralatan
untuk menyelesaikan pekerjaan.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
Pemasangan Gate Valve Ø 12” dan
IV.10 aksesories lainnya Set

Metode pelaksanaan
Pemasangan Gate Valve 12” dilaksanakan pada ujung pipa saluran
pengelak di bagian outlet yang terdapat pada daerah genangan. Gate
Valve yang kami gunakan adalah gate valve ukuran 12” sesuai dengan
spesifikasi teknik dan persetujuan direksi pekerjaan .

Spesifikasi Teknis- 54
IV.11. Pekerjaan U-Ditch (30x40)
Beton pracetak harus memenuhi semua ketentuan spesifikasi. Sejauh itu
memungkinkan setiap unit pracetak harus segera ditandai dengan tanggal
cetakan yang tak bisa hilang dan setelah acuan dibuka maka selama 28
hari tidak boleh ada gangguan terhadap beton.

Pengukuran dan pembayaran


Perhitunganuntuk pembayaran dari beton pracetak berdasarkan beton
terpasang seperti ditentukan oleh Direksi.Pembayaran untuk beton
pracetak akan dibuat terhadap harga satuan per meter lari (m1) dalam
BoQ, meliputi biaya dari semua tenaga, material, kebutuhan peralatan
untuk produksi, transportasi, pemasangan dari pekerjaan.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
IV.11
Pekerjaan U-Ditch (30x40) M1

Tidak ada pembayaran terpisah untuk kegiatan pengendalian


mutu,termasuk biaya untuk perawatan dan pekerjaan laboratorium
lapangan dan untuk pengujian beton dan material beton.

IV.12. Pasangan saringan (Trash Track)

Penanganan bahan
Penyedia Jasa harus melaksanakan pekerjaan pas. saringan (trash rack),
yang terbuat dari bahan besi beton / begel dengan diameter 12 mm.
Saringan dibuat dengan bentuk sedemikian rupa dengan bingkai (frame)
dari plat besi sesuai dengan gambar disain.Saringan yang telah dibuat,
dicat dengan bahan cat yang anti karat.

Penempatansaringan
Penyedia Jasa diwajibkan melaksanakan pekerjaan pas. saringan (trash
rack) yang diletakkan dibagian inlet saluran pengelak seperti dalam
gambar desain atau sesuai dengan petunjuk Direksi Pekerjaan/ Pejabat
Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran dalam pekerjaan pas. saringan (trash rack)
dihitung sesuai dengan gambar kerja. Pembayaran dibuat dalam harga
satuan per-buah yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga,
dimana harga tersebut sudah meliputi seluruh biaya bahan, tenaga kerja
serta peralatan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Spesifikasi Teknis- 55
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
Pas. Saringan (trash rack)
IV.12 Buah

Metode pelaksanaan
Saringan atau trashrack dipasang pada ujung pipa pengelak PVC dia
12”daerah genangan embung, pelaksanaannya saringan dipasang/diikat
pada pas. Batu, fungsi dari trashrack adalah sebagai penyaring agar
kotoran maupun sampah seperti akar maupun batu tidak dapat masuk
kedalam pipa pengelak yang akhirnya akan menyumbat aliran air diwaktu
gatevalve dibuka.
Saringan/trash rack dibuat menggunakan besi beton diameter 12 mm
dengan bingkai dari plat besi siku 5/5. Pekerjaan saringan diletakkan
pada bagian inlet saluran pengelak, bahan yang digunakan besi beton Ǿ
12 mm dilas berbentuk kotak-kotak dengan ukuran antar besi 10 cm dan
diberi frame pada sisi luarnya.

IV.13. Pengecatan
Semua perkerjaan logam/besi akan dicat seperti ditentukan kemudian.
Pengecatan dari pekerjaan logam/besi akan termasuk penyiapan dari
semua permukaan, penggunaan cat, pelindung dan pengeringan dari
lapisan cat seperti halnya penyediaan peralatan, tenaga dan material yang
diperlukan untuk seluruh pekerjaan pengecatan.
Semua cat dan lapis pelindung akan diproduksi oleh pabrik yang
mempunyai reputasi dan akan tunduk kepada persetujuan dari Direksi.
Pengecatan akan dilaksanakan dalam kondisi bersih, kering, bebas dari
lingkungan berdebu, terhindar dari suhu dan kelembaban dimana
diperlukan untuk pengeringan atau perawatan cat tertentu atau lapis
pelindung tetap (permanent). Alat yang efektif akan disediakan untuk
membuang semua oli dan air dari peralatan penyemprot udara (air
compressor), sand blasting dan penggunaan alat penyemprot cat dan lapis
pelindung.
Semua cat dan lapis pelindung akan diterapkan/dilaksanakan dengan
seksama menurut instruksi dari pabrik.

