PROPOSAL
Penelitian Tindakan Kelas
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat Tugas Pendidikan Profesi Guru
DI SUSUN OLEH:
TAHUN 2021
BAB I
PENDAHULUAN
kekuatan utama pembangunan, untuk itu kualitas mutu pendidikan harus dipacu dalam
tingkah laku individu kearah peningkatan sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas
secara berkesinambungan. Hal tersebut sesuai dengan yang diamantkan oleh undang-Undang
RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional pasal 1 sebagai berikut :
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.
Tujuan pendidikan nasional tidak akan mudah tercapai jika kualitas profesionalisme
seorang pendidik belum dipenuhi secara utuh. Pendidikan hidup dan berkembang sebagai
sebuah realita sosial, membutuhkan media konseptual dan praktis sebagai sarana yang
menjembatani antara tujuan pendidikan dengan realita sosial. Berbagai strategi yang sifatnya
cenderung untuk membangun karakter anak didik, agar lebih memiliki watak, sikap dan
perilaku yang sesuai nilai-nilai moral dan budaya sangat dibutuhkan pada mata pelajaran
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam adalah merupakan mata pelajaran wajib bagi
siswa Sekolah Dasar mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pendidikan Agama Islam
adalah bimbingan jasmani, rohani berdasarkan hukum-hukum Agama Islam menuju kepada
memiliki nilai-nilai Agama Islam, memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-
Masalah besar dalam pendidikan selama ini adalah kuatnya dominasi pusat dalam
penyelenggaraan pendidikan sehingga yang muncul adalah metode hafalan dan monolog,
materi ajar yang banyak, serta kurang menekankan pada pembentukan karakter bangsa.
agama Islam adalah bagaimana cara menyajikan materi kepada siswa secara baik sehingga
diperoleh hasil yang efektif dan efisien. Disamping masalah lainnya yang juga muncul adalah
kurangnya perhatian guru agama terhadap variasi penggunaan strategi pembelajaran dalam
upaya peningkatan mutu pembelajaran secara baik. Begitu juga permasalah yang terjadi di
SDN Bonder, masalah yag terjadi pada siswa kelas IV yaitu rendahnya hasil belajar siswa
pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam hanya mencapai 62,6 dari Kriteria Ketuntasan
Rendahnya hasil belajar yang dicapai siswa tidak semata-mata disebabkan Oleh
kemampuan siswa, tetapi juga disebabkan kurang berhasilnya guru dalam mengajar.
Karena salah satu tugas guru adalah sebagai pengajar, yang lebih menekankan kepada tugas
dalam merencanakan dan melaksanakan pengajaran. Dalam hal ini guru dituntut memiliki
seperangkat pengetahuan dan keterampilan teknis mengajar, disamping menguasai ilmu atau
Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen utama yang saling berpengaruh dalam
proses belajar mengajar. Ketiga komponen tersebut adalah (1) kondisi pembelajaran,
(2) strategi pembelajaran, (3) hasil pembelajaran. Terkait tentang ketiga komponen tersebut
pembelajaran dapat berjalan sesuai yag diharapkan, tujuan pembelajaran tercapai dan menuai
hasil yang maksimal. Oleh karena itu, dengan bekal kemampuan dan keterampilan yang
dimiliki guru diharapkan mampu menjadikan pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan,
sehingga memperoleh hasil belajar yang optimal. Ketrampilan guru dalam proses
meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang pada akhirnya dapat meningkatkan
kualitas hasil belajar para siswa. Oleh karena itu, sebagai seorang guru harus dapat
menentukan strategi yang paling cocok untuk digunakan dalam pembelajaran meskipun tidak
keberanian untuk melakukan berbagai uji coba terhadap suatu metode mengajar, membuat
suatu media murah atau penerapan suatu strategi mengajar tertentu yang secara teoritis dapat
pentingnya perubahan pembelajaran dan peningkatan out put pendidikan, maka penelitian
tentang Peningkatan Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dengan strategi Cossword
tersebut diharapkan dapat memudahkan siswa untuk menerima materi yang diajarkan
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai secara maksimal, pembelajaran yang sebelumnya
membosankan bagi siswa dan terkesan biasa-biasa saja kini dapat beralih peran menjadi
berpikir kritis, dan mengembangkan sikap sosial, serta dapat meningkatkan motivasi, hasil
belajar dan penyimpanan materi pelajaran yang lebih lama terhadap siswa.
