Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN
A. Konsep Perawatan Kesehatan dirumah
Menurut Departemen Kesehatan (2002) home care adalah pelayanan kesehatan yang
berkesinambungan dan komprehensif yang diberikan kepada individu dan keluarga di
tempat tinggal mereka yang bertujuan untuk meningkatkan, mempertahankan atau
memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat kemandirian dan meminimalkan
akibat dari penyakit.

Menurut Habbs dan Perrin, 1985 (dalam Lerman D. & Eric B.L, 1993) Home Care
merupakan layanan kesehatan yang dilakukan di rumah pasien, sehingga home care
dalam keperawatan merupakan layanan keperawatan di rumah pasien yang telah melalui
sejarah yang panjang

Dari beberapa literatur pengertian “ home care” adalah :

1) Perawatan dirumah merupakan lanjutan asuhan keperawatan dari rumah sakit yang
sudah termasuk dalam rencana pemulangan (discharge planning) dan dapat
dilaksanakan oleh perawat dari rumah sakit semula, oleh perawat komunitas di mana
pasien berada, atau tim keperawatan khusus yang menangani perawatan di rumah.
2) Perawatan di rumah merupakan bagian dari asuhan keperawatan keluarga, sebagai
tindak lanjut dari tindakan unit rawat jalan atau puskesmas.
3) Pelayanan kesehatan berbasis dirumah merupakan suatu komponen rentang
keperawatan kesehatan yang berkesinambungan dan komprehensif diberikan kepada
individu dan keluarga di tempat tinggal mereka, yang bertujuan untuk meningkatkan,
mempertahankan atau memulihkan kesehatan atau memaksimalkan tingkat
kemandirian dan meminimalkan akibat dari penyakit termasuk penyakit terminal
4) Pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pasien individu dan keluarga, direncanakan,
dikoordinasikan dan disediakan oleh pemberi pelayanan yang diorganisir untuk
memberi pelayanan di rumah melalui staf atau pengaturan berdasarkan perjanjian
kerja (kontrak) (Warola,1980 dalam Pengembangan Model Praktek Mandiri
keperawatan di rumah yang disusun oleh PPNI dan Depkes).
B. Faktor-faktor yang Mendukung Perawatan Kesehatan dirumah
Faktor-faktor yang dapat mendukung perawatan kesehatan dirumah yaitu :
1. Kasus-kasus penyakit terminal dianggap tidak efektif dan tidak efisien lagi apabila
dirawat di institusi pelayanan kesehatan. Misalnya pasien Ca stadium akhir yang
secara medis belum ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai kesembuhan
2. Keterbatasan masyarakat untuk membiayai pelayanan kesehatan pada kasus-kasus
penyakit degenerative yang memerlukan perawatan yang relative lama dengan
demikian bedampak pada makin meningkatnya kasus-kasus yang memerlukan
tindak lanjut keperawatan dirumah. Misalnya pasien pasca stroke yang mengalami
komplikasi kelumpuhan dan memerlukan pelayanan rehabilitasi yang
membuthkan waktu yang relative lama
3. Manajemen rumah sakit yang berorientasi pada provid, merasakan bahwa
perawatan klien yang sangat lama ( lebh 1 minggu) tidak menguntungkan bakan
menjadi beban bagi manajemen
4. Banyak orang merasakan bahwa merawat inap diinstitusi pelayanan kesehatan
membatasi kehidupan manusia, karena seseorang tidak dapat menikmati
kehidupan secara optimal karena terikat dengan aturan-aturan yang ditetapkan
5. Lingkungan dirumah ternyata dirasakan lebih nyaman bagi sebagian klien
dibandingkan dengan perawatan di rumah sakit karena berada di lingkungan yang
dikenal oleh klien dan keluarga, sehingga dapat mempercepat kesembuhan
sedangkan bila di rumah sakit klien akan merasa asing dan perlu adaptasi
(Depkes, 2002)

C. Tujuan Perawatan Kesehatan dirumah


Adapun tujuan perawatan kesehatan dirumah (M. Sukmana, ) yaitu :
1) Tersedianya pelayanan kesehatan yang dlaksanakan dirumah klien yang dapat
diakses oleh masyarakat
2) Terjaganya kesinambungan pelayanan pasca rawat inap dirumah sakit sehingga
klien dan keluarga dapat mandiri melaksanakan fungsi kehidupan sehari-hari
3) Membantu klien memlihara atau meningkatkan status kesehatan dan kualitas
hidupnya
4) Meningkatkan keadekuatkan dan keefektifan perawatan pada anggota keluarga
dengan masalah kesehatan dan kecacatan
5) Menguatkan fungsi keluarga dan kedekatan antar keluarga
6) Membantu klien tinggal atau kembali kerumah dan mendapatkan perawatan yang
diperlukan, rehabilitasi atau perawatan paliatif
7) Biaya kesehatan akan lebih terkendali
8) Tersedianya peluang kerja bagi tenaga kesehatan, khususnya perawat untuk
memberikan perawatan kesehatan dirumah terhadap individu dalam konteks
keluarga secara mandiri dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
D. Unsur Perawatan dirumah
Perawatan kesehatan di rumah terdiri atas tiga unsur, yaitu pengelola
pelayanan, pelaksana pelayanan dan klien
1) Pengelola pelayanan
Merupakan individu, kelompok ataupun organisasi yang bertanggung
jawab terhadap seluruh pengelolaan pelayanan kesehatan rumah baik
penyediaan tenaga, sarana dan peralatan serta mekanisme pelayanan sesuai
standar yang ditetapkan
2) Pelaksana Pelayanan
Merupakan tenaga keperawatan profesional bekerja sama dengan tenaga
profesional lain terkait dan tenaga non-profesional. Pelaksana pelayanan
terdiri atas koordinator kasus dan pelaksana pelayanan
3) Klien
Merupakan penerima perawatan kesehatan di rumah dengan melibatkan
salah satu anggota keluarga sebagai penanggung jawab yang mewakili
klien. Apabila diperlukan keluarga dapat juga menunjukkan seseorang
yang akan menjadi pengasuh yang melayani kebutuhan sehari-hari klien.
E. Manajemen Home care

