Anda di halaman 1dari 19

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Makhluk hidup merupakan benda hidup yang mempunyai ciri-ciri yang membedakan
dengan benda tak hidup. Ciri-ciri tersebut seperti halnya memerlukan makan, bernapas,
tumbuh dan berkembang, mampu berkembang biak, peka terhadap rangsang serta bergerak.
Selain itu, ciri-ciri makhluk hidup yang membedakan dengan benda tak hidup adalah
mengeluarkan zat sisa.Makhluk hidup di dunia ini sangat beragam.
Makhluk Hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan
sepertibernapas,bergerak,dan berkembang biak.Seperti diketahui bahwa tidak adamakhluk
hidup yang dapat hidup sendiri di kehidupan ini,tetapi selalu terjadisaling ketergantungan di
antara mkhluk hidup tersebut.Lingkungan adalahkombinasi antara kondisi Fisik yang
mencakup keadaan sumber daya alamseperti tanah,air,serta flora dan fauna yang tumbuh di
atas tanah maupun didalam lautan. Makhluk Hidup dan Lingkungan sangat erat
kaitany,semua makhlukmenjalani hidup dan semua kegiatanya akan berkaitan dengan
lingkunganya. Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar.Makhluk
Hidup makan,minum,dan melakukan kegiatanya semuanya memerlukan Lingkungan.
Makhluk Hidup adalah makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan seperti
bernapas,bergerak,dan berkembang biak.Seperti diketahui bahwa tidak ada makhluk hidup
yang dapat hidup sendiri di kehidupan ini,tetapi selalu terjadisaling ketergantungan di antara
mkhluk hidup tersebut.Lingkungan adalah kombinasi antara kondisi Fisik yang mencakup
keadaan sumber daya alam seperti tanah,air,serta flora dan fauna yang tumbuh di atas tanah
maupun didalam lautan. Makhluk Hidup dan Lingkungan sangat erat kaitanya ,semua
makhluk menjalani hidup dan semua kegiatanya akan berkaitan dengan
lingkunganya.Makhluk hidup bernapas memerlukan udara dari lingkungan sekitar. Makhluk
Hidup makan,minum,dan melakukan kegiatanya semuanya memerlukan Lingkungan
Keanekaragaman makhluk hidup tersebut yang membuat para ilmuan yang ingin
mempelajari makhluk hidup secara lebih lanjut membuat suatu sistem yang disebut
klasifikasi. Klasifikasi ini bertujuan untuk mempermudah para ilmuan memilah-milah
perbedaan serta persamaan yang terdapat pada makhluk hidup yang satu dengan yang
lainnya. Perbedaan dan persamaan tersebut meliputi perbedaan dan persamaan baik secara
morfologi, anatomi, fisiologi, tingkah laku dan sebagainya. Keanekaragaman makhluk hidup
meliputi berbagai macam keragaman bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terlihat 
pada berbagai tingkatan persekutuan makhluk hidup yaitu tingkatan ekosistem, tingkatan
jenis dan tingkatan genetic.

1
B.  Rumusan Masalah
            Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan diatas, maka kita dapat menarik
beberapa rumusan masalah, antara lain :

1.Apa Yang Dimaksud Dengan Makhluk Hidup ?


2.Bagaimana Ciri – Ciri Makhluk Hidup ?
3. Keragaman Apa Saja Yang Ada pada Makhluk Hidup ?

