Anda di halaman 1dari 72

2020

Buku Ajar: Struktur Statis Tak Tentu untuk Teknik Sipil


Copyright © 2020 Muhtar
All rights reserved
Hak Cipta dilindungi oleh undang-undang. Pertama kali diterbitkan di Indonesia
dalam bahasa Indonesia oleh Pustaka Abadi. Hak moral atas buku ini dimiliki
oleh Penulis. Hak ekonomi atas buku ini dimiliki oleh Penulis dan Penerbit
sesuai dengan perjanjian. Dilarang mengutip atau memperbanyak baik sebagian
atau keseluruh isi buku dengan cara apapun tanpa izin tertulis dari Penerbit.

Penulis:
Muhtar

Editor: Muhtar
Desain Sampul & Penata Letak: Abdul Jalil

Cetakan Pertama, Februari 2020


15,5 x 23 cm ; 70 hlm
ISBN 978-623-7628-33-0

Diterbitkan Oleh:
CV. PUSTAKA ABADI
Anggota IKAPI No.185/JTI/2017
Kantor 1. Perum ITB Cluster Majapahit Blok P No.2, Jember, Jawa Timur, 68132
Kantor 2. Jl. Jawa 2 D No.1, Tegal Boto, Jember, Jawa Timur, 68121
Email: redaksi@pustakaabadi.co.id
Website: www.pustakaabadi.co.id

ii
KATA PENGANTAR

P uji dan syukur hanya milik Allah SWT semata, yang telah
memberikan barokah, rahmad, dan izin-Nya, sehingga
penulis dapat menyelesaikan Buku Ajar ini dengan baik, yang
berjudul “Struktur Statis Tak Tentu untuk Teknik Sipil”. Buku
Ajar ini merupakan kumpulan dan rangkuman dari beberapa
buku Mekanika Rekayasa dan hasil diskusi contoh-contoh soal
mata kuliah Mekanika Rekayasa atau Struktur Statis Tak Tentu.
Buku ini membahas khusus pengertian struktur statis
tak tentu, perhitungan gaya-gaya dalam struktur balok
maupun portal, dan contoh-contoh soal penyelesaian
perhitungan gaya-gaya dalam elemen struktur statis tak tentu.
Metode penyelesaian perhitungan gaya-gaya dalam elemen
struktur statis tak tentu menggunakan dua metode yaitu
Metode Consistent Deformation dan Metode Persamaan Tiga
Momen (Clayperon).
Maksud dan tujuan diterbitkannya buku ini adalah agar
dapat bermanfaat bagi mahasiswa Unmuh Jember, dosen,
maupun mahasiswa diluar Unmuh Jember. Tentu saja buku
ajar ini masih banyak kekurangannya, untuk itu demi perbaikan
kami mengharap masukan dari semua pihak demi
kesempurnaan buku ajar ini di masa yang akan datang.
Terima kasih kami ucapkan kepada Rektor, Wakil Rektor,

iii
Dekan, dan Penerbit Pustaka Abadi yang telah bersedia
menerbitkan buku ini. Tidak lupa kami ucapkan banyak terima
kepada semua pihak yang telah membantu proses penerbitan
buku ajar ini.

Jember, Februari 2020


Penulis

iv
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .......................................................................... iv


DAFTAR ISI ....................................................................................... v
BAB I 1
KONSTRUKSI STATIS TAK TENTU ....................................................... 1
1.1. Latar Belakang........................................................................ 1
1.2. Perbedaan Struktur Statis Tertentu dan struktur Statis Tak
Tentu .............................................................................................. 1
1.3. Diskusi dan Latihan Soal ........................................................ 4
BAB II 6
METODE CONSISTENT DEFORMATION .............................................. 6
2.1. Konsistensi Tumpuan ............................................................. 6
2.2. Metode Penyelesaian ............................................................ 7
2.3. Diskusi dan Latihan Soal ...................................................... 11
2.4. Soal-Soal Latihan .................................................................. 24
BAB III 25
METODE PERSAMAAN TIGA MOMEN.............................................. 25
3.1. Pengertian dan Penurunan Persamaan ............................... 25
3.2. Diskusi dan Latihan Soal ...................................................... 27
3.3. Soal-Soal Latihan .................................................................. 48
BAB IV 50
METODE CLAPEYRON PADA KONSTRUKSI BERGOYANG ................... 50
4.1. Penurunan rumus ................................................................ 50
4.2. Diskusi dan Latihan Soal ...................................................... 51
4.3. Soal-Soal Latihan .................................................................. 61
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................... 62

v
BAB I
KONSTRUKSI STATIS TAK TENTU

1.1. Latar Belakang


Konstruksi statis tak tentu banyak diaplikasikan pada
bangunan atau konstruksi tidak sederhana seperti bangunan-
bangunan gedung bertingkat. Sedangkan untuk konstruksi statis
tertentu banyak diaplikasikan pada bangunan-bangunan sederhana
seperti struktur rangka kuda-kuda, jembatan, balok kantilever, dan
lain-lain. Elemen atau batang konstruksi statis tertentu biasanya
terdapat pada struktur rangka atau balok sederhana dengan dua
tumpuan, yaitu tumpuan sendi dan tumpuan rol. Sedangkan
elemen-elemen konstruksi statis tak tentu biasanya terdapat pada
struktur portal atau balok menerus dengan tumpuan lebih dari dua
tumpuan. Penentuan struktur statis tak tentu banyak ditentukan oleh
derajat ketidaktentuannya. Derajat ketidaktentuan elemen struktur
statis tertentu dan struktur statis tak tentu dapat diketahui melalui
sifat-sifat konsistensi tumpuan dengan reaksi-reaksi yang terjadi
pada tumpuannya. Untuk menentukan apakah struktur statis
tertentu atau bukan dapat digunakan persamaan statika.
1.2. Perbedaan Struktur Statis Tertentu dan struktur Statis
Tak Tentu
Perbedaan konstruksi statis tertentu dan konstruksi statis tak
tentu adalah :
A. Konstruksi Statis Tertentu adalah suatu konstruksi yang gaya-
gaya dalamnya dapat diselesaikan dengan persamaan statika
(seperti ƩV=0 ; ƩM=0 ; ƩH=0). Contoh balok dan portal statis
tertentu dapat dilihat pada Gambar 1.1(a) sampai dengan
Gambar 1.1(d).

HA A B
HA
A

VA MA
VA VB

a b

1
B C

VA VB
HA A VD

VA
c d

Gambar 1.1. Contoh portal dan balok struktur statis tertentu

Catatan untuk kasus Gambar 1.1(d), tumpuan A dan tumpuan B


merupakan tumpuan sendi-sendi, dalam kasus ini masih
dikategorikan sebagai struktur statis tertentu, karena HA dan HB
sebenarnya tidak ada, sehingga persamaan statikanya cukup ƩV=0
dan ƩM=0.

B. Konstruksi Statis Tak Tentu adalah suatu konstruksi yang


gaya-gaya dalamnya dan reaksi-reaksi perletakannya tidak
dapat diselesaikan hanya dengan persamaan–persamaan statika
(seperti ƩV=0 ; ƩM=0 ; ƩH=0). Hal ini disebabkan adanya
kelebihan reaksi-reaksi perletakan (Redundant Reaction) satu
atau lebih. Derajat ketidaktentuannya ditentukan dari jumlah
redundant tersebut. Contoh balok dan portal statis tak tentu
dapat dilihat pada Gambar 1.2(a) sampai dengan Gambar
1.2(e).