Klien yang memperoleh pelayanan keperawatan dirumah mendapat rujukan dari klinik
rawat jalan maupun unit rawat inap rumah sakit atau puskesmas. Klien dapat langsung
menghubungi agen pelayanan kesehatan di rumah atau praktik keperawatan mandiri untuk
memperoleh pelayanan. Adapun manajemen home care atau pelayanan kesehatan di rumah
adalah sebagai berikut :

1) Klien pasca-rawat inap, rawat jalan maupun langsung atas permintaan klien atau
keluarga harus dilakukan pengkajian ke tempat tinggalnya oleh koordinator kasus
yang merupakan staf dari unit perawatan kesehatan di rumah. Pengkajian dilakukan
untuk menentukan apakah layak untuk dirawat di rumah atau tidak
2) Setelah dilakukan pengkajian bersama klien dan keluarganya, dilakukan
peremcanaaan dan membuat kesepakatan mengenai apa saja yang akan diterima oleh
klien. Kesepakatan tersebut juga mencakup jenis pelayanan, jenis peralatan, pelaksana
pelayanan, sistem pembayaran serta jangka waktu pelayanan
3) Selanjutnya, klien akan menerima pelayanan dari pelaksana asuhan keperawatan di
rumah baik dari pelaksana pelayanan yang dikontrak atau pelaksana yang direkrut
oleh pengelola pearawatan dirumah. Pelayanan di koordinasi dan dikendalikan oleh
koordinator kasus, setiap kegiatan yang dilaksanakan oleh tenaga pelaksana pelayanan
harus diketahui oleh koordinator kasus
4) Secara periodik koordinator kasus akan melaksanakan pemantauan (monitoring) dan
evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan apakah sudah sesuai dengan kesepakatan
atau belum.
F. Manfaat Home care
Manfaat Homecare dibagi menjadi :
1) Bagi klien dan keluarga
a) Program homecare dapat membantu meringankan biaya rawat inap yang
makin mahal karena dapat mengurangi biaya akomodasi pasien, transportasi
dan konsumsi keluarga
b) Mempererat ikatan keluarga karena dapat selalu berdekatan pada saat anggota
keluarga ada yang sakit
c) Berasa lebih nyaman karena berada dirumah sendiri
d) Makin banyaknya wanita yang bekerja diluar rumah sehingga tugas merawat
orang sakit yang biasanya dilakukan ibu terhambat, oleh karena itu keadiran
perawat untuk menggantikannya
2) Bagi perawat
a) Memberikan variasi lingkungan kerja sehingga tidak jenuh dengan lingkungan
yang tetap sama
b) Dapat mengenal klien dan lingkungan dengan baik, sehingga pendidikan
kesehatan yang diberikan sesuai dengan situasi dan kondisi rumah klien,
dengan begitu kepuasan kerja perawat akan meningkat
3) Bagi rumah sakit
a) Membuat rumah sakit tersebut menjadi terkenal dengan adanya pelayanan
homecare yang dilakukannya
b) Untuk mengevaluasi dari segi pelayanan yang telah dilakukan
c) Untuk mempromosikan rumah sakit tersebut kepada masyarakat
G. Tahap-tahap Home care
Tahap-tahap dalam memberikan pelayanan kesehatan (keperawatan) di rumah adalah
sebagai berikut :

1) Fase Pre-inisiasi (Persiapan)


Pada fase pertama ini, perawat mendapatkan data tentang keluarga yang akan
berkunjung dari puskesmas atau ibu kader. Perawat perlu membuat laporan
pendahuluan untuk kunjungan yang akan dilakukan. Kontrak waktu kunjungan perlu
dilakukan pada fase ini.
2) Fase Inisiasi (Perkenalan)
Fase ini mungkin memerlukan beberapa kali kunjungan. Selama fase ini perawat dan
keluarga berusaha untuk saling mengenal dan bagaimana keluarga menanggapi suatu
masalah kesehatan
3) Fase Implementasi
Pada fase ini, perawat melakukan pengkajian dan perencanaan untuk mengatasi
masalah kesehatan yang dimiliki oleh klien dan keluarga. Lakukan intervensi sesuai
rencana. Eksplorasi nilai-nilai keluarga dan persepsi keluarga terhadap kebutuhannya.
Berikan pendidikan kesehatan sesuai dengan tingkat pendidikan klien dan keluarga
serta sediakan pila informasi tertulis.
4) Fase ini, perawat membuat kesimpulan hasil kunjungan berdasarkan pada pencapaian
tujuan yang ditetapkan bersama keluarga. Menyusun rencana tindak lanjut terhadap
masalah kesehatan yang sedang ditangani dan masalah kesehatan yang mungkin
dialami oleh keluarga sangat penting dilakukan pada fase ini. Tinggalkan nama,
alamat, dan nomor telepon perawat agar mudah dihubungi jika sewaktu-waktu klien
membutuhkan.

Anda mungkin juga menyukai