B. Tujuan dan Manfaat

1. Mengetahui Pengertian Makhuk Hidup.


2. Mengetahui Ciri- Ciri Makhluk Hidup.
3. Mengetahui Keanekaragaman Dari Makhluk Hidup

2
BAB II KAJIAN TEORI

A. Makhluk Hidup

Mahkluk hidup memiliki banyak jenis organisme dari tanaman, hewan, jamur, dan
ganggang yang dapat dengan mudah ditemui di alam. Manusia juga masuk dalam kategori
makhluk hidup. Bahkan protozoa, bakteri, dan archaea juga termasuk dalam makhluk kecil.
Mahkluk hidup dapat ditemukan di setiap jenis habitat di Bumi. Meskipun semua organisme
ini sangat berbeda satu sama lain, mereka semua memiliki dua kesamaan yaitu diturunkan
dari satu leluhur dan mereka semua hidup. Dilansir dari Encyclopaedia Britannica, makhluk
hidup merupakan makhluk yang memiliki ciri-ciri kehidupan untuk berevolusi atau
mengalami perkembangan bentuk hidup. Keyakinan tersebut berdasarkan pada bukti dari
catatan fosil. Sisa-sisa fosil mikroorganisme yang menyerupai ganggang biru tertanam di
bebatuan yang berusia sekitar 3,5 miliar tahun.
Dalam biologi, suatu makhluk hidup atau organisme (dari bahasa Yunani:
ὀργανισμός, organismos) adalah setiap entitas individual yang mewujudkan sifat-
sifat kehidupan. Organisme juga bisa disebut sebagai "bentuk kehidupan".Organisme
diklasifikasikan berdasarkan  taksonomi  menjadi kelompok-kelompok seperti  hewan, 
tumbuhan, dan  fungi  yang  multiseluler;
atau mikroorganisme uniseluler seperti protista, bakteri, dan arkea. Semua jenis organisme
mampu melakukan reproduksi, pertumbuhan dan perkembangan, pemeliharaan diri, dan
beberapa bentuk respons terhadap rangsangan. Manusia, cumi-cumi, jamur, dan tumbuhan
berpembuluh merupakan adalah contoh organisme multiseluler yang berdiferensiasi untuk
membentuk jaringan dan organ khusus selama perkembangannya.
Organisme dapat digolongkan menjadi prokariota atau eukariota. Prokariota meliputi
dua domain terpisah, yaitu bakteri dan arkea. Eukariota ditandai oleh adanya inti sel yang
dilapisi membran dan memiliki organel, yang juga dilapisi membran (contoh organel
yaitu mitokondria pada hewan dan tumbuhan, serta plastida pada tumbuhan dan alga,
umumnya semua organel dianggap berasal dari bakteri endosimbiotik).Fungi, hewan, dan
tumbuhan merupakan contoh kerajaan di dalam eukariota.
Perkiraan jumlah spesies di Bumi saat ini berkisar dari dua juta hingga satu triliun,dan
lebih dari 1,7 juta di antaranya telah didokumentasikan.Lebih dari 99% dari semua spesies,
yang jumlahnya lebih dari lima miliar spesies,yang pernah hidup, kini diperkirakan
telah punah. Pada 2016, sebanyak 355 gen yang berasal dari leluhur universal
terakhir (LUCA) dari semua organisme berhasil diidentifikasi.
B. Ciri-Ciri Makhluk Hidup
Ada banyak sekali ragam makhluk hidup di dunia ini. Selain beraneka ragam, dalam
satu jenis makhluk hidup juga terdapat variasi. Misalnya, terdapat beberapa jenis kucing,
variasi warna bunga mawar. Makhluk hidup memiliki ciri tertentu yang membedakannya
dengan benda tak hidup. Adapun secara umum makhluk hidup memiliki ciri-ciri antara lain
bernapas, bergerak, peka terhadap rangsangan, memerlukan makanan, tumbuh dan

3
berkembang, dapat bereproduksi, ekskresi, serta mampu untuk beradaptasi dengan tempat
tinggalnya. Secara rinci dapat dijabakan sebagai berikut:

1. Bernapas

Ciri makhluk hidup yang pertama adalah bernapas atau respirasi yang merupakan
proses mengambil oksigen dari lingkungan dan mengeluarkan gas karbon dioksida dari
tubuh. Oksigen digunakan untuk mengubah zat makanan menjadi energi secara kimiawi.
Energi yang dihasilkan digunakan untuk berbagai aktivitas tubuh.

2. Bergerak

Makhluk hidup memiliki kemampuan untuk bergerak dengan cara tertentu tanpa
bantuan dari luar atau pihak lain. Manfaat Tumbuhan Gerakan tersebut terdiri dari aliran
material di dalam organisme atau pergerakan eksternal organisme.

3. Tumbuh
Selain bergerak, ciri makhluk hidup berikutnya adalah tumbuh. Semua makhluk hidup
mengalami pertumbuhan, mulai dari kecil hingga menjadi besar. Bayi yang kecil waktu baru
lahir, akan tumbuh menjadi remaja, dan kemudian dewasa.
Anak hewan yang semula kecil lambat laun tumbuh menjadi besar seperti induknya. Biji
yang ditanam akan tumbuh menjadi kecambah dan kemudian menjadi tanaman yang lebih
besar.

4. Berkembang Biak
Ciri makhluk hidup ialah ia mampu berkembang biak. Semua yang masuk dalam kriteria
makhluk hidup dapat berkembang biak.
Tujuan dari berkembang biak adalah untuk melestarikan jenisnya. Seperti halnya induk
kucing yang melahirkan anak kucing. Dari individu berkembang menjadi banyak individu.
Itulah yang disebut berkembang biak (reproduksi).

5. Peka Terhadap Rangsangan

4
Berikutnya, ciri makhluk hidup berikutnya adalah dapat bereaksi terhadap perubahan
yang terjadi di sekitarnya. Reaksi ini timbul jika ada rangsangan dari lingkungan.
Rangsangan dapat berupa cahaya, panas, dingin, bau dari gas, sentuhan, gravitasi, rasa, dan
lain-lain.
Manusia dan hewan menggunakan indra untuk mengenali adanya rangsangan. Misalnya,
mata untuk menangkap rangsangan cahaya, telinga untuk menangkap rangsangan getaran
suara, hidung untuk menangkap rangsangan bau, kulit untuk menangkap rangsangan berupa
sentuhan atau tekanan, dan lidah peka terhadap rasa zat.

