Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BIOSTATISTIK

UJI BEDA ATAU UJI T DEPENDENT

DOSEN PENGAMPU :

Dwi Yulia Maritasari, SKM., MKM,

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 6

1. AINNUN NISA BALQIS 185130007


2. ASY SYIFA ZALSABILA 185130026
3. INDAH FEBRIANA 185130013
4. SEPTIANA WULANDARI 185130022

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

FAKULTAS KESEHATAN

UNIVERSITAS MITRA INDONESIA

2020/2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai
pada waktunya.

Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah berkontribusi dengan
memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun dengan baik dan rapi.

Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para pembaca. Namun terlepas
dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, sehingga kami
sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat membangun demi terciptanya makalah
selanjutnya yang lebih baik lagi.

Bandar Lampung,   Juni 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................ i

Kata Pengantar................................................................................................ ii

Daftar Isi.......................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang......................................................................................
1.2Rumusan Masalah.................................................................................
1.3Tujuan Penulisan..................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 ................................................................................................................
2.2 ................................................................................................................
2.3 ................................................................................................................

BAB III PENUTUP

3.1Kesimpulan............................................................................................ 12

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 13
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam uji statistik parametrik terdapat beberapa uji yang dapat digunakan untuk
mengambil kesimpulan tentang populasi dari sampel tersebut yang diambil. Seandainya
sampel yang diambil merupakan sampel yang saling berhubungan, maka akan timbul
suatu permasalahan bagaimana cara (metode) menganalisisnya dan uji statistik apa yang
digunakan. Salah satu uji statistik parametrik digunakan adalah uji T-test dependent.

Uji Beda atau uji t adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji kebenaran
atau kepalsuan hipotesis nol. Uji t pertama kali dikembangkan oleh William Seely
Gosset pada tahun 1915. Uji t dapat dibagi menjadi 2 , yaitu uji yang digunakan untuk
pengujian hipotesis 1 sampel dan uji t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2
sempel. Bila duhubungkan dengan kebebasan (independency) sampel yang digunakan
(khusus bagi uji t dengan 2 sampel), maka uji t dibagi lagi menjadi 2, yaitu uji t untuk
sampel bebas (independent) dan uji t untuk sampel berpasangan (paired).

Uji Beda dependent adalah pengujian yang mana tidak adanya perbedaan yang
signifikan antara nilai variabel dari dua sampel yang berpasangan atau berkolerasi.
Fungsi dari t-test dependent adalah untuk membandingkan rata-rata dua grup yang
saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan
subjek yang sama namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu
pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah perlakuan. Syarat jenis uji t – test
dependent adalah: (a) data berdistribusi normal; (b) kedua kelompok data adalah
dependen (saling berhubungan/berpasangan); dan (c) jenis data yang digunakan adalah
numeric dan kategorik (dua kelompok).
1.2 RUMUSAN MASALAH
1.2.1 Apakah uji beda atau uji T dependent ?
1.2.2 Apakah fungsi dari penggunaan uji T dependent ?
1.2.3 Bagaimana syarat – syarat penggunaan uji t dependent?
1.2.4 Bagaimana konsep hipotesis dalam statistika?
1.2.5 Bagaimana langkah – langkah penggunaan uji t dependent?

1.3 TUJUAN PENULISAN


Tujuan dari penulisaan makalah ini
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian uji t dependent.
1.3.2 Untuk mengetahui fungsi dari penggunaan uji t dependent.
1.3.3 Untuk mengetahui syarat – syarat penggunaan uji t dependent.
1.3.4 Untuk mengetahui konsep hipotesis dalam statistika.
1.3.5 Untuk mengetahui langkah – langkah penggunaan uji t dependent.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah dan Pengertian dari Uji Beda atau uji T Dependent

Uji beda juga sering disebut uji t. Disebut uji t karena merupakan huruf terakhir
dari nama pencetus uji ini yaitu, Grosett. Tes t atau uji t adalah uji statistik yang
digunakan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan hipotesis nol. Uji t pertama kali
dikembangkan oleh William Seely Gosset pada tahun 1915. Awalnya William Seely
Gosset menggunakan nama samaran Student, dan huruf t yang terdapat dalam istilah uji
“t” dari huruf terakhir nama beliau. Uji t disebut juga dengan nama student t.( Ridwan,
2006).

