Anda di halaman 1dari 3

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN (BUSINESS PLAN)

PT. BAROKAH LOGAM NUSANTARA

A. BIDANG USAHA
1. Toko alat-alat listrik, kabel, sisa proyek dan APAR
2. Kabel limbah tembaga dan twist (SR)

B. TARGET MARKET
1. Untuk toko alat-alat listrik  Masyarakat umum dan pemain proyek perumahan
2. Kabel limbah tembaga dan twist (SR)  Pemain tembaga kupas dan aluminium kupas

C. STRATEGI PEMASARAN
Memanfaatkan relasi proyek dan pemain limbah yang sudah ada dengan menyediakan
barang (stok barang), baik alat-alat listrik maupun limbah kabel tembaga dan twist. Hal ini
dilakukan berkaca pada penjualan kabel twist yang sebelumnya sudah berhasil
ditransaksikan dikarenakan barang ada tersedia di gudang PT. Barokah. Dibandingkan
dengan cara hanya menjadi mediasi terhadap barang-barang tersebut.

D. ANALISA FIXED COST


a) Karyawan lapangan yang dibutuhkan :
 Manager : Anwar  Gaji per bulan : Rp. 3.000.000,-
 Supervisor : Enjay  Gaji per bulan : Rp. 1.700.000,-
 Anggota 1 : Obi  Gaji per bulan : Rp. 1.500.000,-
 Anggota 2 : Rizky  Gaji per bulan : Rp. 1.000.000,-
 Sekuriti : P. Nandang  Gaji per bulan : Rp, 1.500.000,-
TOTAL KEB. GAJI / BULAN Rp. 8.700.000,-
b) Kebutuhan dapur PT. Barokah Logam Nusantara
TOTAL KEB. DAPUR / BULAN Rp, 3.000.000,-
c) Wifi dan Motor PT. Barokah Logam Nusantara
WIFI PT. BAROKAH / BULAN Rp. 400.000,-
MOTOR / BULAN Rp. 600.000,-

TOTAL PENGELUARAN PER BULAN = Rp. 12.700.000,-

E. ANALISA MODAL DAN PROYEKSI PROFIT MINIMAL


a) Kebutuhan Modal
 Modal isi toko listrik : Rp. 15.000.000,-

 Modal belanja kebutuhan kabel limbah tembaga / twist :

1. Asumsi Harga Pembelian Kabel Limbah Tembaga max. Rp. 60.000 / kg


Pembelian Maksimal 2.000 kg / transaksi (Minimal 1 x sebulan)
 Total Modal Belanja / transaksi = Rp. 120.000.000,-

2. Asumsi Harga Pembelian Kabel Limbah Twist max Rp. 17.000 / kg


Pembelian Maksimal 4.000 kg / transaksi (Minimal 2 x sebulan)
 Total Modal Belanja / transaksi = Rp, 68.000.000,-
Pembelian / Belanja Limbah Kabel Tembaga dan Limbah Kabel Twist tidak dilakukan
dalam bulan yang bersamaan.
b) Proyeksi Profit
 Asumsi minimal profit penjualan isi toko per bulan = 15% dari modal belanja
 15% x Rp. 15.000.000 = Rp. 2.250.000 / bulan

 Asumsi minimal profit penjualan limbah kabel tembaga :


a. Jika kabel langsung dijual apa adanya (bahan), minimal profit per kilo adalah
sebesar Rp. 10.000,-
 Profit = Rp. 10.000 x 2.000 = Rp. 20.000.000,- / transaksi

b. Jika kabel akan dikupas  harus dicoba terlebih dahulu dengan menimbang
sample kabel

 Asumsi minimal profit penjualan limbah kabel twist :


a. Jika kabel langsung djual apa adanya (bahan), minimal profit per kilo adalah
sebesar Rp 2.000,-
 Profit = Rp. 2.000 x 4.000 = Rp. 8.000.000,- / transaksi
Per bulan 2 x transaksi
Profit per bulan = Rp. 8.000.000 x 2 = Rp. 16.000.000,-

b. Jika kabel akan dikupas, berdasarakan penjualan yang telah dilakukan


sebelumnya keuntungan yang didapat dari penjualan daging dan kulit minimal
22% dari harga pembelian
 Profit = 22% x Rp. 68.000.000 = 14.960.000

