Disusun Oleh :
IDENTITAS KLIEN
Nama : Ny. S
Agama : Islam
Status : Menikah
Tanggal Masuk : 02 Juni 2021, Jam : 10.00 W.I.B
Alamat : Krangggan tasikmadu, Karanganyar
Umur : 66 tahun
Pendidikan : SD
Pekerjaan : Swasta
No Registrasi : 382xxx
1. Keluhan Utama
Sesak nafas
2. Alasan Masuk ICU
Gelisah, bicara tidak jelas, bingung
3. Riwayat Kesehatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
Pada tanggal 28 Mei 2021 pukul 12:00 WIB pasien dibawah oleh keluarga ke
IGD RSUD Karanganyar dengan keluhan, sesak napas, dan lemes, keadaan umum
pasien lemah TD: 140/90 mmhg, nadi: 100x/menit, S: 36ºC, RR: 22x/menit,
SPO2 : 98% dan mendapatkan terapi injekai solvinex 8/jam, injeksi santagesik
/8jam, injeksi sohobion /24 jam, infus omeprazole /12 jam, injeksi granicentron
/8jam, infus levofloxacim/2 jam, injrksi arixtra /24 jam. kemudian pasien dibawa
ke isolasi, di isolasi pasien di rawat tanggal 29 Mei 2021 pasien di pindahkan ke
Ruang teratai 3 pada tanngal 30 mei 2021 dan di pindahkan ke ruang ICU pada
tanggal 2 juni 2021 dengan keluhan Keluarga pasien mengatakan pasien gelisah,
bicara tidak jelas dan bingung serta tubuh lemah Pengkajian lain :
KU : lemah
TD: 140/palpasi mmhg
Nadi: 131x/menit
S: 38,7ºC
Respirasi: 28x/menit,
SPO2 : 93%
b. Riwayat Kesehatan dahulu
Keluarga pasien mengatakan pasien memiliki riwayat penyakit tumor payudara
c. Riwayat Keluarga
Dalam keluarga klien tidak ada yang mengalami penyakit serupa, riwayat HT (+),
DM (-).
4. Primary Survey
a. Airway
pasien tidak terpasang ETT dan terpasang NGT, produksi secret ( + )
b. Breathing
Tidak terpasang junction risk, RR 28x/mnt
c. Circulation
Terpasang bed side monitor TD 140/palpasi mmHg, suhu 38,7°C, HR 81x/mnt,
capillary refill < 3 detik.
d. Disability
Kesadaran somenolen , GCS E4V3M5
e. Eksposure
Tidak terlihat adanya luka terbuka
5. Secondary Survey
a. Kepala
Bentuk mesocephal, rambut tipis.
b. Mata
Konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, reaksi cahaya (-)
c. Hidung
Kebersihan cukup, tampak terpasang NRM oksigen
d. Telinga
Terlihat ada sedikit serumen
e. Mulut
Bibir terlihat kering
f. Dada
1) Paru
Inspeksi : bentuk simetris, dinding dada sejajar perut, tidak ada
tarikan otot intrakosta.
Auskultasi : tidak ada nyeri tekan, paru kanan, kiri simetris
Perkusi : sonor
Palpasi : Rhonci (+), wheezing (-)
2) Jantung
Inspeksi : Ictus Cordis tak tampak
Auskultasi : Ictus Cordis tidak kuat angkat.
Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar
Palpasi : detak jantung 46 x / mnt, S1- S2 int ® negative
3) Abdomen
Inspeksi : distensi (-) dan contur (-)
Auskultasi : bising usus 20 x/mnt
Perkusi : tympani
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan
g. Genetalia
1) Pasien terpasang kateter
2) produksi urin 300 ml, warna kuning jernih
3) tidak ada distensi pada vesika urinaria
h. Kulit
bersih, tidak icterik, tugor baik
i. Ekstremitas
1) Sistem Motorik Dan Reflek
4 5
- Ekstemitas kanan lemah
- Tonus normal, terpasang infuse ( tangan kiri ) 4 5
2) Kekuatan tungkai : sulit dievaluasi
- Akral hangat
- Sianosis
- Reflek babinsky positif
- Tidak ada kaku kuduk
6. Tertiary survey
a. Penunjang
Laboratorium tanggal 3 juni 2021
No Jenis Pemeriksaan Hasil Satuan Rujukan
B. ANALISA DATA
NO DATA FOKUS ETIOLOGI PROBLEM
1 DS : Penurunan ekspansi Pola nafas tidak
paru efektif
- Pasien mengatakan merasa
sesak
- Pasien mengatakan sulit saat
bernafas
DO :
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas berhubungan dengan penumpukan sputum
2. Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia
3. Intoleransi aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai O2
D. RENCANA KEPERAWATAN
NO HARI/ TUJUAN INTERVENSI TTD
DX TANGGAL
1 02-06-2021 Setelah dilakukan tindakan 1. Monitor status oksigen
keperawatan selama 3x24 pasien
jam diharapkan jalan napas 2. Berikan O2 dengan
paten (0410), dengan menggunakan nasal
Kriteria hasil : 3. Minta klien napas dalam
1. Mendemonstrasikan sebelum melakukan
batuk efektif dan suara suctioning
napas yang bersih, tidak 4. Anjurkan pasien untuk
ada sianosis dan dispneu istirahat dan napas
2. Menunjukkan jalan dalam
napas yang paten 5. Informasikan kepada
3. Mampu klien dan keluarga
mengidentifikasi dan tentang suction
mencegah factor yang
dapat menghambat jalan
