20160218112348-Release Infografis TIK 2015 Puslitbang PPI
20160218112348-Release Infografis TIK 2015 Puslitbang PPI
SURVEI
INDIKATOR
BUKU SAKU TIK 2015
RUMAH
TANGGA
DAN
INDIVIDU
HASIL
SURVEI
INDIKATOR
TIK 2015
RUMAH
TANGGA
DAN
INDIVIDU
Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyelenggaraan Pos dan Informatika
Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Komunikasi dan Informatika © 2015
Buku Saku Hasil Survei Indikator TIK 2015 Rumah Tangga dan Individu
Tim Indikator TIK Puslitbang PPI
Penerbit :
Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyelenggaraan Pos dan Informatika
Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Jalan Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta 10110
Tel/Fax: 021-3846189
Website : http://www.kominfo.go.id
KOMINFO email : puslitbang.ppi@mail.kominfo.go.id
KATA PENGANTAR
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diharapkan menjadi driven dalam pertumbuhan ekonomi sehingga agenda pembangunan dan
integrasi TIK telah menjadi fokus setiap negara. Karenanya, mengetahui kondisi perkembangan akses dan infrastruktur serta penggunaan TIK
menjadi penting sebagai positioning pembangunan TIK suatu negara. Dalam pertemuan “World Summit on the Information Society (WSIS)”,
pada tahun 2003, negara-negara dunia telah menyepakati pentingnya standar pengukuran TIK yang meliputi infrastruktur dan akses
penggunaan. Standar pengukuran TIK tersebut selain bertujuan untuk memperoleh gambaran kemajuan akses penggunaan TIK dan
infrastruktur, juga sebagai benchmark perkembangan TIK dengan negara lain.
Mengingat pentingnya data akses dan penggunaan TIK oleh masyarakat Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah
meyelenggarakan survei akses dan penggunaan TIK sektor rumah tangga yang dilaksanakan secara nasional oleh Puslitbang
Penyelenggaraan Pos dan Informatika – Badan Litbang SDM dibantu 8 Balai Penelitian Kominfo di daerah, yang wilayah kerjanya mencakup
seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilaksanakan dengan jumlah sampel 9.636 Rumah Tangga di 139 Kabupaten/ Kota pada 34 Provinsi.
Indikator dalam survei ini disusun berdasarkan indikator TIK rumah tangga yang di tetapkan oleh ITU (International Telecomunication Union)
dan disesuaikan dengan kondisi perkembangan TIK nasional.
Buku saku ini merupakan ringkasan hasil survei tersebut, sedangkan hasil yang lebih rinci termuat dalam Buku Laporan Survei Indikator Akses
dan Penggunaan TIK pada Rumah Tangga Tahun 2015. Data Indikator akses TIK pada Rumah Tangga ini diharapkan dapat menjadi baseline data
bagi para stakeholder. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan indikator ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan sehingga kami
terbuka untuk kritik yang membangun dan masukan pengembangan indikator TIK ke depan.
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Glosssary 1
Sebaran dan Jumlah Responden 2
Akses Rumah Tangga terhadap Perangkat TIK 3
Akses Rumah Tangga terhadap Internet 6
Akses Rumah Tangga terhadap Handphone 8
Akses Rumah Tangga terhadap Komputer 9
Akses Rumah Tangga terhadap Telepon Kabel 10
Akses Rumah Tangga terhadap Televisi 11
Akses Rumah Tangga terhadap Radio 13
Pola Penggunaan (Pemanfaatan) Perangkat TIK oleh Individu 14
Penggunaan Internet oleh Individu 15
Penggunaan Handphone oleh Individu 19
Penggunaan Komputer oleh Individu 22
Penggunaan Televisi oleh Individu 24
Penggunaan Radio oleh Individu 29
Perilaku Individu terhadap Media Cetak 32
ii
GLOSSARY
Akses terhadap Internet
- Rumah tangga dikatakan memiliki akses terhadap Internet, jika rumah tangga atau anggota rumah tangga memiliki koneksi internet.