A B C

VA VB Vc

HA
A
B
MA
2
VA
VB
b
B c

HA
A
B

VA MA
VB
b

B C

D
MA
HA A VD

VA
c

B C

MA MD
A D

VA VD

D
A B C

MD
VA VB VC VD

Gambar 1.2. Contoh portal dan balok struktur statis tak tentu

Keterangan Gambar 1.2(a) sampai Gambar 1.2(e)

- Gambar 1.2(a) merupakan struktur statis tak tentu tingkat 1


(STT TK 1) dimana reaksi-reaksi ada tiga (VA, VB, VC),
sedangkan persamaan statika yang digunakan ada dua (ƩV=0
dan ƩM=0), sehingga sisa 1 reaksi (redundant Reaction).
3
- Gambar 1.2(b) merupakan struktur statis tak tentu tingkat 1
(STT TK 1) dimana reaksi-reaksi ada empat (VA, HA, MA, VB),
sedangkan persamaan statika yang digunakan ada tiga (ƩV=0,
ƩH=0 dan ƩM=0), sehingga sisa 1 reaksi (redundant Reaction).
- Gambar 1.2(c) merupakan struktur statis tak tentu tingkat 1
(STT TK 1) dimana reaksi-reaksi ada empat (VA, HA, MA, VD),
sedangkan persamaan statika yang digunakan ada tiga (ƩV=0,
ƩH=0 dan ƩM=0), sehingga sisa 1 reaksi (redundant Reaction).
- Gambar 2.d merupakan struktur statis tak tentu tingkat 2 (STT
TK 2) dimana reaksi-reaksi ada empat (VA, MA, MD, VD),
sedangkan persamaan statika yang digunakan ada tiga (ƩV=0,
dan ƩM=0), sehingga sisa 2 reaksi (redundant Reaction).
- Gambar 2.e merupakan struktur statis tak tentu tingkat 3 (STT
TK 3) dimana reaksi-reaksi ada empat (VA, VB, VC, MD, VD),
sedangkan persamaan statika yang digunakan ada tiga (ƩV=0,
dan ƩM=0), sehingga sisa 3 reaksi (redundant Reaction).

1.3. Diskusi dan Latihan Soal


Tentukan struktur statis tak tentu tingkat berapa (STT TK) struktur
balok dan portal berikut ini:

A B C D

A B C D

B C

A D
A B
c d

4
B C B

A D A

e
f

g h

i
j

5
BAB II
METODE CONSISTENT DEFORMATION

2.1. Konsistensi Tumpuan


Metode Consistent Deformation adalah adalah suatu metode
yang menggunakan atau memanfaatkan perubahan bentuk suatu
perletakan dengan berdasarkan konsistensi perletakan atau tumpuan
yang menjadi atau dijadikan Redundant Reaction (reaksi
kelebihan). Deformasi (perubahan bentuk) dari perletakan-
perletakan atau tumpuan yang ada redundant-nya (kelebihan
reaksi) harus ada konsistennya seperti yang diperlihatkan pada
Gambar 2.1(a) sampai dengan Gambar 2.1(c).

Kosistensi Tumpuan Rol


HD  0
HD  0
D
D VD = 0

VD
D  0

Kosistensi Tumpuan Sendi


A HA
HA = 0
A
VA = 0
VA
A  0

Kosistensi Tumpuan Jepit


HA
A HA = 0

VA
VA = 0

A = 0
c

Gambar 2.1. Sifat konsistensi tumpuan

6
2.2. Metode Penyelesaian
Contoh Kasus sebuah balok dengan beban dan struktur
statis tak tentu tingkat 1 (STT Tk 1) seperti dabawah ini.

P
A
B

Langkah-langkah penyelesaian:

1. Tentukan STT Tk berapa.

2. Ubahlah struktur tersebut menjadi struktur statis tertentu dengan


menghilangkan VB yang dijadikan redundant.
P
A
B

3. Hitung defleksi di B (ΔB) akibat beban luar P dengan metode


Momen Area atau metode Unit Load.

P
A B
L
B M x .mx
B   dx
B’ 0
EI

7
4. Beri beban satu satuan pada tempat redundant (di B) atau
tumpuan yang dihilangkan dengan arah berlawanan.

B’
BB
B
1 Unit VB

5. Hitung defleksi akibat beban satu satuan VB (δBB) dengan


metode Momen Area atau metode Unit Load.

L 2
m
 BB   x dx
0
EI
6. Defleksi arah vertikal maupun horisontal di titik B sebenarnya =
0 (sifat konsistensi tumpuan Rol ƩV=0) sehingga :
P
A B
B
B’
B’
BB
B
1 Unit VB

7. Gaya-gaya dalam selanjutnya dihitung dengan Free Body


Diagram dan persamaan statika.

Contoh Kasus jika balok dengan beban dan struktur statis tak
tentu tingkat 2 (STT Tk 2) seperti dabawah ini.
P P
A B C

8
Langkah-langkah penyelesaian:

1. Tentukan STT Tk berapa.

P P
A B C
VA MA

VB VC

2. Ubahlah struktur tersebut menjadi struktur statis tertentu dengan


menghilangkan VB dan VC dijadikan redundant.

P P
A B C

3. Hitung defleksi di B (ΔB) dan di C (ΔC) akibat beban luar P


dengan metode Momen Area atau metode Unit Load.

P P L
M X .mXB
A B C B   dx
EI
B C
0
L
B’ M X .mXC
C’
C   dx
0
EI

4. Beri beban satu satuan (1 Unit) pada tempat redundant (di B dan
C) atau tumpuan yang dihilangkan dengan arah berlawanan
dengan deformasi balok.

9
C’
B’
BB CB
A
B C
1 Unit VB

BC CC
A
B C
1 Unit V C

5. Hitung defleksi akibat beban satu satuan VB (ΔBB) dengan


metode Momen Area atau metode Unit Load.

L 2 L 2 L
m m mXB .mXC
 BB   XB dx  CC   XC dx  BC   CB   dx
0
EI 0
EI 0
EI

6. Defleksi arah vertikal di titik B dan C sebenarnya = 0 (sifat


konsistensi tumpuan Rol ƩV=0) sehingga :
P P
A B C

B C
B’
C’

C’
B’
BB CB
A
B C
1 Unit VB

C’

BC CC
A
B C
1 Unit VC

7. Gaya-gaya dalam selanjutnya dihitung dengan Free Body


Diagram dan persamaan statika.

10
2.3. Diskusi dan Latihan Soal
Contoh 1.
Diketahui sebuah balok sederhana dengan beban dan ukuran
seperti gambar dibawah ini. Hitung dan gambar gaya-gaya dalam
balok tersebut dengan metode Consistent Deformation.
P = 2 ton
A
B
EI
L=4m

Penyelesaian :

1. Tentukan STT Tk berapa

P
A
B

VA MA
VB

2. Ubahlah struktur tersebut menjadi struktur statis tertentu dengan


menghilangkan VB yang dijadikan redundant.

P
A
B

3. Hitung defleksi di B (ΔB) akibat beban luar P dan hitung


defleksi di B (δBB) akibat beban satu unit VB dengan metode
Unit Load.

