Anda di halaman 1dari 14

HAKEKAT MODEL STRATEGI PEMBELAJARAN

Makalah ini diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah

“Strategi Pembelajaran”

Oleh :

Kelompok 1 (Satu)

SULKIFLI

IRVAN

Dosen Pengampu :

Ahmad, S.Pd.I. , M.Pd.I.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM

DARUD DA’WAH WAL IRSYAD

(STAI-DDI) PINRANG

2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatu

Alhamdulillahirobbil ‘alamin segala puja dan puji syukur kami haturkan


kepada Allah SWT. yang telah memberikan kenikmatan yang berupa Iman, Islam
dan kesehatan, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah dengan judul
Hakikat Model Strategi Pembelajaran.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi
Muhammad SAW. Rasul yang telah membawa kita dari alam jahiliyah menuju
alam ilmiyah yang penuh barakah ini.

Selanjutnya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang


terhormat bapak Ahmad, S.Pd.I. , M.Pd.I.yang telah memberikan arahan dan
bimbingan kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan.

Tak lupa kami haturkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
banyak membantu dalam penulisan makalah ini, begitu juga kami mohon maaf
apabila dalam penulisan ini terdapat banyak kesalahan dan kekurangan sehingga
saran dan kritik yang konstruktif sangat kami harapkan. Semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin.

Minallahi musta’an wa’alaihi tiqlan,

Wassalam.

Pinrang, 9 November 2020

 Penulis

ii
DAFTAR ISI

Sampul ............................................................................................................

Kata Pengantar............................................................................................ ii

Daftar Isi..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1


B. Rumusan Masalah .................................................................... 1
.....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................... 2
A. Pengertian Hakikat................................................................... 2
B. Pengertian Model...................................................................... 2
C. Pengertian Strategi Pembelajaran............................................. 2
D. Konsep Dasar Strategi Pembelajaran .......................................3
E. Komponen Strategi Pembelajaran.............................................4
F. Tujuan Strategi Pembelajaran....................................................6
G. Jenis-Jenis Strategi pembelajaran..............................................8
BAB III PENUTUP................................................................................ 10
A. Kesimpulan ............................................................................ 10
B. Saran ...................................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan), dimana
didalamnya terdapat metode-metode yang akan dilaksanakan disesuai dengan situasi dan
kondisi yang ada pada sekolah dan peseta didik itu sendiri. Strategi pembelajaran adalah
cara-cara yang akan digunakan oleh pengajar untuk memilih strategi kegiatan belajar
yang akan digunakan sepanjang proses pembelajaran. Pemilihan tersebut dilakukan
dengan mempertimbangkan situasi dan kondisi, sumber belajar, kebutuhan dan
karakteristik peserta didik yang dihadapi dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran
tertentu.

B.  Rumusan Masalah
a.       Pengertian hakekat?
b. Pengertian model?
c.      pengertian strategi pembelajaran?
d.       konsep dasar strategi pembelajaran?
e.      komponen strategi pembelajaran?
f.       tujuan strategi pembelajaran?
g.       jenis – jenis strategi pembelajaran?

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hakikat
hakikat (Haqiqat) merupakan kata benda yang berasal dari bahasa Arab yaitu dari
kata “Al-Haqq”, dalam bahasa indonesia menjadi kata pokok yaitu kata “hak“ yang
berarti milik (ke¬punyaan), kebenaran, atau yang benar-¬benar ada, sedangkan secara
etimologi Hakikat berarti inti sesuatu, puncak atau sumber dari segala .
B. Pengertian Model

Model adalah rencana, representasi, atau deskripsi yang menjelaskan suatu objek,


sistem, atau konsep, yang sering kali berupa penyederhanaan atau idealisasi. Bentuknya
dapat berupa model fisik (maket), bentuk prototipe, model citra (gambar rancangan, citra
komputer), atau rumusan matematis.