Bahan cat
Jika tidak ditentukan lain, bahan cat harus memenuhi Standar Nasional
Indonesia PUBI-1982. Semua bahan harus diperoleh dari pabrik yang
disetujui oleh Direksi dan contoh dari tiap-tiap cat dan bahan campurannya
yang diusulkan untuk dipakai, harus dise-rahkan kepada Direksi untuk
mendapatkan persetujuan. Bahan yang dikirim ke tempat pekerjaan harus
Spesifikasi Teknis- 56
dalam kemasan kaleng atau drum dengan segel yang masih utuh. Cat
yang telah kadaluwarsa seperti yang dituliskan pada kalengnya tidak boleh
dipakai. Bahan cat seperti itu harus segera dikeluarkan dari tempat
pekerjaan. Cat harus seluruhnya diaduk di bawah pengawasan seorang
mandor yang berwenang dengan cara yang dibenarkan oleh Direksi dan
tidak boleh diberikan kepada tukang cat sebelum cat dan bidang yang akan
dicat selesai dipersiapkan betul-betul. Seluruh pekerjaan harus
diselesaikan dalam warna dan corak seperti yang diperintahkan oleh
Direksi dan jika diperlukan, Kontraktor harus membuat variasi warna dari
tiap-tiap lapisan cat.

Prosedur pengecatan
Pengecatan dan lapis pelindung akan dilaksanakan dengan kwas atau alat
semprot. Cat akan diaduk secara merata dan menyeluruh dan dijaga dalam
kekentalan yang merata selama pengecatan. Cat tidak akan digunakan
ketika suhu dari permukaan yang dicat, cat atau udara disekitar dibawah
10oC atau diluar kondisi yang ditetapkan dalam instruksi dari pabrik.
Permukaan yang akan dicat harus kering dan bebas dari debu pada saat
pengecatan dilaksanakan.
Setiap lapisan dasar, cat atau lapisan pelindung, akan diijinkan untuk
melindungi atau mengeraskan secara menyeluruh menurut instruksi pabrik
sebelum lapisan pengganti manapun diterapkan.
Semua cat dan lapisan pelindung ketika diterapkan harus memberikan
konsistensi dalam hal keseragaman warna, ketebalan dan kehalusan di
bagian permukaan.

Pengukuran dan pembayaran


Pembayaran untuk pengadaan dan pemasangan pekerjaan logam akan
dihitung terhadap harga satuan tersebut dalam BOQ dimana harga satuan
tersebut sudah termasuk semua biaya tenaga, peralatan dan material
untuk penyediaan dan pemasangan termasuk pabrikasi dan perakitan,
pelapisan galvanized dan atau pengecatan, pengepakan, pengapalan,
pengangkutan dan asuransi, perakitan dan pemasangan di lapangan,
pengeboran, injeksi dan beton tahap kedua (secondary concrete) untuk
angker dan semua pekerjaan lain seperti yang dibutuhkan untuk
penyelesaian pemasangan.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
Pengecatan
IV.13 M2

Spesifikasi Teknis- 57
V. PEKERJAAN LAIN-LAIN

V.1. Pembuatan Gazebo (Rumah pantau)