11
X2 P X1

A C B
B
B’
2m 2m

X2 X1
B’
BB
B
1 Unit VB

L 2
M .m 1 40
 B   x x dx    2 x(2  x)dx 
0
EI EI 0 3EI
L 2 2 2
m 1 1 64
 BB   x dx   x 2 dx   (2  x)2 dx 
0
EI EI 0 EI 0 3EI

4. Defleksi arah vertikal dan horisontal di titik B sebenarnya = 0


(sifat konsistensi tumpuan sendi ƩV=0 , ƩH=0) sehingga :
P
A B
B
B’  B   BB .VB  0
B’ B
VB 
BB  BB
B
1 Unit VB

B 40 / 3EI
VB    0625t
 BB 64 / 3EI

5. Gaya-gaya dalam selanjutnya dihitung dengan Free Body


Diagram dan persamaan statika.
12
P=2 t
MB=1,5 t-m

A B

VA=1,375 t VB=0,625 t

Free Body Diagram


Bidang D
1,375 t

-0,625
Diagram Bidang D t

MB=1,5 t-m
Mmax=1,25 t-m

Diagram Bidang M

Contoh 2.

Diketahui sebuah balok dengan beban dan struktur statis tak


tentu tingkat 2 (STT Tk 2) seperti dabawah ini. Hitung dan gambar
gaya-gaya dalam balok tersebut dengan metode Consistant
Deformation.
q = 1 t/m
P=2 t
A B C
EI 2EI
4m 6m

Langkah-langkah penyelesaian :

1. Tentukan STT Tk berapa

13
P
A B C
VA MA

VB VC

2. Ubahlah struktur tersebut menjadi struktur statis tertentu dengan


menghilangkan VB dan VC dijadikan redundant.
P
A B C
D

3. a. Hitung defleksi di B (ΔB) dan di C (ΔC) akibat beban luar P


dengan metode Momen Area atau metode Unit Load.
b. Beri beban satu satuan (1 Unit) pada tempat redundant (di B
dan C) atau tumpuan yang dihilangkan dengan arah berlawanan
dengan deformasi balok. Lalu hitung defleksi akibat beban satu
satuan VB (δBB) dengan metode Momen Area atau metode Unit
Load.
X3 X2 X1
P
A D B C

B C
B’
C’

X3 X2 X1
C’
B’
BB CB
A
D B C
1 Unit VB

X3 X2 X1

BC CC
A
D B C
1 Unit V C

14
L L L 2
M .m M .m m
 B   X XB dx  C   X XC dx  BB   XB dx
0
EI 0
EI 0
EI
L 2 L
m mXB .mXC
 CC   XC dx  BC   CB   dx
0
EI 0
EI

Batang Batas Mx mxB mxC


CB 0<6<x1 - q x12 = - x2 0 x1 = x
BD 0<2<x2 -6(3+x2) = -18-6x x2 = x 1(6+x2) = 6 + x
DA 0<2<x3 -6(5+x3) = -30-6x 1(2+x3) = 2 + x 1(8+x3) = 8 + x
L
M X .m XB
B   dx
0
EI
6 2 2
272
B   ( 12 x )(0)dx   (18  6 x)( x)dx  EI1  (30  6 x)(2  x)dx  
1 2 1
2 EI EI
0 0 0
EI
L
M X .m XC
C   dx
0
EI
6 2 2
1073
C   ( 12 x )( x)dx   (18  6 x)(6  x)dx  EI1  (30  6 x)(8  x)dx  
1 2 1
2 EI EI
0 0 0
EI
L 2
mXB
 BB   dx
0
EI
6 2 2
64
 BB   (0) dx   ( x) dx   (2  x) dx 
1 2 1 2 1 2
2 EI EI EI
0 0 0
3EI
L 2
mXC
 CC   dx
0
EI
6 2 2
892
 CC   ( x) dx   (6  x) dx  EI1  (8  x) dx 
1 2 1 2 2
2 EI EI
0 0 0
3EI
L
mXB .mXC
 BC   CB   dx
0
EI
6 2 2
208
 BC  CB  1
2 EI  (0).(x)dx   ( x).(6  x)dx   (2  x).(8  x)dx  3EI
0
1
EI
0
1
EI
0

15
4. Defleksi arah vertikal di titik B dan C sebenarnya = 0 (sifat
konsistensi tumpuan RolƩV=0) sehingga :
P
A B C

B C
B’
C’

C’
B’
BB CB
A
B C
1 Unit VB

C’

BC CC
A
B C
1 Unit V C

ΔB - δBB . VB - δCB . VC = 0
ΔC - δBC . VB - δCC . VC = 0

 272
RI  3 EI VB  3 EI VC  0 …………….. Persamaan I
64 208

 1073
RI  3 EI VB  3 EI VC  0 ……………... Persamaan II
208 892

Dengan menyelesaikan persamaan dengan dua variabel V B dan VC


diatas didapat :
VC = -2,6243 ton dan VB = -4,222 ton

5. Gaya-gaya dalam selanjutnya dihitung dengan Free Body


Diagram dan persamaan statika.

16
2t q= 1 t/m
2,92 t-m 2,28 t-m 2,28 t-m


1,16 t 0,84 t 3,38 t 2,62 t
VB = 4,22 t
Free Body Diagram
D
3,38 t
1,16 t

0,84 t
2,62 t
Diagram Bidang D

2,92 t-m 2,28 t-m

Mmax
Mmax

Diagram Bidang M

Contoh 3.

Diketahui sebuah portal dengan beban dan ukuran seperti


gambar dibawah ini. Hitung dan gambar gaya-gaya dalam portal
tersebut dengan metode Consistant Deformation.
P=0,8 t A

1m
B

q=1,075 t/m 2m
EI

C EI D
4m

Langkah-langkah penyelesaian:

1. Tentukan STT Tk berapa

17
P=0,8 t A

B 1m
HB

q=1,075 t/m 2m
EI
HD
C EI D
MD
VD
4m

2. Ubahlah struktur tersebut menjadi struktur statis tertentu dengan


menghilangkan HB dijadikan redundant.

P=0,8 t A

q=1,075 t/m

C D

3. a. Hitung defleksi di B (ΔHB) akibat beban luar P dan q dengan


metode Momen Area atau metode Unit Load.

b. Beri beban satu satuan (1 Unit HB ) pada tempat redundant (di


B) atau tumpuan yang dihilangkan dengan arah berlawanan
dengan deformasi balok. Lalu hitung defleksi akibat beban satu
satuan HB (δHB) dengan metode Momen Area atau metode Unit
Load.

18
P=0,8 t A

X1
B HB
X2
q=1,075 t/m

L
C M X .m XB
X3
D  HB   dx
0
EI
A

X1 L 2
HB B m
  XB dx
1 Unit HB
 BB
0
EI
X2

C
D
X3

Batang Batas Mx mxB


AB 0<1<x1 -0,8x1 = - 0,8 x 0
BC 0<2<x2 -0,8(1+x2) = -0,8-0,8x 1.x2 = x
CD 0<4<x3 -0,8.3+.q.x32 =-2,4+0,5375x2 1(2) = 2

L
M X .m XB
 HB   dx
0
EI
1 2 4
0
 HB   (0,8x)(0)dx   (0,8  0,8x)( x)dx   (2,4  0,5375x )(2)dx  
1 1 1 2
EI EI EI
0 0 0
EI
L 2
mXB
 BB   dx ………tidak usah dihitung karena HB = 0
0
EI

4. Defleksi arah Horisontal di titik B sebenarnya = 0 (sifat


konsistensi tumpuan Rol ƩHB = 0) dan ΔHB = 0 (pada no.5)
sehingga :

ΔHB - δBB . HB = 0 ……… HB = 0

19
5. Gaya-gaya dalam selanjutnya dihitung dengan Free Body
Diagram dan persamaan statika.

