Anda di halaman 1dari 40

HASIL

SURVEI
INDIKATOR
BUKU SAKU TIK 2015

RUMAH
TANGGA
DAN
INDIVIDU
HASIL
SURVEI
INDIKATOR
TIK 2015
RUMAH
TANGGA
DAN
INDIVIDU
Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyelenggaraan Pos dan Informatika
Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Komunikasi dan Informatika © 2015

Buku Saku Hasil Survei Indikator TIK 2015 Rumah Tangga dan Individu
Tim Indikator TIK Puslitbang PPI

Penerbit :
Pusat Penelitian dan Pengembangan Penyelenggaraan Pos dan Informatika
Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kementerian Komunikasi dan Informatika
Jalan Medan Merdeka Barat No. 9 Jakarta 10110
Tel/Fax: 021-3846189
Website : http://www.kominfo.go.id
KOMINFO email : puslitbang.ppi@mail.kominfo.go.id
KATA PENGANTAR
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) diharapkan menjadi driven dalam pertumbuhan ekonomi sehingga agenda pembangunan dan
integrasi TIK telah menjadi fokus setiap negara. Karenanya, mengetahui kondisi perkembangan akses dan infrastruktur serta penggunaan TIK
menjadi penting sebagai positioning pembangunan TIK suatu negara. Dalam pertemuan “World Summit on the Information Society (WSIS)”,
pada tahun 2003, negara-negara dunia telah menyepakati pentingnya standar pengukuran TIK yang meliputi infrastruktur dan akses
penggunaan. Standar pengukuran TIK tersebut selain bertujuan untuk memperoleh gambaran kemajuan akses penggunaan TIK dan
infrastruktur, juga sebagai benchmark perkembangan TIK dengan negara lain.
Mengingat pentingnya data akses dan penggunaan TIK oleh masyarakat Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika telah
meyelenggarakan survei akses dan penggunaan TIK sektor rumah tangga yang dilaksanakan secara nasional oleh Puslitbang
Penyelenggaraan Pos dan Informatika – Badan Litbang SDM dibantu 8 Balai Penelitian Kominfo di daerah, yang wilayah kerjanya mencakup
seluruh provinsi di Indonesia. Survei dilaksanakan dengan jumlah sampel 9.636 Rumah Tangga di 139 Kabupaten/ Kota pada 34 Provinsi.
Indikator dalam survei ini disusun berdasarkan indikator TIK rumah tangga yang di tetapkan oleh ITU (International Telecomunication Union)
dan disesuaikan dengan kondisi perkembangan TIK nasional.
Buku saku ini merupakan ringkasan hasil survei tersebut, sedangkan hasil yang lebih rinci termuat dalam Buku Laporan Survei Indikator Akses
dan Penggunaan TIK pada Rumah Tangga Tahun 2015. Data Indikator akses TIK pada Rumah Tangga ini diharapkan dapat menjadi baseline data
bagi para stakeholder. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan indikator ini masih terdapat kekurangan dan kelemahan sehingga kami
terbuka untuk kritik yang membangun dan masukan pengembangan indikator TIK ke depan.

Jakarta, Desember 2015


Kepala Pusat Litbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika

Dr. Ir Hedi M. Idris, M.Sc

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar i
Glosssary 1
Sebaran dan Jumlah Responden 2
Akses Rumah Tangga terhadap Perangkat TIK 3
Akses Rumah Tangga terhadap Internet 6
Akses Rumah Tangga terhadap Handphone 8
Akses Rumah Tangga terhadap Komputer 9
Akses Rumah Tangga terhadap Telepon Kabel 10
Akses Rumah Tangga terhadap Televisi 11
Akses Rumah Tangga terhadap Radio 13
Pola Penggunaan (Pemanfaatan) Perangkat TIK oleh Individu 14
Penggunaan Internet oleh Individu 15
Penggunaan Handphone oleh Individu 19
Penggunaan Komputer oleh Individu 22
Penggunaan Televisi oleh Individu 24
Penggunaan Radio oleh Individu 29
Perilaku Individu terhadap Media Cetak 32