- Penggunaan internet merupakan penggunaan melalui jaringan tetap maupun jaringan bergerak. Dalam hal ini termasuk penggunaan internet dengan menggunakan
peralatan yang memungkinkan akses internet selain komputer seperti telepon selular, PDA/smart phone.
Akses terhadap Handphone
- Rumah tangga dikatakan memiliki akses terhadap handphone, jika rumah tangga atau anggota rumah tangga memiliki handphone.
- Handphone (HP) didefinisikan sebagai telepon portabel berlangganan ke layanan telepon umum seluler menggunakan teknologi seluler, yang menyediakan akses ke
PSTN. Ini termasuk sistem seluler analog dan digital, serta IMT-2000 (3G).
Akses terhadap Komputer
- Rumah tangga dikatakan memiliki akses terhadap komputer, jika rumah tangga atau anggota rumah tangga memiliki komputer.
- Yang dimaksud dengan komputer adalah personal computer (PC), laptop, dan tablet.
Akses terhadap Telepon Kabel
- Rumah tangga dikatakan memiliki akses terhadap telepon kabel, jika rumah tangga atau anggota rumah tangga memiliki telepon kabel.
- Jaringan telepon kabel didefinisikan sebagai saluran telepon yang menghubungkan peralatan terminal pelanggan (pesawat telepon) ke jaringan telepon umum (PSTN) dan
memiliki port khusus pada telepon.
Akses terhadap Televisi
- Rumah tangga dikatakan memiliki akses terhadap televisi, jika rumah tangga atau anggota rumah tangga memiliki televisi.
- Yang termasuk Televisi adalah televisi konvensional, televisi yang terintegrasi pada perangkat lain ( HP / komputer ) ataupun di kendaraan.
- CATV adalah multichannel program siaran yang dikirimkan melalui kabel koaksial untuk menonton televisi.
- IPTV adalah layanan multimedia seperti televisi/video/audio/text/grafik/data yang disampaikan melalui jaringan berbasis IP, didukung kualitas layanan, kualitas
pengalaman, keamanan, interaktivitas dan keandalan; tidak termasuk video yang diakses melalui Internet publik, misalnya dengan streaming. Layanan IPTV
umumnya ditujukan pada program siaran melalui perangkat televisi, bukan melalui personal computer (PC).
- DTH adalah layanan televisi yang diterima melalui parabola yang mampu menerima siaran televisi satelit.
Akses terhadap Radio
- Rumah tangga dikatakan memiliki akses terhadap radio, jika rumah tangga atau anggota rumah tangga memiliki radio.
- Yang termasuk radio adalah radio konvensional atau radio yang terintergrasi pada kendaraan, alarm clock, mp3 player, serta radio yang terdapat pada handphone dan
komputer.
Angka Mutlak Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga
- Angka mutlak jumlah rumah tangga dihitung berdasarkan angka proyeksi jumlah rumah tangga. Proyeksi jumlah rumah tangga tahun 2015 sebanyak 65.000.000 rumah
tangga (Data BPS 2014 : 64. 771.600 rumah tangga).
- Angka mutlak jumlah penduduk dihitung berdasarkan angka proyeksi jumlah penduduk. Proyeksi jumlah penduduk tahun 2015 sebanyak 255.461.686 jiwa (BPS, 2015).
1
29,8
persen
10,6 8,6
SEBARAN
SUMATERA
persen
persen
DAN
KALIMANTAN
16,4
persen
BALI &
NUSA TENGGARA JUMLAH
25,2
persen
SULAWESI
9,4
persen
RESPONDEN
JAWA
MALUKU & PAPUA
54,9% margin
45,1%
tinggal di perkotaan
(URBAN)
tinggal di perdesaan
(RURAL) of error
estimation
1%
2
AKSES RUMAH TANGGA
TERHADAP PERANGKAT TIK
3
64,9% 15,7% 70,2%
TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI
INTERNET HP KOMPUTER
AKSES
RUMAH 35,1% 84,3% 29,8%
TANGGA memiliki
INTERNET
memiliki
HP
memiliki
KOMPUTER
TERHADAP
PERANGKAT
TIK
Akses Rumah Tangga
95,5% 13,3% 62,5%
Indonesia tertinggi adalah
TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI
akses terhadap TELEPON KABEL TELEVISI RADIO
TV (86,7%),
disusul HP (84,3%),
Radio (37,5%%),
Internet (35,1%),
Komputer (29,8%) dan
Telepon Kabel (4,5%).