P=0,8 t A
A
0,8 t-m 0,8 t-m
B Free Body Diagram Diagram Bidang M
D B
0,8 t-m 0,8 t-m
q=1,075 t/m
2,4 t-m 2,4 t-m
D HD=0,8 t
D
C
6,2 t-m VD = 4,3 t 6,2 t-m
A

A
B
Diagram Bidang N
0,8 t Diagram Bidang D B

D
C
0,8 tom D
4,3 t C

Contoh 4.

Diketahui sebuah portal dengan beban dan ukuran seperti


gambar dibawah ini. Hitung dan gambar gaya-gaya dalam portal
tersebut dengan metode Consistant Deformation.
D

P=1 t P=4 t 3m
EI

B
A EI C

2m 5m 4m

Langkah-langkah penyelesaian :

1. Tentukan STT Tk berapa

20
MD D

P=1 t P=4 t 3m
EI VD

B
A EI C

VB
2m 5m 4m

2. Ubahlah struktur tersebut menjadi struktur statis tertentu dengan


menghilangkan VB dijadikan redundant.

P=1 t P=4 t 3m
EI

B
A EI C

2m 5m 4m

3. a. Hitung defleksi di B (ΔB) akibat beban luar P dan q dengan


metode Momen Area atau metode Unit Load.

b. Beri beban satu satuan (1 Unit VB ) pada tempat redundant (di


B) atau tumpuan yang dihilangkan dengan arah berlawanan
dengan deformasi balok. Lalu hitung defleksi akibat beban satu
satuan VB (δBB) dengan metode Momen Area atau metode Unit
Load.

21
D

P=1 t P=4 t 3m
B
4
Cos 
X3
A B C  0,8
5
X1 X2
5m 4m 3
Sin 
2m
 0,6
5
D

X1 X2

HB X3
A C
B
1 Unit VB

L L 2
M X .m XB m XB
B   dx  BB   dx
0
EI 0
EI
Batang Batas Mx mxB
AB 0<2<x1 -1x1 = -x 0
BC 0<5<x2 -1(2+x2) = -2-x 1.x2 = x
CD 0<5<x3 -1(7+0,8x3) -4(0,8x) = -7 - 4x 1(5+0,8x) = 5 + 0,8x

L
M X .m XB
B   dx
0
EI
2 5 5
695
B  1
EI  ( x)(0)dx 
0
1
EI  (2  x)( x)dx  EI1  (7  4 x)(5  0,8x)dx  
0 0
EI
L 2
mXB
 BB   dx
0
EI
2 5 5
293,33
 BB   (0) dx   ( x) dx  EI1  (5  0,8x) dx 
1 2 1 2 2
EI EI
0 0 0
EI

4. Defleksi arah Vertikal di titik B sebenarnya = 0 (sifat


konsistensi tumpuan Rol ƩVB = 0) sehingga:

22
D

P=1 t P=4 t

B
A B C D

HB
A C
B
1 Unit VB

B 695 / EI
B + BB . VB = 0 VB    2,369t
 BB 293,33 / EI

5. Gaya-gaya dalam selanjutnya dihitung dengan Free Body


Diagram dan persamaan statika.
1,579 t
D
Free Body Diagram 5,68 t-m 
D 2,105 t
P=4 t 2,631 t
P=1 t 4,845 t-m
2 t-m 4,845 t-m
2 t-m

A
B
 
C
1t
1,369 t
1,369 t 1,369 t
VB= 2,369 t

D
Diagram Bidang D 2,105 t

1,369 t
A B
1t 
C
2,105 t

D
Diagram Bidang M

4,845 t-m 5,68 t-m

C

A
2 t-mB 2 t-m

Diagram Bidang N 1,579 t

+ D

A B

C

23
2.4. Soal-Soal Latihan
Hitung dan gambar gaya-gaya dalam balok dan portal berikut
dengan metode Consistant Deformation.
q=1 t/m P=4 t

D C
B D
EI
P=1 t P=2 t 3m
EI

B 3m EI
A EI C

2m 4m 4m A

4m 1m
P=2 t
B
A D B
EI
A

P=1 t EI 5m
4m EI
q=1 t/m
P=4 t
P=2 t
C D E
C B 2EI D

6m 1m 6m 1,5 m

q = 1 t/m
P=2 t P=2 t
A B C
EI 2EI
4m 6m 1m

P=3 t
q = 1 t/m
P=1 t
A D
B
C
2EI
4m 4m 1m

24
BAB III
METODE PERSAMAAN TIGA MOMEN

3.1. Pengertian dan Penurunan Persamaan

Metode Clayperon atau Metode Persamaan Tiga momen


adalah metode yang mengekspresikan hubungan antara momen-
momen lentur di tiga tumpuan atau lebih yang berurutan pada suatu
balok atau portal kontinu yang ditujukan untuk memikul beban-
beban yang bekerja pada kedua bentangan yang bersebelahan,
dengan atau tanpa penurunan- penurunan tumpuan yang tidak
sama. Dimana kemiringan kurva elastis atau perputaran sudut
(rotasi) diujung kanan elemen sebelah kiri harus sama dengan
kemiringan kurva elastis atau perputaran sudut (rotasi) diujung
kiri elemen sebelah kanan.

Langkah-langkah penyelesaian Metode Clayperon

1. Tinjau konstruksi statis tak tentu dengan beban sembarang,


misal:

P q
A B C D
EI EI EI

L L L

2. Anggap bahwa perputaran sudut pada satu titik simpul arahnya


sama untuk semua batang yang bertemu pada titik simpul
tersebut.
Perputaran sudut
q
P

A B C D
EI EI EI

L L L

25
3. Adamya momen-momen batang yang bekerja pada tiap batang
disetiap titik simpul dalam keadaan seimbang ( ƩMi = 0 )
q
P
MBA MBC MCB MCD MDC
A B C D
EI EI EI

L L L

4. Ubahlah konstruksi tersebut menjadi bagian-bagian yang


dibatasi dua perletakan (titik simpul) dan hitung masing-masing
rotasi titik simpul tersebut.
q
P +
BC CB
A B B C C EI D
EI EI DC
AB BA
CD
_ _

L L L

5. Tentukan bilangan atau variabel yang belum diketahui atau


variabel momen pada langkah 3 seperti MBA, MBC, MCB, MCD,
dan MDC, ada 5 variabel.

6. Tentukan persamaan yang diperlukan. Bila ada 5 variabel berarti


membutuhkan 5 buah persamaan, yaitu : MB=0 ; MC=0 ;
BA=BC ; CB=CD ; DC=0 (jepit).

RUMUS UMUM

P
MAB MBA
2
M .L M .L PL
 AB   AB  BA 
A
EI
B
3EI 6 EI 16EI AB BA
2 _
M BA .L M AB .L PL
 BA    
3EI 6 EI 16EI L

26
q
M BC .L M CB .L qL3
 BC    +
3EI 6 EI 24EI BC CB
3 B C
M .L M .L qL
 CB
EI
 CB  BC 
3EI 6 EI 24EI MBC MCB

M CD .L M DC .L MCD MDC
 CD    C EI
3EI 6 EI D
DC
M .L M .L CD
 DC   DC  CD _
3EI 6 EI
L

Catatan :
- Tanda positip dan negatip tergantung pada pemisalan
lendutan.
- Jika pemisalan arah lendutan kebawah bertanda negatip,
maka arah lendutan keatas bertanda positip.
- Jika rotasi akibat momen posistip (+) pada rumus umum,
maka rotasi akibat beban luar negatip (-) pada rumus
umumnya.