ii
GLOSSARY
Akses terhadap Internet
- Rumah tangga dikatakan memiliki akses terhadap Internet, jika rumah tangga atau anggota rumah tangga memiliki koneksi internet.
- Penggunaan internet merupakan penggunaan melalui jaringan tetap maupun jaringan bergerak. Dalam hal ini termasuk penggunaan internet dengan menggunakan
peralatan yang memungkinkan akses internet selain komputer seperti telepon selular, PDA/smart phone.
Akses terhadap Handphone
- Rumah tangga dikatakan memiliki akses terhadap handphone, jika rumah tangga atau anggota rumah tangga memiliki handphone.
- Handphone (HP) didefinisikan sebagai telepon portabel berlangganan ke layanan telepon umum seluler menggunakan teknologi seluler, yang menyediakan akses ke
PSTN. Ini termasuk sistem seluler analog dan digital, serta IMT-2000 (3G).
Akses terhadap Komputer
- Rumah tangga dikatakan memiliki akses terhadap komputer, jika rumah tangga atau anggota rumah tangga memiliki komputer.
- Yang dimaksud dengan komputer adalah personal computer (PC), laptop, dan tablet.
Akses terhadap Telepon Kabel
- Rumah tangga dikatakan memiliki akses terhadap telepon kabel, jika rumah tangga atau anggota rumah tangga memiliki telepon kabel.
- Jaringan telepon kabel didefinisikan sebagai saluran telepon yang menghubungkan peralatan terminal pelanggan (pesawat telepon) ke jaringan telepon umum (PSTN) dan
memiliki port khusus pada telepon.
Akses terhadap Televisi
- Rumah tangga dikatakan memiliki akses terhadap televisi, jika rumah tangga atau anggota rumah tangga memiliki televisi.
- Yang termasuk Televisi adalah televisi konvensional, televisi yang terintegrasi pada perangkat lain ( HP / komputer ) ataupun di kendaraan.
- CATV adalah multichannel program siaran yang dikirimkan melalui kabel koaksial untuk menonton televisi.
- IPTV adalah layanan multimedia seperti televisi/video/audio/text/grafik/data yang disampaikan melalui jaringan berbasis IP, didukung kualitas layanan, kualitas
pengalaman, keamanan, interaktivitas dan keandalan; tidak termasuk video yang diakses melalui Internet publik, misalnya dengan streaming. Layanan IPTV
umumnya ditujukan pada program siaran melalui perangkat televisi, bukan melalui personal computer (PC).
- DTH adalah layanan televisi yang diterima melalui parabola yang mampu menerima siaran televisi satelit.
Akses terhadap Radio
- Rumah tangga dikatakan memiliki akses terhadap radio, jika rumah tangga atau anggota rumah tangga memiliki radio.
- Yang termasuk radio adalah radio konvensional atau radio yang terintergrasi pada kendaraan, alarm clock, mp3 player, serta radio yang terdapat pada handphone dan
komputer.
Angka Mutlak Jumlah Penduduk dan Rumah Tangga
- Angka mutlak jumlah rumah tangga dihitung berdasarkan angka proyeksi jumlah rumah tangga. Proyeksi jumlah rumah tangga tahun 2015 sebanyak 65.000.000 rumah
tangga (Data BPS 2014 : 64. 771.600 rumah tangga).
- Angka mutlak jumlah penduduk dihitung berdasarkan angka proyeksi jumlah penduduk. Proyeksi jumlah penduduk tahun 2015 sebanyak 255.461.686 jiwa (BPS, 2015).

1
29,8
persen
10,6 8,6
SEBARAN
SUMATERA
persen
persen
DAN
KALIMANTAN
16,4
persen
BALI &
NUSA TENGGARA JUMLAH
25,2
persen
SULAWESI
9,4
persen
RESPONDEN
JAWA
MALUKU & PAPUA

9.636 RUMAH TANGGA


dan INDIVIDU berusia
9 – 65 tahun

34 Provinsi 4.929 (51,2%)


Sebagian besar responden tinggal di Laki-Laki
139 Kab/Kota JAWA dan SUMATERA
596 desa 4.707 (48,8%)
Perempuan

54,9% margin
45,1%
tinggal di perkotaan
(URBAN)
tinggal di perdesaan
(RURAL) of error
estimation
1%
2
AKSES RUMAH TANGGA
TERHADAP PERANGKAT TIK

INTERNET KOMPUTER TELEVISI

HANDPHONE TELEPON KABEL RADIO

3
64,9% 15,7% 70,2%
TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI
INTERNET HP KOMPUTER

AKSES
RUMAH 35,1% 84,3% 29,8%
TANGGA memiliki
INTERNET
memiliki
HP
memiliki
KOMPUTER
TERHADAP
PERANGKAT

TIK
Akses Rumah Tangga
95,5% 13,3% 62,5%
Indonesia tertinggi adalah
TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI
akses terhadap TELEPON KABEL TELEVISI RADIO
TV (86,7%),
disusul HP (84,3%),
Radio (37,5%%),
Internet (35,1%),
Komputer (29,8%) dan
Telepon Kabel (4,5%).
4,5% 86,7% 37,5%
memiliki memiliki memiliki
TELEPON TELEVISI RADIO
KABEL

4
79,3% 97,3% 66,7%
TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI
CATV IPTV DTH

20,7% 2,7% 33,3%


memiliki memiliki memiliki
CATV IPTV DTH AKSES
RUMAH
TANGGA
TERHADAP
PERANGKAT

TIK
92,0% 77,2% 87,0%
TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI
PC LAPTOP TABLET

8,0% 22,8% 13,0%


memiliki memiliki memiliki
PC LAPTOP TABLET

5
AKSES
RUMAH 64,9% 19,6 22,2 35,1
TANGGA TIDAK MEMILIKI
INTERNET
persen persen persen

TERHADAP 2013 2014 2015


INTERNET Akses rumah tangga terhadap internet
mengalami peningkatan cukup pesat dari tahun ke tahun,
dari 19,6% tahun 2013 menjadi 35,1% tahun 2015