6. Beradaptasi
Ciri makhluk hidup selanjutnya adalah beradaptasi. Apakah kamu pernah memperhatikan
saat anjing atau kucing sedang tidur?
Saat mereka menggulungkan badannya, itu menandakan apa? Apakah hewan itu
menggulungkan badannya pada hari panas. Sedangkan, teratai memiliki daun yang lebar
untuk mempercepat penguapan air di lingkungannya yang berair. Pohon jati akan
menggugurkan daunnya pada musim kemarau untuk mengurangi penguapan.

Tumbuhan akan berubah atau menyesuaikan keadaan organ – organnya untuk


melangsungkan proses metabolisme. Sebagai contoh , tumbuhan memanjat akan merubah
atau menyesuaikan bentuk dan keadaan organ – organnya seperti batang , akar dan daunnya
untuk memperoleh radiasi matahari yang lebih banyak . Akibatnya , tumbuhan tersebut dapat
mencari tempat – tempat yang terbuka atau yang lebih tinggi dengan cara memanjat atau
melingkar – lingkar pada apa saja yang memungkinkan untuk dipanjat atau dilingkarinya.
Adaptasi dibedakan menjadi 3 yaitu : Fisiologi Morfologi,dan Tingkah Laku.

1. Adaptasi fisiologi adalah penyesuaian diri makhluk hidup melalui fungsi kerja organ-
organ tubuh supaya bisa bertahan hidup. Adaptasi ini berlangsung di dalam tubuh
sehingga sulit untuk diamati . Contoh adaptasi fisiologi antara lain :

a . Pada Manusia

Misalnya orang yang hidup di daerah yang tercemar dengan limbah domestik alam ,
tubuhnya berkembang kekebalan terhadap infeksi muntah berak . Mereka mandi dan

5
berkumur dengan air tercemar dan bahkan meminum air tercemar tersebut . Tetapi mereka
tidak menjadi sakit .Contoh lainnya , Seseorang yang tinggal di dataran rendah jika pindah ke
dataran tinggi maka terjadi perubahan pada pembentukan butir-butir darah yang lebih banyak.
Hal ini disebabkan karena di dataran tinggi kekurangan oksigen, sedangkan sel darah merah
berguna mengikat oksigen, sehingga pembentukan sel darah merah harus lebih banyak
supaya oksigen yang di butuhkan tercukupi

b . Pada Hewan
Herbivora, mempunyai enzim khusus yaitu selulose yang berguna untuk mencerna
makanan yang berupa tumbuhan Hewan Teredo navalis, yaitu hewan sebangsa kerang
pengebor menghaslikan enzim tertentu yang menyebabkan kayu menjadi lapuk (rusak) hidup
di air laut
Ikan yang hidup di air berkadar garam tinggi mengeluarkan urine yang lebih pekat dari pada
ikan yang hidup di air tawar

2. Jenis-Jenis Adaptasi Melalui Proses Morfologi


Apa yang dimaksud dengan adaptasi morfologi ? Adaptasi morfologi adalah penyesuaian
makhluk hidup melalui perubahan bentuk organ tubuh yang berlangsung sangat lama untuk
kelangsungan hidupnya. Adaptasi ini sangat mudah dikenali dan mudah diamati karena
tampak dari luar . Contohnya :
a . Pada Manusia
Misalnya orang Eskimo yang hidup di Kutub Utara (Arktik) yang dingin mempunyaibentuk
tubuh yang pendek dan kekar . Bentuk yang demikian mempunyai nisbah luas permukaan
tubuh terhadap volume tubuhnya adalah kecil . Dengan nilai nisbah yang kecil itu , panas
badan yang hilang dari tubuh dapat dikurangi . Sebaliknya , orang suku Masai di daerah yang
panas di Afrika mempunyai tubuh yang tinggi dan langsing sehingga panas badan dapat
dengan mudah dilepaskan dari dalam tubuh .
b . Pada Hewan
Burung Adaptasi morfologi pada paruh dan kaki burung Berbagai macam bentuk paruh
pada burung sesuai dengan jenis makanannya :
1) Paruh Itik, Bentuk paruh itik disesuaikan dengan jenis makanannya yang lain. Bentuk
seperti sisir yang berguna untuk menyaring makanan dari dalam air dan Lumpur. Contoh :
ikan dan katak
2) Paruh burung Pelikan, Pangkal paruh bentuk seperti sisir, fungsinya untuk menyaring
makanan berupa alga dan udang atau ikan kecil.
3) Paruh burung Kolibri, Paruhnya berbentuk kecil, runcing, panjang yang disesuaikan untuk
menghisap madu

6
4) Paruh burung Nuri, Bentuk paruh burung nuri pendek dan kuat, sesuai dengan
makanannya yang berupa biji-bijian.
c. Pada Tumbuhan
1) Tumbuhan Darat.
Xerofit adalah tumbuhan yang hidup di daerah atau lingkungan yang kering (kekurangan
air) misal : kaktus. Adaptasi morfologinya sebagai berikut:
1) Akar panjang untuk menyerap air
2) Daunnya berbulu, bentuk kecil-kecil kadang berubah menjadi duri dan sisik
3) Kulit luar daun tebal , mempunyai lapisan lilin yang tebal , mempunyai sedikit
stomata untuk mengurangi penguapan
4) Batang menyimpan cadangan air

b.) Tumbuhan Air dan Lembab.


