Keperawatan Menjelang Ajal Dan Paliatif
Keperawatan Menjelang Ajal Dan Paliatif
Menurut WHO pada 1990 perawatan palliative adalah perawatan total dan aktif dari
untuk penderita yang penyakitnya tidak lagi responsive terhadap pengobatan kuratif.
Berdasarkan definisi ini maka jelas Perawatan Paliatif hanya diberikan kepada penderita yang
penyakitnya sudah tidak respossif terhadap pengobatan kuratif. Artinya sudah tidak dapat
disembuhkan dengan upaya kuratif apapun.
Tetapi definisi Perawatan Paliatif menurut WHO 15 tahun kemudian sudah sangat
berbeda. Definisi Perawataan Paliatif yang diberikan oleh WHO pada tahun 2005 bahwa
perawatan paliatif adalah sistem perawatan terpadu yang bertujuan meningkatkan kualitas
hidup, dengan cara meringankan nyeri dan penderitaan lain, memberikan dukungan spiritual
dan psikososial mulai saat diagnosa ditegakkan sampai akhir hayat dan dukungan terhadap
keluarga yang kehilangan/berduka.
1. Palliative home care adalah pelayanan perawatan paliatif yang dilakukan di rumah
pasien, oleh tenaga paliatif dan atau keluarga atas bimbingan/ pengawasan tenaga
paliatif.
2. Hospise care adalah tempat dimana pasien dengan penyakit stadium terminal yang
tidak dapat dirawat di rumah namun tidak melakukan tindakan yang harus dilakukan
di rumah sakit. Pelayanan yang diberikan tidak seperti di rumah sakit, tetapi dapat
memberikan pelayanan untuk mengendalikan gejala-gejala yang ada, dengan keadaan
seperti di rumah pasien sendiri.
3. Hospice care adalah perawatan pasien terminal (stadium akhir) dimana pengobatan
terhadap penyakitnya tidak diperlukan lagi. Perawatan ini bertujuan meringankan
penderitaan dan rasa tidak nyaman dari pasien, berlandaskan pada aspek bio-psiko-
sosial-spiritual.
Titik sentral dari perawatan adalah pasien sebagai manusia seutuhnya, bukan hanya
penyakit yang dideritanya. Maka timbullah pelayanan palliative care atau perawatan paliatif
yang mencakup pelayanan terintegrasi antara dokter, perawat, terapis, petugas social-medis,
psikolog, rohaniwan, relawan, dan profesi lain yang diperlukan.
Lebih lanjut, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menekankan lagi bahwa pelayanan
paliatif berpijak pada pola dasar berikut ini :
1. Meningkatkan kualitas hidup dan menganggap kematian sebagai proses yang normal.
2. Tidak mempercepat atau menunda kematian.
3. Menghilangkan nyeri dan keluhan lain yang menganggu.
4. Menjaga keseimbangan psikologis dan spiritual.
5. Berusaha agar penderita tetap aktif sampai akhir hayatnya.
6. Berusaha membantu mengatasi suasana dukacita pada keluarga.
B. Tujuan
2. Dukungan moril
3. Kerjasama dari lingkungan
Daftar Pustaka
Dr.dr Rasjidi iman,SpOG (k).2010. Perawatan Paliatif suportif & bebas nyeri pada kanker
jakarta : Cv.Agung Seto.
Deitra Leonard Lowdermik, dkk. 1999. Maternity Nursing, fifth edition. St.Louis: Mosby.
Emily Slone McKinney, dkk. 2000. Maternal-Child Nursing. W.B.Saunders Company.
Handout Ns. Ulty Desmarnita, SKp., MKep., Sp.Mat. 2010.
Potter & Perry. (2005).Fundamental Keperawatan Edisi 2. Jakarta : EGC.
Ferrell, B.R. & Coyle, N. (Eds.) (2007). Textbook of palliative nursing, 2nd ed. New York, NY:
Oxford University Press