35,1% 47,9%
MEMILIKI
INTERNET (URBAN)

35,1% rumah tangga di Indonesia telah


24,7%
memiliki akses terhadap Internet. (RURAL)
Angka ini kira-kira setara dengan
22,8 juta rumah tangga Ada perbedaan signifikan antara rumah tangga
perkotaan dan perdesaan dalam mengakses Internet,
dimana 47,9% rumah tangga di daerah perkotaan
telah mengakses internet, sedangkan di perdesaan
hanya 24,7%

6
JENIS AKSES INTERNET AKSES
Tidak ada perbedaan
jenis akses internet antara
RUMAH
rumah tangga di perdesaan
dan perkotaan
NASIONAL
TANGGA
(URBAN) (RURAL)
TERHADAP
M O B I L E
92,9% 93,9%
93,3% 7,8% 5,7% INTERNET
BROADBAND BR O A D B B RO A D B A W BROADB
ILE ED RO Sebagian besar (93,3%)

AN

ND
FIX

NAR

AN
MO
F I X E D

D
rumah tangga di Indonesia
10,0% 4,3%

D
BROADBAND mengakses internet
menggunakan Mobile
NARROW
BROADBAND 5,6% 5,9% Broadband.

9,1%
ALASAN BUDAYA
10,9%
AKSES DI TEMPAT LAIN
46,4%
Alasan (kendala) rumah tangga 12,8% TIDAK BUTUH
di Indonesia tidak memiliki TIDAK SESUAI
akses internet : KEBUTUHAN

46,4% karena merasa belum 13,4%


membutuhkan internet KHAWATIR PRIVASI
39,1% terkendala biaya layanan 39,1%
yang mahal BIAYA
25,9% KENDALA LAYANAN TINGGI
36,8% terkendala biaya JARINGAN TIDAK ADA RUMAH TANGGA
perangkat yang mahal TIDAK MENGAKSES
Sedangkan hambatan karena INTERNET
ketiadaan infrastruktur jaringan
dialami oleh 25,9% rumah
tangga
25,9%
KURANG PERCAYA DIRI
36,8%
BIAYA PERANGKAT TINGGI

7
AKSES
RUMAH 15,7% 83,7 83,2 84,3
TANGGA TIDAK MEMILIKI
HANDPHONE
persen persen persen

TERHADAP 2013 2014 2015


HANDPHONE
Dalam 3 tahun terakhir,
akses rumah tangga terhadap HP relatif stabil
pada kisaran 83 – 84%

84,3%
MEMILIKI
HANDPHONE 90,9%
(URBAN)

84,3% rumah tangga di Indonesia


telah memiliki akses terhadap HP
78,8%
(RURAL)
Angka ini kira-kira setara dengan
54,8 juta rumah tangga Ada perbedaan signifikan antara rumah tangga
perkotaan dan perdesaan dalam kepemilikan handphone,
dimana 90,9% rumah tangga di daerah perkotaan
telah memiliki akses terhadap handphone,
sedangkan di perdesaan hanya 78,8%

8
AKSES
24,7 25,2 29,8 RUMAH
persen persen persen

2013 2014 2015


TANGGA
TERHADAP
Dalam 3 tahun terakhir, akses rumah tangga terhadap
komputer mengalami peningkatan cukup signifikan
KOMPUTER
dimana tahun 2013 24,7% rumah tangga
mengakses komputer, meningkat
70,2%
TIDAK MEMILIKI
menjadi 29,8% pada tahun 2015. KOMPUTER
29,8%
MEMILIKI
41,9% KOMPUTER
(URBAN)

19,9%
(RURAL)
29,8% Rumah tangga
Ada perbedaan besar antara rumah tangga perkotaan di Indonesia telah memiliki
dan perdesaan dalam mengakses Komputer, dimana akses terhadap Komputer.
41,9% rumah tangga di daerah perkotaan Angka ini kira-kira setara dengan
telah memiliki akses terhadap komputer,
sedangkan di perdesaan hanya 19,9%.
19,4 juta rumah tangga.
9
AKSES
7,8% 8,3 5,8 4,5
4,5%
MEMILIKI
RUMAH
(URBAN) persen persen persen TELEPON KABEL TANGGA
TERHADAP
(RURAL)
1,7% 2013 2014 2015 TELEPON
Ada perbedaan signifikan antara
Dalam 3 tahun terakhir, akses rumah tangga
terhadap telepon kabel mengalami
KABEL
rumah tangga perkotaan dan penurunan cukup signifikan dimana
perdesaan dalam mengakses tahun 2013 sebesar 8,3% rumah tangga
telepon kabel, dimana 7,8% mengakses telepon kabel, menurun hanya 4,5% rumah tangga
rumah tangga di daerah perkotaan menjadi 4,5% pada tahun 2015. di Indonesia telah memiliki akses
telah memiliki akses terhadap Penurunan ini berkaitan erat terhadap telepon kabel
telepon kabel, sedangkan dengan tingginya kepemilikan HP yang
di perdesaan hanya 1,7%. menggantikan peran telepon kabel. 95,5% Angka ini kira-kira
setara dengan
2,9 juta
TIDAK MEMILIKI
TELEPON KABEL
rumah tangga

PENGELUARAN
RUMAH TANGGA PER BULAN
UNTUK TELEPON KABEL
129.086 78.392
(URBAN) RUPIAH (RURAL) RUPIAH
120.904 Rata-rata pengeluaran rumah tangga Indonesia

NASIONAL RUPIAH untuk telepon kabel sebesar Rp 120.904 per bulan.