napas
E. IMPLEMENTASI
NO HARI/ TINDAKAN RESPON/ HASIL TTD
DX TANGGAL
1 02-06-2021 Monitor status oksigen S:-
12.00 pasien O : respirasi 28x/menit
1 12.15 S:-
Memberikan O2 dengan
O : terpasang oksigen
menggunakan nasal
NRM 10 liter/menit
2 12.30 S:-
Mengkaji kemampuan O : pasien tampak hanya
menelan klien memakan lewat NGT
2 01.00 S:-
O : pasien tampak lebih
Memposisikan pasien semi
nyaman
fowler saat memberikan diet
08.30 S:-
Memberikan O2 dengan
menggunakan nasal O : terpasang oksigen nasal
kanul 10 liter/menit
09.00 S :-
Mengkaji kemampuan
O : pasien tampak hanya
menelan klien
memakan lewat NGT
09.15 S:-
Memposisikan pasien semi O : pasien tampak lebih
fowler saat memberikan diet nyaman
11.15 S :-
O : aktivitas tampak
dibantu keluarga
09.00 S:-
Memberikan O2 dengan
O : terpasang oksigen
menggunakan nasal
NRM 10 liter/menit
09.15 S:-
Mengkaji kemampuan O : pasien tampak hanya
menelan klien memakan lewat NGT
10.00 S:-
O : pasien tampak lebih
Memposisikan pasien semi nyaman
fowler saat memberikan diet
F. EVALUASI
NO HARI/ EVALUASI TTD
DX TANGGAL
1 02-06-2021 S:-
O: pasien tampak sesak, batuk , respirasi : 28x/menit,
SPO2: 95%.
A: Masalah pola nafas tidak efektif belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor status oksigen pasien
- Berikan O2 dengan menggunakan nasal
- Minta klien napas dalam sebelum melakukan
suctioning
- Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam
- Informasikan kepada klien dan keluarga tentang
suction
2 S:-
A: pasien tampak hanya memakan lewat NGT
O:masalah Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- Kaji kemampuan menelan klien
- Jaga kebersihan mulut klien
- Posisikan pasien semi fowler saat memberikan diet
- Anjurkan pasien untuk hindari makanan yang
banyak mengandung gas
3
S:-
O: pasien tampak dibantu keluarga dalam beraktivitas
A: masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- Observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah
aktivitas
- Observasi penyebab sesak nafas
- Berikan posisi nyaman pasien
- Ajarkan teknik relaksasi menarik nafas dalam
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
1 03-06-2021 S:-
O: pasien tampak sesak, batuk , respirasi : 26 x/menit,
SPO2: 95%.
A: Masalah pola nafas tidak efektif belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor status oksigen pasien
- Berikan O2 dengan menggunakan nasal
- Minta klien napas dalam sebelum melakukan
suctioning
- Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam
- Informasikan kepada klien dan keluarga tentang
suction
2 S:-
A: pasien tampak hanya memakan lewat NGT
O:masalah Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- Kaji kemampuan menelan klien
- Jaga kebersihan mulut klien
- Posisikan pasien semi fowler saat memberikan diet
- Anjurkan pasien untuk hindari makanan yang
banyak mengandung gas
3
S :-
O: pasien tampak dibantu keluarga dalam beraktivitas
A: masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- Observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah
aktivitas
- Observasi penyebab sesak nafas
- Berikan posisi nyaman pasien
- Ajarkan teknik relaksasi menarik nafas dalam
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan
1 04-06-2021 S:-
O: pasien tampak sesak, batuk , respirasi : 25x/menit,
SPO2: 95%.
A: Masalah pola nafas tidak efektif belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
- Monitor status oksigen pasien
- Berikan O2 dengan menggunakan nasal
- Minta klien napas dalam sebelum melakukan
suctioning
- Anjurkan pasien untuk istirahat dan napas dalam
- Informasikan kepada klien dan keluarga tentang
suction
S:-
2 A: pasien tampak hanya memakan lewat NGT
O: Masalah Resiko nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- Kaji kemampuan menelan klien
- Jaga kebersihan mulut klien
- Posisikan pasien semi fowler saat memberikan diet
- Anjurkan pasien untuk hindari makanan yang
banyak mengandung gas
S:-
O: pasien tampak dibantu keluarga dalam beraktivitas
A: masalah intoleransi aktivitas belum teratasi
P: intervensi dilanjutkan
- Observasi tanda-tanda vital sebelum dan sesudah
aktivitas
- Observasi penyebab sesak nafas
- Berikan posisi nyaman pasien
- Ajarkan teknik relaksasi menarik nafas dalam
- Bantu pasien untuk mengidentifikasi aktivitas yang
mampu dilakukan