B. Fokus penelitian
Puzzle dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa kelas IV SDN Bonder
C. Rumusan Masalah
Berdasarakan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang akan dilakukan dalam
D. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) pada siswa
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan informasi bagi pemerintah (instransi terkait) dalam upaya peningkatan
2. Bagi pihak IAIQH Bagu, sebagai bahan referensi kepustakaan dan pembendaharaan
ilmiah lainnya.
3. Sebagai bahan informasi bagi para guru khususnya guru Pendidikan Agama Islam di SDN
4. Sebagai bahan acuan untuk peneliti selanjutnya yang terkait dengan penelitian ini.
F. Penegasan Istilah
1. Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu itu
yang dikembangkan oleh mata pelajaran, yang lazimnya ditentukan dengan nilai tes atau
3. Strategi Crossword Puzzle adalah merupakan suatu game dengan kotak berbentuk
segi empat yag terdiri dari kumpulan kotak kata berwarna hitam putih serta dilengkapi dua
lajur, yaitu mendatar (kumpulan kotak yang membentuk satu baris dan beberapa kolom)
dan menurun (kumpulan kotak yang membentuk satu kolom dan beberapa baris). Untuk
menyelesaikan permainan ini, keseluruhan kotak yang berwarna putih harus terisi dengan
4. Pendidikan Agama Islam adalah pendidikan dengan melalui ajaran-ajaran Agama Islam,
yaitu berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai dari
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
Kewajiban pokok pelajar adalah belajar. Belajar merupakan usaha sadar yang
dilakukan individu atau manusia untuk memperoleh perubahan tingkah laku yang baru
secara keseluruhan dalam interaksinya dengan lingkungan. Manfaat yang diperoleh dari
belajar adalah kita jadi tahu apa yang belum kita ketahui. Dalam Al-Qur‟an dijelaskan bahwa
seseorang yang mempunyai ilmu maka akan ditinggikan derajatnya dan terhindar dari
Artinya: Hai
orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu:"Berlapang-lapanglah dalam
majlis", Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila
dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-
orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat. Dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Q.S. AlMujadillah:11)
Beberapa ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang
belajar. Seringkali pula perumusan dan tafsiran itu berbeda satu sama lain tergantung dari
Belajar adalah suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu
perubahan tingkah laku baru secara keseluruhan sebagai hasil Pengalaman individu itu
sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Pendapat lain mengatakan bahwa belajar
adalah proses perubahan pada diri manusia. Hal ini memberikan gambaran bahwa hasil
mengemukakan bahwa belajar adalah memperoleh pengetahuan melalui alat indra yang
penting. Lebih bayak latihan dan ulangan, maka akan lebih lama pengalaman dan
pengetahuan itu tinggal dalam kesadaran dan ingatan seseorang, dan sebaliknya kurang
Salah seorang pendiri aliran teori belajar tingkah laku, mengemukakan teorinya
bahwa belajar adalah proses interaksi antara stimulus (yang mungkin berupa pikiran,
perasaan atau gerakan). Jelasnya menurut teori ini, perubahan tingkah laku dapat berwujud
sesuatu yang kongkrit (dapat diamati) atau yang non kongkrit (tidak bisa diamati).
merupakan rangkaian dari hasil suatu proses yang terus berlangsung. Diasumsikan bahwa
hasil belajar dapat dinyatakan dalam bentuk penilaian yang dilakukan oleh guru setelah
melakukan kegiatan proses pembelajaran di kelas. Hasil belajar ini dapat pula dijadikan
sebagai bahan pertimbangan tentang cara mengajar, kegiatan proses pembelajaran, dan
kurikulum. Berbagai upaya yang telah dilakukan agar kualitas penyelenggaraan pendidikan
kita dapat meningkat, karena hanya dengan pendidikan yang berkualitas dapat
meningkatkan sumber daya manusia. Sumber daya manusia yang berkualitas yang
memiliki kepercayaan diri untuk berkompetensi sehingga mampu bersaing dengan bangsa-
belajar merupakan proses yang berlangsung dalam kurun waktu yang relatif lama, melalui
latihan dan pengalaman yang mengakibatkan perubahan tingkah laku yang relatif menetap.