C. Pengertian strategi Pembelajaran


Strategi  pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian/kegiatan)  termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya/kekuatan dalam
pembelajaran. Ini berarti penyusunan suatu strategi baru sampai pada proses penyusunan
rencana kerja belum sampai pada tindakan. Kedua, strategi disusun untuk mencapai
tujuan tertentu. Artinya, arah dari semua keputusan penyusunan strategi adalah
pencapaian tujuan. Dengan demikian, penyusunan langkah-langkah pembelajaran,
pemanfaatan berbagai fasilitas dan sumber belajar semuanya diarahkan dalam upaya
pencapaian tujuan. Oleh sebab itu, sebelum menentukan strategi, perlu dirumuskan
tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya, sebab tujuan adalah rohnya dalam
implementasi suatu strategi.

Untuk itu agar dapat memperoleh pemahaman yang mendalam tentang makna
pengertian strategi pembelajaran seperti pendapat dari para ahli, diantaranya akan
dipaparkan sebagai berikut:

2
a.       Kozna (1989) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran dapat
diartikan sebagai setiap kegiatan yang dipilih, yaitu yang dapat memberikan fasilitas
atau bantuan kepada peserta didik menuju tercapainya tujuan pembelajaran tertentu.
b.      Gerlach dan Ely (1980) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran merupakan cara-
cara yang dipilih untuk menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan
pembelajaran tertentu. Selanjutnya dijabarkan oleh mereka bahwa strategi
pembelajaran dimaksud meliputi sifat   lingkup dan urutan kegiatan pembelajaran
yang dapat memberikan pengalaman belajar peserta didik.
c.       Dick dan Carey (1990) menjelaskan bahwa strategi pembelajaran terdiri atas seluruh
komponen materi pembelajaran dan prosedur atau tahapan kegiatan pembelajaran
yang/atau digunakan oleh guru dalam rangka membantu peserta didik mencapai
tujuan pembelajaran bukan hanya terbatas prosedur atau tahapan kegiatan belajar
saja, melainkan termasuk juga pengaturan materi atau paket program pembelajaran
yang akan disampaikan kepada peserta didik.
d.    Gropper (1990) mengatakan bahwa strategi pembelajaran merupakan pemilihan atas
berbagai jenis latihan tertentu yang sesuai dengan tujuan pembelajaran yang ingin
dicapai. Ia menegaskan bahwa setiap tingkah laku yang diharapkan dapat dicapai
oleh peserta didik dalam kegiatan belajarnya  harus dapat dipraktekan.

D.    Konsep Dasar Strategi Pembelajaran

Menurut Mansur (1991) terdapat empat konsep dasar strategi pembelajaran:


a.     Mengidentifikasikan serta menetapkan tingkah laku dari kepribadian anak didik
sebagaimana yang diharapkan sesuai tuntutan dan perubahan zaman.
b.      Mempertimbangkan dan memilih sistem belajar mengajar yang tepat untuk mencapai
sasaran yang akurat.
c.      Memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belaajr mengajar yang
dianggap paling tepat dan efektif sehingga dapat dijadikan pegangan guru dalam
menunaikan kegiatan mengajar.
d.      Menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria serta standar
keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman bagi guru dalam melakukan evaluasi

3
hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik untuk
penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan.
E.    Komponen Strategi Pembelajaran
            Untuk melaksanakan strategi pembelajaran, maka harus ada komponen-
kompenen yang harus diperhatikan. Menurut Dick dan Carey (1978) dalam Hamzah
B.Uno, menyebutkan bahwa terdapat 5 komponen strategi pembelajaran, yaitu

