Bahan Bridging Matematika Kelas Vii
Bahan Bridging Matematika Kelas Vii
AJAR
BRIDGING
COURSE
i
PENULIS:
Penelaah:
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan YME atas terselesaikannya bahan
ajar Bridging Course Mata Pelajaran Matematika untuk SMP Kelas VII ini. Bahan ajar
ini dikembangkan dengan latar belakang bahwa peserta didik baru Kelas VII belum
terbiasa dengan proses pembelajaran melalui pendekatan ilmiah. Sebagian di antara
mereka mungkin belum memiliki bekal (baik sikap, pengetahuan, dan keterampilan)
yang memadai untuk memulai pendidikannya pada jenjang SMP. Hal ini antara lain
disebabkan oleh adanya perbedaan antara isi Kurikulum 2006 dan Kurikulum 2013.
Belum terbiasanya peserta didik baru kelas VII SMP dalam mengikuti pembelajaran
dengan pendekatan ilmiah dan belum dimilikinya bekal yang memadai dalam hal
sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Selain itu, bahan ajar ini dikembangkan dengan tujuan menyamakan
kemampuan awal siswa baru pada mata pelajaran Matematika, karena mereka
berasal dari berbagai SD. Bahan ajar ini juga untuk mencapai kompetensi bidang
studi, melatihkan berpikir logis, kritis dan kreatif serta menumbuhkan karakter.
Penyajian bahan ajar ini dibuat secara sistematis dengan pendekatan ilmiah.
Bahan ajar ini dibagi atas dua bagian utama. Bagian Satu berisi petunjuk
umum tentang kegiatan Bridging Course. Bagian dua berisi materi esensial untuk
kegiatan Bridging Course.
Kami mengucapkan terima kasih kepada penelaah dan pihak-pihak yang
telah memberi dukungan terhadap penyelesaian bahan ajar ini. Semoga bahan ajar
ini dapat memberikan kontribusi positif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta dapat ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
Juni 2014
Direktur
Pembinaan Sekolah Menengah Pertama,
i
DAFTAR ISI
BAB II PECAHAN
Tujuan Pembelajaran ............................................................................................ 22
A. Konsep Pecahan ............................................................................................... 22
B. Bentuk Pecahan ............................................................................................... 25
C. Mengubah Pecahan Ke Bentuk Lain ............................................................. 27
D. Pecahan Senilai .............................................................................................. 30
E. Penjumlahan Pecahan .................................................................................... 31
F. Pengurangan Pecahan .................................................................................... 33
ii
G. Perkalian Pecahan ........................................................................................... 35
H. Pembagian Pecahan ........................................................................................ 37
Rangkuman ............................................................................................................ 39
Uji Kompetensi ...................................................................................................... 39
Pengayaan .............................................................................................................. 40
BAB IV POLA
Tujuan Pembelajaran ............................................................................................. 62
A. Pola Urutan Bangun Datar .............................................................................. 63
B. Pola Simetri putar bangun datar .................................................................... 66
C. Pola Simetri lipat bangun datar ...................................................................... 68
Rangkuman ............................................................................................................ 70
Uji Kompetensi ...................................................................................................... 71
Pengayaan .............................................................................................................. 74
iii
BAGIAN SATU
PETUNJUK UMUM
1
A. PETUNJUK PENGGUNAAN
Kegiatan Bridging Course (BC) dapat dilakukan dengan berbagai pola, di
antaranya:
1. Diintegrasikan dengan pelaksanaan kegiatan-kegiatan selama Masa Orientasi
Siswa (MOS). Dengan pola ini, BC merupakan salah satu kegiatan dari MOS.
Waktu khusus dialokasikan setiap hari selama MOS berlangsung. Banyaknya
waktu yang dialokasikan sangat tergantung pada tingkat kesiapan peserta
didik baru mengikuti pelajaran di SMP (yang dapat diketahui melalui pre-test)
dan waktu keseluruhan yang dimiliki untuk MOS.
2. Dilakukan secara intensif pada periode waktu tertentu, misalnya selama satu
minggu atau lebih (enam hari atau lebih berturut-turut) sebelum atau sesudah
MOS (di awal tahun pelajaran). Semua waktu pada periode tersebut
dijadwalkan untuk BC. Lama penyelenggaraan (banyaknya hari yang
dialokasikan) sangat tergantung pada tingkat kesiapan peserta didik baru
mengikuti pelajaran di SMP (yang dapat diketahui melalui pre-test) dan
kalender pendidikan sekolah.
3. Diberikan dalam bentuk pelajaran tambahan setelah pelajaran berakhir setiap
hari pada awal tahun pelajaran baru selama jangka waktu tertentu. Setiap hari
atau setiap dua hari sekali peserta didik diberi pelajaran tambahan selama
dua jam pelajaran atau lebih. Lama penyelenggaraan (banyaknya jam dan
hari yang dialokasikan) sangat tergantung pada tingkat kesiapan peserta
didik baru mengikuti pelajaran di SMP (yang dapat diketahui melalui pre-
test). Dengan pola ini, BC dapat diberikan selama satu, dua, atau lebih dari
dua bulan pada awal semester satu kelas VII.
2
B. INFORMASI CAKUPAN KD
JUDUL
BAB MATERI ESENSIAL LEARNING SKILLS SIKAP
BAB
Operasi Bilangan Penalaran, Teliti,
BILANGAN BULAT Bulat: Komunikasi, Rasa ingin tahu
Penjumlahan Berpikir Logis, Kritis, Obyektif,
Bilangan Bulat Kreatif Terbuka
Pengurangan
I Bilangan Bulat
Perkalian Bilangan
Bulat
Pembagian Bilangan
Bulat
Pecahan: - Teliti,
Konsep Pecahan Penalaran, Rasa ingin tahu
Bentuk Pecahan Komunikasi, Obyektif,
Mengubah Pecahan Berpikir Logis, Kritis, Terbuka
ke Bentuk Lain Kreatif
PECAHAN
Pecahan Senilai
Penjumlahan
II
Pecahan
Pengurangan
Pecahan
Perkalian Pecahan
Pembagian Pecahan
Kreatif
IV
3
C. PERAN GURU DAN PERAN PESERTA DIDIK
Pendekatan pembelajaran yang digunakan adalah Contextual Teaching and
Learning (CTL). Dengan pendekatan ini siswa diajak aktif untuk menemukan
sendiri konsep yang dipelajari melalui Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dengan
menerapkan pilar-pilar CTL, yaitu konstruktivis (constructivism), bertanya
(questioning), inkuiri (inquiry), pemodelan (modelling), masyarakat belajar
(learning community), refleksi (reflection), dan penilaian otentik (autentic
assessment).
4
BAGIAN DUA
MATERI ESENSIAL
5
BAB I
BILANGAN BULAT
Tujuan Pembelajaran:
Dengan mempelajari materi ini, peserta didik dapat:
1. menjumlahkan bilangan bulat dengan teliti
2. mengurangkan bilangan bulat dengan teliti
3. mengalikan bilangan bulat dengan teliti
4. membagi bilangan bulat dengan teliti
5. menemukan sifat operasi penjumlahan bilangan bulat
6. menemukan sifat operasi perkalian bilangan bulat
6
Kalian telah mempelajari beberapa macam bilangan sewaktu di SD, salah
satunya adalah bilangan bulat.Pada bilangan bulat terdiri dari bilangan yang
lebih dari nol disebut bilangan positif, sedangkan bilangan yang kurang dari 0
disebut bilangan negatifdan bilangan nol sendiri.
