Kelas: 2-25
Absen/NPM: 24/ 1302191692
Level toleransi
2. Menikmati keberagaman
3. Merayakan keberagaman
Sebuah riset menunjukan adanya hubungan atau korelasi antara toleransi dan
pertumbuhan ekonomi. Semakin kita toleran, bergotong royong, akan meningkatkan
produktivitas Negara sehingga pembangunan Negara lebih mudah tercapai.
Mengapa kita lebih nyaman bersama dengan orang yang sama seperti kita?
karena kita terbiasa hidup di lingkungan yang mirip dengan kita. artinya secara otak,
kita memiliki kecenderungan bias dengan persamaan. Sebagian besar kita memiliki
implisit bias. Kita tidak bisa mengklaim bahwa kita 100% toleran terhadap
perbedaan.
Jenis-jenis bias
Pesan : Interaksi adalah awal dari toleransi. Ketika berada di ruang public, jangan coba-
coba menggunakan bahasa lokal, gunakan lah bahasa umum untuk membuka interaksi
sehingga tidak membatasi orang lain yang berbeda. Menjadi minoritas dapat melatih
kesadaran kita untuk toleransi.
Nama: Nurunnasywa Hanifah
Kelas: 2-25
Absen/NPM: 24/ 1302191692
Toleransi di Indonesia: ketika ada dukungan hak sipil kelempok yang tidak disukai
Indikator yang mengukur dukungan terhadap hak sipil kelompok yang tidak bisa disukai:
Anggota kelompok yang tidak disukai menjadi bagian dari pejabat pemerintahan,
Anggota kelompok yang tidak disukai mengajar di sekolah negeri, Anggota
kelompok yang tidak disukai mengadakan pawai di daerah ini, Anggota kelompok
yang tidak disukai berpidato di hadapan masyarakat di daerah ini, Anggota
kelompok yang tidak disukai menjadi tetangganya.
Hasilnya: lebih banyak orang yang masih/bersedia memberikan ruang kebebasan bagi
anggota kelompok yang tidak disukai tadi mendapatkan hak-haknya.
orang non muslim menjadi presiden, orang non muslim Menjadi wakil presiden,
orang non muslim Menjadi gubernur, orang non muslim Bupati/walikota, orang non
muslim Membangun tempat peribadatan di sekitar daerah, orang non muslim
Mengadakan acara keagamaan di sekitar daerah
Hasil : ternyata hasil dari riset tersebut menunjukan bahwa orang-orang mayoritas
masih bersedia mendukung non muslim menjadi presiden dan beberapa indikator
lainnya.
Intoleransi adalah aksi yang tidak memenuhi hak konstitusional orang lain namun tidak
berupa tindakan sedangkan radikalismse berupa tindakan dan indikatornya lebih jelas
Nama: Nurunnasywa Hanifah
Kelas: 2-25
Absen/NPM: 24/ 1302191692
Intoleransi selalu diukur dari sikap dan perilaku mayoritas dari suatu Negara.
Riset mengenai apakah dalam 3 tahun terakhir pernah melakukan tindakan radikal
seperti ini:
Kesimpulan riset menunjukan bahwa kondisi di Indonesia berada pada posisi angka yang
cukup baik karena hanya 7,7% yang bersedia melakukan tindakan radikal dan bila ada
kesempatan melakukan presentasenya hanya sebesar 0,4%
Intoleransi juga menguat dikarenakan berbagai faktor yang mengiringinya seperti social
media, posisi yang dibangun oleh para politisi, radikal dengan melihat orang yang
berbeda dari dirinya.
Good news:
1. dukungan terhadap sistem dan nilai demokrasi masih tinggi. Orang yang mendukung
demokrasi cenderung tidak radikal,
2. dukungan terhadap pancasila masih tinggi artinya menjadi modal besar bagi
Indonesia dan pijakan Negara untuk melangkah ke depan
Mensyukuri apa yang kita miliki yakni pancasila. Pancasila memberikan ruang bagi kita
untuk bebas beragama dan bereskpresi sesuai agamanya masing-masing. Dan Negara
mendukung dengan memfasilitasi dan melayani umat beragama agar bisa
mengeskpresikan tradisi keagamaan dengan baik. Namun perlu kebebasan tetap harus
dibatasi dengan saling menghargai, Negara berperan juga dengan membatasi bias bias
yang menimbulkan intoleransi. Kelompok mayoritas harus mampu melindungi
kelompok-kelompok minoritas agar diskriminasi tidak terjadi.
Dalam implementasi syariat, organisasi islam tidak perlu menjadikan syariat islam
sebagai hukum positif di Indonesia, hanya perlu dijadikan inspirasi sehingga tidak
menimbulkan potensi diskriminasi keagamaan di tengah perbedaan.