Hidrofit adalah tumbuhan yang hidup di dalam air , misalnya : ganggang dan teratai
Hidrofit adalah tumbuhan yang hidup pada lingkungan lembab , misalnya : tumbuhan paku.
Tumbuhan hidrofit dan higrofit adaptasi morfologinya sebagai berikut:
1) Mempunyai daun lebar dan tipis
2) Mempunyai lapisan lilin yang tipis
3) Mempunyai banyak stomata
4) Sering melakukan gutasi

3. Adaptasi Bersifat Tingkah Laku / Kelakuan


Adaptasi tingkah laku adalah penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan mengubah
tingkah laku supaya dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya . Contoh adaptasi
tingkah laku adalah :

a . Pada Manusia
Orang belajar tentang bahaya dan dengan kelakuannya ia berucaha menghindari bahaya
tersebut . Adaptasi kelauan terjadi dimana – mana , di kota , di desa , dan pada orang primitif
yang ada di hutan . Misalnya , untuk menhindari diri terhadap bahaya kelaparan , orang
mengadaptasikan dirinya terhadap persedian makanan . Waktu musin panen padi , mereka
makan beras . Lambat laun semakin menyusutnya persediaan beras dalam musim paceklik ,
mereka akan makan singkong .

7
Contoh lainnya , masyarakat nelayan yang tinggal di tepi pantai , akan membangun
rumahnya dengan bentuk yang tahan terhadap tiupan angin dan/atau ombak yang tinggi .
b . Pada Hewan
1.) Bunglon dengan mudah merubah warna kulitnya untuk mengelabui musuh
2.) Paus secara berkala muncul ke permukaan air untuk mengambil oksigen dalam proses
pernapasan
3.) Kuda laut melindungi telurnya dakam kantung khusus hewan jantan
4.) Ular berpura – pura mati untukmencegah musuh
c . Pada Tumbuhan
Tumbuhan yang hidup di daerah kering beradaptasi dengan menggugurkan daunnya pada
musim kemarau.
Maladaptasi
Lingkungan selalu berubah – ubah . Kadang perubahan terjadi dengan cepat , kadang pula
lambat . Perubahan besar yang terjadi dengan cepat mudah terlihat dan orang selalu berusaha
mengadaptasikan dirinya terhadap perubahan tersebut . Tetapi terkadang usaga tersebut tidak
selaluberhasil . Perubahan yang terjadi sedikit – demi sedikit secara perlahan sukar untuk
terlihat Dan akibatnya adaptasi tidak terjadi .

Nah, semua contoh tersebut merupakan bukti kalau makhluk hidup dapat menyesuaikan
diri atau dapat beradaptasi dengan lingkungannya. Kemampuan beradaptasi membuat
makhluk hidup dapat bertahan hidup di lingkungannya.

7. Makan

Makanan dan air merupakan kebutuhan bagi semua makhluk hidup. Makanan berfungsi
untuk menghasilkan energi, pertumbuhan, dan mengganti sel tubuh yang rusak. Sedangkan,
air berfungsi sebagai zat pelarut di dalam tubuh.
8. Mengeluarkan Zat Sisa
Saat melakukan aktivitas yang banyak memerlukan gerak tubuh, pasti tubuh kamu
berkeringat. Demikian juga saat udara terasa panas, tubuh kamu akan berkeringat.
Sebaliknya, saat udara dingin, kamu lebih sering buang air kecil mengeluarkan urine.
Keringat yang mengandung garam mineral dan urine itu merupakan contoh zat sisa yang
dikeluarkan oleh makhluk hidup. Ada juga karbon dioksida dan uap air yang dikeluarkan
sebagai zat sisa dari proses respirasi. Pengeluaran zat sisa oleh makhluk hidup disebut dengan

8
ekskresi. Ekskresi sangat diperlukan karena zat sisa bersifat racun, sehingga kalau tidak
dikeluarkan akan mengganggu kinerja tubuh.

C. Keanekaragaman Makhluk Hidup


Keanekaragaman adalah sifat beda dari organisme dalam satu spesies atau populasi.
Dengan adanya sifat beda akan terjadi variasi atau keanekaragaman dari organisme dalam
suatu spesies. Jika kita mengamati sifat-sifat yang ada pada makhluk hidup baik itu hewan
tumbuhan maupun manusia akan terlihat adanya persamaan dan perbedaan. Hal itu terjadi
karena adanya sifat-sifat menurun dan adanya pengaruh lingkungan. Hewan, tumbuhan dan
manusia juga mempunyai variasi antara lain dalam bentuk, warna dan ukuran.
Ada dua faktor penyebab keanekaragaman hayati, yaitu faktor genetik dan faktor luar.
Faktor genetik bersifat relatif konstan atau stabil pengaruhnya terhadap morfologi
organisme. Sebaliknya, faktor luar relatif stabil pengaruhnya terhadap morfologi
organisme. Lingkungan atau faktor eksternal seperti makanan, suhu, cahaya matahari,
kelembaban, curah hujan dan faktor lainnya bersama-sama faktor menurun yang diwariskan
dari kedua induknya sangat berpengaruh terhadap fenotip suatu individu. Dengan demikian
fenotip suatu individu merupakan hasil interaksi antara genotip dengan lingkungannya.
Secara garis besar, keanekaragaman hayati terbagi menjadi tiga tingkat, yaitu :