Menurut Muhibbin hasil belajar adalah segala sesuatu yang diperoleh berupa
pengetahuan dan keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, yang lazimnya
ditentukan dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. Menurut Benyamin.
menyatakan bahwa proses belajar mengajar akan dapat diperoleh kemampuan yang terdiri
dari 3 domain yaitu, kognitif (cognitive domain), afektif (afektive domain), dan
sudah dipelajari.
telah dipelajari.
memperhatikan.
konsisten internal.
Apabila perubahan terjadi pada aspek afektifnya, seorang siswa diharapkan akan
lebih peka terhadap nilai dan etika yang berlaku dalam bidang ilmunya. Dengan pengertian
bahwa siswa mampu menyerap system nilai itu sehingga memiliki kepribadian sebagai
fisik yang meliputi kegiatan melempar, berlari, dan sebagainya. Dalam aspek ini akan
memperoleh keterampilan yang bermacam-macam berdasarkan kepentingannya
Dalam aspek ini secara otomatis yaitu apabila tingkah laku itu telah tertanam pada diri
siswa.
atas, namun kenyataan yaitu dalam situasi belajar mengajar yang sebenarnya antara
di bawah ini :
4. Perubahan tingkah laku yang diharapkan dapat dihasilkan dalam proses belajar
mengajar
Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa ada tiga aspek yang terdapat dalam
prestasi hasil belajar yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik.
Untuk mengetahui sejauh mana ketiga ranah itu telah tercapai oleh siswa, maka
diperlukan evaluasi.
Menurut Wina Sanjaya bahwa strategi Crossword Puzzle adalah Suatu game
dengan kotak berbentuk segi empat yang terdiri dari kumpulan kotak kata berwarna hitam
putih serta dilengkapi dua jalur, yaitu mendatar (kumpulan kotak yang membentuk satu
baris serta beberapa kolom) dan menurun (kumpulan kotak yang membentuk satu kolom
dan beberapa baris). Untuk menyelesaikan permaina ini, keseluruhan kotak yang
berwarna putih harus terisi dengan kata-kata yang tersedia dalam kumpulan kata yang
ada.
Selanjutnya strategi Crossword Puzzle menurut Ajeng Wirastuti dan Ronny Adry
adalah : Suatu game yang memungkinkan seseorang memasukan kata yang bersesuaian
dengan panjang kotak yang tersedia secara berkesinambungan sampai seluruh kotak terisi
kotak dengan jumlah karakter pada kata dan pengisian kata-kata ke dalam kotak pada
juga dikemukakan oleh Hisyam, dimana strategi ini merupakan salah satu permainan
yang dapat digunakan sebagai strategi pembelajaran yang baik dan menyenangkan tanpa
kehilanga esensi belajar yang sedang berlangsung, bahkan dapat melibatkan partisipasi
Adapun cara membuat Crossword Puzzle menurut Melvin adalah terlebih dahulu
(1) Menulis kata-kata kunci, terminology atau nama-nama yang berhubungan dengan
(4) Membagi kelas menjadi beberapa kelompok Setiap kelompok diberi selembar teka-
(6) Setelah waktu yang ditentukan habis, setiap kelompok membacakan hasilnya secara
bergantian.