Angka ini termasuk untuk abodemen,
pengeluaran komunikasi suara,
fax maupun telepon speedy.

10
AKSES
RUMAH 13,3% 86,8 87,2 86,7
TANGGA TIDAK MEMILIKI
TELEVISI
persen persen persen
TERHADAP
TELEVISI 2013 2014 2015
Dalam 3 tahun terakhir, akses rumah tangga
terhadap televisi relatif stabil pada kisaran
antara 86 - 87%.

86,7%
MEMILIKI 93,5%
TELEVISI (URBAN)

86,7% rumah tangga


81,1%
di Indonesia memiliki (RURAL)
akses terhadap televisi.
Angka ini kira-kira Ada perbedaan signifikan antara rumah
setara dengan tangga perkotaan dan perdesaan
56,4 juta rumah tangga dalam mengakses televisi, dimana
93,5% rumah tangga di perkotaan telah memiliki
akses terhadap televisi, sedangkan di perdesaan
hanya 81,1%

11
AKSES AKSES AKSES
RUMAH RUMAH RUMAH
TANGGA TANGGA TANGGA
TERHADAP TERHADAP TERHADAP
Saat ini hanya 2,7% 33,3% rumah tangga
CATV 20,7% rumah tangga IPTV rumah tangga di Indonesia DTH di Indonesia yang memiliki
di Indonesia yang memiliki yang memiliki akses terhadap
akses terhadap CATV akses terhadap IPTV DTH

20,7% 2,7% 33,3%


MEMILIKI MEMILIKI MEMILIKI
CATV IPTV DTH

79,3% 97,3% 66,7%


TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI TIDAK MEMILIKI
CATV IPTV DTH

26,3% 3,8% 27,5%


(URBAN) (URBAN) (URBAN)

16,2% 1,8% 38,2%


(RURAL) (RURAL) (RURAL)

Ada perbedaan signifikan antara rumah tangga Akses rumah tangga perkotaan Akses rumah tangga di perdesaan terhadap DTH
perkotaan dan perdesaan dalam mengakses CATV, terhadap IPTV sebanyak 3,8% rumah tangga, jauh lebih tinggi dibanding di perkotaan, dimana
dimana 26,3% rumah tangga di perkotaan telah sedangkan di perdesaan 1,8% 38,2% rumah tangga di perdesaan memiliki akses
memiliki akses terhadap CATV, sedangkan di rumah tangga DTH, sedangkan di perkotaan hanya 27,5%.
perdesaan hanya 16,2% Penggunaan DTH yang tinggi di perdesaan karena
sinyal TV relatif lebih jelek. Disisi lain tingginya
penggunaan DTH karena adanya kemungkinan
sharing antar rumah tangga dalam mengakses DTH

12
AKSES
RUMAH 62,5%
33,2
persen
27,2
persen
37,5
persen
TANGGA TIDAK MEMILIKI
RADIO
TERHADAP 2013 2014 2015
RADIO Dalam 2 tahun antara 2013 - 2014 akses rumah tangga
terhadap radio cenderung turun, namun pada tahun 2015
mengalami peningkatan cukup signifikan.
Peningkatan ini diantaranya disebabkan perubahan
definisi radio yang bukan hanya radio konvensional
37,5% tetapi juga radio yang terintegrasi pada perangkat lain.

MEMILIKI
RADIO 45,7%
(URBAN)

37,5% rumah tangga di Indonesia


memiliki akses terhadap radio.
30,7%
(RURAL)
Angka ini kira-kira setara dengan
Ada perbedaan signifikan antara
24,4 juta rumah tangga. rumah tangga perkotaan dan perdesaan dalam
mengakses radio, dimana 45,7% rumah tangga
di daerah perkotaan telah memiliki akses
terhadap radio, sedangkan di perdesaan hanya 30,7%

13
POLA PENGGUNAAN (PEMANFAATAN)
PERANGKAT TIK OLEH INDIVIDU
INTERNET KOMPUTER RADIO

HANDPHONE TELEVISI MEDIA CETAK

14
PENGGUNAAN Secara umum tidak ada
perbedaan proporsi pengguna
INTERNET OLEH 29,7% 29,5% internet untuk laki-laki
dan perempuan.

INDIVIDU Akan tetapi terdapat perbedaan


yang signifikan antara pengguna
internet di perkotaan dan
perdesaan.