7
Yuk … Kita Tanya!
Dengan mengamati contoh di atas, pilih satu atau lebih pertanyaan yang
berkaitan dengan penjumlahan dua bilangan bulat. Jika perlu tuliskan
pertanyaan-pertanyaan lain di bawah pertanyaan yang sudah tersedia.
a. Bagaimanakah hasil penjumlahan -2 dan 4 dengan koin bilangan?
b. Apakah hasil penjumlahan (4 + (-2)) dan (-2 + 4) sama?
c. Bagaimanakah hasil penjumlahan dua bilangan bulat bertanda positif?
d. Bagaimanakah hasil penjumlahan dua bilangan bulat bertanda negatif?
e. ………………………………………………………………………………….
Agar kalian memperoleh pemahaman yang lebih baik, kerjakan LKS berikut ini.
LEMBAR KERJA SISWA 1.1
Penjumlahan Bilangan Bulat
2.
8 + (-2) = ….
6 + (-12) = ….
3. 12 + (-9) = ….
7 + (-15) = ….
4. … + (-8) = …. … + … = ….
5. 15 + … = …. … + … = ….
2. Bandingkan tanda bilangan hasil penjumlahan pada kolom (1) dan (3),
kesimpulan apa yang dapat kalian peroleh?
8
3. Tentukan hasil penjumlahan berikut, kemudian bandingkan hasil
penjumlahan pada kolom(1) dan (2), pada kolom (3) dan (4) di bawah ini.
(1) (2) (3) (4)
-5 + 6 = .... 6 + (-5) = .... -2 + (-7) = .... -7 + (-2) = ....
-8 + 5 = .... 5 + (-8) = .... -9 + (-4) = .... -4 + (-9) = ....
-3 + 7 = .... 7 + (-3) = .... -12 + (-6) = .... -6 + (-12) = ....
-2 + 8 = .... 8 + (-2) = .... -8 + (-5) = .... -5 + (-8) = ....
Bandingkan Bandingkan
-2 + (-7) = …. -2 + (-5) = ….
-8 + (-2) = ….
-6 + (-12) = ….
-12 + (-9) = …
-7 + (-15) = …
… + (-8) = …. … + … = ….
-15 + … = …. … + … = ….
5. Bandingkan tanda bilangan hasil penjumlahan pada kolom (1) dan (3),
kesimpulan apa yang dapat kalian peroleh?
a. Hasil penjumlahan dua bilangan bulat positif adalah bilangan bulat positif.
b. Hasil penjumlahan dua bilangan bulat negatif adalah bilangan bulat negatif.
c. Penjumlahan bilangan bulat bersifat komutatif: a + b = b + a
9
LATIHAN
1. Tentukan hasil penjumlahan berikut.
a. 15 + 9 = ….
b. 12 + (-10) = ….
c. -15 + 18 = ….
d. -18 + (-14) = ….
e. … + … = -3
2. Perhatikan gambar koin bilangan di bawah ini, nyatakan dalam bentuk
penjumlahan dua bilangan bulat kemudian tentukan hasilnya.
a. b.
+ + +
+ + +
Open Ended
3. Pilih dua bilangan berbeda tanda, sehingga jumlahnya 5. Jelaskan cara yang
kalian lakukan untukmemilih dua bilangan tersebut.
4. Pilih dua bilangan berbeda tanda, sehingga jumlahnya -2. Jelaskan cara yang
kalian lakukan untuk memilih dua bilangan tersebut.
5. Buat soal cerita dengan model penyelesaian 4 + (-2).
6. Permainan
Pilih 6 bilangan berbeda.Letakkan semua bilangan-bilangan yang tersedia
pada tempat-tempat kosong yang telah disediakan pada gambar (a) dan (b).
(i) Pilih enam bilangan bulat berbeda. Isikan bilangan-bilangan bulat tersebut
pada kotak yang telah disediakan pada gambar (a) dengan syarat jumlah
setiap sisinya sama dengan 6.
Jika tidak bisa, coba lagi dengan mengatur letak bilangan-bilangan itu.
Jika ternyata belum juga mendapatkan hasil jumlah setiap sisinya sama
dengan 6, kalian dapat mengganti beberapa bilangan tersebut dengan
bilangan bulat yang lain.
(ii) Lakukan hal yang sama seperti (i) dengan jumlah setiap sisinya sama
dengan 9 pada gambar (b).
6 9
(a) (b)
10
B. PENGURANGAN BILANGAN BULAT
Dalam melakukan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan koin
bilangan, caranya sama seperti pada penjumlahan bilangan bulat. Tanda ” ”
berarti mengambil koin, sedangkan tanda “+” berarti menambah koin. Jika koin
yang akan diambil tidak mencukupi, kalian dapat menggunakan ”pasangan
koin bernilai nol”.
Yuk … Kita Amati!
Contoh penggunaan koin bilangan untuk menentukan hasil pengurangan
bilangan bulat.
Misal: 3 (-2) = .....
Langkah-langkah:
1. Ambil tiga koin positif, sesuai dengan bilangan
+ + +
pertama
2. Operasi “” berarti mengambil koin. Koin apayang
+ + akan kalian ambil? Adakah koin tersebut?
3. Karena tidak ada koin negatif yang akan diambil,
maka kalian dapat meminjam pasangan koin
bernilai nol. Berapa banyak pasangan koin bernilai
Bernilai nol
nol yang akan kalian tambahkan?
+ + + + + 4. Setelah ditambah pasangan koin bernilai nol,
apakah bilangan tersebut tetap bernilai 3?
5. Sudah cukupkah koin negatif yang akan kalian
Jadi 3 (-2) = 5 ambil?
6. Berapa sisa koin yang kalian miliki? Sisa koin
setelah diambil merupakan hasil pengurangan
Tuliskan kesimpulan hasil pengamatan kalian.
11
c. Bagaimanakah hasil pengurangan dua bilangan bulat bertanda positif?
d. Bagaimanakah hasil pengurangan dua bilangan bulat bertanda negatif?
e. …………………………………………………………………
Agar kalian memperoleh pemahaman yang lebih baik, kerjakan LKS berikut ini.
8 2 = …. 2 8 = …. 10 (-5) = …. 10 + 5 = ….
10 8 = …. 8 10 = …. 5 (-8) = …. 5 + 8 = ….
Bandingkan Bandingkan
2. Perhatikan hasil pada tabel di atas dengan cermat. Bandingkan hasil pada
kolom (1) dan (2), juga hasil pada kolom (3) dan (4). Kesimpulan apa yang
kalian peroleh?
12
9 (-2) = …. -2 9 = …. -4 (-2) = …. -4 + 2 = ….
5 (-8) = …. -8 5= …. -3 (-8) = …. -3 + 8 = ….
15 (-9) = …. -9 15 = …. -1 (-9) = …. -1 + 9 = ….
Bandingkan Bandingkan
4. Perhatikan hasil pada tabel di atas dengan cermat. Bandingkan hasil pada
kolom (1) dan (2), juga hasil pada kolom (3) dan (4). Kesimpulan apa yang
kalian peroleh?