3.2. Diskusi dan Latihan Soal

Contoh soal 1.

Sebuah balok menerus dengan beban merata dan beban terpusat


seperti gambar dibawah. Tentukan gaya-gaya dalam balok tersebut
dengan metode Persamaan 3 Momen.

P=4 ton
P=1 ton q=1 t/m

D
A
EI B 2EI C EI

L=2m L=6m L=4m

27
Penyelesaian:

1. Tentukan perputaran sudut rotasi.

CD DC
A B + D
BC _ CB C

L=2m L=6m L=4m

2. Tentukan variabel momen yang akan dicari.

P=4 ton
P=1 ton q=1 t/m
MBA MBC MCB MCD MDC
D
A
EI B 2EI C EI

L=2m L=6m L=4m

MBA = MBC = ½ . q . L2 + P . L = ½ . 1 . 22 + 1 . 2 = 4 t-m

Variabel momen yang belum diketahui / dicari adalah M CB,


MCD, MDC

3. Tentukan persamaan yang diperlukan.

Ʃ MC = 0 MCB + MCD = 0 ……… Pers. I

θDC = 0 (jepit)

θCB = θCD

4. Penyelesaian persamaan yang diperlukan.


M DC .L M CD .L qL3
θDC = 0   0
3EI 6 EI 24EI
M DC .4 M CD .4 1.43
  0
3EI 6 EI 24EI
4 2 8
M DC  M CD  0
3EI 3EI 3EI

28
4M D  2M C  8……………… Pers. II

θCB = θCD

M CB .L M BC .L PL2 qL3 M .L M .L qL3


     CD  DC 
3(2 EI ) 6(2 EI ) 16(2 EI ) 24(2 EI ) 3EI 6 EI 24 EI

M CB .6 M BC .6 4.62 1.63 M .4 M .4 1.43


     CD  DC 
6 EI 12EI 32EI 48EI 3EI 6 EI 24EI

M CB .6 M BC .6 9 9 M .4 M .4 8
     CD  DC 
6 EI 12 EI 2 EI 2 EI 3EI 6 EI 3EI

1 4 2 8
 M CB  M BC  M CD  M DC  9 
2 3 3 3

7 1 2 35
 M C  .4  M D  
3 2 3 3

7 2 29
 MC  M D  
3 3 3

 7M C  2M D  29 …………….. Pers. III

5. Subtitusikan persamaan (I) dengan persamaan (II) :

2M D  M D  4 …….. dikalikan ½

 2M D  7M C  29

- 6 MC = - 25
MC = 4,1
MD = -0,083 t-m

29
6. Gaya-gaya dalam selanjutnya dihitung dengan Free Body
Diagram dan persamaan statika.

P=4 ton
P=1 ton q=1 t/m
MBA MBC MCB MCD MDC
D
A
EI B 2EI C EI

L=2m L=6m L=4m

MBA=4 t-m MBC=4 t-m MCB=4,16 t-m MCD=4,16 t-m MDC=0,083 t-m

3t 4,973 t 5,026 t 0,981 t


3,019 t

Free body diagram

MB MC MD

Bidang M (Momen)

3,019
4,973
1,973

-1 -0,981
-3 -2,027
-5,027

Bidang D (Geser)

Catatan:

- ƩM pada suatu titik simpul, momen yang sudah diketahui


sudah harus mempunyai pemisalan arah dan tandanya.

- Momen akibat rotasi, arah dan tandanya tidak dilihat, cukup


dengan tanda pemisalan lendutan atau garis elastis.

30
Contoh Soal 2.

Sebuah balok dengan beban merata dan beban terpusat seperti


gambar dibawah. Tentukan gaya-gaya dalam balok tersebut dengan
metode Persamaan 3 Momen.

P=4 ton
q=1 t/m P=2 ton
A
B
C
_ 2EI

L=6m L=1m

1. Penyelesaian :

MBA = MBC = P . L = 1 . 2 = 2 t-m

Variabel momen yang belum diketahui / dicari adalah M AB ,


MBA

2. Tentukan persamaan yang diperlukan.

Ʃ MB = 0 MBA + MBC = 0 MBA = MBC

θAB = 0 (jepit)

3. Penyelesaian persamaan yang diperlukan.

M AB .L M BA .L PL2 qL3
θAB = 0     0
3EI 6 EI 16EI 24EI
M .6 M .6 4.62 1.63
 AB  BA   0
3(2 EI ) 6(2 EI ) 16(2 EI ) 24(2 EI )

1 9 9
 M AB  M BA    0
2 2 2

1 9 9
 M AB  .2    0
2 2 2

31
Jadi MAB = 8 t-m

FREE BODY DIAGRAM


Lengkapi Gambarnya

P=4 ton q=1 t/m


MBC=8 t-m MBA=2 t-m MBC=2 t-m P=2 ton

6 t 4t 2t

BIDANG M

A C

MBC=8 t-m B
M=2 t-m

BIDANG D

Contoh Soal 3.

Sebuah balok menerus dengan beban merata dan beban terpusat


seperti gambar dibawah. Tentukan gaya-gaya dalam balok tersebut
dengan metode Persamaan 3 Momen.

q=3 t/m P=2 ton


P=2 ton

A B C D
2EI EI EI

L=4 m L=2m L=1,5 m

32
Penyelesaian:

1. Tentukan perputaran sudut rotasi

q=3 t/m P=2 ton


P=2 ton
+
A B C D
2EI EI EI
_
L=4 m L=2m L=1,5 m

2. Tentukan variabel momen yang akan dicari.

q=3 t/m P=2 ton


P=2 ton

A B C D
2EI EI EI
MAB
MBA MBC
L=4 m L=2m L=1,5 m

MCD = MCB = P . L = 1,5 . 2 = 3 t-m

Variabel momen yang belum diketahui atau dicari adalah MAB,


MBA, MBC.

3. Tentukan persamaan yang diperlukan.

 MB = 0 MBA + MBC = 0 ; MBA = MBC = MB

AB = 0 (jepit)

BA = BC

4. Penyelesaian persamaan yang diperlukan.

AB = 0 M AB .L M BA .L PL2
   0
3EI 6 EI 16EI

33
M AB .4 M BA .4 2.42
   0
3(2 EI ) 6(2 EI ) 16(2 EI )

2 1 1
 M AB  M BA  0
3EI 3EI EI
2 1
 M A  M B  1 …………. Pers. I
3 3

BA = BC
M BA .L M AB .L PL2 M BC .L M CB .L qL3
     
3(2 EI ) 6(2 EI ) 16(2 EI ) 3EI 6 EI 24 EI
2 3
M .4 M .4 2.4 M .2 M .2 3.2
 BA  AB   BC  CB 
6 EI 12EI 32EI 3EI 6 EI 24EI

2 1 2 3.2 3.23
 M BA  M AB  1  M BC  
3 3 3 6 24

2 1 2
 M BA  M AB  1  M BC
3 3 3
4 1
 M B  M A  1 ………………… Pers. II
3 3

5. Subtitusikan persamaan (I) dengan persamaan (II) :


1 2
 M B  M A  1 …….. Pers (I) dikalikan ½
3 3

1 1 1
 MB  MA  
6 3 2
4 1
 M B  M A  1
3 3
1,167 MB = 0,5

34
MB = 0,428 t-m

MA = 1,286 t-m

FREE BODY DIAGRAM


Lengkapi Gambarnya

MA=1,286 t-m MBA=0,428 t-m


MBC=0,428 t-m MCB=3 t-m MCD=3 t-m

1,714 t
1,215 t 0,786 t 4,286 t 2t

BIDANG MOMEN (M)

MA MB MC

BIDANG D

Contoh soal 4.