Uji t (t – test) merupakan statistik uji yang sering kali ditemui dalam masalah –
masalah praktis statistika. Uji t merupakan dalam golongan statistika parametrik.
Statistik uji ini digunakan dalam pengujian hipotesis, uji t digunakan ketika informasi
mengenai nilai variance (ragam) populasi tidak diketahui. Uji t adalah salah satu uji
yang digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan
(menyakinkan) dari dua mean sampel (dua buah variabel yang dikomparasikan). Uji t
dapat dibagi menjadi 2 , yaitu uji t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 1 sampel
dan uji t yang digunakan untuk pengujian hipotesis 2 sampel. Bila duhubungkan dengan
kebebasan (independency) sampel yang digunakan (khusus bagi uji t dengan 2 sampel),
maka uji t dibagi lagi menjadi 2, yaitu uji t untuk sampel bebas (independent) dan uji t
untuk sampel berpasangan (paired).( Ridwan, 2006).

T-test dependent atau sering diistilakan dengan Paired Sampel t-Test, adalah
jenis uji statistika yang bertujuan untuk membandingkan rata-rata dua grup yang saling
berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel dengan subjek
yang sama namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda, yaitu
pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah treatment.(Sugiyono, 2010).

Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), definisi dari t test dependent adalah pengujian
yang mana tidak adanya perbedaan yang signifikan antara nilai variabel dari dua sampel
yang berpasangan atau berkolerasi. Sampel berpasangan dapat berupa :

a. Satu sampel yang diukur dua kali misalnya sebelum sampel diberi iklan dan
sesudah diberi iklan. Yang diukur selanjutnya adalah apakah setelah diberi iklan
anggota sampel yang membeli barang lebih banyak daripada anggota sampel
sebelum diberi iklan atau tidak.

b. Dua sampel berpasangan diukur bersama, misalnya sampel yang satu diberi
iklan, sampel yang lain tidak. Yang diukur selanjutnya adalah apakah anggota
sampel yang diberi iklan memberi barang lebih banyak atau tidak dari pada yang
tidak diberi iklan.

2.2 Fungsi dari Uji Beda atau Uji T


Fungsi dari t-test dependent adalah untuk membandingkan rata-rata dua grup
yang saling berpasangan. Sampel berpasangan dapat diartikan sebagai sebuah sampel
dengan subjek yang sama namun mengalami 2 perlakuan atau pengukuran yang berbeda,
yaitu pengukuran sebelum dan sesudah dilakukan sebuah perlakuan. Selain itu untuk
menguji efektifitas suatu perlakuan terhadap suatu besaran variabel yang ingin
ditentukan, misalnya untuk mengetahui efektifitas metode penyuluhan terhadap
peningkatan pengetahuan dari responden ( Ridwan, 2009).

2.3 Syarat – Syarat Penggunaan Uji Beda atau Uji T Dependent

Syarat – syarat penggunaan uji t – test dependent, terdiri dari :

1. Uji komparasi antar dua nilai pengamatan berpasangan, misalnya: sebelum dan
sesudah

2. Digunakan pada uji parametrik dimana syaratnya sebagai berikut :

a. satu sampel (setiap elemen mempunyai 2 nilai pengamatan)


b. merupakan data kuantitatif (rasio-interval)

c. Data berdistribusi normal (di populasi terdapat distribusi difference = d


yang berdistribusi normal dengan mean μd=0 dan variance =1) (Sugiyono,
2010).
2.4 Penggolongan uji T

Salah satu cabang ilmu statistik yang digunakan untuk membuat keputusan adalah uji
hipotesis. Hipotesis adalah suatu anggapan atau pernyataan yang mungkin benar dan
mungkin juga tidak benar tentang suatu populasi. Dengan menggunakan uji hipotesis,
peneliti dapat menguji berbagai teori yang berhubungan dengan masalah-masalah yang
sedang diteliti.