Proporsi pengguna internet pada

29,6% 40,9% masyarakat perdesaan relatif


sama antara laki-laki dan
perempuan. Akan tetapi untuk
MENGGUNAKAN (URBAN) masyarakat perkotaan,
ada kecenderungan proporsi
INTERNET laki-laki pengguna internet
20,3% lebih tinggi dibanding
perempuan.
(RURAL)
70,4%
TIDAK MENGGUNAKAN
INTERNET

29,6% responden
telah mengakses 42,4% 39,5%
internet atau MENGGUNAKAN
(URBAN)
MENGGUNAKAN
INTERNET INTERNET
sekitar 75,6 juta jiwa
penduduk Indonesia
telah memiliki 20,3% 20,4%
MENGGUNAKAN (RURAL) MENGGUNAKAN
akses terhadap internet INTERNET INTERNET

15
PETANI 6,6%
NELAYAN 7,6%
PENSIUNAN 14,0% PENGGUNAAN
TIDAK BEKERJA 19,0%
IBU RUMAH TANGGA 19,4% INTERNET OLEH
PEDAGANG/BURUH/TUKANG 19,7%
WIRASWASTA 34,0%
KARYAWAN SWASTA 53,6%
INDIVIDU
PELAJAR/MAHASISWA 54,0%
PNS/TNI/POLRI 67,1%

Proporsi pengguna internet terbanyak ada pada mereka yang LOKASI


berprofesi sebagai PNS/TNI/Polri,Pelajar/Mahasiswa dan
Karyawan Swasta. Sedangkan pengguna internet AKSES
dengan proporsi terendah adalah mereka yang berprofesi
sebagai petani dan nelayan
INTERNET
Lainnya 6,9%
Komunitas 21,9%
9 - 15 TAHUN 38,2%
Sekolah 24,2%

16 - 25 TAHUN 49,4% Warnet 25,0%


Rumah Teman 29,3%
26 - 35 TAHUN 32,2% Kantor 32,4%
Rumah 50,2%
36 - 45 TAHUN 23,3% Dimana saja melalui HP 66,3%

46 - 55 TAHUN 20,7%
Sebagian besar 66,3%
56 - 65 TAHUN 12,6% responden mengakses internet dimana saja melalui HP.
Di samping itu, akses internet juga banyak
Pada usia muda (9 – 25 tahun), proporsi pengguna internet dilakukan di rumah
jauh lebih tinggi dibanding usia 35 tahun ke atas
16
AKTIVITAS
PENGGUNA
INTERNET Menggunakan Jasa akomodasi dan
travel (pesawat, hotel, dan lainnya) 9,60%

Internet banking 11,80%

Mengunduh software 19,00%

Melakukan video call


(Skype, Yahoo Messenger, lainnya) 21,60%

Menjual atau membeli barang atau jasa 23,90%


72,3% responden
Mencari info tentang pekerjaan
25,20% menggunakan
Mencari mengenai informasi internet untuk
organisasi pemerintahan 28,40%
Membaca atau mengunduh online newspaper,
untuk membuka
majalah, atau ebook 31,20% situs jejaring sosial
Mencari informasi kesehatan atau
pelayanan kesehatan 38,80%
45,8%% responden
Mengirim atau menerima email
melakukan
42,30%
aktifitas belajar
Melakukan aktivitas belajar
45,80%
Bermain game atau mengunduh video game
atau computer game 46,20%
Mengunduh film, gambar musik, menonton TV
atau video, atau mendengarkan radio/musik 48,90%

Mencari informasi mengenai barang atau jasa


55,00%

Mengirim pesan melalui Instant Messaging (termasuk chatting)


57,80%

Membuka situs jejaring sosial


72,30%

17
PENGGUNAAN
27,9% INTERNET
(URBAN)
24,2% 23,6% e-commerce
17,3% Aktivitas e-commerce adalah
(RURAL)
menjual atau membeli barang atau
jasa melalui internet

Secara umum tidak ada

23,9% perbedaan proporsi aktivitas


e-commerce untuk laki-laki
dan perempuan. Hal ini juga
MELAKUKAN berlaku pada masyarakat
perkotaan, dengan
AKTIVITAS kecenderungan proporsi
E-COMMERCE perempuan lebih tinggi dibanding
laki-laki dalam melakuan aktivitas
e-commerce. Pada masyarakat
27,7% 28,1% perdesaan proporsi laki-laki yang
76,1% MELAKUKAN
AKTIVITAS (URBAN)
MELAKUKAN
AKTIVITAS
melakukan aktivitas e-commerce
TIDAK MELAKUKAN AKTIVITAS relatif lebih tinggi dibanding
E-COMMERCE E-COMMERCE perempuan.
E-COMMERCE

Akan tetapi terdapat perbedaan


23,9% responden telah melakukan 18,7% 15,6% yang signifikan antara masyakat
(RURAL) di perkotaan dan perdesaan dalam
aktivitas e-commerce atau MELAKUKAN MELAKUKAN
melakukan aktivitas e-commerce,
AKTIVITAS AKTIVITAS
sekitar 61,1 juta jiwa E-COMMERCE E-COMMERCE dimana proporsi masyarakat
perkotaan yang melakukan
penduduk Indonesia aktivitas e-commerce lebih tinggi
dibanding masyarakat perdesaan.
18
Secara umum proporsi
KEPEMILIKAN kepemilikan handphone untuk
HANDPHONE OLEH 78,8% 75,2% laki-laki lebih tinggi dibanding
perempuan. Hal ini berlaku baik

INDIVIDU pada masyarakat perdesaan dan


perkotaan.