1.      Kegiatan Pembelajaran Pendahuluan


            Kegiatan pendahuluan sebagai bagian dari suatu sistem pembelajaran secara
keseluruhan memegang peranan penting. Kegiatan pendahuluan yang disampaikan
dengan menarik akan dapat meningkatkan motivasi belajar peserta didik.
            Secara spesifik, kegiatan pembelajaran pendahuluan dapat dilakukan melalui
teknik-teknik berikut, yaitu:
a.       Menjelaskan tujuan pembahasan khusus yang diharapkan dapat dicapai oleh semua
peserta didik di akhir kegiatan pembelajaran. Dengan demikian peserta didik akan
mengetahui ketrampilan dan manfaat yang akan didapat dari pokok pembahasan
tersebut.
b.      Demikian juga, guru dalam menyampaikan tujuan hendaknya menggunakan kata-
kata dan bahasa yang mudah dimengerti oleh peserta didik. Pada umumnya
penjelasan dengan menggunakan ilustrasi kasus dalam kehudupan sehari-hari yang
dialami peserta didik akan lebih mudah untuk dipahami.
c.       Lakukan appersepsi, berupa kegiatan yang merupakan jembatan antara pengetahuan
lama dan pengetahuan baru yang akan di pelajari. Disini guru dapat menunjukkan
eratnya hubungan pelajaran yang akan dipelajari oleh peserta didik. Dengan
kegiatan ini dapat menimbulkan rasa mampu dan percaya diri sehingga dapat
menghilangkan rasa cemas dan takut menemui kesulitan atau kegagalan.

Dalam Pembelajaran Pendahuluan, perlunya menjelaskan tujuan


pembelajaran, karena tujuan pembelajaran memiliki ciri penting dalam kegiatan belajar
mengajar dengan tujuan memberikan arah yang jelas dan dapat diartikan sebagai suatu
cita-cita yang ingin dicapai pelaksana suatu kegiatan. Dengan membentuk peserta didik
dalam suatu perkembangan tertentu. Inilah yang disebut dengan kegiatan pembelajaran
“sadar tujuan”. Jadi, pentingnya  pembelajaran pendahuluan ini agar peserta didik dapat
paham apa tujuan dan manfaat dari pokok bahasan tersebut.

4
2. Penyampaian Informasi
            Penyampaian informasi seringkali dianggap sebagai suatu kegiatan yang paling
penting dalam proses pembelajaran, padahal ini hanya salah satu bagian dari komponen
strategi pembelajaran. Artinya tanpa adanya kegiatan pendahuluan yang menarik yang
memotivasi peserta didik dalam belajar maka kegiatan penyampaian informasi ini jadi
tidak berarti.
            Materi pelajaran umumnya merupakan gabungan antara jenis materi yang
terbentuk pengetahuan (fakta dan informasi yang terperinci), ketrampilan (langkah-
langkah, prosedur, keadaan dan syarat-syarat tertentu) dan sikap (berisi pendapat, ide,
saran atau tanggapan) (Kemp, 1997). Karena itu, dalam menentukan strategi
pembelajaran, guru harus terlebih dahulu memahami jenis materi pelajaran yang akan
disampaikan agar diperoleh strategi pembelajaran yang sesuai.Contoh:
a.       Apabilah peserta didik diminta untuk mengingat nama suatu obyek, symbol ata
peristiwa, berarti materi tersebut berbentuk fakta, sehingga alternatif strategi
penyampaiannya adalah dalam bentuk ceramah atau tanya jawab.
b.      Apabila peserta didik diminta menyebutkan suatu defenisi atau menulis ciri khas dari
suatu benda, berarti materi tersebut berbentuk konsep, sehingga alternatif strategi
penyampaian dalam bentuk resitasi, atau penugasan atau diskusi kelompok.
c.       Apabila peserta didik diminta mengemukakan hubungan antar beberapa konsep, atau
menerangkan keadaan ataupun hasil hubungan antar berbagai konsep, berarti materi
tersebut prinsip, sehingga alternatif strategi penyampaiannya adalah berbentuk
diskusi terpimpin dan studi kasus.

3. Partisipasi Peserta didik


            Proses pembelajaran akan lebih berhasil apabila peserta didik secara aktif
melakukan latihan-latihan secara langsung dan relevan dengan tujuan pembelajaranyang
sudah ditetapkan. Terdapat beberapa hal yang penting yang berhubungan dengan
partisipasi peserta didik, yaitu:

Latihan dan praktek seharusnya dilakukan setelah peserta didik diberi informasi
tentang pengetahuan, sikap atau ketrampilan tertentu. Selanjutnya peserta didik diberi
kesempatan untuk berlatih atau mmempraktekkan pengetahuan, sikap atau ketrampilan
tersebut. Umpan Balik Segera setelah peserta didik menunjukkan perilaku sebagai hasil
belajarnya, maka guru memberikan umpan balik (feedback) terhadap hasil belajar
tersebut. Melalui umpan balik yang diberikan oleh guru, peserta didik akan segera
mengetahui apakah jawaban yang merupakan kegiatan yang telah mereka lakukan itu
benar/atau salah, tepat/tidak tepat atau ada sesuatu yang diperbaiki, diharapkan perilaku
tersebut akan dihilangkan atau peserta didik tidak akan melakukan kesalahan serupa.