Maka dari penggolongan uji T adalah sebagai berikut :

A. Uji T satu populasi :


Hipotesis Deskriptif adalah dugaan terhadap nilai satu variabel dalam satu sampel
walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa kategori.
1. Data Nominal
 Kelompok Klas UJI BINOMIAL
 ≥2 Kelompok Klas  UJI X² 1 SAMPLE
2. Data Ordinal  UJI RUN (RANDOMNESS)

t=Koefisien t
¿
¿ x = Mean sampel
x −μ μ = Mean populasi
t=
S S = Standard deviasi sampel
√n n =banyak sampel
Ingin menguji kebenaran parameter suatu populasi berdasarkan sampling yang telah
dilakukan

B. Uji Hipotesis Komparatif 2 Sampel :


Hipotesis Komparatif adalah dugaan terhadap perbandingan nilai duasampel atau
lebih.
1. Sample independent
a. Data nominal
Sampel Besar  UJI X² 2 sampel
Sampel Kecil  UJI FISHER EXACT PROBABILITY
b. Data Nominal atau Ordinal :  UJI MEDIAN
c. Data Ordinal : UJI MANN-WHITNEY
d. Data Ordinal tersusun dlm distribusi frekuensi :

UJI KOLMOGOROF-SMIRNOV

e. Data Ordinal tersusu dlm bentuk run :


UJI RUN WALD-WOLFOWITZ

2. Sampel Berpasangan
f. Data Nominal/Deskrit:  UJI MC. NEMA
g. Data Ordinal :
 Tanda tidak diperhitungkan  UJI TANDA
 Tanda diperhatikan  UJI WILCOXON MATCH

2.5 Langkah-langkah, Jenis dan konsep hipotesis pada uji beda atau uji T dependent

2.5.1 jenis dan konsep hipoteses pada uji T dependent

a. Uji dua arah. Pada hipotesis awal tidak terdapat perbedaan yang signifikan
antara rata-rata 1 dan rata-rata 2, sedangkan pada hipotesis alternatif sebaliknya
yaitu terdapat perbedaan rata-rata 1 dan rata-rata 2.

b. Uji satu arah dimana pada hipotesis awal kelompok atau sampel 1 memiliki rata-
rata sama dengan atau lebih besar dengan rata-rata kelompok 2. sedangakan
hipotesis alternatif rata-rata kelompok 1 lebih kecil dibandingkan dengan rata-
rata kelompok 2.

c. Uji satu arah ini kebalikan pada hipotesis kedua, dimana pada hipotesis awal
kelompok atau sampel 1 memiliki rata-rata sama dengan atau lebih kecil dengan
rata-rata kelompok 2. sedangakan hipotesis alternatif rata-rata kelompok 1 lebih
besar dibandingkan dengan rata-rata kelompok 2

Hipotesis awal ditolak, bila:

|t hitung| > t tabel ( terdapat perbedaan / Ha) atau:

Hipotesis awal diterima, bila:

|t hitung| <= t tabel (tidak terdapat perbedaan / Ho)

Rumus Hipotesis

Menurut Sugiyono (2010), rumus uji t-test dependent, yaitu : Statistik


hitung (t hitung):

Dimana:
Keterangan

D= Selisih x1 dan x2 (x1-x2)

n= Jumlah Sampel

X bar = Rata-rata
Sd = Standar Deviasi dari d.

2.5.2 langkah-langkah yang harus di lakukan


Menurut Ratih (2014), Langkah-langkah pengujian signifikansi (hipotesis) dalam
Pengujian Perbedaan Rata‐rata Dua kelompok berpasangan:
1. Tetapkan H0 dan H1
2. Tetapkan titik kritis (tingkat kepercayaan 95 %) atau (tingkat kepercayaan 99
%) yang terdapat pada tabel “t”.
3. Tentukan daerah kritis, dengan db = n -1.
4. Tentukan t hitung dengan menggunakan rumus.
5. Lakukan uji signifikansi dengan membandingkan besarnya “ t” hitung dengan
“t” table.