Terdapat perbedaan yang


signifikan antara kepemilikan
handphone di perkotaan dan
perdesaan, dimana proporsi

77,0% 85,3% kepemilikan handphone


masyarakat perkotaan jauh lebih
tinggi dibanding masyarakat
(URBAN)
MEMILIKI perdesaan.

HANDPHONE
70,3%
(RURAL)

23,0%
TIDAK MEMILIKI
HANDPHONE

77,0% responden
memiliki HP atau sekitar 87,7% 83,0%
MEMILIKI MEMILIKI
196,7 juta jiwa HANDPHONE (URBAN) HANDPHONE

penduduk Indonesia
telah memiliki HP 72,3% 68,0%
MEMILIKI (RURAL) MEMILIKI
HANDPHONE HANDPHONE

19
PETANI 59,5%
TIDAK BEKERJA 62,0%
IBU RUMAH TANGGA 73,0% KEPEMILIKAN
NELAYAN 74,4%
PENSIUNAN 76,6%
HANDPHONE OLEH
PELAJAR/MAHASISWA
PEDAGANG/BURUH/TUKANG
WIRASWASTA
77,2%
78,3%
89,0%
INDIVIDU
KARYAWAN SWASTA 94,3%
PNS/TNI/POLRI 96,5%

Pada usia muda (16 - 25) tahun


Proporsi pemilik HP terbanyak ada pada mereka yang berprofesi
sebagai PNS/TNI/Polri, Karyawan Swasta dan Wiraswasta. proporsi pemilik handphone
Sedangkan pemilik HP dengan proporsi terendah adalah mereka lebih tinggi dari
yang berprofesi sebagai petani dan pengangguran (tidak bekerja) rentang usia lainnya.

9 - 15 TAHUN 62,8%

16 - 25 TAHUN 82,9%

26 - 35 TAHUN 82,0%

36 - 45 TAHUN 78,7%

46 - 55 TAHUN 74,4%

56 - 65 TAHUN 60,7%

20
SMARTPHONE NON SMARTPHONE KEDUANYA

SMARTPHONE INTERNET Rp. 64.367,-

Ibu Rumah Tangga 33,2 % 75,0 % 8,3 % SUARA Rp. 56.865,-


Kelompok profesi dengan Karyawan Swasta 60,5 % 60,2 % 20,7 %
pengguna smartphone Nelayan 23,4 % 84,4 % 7,8 % NON SMARTPHONE

terbanyak adalah PNS/TNI/Polri, Pedagang/Buruh/Tukang 30,5 % 77,9 % 8,4 %


Pelajar/Mahasiswa 64,0 % 52,9 % 16,9 %
Pelajar dan Mahasiswa,
Pensiunan 22,0 % 84,1 % 6,1 %
Rp. 63.608,-
serta Karyawan Swasta
Petani 15,5 % 88,1 % 3,6 %
PNS/TNI/POLRI 65,3 % 62,1 % 27,4 % Rata-rata pengeluaran untuk
Tidak Bekerja 36,0 % 69,3 % 5,3 % HP Non Smartphone : Rp 63.608/bulan,
Wiraswasta 44,2 % 71,8 % 15,9 % sedangkan Smartphone Rp 122.000,-/bulan
terdiri dari Suara Rp 56.865 dan

SIAPA?
Internet Rp 64.367

Sebanyak 41,7%
pemilik HP telah SMARTPHONE NON SMARTPHONE KEDUANYA

menggunakan
PENGGUNA HP Smartphone
SMARTPHONE 9-15 Tahun
16-25 Tahun
51,4%
60,2%
59,6%
57,7%
11,0%
17,9%
26-35 Tahun 44,1% 70,1% 14,3%
36-45 Tahun 35,0% 76,0% 11,0%
46-55 Tahun 31,2% 79,2% 10,3%
NON
SMARTPHONE KEDUANYA 56-65 Tahun 24,6% 82,8% 7,4%
SMARTPHONE
41,7% 71,2% 12,8%
Kelompok umur dengan
pengguna smartphone terbanyak
adalah antara 16-25 tahun
21
PENGGUNAAN
Secara umum proporsi 26,8% 24,1% KOMPUTER OLEH
INDIVIDU
pengguna komputer
untuk laki-laki lebih tinggi
dibanding perempuan.
Hal ini berlaku baik pada
masyarakat perdesaan
dan perkotaan.