Dari Hasil Analisa Modal dan Proyeksi Profit di atas, dapat disimpulkan :

1. Kebutuhan Modal untuk belanja toko alat-alat elektrikal sebesar Rp. 15.000.000

2. Kebutuhan Modal untuk belanja limbah kabel tembaga sebesar Rp. 120.000.000 /
transaksi  transaksi 1 x sebulan

3. Kebutuhan Modal untuk belanja limbah kabel twist sebesar Rp. 68.000.000 / transaksi
 minimal 2 x sebulan transaksi jika barang akan dilepas langsung atau 1 x sebulan
transaksi jika kabel akan dikupas.

4. Pembelian Limbah Kabel Tembaga dan Limbah Kabel Twist tidak dilakukan dalam bulan
yang sama

5. Asumsi Total Profit Kotor Hasil Penjualan yang diperoleh dalam sebulan :

a. Jika dalam bulan tersebut transaksi yg dilakukan hanya pembelian kabel tembaga :
 Profit Toko + Profit Limbah Kabel Tembaga
= Rp. 2.250.000 + Rp. 20.000.000 = Rp. 22.250.000,-
 Dikurangi Operasional 10% = Rp. 2.225.000
 Profit Bersih = Rp. 22.250.000 – Rp. 2.225.000 = Rp. 20.025.000,-
b. Jika dalam bulan tersebut transaksi yang dilakukan hanya pembelian kabel twist
(tidak dikupas / 2 x transaksi)
 Profit Toko + Profit Limbah Kabel Twist
= Rp. 2.250.000 + Rp. 16.000.000 = Rp. 18.250.000,-
 Dikurangi Operasional 10% = Rp. 1.825.000
 Profit Bersih = Rp. 18.250.000 – Rp. 1.825.000 = Rp. 16.425.000,-

c. Jika dalam bulan tersebut transaksi yang dilakukan hanya pembelian kabel twist
(dikupas / 1 x transaksi)
 Profit Toko + Profit Kabel Twist Kupas
= Rp, 2.250.000 + Rp. 14.960.000 = Rp. 17.210.000
 Dikurangi Operasional 10% = Rp. 1.721.000
 Profit Bersih = Rp. 17.210.000 – Rp. 1.721.000 = Rp. 15.489.000,-

6. Dari Poin 5a, 5b, dan 5c, maka dapat diperoleh asumsi keuntungan setelah dikurangi
pengeluaran rutin (fixed cost) adalah sbb :
a. Sesuai transaksi poin 5a :
Profit Perusahaan = Rp. 20.025.000 – Rp. 12.700.000 = Rp. 7.325.000,-

b. Sesuai transaksi poin 5b :


Profit Perusahaan = Rp, 16.425.000 – Rp. 12.700.000 = Rp. 3.725.000,-

c. Sesuai transaksi poin 5c :


Profit Perusahaan = Rp. 15.489.000 – Rp. 12.700.000 = Rp. 2.789.000,-

F. LAIN-LAIN
a. Asumsi perhitungan keuangan diatas belum termasuk biaya listrik perusahaan  bagian
PT. Barokah ataukah PT. Atmosphere Production ?
b. Jika ada pengeluaran mendadak belanja diluar kebutuhan PT. Barokah (jamu tamu dan
hal-hal lain) apakah dana belanja diambil dari kas PT. Barokah atau dr lainnya ?
c. Tenaga yang dibutuhkan di atas tidak termasuk Sdr. Solihin.
 Gaji Sdr. Solihin ke depan bagaimana ?
 Jika pekerjaan rongsok jadi dilakukan oleh Sdr. Solihin, anggaran untuk
belanja rongsok nya diambil dari mana ?
d. Perhitungan keuangan diatas belum termasuk jika adanya pesanan pengadaan barang
elektrikal / kabel untuk keperluan proyek proyek perumahan.
e. ………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………

Anda mungkin juga menyukai