LATIHAN
1. Gambarkan penggunaan koin bilangan untuk menentukan hasil
pengurangan berikut.
a. -10 6 = ….
b. 8 (-5) = ….
13
2. Tanpa menggunakan koin bilangan, tentukan hasil pengurangan berikut.
a. 25 (-17) = ….
b. -65 15 = ….
c. -78 (-23) = ….
Cocokkan hasil di atas dengan kesimpulan yang kalian peroleh.
Open Ended
3. Pilih dua bilangan bulat berbeda tanda, sehingga selisihnya adalah -4.
4. Pilih dua bilangan bulat berbeda tanda, sehingga selisihnya adalah 12.
5. Buat soal cerita dengan model penyelesaian 50 20.
Dengan melihat hasil perkalian dengan pola bilangan di atas dengan cermat,
tampak bahwa hasil kali dua bilangan bulat yang berbeda tanda adalah
bilangan bulat negatif.
Tuliskan hal penting hasil pengamatan kalian.
14
Yuk … Kita Tanya!
Dengan mengamati contoh di atas, pilih satu atau lebih pertanyaan yang
berkaitan dengan perkalian dua bilangan bulat. Jika perlu tuliskan
pertanyaan-pertanyaan lain di bawah pertanyaan yang sudah tersedia.
a. Apakah selalu ”berkurang 3” jika aku mengalikan dengan bilangan lain?
b. Apakah perkaliannya selalu dimulai dengan perkalian dua bilangan yang
sama?
c. Apakah hasil kali dua bilangan bulat berbeda tanda hasilnya selalu
negatif?
d. Bagaimanakah hasil kali dua bilangan bulat bertanda sama?
e. ......................................................................
Agar kalian memperoleh pemahaman yang lebih baik, kerjakan LKS berikut ini.
LEMBAR KERJA SISWA 1.3
Perkalian Bilangan Bulat
Bandingkan Bandingkan
2. Perhatikan hasil pada tabel di atas dengan cermat. Bandingkan hasil pada
kolom (1) dan (2), juga hasil pada kolom (3) dan (4). Kesimpulan apa yang
kalian peroleh?
15
(1) (2) (3) (4)
1 × 12 = 12 12 × 1 = 12 … × … = …. … × … = ….
… × 6 = 12 6 × … = 12 … × … = …. … × … = ….
… × … = 12 … × … = 12 … × … = …. … × … = ….
… × … = 12 … × … = 12 … × … = …. … × … = ….
LATIHAN
Open Ended
1. Perhatikan gambar koin berikut, kemudian tentukan bentuk perkaliannya.
a.
b. + + + +
+
+ + + + +
+ + + + +
16
Open Ended
3. Pilih dua bilangan bulat yang berbeda tanda, sehingga hasil kalinya -50.
Berpikir Kritis
4. Coba hitung, berapakah banyak kursi yang terdapat dalam kelasmu. Cara apa
yang kamu lakukan untuk menghitung banyak kursi tersebut. Jelaskan
5. Tulis langkah-langkah untuk menyelesaikan 5 × 16.
Permainan
6. Pilih 6 bilangan berbeda. Letakkan semua bilangan-bilangan yang tersedia
pada tempat-tempat kosong yang telah disediakan pada gambar (a) dan (b).
(i) Pilih enam bilangan bulat berbeda. Isikan bilangan-bilangan bulat
tersebut pada kotak yang telah disediakan pada gambar (a) dengan syarat
hasil kali setiap sisinya sama dengan 48.
Jika tidak bisa, coba lagi dengan mengatur letak bilangan-bilangan itu.
Jika ternyata belum juga mendapatkan hasil jumlah setiap sisinya sama
dengan 48, kalian dapat mengganti beberapa bilangan tersebut dengan
bilangan bulat yang lain.
(ii) Lakukan hal yang sama seperti (i) dengan hasil kali setiap sisinya sama
dengan -120 pada gambar (b).
48 -120
(a) (b)
17
Yuk … Kita Amati!
Perhatikan contoh pembagian dua bilangan bulat dengan menggunakan pola
bilangan.
CONTOH: -12 : 3 = ...
9 : 3 = 3
berkurang 3 berkurang 1
6 : 3 = 2
berkurang 3 berkurang 1
3 : 3 = 1
berkurang 3 berkurang 1
0 : 3 = 0
berkurang 3 berkurang 1
-3 : 3 = -1
berkurang 3 berkurang 1
... : 3 = -2
berkurang 3 berkurang 1
... : 3 = ...
berkurang 3 berkurang 1
... : ... = ...
Tuliskan hal penting hasil pengamatan kalian.
LATIHAN
1. Gunakan pola bilangan atau koin bilangan dan tabung berwarna untuk
menentukan hasil pembagian berikut.
a. -18 : (-3) = …
b. -27 : 9 = …
2. Tentukan hasil pembagian berikut.
a. 52 : (-4) = … d. 35 : (-7) = …
b. -28 : 4 = … e. -45 : 9 = …
c. -39 : (-13) = … f. -96 : (-12) = …
Open Ended
3. Pilihlah dua bilangan bulat sesukamu yang hasil baginya -6.
4. Buat soal cerita dengan model penyelesaian 45 : 5.
19
RANGKUMAN
1. Jika a dan b dua bilangan bulat, maka a b = a + (-b)
2. Penjumlahan bilangan bulat bersifat komutatif: a+ b = b + a
3. Jika a dan b dua bilangan bulat, maka a (-b) = a+ b
4. Jika a dan b dua bilangan bulat, maka:
a× (-b) = -ab
-a× b = -ab
5. Jika a dan b dua bilangan bulat, maka:
-a× (-b) = ab
6. Perkalian bilangan bulat bersifat komutatif: a× b = b × a
7. Jika a dan b dua bilangan bulat dan b 0, maka:
-a: b = atau a: (-b) =
UJI KOMPETENSI
1. Tentukan hasil penjumlahan berikut.
a. 42 + 15 = … c. 15 + (-23) = …
b. -36 + 24 = … d. -20 + (-40) = …
2. Tentukan hasil pengurangan berikut.
a. 34 (-15) = … c. -35 (-15) = …
b. -56 24 = … d. 23 (-38) = …
3. Tentukan hasil perkalian berikut.
a. 25 × 8 =… c. -12 × 20 =…
b. 15 × (-16) = … d. -30 × (-11) = …
4. Tentukan hasil pembagian berikut.
a. 40 : 5 =… c. -75 : 15 =…
b. 72 : (-8) = … d. -130 : (-2) = …
Open Ended
5. Pilihlah dua bilangan bulat berbeda tanda, sehingga jumlahnya -26.
6. Pilihlah dua bilangan bulat bertanda sama, sehingga hasil pengurangannya -15.
7. Pilihlah dua bilangan bulat berbeda tanda, sehingga hasil kalinya -80.
8. Pilihlah dua bilangan bulat bertanda sama, sehingga hasil baginya 12.
20
PENGAYAAN
1. Selesaikan dengan cara termudah dan jelaskan cara tersebut untuk soal-soal
berikut.
a. 35 + 7 (- 12) + 15 = ….
b. 3500 : (-25) × 4 = ….
c. 97 × 15 = ….
2. Pilihlah 3 bilangan bulat genap berurutan, jika dijumlahkan hasilnya 42.
Tentukan bilangan terkecil.