1) Keanekaragaman gen
Setiap sifat organisme hidup dikendalikan oleh sepasang faktor keturunan (gen)
yang berasal dari kedua induknya Keanekaragaman tingkat ini dapat
ditunjukkan dengan adanya variasi dalam satu jenis.
Setiap populasi mempunyai sifat genetik tertentu. Individu-individu sejenis ini
mempunyai kerangka dasar komponen genetis yang sama (kromosomnya sama
tetapi memiliki komponen faktor keturunan yang berbeda). Misalnya rasa
manis dan asam pada mangga yang berwarna kuning.
Keanekaragaman gen menentukan keanekaragaman jenis individu, meski
jenisnya sama tetapi memiliki gen yang tidak sama bila dibandingkan dengan
individu lain dalam kelompok tersebut. Keanekaragaman gen adalah
keanekaragaman individu dalam satu jenis makhluk hidup. Keanekaragaman
gen mengakibatkan variasi antar individu sejenis.

9
Keanekaragaman gen pada manusia dapat terlihat pada perbedaan sifat antara
lain warna mata (biru, hitam, dan coklat), ukuran tubuh, warna kulit (hitam,
putih, sawo matang, kuning), serta bentuk rambut (lurus, ikal, dan keriting).
Keanekaragaman sifat tersebut diakibatkan oleh pengaruh perangkat pembawa
sifat yang disebut gen.
Gen adalah substansi terkecil atau unit dasar yang membangun faktor
keturunan. Melalui gen inilah sifat-sifat dari induk diwariskan kepada
keturunannya. Perbedaan gen (variasi gen) pada setiap makhluk hidup
mengakibatkan sifat genotipe dan sifat fenotipe pada setiap makhluk hidup
menjadi berbeda. Keanekaragaman gen dapat terjadi akibat perkawinan antar
makhluk hidup sejenis (satu spesies). Keanekaragaman gen juga dapat terjadi
secara buatan melalui perkawinan silang. Keanekaragaman gen secara alami
dan buatan dapat dipengaruhi oleh faktor lingkungan.

2) Keanekaragaman jenis (spesies)


Keanekaragaman ini lebih mudah diamati daripada keanekaragaman gen.
Keanekaragaman hayati tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya beraneka
macam jenis mahluk hidup baik yang termasuk kelompok hewan, tumbuhan
dan mikroba. Keanekaragaman jenis menunjukkan seluruh variasi yang
terdapat pada makhluk hidup antar jenis (interspesies) dalam satu marga.
Keanekaragaman jenis lebih mudah diamati daripada keanekaragaman gen. Hal
ini karena perbedaan antar spesies makhluk hidup dalam satu marga lebih
mencolok daripada perbedaan antar individu dalam satu spesies.
Misal tumbuhan kentang, tomat, dan terung. Ketiganya termasuk dalam genus
yang sama yaitu solanum. Namun, ketiganya mempunyai ciri-ciri fisik berbeda.
Dalam populasi dikenal istilah spesiasi. Spesiasi adalah proses terbentuknya
spesies baru. Apabila terjadi spesiasi, jumlah spesies dalam satu marga
bertambah sehingga keanekaragaman jenis bertambah. Namun
keanekaragaman gen dalam spesies asal menjadi berkurang.

10
3) Keanekaragaman ekosistem
Keanekaragaman tingkat ini dapat ditunjukkan dengan adanya variasi dari
ekosistem di biosfir. Ekosistem merupakan satu kesatuan lingkungan yang
melibatkan faktor biotik (makhluk hidup) dan faktor abiotik (mineral, udara,
air, tanah, dll.) yang berinteraksi satu sama lain. Indonesia memiliki makhluk
hidup yang bervariasi, sehingga ekosistem yang terbentuk juga
beragam.Ekosistem adalah suatu sistem ekologi yang terbentuk oleh hubungan
timbal balik yang tak terpisahkan antara makhluk hidup dengan lingkungannya.
Hubungan timbal balik ini menimbulkan keserasian hidup di dalam ekosistem.
Keanekaragaman tingkat ekosistem terjadi akibat adanya perbedaan letak
geografis. Perbedaan letak geografis ini mengakibatkan terjadinya perbedaan
iklim. Pada iklim yang berbeda pasti terdapat perbedaan temperatur, curah
hujan, intensitas cahaya matahari, dan lama penyinaran. Keadaan ini akan
berpengaruh terhadap jenis-jenis tumbuhan (flora) dan hewan (fauna) yang
hidup di suatu daerah.
Indonesia memiliki kurang lebih 47 ekosistem alami yang berbeda mulai dari
ekosistem salju abadi sampai berbagai macam ekosistem hutan dataran rendah
dan padang rumput. Ada juga ekosistem danau, rawa, terumbu karang, dan
hutan bakau.