Sebuah balok menerus dengan beban merata dan beban terpusat


seperti gambar dibawah. Tentukan gaya-gaya dalam balok tersebut
dengan metode Persamaan 3 Momen.

q=1 t/m
P=3 ton P=2 ton P=1 ton

A B C D
EI 2EI EI E

L=4 m L=6 m L=5 m L=1 m

35
Penyelesaian:

1. Tentukan perputaran sudut rotasi

q=1 t/m
P=3 ton P=2 ton P=1 ton

A +
B C D
EI 2EI EI E
_ _

L=4 m L=6 m L=5 m L=1 m

2. Tentukan variabel momen yang akan dicari.

q=1 t/m
P=3 ton P=2 ton P=1 ton

A B C D
EI 2EI EI E
_

L=4 m L=6 m L=5 m L=1 m

MDE = MDC = MD = P . L = 1. 1 = 1 t-m

Variabel momen yang belum diketahui/dicari adalah MBA, MBC,


MCB, MCD

3. Tentukan persamaan yang diperlukan.

 MB = 0 MBA + MBC = 0 ; MBA = MBC = MB

 MC = 0 MCB + MCD = 0 ; MCB = MCD = MC

BA = BC

CB = CD

4. Penyelesaian persamaan yang diperlukan.

BA = BC
36
M BA .L M AB .L PL2 M .L M .L PL2
    BC  CB 
3EI 6 EI 16 EI 3(2 EI ) 6(2 EI ) 16(2 EI )
M BA .4 0.4 3.42 M .6 M .6 2.62
    BC  CB 
3EI 6 EI 16EI 6 EI 12EI 32EI

4 1 9
 M BA  3  M BC  M CB 
3 2 4

7 1 12 9
 M B  MC   
3 2 4 4

 2,33M B  0,5M C  5,25 ........ Pers. I

CB = CD

M CB .L M BC .L PL2 M .L M .L qL3
    CD  DC 
3(2 EI ) 6(2 EI ) 16(2 EI ) 3EI 6 EI 24 EI

M CB .6 M BC .6 2.62 M CD .5 (1).5 1.53


    
6 EI 12EI 32EI 3EI 6 EI 24EI

M CB M BC 9 M .5 5 5
    CD  5
EI 2 EI 4 EI 3EI 6 EI 24 EI

0,5M B  2,667M C  6,625 ....... Pers. II

5. Subtitusikan persamaan (I) dengan persamaan (II):

 2,33M B  0,5M C  5,25 ……. Pers (I)

0,5M B  2,667M C  6,625 ....... Pers (II) dibagi 5,33

37
 2,33M B  0,5M C  5,25

0,0937M B  0,5M C  1,242

- 2,239 MB = - 4,008

MB = 1,79 t-m

MC = 2,149 t-m

FREE BODY DIAGRAM


Lengkapi Gambarnya

MA=0 t-m MBA=1,79 t-m MBC=1,79 t-m MCB=2,149 t-m MCD=2,149 t-m MDC=1 t-m MDE=1 t-m

1,0525 0,94 t 2,73 t 1t


1,06 t 2,27 t
t 1,9475 t

BIDANG MOMEN (M)

MB MC MD

BIDANG D

38
Conoh soal 5.

Sebuah portal dengan beban terpusat seperti gambar dibawah


ini. Tentukan gaya-gaya dalam portal tersebut dengan metode
Persamaan 3 Momen.

P=2 ton P=4 ton

C D
B EI

EI L=4 m

L=1 m L=4 m

Penyelesaian:

1. Tentukan perputaran sudut rotasi

P=2 ton P=4 ton

C D
B EI
_

+ EI L=4 m

L=1 m L=4 m

2. Tentukan variabel momen yang akan dicari.

39
P=2 ton P=4 ton
MCB MCD
C D
B EI

MCA
EI L=4 m

MAC
A
L=1 m L=4 m

MCB = P . L = 2.1 = 2 t-m


Variabel momen yang belum diketahui/dicari adalah M AC,
MCA, MCD

3. Tentukan persamaan yang diperlukan.

 MC = 0 MCA + MCB + MCD = 0 ; MCD - MCB - MCA = 0

MCD - MCA - 2 = 0 ; MCD - MCA = 2 …….Pers (I)


AC = 0 (jepit)
CA = CD

4. Penyelesaian persamaan yang diperlukan.

M AC .L M CA .L
AC = 0  0
3EI 6 EI
M AC .4 M CA .4
 0
3EI 6 EI

4 2
M AC  M CA  0
3 3

4M AC  2M CA  0

40
2M AC  M CA  0 …….. Pers II

M CA.L M AC .L M .L M .L PL2
CA = CD    CD  DC 
3EI 6 EI 3EI 6 EI 16EI

M CA.4 M AC .4 M CD .4 0.4 4.42


   
3EI 6 EI 3EI 6 EI 16EI

4 2 4
M CA  M AC  M CD  4
3 3 3

4M CA  2M AC  4M CD  12

2M CA  M AC  2M CD  6 .......... Pers. III

5. Subtitusi persamaan.

MCD - MCA = 2 Pers (I)


2M AC  M CA  0 Pers (II)

2M CA  M AC  2M CD  6 Pers (III)

Subtitusikan persamaan II & III :


2 MCA -(-0,5 MCA) + 2 MCD = 6
2 MCA - 0,5 MCA + 2 MCD = 6
1,5 MCA + 2 MCD = 6 ........... Pers. IV

Subtitusikan persamaan I & IV :


MCD - MCA = 2 …… dikalikan 2
- 2 MCA + 2 MCD = 4
1,5 MCA + 2 MCD = 6

41
- 3,5 MCA = - 2
MCA = 0,571 t-m
MAC = - 0,286 t-m
MCD = 2,571 t-m
Catatan:
- Asumsi arah momen positip/negatip pada titik simpul sesuai
dengan anggapan sendiri, jika pemisalan awal searah jarum
jam (+) dan hasil perhitungan angkanya positip maka arah
betul, jika hasil perhitungan negatip maka arah momen
berlawanan arah dengan pemisalan.
- Untuk momen yang lain mengikuti pemisalan awal sesuai
hasil perhitungannya.
FREE BODY DIAGRAM
Lengkapi Gambarnya

P=2 ton P=4 ton


MCB=2 tm MCD=2,571 tm

1,357 t
2t 2,642 t
0,214 t
MCA=0,571 tm

MAC=0,286 tm
0,214 t

42
BIDANG MOMEN (M)

BIDANG D

Contoh soal 6.

Sebuah portal dengan beban terpusat seperti gambar dibawah


ini. Tentukan gaya-gaya dalam portal tersebut dengan metode
Persamaan 3 Momen.