21
BAB II
PECAHAN
Tujuan Pembelajaran
A. KONSEP PECAHAN
22
Ibu memiliki kue. Kue tersebut dipotong
menjadi empat bagian yang sama. Masing-
masing bagian diberikan kepada ayah, kakak,
adik dan saya. Dalam hal ini, ayah
mendapatkan bagian kue, kakak
mendapatkan bagian kue, adik mendapatkan
bagian kue, saya mendapat bagian kue.
Tahukah kalian, apa arti ?
www.dinomarket.com
Semua pertanyaan dan cerita di atas seru, bukan? Kalian pasti dapat menjawabnya.
Kalau belum, marilah kita pelajari materi bilangan pecahan. Lakukan langkah-
langkah berikut ini:
Yuk...Kita Tanya!
Ada berapa kotak pada gambar di atas?
Berapa kotak yang di arsir?
Pecahan manakah yang mewakili gambar yang diarsir?
Berapakah pembilang pada pecahan yang kalian tulis?
Berapakah penyebut pada pecahan yang kalian tulis?
23
Yuk...Kita Olah!
LATIHAN
1. Tuliskan pecahan yang diwakili oleh gambar yang di arsir ini.
(i) (ii)
2. Gunakan gambar di bawah ini, arsirlah daerah pada masing-masing gambar
tersebut sehingga menggambarkan pecahan .
24
(i) (ii) (iii)
3. Gunakan bentuk persegi, persegipanjang, jajargenjang, segitiga, lingkaran atau
bentuk lain sesuai dengan keinginanmu. Buatlah arsiran daerah untuk masing-
masing bentuk yang kalian pilih sehingga menggambarkan pecahan .
B. BENTUK PECAHAN
Seorang reporter berita menceritakan
pemilihan Kepala Desa suatu daerah.
Beritanya sebagai berikut:”Saat ini saya
melaporkan pemilihan Kepala Desa di daerah.
Partisipasi pemilih sebesar 75% dengan rata-
rata usia pemilih 34,5 tahun. Pemilih wanita
sebanyak bagian, sedangkan pemilih pria
sebanyak bagian.
25
Yuk...Kita Tanya!
Adakah kesamaan bentuk penulisan pada tiap-tiap baris?
Apakah terdapat ciri-ciri khusus untuk tiap-tiap baris?
Manakah bentuk pecahan yang sering kalian gunakan atau lihat?
Yuk...Cari Info!
Tahukah kalian ada berapa bentuk pecahan? Kalau belum, cermatilah paparan
berikut ini. Pecahan terdiri dari 5 bentuk, yaitu:
a. Pecahan biasa
Pecahan biasa berbentuk , dengan a dan b bilangan bulat dan b 0 serta b
bukan faktor dari a. Selanjutnya a disebut pembilang sedangkan b disebut
penyebut. Contoh: , , , - , dan lainnya.
b. Pecahan campuran
Pecahan campuran berbentuk c dengan a, b dan c bilangan bulat. Contoh: 2 , -5
, 1 , dan lainnya.
c. Desimal
Desimal adalah pecahan yang penulisannya menggunakan tanda koma.
Contoh: 0,35; 2,67; 9,543; -2,3; dan lainnya.
d. Persen
Persen berarti per seratus. Lambang persen adalah %.
Contoh: 27%, 69%, 30%, -8%, dan lainnya.
Yuk...Kita Olah!
Baris 1 memiliki kesamaan penulisan menggunakan tanda koma. Baris 1 disebut
pecahan bentuk desimal.
Baris 2 memiliki kesamaan penulisan menggunakan tanda % (dibaca”per
seratus/persen”). Baris 2 disebut pecahan bentuk persen.
..
Baris 3 memiliki kesamaan penulisan menggunakan tanda ... Baris 3 disebut pecahan
bentuk biasa. Pada pecahan biasa bilangan yang di atas tanda per disebut
pembilang, sedangkan bilangan di bawah tanda per disebut penyebut.
Baris 4 memiliki kesamaan penulisan menggunakan bentuk gabungan bilangan
bulat dan bentuk baris 3. Baris 4 disebut pecahan bentuk campuran.
26
Yuk...Kita Berbagi!
Coba tunjukkan kesimpulan yang kalian peroleh kepada temanmu, kemudian
presentasikanlah di depan kelas.
Kesimpulan yang didapatkan adalah:
a. Ciri bentuk desimal adalah penulisannya menggunakan tanda
”koma”.
b. Ciri bentuk persen adalah penulisannya menggunakan tanda ”%”.
c. Ciri pecahan bentuk biasa adalah penulisannya menggunakan
pembilang dan penyebut.
d. Ciri pecahan bentuk campuran adalah gabungan bilangan bulat dan
pecahan biasa.
LATIHAN
1. Perhatikan pecahan pada tabel di bawah ini.
0,25 2 2,45 1
5 7
15% 125% 8 14,25
3
3,5 2 0,5% 5
Kelompokkan pecahan di atas berdasarkan bentuknya.
2. Tuliskan bilangan pecahan bentuk desimal, persen, biasa dan campuran
masing-masing sebanyak 5 bilangan. Kemudian mintalah temanmu/gurumu
untuk melihat, apakah contoh yang kalian buat sudah benar.
27
Yuk...Kita Tanya!
Apakah pecahan pada baris 1 memiliki bentuk yang berbeda-beda?
Bagaimanakah nilai-nilai pecahan pada baris 1?
Apakah pecahan pada baris 2 memiliki bentuk yang berbeda-beda?
Bagaimanakah nilai pecahan pada baris 2?
Yuk...Cari Info!
Kalian telah mempelajari tentang konsep dan bentuk pecahan.
(i) (ii)
Bandingkan gambar (i) dengan gambar (ii). Apakah kedua arsiran mempunyai luas yang
sama? Kesimpulan apa yang dapat kalian peroleh?
Pecahan dengan penyebut 100, dapat dituliskan dengan menggunakan persen. Persen
berarti perseratus. Simbol persen adalah ”%”.
Sehingga, = 20%.
28
Yuk...Kita Olah!
Perhatikan dua persegi di bawah ini.
(i) (ii)
1. Arsirlah kotak yang mewakili pecahan pada gambar persegi nomor (i).
2. Arsirlah kotak pada persegi nomor (ii) sehingga memiliki daerah arsiran yang
sama dengan daerah arsiran pada gambar persegi nomor (i).
3. Berdasarkan arsiran pada gambar nomor (i) dan (ii), tuliskan kesimpulan kalian.
Yuk...Kita Berbagi!
Tunjukkan pekerjaanmu kepada temanmu, kemudian presentasikanlah di depan
kelas.
LATIHAN
1. Pernyataan di bawah ini benar atau salah. Jelaskan!
a. = d. 125% = 1
b. 45% = e. 60% = 0,6
c. 3,25 = 3
2. Ubahlah pecahan 30% ke dalam bentuk pecahan biasa dan desimal.
3. Ubahlah pecahan ke dalam bentuk desimal dan persen.
4. Ubahlah pecahan 0,45 ke dalam bentuk pecahan biasa dan persen.
29
D. PECAHAN SENILAI
WARUNG Nenek pergi ke pasar. Ia membeli kg beras. Oleh penjual beras
PAK JAYA nenek diberi beras berplastik dengan tulisan 0,5 kg. Nenek
Sedia: Beras, Gula, kebingungan, karena dia belum tahu kesamaan nilai kedua
Minyak, Tepung, pecahan tersebut. Menurut pendapat kalian, bagaimana nilai
dan lain-lain.
kedua pecahan tersebut? Sama atau berbeda nilai?