Terdapat perbedaan yang


signifikan antara pengguna
komputer di perkotaan 35,0% 25,4%
dan perdesaan, dimana
(URBAN)
proporsi pengguna komputer
masyarakat perkotaan
MENGGUNAKAN
jauh lebih tinggi dibanding KOMPUTER
masyarakat perdesaan. 17,6%
(RURAL)

74,6%
TIDAK MENGGUINAKAN
KOMPUTER

37,9% 32,3% 25,4% responden


MEMILIKI
(URBAN)
MEMILIKI menggunakan
KOMPUTER KOMPUTER komputer
(PC, Laptop, Tablet)
atau sekitar
18,5% 16,5%
MEMILIKI (RURAL) MEMILIKI 64,9 juta jiwa
KOMPUTER KOMPUTER

22
PETANI 5,3%
NELAYAN 8,7%
TIDAK BEKERJA 12,0%
PEDAGANG/BURUH/TUKANG 14,2%
PENGGUNAAN IBU RUMAH TANGGA 15,0%
KOMPUTER OLEH PENSIUNAN 20,6%
WIRASWASTA 29,2%

INDIVIDU PELAJAR/MAHASISWA 43,4%


KARYAWAN SWASTA 47,9%
PNS/TNI/POLRI 73,0%

Proporsi pengguna komputer terbanyak ada pada


mereka yang berprofesi sebagai PNS/TNI/Polri, Pelajar/Mahasiswa
dan Karyawan Swasta, Sedangkan pengguna komputer
dengan proporsi terendah adalah mereka yang berprofesi sebagai
petani dan nelayan
Pada usia muda
(16 – 25 tahun),
9 - 15 TAHUN 29,1%
proporsi
pengguna komputer 16 - 25 TAHUN 36,5%
lebih tinggi
dibanding 26 - 35 TAHUN 25,3%
rentang usia lainnya
36 - 45 TAHUN 23,2%

46 - 55 TAHUN 22,6%

56 - 65 TAHUN 13,9%

23
PENGGUNAAN
89,2% 90,1% T E L E V I S I OLEH
Secara umum, tidak ada
perbedaan signifikan proporsi
penonton televisi laki-laki
INDIVIDU
maupun perempuan.
Pola ini juga berlaku
masyarakat perdesaan
maupun perkotaan.

Akan tetapi terdapat


94,7% 89,6%
perbedaan yag signifikan (URBAN)
proporsi penonton televisi MENONTON
di perkotaan dan perdesaan, TELEVISI
dimana proposi penonton
televisi masyarakat perkotaan
85,5%
jauh lebih tinggi dibanding (RURAL)
masyarakat di perdesaan.
10,4%
TIDAK MENONTON
TELEVISI

94,4% 94,9% 89,6% responden


MENONTON
(URBAN)
MENONTON menonton televisi atau sekitar
TELEVISI TELEVISI
228,9 juta jiwa
85,3% 85,8%
MENONTON (RURAL) MENONTON
TELEVISI TELEVISI

24
PETANI 78,3%
NELAYAN 80,2%
TIDAK BEKERJA 83,7%
PENGGUNAAN PELAJAR/MAHASISWA 90,2%

T E L E V I S I OLEH IBU RUMAH TANGGA


PEDAGANG/BURUH/TUKANG
91,2%
92,3%

INDIVIDU PENSIUNAN
WIRASWASTA
KARYAWAN SWASTA
92,5%
94,9%
95,8%
PNS/TNI/POLRI 96,5%

Proporsi pengguna televisi cukup merata


di semua kalangan profesi dengan
persentase lebih dari 75%.
Proporsi penduduk
yang menonton TV
9 - 15 TAHUN 88,8%
tidak berbeda antar
setiap kelompok 16 - 25 TAHUN 89,5%
umur
26 - 35 TAHUN 90,6%

36 - 45 TAHUN 90,9%

46 - 55 TAHUN 90,3%

56 - 65 TAHUN 83,1%

25
SINYAL TELEVISI YANG DITERIMA BAIK
RCTI merupakan stasiun televisi dengan sinyal yang
dapat diterima dengan baik oleh sebagian besar
(84,0%) penonton TV.
Sedangkan sinyal TVRI dapat diterima dengan baik, hanya
60,6% penonton TV

84,0%

78,2%

74,9%

74,7%

74,5%

73,3%

73,2%

72,7%

72,4%

60,6%

26
80,0%

70,0%

60,0%

50,0% LAKI LAKI PEREMPUAN

40,0%

30,0%
JAM
TAYANG
20,0%
UTAMA
10,0%

0,0%
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24

MALAM
SIANG

POLA WAKTU Jam tayang utama Televisi


MENONTON TELEVISI terjadi pada pukul 19.00 – 21.00
Ada perbedaan pola menonton TV antara laki-laki dan perempuan,
dimana pada siang hari, khususnya pada jam kantor (07.00 – 17.00)
proporsi perempuan yang menonton TV lebih besar dari pada laki-laki.
Pola ini berubah sejak pukul 21.00 – 24.00