4,5% 86,7% 37,5%
memiliki memiliki memiliki
TELEPON TELEVISI RADIO
KABEL
4
79,3% 97,3% 66,7%
TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI
CATV IPTV DTH
TIK
92,0% 77,2% 87,0%
TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI
PC LAPTOP TABLET
5
AKSES
RUMAH 64,9% 19,6 22,2 35,1
TANGGA TIDAK MEMILIKI
INTERNET
persen persen persen
35,1% 47,9%
MEMILIKI
INTERNET (URBAN)
6
JENIS AKSES INTERNET AKSES
Tidak ada perbedaan
jenis akses internet antara
RUMAH
rumah tangga di perdesaan
dan perkotaan
NASIONAL
TANGGA
(URBAN) (RURAL)
TERHADAP
M O B I L E
92,9% 93,9%
93,3% 7,8% 5,7% INTERNET
BROADBAND BR O A D B B RO A D B A W BROADB
ILE ED RO Sebagian besar (93,3%)
AN
ND
FIX
NAR
AN
MO
F I X E D
D
rumah tangga di Indonesia
10,0% 4,3%
D
BROADBAND mengakses internet
menggunakan Mobile
NARROW
BROADBAND 5,6% 5,9% Broadband.
9,1%
ALASAN BUDAYA
10,9%
AKSES DI TEMPAT LAIN
46,4%
Alasan (kendala) rumah tangga 12,8% TIDAK BUTUH
di Indonesia tidak memiliki TIDAK SESUAI
akses internet : KEBUTUHAN
7
AKSES
RUMAH 15,7% 83,7 83,2 84,3
TANGGA TIDAK MEMILIKI
HANDPHONE
persen persen persen
84,3%
MEMILIKI
HANDPHONE 90,9%
(URBAN)
8
AKSES
24,7 25,2 29,8 RUMAH
persen persen persen
19,9%
(RURAL)
29,8% Rumah tangga
Ada perbedaan besar antara rumah tangga perkotaan di Indonesia telah memiliki
dan perdesaan dalam mengakses Komputer, dimana akses terhadap Komputer.
41,9% rumah tangga di daerah perkotaan Angka ini kira-kira setara dengan
telah memiliki akses terhadap komputer,
sedangkan di perdesaan hanya 19,9%.
19,4 juta rumah tangga.
9
AKSES
7,8% 8,3 5,8 4,5
4,5%
MEMILIKI
RUMAH
(URBAN) persen persen persen TELEPON KABEL TANGGA
TERHADAP
(RURAL)
1,7% 2013 2014 2015 TELEPON
Ada perbedaan signifikan antara
Dalam 3 tahun terakhir, akses rumah tangga
terhadap telepon kabel mengalami
KABEL
rumah tangga perkotaan dan penurunan cukup signifikan dimana
perdesaan dalam mengakses tahun 2013 sebesar 8,3% rumah tangga
telepon kabel, dimana 7,8% mengakses telepon kabel, menurun hanya 4,5% rumah tangga
rumah tangga di daerah perkotaan menjadi 4,5% pada tahun 2015. di Indonesia telah memiliki akses
telah memiliki akses terhadap Penurunan ini berkaitan erat terhadap telepon kabel
telepon kabel, sedangkan dengan tingginya kepemilikan HP yang
di perdesaan hanya 1,7%. menggantikan peran telepon kabel. 95,5% Angka ini kira-kira
setara dengan
2,9 juta
TIDAK MEMILIKI
TELEPON KABEL
rumah tangga
PENGELUARAN
RUMAH TANGGA PER BULAN
UNTUK TELEPON KABEL
129.086 78.392
(URBAN) RUPIAH (RURAL) RUPIAH
120.904 Rata-rata pengeluaran rumah tangga Indonesia
10
AKSES
RUMAH 13,3% 86,8 87,2 86,7
TANGGA TIDAK MEMILIKI
TELEVISI
persen persen persen
TERHADAP
TELEVISI 2013 2014 2015
Dalam 3 tahun terakhir, akses rumah tangga
terhadap televisi relatif stabil pada kisaran
antara 86 - 87%.