11
BAB III METODE

A. Metode yang di pakai dalam Penelitian


Dalam melakukan penelitian ini, kelompok menggunakan metode
observasi/pengamatan,dengan memanfaatkan lingkungan kampus sebagai tempat
pelaksanaan. Setelah mengamati makhluk hidup yang ada ,kelompok mulai
mejabarkan setiap makhluk hidup (Hewan & Tumbuhan) tersebut kedalam table ciri-
ciri yang telah disediakan sebelumnya. Setelah seluruh proses pengamatan dan
analisis selesai,kelompok akan mempresentasikannya di depan kelas dengan
menggunakan Powerpoint dengan mengambil 2 contoh dari setiap makhluk hidup
(Hewan & Tumbuhan) tersebut untuk di presentasikan.

12
BAB IV HASIL

A. Pembuatan atau Proses Praktikum


a. Judul Percobaan : Observasi Ciri-Ciri makhluk Hidup
b. Tujuan : Menganalisis dan mengamati ciri-ciri makhluk hidup
c. Alat dan Bahan :
1.) Alat Tulis
2.) Alam Sekitar (Kelompok menggunakan lingkungan kampus)
B. Cara Kerja :
1. Siapkan alat tulis dan tabel pengamatan yang diperlukan .
2. Pergilah kelingkungan sekitar (kami menggunakan lingkungan kampus).
3. Temukan sekitar 5-10 jenis hewan dan tumbuhan.
4. Catatlah kesepuluh hewan & tumbuhan tersebut kedalam lembar pengamatan.
5. Amatilah ciri-ciri dari makhluk hidup tersebut.
6. Beri tanda cek pada lembar kerja sesuai dengan ciri-ciri yang diamati.
7. Analisis perbedaan dan persamaan ciri makhluk hidup pada tumbuhan dan hewan.
C. Hasil Pengamatan

NO BERGERAK BERNAPAS MAKAN TUMBUH NERKEMBANG PEKA TERHADAP EKSKRESI


BIAK RANGSANGAN

1 PUTRI MALU √ √ √ √ √ √
2 RUMPUT LIAR √ √ √ √ √ √
3 POHON √ √ √ √ √ √
PEPAYA
4 POHON RAJA √ √ √ √ √ √
5 ALANG-ALANG √ √ √ √ √ √

6 SEMUT √ √ √ √ √ √
7 BELALANG √ √ √ √ √ √
8 CAPUNG √ √ √ √ √ √
9 KUCING √ √ √ √ √ √
10 KUPU-KUPU √ √ √ √ √ √

Hasil Pengamatan Kelompok dengan menggunakan 2 contoh Tumbuhan dan Hewan.

13
1. Tumbuhan Alang-Alang
Tumbuhan Alang-alang atau nama ilmiahnya adalah Imperata cylindrica Raeusch.)
ialah sejenis rumput berdaun tajam, yang kerap menjadi gulma di lahan pertanian. Rumput ini
juga dikenal dengan nama-nama daerah seperti alalang,
halalang (Bjn, Min.), lalang (Mly., Md., Bl.), eurih (Sd.), rih (Bat.), jih (Gayo), re (Sas., Su
mbawa), rii, kii, ki (Flores), rie (Tanimbar), reya (Sulsel), eri, weri,
weli (Ambon dan Seram), kusu-kusu (Menado, Ternate dan Tidore), nguusu (Halmahera), wu
su, wutsu (Sumba) dan lain-lain.. Nama ilmiahnya adalah Imperata cylindrica, dan
ditempatkan dalam anak suku Panicoideae. Dalam bahasa Inggris dikenal
sebagai bladygrass, cogongrass, speargrass, silver-spike atau secara umum disebut satintail,
mengacu pada malai bunganya yang berambut putih halus.
Orang Belanda menamainya snijgras, karena sisi daunnya yang tajam melukai.
Alang-alang berkembangbiak dengan menggunakan 2 cara yaitu secara vegetative
dengan rimpang dan juga secara generative dengan biji. Alang mencari makanan sama seperti
tumbuhan pada umumnya yaitu dengan menggunakan akarnya.

