Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TENTANG
DISUSUN OLEH :
KELAS IX-3
Puji dan syukur Saya ucapkan kehadirat Tuhan yang maha esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan pembuatan
tugas ini. Dalam pembuatan tugas ini, banyak kesulitan yang saya alami terutama
disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan sumber-sumber info yang masih terbilang
terbatas.
Terimakasih juga tak lupa kami haturkan kepada Bapak Guru Mata Pelajaran
Matematika yang telah memberikan saya tugas ini. Semoga tugas ini dapat bermanfaat
bagi kita semua. Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan tugas yang kami buat
ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu kami memohon maaf apabila ada
kekurangan ataupun kesalahan. Kritik dan saran sangat diharapkan agar tugas ini menjadi
lebih baik serta berdaya guna dimasa yang akan datang
Penyusun
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Definisi perpangkatan
2. Sifat-sifat bilangan berpangkat
3. Definisi bentuk akar
4. Definisi Notasi Ilmiah
C. Tujuan
1. Mengetahui definisi perpangkat
2. Mengetahui sifat-sifat bilangan berpangkat
3. Mengetahui bentuk akar
4. Mengetahui Notasi Ilmiah
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Perpangkatan
1. Pengertian
Perpangkatan adalah perkalian berulang dari suatu bilangan yang sama. Bilangan
pokok dalam perpangkatan disebut basis. Dan banyaknya bilangan pokok yang
digunakan dalam perkalian berulang disebut dengan pangkat, sehingga bentuk umum
dari perpangkatan bisa dijelaskan seperti yang ada di bawah ini:
n
x = x × x × x × …. × x (sejumlah n bilangan positif).
Dimana x adalah basis dan n adalah pangkat.
Contoh :
25 = 2 x 2 x 2 x 2 x 2 = 32
72 = 7 x 7 = 49
2. Sifat Perpangkatan
Untuk memahami perpangkatan teman-teman harus mengetahui dahulu sifat-sifat yang
digunakan pada perpangkatan ini. Sifat-sifat dari perpangkatan adalah sebagai berikut ini:
22 x 26 = 22+6 = 28
32 x 32 = 22+2 = 24
Contoh :
36 : 32 = 26-2 = 24
66 : 63 = 66-3 = 63
c. Pangkat Nol, Pangkat Negatif
Rumus perpangkatan untuk bilangan dengan pangkat nol adalah sebagai berikut ini:
B. Bentuk Akar
Bentuk akar yakni merupakan bentuk lain guna menyatakan suatu bilangan yang
berpangkat. Kemudian bentuk akar juga termasuk kedalam bilangan irasional yang mana
bilangan irasional tidak dapat dinyatakan dengan pecahan a/b, a dan b bilangan bulat a dan
b≠0
Bilangan akar ialah bilangan yang terdapat dalam tanda √ yang disebut sebagai
tanda akar. Beberapa contoh bilangan irasional didalam akar yaitu √2, √6, √7, √11 dan
lain-lain.
Sedangkan √25 bukanlah akar karena √25 = 5 (5 merupakan bilangan rasional) sama
saja angka 25 akarnya ialah √5. Simbol akar “√” pertama kali dikenalkan oleh
matematikawan asal Jerman yakni Christoff Rudoff, di dalam bukunya yang berjudul Die
Coss.
Simbol tersebut dipilih karena mirip dengan huruf ” r ” yang diambil dari kata
“radix”, yang merupakan bahasa latin untuk akar pangkat dua. Sebelum
lebih jauh membahasn tentang akar, pelajari perhitungan
akar kuadrat bilangan sebagai berikut.
√4 = √22 = 2
√9 = √32 = 3
√16 = √42 = 4
Perhitungan akar kuadrat bilangan yang telah kamu pelajari tersebut memenuhi
definisi sebagai berikut. √a2 = a dengan a bilangan real positif.
Sekarang, coba kamu periksa √3, √5, √6, dan √7, apakah memenuhi Definisi tersebut
atau tidak? Jika kamu memeriksanya dengan benar maka bentuk-bentuk tersebut tidak
memenuhi definisi tersebut.