Tahukah kalian tentang pecahan-pecahan yang memiliki nilai yang sama? Jika
belum, marilah kita membahas tentang pecahan senilai.
Yuk… Kita Amati!
Amatilah pecahan di bawah.
a. 175% b. 0,55 c. 40% d. 1 e. 1,75
f. 0,4 g. h. 55% i. j.
Tuliskan hal penting hasil pengamatan kalian.
Yuk...Kita Tanya!
Manakah di antara pecahan di atas yang memiliki nilai sama? Bagaimanakah cara
kalian untuk mengetahui bahwa pecahan tersebut memiliki nilai yang sama?
Berapakah pecahan yang senilai dengan ? Berapakah pecahan yang senilai dengan
3 ?
Yuk...Cari Info!
Kalian telah mempelajari tentang cara merubah bentuk pecahan. Ada empat bentuk
pecahan, yaitu: desimal, persen, campuran dan biasa. Untuk mengetahui, apakah
dua pecahan memiliki nilai yang sama? Masih ingatkah kalian cerita saat ibu
membagi kue? Kemungkinan yang dapat dilakukan oleh ibu dalam membagi kue
tersebut adalah:
30
Berdasarkan gambar di atas disimpulkan bahwa = .
Yuk...Kita Olah!
Sekarang kita akan menentukan pecahan yang senilai dengan pecahan desimal 0,4.
0,4 = 0,40 = = 40% (persen adalah per seratus)
0,4 = = (pembilang dan penyebut, masing-masing dibagi 2)
Dapat disimpulkan bahwa pecahan 0,4 senilai dengan 40% dan
Berapakah pecahan yang senilai dengan pecahan campuran 1 ?
= = = 175%
Atau =1,75
Yuk...Kita Berbagi!
Berapakah pecahan yang senilai dengan ? Berapakah pecahan yang senilai dengan
3 ? Presentasikan jawabanmu di depan kelas.
Untuk mengetahui suatu pecahan memiliki nilai sama atau tidak, dapat
dilakukan dengan cara mengubah pecahan tersebut ke dalam pecahan
biasa yang memiliki penyebut sama.
LATIHAN
1. Tentukan pecahan yang senilai dengan 15%.
2. Tentukan pecahan yang senilai dengan 0,60.
3. Tentukan pecahan yang senilai dengan .
E. PENJUMLAHAN PECAHAN
Cinthya membeli gula pasir kg. Ia membeli lagi gula pasir kg. Barapakah gula
pasir yang telah dibeli oleh Cinthya? Dapatkah kalian menentukan banyaknya gula
pasir yang telah dibeli Cinthya? Baiklah, marilah kita bahas bersama.
31
Yuk… Kita Amati!
+ = =
+ = =
+ = + = =
+ = + =
Yuk...Kita Tanya!
Apakah yang kalian dapatkan dari hasil pengamatan?
Bagaimanakah cara menjumlahkan pecahan yang memiliki penyebut yang sama?
Bagaimanakah cara menjumlahkan pecahan yang memiliki penyebut berbeda?
Yuk...Cari Info!
Kalian ingin menjumlahkan dua pecahan dengan penyebut sama.
Contoh: + = ....
Langkah-langkah :
1. Buatlah arsiran yang melambangkan . (1)
Untuk penjumlahan pecahan yang memiliki penyebut berbeda, kita perlu merubah
terlebih dulu pecahan tersebut menjadi pecahan yang memiliki penyebut yang
sama. Kalian telah mempelajari cara merubah pecahan.
32
Yuk...Kita Olah!
Lakukan hal seperti diatas untuk menentukan hasil penjumlahan
+ = ….
+ = ….
+ = ….
+ = ….
Yuk...Kita Berbagi!
Presentasikan kesimpulan dari hasil pekerjaanmu di depan kelas.
Cara menjumlahkan pecahan biasa digunakan aturan berikut:
1. Apabila pecahan yang dijumlahkan memiliki penyebut yang sama,
maka pembilangnya dijumlahkan.
+ =
2. Apabila pecahan yang dijumlahkan memiliki penyebut yang berbeda,
maka penyebutnya disamakan terlebih dulu. Kemudian digunakan
aturan nomor 1.
LATIHAN
1. Tentukan hasil penjumlahan pecahan berikut ini. Tuliskan langkah-langkahmu.
a. + = ..... c. + = .....
b. + = ..... d. + = .....
2. Tentukan hasil penjumlahan pecahan berikut ini. Tuliskan langkah-langkahmu.
a. + = ..... c. + = .....
b. + = ..... d. + = .....
F. PENGURANGAN PECAHAN
Alif memiliki kg daging sapi. bagian dimasak gulai. Sisanya dimasak sate.
Berapa bagian yang dimasak sate?
33
Yuk… Kita Amati!
- = =
- = - = =
Yuk...Kita Tanya!
Apakah yang kalian dapatkan dari hasil pengamatan?
Berapakah hasil pengurangan di atas?
Bagaimana cara pengurangan pada pecahan dengan penyebut sama?
Bagaimana cara pengurangan pada pecahan dengan penyebut berbeda?
Yuk...Cari Info!
Hasil pengurangan pada pecahan yang memiliki penyebut sama, caranya adalah
dengan mengurangkan pembilang sedangkan penyebutnya tetap. Hasil
pengurangan pecahan yang memiliki penyebut berbeda dilakukan dengan
mengubah terlebih dahulu menjadi bentuk pecahan yang memiliki penyebut yang
sama.
Yuk...Kita Olah!
Dapatkah kalian mengurangkan dua pecahan berikut?
– = ....
Langkah-langkah:
1. Buatlah arsiran yang melambangkan . (1)
34
Yuk...Kita Berbagi!
Presentasikan kesimpulan yang kalian peroleh di depan kelas.
Kesimpulan:
- =
LATIHAN
1. Buatlah pengurangan dua pecahan dengan penyebutnya sama dan hasil
pengurangannya adalah .
2. Buatlah pengurangan dua pecahan dengan penyebutnya berbeda dan hasil
pengurangannya adalah .
1
3. Reni membawa botol yang berisi minyak sebanyak 5 liter. Minyak tersebut
2
digunakan untuk mengoreng sebanyak 3,25 liter. Kemudian ke dalam botol ditambah
2
lagi minyak sebanyak 2 liter. Berapa liter minyak yang sekarang ada dalam botol?
5
G. PERKALIAN PECAHAN
35
Yuk...Kita Tanya!
Berapakah ukuran panjang dan lebar papan kayu tersebut?
Berapakah luas papan kayu tersebut?
Bagaimanakah cara kalian menentukan luas papan kayu di tersebut?
Yuk...Cari Info!
Ukurn panjang papan kayu adalah m, sedangkan lebarnya m.
Cara menghitung luas papan kayu digunakan rumus luas persegipanjang, yaitu
panjang dikalikan lebar.
Yuk...Kita Olah!
Dapatkah kalian mengalikan dua pecahan?
Contoh:
× = ....