2. Hewan Belalang
14
Belalang adalah serangga herbivora dari subordo Caelifera dalam ordo Orthoptera.
Serangga ini memiliki antena yang hampir selalu lebih pendek dari tubuhnya dan juga
memiliki ovipositor pendek. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang biasanya
dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya terhadap sayap depan
atau abdomen (disebut stridulasi), atau karena kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur
belakangnya umumnya panjang dan kuat yang cocok untuk melompat. Serangga ini
umumnya bersayap, walaupun sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang.
Belalang betina umumnya berukuran lebih besar dari belalang jantan.
Belalang liar yang hinggap di daun wedelia. Belalang lebih menyukai kawasan alam
terbuka yang lembah dengan banyak rumput serta tanaman rendah lainnya, meskipun
beberapa spesies lainnya hidup di hutan ataupun hutan blantara. Beberapa lainnya berada di
tebing, tanah, dan bebatuan lembap berlumut dan mengkonsumsi lumut. Banyak spesies
belalang yang hidup di padang rumput sering menyerang ladang petani sekitar. Populasi
belalang yang berlebih akan sangat merugikan petani jika menyerang tanaman di perkebunan.
Pada beberapa negara, belalang dikonsumsi sebagai sumber protein. Misalnya
pada Meksiko bagian selatan, chapulines disukai karena kandungan protein, mineral, dan
vitaminnya yang tinggi. Belalang biasanya dikumpulkan saat senja, dengan bantuan lampu
atau senter, menggunakan jaring sapu. Selanjutnya belalang dimasukkan air selama 24 jam,
kemudian bisa dimakan mentah atau dengan cara direbus, dikeringkan dengan matahari,
digoreng, diberi bumbu seperti bawang putih, bawang merah, cabai, diberi perasan jeruk
nipis, dan digunakan untuk sup atau sebagai bahan pengisi berbagai masakan. Menu belalang
cukup melimpah pada pasar-pasar makanan serta kaki lima di Meksiko Tengah dan Selatan.
Pada pasar makanan Tiongkok, misalnya Pasar malam Donghuamen, masakan belalang
disajikan menggunakan tusuk sate.
Pada beberapa negara di Afrika, belalang merupakan sebuah sumber pangan penting
selain beberapa jenis insekta lainnya. Belalang menjadi sumber protein dan lemak untuk diet
sehari-hari, terutama saat terjadi krisis pangan. Biasanya belalang dimasak sup. Belalang
yang dikonsumsi di Uganda dan beberapa wilayah tetangga disebut nsenene, meskipun
sebenarnya merupakan jangkrik rumput. Pada beberapa negara di Timur Tengah, belalang
direbus dengan garam, dikeringkan dengan sinar matahari, kemudian dimakan sebagai
makanan ringan.
Banyak insekta yang menjadi predator bagi belalang, misalnya berbagai jenis semut seperti
pada genus Crematogaster.

Pembahasan lanjutan:
1) Tumbuhan maupun hewan memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak dan
bereaksi terhadap rangsang, bernafas, perlu makan, tumbuh, dan berkembang.
2) Tumbuhan melakukan gerak, akan tetapi tidak semua dapat diamati dengan
jelas. Tumbuhan yang mudah diamati geraknya yaitu daun putri malu .
3) Semua tumbuhan melakukan gerak yaitu gerak tumbuh akar dan batang.
Gerak lainnya yaitu gerak reaksi terhadap rangsang misalnya gerak batang dan
daun karena cahaya mengikuti/mengarah ke matahari.
4) Gerak pada hewan dan tumbuhan berbeda. Jika hewan dapat bergerak organ di
tempat maupun gerak berpindah tempat, maka gerak pada tumbuhan tidak
menimbulkan perpindahan tempat (kecuali tumbuhan bersel tunggal)

15
5) Hewan dan tumbuhan sama-sama melakukan pernafasan. Pada tumbuhan
oksigen masuk melalui stomata dan lentisel (tumbuhan tidak punya organ
khusus), sedangkan oksigen masuk ke dalam tubuh hewan melalui organ
pernafasan khusus.
6) Hewan dan tumbuhan memerlukan makan dan air, hanya saja saja berbeda
bentuk dan prosesnya. Tumbuhan makan dengan melakukan fotosintesis,
sedangkan hewan memakan bentuk yang sudah jadi.
7) Hewan dan tumbuhan sama-sama tumbuh dan berkembang, bertambah ukuran
tinggi dan besar maupun beratnya.

Pertanyaan :

1. GERAK APA SAJAKAH YANG TERJADI PADA TUMBUHAN ?


2. APAKAH PERBEDAAN DAN PERSAMAAN HEWAN DAN TUMBUHAN ?
3. APAKAH TUMBUHAN MEMENUHI CIRI-CIRI GERAK DAN BEREAKSI
TERHADAP RANGSANGAN ?