(7) Mengoreksi hasil kerja kelompok dan member hadiah kepada kelompok yang
Selain Crossword Puzzle (teka-teki silang), terdapat permainan puzzle yang lain
menandai jawaban yang benar. Permainan Puzzle sangat menarik bila dikaitkan dengan
dalam pembelaaran Pendidikan Agama Islam bertujuan untuk melatih daya ingat
tentang materi yang telah diajarkan. Permainan ini dapat menimbulkan semangat
kerjasama dan kreativitas siswa serta melatih mereka untuk berfikir sistematis.
menggali potensi yang ada pada dirinya dan dapat lebih menghargai talenta yang
3. Strategi ini efektif karena mampu meningkatkan aktifitas dan kreatifitas siswa
dalam bentuk interaksi baik antara siswa dengan guru maupun antara siswa
mendorong peserta didik berlomba-lomba untuk majuSelain berbagai kelebihan, ada juga
diantaranya:
1. Sedikit waktu pembelajaran yang tersedia sedangkan materi yang harus diajarkan
sangat banyak,
3. Banyak mengandung unsur spekulasi, peserta yang lebih dahulu selesai (berhasil)
dalam permainan Crossword Puzzle belum dapat dijadikan ukuran bahwa dia seorang
Puzzle dan jumlah peserta didik yang relativ besar sulit melibatkan seluruhnya
5. Adanya keengganan dari para guru untuk mengubah paradigm lama dalam
sehingga mereka enggan untuk mencoba hal-hal yang baru karena dianggap
merepotkan.
Islam. Adapun kata Islam dalam istilah pendidikan Islam menunjukan sikap pendidikan
Pendidikan Agama Islam menurut Nur Uhbiyati adalah bimbingan jasmani dan
adalah:
Berupa bimbingan dan asuhan terhadap anak didik agar nantinya setelah selesai
Islam yag telah diyakininya secara menyeluruh, serta menjadikan ajaran agama Islam itu
sebagai suatu pandangan hidupnya demi keselamatan dan kesejahteraan hidup di dunia
Pendidikan yang bertujuan membentuk individu menjadi makhluk yang bercorak diri
berderajat tinggi menurut ukuran Allah SWT dan isi pendidikannya untuk mewujudkan
tujuan itu adalah ajaran Allah SWT. Secara rinci Burlian mengemukakan pendidikan itu
baru dapat disebut Pendidikan Agama Islam apabila memiliki dua ciri khas yaitu :
2. Isi pendidikannya ajaran Allah SWT yang tercantum dengan lengkap dalam Al-
lain seringkali beliau mengatakan kepribadian yang memiliki nilai-nilai Agama Islam,
memilih dan memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam, dan bertanggung
jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam. Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan
bahwa Pendidikan Agama Islam adalah suatu proses bimbingan jasmani dan rohani yang
potensi anak menuju perkembangan yang maksimal, sehingga terbentuk kepribadian yang
Evaluasi pembelajaran Agama Islam yang akan dikaji dalam penelitian ini adalah
evaluasi pembelajaran pada jenjang pendidikan Sekolah Dasar. Secara umum kurikulum
keseimbangan antara hubungan manusia dengan Allah SWT, hubungan manusia dengan
mengenai isi dan bahan pelajaran PAI serta cara yang digunakan dan segenap kegiatan
yang dilakukan oleh guru Agama untuk membantu siswa dalam memahami, menghayati
Agama Islam berisi sekumpulan kemampuan minimal siswa yang harus dikuasai siswa
yakni:
2. Beriman kepad Allah SWT dan lima rukun iman yang lain dengan mengetahui
fungsinya serta refleksi dengan sikap, perilaku dan akhlak peserta didik dalam
3. Mampu beribadah dengan baik dan benar sesuai dengan tuntunan syariat Islam
4. Mampu berakhlak mulia dengan meneladani sifat, sikap dan kepribadian Rasulullah
serta khulafaurasyidin.