P=2 ton P=2 ton

C D E
2EI 2EI

EI EI
L=3 m

A B

L=3 m L=3 m

43
Penyelesaian:

1. Tentukan perputaran sudut rotasi

P=2 ton P=2 ton

+
C D E
2EI 2EI
_

+ EI EI +
L=3 m

A B

L=3 m L=3 m

2. Tentukan variabel momen yang akan dicari.

P=2 ton P=2 ton


MCD MDC MDE
C D E
2EI 2EI

MCA MDB
EI EI
L=3 m

A B

L=3 m L=3 m

Variabel momen yang belum diketahui/dicari adalah M CA,


MCD, MDC, MDB, dan MDE

3. Tentukan persamaan yang diperlukan (ada 5 persamaan ).

(a). CA = CD

(b). DC = DB

44
(c). DE = DB

(d).  MD = 0 MDC - MDB - MDE = 0

(e).  MC = 0 MCA - MCd = 0

4. Penyelesaian persamaan yang diperlukan.

M CA .L M AC .L M .L M .L PL2
(a). CA = CD    CD  DC 
3EI 6 EI 3(2 EI ) 6(2 EI ) 16(2 EI )

M CA.3 0.3 M .3 M .3 2.32


   CD  DC 
3EI 6 EI 6 EI 12EI 32EI

1 1
M CA   M CD  M DC  0,5625
2 4

1,5M C  0,25M DC  0,5625

MC = 0,375 – 0,167 MDC …….. Pers (I)

M DC .L M CD .L PL2 M .L M .L
(b). DC = DB     DB  BD
3(2 EI ) 6(2 EI ) 16(2 EI ) 3EI 6 EI
M DC .3 M CD .3 2.32 M .3 0.3
    DB 
6 EI 12EI 32EI 3EI 6 EI
1 1
 M DC  M CD  M DB  0,5625
2 4
0,25M C  0,5M DC  M DB  0,5625 ….... Pers (II)

M DE .L M ED .L PL2 M .L M .L
(c). DE = DB     DB  BD
3(2 EI ) 6(2 EI ) 16(2 EI ) 3EI 6 EI
M DE .3 0.3 2.32 M .3 0.3
   DB 
6 EI 12EI 32EI 3EI 6 EI

45
1
M DE  0,5625  M DB
2

M DB  0,5M DE  0,5625 …….. Pers (III)

(d).  MD = 0 MDC - MD - MDE = 0 .....… Pers (IV)

5. Subtitusi persamaan:

1,5M C  0,25M DC  0,5625 ………….. Pers (I)

MC = 0,375 – 0,167 MDC

0,25M C  0,5M DC  M DB  0,5625 ………….. Pers (II)

M DB  0,5M DE  0,5625 ..……….. Pers (III)

MDE = 2 MDB + 1,125


MDC - MDB - MDE = 0 ………..… Pers (IV)

Subtitusikan persamaan I & II :


0,25 (0,375-0,1667 MDC) + 0,5 MDC) + MDB = 0,5625
0,4583 MDC + MDB = 0,46875 ……..... (A)

Subtitusikan persamaan III & IV :

MDC – MDB – (2 MDB + 1,125) = 0


MDC – MDB – 2 MDB = 1,125 ………. (B)

Subtitusikan persamaan (A) & (B) :

0,4583 MDC + MDB = 0,46875 …… dibagi 0,4583

MDC - 3 MDB = 1,125


46
MDC + 2,182 MDB = 1,125

- 5,182 MDB = 0,1022

MDB = - 0,01972 t-m (arah berlawanan dg pemisalan)

MDC = 1,06583 t-m

MDE = 1,08556 t-m

MC = 0,19736 t-m

FREE BODY DIAGRAM


Lengkapi Gambarnya

P=2 ton P=2 ton

47
DIAGRAM MOMEN
DIAGRAM

BIDANG D

3.3. Soal-Soal Latihan

1. Sebuah portal dengan beban terpusat seperti gambar dibawah


ini. Tentukan gaya-gaya dalam portal tersebut dengan metode
Persamaan 3 Momen.
P=2 ton P=2 ton
B C
A 2EI

EI
L=4 m

D
L=1 m L=6 m

48
2. Sebuah balok dengan beban seperti gambar dibawah ini.
Tentukan gaya-gaya dalam balok tersebut dengan metode
Persamaan 3 Momen.
q=1 t/m
P=2 ton P=1 ton

A B C D
EI EI EI
½ L2

L1=4 L2=5 L3=4 m


m m

3. Sebuah portal dengan beban seperti gambar dibawah ini.


Tentukan gaya-gaya dalam portal tersebut dengan metode
Persamaan 3 Momen.

P=6 ton
A B C
2EI EI

2EI P=8 ton EI 3m

D E
2m 2m 3m

49
BAB IV
METODE CLAPEYRON PADA KONSTRUKSI
BERGOYANG

4.1. Penurunan rumus


Jika salah satu perletakan mengalami penurunan (pada
balok) atau pergoyangan (pada portal), maka akan timbul tambahan
rotasi akibat perpidahan sejauh Δ sebagaimana ditunjukkan pada
Gambar 4.1.
A B C D E


C’
L1 L2 L3 L4

A B C D E
BC DC

CB CD

C’
L1 L2 L3 L4

Gambar 4.1. Perpindahan Δ titik simpul akibat pergoyangan

Secara umum pengaruh perpindahan sejauh Δ pada balok dan


portal ditunjukkan pada Gambar 4.2 berikut:

B C
BC

CB

 BC 
C’ L
  
A C
C’  CB 
  L

Gambar 4.2. Besar rotasi θ akibat pergoyangan

50
Jika titik C pada Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 turun sejauh ,
maka hanya batang BC dan CD yang berpengaruh, dan rotasi
akibat  = () harus ditambahkan atau dikurangkan pada
perhitungan atau pembahasan terdahulu (pada rumus umum),
sehingga perhitungan rotasi akibat perpindahan Δ menjadi seperti
persamaan berikut:

4.2. Diskusi dan Latihan Soal

Contoh soal 1.

Sebuah portal dengan beban dan ukuran seperti gambar


dibawah ini, tentukan gaya-gaya dalam portal tersebut dengan
metode Clayperon atau Persamaan 3 Momen.

P=2 ton P=6 ton

B C
A
2EI

EI L=4 m

L=1,5 m L=6 m

Penyelesaian :

1. Chek apakah portal ada pergoyangan atau tidak.


N = 2j – (m + 2f + 2h + r)
51
N = 2.3 – (2 + 2.1 + 2.0 + 1) = 1 ….. Portal bergoyang

2. Tentukan perputaran sudut rotasi atau garis elastis dan


perpindahan akibat goyang.

P=2 ton P=6 ton



B C A B C
A C’
2EI
 _  
EI L=4 m
+

D D

L=1,5 m L=6 m

3. Tentukan variabel momen yang akan dicari.

P=2 ton P=6 ton


MCB 
B C A B C
A C’
2EI
 _
MCD  
EI L=4 m
+

MDC D
D

L=1,5 m L=6 m

MBA = P.L = 2.1,5 = 3 t-m

Variabel dan momen yang belum diketahui/dicari adalah M CB,


MCD, MDC, dan 

4. Tentukan persamaan yang diperlukan (ada 4 persamaan ).


(a).  MC = 0

(b). DC = 0
52
(c). CB = CD

(d).  HD = 0

5. Penyelesaian persamaan yang diperlukan.


(a).  MC = 0 MCB - MCD = 0 ; MCB = MCD

M DC .L M CD .L 
(b). DC = 0   0
3EI 6 EI L

M DC .4 M CD .4 
  0
3EI 6 EI 4

4 2 
M DC  M CD   0 ………….. Pers (I)
3 3 4

(c). CB = CD

M CB .L M BC .L PL2 M .L M .L 
    CD  DC 
3(2 EI ) 6(2 EI ) 16(2 EI ) 3EI 6 EI L

M CB .6 M BC .6 6.62 M .4 M .4 
    CD  DC 
6 EI 12EI 32EI 3EI 6 EI 4

1 4 2 
 M CB  M BC  M CD  M DC   5,25
2 3 3 4

1 4 2 
 M CB  .3  M CD  M DC   5,25
2 3 3 4

53
7 2 
 M C  M D   5,25 …….. Pers (II)
3 3 4

(d).  HD = 0

MC HD . L + MD – MC = 0

0 . 4 + MD – MC = 0
MD HD=0
MD = MC ……… Pers (III)