Jawaban :
1. Tumbuhan melakukan pergerakan karena adanya suatu rangsangan,tetapi gerakan yang
dilakukam sangatlah terbatas tidak seperti manusia dan tumbuhan. Gerak yang dilakukan
pada tumbuhan hanya terjadi pada bagian-bagian tertentu seperti akar,bagian ujung tunas
ataupun daun. Berdasarkan dtangnya rangsangan gerak pada tumbuhan dibedakan
menjadi 3 yaitu Gerak Endonom,Gerak Higroskopis, & Gerak Esionom.
Gerak Pada Tumbuhan Endonomis. Salah satu macam gerak yang terjadi pada tumbuhan
adalah gerak endonomis. Gerakan ini disebabkan oleh pengaruh rangsangan yang berasal
dari dalam. Dengan kata lain, rangsangan berasal dari tubuh tumbuhan tersebut. Hal ini
juga yang membuat gerakan tersebut disebut sebagai gerak otonom. Salah satu contoh
dari gerakan endonomis adalah gerakan bagian tubuh karena adanya perubahan kadar air
di dalam tubuh. Lamtoro dan turi kulit yang pecah menjadi contoh sederhana dari gerakan
endonomis.
Gerak Tumbuhan Esionom. Gerak pada tumbuhan kedua yang bisa Anda ketahui adalah
gerak esionom. Gerakan tersebut merupakan gerak yang disebabkan oleh pengaruh dari
luar. Gerakan ini dibagi menjadi tiga macam, antara lain:
Gerakan Tropisme. Gerakan ini merupakan gerakan yang arahnya dipengaruhi dari
arah rangsangan dan terbagi menjadi dua bagian, yakni tropisme positif dan tropisme
negatif. Gerakan tropisme positif adalah gerakan tanaman yang dekat dengan sumber
rangsangan. Sementara gerakan tropisme negatif adalah kebalikannya.

16
Gerakan Nasti. Gerakan Nasti merupakan gerakan yang dipengaruhi oleh rangsangan
yang akan datang. Dengan kata lain, arah gerakan tanaman yang mengalami gerakan
tersebut dapat terjadi secara acak. Gerakan ini juga terbagi menjadi lima bagian, yaitu
gerak nasti kompleks, gerak nasti termonasti, gerak nasti tigmonasti, gerak photonasti,
dan gerak niktinasti.
Gerakan Taksis. Gerakan ini merupakan gerakan yang dipengaruhi oleh stimulus yang
akan datang dan terbagi menjadi dua bagian, yakni kemotaktsis dan fototaksis.
Kemotaktsis merupakan gerakan yang diambil oleh bahan kimia, sementara fototaksis
merupakan gerakan yang dipengaruhi oleh cahaya.

2. Persamaan & Perbedaan hewan dan tumbuhan

3. Tumbuhan memenuhi ciri-ciri gerak dan bereaksi terhadap rangsang, karena tumbuhan
dapat bergerak dengan bantuan sinar matahari atau sentuhan. Tumbuhan tersebut bergerak
secara pasif, tetapi tidak bergerak aktif layaknya manusia dan hewan. Tumbuhan akan
bereaksi terhadap suatu rangsangan yang diberikan kepadanya sebagai reaksi
perlindungan diri dari bahaya.

17
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Aktivitas yang terjadi dalam tubuh makhluk hidup prosesnya tidak dapat diamati secara
langsung, tetapi berdasarkan ciri-ciri yang dimilikinya. Makhluk hidup memiliki beberapa
ciri, yaitu bernapas, bergerak, makan, tumbuh, peka terhadap rangsangan, dan dapat
berkembang biak. Semua makhluk hidup melakukan proses pernapasan. Bernapas adalah
proses mengambil udara (O2) dari luar dan mengeluarkan udara (CO2) dari dalam tubuh.
Bergerak merupakan salah satu ciri makhluk hidup. Gerak pada manusia dan hewan jelas
tampak terlihat. Seluruh makhluk hidup membutuhkan makanan. Makanan yang dimakan
harus mengandung zat-zat makanan yang dibutuhkan oleh tubuh. Contohnya, karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, dan mineral. Makhluk hidup mengalami pertumbuhan dan
perkembangan. Contohnya, jika kamu menanam biji akan tumbuh menjadi kecambah,
kemudian menjadi tanaman kecil. Tubuh makhluk hidup terdiri dari berbagai macam organ.
Berbagai macam organ yang menyusun tubuh makhluk hidup terdiri atas bagian-bagian lebih
kecil lagi. Bagian-bagian terkecil dari makhluk hidup disebut sel.
B. Saran
Demikianlah makalah ini dibuat agar bermanfaat untuk semua. Di harapkan setelah
membaca makalah ini pembaca dapat memahami seperti apa makhluk hidup itu dan
bagaimana ciri – ciri nya. .Namun dalam penulisan makalah ini tentunya banyak terdapat
kekurangan dikarenakan penulis masih dalam tahap belajar. Untuk itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca agar dalam penulisan makalah selanjutnya dapat lebih baik
lagi.

18
DAFTAR PUSTAKA

Agus Rachmat dkk. 2002. Konsep Dasar IPA II. Depdikbud Jakarta: PT Rineka
Cipta
SEQIP. 2004. Ilmu pengetahuan alam. Jakarta.SEQIP
Alfian & Erwin. 1997.IPA Modern. PN Balai Pustaka
SEQIP. 2003. Buku IPA Guru. Jakarta. SEQIP

19

Anda mungkin juga menyukai