Dari uraian tersebut di atas, dapat diketahui bahwa seorang siswa Sekolah Dasar
dikatakan sukses dalam belajar Pendidikan Agama Islam, jika ia memiliki kemampuan
1. proses dan hasil pembelajaran dengan teknik tes dan non tes. Evaluasi terhadap
proses dilakukan dengan teknik observasi yaitu melihat aktivitas siswa secara
individu dan kelompok pada setiap tahap kegiatan dengan memperhatikan aspek-
aspek :
2. Rasional argument/alasan
3. Kejujuran ilmiah
4. Peranan siswa dalam setiap kegiatan seperti pendengar, pemandu, pembicara dan
sebagiannya.
terhadap hasil dilakukan dengan teknik tes dan non tes. Teknik tes digunakan untuk
sedangkan non tes (observasi) digunakan untuk melihat dampak pengiring pelaksanaan
model terpadu. Evaluasi guru terhadap hasil adalah dengan tulisan, kebermaknaan,
pembelajaran Pendidikan Agama Islam dibutuhkan system penilaian yang efektif untuk
menjawab tujuan dan standar kompetensi siswa sebagaimana yang diterapkan dan
kurikulum dan kurun waktu tertentu, baik semester, tahun ajaran maupun dalam
Penelitian yang relevan dengan penelitian ini, diantaranya adalah penelitian yang
dilakukan oleh Harnita dengan judul penerapan pembelajaran Kooperatif tipe Crossword
Puzzle untuk meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran diklat pelayanan
prima (Studi pada siswa kelas X program keahlian pemasaran SMK PGRI 6 Malang).
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan menyimpulkan bahwa penerapan strategi
Crossword Puzzle dapat meningkatkan Motivasi belajar siswa. Penelitian lain adalah
Mutia, dengan judul penerapan pembelajaran Dengan strategi Crossword Puzzle untuk
peningkatan motivasi dan minat belajar siswa melalui strategi pembelajaran Crossword
Puzzle. Dari beberapa penelitian di atas menunjukan bahwa adanya peningkatan motivasi dan
minat belajar siswa dengan diterapkannya strategi pembelajaran. Oleh karena itu penulis ingin
membuktikan hipotesa yang diangkat dalam penelitian ini bahwa dengan diterapkannya
strategi Crossword Puzzle dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada bidang studi
C. Kerangka Pikir
Peserta didik sebagai individu yang unik, memiliki derajat potensi, latar belakang
historis, serta harapan masa depan yang berbeda, karena perbedaan itu manusia dapat saling
sehingga sumber belajar bagi siswa bukan hanya guru dan buku tetapi juga sesama siswa.
mengutamakan adanya kerjasama, yakni kerjasama antar siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Para siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk
mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Kondisi ini mengajarkan kepada setiap
anggota kelompok untuk menguasai tugas yang diberikan dan bertanggung jawab terhadap
penguasaan materi yang diberikan Dalam proses belajar terjadi pengajaran sesama pada level
siswa. Siswa lebih banyak belajar dari sesama teman yang lain sehingga tercipta kecenderungan
siswa untuk berinteraksi dengan sesamanya. Guru berfungsi sebagai fasilitator, dimana kegiatan
belajar terpusat kepada siswa. Keterlibatan yang efektif setiap siswa terhadap tugas dan
tanggung jawab yang diberikan akan memotivasi diri siswa untuk membelajarkan dirinya.
Strategi Crossword Puzzle dapat memberikan keuntungan baik pada siswa kelompok
bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik,
sehingga dengan adanya kerjasama antara siswa akan dapat meningkatkan hasil belajar siswa
METODOLOGI PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
karakteristik yang khas dari Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah adanya tindakan-
dikemukakan oleh Madya bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah penelitian tindakan yang
digunakan untuk meningkatkan kualitas praktek dalam berbagai situasi kehidupan nyata.
Basuki Wibowo dalam bukunya” Penelitian Tindakan Kelas” menjelaskan bahwa Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) adalah: Suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif
terhadap berbagai aksi atau tindakan yang dilakukan oleh guru/pelaku, mulai dari perencanaan
sampai dengan penilaian terhadap tindakan nyata di dalam kelas yang berupa kegiatan belajar
mengajar untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan. Dari beberapa pernyataan
di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK) terdiri
dari empat tahapan dasar yang saling terkait dan berkesinambungan, yaitu : (1) Perencanaan
tindakan (Planning), (2) Pelaksanaan Tindakan (Acting), (3) Pengamatan (Observing), dan (4)
Refleksi (Reflecting).