5
4. Tes
            Kegiatan tes yang berbentuk penilaian dala proses belajar merupakan kegiatan
mutlak yang harus dilaksanakan oleh guru dalam pembelajaran. Oleh karena itu guru
perlu untuk memiliki kemampuan dalam menilai hasil belajar siswa. Penilaian belajar
dalam kegiatan akhir pembelajaran (posttest), tujuannya adalah untuk mengetahui sejauh
mana kemampuan siswa setelah mengikuti pelajaran tersebut.

            Pelaksanaan tes biasanya dilakukan diakhir kegiatan pembelajaran, penyampaian


informasi berupa materi pelajaran pelaksanaan tes juga dilakukan setelah peserta didik
melakukan latihan dan praktik.
             
5. Kegiatan Lanjutan
            Kegiatan lanjutan/tindak lanjut npembelajaran dilakukan di luar jam pelajaran,
sebab kegiatan akhir alokasi waktunya relatif sedikit. Melaksanakan kegiatan lanjutan
pembelajaran secara prinsip ada hubungannya dengan kegiatan belajar sebelumnya.

            Kegiatan yang dikenal dengan istilah “follow up” dari suatu hasil kegiatan yang
telah dilakukan seringkali tidak dilaksanakan dengan baik oleh guru. Dalam
kenyataannya, setiap kali setelah tes dilakukan selalu saja terdapat peserta didik yang
berhasil dengan bagus atau di atas rata-rata
(a) hanya menguasai sebagian atau cenderung di rata-rata tingkat penguasaan yang
diharapkan dapat dicapai,
(b) peserta didik seharusnya menerima tindak lanjut yang berbeda sebagai konsekuensi
dari hasil belajar yang bervariasi tersebut.

   Jadi kegiatan lanjutan ini dilakukan untuk menindak lanjuti hasil penilaian peserta
didik pada akhir penbelajaran tentunya dengan tindak lanjut yang berbeda setiap peserta
didik. Bagi peserta didik yang tidak mencapai hasil sesuai dengan tujuan pembelajaran
makalah peserta didik akan diberikan remedial dan bagi peserta didik yang sudah
mencapai nilai yang sesuai dengan tujuan dari pembelajaran itu, maka akan mendapatkan
pengayaan.

F.     Tujuan Strategi Pembelajaran

Setiap penggunaan strategi pembelajaran dalam proses belajar mengajar tentunya


memiliki tujuan yang hendak dicapai. Strategi prediction guide merupakan strategi
pembelajar yang tepat digunakan untuk menstimulasi refleksi dan memprediksi materi
yang memiliki tujuan dalam penggunaannya dalam pembelajaran, diantaranya yaitu :

6
a.  Mengoptimalkan pembelajaran pada aspek afektif
Strategi pembelajaran aktif berbeda dengan strategi pembelajaran kognitif dan
strategi pembelajaran psikomotorik (keerampilan). Afektif berhubungan dengan nilai
(value) yang sulit diukur, oleh karena menyangkut kesadaran seseorang yang tumbuh
dari dalam. Nilai adalah suatu konsep yang berada dalam pikiran manusia yang sifatnya
tersembunyi, tidak dalam dunia empiris. Ketika berbicara mengenai materi pelajaran
tentang nilai atau bisa dikatakan materi yang mengajarkan aspek afektif, disinilah letak
tujuan dari penggunaan strategi pembelajaran prediction guide. Karena pembelajaran
menggunakan strategi ini tidak hanya menuntun kemampuan kognitif siswa, akan tetapi
lebih mengutamakan aspek afektif.

