Anda di halaman 1dari 5

OUTLINE PROPOSAL SKRIPSI

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP KETERAMPILAN


MENYIMAK CERITA PADA MATA PELAJARAN BAHASA
INDONESIA KELAS V SD NEGERI 2 KOTA BENGKULU

Oleh:

Gusti Akhmad

(A1G017039)

Dosen Tujuan:

Dr. Daimun Hambali, M.Pd.

Dra. Nani Yulianti, M.Pd.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS BENGKULU

2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Menyimak, membaca, menulis, dan berbicara mempunyai kaitan yang sangat
penting bagi kehidupan sehari-hari. Di manapun manusia itu berada pasti berkaitan
dengan empat aspek keterampilan bahasa ini, terutama dalam dunia pendidikan.
Dalam dunia pendidikan keempat aspek ini saling berhubungan satu dengan yang
lainnya. Salah satu aspek yang paling penting adalah menyimak, karena menyimak
dapat mempengaruhi keterampilan bahasa lainnya. Sebelum melakukan kegiatan
membaca, menulis, dan berbicara kegiatan yang paling utama dilakukan oleh
manusia adalah menyimak. Menyimak selalu digunakan dalam kegiatan sehari-hari
baik di dalam rumah (keluarga), sekolah maupun masyarakat. Proses pembelajaran
menyimak lebih besar jika dibandingkan dengan kegiatan keterampilan berbahasa
lainnya.
Salah satu dari sekian telaah permulaan yang menunjukkan betap pentingnya
menyimak adalah telaah yang dilakukan oleh Paul T. Rankin pada tahun 1926 yang
melaporkan bahwa 42% waktu penggunaan bahasa tertuju pada menyimak. Hasil
penelitian yang dilakukan oleh Wilga W. River menyatakan bahwa pada umumnya
setiap hari orang menggunakan waktu komunikasinya 45% untuk mendengarkan,
30% untuk berbicara, 16% untuk membaca, dan 9% untuk menulis.
Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa waktu yang digunakan untuk
menyimak lebih banyak dibandingkan dengan waktu yang digunakan untuk
berbicara, membaca, dan menulis. Hal ini membuktikan bahwa dalam kehidupan
sehari-hari, kita tidak pernah lepas dari kegiatan menyimak, baik menyimak cerita,
berita, laporan, iklan, dan lain-lain. Berdasarkan kenyataan diatas maka jelas bahwa
keterampilan menyimak harus dibina dan ditingkatkan karena sangat penting di
lingkungan pendidikan.
Faktanya di berbagai sekolah dasar kondisi pembelajaran menyimak cerita
masih terkesan monoton, sehingga kualitas keterampilan berbahasa siswa masih
kurang . Hal ini terlihat dari keaktifan siswa di kelas, tidak semua siswa dapat aktif
selama kegiatan oembelajaran bercerita. Apabila anak sudah mengetahui isi dan jalan
cerita, ditambah guru dalam bercerita kurang menarik akan mengakibatkan kondisi
kelas kurang kondusif. Selain itu, masih banyak terdapat guru yang mengambil
materi pembelajaran keterampilan menyimak dari buku ajar yang sudah dimiliki
siswa, baik materi tentang menyimak cerita, menyimak pidato, menyimak petunjuk,
menyimak ceramah, maupun materi menyimak yang lain. Hal ini berdampak pada
produksi bahasa mereka. Kemampuan dalam menuangkan ide atau gagasan melalui
tulisan masih kurang, hal ini bisa dilihat dari pendeknya tulisan siswa kalau siswa
disuruh menceritakan kembali isi cerita.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pun semakin pesat, teknologi
yang semakin canggih dapat menunjang, memfasilitasi, dan menumbuhkan minat
belajar siswa. Untuk mencapai tujuan pembelajaran menyimak cerita agar lebih
efektif perlu adanya media pembelajaran berbasis teknologi yang mampu menarik
perhatian siswa. Dikalangan pendidik tradisional kata media masih terkesan hal yang
rumit dan mahal. Akibatnya terjadinya keengganan berhubungan dengan media
meskipun sebenarnya di sekolah sudah terdapat sarana pembelajaran bahasa yang
memadai.
Menurut Rohani (1997: 97-98) penggunaan media audiovisual dalam
pembelajaran sangat memungkinkan untuk meningkatkan kemampuan berpikir yang
diharapkan. Kelebihan yang dimiliki oleh media tersebut dapat mempersiapkan
sumber daya manusia melalui pendidikan yang berkualitas. Melalui media
audiovisual diharapkan ada peningkatan dalam proses pembelajaran bahasa
Indonesia, terutama dalam hal peningkatan keterampilan menyimak cerita. Atas
dasar tersebut peneliti tertarik untuk melakukan sebuah riset tentang “Pengaruh
Media Audio Visual Terhadap Keterampilan Menyimak Cerita Pada Mata Pelajaran
Bahasa Indonesia Kelas IV Sekolah Dasar”
B. Rumusan Masalah
1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan media audio visual terhadap keterampilan
menyimak cerita pada mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas IV Sekolah Dasar?
C. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh pada penggunaan media audio visual terhadap
keterampilan menyimak cerita pada mata pelajaran Bahasa Indonesia Kelas IV
Sekolah Dasar
BAB II
KERANGKA TEORI
A. Deskripsi Teori
1. Menyimak
1) Pengertian Menyimak
Menurut Tarigan (2003: 24) menyimak diartikan sebagai kemampuan
menangkap dan memahami bahasa lisan. Bahan yang sesuai berupa wacana yang
memuat informasi. Untuk mengukur kemampuan siswa menangkap dan
memahami informasi yang terkandung didalam wacana yang diterima melalui
saluran pendengaran.
Menyimak merupakan proses untuk mengorganisasikan apa yang didengar
dan menempatkan pesan suara-suara didengar ditangkap menjadi makna yang
dapat diterima. Proses menyimak terdiri dari tiga langkah yaitu: (1) menerima
masukan yang didengar, (2) melibatkan diri terhadap masukan yang didengar, dan
(3) menginterpretasikan dan berinteraksi dengan masukan yang didengar.
2. Media
1) Pengertian Media Audiovisual
Menurut Wina Sanjaya, media audio visual ialah media yang mempunyai
unsur suara yang dapat didengar dan unsur gambar yang dapat dilihat. Misalnya
seperti, rekaman video, slide, suara, dan sebagainya. Selain itu, Menurut
Themistoklis Semenderiadis Media audio-visual mempunyai peran guru dan
peserta didik mempunyai peran penting dalam proses pendidikan. Media audio-
visual memberikan banyak stimulus kepada peserta didik, karena sifat audio-
visual/suara-gambar. Audiovisual memperkaya lingkungan belajar, memelihara
eksplorasi, eksperimen dan penemuan, dan untuk mengembangkan pembicaraan
dan mengungkapkan pikiranya.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas V di SDN 2
Kota Bengkulu. Sedangkan sampel yang diambil terdiri dari 2 kelas yang ada, kelas
VA sebanyak 27 siswa sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebanyak 27 siswa
sebagai kelas kontrol.
B. Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data penelitian yang diperlukan teknik pengumpulan data
yang tepat dan dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini menggunakan tes awal (pre-test) dan tes akhir (post-test),
observasi, dan dokumentasi
C. Teknik Analisis Data
Dalam penelitian ini akan dijelaskan tentang analisis hasil yang berasal dari
data hasil tes dengan menggunakan uji t. Sebelum mengolah data hasil tes, data
terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat, meliputi uji normalitas dan uji homogenitas

Anda mungkin juga menyukai