1. Perencanaan
(siswa) untuk melihat bagaiman kondidi dan proses pembelajaran di kelas ketika strategi
c. Menyiapkan alat bantu menjajar yang dalam rangka membantu siswa memahami
d. Mendesain alat evaluasi untuk melihat apakah materi pelajaran telah dikuasai oleh siswa
2. Pelaksanaan.
Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan rencana pembelajaran yang
telah dibuat sesuai dengan kurikulum dengan menggunakan strategi Crossword Puzzle
3. Pengamatan.
Pada tahap ini dilaksanakan observasi terhadap pelaksanaan tindakan yakni berkolaborasi
4. Refleksi.
Refleksi dalam penelitian ini adalah jika penerapan strategi Crossword Puzzle belum
memperlihatkan hasil prestasi yang baik maka bersama kolaborator mengumpulkan serta
pertemuan dalam satu siklus akan diperbaiki pada pertemuan berikutnya atau pada siklus
berikutnya.
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas IV SDN Bonder pada semester genap tahun
pelajaran 2021. Pelaksanaan penelitian akan dilaksanakan selama 3 bulan. Penentuan waktu
penelitian akan mengacu pada kalender pendidikan sekolah. Dengan kondisi sebelumnya
bahwa berdasarkan pengamatan awal sekolah ini masih ada kelemahan dalam proses
C. Kehadiran Peneliti
Dalam penelitian ini peneliti bertindak sebagai instrumen kay atau kunci sekaligus
pengumpulan data. oleh karena itu kehadiran peneliti dilapangan mutlak dilakukan sampai
titik kejenuhan .
D. Sumber Data
Yang dimaksud sumber data adalah subjek darimana data dapat diperoleh . Apabila
Apabila peneliti menggunakan teknik observasi, maka sumber datanya bisa berupa
benda ,gerak atau proses sesuatu. Sebagai sumber data dalam penelitian ini adalah penulis
dapatkan dari beberapa unsur (subyek) yang berkaitan erat dengan objek penelitian.adapun
sumber penelitian yang dimaksud adalah guru pendidikan agama islam dan siswa.
a. Sumber primer adalah sumber yang memberikan data langsung dari yang pertama yaitu
b. Sumber sekunder adalah sumber yang mengutip dari beberapa sumber lain.
1. Siswa, yang diamati adalah kemampuan penguasaan materi dan respon dalam bentuk
3. Hasil belajar siswa, yang diamati adalah peningkatan nilai pelajaran sebagai dampak dari
2. Jenis data : data kuantitatif dan kualitatif yang diperoleh pada hasil belajar pada setiap
a. Data mengenai aktivitas guru dan siswa selama kegiatan belajar mengajar dengan
b. Data mengenai hasil belajar Pendidikan Agama Islam diambil melalui tes tindakan pada
setiap siklus
F. Analisis Data.
Pada dasarnya dalam Penelitian Tindakan Kelas proses analisis data dilakukan sebelum
program tindakan tersebut dilaksanakan, sehingga analisis data akan berlangsung dari awal
sampai akhir dari pelaksanaan program tindakan. Berkaitan dengan konsepsi tersebut, maka
data dalam penelitian ini, dianalisis dengan menggunakan persentase dan rata-rata dengan
rumus :
𝑋
% 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑣𝑖𝑡𝑎𝑠 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 = × 100%
𝑁
Keterangan :
∑ 𝑋𝑖
𝑋=
𝑁
Keterangan :
∑𝑋
%𝐾𝑒𝑡𝑢𝑛𝑡𝑎𝑠𝑎𝑛 = × 100%
𝑁
Keterangan :
Untuk membuktikan adanya kesesuaian antara data yang diteliti dengan kenyataan ,maka
3. Kecukupan refrensi
4. Pengecekan kembali