b. Mengaktifkan siswa dalam proses pembelajaran


Sering terjadi selama ini proses pembelajaran yang berlangsung banyak
diarahkan kepada proses mendengarkan dan menghafalkan informasi yang disajikan
oleh guru, siswa bersifat pasif dalam proses pembelajaran, sehingga siswa hanya
memperoleh kemampuan intelektual (kognitif) saja. Idealnya proses pembelajaran itu
menghendaki hasil belajar yang seimbang antara aspek kognitif, afektif dan
psikomotor. Seperti yang telah diuraikan sebelumnya. Ketika siswa dalam keadaan pasif
menerima pelajaran, maka tidak menutup kemungkinan dia akan mudah melupakan
informasi yang disampaikan oleh guru. Berbeda halnya ketika siswa ikut
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Dia akan mencari sendiri pengertian dan
membentuk pemahamannya sendiri dalam pikiran mereka. Sehingga pengetahuan
baru yang disampaikan oleh guru dapat diinterpretasikan dalam kehidupan sehari hari.

7
G.     Jenis – jenis Strategi Pembelajaran
Vibiznews – Sales & Marketing) – Strategi pricing kadang menjadi suatu hal
yang agak terlupakan dalam marketing mix. Padahal, strategi pricing mempunyai
peranan yang sangat besar dalam laba perusahaan dan sudah seharusnya memperoleh
pertimbangan yang sama layaknya dengan strategi promosi dan iklan. Harga yang tinggi
atau rendah dapat mengubah volume penjualan dan gross margin secara dramatis.

Faktor-faktor lain juga menentukan strategi pricing. Antara lain five forces yaitu
pesaing, pemain baru. supplier, produk substitusi dan pelanggan. Positioning juga
menentukan strategi pricing Anda. Jika Anda memberi harga barang premium terlalu
murah, maka pelanggan tidak akan percaya bahwa Anda memiliki kualitas yang cukup
baik. Bwgitu pula jika Anda menetapkan harga terlalu tinggi, maka pelanggan bisa jadi
akan beralih ke pesaing.
Beberapa jenis – jenis  strategi pembelajaran adalah sebagai berikut:
a.       Strategi Pembelajaran Langsung (Direct Instruction)
Pembelajaran langsung adalah istilah yang sering digunakan untuk teknik
pembelajaran Ekspositoris , atau teknik penyampaian semacam kuliah (sering juga
digunakan istilah “chalk and talk ”).  Strategi pembelajaran langsung merupakan
bentuk dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada guru (teacher
centered approach).

b.      Strategi Pembelajaran Cooperative Learning


Cooperative Learning adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses
kerja sama dalam suatu kelompok yang biasa terdiri atas 3 sampai 5 orang siswa
untuk mempelajari suatu materi akademik yang spesifik sampai tuntas.

c.       Strategi Pembelajaran Problem Solving


Mengajar memecahkan masalah berbeda dengan penggunaan pemecahan masalah
sebagai suatu strategi pembelajaran. Mengajar memecahkan masalah adalah
mengajar bagaimana siswa memecahkan suatu persoalan, misalkan memecahkan

8
soal-soal matematika. Sedangkan strategi pembelajaran pemecahan masalah adalah
teknik untuk membantu siswa agar memahami dan menguasai materi pembelajaran
dengan menggunakan strategi pemecahan masalah. Dengan demikian perbedaan
keduanya terletak pada kedudukan pemecahan masalah itu.

d.      Strategi Mengulang
Strategi mengulang sederhana digunakan untuk sekedar membaca ulang materi
tertentu untuk menghafal saja. Contoh lain dari strategi sederhana adalah menghafal
nomor telepon, arah tempat, waktu tertentu, daftar belanjaan, dan sebagainya.