Pekerjaan yang disyaratkan mencakup pembuatan seluruh struktur
beton, termasuk tulangan dan struktur komposit sesuai dengan
persyaratan garis dan elevasi rencana serta dimensi yang ditunjukan
dalam gambar atau petunjuk Pejabat Pembuat Komitmen.
Pekerjaan ini meliputi penyiapan tempat kerja pada pekerjaan yang akan
dilaksanakan, termasuk pembongkaran setiap struktur yang harus
dibongkar, galian pondasi, penyiapan dan pemeliharaan pondasi,
pengadaan penutup beton, atau tindakan lain untuk mempertahankan
agar pondasi tetap kering dan urugan kembali di sekeliling struktur
dengan urugan tanah yang dipadatkan.
Bangunan Fasilitas umum demi mengangkat kearipan dan budaya lokal
kedaerahan, sehingga dalam pelaksanaan pembanguan mengadopsi
bangunan adat setempat yang diharapkan dapat meningkatkan
sumberdaya manusia, meningkatkan kecintaan kepada budaya lokal dan
daya tarik pariwisata yang ada di sekitar PembangunanEmbung
Konservasi Desa NibungKabupaten Lampung Timur.
Penyedia Jasa harus merencanakan, membangun, mengoperasikan dan
memelihara Gazebo. Tata letak Gazebo akan mengacu pada persetujuan
Direksi. Rencana tata letak harus sudah diserahkan kepada Direksi
dalam 30 (tiga puluh) hari dari tanggal diterimanya Surat Perintah Mulai
Kerja untuk mendapatkan persetujuan.

Pengukuran dan pembayaran


Biaya untuk penyediaanGazebo dimasukkan dalam harga satua unit
seperti yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga.Sedangkan
biaya untuk operasional dan pemeliharaan tidak dibayarkan terpisah
tetapi sudah termasuk dalam harga satuan maupun unit dari setiap item
pekerjaan yang ada dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
Pembuatan Gazebo (Rumah
V.1 pantau) Unit

V.2. PekerjaanLandscape dan penghijauan

Pekerjaan Landscapedan penghijauan disekitar embung dan Fasilitas


umummelingkupi pekerjaan bangunan strukture pelengkap untuk
pembuatan taman dan lokasi penghijauan antara lain:
Spesifikasi Teknis- 58
a) Bangunan jalan setapak sebagai penghubung
b) Bangunan tempat istirahat / tempat duduk
c) Bangunan gazebo terbuka
d) Bangunan panggung
e) Penaman pohon penghijauan
f) Penanaman rumput dan bunga hias.

Pembuatan Landscape ada dua fungsi antara lain:


a) Landscaping Aktif yang terletak disisi kiri-kanan jalan masuk ke area
embung
b) Landscaping Taman Peneduh yang terletak di sekitar embung dan
fasilitas umum lainnya.
Pekerjaan Penghijauan adalah pekerjaan greening dan planting dengan
melakukan reboisasi setelah pelaksanaan kontruksi fisik. Jenis tanaman
penghijauan tidak di dibedakan jenis tanaman yang berada di taman aktif
dan taman sebagai peneduh, tanaman yang dimaksud ada beberapa
jenis tanaman pohon rindang dan pohon sebagai tamanan hias, dalam
memilih jenis tanaman disarankan adalah tanaman yang tahan terhadap
segala cuaca lokal dan mudah dalam perawatan tanaman tersebut yaitu
antara lain :
- Palem Sadang
- Trembesi
- Ketapang
- Kencana
- Tabebula
- Flamboyan
- Asoka
- Tanaman bunga Asoka
- Tanaman bunga Sambang dara
- Tanaman rumput gajah mini
- Rumput kacangan
- Rumput krokot merah, dsb.
Spesifikasi tanaman disesuaikan dengan kondisi Landscape. Terkait jenis
tanaman, jumlah tanaman, tinggi batang serta luasan gebalan rumput
yang di tanam sebagai penghijauan akan menyesuaikan hasil Join
Inspeksi dan sesuai arahan tenaga ahli Arsitektur.

Pengukuran dan pembayaran


Pembayaran pekerjaan Landscape disesuaikan dengan jenis tanaman
sampai dengan tanaman tersebut tumbuh normal termasuk biaya
perawatan dan pemeliharaan.

Spesifikasi Teknis- 59
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
Pekerjaan Landscape dan
V.2 penghijauan M2