86,7%
MEMILIKI 93,5%
TELEVISI (URBAN)
11
AKSES AKSES AKSES
RUMAH RUMAH RUMAH
TANGGA TANGGA TANGGA
TERHADAP TERHADAP TERHADAP
Saat ini hanya 2,7% 33,3% rumah tangga
CATV 20,7% rumah tangga IPTV rumah tangga di Indonesia DTH di Indonesia yang memiliki
di Indonesia yang memiliki yang memiliki akses terhadap
akses terhadap CATV akses terhadap IPTV DTH
Ada perbedaan signifikan antara rumah tangga Akses rumah tangga perkotaan Akses rumah tangga di perdesaan terhadap DTH
perkotaan dan perdesaan dalam mengakses CATV, terhadap IPTV sebanyak 3,8% rumah tangga, jauh lebih tinggi dibanding di perkotaan, dimana
dimana 26,3% rumah tangga di perkotaan telah sedangkan di perdesaan 1,8% 38,2% rumah tangga di perdesaan memiliki akses
memiliki akses terhadap CATV, sedangkan di rumah tangga DTH, sedangkan di perkotaan hanya 27,5%.
perdesaan hanya 16,2% Penggunaan DTH yang tinggi di perdesaan karena
sinyal TV relatif lebih jelek. Disisi lain tingginya
penggunaan DTH karena adanya kemungkinan
sharing antar rumah tangga dalam mengakses DTH
12
AKSES
RUMAH 62,5%
33,2
persen
27,2
persen
37,5
persen
TANGGA TIDAK MEMILIKI
RADIO
TERHADAP 2013 2014 2015
RADIO Dalam 2 tahun antara 2013 - 2014 akses rumah tangga
terhadap radio cenderung turun, namun pada tahun 2015
mengalami peningkatan cukup signifikan.
Peningkatan ini diantaranya disebabkan perubahan
definisi radio yang bukan hanya radio konvensional
37,5% tetapi juga radio yang terintegrasi pada perangkat lain.
MEMILIKI
RADIO 45,7%
(URBAN)
13
POLA PENGGUNAAN (PEMANFAATAN)
PERANGKAT TIK OLEH INDIVIDU
INTERNET KOMPUTER RADIO
14
PENGGUNAAN Secara umum tidak ada
perbedaan proporsi pengguna
INTERNET OLEH 29,7% 29,5% internet untuk laki-laki
dan perempuan.
29,6% responden
telah mengakses 42,4% 39,5%
internet atau MENGGUNAKAN
(URBAN)
MENGGUNAKAN
INTERNET INTERNET
sekitar 75,6 juta jiwa
penduduk Indonesia
telah memiliki 20,3% 20,4%
MENGGUNAKAN (RURAL) MENGGUNAKAN
akses terhadap internet INTERNET INTERNET
15
PETANI 6,6%
NELAYAN 7,6%
PENSIUNAN 14,0% PENGGUNAAN
TIDAK BEKERJA 19,0%
IBU RUMAH TANGGA 19,4% INTERNET OLEH
PEDAGANG/BURUH/TUKANG 19,7%
WIRASWASTA 34,0%
KARYAWAN SWASTA 53,6%
INDIVIDU
PELAJAR/MAHASISWA 54,0%
PNS/TNI/POLRI 67,1%
46 - 55 TAHUN 20,7%
Sebagian besar 66,3%
56 - 65 TAHUN 12,6% responden mengakses internet dimana saja melalui HP.