e.       Strategi Elaborasi
Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan
menjadi lebih bermakna. Dengan strategi elaborasi, pengkodean lebih mudah
dilakukan dan lebih memberikan kepastian. Strategi elaborasi membantu pemindahan
informasi baru dari memori di otak yang bersifat jangka pendek ke jangka panjang
dengan menciptakan hubungan dan gabungan antara informasi baru dengan yang
pernah ada.  Beberapa bentuk strategi elaborasi adalah pembuatan catatan, analogi,
dan PQ4R. Pembuatan catatan adalah strategi belajar yang menggabungkan antara
informasi yang dipunyai sebelumnya dengan informasi baru yang didapat melalui
proses mencatat. Dengan mencatat, siswa dapat menuangkan ide baru dari
percampuran dua informasi itu. 

f.       Strategi Organisasi
Strategi organisasi membantu pelaku belajar meningkatkan kebermaknaan bahan-
bahan baru dengan struktur pengorganisasian baru. Strategi organisasi terdiri atas
pengelompokan ulang ide-ide atau istilah menjadi subset yang lebih kecil. Strategi
tersebut juga berperan sebagai pengindentifikasian ide-ide atau fakta kunci dari
sekumpulan informasi yang lebih besar. Bentuk strategi organisasi adalah Outlining,
yakni membuat garis besar. Siswa belajar menghubungkan berbagai macam topik
atau ide dengan beberapa ide utama.  Mapping, yang lebih dikenal dengan pemetaan
konsep, dalam beberapa hal lebih efektif daripada outlining.

9
BAB III

PENUTUP
A.KESIMPULAN

Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu strategos yang artinya suatu usaha


untuk mencapai kemenangan. Pembelajaran dalam pemahaman ini adalah sebagai upaya
untuk membelajarkan pebelajar sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai. Sedangkan
dalam dunia pendidikan strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang
berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan
tertentu. Jadi dapat dipahami pengunaan strategi pembelajaran ini digunakan untuk dapat
mencapai tujuan pendidikan itu secara efektik dan efisien sehingga dapat
dikuasai/dipahami oleh peserta didik.
Dalam strategi pembelajaran banyak komponen yangharus diperhatikan,yaitu (1)
kegiatan pembelajaran pendahuluan, (2) penyampaian informasi yang mencakup urutan
penyampaian, ruang lingkup materi yang disampaikan dan materi yang akan
disampaikan, (3) partisipasi peserta didik yang berupa latihan dan praktek, serta umpan
balik, (4) tes, guna mengetahui tercapai apa tidaknya tujuan pembelajaran itu, dan (5)
Kegiatan lanjutan, yaitu guna menindak lanjuti hasil tes yang diberikan kepada peserta
didik.
Dari disini dapat disimpulkan bahwa hakikat strategi pembelajaran adalah
menentukan terlebih dahulu tujuan dari pembelajaran dengan memperhatikan kondisi
dan situasi dari peserta didik, sarana dan prasarana, media pembelajaran yang tersedia
sehingga dapat menentukan metode apa yang sesuai dengan pembelajarannya. Dan
hakikat strategi pembelajaran ini juga tidak terlepas dari peran serta guru Dalam
menyampaikan materi pembelajaran sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk
belajar, sehingga tidak menimbulkan kebosanan bagi peserta didik yang pada akhirnya
tujuan dari pembelajaran tersebut dapat tercapai secara efektif dan efisien dan dikuasai
oleh peserta didik.

B.     Saran
       Diharapkan setiap pendidik dalam mengajar dan mendidik peserta didik mampu

10
menciptakan suasana belajar yang kondusif, optimal dan menyenangkan agar proses
pembelajaran dapat berjalan secara efektif sehingga tujuan pembelajaran prestasi dapat
dicapai dengan maksimal. 

DAFTAR PUSTAKA

Masitoh & Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: DEPAG RI, 2009


Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Pusaka Setia,
2003.
Paturrohmah, Pupuh dan Sobry Sutikno, Strategi Belajar Mengajar, Bandung: Refika
Aditama, 2007.
Prof. Dr. Iru La Dan La Ode Safiun Arihi. Analisis Penerapan Pendekatan, Metode, Strategi,
Dan Model-Model Pembelajaran, Multi Presindo, Bantul, DIY, 2012.
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya. Strategi Belajar Mengajar. Penerbit Setia, Bandung.
2006

11

Anda mungkin juga menyukai