6. Subtitusikan persamaan - persamaan berikut :


4 2 
M DC  M CD   0 ………….. Pers (I)
3 3 4

7 2 
 M C  M D   5,25 ………….. Pers (II)
3 3 4

MD = MC ….. ……… Pers (III)

Subtitusikan persamaan (III) ke persamaan (I) & (II)


menjadi :
6 
MD   0 ………….. Pers (I)
3 4

9 
 M D   5,25 ………….. Pers (II)
3 4

2 MD + /4 = 0

- 3 MD + /4 = -5,25

5 MD = 5,25

54
MD = 1,05 t-m

MD = MCD = MCB = 1,05 t-m.

FREE BODY DIAGRAM


Lengkapilah

P=2 ton P=6 ton

DIAGRAM MOMEN

BIDANG GESER (D) BIDANG NORMAL (N)

Contoh soal 2.

Sebuah portal dengan beban dan ukuran seperti gambar


dibawah ini, tentukan gaya-gaya dalam portal tersebut dengan
metode Clayperon atau Persamaan 3 Momen.

55
A

P=1 ton EI P=2 ton P=1 ton L=4 m

D
B C EI E

L=1 m L=4 m L=1 m

Penyelesaian :

1. Chek apakah portal ada pergoyangan atau tidak.


N = 2j – (m + 2f + 2h + r)

N = 2.3 – (2 + 2.1 + 2.0 + 1) = 1 ….. Portal bergoyang

2. Tentukan perputaran sudut rotasi atau garis elastis dan


perpindahan akibat goyang.
A A

P=1 ton EI P=2 ton P=1 ton

D D
B C EI E B C E
  

L=1 m L=4 m L=1 m

3. Tentukan variabel momen yang akan dicari.

56
A A

MAC
C

P=1 ton EI P=2 ton P=1 ton


MCA
MCD D D
B C EI E B C
  

L=1 m L=4 m L=1 m

MBC = P.L = 1.1 = 1 t-m


MDE = P.L = 1.1 = 1 t-m
Variabel dan momen yang belum diketahui/dicari adalah M CA,
MCD, MAC, dan 

4. Tentukan persamaan yang diperlukan (ada 4 persamaan ).


(a).  MC = 0

(b). AC = 0

(c). CD = CA

(d).  HD = 0

5. Penyelesaian persamaan yang diperlukan.


(a).  MC = 0 MCD - MCB - MCA = 0 ; MCD = 1 + MCA = 0

M AC .L M CA .L 
(b). AC = 0   0
3EI 6 EI L

M AC .4 M CA .4 
  0
3EI 6 EI 4

57
4 2 
M AC  M CA   0 ………….. Pers (I)
3 3 4

(c). CD = CA

M CD .L M DC .L PL2 M .L M .L 
    CA  AC 
3EI 6 EI 16EI 3EI 6 EI L

M CD .4 M DC .4 2.42 M .4 M .4 
    CA  AC 
3EI 6 EI 16EI 3EI 6 EI 4

4 2 4 2 
 M CD  M DC  M CA  M AC   2
3 3 3 3 4

4 2 4 2 
 M CD  .1  M CA  M AC   2
3 3 3 3 4

4 4 2  4
 M CD  M CA  M AC    ….. Pers (II)
3 3 3 4 3

(d).  HA = 0
HA=0
MAC HA . L + MAC – MCA = 0

0 . 4 + MAC – MCA = 0
MCA

MAC = MCA ……… Pers (III)

6. Subtitusikan persamaan - persamaan berikut :


4 2 
M AC  M CA   0 ………….. Pers (I)
3 3 4

58
4 4 2  4
 M CD  M CA  M AC    ….. Pers (II)
3 3 3 4 3

MAC = MCA ……… Pers (III)

Subtitusikan persamaan (III) ke persamaan (I) & (II) menjadi:



2M CA   0 ……….. Pers (IV)
4
4  4
 M CD  2M CA    …….. Pers (V)
3 4 3

Subtitusikan persamaan (I) ke persamaan (V) menjadi:

4  4
 (1  M CA )  2M CA   
3 4 3
10 
 M CA   0 ………….. Pers (VI)
3 4

Subtitusikan persamaan (IV) dengan (VI) menjadi:

2 MCA + /4 = 0

- 10/3 MCA + /4 = 0

16/3 MCA =0

MCA = 0 t-m

MAC = MCA = 0 t-m. MCD = 1 + MCA = 1 + 0 = 1 t-m

59
FREE BODY DIAGRAM
Lengkapilah

P=1 ton P=2 ton P=1 ton

DIAGRAM MOMEN DIAGRAM GESER (D)

DIAGRAM NORMAL (N)

60
4.3. Soal-Soal Latihan

P=2 t q=1 t/m P=4 t


D B D E
C EI
P=1 t P=2 t EI 3m

B
A EI C 3m EI

2m 4m
A
1m 4m 1m

P=2 t

A D B
EI A

P=1 t EI 5m 4m EI
q=1 t/m
P=4 t
P=2 t
C D E
B 2EI D
C

1m 6m 1,5 m
6m

4m EI
q=1 t/m
P=2 t
C D E
B EI D

1m 6m 1,5 m

E
D
4m EI
q = 1 t/m
P=2 t P=2 t
A C D
EI B 2EI
4m 6m 1m

61
DAFTAR PUSTAKA

Chu-Kia W, Wirawan K., Nataprawira M. (1994). “Analisa


Struktur Lanjutan”. Erlangga Jakarta.
Ghali, Nevile, Vira (1990). “Analisa Struktur”. Erlangga Jakarta.
Diktat & Catatan Kuliah. Institut Teknologi Surabaya.
Diktat & Catatan Kuliah. Fakultas Teknik Unmuh Jember.

62
Tentang Penulis

Muhtar, lahir di Jember pada tanggal 10 Juni 1973 adalah


Dosen Dpk pada Program Studi Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah
Jember sejak tahun 1997 hingga sekarang. Pendidikan SLTP ditempuh
melalui ST Negeri 2 Jember Jurusan Sipil Bangunan, SLTA ditempuh
melalui STM Negeri Jember Jurusan Sipil Bangunan Gedung, S1 Teknik
Sipil Struktur pada Fakultas Teknik Sipil Universitas Muhammadiyah
Jember, S2 Teknik Sipil Rekayasa Struktur Universitas Brawijaya
Malang, dan S3 Teknik Sipil Rekayasa Struktur Universitas Brawijaya
Malang. Pengalaman lain bergerak di bidang Jasa Konsultasi Konstruksi
dan Kontraktor semenjak lulus SLTA atau STM. Pengalaman publikasi
artikel ilmiah pada penerbit IAEME, BEIESP, Atlantis Press, EDP
Sciences, dan Elsevier LTD.

63

Anda mungkin juga menyukai