Di samping itu, akses internet juga banyak
Pada usia muda (9 – 25 tahun), proporsi pengguna internet dilakukan di rumah
jauh lebih tinggi dibanding usia 35 tahun ke atas
16
AKTIVITAS
PENGGUNA
INTERNET Menggunakan Jasa akomodasi dan
travel (pesawat, hotel, dan lainnya) 9,60%
17
PENGGUNAAN
27,9% INTERNET
(URBAN)
24,2% 23,6% e-commerce
17,3% Aktivitas e-commerce adalah
(RURAL)
menjual atau membeli barang atau
jasa melalui internet
HANDPHONE
70,3%
(RURAL)
23,0%
TIDAK MEMILIKI
HANDPHONE
77,0% responden
memiliki HP atau sekitar 87,7% 83,0%
MEMILIKI MEMILIKI
196,7 juta jiwa HANDPHONE (URBAN) HANDPHONE
penduduk Indonesia
telah memiliki HP 72,3% 68,0%
MEMILIKI (RURAL) MEMILIKI
HANDPHONE HANDPHONE
19
PETANI 59,5%
TIDAK BEKERJA 62,0%
IBU RUMAH TANGGA 73,0% KEPEMILIKAN
NELAYAN 74,4%
PENSIUNAN 76,6%
HANDPHONE OLEH
PELAJAR/MAHASISWA
PEDAGANG/BURUH/TUKANG
WIRASWASTA
77,2%
78,3%
89,0%
INDIVIDU
KARYAWAN SWASTA 94,3%
PNS/TNI/POLRI 96,5%
9 - 15 TAHUN 62,8%
16 - 25 TAHUN 82,9%
26 - 35 TAHUN 82,0%
36 - 45 TAHUN 78,7%
46 - 55 TAHUN 74,4%
56 - 65 TAHUN 60,7%
20
SMARTPHONE NON SMARTPHONE KEDUANYA
SIAPA?
Internet Rp 64.367
Sebanyak 41,7%
pemilik HP telah SMARTPHONE NON SMARTPHONE KEDUANYA
menggunakan
PENGGUNA HP Smartphone
SMARTPHONE 9-15 Tahun
16-25 Tahun
51,4%
60,2%
59,6%
57,7%
11,0%
17,9%
26-35 Tahun 44,1% 70,1% 14,3%
36-45 Tahun 35,0% 76,0% 11,0%
46-55 Tahun 31,2% 79,2% 10,3%
NON
SMARTPHONE KEDUANYA 56-65 Tahun 24,6% 82,8% 7,4%
SMARTPHONE
41,7% 71,2% 12,8%
Kelompok umur dengan
pengguna smartphone terbanyak
adalah antara 16-25 tahun
21
PENGGUNAAN
Secara umum proporsi 26,8% 24,1% KOMPUTER OLEH
INDIVIDU
pengguna komputer
untuk laki-laki lebih tinggi
dibanding perempuan.
Hal ini berlaku baik pada
masyarakat perdesaan
dan perkotaan.
74,6%
TIDAK MENGGUINAKAN
KOMPUTER
22
PETANI 5,3%
NELAYAN 8,7%
TIDAK BEKERJA 12,0%
PEDAGANG/BURUH/TUKANG 14,2%
PENGGUNAAN IBU RUMAH TANGGA 15,0%
KOMPUTER OLEH PENSIUNAN 20,6%
WIRASWASTA 29,2%
46 - 55 TAHUN 22,6%
56 - 65 TAHUN 13,9%
23
PENGGUNAAN
89,2% 90,1% T E L E V I S I OLEH
Secara umum, tidak ada
perbedaan signifikan proporsi
penonton televisi laki-laki
INDIVIDU
maupun perempuan.
Pola ini juga berlaku
masyarakat perdesaan
maupun perkotaan.