V.3. PekerjaanPortal dan pemasangan ornament Arsitektural

Pekerjaan Portal dan pemasangan ornament Arsitektural yang


disyaratkan mencakup pembuatan seluruh struktur beton, termasuk
tulangan dan struktur komposit sesuai dengan persyaratan serta dimensi
yang ditunjukan dalam gambar atau petunjuk Pejabat Pembuat
Komitmen.
Pekerjaan ini meliputi penyiapan tempat kerja pada pekerjaan yang akan
dilaksanakan, termasuk pembongkaran setiap struktur yang harus
dibongkar, galian pondasi, penyiapan dan pemeliharaan pondasi,
pengadaan penutup beton, atau tindakan lain untuk struktur dengan
urugan tanah yang dipadatkan.
Bangunan Portal dan pemasangan ornament Arsitektural dibangun untuk
mengangkat kearipan dan budaya lokal kedaerahan, sehingga dalam
pelaksanaan pembanguan mengadopsi bangunan adat setempat yang
diharapkan dapat meningkatkan potensi pariwisata, meningkatkan
kecintaan kepada budaya lokal dan daya tarik pariwisata yang ada di
sekitar PembangunanEmbung Konservasi Desa Nibung Kabupaten
Lampung Timur.
Penyedia Jasa harus merencanakan, membangun, mengoperasikan dan
memelihara Portal dan pemasangan ornament Arsitektural. Tata letak
Portal dan pemasangan ornament Arsitektural akan mengacu pada
persetujuan Direksi/ Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan pembayaran


Biaya untuk penyediaanPortal dan pemasangan ornament Arsitektural
dimasukkan dalam hargasatua unit seperti yang tercantum dalam Daftar
Kuantitas dan Harga.Sedangkan biaya untuk operasional dan
pemeliharaan tidak dibayarkan terpisah tetapi sudah termasuk dalam
harga satuan maupun unit dari setiap item pekerjaan yang ada dalam
Daftar Kuantitas dan Harga.
Nomor Mata Satuan
Uraian
Pembayaran Pengukuran
Portal dan pemasangan
V.3 ornament Arsitektural Unit

Spesifikasi Teknis- 60
V.4. PembuatanNomenklatur
Pekerjaan pembuatan dan pemasangan serta penempatan nomenklatur
dikerjakan sesuai gambar dan petunjuk Direksi Pekerjaan/Pejabat
Pembuat Komitmen. Nomenklatur terbuat dari bahan marmer berukuran
± 2.00 m x ± 3.00 m atau disesuaikan dengan kondisi lapangan atas
persetujuan dan berisikan informasi minimal tentang nama pengguna
jasa, nama bangunan dan tahun pembuatannya. Tulisan informasi pada
nomenklatur harus dibuat dengan grafir.

Pekerjaan Pembuatan Nomenklatur dan pemasangan ornament


Arsitektural yang disyaratkan mencakup pembuatan seluruh struktur
beton, termasuk tulangan dan struktur komposit sesuai dengan
persyaratan serta dimensi yang ditunjukan dalam gambar atau petunjuk
Pejabat Pembuat Komitmen.
Pekerjaan ini meliputi penyiapan tempat kerja pada pekerjaan yang akan
dilaksanakan, termasuk pembongkaran setiap struktur yang harus
dibongkar, galian pondasi, penyiapan dan pemeliharaan pondasi,
pengadaan penutup beton, atau tindakan lain untuk struktur dengan
urugan tanah yang dipadatkan.
Pembuatan Nomenklatur dan pemasangan ornament Arsitektural
dibangun untuk mengangkat kearipan dan budaya lokal kedaerahan,
sehingga dalam pelaksanaan pembanguan mengadopsi bangunan adat
setempat yang diharapkan dapat meningkatkan potensi pariwisata,
meningkatkan kecintaan kepada budaya lokal dan daya tarik pariwisata
yang ada di sekitar PembangunanEmbung Konservasi Desa Nibung
Kabupaten Lampung Timur.
Penyedia Jasa harus merencanakan, membangun, mengoperasikan dan
memelihara Pembuatan Nomenklatur dan pemasangan ornament
Arsitektural. Tata letak Portal dan pemasangan ornament Arsitektural
akan mengacu pada persetujuan Direksi/ Pejabat Pembuat Komitmen.

Pengukuran dan Pembayaran


Pengukuran untuk pembayaran nomenklatur dibuat berdasarkan
banyaknya nomenklatur yang dipasang sesuai dengan gambar dan
spesifikasi yang disyaratkan. Pembayaran dilakukan berdasarkan harga
satuan perbuah yang ditawarkan dalam Daftar Kuantitas dan Harga.
Harga ini sudah meliputi semua bahan dan tenaga kerja serta peralatan
yang digunakan untuk penyelesaian pekerjaan.

Nomor Mata Satuan


Uraian
Pembayaran Pengukuran
V.4 Pembuatan Nomenklatur LS

Spesifikasi Teknis- 61
Spesifikasi Teknis- 62

Anda mungkin juga menyukai