Namun pada akar pangkat bukanlah merupakan suatu bilangan yang tidak
memenuhi definisi sehingga dinamakan bentuk akar. Maka ,√3,√5,√6 ,dan √7 ialah
merupakan bentuk akar oleh sebab tidak ada bilangan real positif yang jika dikuadratkan
hasilnya sama dengan 3,5,6,dan7.
Setiap bilangan positif berpangkat pecahan, maka nilai bilangan perpangkatan tersebut
adalah akar penyebut dari basis bilangan yang dipangkatkan dengan pembilangnya .
n
a × 10 untuk 1 ≤ a dan n bilangan bulat
Contoh Soal
Tulislah bentuk baku dari 12.500
Jawab:
Pertama kita beri tanda koma di antara dua bilangan paling depan, yaitu sebagai
berkut.
1,2500
Dari bentuk di atas, kita peroleh a = 1,25. Selanjutnya hitung jumlah angka di belakang
tanda koma yaitu sebanyak empat digit. Jumlah angka di belakang koma menyatakan
jumlah n, sehingga kita peroleh n = 4. Dengan demikian bentuk baku dari bilangan tersebut
adalah sebagai berikut.
n 4
a × 10 = 1,25 × 10
Seperti yang telah kalian ketahui bahwa sistem bilangan kita adalah sistem bilangan
1 1
berbasis 10. Barisan dari bilangan-bilangan itu adalah …, /100, /10, 1, 10, 100, 1.000,
10.000, … dan seterusnya. Barisan bilangan basis 10 secara lengkap dinyatakan
sebagai
berikut.
1 1 1
…, /1.000, /100, /10, 1, 10, 100, 1.000, 10.000, …
-3 -2 -1 0 1 2 3 4
…, 10 , 10 , 10 , 10 , 10 , 10 , 10 , 10 , …
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa:
0 -1 1 -2 1
10 = 1, 10 = /10, 10 = /100, …
Dari penjelasan di atas, bilangan berpangkat 0 dan negatif memiliki aturan sebagai berikut.
0 -a a
a = 1 dan b = 1/b
Dengan demikian, untuk bilangan-bilangan yang sangat kecil yaitu bilangan di antara 0
dan 1, bentuk bakunya adalah sebagai berikut.
Contoh Soal
Nyatakan bilangan 0,056 dalam bentuk baku.
Jawab:
Pertama geser tanda koma ke kanan sampai di depan angka pertama selain nol, yaitu
angka
5.
005,6
Dari bentuk di atas, kita peroleh a = 5,6. Selanjutnya hitung jumlah angka 0 (nol) di
sebelah kiri angka 5 yaitu sebanyak dua digit. Jumlah angka nol ini menyatakan nilai n.
Sehingga kita peroleh nilai n = 2. Dengan demikian, bentuk baku dari bilangan tersebut
adalah.
-n -2
a × 10 = 5,6 × 10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian diatas, maka kesimpulan dari makalah yang berjudul ” Pangkat
dan Akar” adalah
Pangkat dan Akar merupakan salah satu metode yang dapat meningkatkan
kemampuan anda sehingga matematika dapat dianggap sebagai pelajaran yang
menyenangkan, dan mudah dipahami.
Cara cepat menghitung Pangkat dan Akar memiliki prosedur yang mudah dalam
pengerjaannya, yaitu dengan adanya bilangan pokok,bilangan pangkat,hasil
perpangkatan.
B. Saran
Melalui cara cepat matematika ini, dapat dijadikan alternatif cara untuk pengajaran
tentang materi Pangkat maupun akar sehingga kita dapat mengerjakan pengakaran tanpa
pengerjaan yang rumit namun menjadikannya menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Nana Sudjana, 1995. PENALARAN HASIL PROSES BELAJAR MENGAJAR. Penerbit PT.
Remaja Rusda karya, Bandung
http://repository.uinjambi.ac.id/2093/1/NURHASANAH%20TM151258%20
%20NurHasanah %20Engget.pdf
https://emodul.kemdikbud.go.id/B-Mtk-11/B-Mtk-11.pdf