Langkah-langkah:
Untuk menentukan hasil perkalian dua pecahan di atas dilakukan langkah sebagai
berikut:
Yuk...Kita Berbagi!
Presentasikan kesimpulan yang kalian peroleh di depan kelas.
Kesimpulan:
x =
36
LATIHAN
1. Tentukan hasil perkalian pecahan di bawah ini. Tuliskan langkahmu.
a. × = ..... c. × = .....
b. × = ..... d. × = .....
2. Hasil kali dua pecahan adalah . Apabila pecahan pertama adalah , berapakah
pecahan yang kedua?
3. Pilihlah dua pecahan yang memiliki hasil perkalian .
H. PEMBAGIAN PECAHAN
Paman memiliki kg kopi. Ia ingin membagi kopinya menjadi dua kantong dengan
berat yang sama. Berapakah berat kopi di masing-masing kantong?
Yuk...Kita Tanya!
Bagaimanakah cara membagi pecahan dengan bilangan bulat?
Berapakah hasilnya? Apakah ∶ 2 = : ?
Yuk...Cari Info!
Dapatkah kalian membagi dua pecahan?
Contoh: : = ....
Langkah-langkah:
1. Buatlah arsiran yang melambangkan
2. Bagilah bagian yang diarsir pada gambar nomor 1 menjadi 2 bagian yang sama.
37
3. Pisahkan bagian yang diarsir pada gambar nomor 2 menjadi dua daerah arsiran yang
melambangkan pecahan yang sama.
Yuk...Kita Olah!
Apakah hasil perkalian dari × = : 2?
Yuk...Kita Berbagi!
Presentasikanlah jawabanmu di depan kelas.
Kesimpulan:
: = x
LATIHAN
1. Tentukan hasil pembagian pecahan ini. Tuliskan langkahmu.
a. : = ..... c. : = .....
b. : = ..... d. : = .....
2. Berpikir Kritis:
Jika a dibagi b, hasilnya .
Jika b dibagi c, hasilnya .
Berapakah jika a dibagi c?
38
RANGKUMAN
1. Bentuk Pecahan: Pecahan biasa, pecahan campuran, desimal, persen, permil
2. Penjumlahan Pecahan
+ =
Penjumlahan pecahan yang memiliki penyebut yang sama adalah menjumlahkan
pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap.
3. Penjumlahan pecahan berbeda penyebut adalah menjumlahkan pembilang setelah
terlebih dahulu mengubah pecahan menjadi pecahan yang senilai dengan penyebut yang
sama.
4. Pengurangan Pecahan
– =
Pengurangan pecahan yang memiliki penyebut yang sama adalah mengurangkan
pembilangnya, sedangkan penyebutnya tetap.
5. Pengurangan pecahan berbeda penyebut adalah mengurangkan pembilang setelah
terlebih dahulu mengubah pecahan menjadi pecahan yang senilai dengan penyebut yang
sama.
6. Perkalian Pecahan
× =
Perkalian pecahan adalah mengalikan pembilang dengan pembilang dan penyebut
dengan penyebut
7. Pembagian Pecahan
: = ×
Pembagian pecahan sama dengan mengalikan pecahan tersebut dengan kebalikannya.
UJI KOMPETENSI
b.
2. Ubahlah pecahan di bawah ini ke dalam bentuk desimal.
a. =.... c. 67%=....
d. 2 =....
b. =....
39
b. + = ....
PENGAYAAN
1. Pilihlah dua pecahan yang jumlahnya adalah .
2. Pilihlah dua pecahan yang selisihnya adalah .
3. Diketahui × = , berapakah nilai a?
4. Hasil kali dua pecahan adalah . Apabila pecahan pertama adalah , berapakah
pecahan yang kedua?
5. Diketahui : = , berapakah nilai b?
40
BAB III
LUAS BANGUN DATAR
Tujuan Pembelajaran
Dengan diskusi dan kerja kelompok, peserta didik dapat:
1. Memahami konsep luas dan menemukan rumus luas
persegi dan persegi panjang
2. Menemukan rumus luas jajargenjang
3. Menemukan rumus luas belahketupat
4. Menemukan rumus luas layang-layang
5. Menemukan rumus luas segitiga
6. Menemukan rumus luas trapesium
7. Menerapkan rumus luas persegi, persegipanjang,
jajargenjang, belahketupat, layang-layang, segitiga, dan
trapesium dalam kehidupan sehari-hari
Untuk menjawab pertanyaan di atas kalian harus tahu terlebih dahulu memahami
konsep luas persegipanjang. Ikuti langkah langkah berikut ini agar kalian dapat
menjawab pertanyaan di atas dengan benar.
41
Yuk ... Kita Amati!
Papan catur
42
Bandingkan!
Pada setiap baris ada ... petak (banyak petak pada sisi mendatar)
Banyak baris ada ... petak (banyak petak pada sisi menurun)
Banyak petak pada setiap sisi mendatar kali banyak petak pada sisi tegak adalah
= ... ...
= ...
Ternyata dari hasil menjumlahkan banyak petak hitam dan banyak putih dengan
mengalikan banyak petak pada sisi mendatar dan banyak petak pada sisi menurun
adalah sama.
Ternyata dari hasil menjumlahkan banyak petak berwarna hitam dan banyak petak
berwarna putih dengan mengalikan banyak petak pada sisi panjang dan banyak petak
pada sisi lebar hasilnya sama.
43
Yuk ... Kita berbagi!
Isilah titik-titik berikut dan presentasikan hasil di depan teman-temanmu.
1. Jika kita memiliki beberapa buah persegi dengan panjang sisi 2 cm, 3 cm, 4 cm, atau
10 cm, kalian dengan mudah menentukan luas persegi tersebut.
Luas persegi dengan panjang sisi 2 cm adalah ....
Luas persegi dengan panjang sisi 3 cm adalah ....
Luas persegi dengan panjang sisi 4 cm adalah ....
a cm
a cm
Demikian pula jika panjang sisi persegi a cm, tentu kalian dapat menentukan rumus
luas daerah persegi tersebut.
Luas persegi dengan panjang sisi a cm = ... ... cm2
= ... cm2
l cm
p cm
44
LATIHAN
1. Berikut adalah gambar persegi.
5. Daun pintu rumah berbentuk persegipanjang dengan ukuran panjang 200 cm dan
lebar 120 cm. Daun pintu akan dicat dengan biaya Rp 10.000,00/m2. Berapa biaya
pengecatan yang diperlukan?
45
B. JAJARGENJANG
46
Yuk ... Kita Olah!
1. Jiplaklah gambar
jajargenjang pada halaman
sebelumnya dengan karton.
47
Bandingkan apa yang kalian peroleh dengan berikut ini.
Luas jajargenjang = (a t)
a : panjang alas
t : tinggi
LATIHAN
1. Tentukan luas jajargenjang dengan panjang sisi alas 20 cm dan tinggi 8 cm.
2. Sebuah jajargenjang diketahui panjang alas 15 cm dan luasnya 90 cm2. Tentukan
tinggi jajargenjang tersebut.
3. Tentukan luas jajargenjang pada gambar berikut.
4. Tentukan panjang alas dan tinggi jajargenjang yang mempunyai luas 48 cm2.
48
C. BELAHKETUPAT
Yuk ...Kita Amati!