2.6 Contoh Kasus dalam Pengerjaan uji T dependent


Suatu kegiatan penelitian eksperimental, telah berhasil menemukan metode
“ABG” sebagai metode baru untuk mengajarkan mata kuliah Statistika Dasar. Dalam
rangka uji coba terhadap efektifitas atau keampuhan metode baru itu, dilaksanakan
penelitian lanjutan dengan mengajukan Hipotesis Nol (Nihil) yang mengatakan : Tidak
terdapat perbedaan yang signifikan nilai Statistika Dasar antara sebelum dan sesudah di
terapkannya metode “ABG” sebagai metode mengajar mahasiswa UIB semester 6.
Dalam rangka pengujian ini diambil sampel sebanyak 20 mahasiswa. Gunakan taraf
kepercayaan 95 % (alfa=5% ) untuk menguji pernyataan (Hipotesis) tersebut.

Datanya Sebagai berikut:


Nilai Statistika II
Nama
Sebelum Sesudah
A 78 75
B 60 68
C 55 59
D 70 71
E 57 63
F 49 54
G 68 66
H 70 74
I 81 89
J 30 33
K 55 51
L 40 50
M 63 68
N 85 83
O 70 77
P 62 69
Q 58 73
R 65 65
S 75 76
T 69 86

Langkah -langkah yang dilakukan:


1. Menentukan Hipotesis yang digunakan, yaitu :

Ho:Tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara hasil belajar sebelum


dan sesudah
Ha:Terdapat perbedaan yang signifikan hasil belajar sebelum dan sesudah

2. Menetapkan titik kritis yaitu alfa 5%


3. Menentukan daerah kritis, dengan db = n -1=20-1=19
4. Menentukan t hitung

a. Memulai dengan menghitung selisih D.


Sebelum Sesudah D= D²
(X₁) (X₂) X₁ -
X₂
78 75 3 9
60 68 -8 64
55 59 -4 16
70 71 -1 1
57 63 -6 36
49 54 -5 25
68 66 2 4
70 74 -4 16
81 89 -8 64
30 33 -3 9
55 51 4 16
40 50 -10 100
63 68 -5 25
85 83 2 4
70 77 -7 49
62 69 -7 49
58 73 -15 225
65 65 0 0
75 76 -1 1
69 86 -17 289
Jumlah -90 1002
b. Menghitung Standar Deviasi

c. Menghitung t hitung

d. Melakukan Uji Signifikasi


Diketahui t tabel = 2,093. Sehingga |t hitung| > t tabel.
Sehingga dapat disimpulkan:

Ho ditolak , sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang


signifikan antara hasil belajar statistika II sebelum dan sesudah
diterapkannya Metode “ABG” (Setiawan, 2013).
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Uji T atau T test adalah salah satu tes statistic yang dipergunakan untuk menguji
kebenaran atau kepalsuan hipotesis nihil yang menyatakan bahwa diantara dua buah
mean sampel yang diambil secara random dari populasi yang sama, tidak terdapat
perbedaan signifikan (dalam Sudijono, 2009: 278).
Dengan uji T ini, kita dapat menguji rerata dua sampel bebas dan variasi
populasinya kedua-duanya diketahui, pengujian rerata dua sampel bebas dan kedua
variasi populasinya tidak diketahui, tetapi diasumsikan sama, dan pengujian dua sampel
bebas dan kedua variasi populasinya tidak diketahui.
DAFTAR PUSTAKA
Nasrul, Setiawan.2013. “Uji t Perbedaan Rata‐rata Dua kelompok berpasangan
(dependent)parametrik”(online),
(http://statistikceria.blogspot.com/2013/12/Pengujian-Perbedaan- Rata-
rata-Dua-kelompok-berpasangan-dependent-parametrik.html, diakses
tanggal 7 Juni 2021)

Ridwan. 2006. Dasar – Dasar Statistika. Bandung : Alfabeta Ridwan.


2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Ridwan. 2009.
Pengantar Statistika Sosial. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2010.
Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Sugiyono. 2009.
Statistika untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta

Anda mungkin juga menyukai