24
PETANI 78,3%
NELAYAN 80,2%
TIDAK BEKERJA 83,7%
PENGGUNAAN PELAJAR/MAHASISWA 90,2%
INDIVIDU PENSIUNAN
WIRASWASTA
KARYAWAN SWASTA
92,5%
94,9%
95,8%
PNS/TNI/POLRI 96,5%
36 - 45 TAHUN 90,9%
46 - 55 TAHUN 90,3%
56 - 65 TAHUN 83,1%
25
SINYAL TELEVISI YANG DITERIMA BAIK
RCTI merupakan stasiun televisi dengan sinyal yang
dapat diterima dengan baik oleh sebagian besar
(84,0%) penonton TV.
Sedangkan sinyal TVRI dapat diterima dengan baik, hanya
60,6% penonton TV
84,0%
78,2%
74,9%
74,7%
74,5%
73,3%
73,2%
72,7%
72,4%
60,6%
26
80,0%
70,0%
60,0%
40,0%
30,0%
JAM
TAYANG
20,0%
UTAMA
10,0%
0,0%
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
MALAM
SIANG
27
ACARA TELEVISI
Acara yang banyak ditonton
oleh penonton TV adalah
YANG DITONTON
berita dan sinetron/drama
Lainnya 7,1%
Kuis 31,4%
Reality show 31,6%
Features (berita ringan) 32,9%
Tayangan edukasi 34,5%
Talk show 34,7%
Infotainment 43,8%
Olahraga 49,6%
Musik 50,0%
Sinetron/drama 73,4%
Berita 74,0%
28
PENGGUNAAN
20,2% 18,4%
RADIO OLEH
Secara umum proporsi
19,3% responden
mendengarkan radio atau 24,8% 20,0%
MENDENGARKAN MENDENGARKAN
sekitar 49,3 juta jiwa RADIO (URBAN) RADIO
penduduk Indonesia
masih mendengarkan radio
16,8% 16,9%
MENDENGARKAN (RURAL) MENDENGARKAN
RADIO RADIO
29
NELAYAN 13,4%
PETANI 13,7%
IBU RUMAH TANGGA 15,0% PENGGUNAAN
TIDAK BEKERJA 19,0%
PEDAGANG/BURUH/TUKANG 19,7% RADIO OLEH
PELAJAR/MAHASISWA
WIRASWASTA
PNS/TNI/POLRI
23,3%
23,6%
24,3%
INDIVIDU
KARYAWAN SWASTA 24,4%
PENSIUNAN 30,8%
9 - 15 TAHUN 20,5%
16 - 25 TAHUN 22,6%
26 - 35 TAHUN 18,4%
Proporsi penduduk
36 - 45 TAHUN 17,7% pendengar radio
tidak berbeda antar
46 - 55 TAHUN 19,0%
kelompok umur
56 - 65 TAHUN 19,9%
30
PENGGUNAAN
RADIO OLEH
si k
berita
KOMEDI 15,3%
mu
Acara yang banyak didengar BERITA 57,9%
oleh pendengar radio adalah
MUSIK 87,1%
acara musik (87,1%)
dan berita (57,9%)
e d i
m
die
kom
25,0%
ko
LAKI LAKI PEREMPUAN
ta
ri
be
20,0%
sik
15,0%
mu
10,0%
31
26,6%
MEMBACA
PERILAKU 39,1% 32,2%
MEMBACA MEMBACA
MEMBACA 28,2% 24,9% MEDIA CETAK (URBAN) MEDIA CETAK
KORAN
MAJALAH
TABLOID
20,1% 18,4%
73,4% MEMBACA (RURAL) MEMBACA
TIDAK MEMBACA MEDIA CETAK MEDIA CETAK
CETAK
untuk masyarakat perkotaan tetapi tidak
rata-rata 2 – 3 orang
untuk masyarakat perdesaan.
10,6%
MEMBELI
PERILAKU
MEMBELI 17,1% 13,3%
11,1% 10,1% MEMBELI MEMBELI
KORAN MEDIA CETAK (URBAN) MEDIA CETAK
MAJALAH
TABLOID
89,4% 6,6% 7,2%
TIDAK MEMBELI MEMBELI (RURAL) MEMBELI
MEDIA CETAK MEDIA CETAK
32
Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika
Badan Penelitian dan Pengembangan SDM
Kementerian Komunikasi dan Informatika