Berikut adalah gambar belahketupat
49
Yuk ... Kita Olah!
1. Jiplaklah gambar
belahketupat pada halaman
terdahulu dengan karton
50
Yuk ... Kita berbagi!
Isilah titik-titik berikut dan presentasikan hasilnya di depan teman-temanmu.
Melalui kegiatan sebelumnya, dengan memotong menurut diagonal, belahketupat dapat
dibentuk menjadi bentuk .......................................................................................................
................................................................................... yang ukurannya adalah ............................
........................................................................................................................................................
Luas belahketupat sama dengan luas jajargenjang dengan panjang alas sama dengan
panjang diagonal belahketupat dan tinggi jajargenjang sama dengan setengah panjang
diagonal yang lain. Jadi :
Luas belahketupat = .......................................................................................................................
.......................................................................................................................................................
.........................................................................................................................................................
Kalian dapat menggunakan langkah yang berbeda untuk menemukan cara menentukan
luas belahketupat. Coba pikirkan.
LATIHAN
1. Tentukan luas daerah belahketupat pada gambar berikut.
2. Diketahui luas belahketupat 48 cm2. Jika panjang salah satu diagonal belahketupat
tersebut 8 cm, tentukan panjang diagonal yang lain!
3. Tentukan panjang diagonal-diagonal belahketupat yang memiliki luas 36 cm2!
51
4. Gambarlah belahketupat pada kertas berpetak yang memiliki luas sama dengan 60
satuan luas (petak).
5. Diketahui sebuah persegi dengan panjang diagonal 10 cm. Tentukan luas persegi
tersebut.
6. Pada dinding sebuah tembok monumen dibuat lukisan berbentuk belahketupat
dengan panjang diagonal 10 m dan 8 m. Berapa luas lukisan tersebut?
Bagaimana cara menentukan luas belahketupat jika panjang diagonal- diagonalnya
tidak diketahui?
D. LAYANG-LAYANG
Yuk ... Kita Amati!
d2
d1
52
Yuk ... Kita Tanya!
Di antara pertanyaan-pertanyaan berikut manakah yang berkaitan dengan gambar di
atas? Kalian dapat menambahkan pertanyaan lain yang berkaitan dengan gambar di atas
agar kalian mengetahui lebih detail tentang layang-layang.
a. Ada berapa segitiga yang terbentuk? Jelaskan.
b. Bagaimana luas segitiga-segitiga tersebut?
c. .......
d. Dst.
Bagaimana dan data apa saja yang kalian perlukan untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan tersebut?
53
Yuk ... Kita berbagi!
Isilah titik-titik berikut dan presentasikan hasilnya di depan teman-temanmu.
Melalui kegiatan sebelumnya, dengan memotong menurut diagonal, layang-layang
dapat dibentuk menjadi bentuk .................................................................................................
........................................................................................................................................................
.................................... yang ukurannya adalah ........................................................................
........................................................................................................................................................
Luas layang-layang sama denagan luas persegipanjang dengan panjang sama dengan
diagonal pertama, dan lebar sama dengan setengah panjang diagonal yang lain.
LATIHAN
1. Tentukan luas layang-layang yang memiliki panjang diagonal 16 cm dan 30 cm.
2. Tentukan panjang diagonal-diagonal layang-layang yang memiliki luas 72 cm2.
3. Gambarlah layang-layang yang memiliki luas 48 satuan luas (petak) pada papan
berpetak.
54
4. Sebuah layang-layang memiliki 2 sudut siku-siku. Jika panjang sisi layang-layang
adalah 9 cm dan 12 cm, tentukan :
a. Luas layang-layang.
b. Panjang diagonal-diagonal layang-layang
5. Anton akan membuat layang-layang. Panjang buluh bambu sebagai rangka
adalah 30 cm dan 50 cm. Tentukan luas kertas yang diperlukan untuk membuat
layang-layang tersebut.
E. SEGITIGA
Gambarlah segitiga seperti gambar di atas, dan gambar pula segitiga dengan variasi
yang lain.
55
Yuk ... Kita Olah!
1. Jiplaklah gambar
segitiga di samping
dengan karton
sebanyak 2 helai
3. Bagaimana menentukan
luas segitiga tersebut?
1
Luas segitiga = luas
2
persegipanjang dengan
panjang persegipanjang
adalah sisi alas dan
lebar persegipanjang
adalah tinggi segitiga
4. Jiplaklah gambar
segitiga di samping
dengan karton
sebanyak 2 helai
56
6. Himpitkan segitiga
segitiga tersebut seperti
gambar di samping
LATIHAN
1. Gambarlah segitiga dengan alas 16 satuan dan tinggi 10 satuan pada kertas
berpetak
2. Tentukan luas segitiga dengan panjang alas 20 satuan dan tinggi 12 satuan
3. Tentukan panjang alas dan tinggi segitiga yang mempunyai luas 12 cm2 .
57
4. Gambarlah segitiga yang memiliki luas 30 satuan luas (petak) pada kertas berpetak
F. TRAPESIUM
Yuk ... Kita Amati!
58
Yuk ... Cari Info!
1
Luas segitiga dengan panjang alas a cm dan tinggi t cm adalah (a t) cm2
2
Adakah cara lain untuk menemukan cara menentukan luas trapesium? Coba pikirkan
LATIHAN
1. Panjang sisi sejajar trapesium berturut-turut adalah 16 cm dan 12 cm. Bila tinggi
trapesium 14 cm, tentukan luas trapesium tersebut.
2. Tentukan tinggi trapesium yang memiliki panjang sisi sejajar 8 cm dan 12 cm, jika
diketahui luas trapesium tersebut 60 cm2.
59
3. Tentukan panjang dua sisi sejajar dan tinggi suatu trapesium yang mempunyai
luas 56 cm2.
4. Gambarkan trapesium yang memiliki luas 72 petak satuan pada tempat berpetak
berikut.
5. Atap rumah berbentuk trapesium dengan bagian atas dan bawah sejajar. Jika
panjang bagian bawah 10 m, bagian atas 8 m, tentukan luas atap rumah tersebut.
RANGKUMAN
1. Luas persegi dengan panjang sisi s :L=aa
2. Luas persegipanjang dengan panjang p dan lebar l :L=pl
3. Luas jajargenjang dengan panjang alas a dan tinggi t : L = a ti
4. Luas segitiga dengan panjang alas a dan tinggi t : L = 1 a t
2
5. Luas belahketupat dengan panjang diagonal d1 dan d2 : L = 1 d1 d2
2
6. Luas layang-layang dengan panjang diagonal d1 dan d2 : L = 1 d1 d2
2
7. Luas trapesium dengan panjang sisi sejajar a dan b, dan
Tinggi t
: L = 1 (a+b) t
2
UJI KOMPETENSI
1. Tentukan luas persegi dengan panjang sisi 12 cm.
2. Tentukan panjang sisi sebuah persegi dengan luas 64 cm2.
3. Tentukan luas persegipanjang dengan panjang 12 cm dan lebar 9 cm.
4. Tentukan panjang dan lebar persegi panjang yang memiliki luas 36 cm2.
5. Tentukan luas jajargenjang dengan panjang alas 16 cm dan tinggi 9 cm.
6. Panjang diagonal belah ketupat 12 cm dan 16 cm. Tentukan luas belahktupat
tersebut.