27
ACARA TELEVISI
Acara yang banyak ditonton
oleh penonton TV adalah
YANG DITONTON
berita dan sinetron/drama

Lainnya 7,1%
Kuis 31,4%
Reality show 31,6%
Features (berita ringan) 32,9%
Tayangan edukasi 34,5%
Talk show 34,7%
Infotainment 43,8%
Olahraga 49,6%
Musik 50,0%
Sinetron/drama 73,4%
Berita 74,0%

28
PENGGUNAAN
20,2% 18,4%
RADIO OLEH
Secara umum proporsi

INDIVIDU pendengar radio untuk laki-laki


lebih tinggi dibanding
perempuan. Hal ini berlaku baik
pada masyarakat perdesaan
dan perkotaan.

Terdapat perbedaan yang


19,3% 22,3% signifikan antara pendengar
radio di perkotaan dan
MENDENGARKAN perdesaan, dimana proporsi
(URBAN)
RADIO pendengar radio masyarakat
perkotaan jauh lebih tinggi

16,8% dibanding masyarakat


perdesaan.
(RURAL)
80,7%
TIDAK MENDENGARKAN
RADIO

19,3% responden
mendengarkan radio atau 24,8% 20,0%
MENDENGARKAN MENDENGARKAN
sekitar 49,3 juta jiwa RADIO (URBAN) RADIO
penduduk Indonesia
masih mendengarkan radio
16,8% 16,9%
MENDENGARKAN (RURAL) MENDENGARKAN
RADIO RADIO

29
NELAYAN 13,4%
PETANI 13,7%
IBU RUMAH TANGGA 15,0% PENGGUNAAN
TIDAK BEKERJA 19,0%
PEDAGANG/BURUH/TUKANG 19,7% RADIO OLEH
PELAJAR/MAHASISWA
WIRASWASTA
PNS/TNI/POLRI
23,3%
23,6%
24,3%
INDIVIDU
KARYAWAN SWASTA 24,4%
PENSIUNAN 30,8%

Proporsi pengguna radio terbanyak


berprofesi sebagai Pensiunan, PNS/TNI/Polri, Wiraswasta
dan Karyawan Swasta. Sedangkan pengguna radio
dengan proporsi terendah
berprofesi sebagai petani dan nelayan

9 - 15 TAHUN 20,5%

16 - 25 TAHUN 22,6%

26 - 35 TAHUN 18,4%
Proporsi penduduk
36 - 45 TAHUN 17,7% pendengar radio
tidak berbeda antar
46 - 55 TAHUN 19,0%
kelompok umur
56 - 65 TAHUN 19,9%

30
PENGGUNAAN
RADIO OLEH

INDIVIDU LAINNYA 8,3%

si k
berita
KOMEDI 15,3%

mu
Acara yang banyak didengar BERITA 57,9%
oleh pendengar radio adalah
MUSIK 87,1%
acara musik (87,1%)
dan berita (57,9%)

e d i
m
die
kom
25,0%

ko
LAKI LAKI PEREMPUAN

ta
ri
be
20,0%

sik
15,0%

mu
10,0%

Waktu-waktu yang banyak digunakan


5,0% oleh pendengar radio adalah mulai pukul
07.00 – 21.00
0,0%
01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
MALAM
SIANG

31
26,6%
MEMBACA
PERILAKU 39,1% 32,2%
MEMBACA MEMBACA
MEMBACA 28,2% 24,9% MEDIA CETAK (URBAN) MEDIA CETAK
KORAN
MAJALAH
TABLOID
20,1% 18,4%
73,4% MEMBACA (RURAL) MEMBACA
TIDAK MEMBACA MEDIA CETAK MEDIA CETAK

Hampir tidak ada perbedaan perilaku


10,6% individu membeli media cetak, PERILAKU membeli media cetak pada laki-laki dan
sedangkan yang membaca media cetak INDIVIDU TERHADAP perempuan. Tetapi perilaku membaca
sebanyak 26,6%. Hal ini berarti untuk media cetak relatif berbeda antara laki-
setiap orang yang membeli media cetak,
media cetak tersebut dibaca oleh MEDIA laki dan perempuan. Perilaku yang
berbeda tersebut semakin signifikan

CETAK
untuk masyarakat perkotaan tetapi tidak
rata-rata 2 – 3 orang
untuk masyarakat perdesaan.

10,6%
MEMBELI

PERILAKU
MEMBELI 17,1% 13,3%
11,1% 10,1% MEMBELI MEMBELI
KORAN MEDIA CETAK (URBAN) MEDIA CETAK
MAJALAH
TABLOID
89,4% 6,6% 7,2%
TIDAK MEMBELI MEMBELI (RURAL) MEMBELI
MEDIA CETAK MEDIA CETAK
32
Puslitbang Penyelenggaraan Pos dan Informatika
Badan Penelitian dan Pengembangan SDM
Kementerian Komunikasi dan Informatika

Anda mungkin juga menyukai