7. Tentukan luas layang-layang dengan panjang diagonal 12 cm dan 18 cm.
8. Sebuah taman berbentuk trapesium dengan panjang sisi sejajar 20 meter dan 30
meter. Jika jarak dua sisi sejajar adalah 10 meter, tentukan luas taman tersebut.
9. Tentukan luas segitiga dengan panjang alas 10 cm dan tinggi 12 cm.
60
10. Tentukan luas daerah yang diarsir pada gambar berikut.
PENGAYAAN
1. Tentukan panjang DF pada gambar berikut! (AB = 16 cm, AD = 12 cm, DE = 9 cm)
2. Sebuah segiempat memiliki dua diagonal yang saling tegak lurus dan sama
panjang. Panjang diagonal segiempat tersebut adalah 10 cm.
a. Bangun apakah segiempat tersebut?
b. Tentukan luas segiempat tersebut.
61
BAB IV
POLA
Tujuan Pembelajaran
Jika kita perhatikan dengan seksama benda-benda di sekitar kita seperti sarang
lebah, kain batik, dan arsitektur bangunan, salah satu kesimpulan yang dapat kita
peroleh adalah adanya keteraturan. Keteraturan apa yang ada pada sarang lebah?
Apa keteraturan yang ada pada kain batik? Keteraturan apa yang ada pada
bangunan pada gambar bangun? Apa adanya keteraturan di alam seperti pada
sarang lebah merupakan faktor kebetulan belaka?
Pada bab ini kita akan menyelesaikan permasalahan yang berhubungan dengan
keteraturan atau pola pada:
A. Urutan bangun datar
B. Simetri putar bangun datar
C. Simetri lipat bangun datar
62
A. POLA URUTAN BANGUN DATAR
Perhatikan kembali keteraturan pada sarang lebah. Keteraturan apa yang ada
pada sarang lebah? Apa yang terjadi jika tidak berbentuk segi enam? Apa
keteraturan ini hanya kebetulan belaka? Apa keteraturan yang ada pada kain
batik?
4 ................................................................
63
Yuk ... Cari Info!
Untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang telah kalian ajukan tentu saja
memerlukan data atau informasi. Sekarang, perhatikan suatu bangun, misalnya
bangun segitiga dan bangun-bangun sebelum atau setelahnya. Tulis apa yang
kalian ketahui tersebut pada kotak di bawah ini.
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
64
LATIHAN
1. Untuk soal-soal berikut gunakan pola atau aturan yang telah kalian peroleh
pada kegiatan sebelumnya.
a. Buat sketsa bangun ke-12.
b. Jelaskan bagaimana cara menentukannya.
a. Berdasar pola yang ada, buat sketsa bangun ke-6 dan ke-7.
b. Tulis paling sedikit tiga perbedaan antara bangun ke-7 dan ke-6.
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
c. Gunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar untuk menjelaskan ciri-
ciri bangun ke-15.
.........................................................................
.........................................................................
.........................................................................
65
B. POLA SIMETRI PUTAR
Perhatikan kembali kain batik dan arsitektur bangunan yang disajikan di awal
bab ini. Apa perbedaan dan persamaannya dengan keteraturan pada sarang
lebah?
4 ................................................................
66
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
LATIHAN
1. Gunakan aturan atau pola yang ada pada subbab ini.
a. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, jelaskan bangun
ke-12.
b. Buat sketsanya menggunakan penjelasan di atas.
67
2. Rancang suatu bangun dengan pola tertentu dan jelaskan polanya.
3. Berikan contoh bangun di sekitarmu yang polanya didominasi oleh bangun
segitiga.
Pada materi sebelumnya telah dibahas pola bangun dengan cara memutar
bangun sebelumnya. Berikut ini akan dibahas pola bangun menggunakan
simetri lipat.
4 ................................................................
68
Yuk ... Cari Info!
Perhatikan masing-masing bangun. Tulis apa yang kamu ketahui tentang
masing-masing bangun. Tulis juga hubungan antara satu bangun dengan
bangun sebelumnya. Gunakan kotak di bawah ini.
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
................................................................
69
Sketsa bangun ke-5 dan ke-6 Penjelasan:
...................................
...................................
...................................
...................................
...................................
...................................
...................................
...................................
LATIHAN
1. Gunakan pola pada kegiatan di awal subbab ini.
a. Menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, gambarkan bangun
ke-80.
b. Gunakan gambaran tersebut untuk membuat sketsa bangun ke-80
tersebut.
RANGKUMAN
Pola atau aturan pada rangkaian bangun datar dapat terjadi dikarenakan
adanya urutan, simetri putar, dan simetri lipat pada bangun tersebut.
70
UJI KOMPETENSI
Pilih salah satu jawaban benar dari soal-soal berikut.
... ...
(1) (2) (3) (4) (5)
A. Segiempat dan segitiga dengan pola berkurang satu sisi.
B. Segiempat dan segilima dengan pola sesuai urutannya.
C. Segienam dan segilima dengan pola berkurang satu sisi.
D. Segienam dan segitujuh dengan pola bertambah satu sisi.
2. Ciri-ciri bangun ke-4 dari rangkaian bangun berpola di bawah ini adalah ....
71
4. Bangun yang hanya memiliki semetri putar 1800 adalah ....
A B C D
5. Bangun ke-7 dari rangkaian bangun berpola di bawah ini adalah ...
...
(1) (2) (3) (4)
A.
B.
C.
D.
A B
C D
72
8. Bangun yang hanya memiliki simetri putar 1800 dan dua simetri sumbu
adalah ....
A B C D
A B C D
10. Rangkaian bangun berikut menggunakan pola simetri lipat dan putar.
...
A B C D
73
PENGAYAAN
74
DAFTAR PUSTAKA
Albert B. Bennett, Jr dan L. Ted Nelson. 2004. Mathematics For Elementary Teachers:
An Activity Approach. Boston: Mc Graw Hill.
Atik Wintarti dkk. 2008. Contextual Teaching and Learning Matematika BSE SMP Kelas
VII (Edisi IV). Jakarta: Pusat Perbukuan
Edi Prajitno, Heri Retnowati dan Kana Hidayati. 2011. Fun Learning Mathematics 3
for Grade III Elementary School. Bandung : Penerbit Grasindo
Edi Prajitno, Heri Retnowati dan Kana Hidayati. 2011. Fun Learning Mathematics 4
for Grade IV Elementary School. Bandung : Penerbit Grasindo
Edi Prajitno, Heri Retnowati dan Kana Hidayati. 2011. Fun Learning Mathematics 5
for Grade V Elementary School. Bandung : Penerbit Grasindo
Endah Budi Rahaju. 2006. Matematika SD Kelas V (Buku Model). Jakarta: Pusat
Perbukuan
Francis (Skip) Fennell, dkk. 2001. Mathematics The Path To Math Success.
USA:Silver Burdett Ginn Inc.
Lukito, Agung dkk. 2005. Matematika – Kelas V Buku 1. Surabaya: LPMP Jatim
Randall I. Charles, John A. Dossey. at. al .1999. Math – Teacher Edition Grade 5
Volume 1. New York: Addison Wesley Longman.
Randall I. Charles, John A. Dossey. at. al .1999. Math – Teacher Edition Grade 5
Volume 2. New York: Addison Wesley Longman.
75