Anda di halaman 1dari 13

RESUME PERTEMUAN PKKMB 2021

POLITEKNIK KESEHTAN JAMBI

NAMA: LIANA FEBRIANTI NINGSIH .S


NIM :PO71330210005
PRODI: DIII SANITASI
JURUSAN: KESEHATAN LINGKUNGAN
RESUME HARI -1 PKKMB
SESI -2
Narasumber : Slamet Riyanto
Pembahasan : Kiat Sukses Perguruan Tinggi dan Dunia Kerja

TIPS SUKSES PERGURUAN TINGGI


Objective E-Learning (tujuan)
- fakta di balik era revolusi industry 4.0 dan VUCA
- mengetahui dan memahami tips sukses perguruan tinggi

1. Revolusi Industri 4.0 dan VUCA


- IOT (internet of things)
=>internet adalah segalanya
Revolusi adalah kegiatan industri yang menggunakan hal hal yang simple

- VUCA - VUCA PRIMI


Volatility =>perubahan cepat => Vision => tujuan hidup
Uncertainity => perubahan tidak terduga => Understanding =>mengerti
Complexity => banyak yang tidak jelas => Clarity =>kejelasan
Ambiguity => tidak jelas => Agility => pribadi tahan
banting

2. Mengetahui dan Memahami Tips Sukses Perguruan Tinggi


Membangkitkan motivasi diri
Manajemen waktu
Manajemen stress
Mengatur strategi belajar

TIPS SUKSES DUNIA KERJA


1. Memahami kebutuhan dunia kerja
- kualitas sumber daya manusia
2. tips Menghadapi Dunia Kerja
Knowledge(pengetahuan) => latar belakang pendidikan
Skill(keterampilan) => semua sisi praktikal dikuasai
Attitude(prilaku) => etika karakter

“DIA YANG MENGALAHKAN ORANG LAIN ADALAH KUAT, DIA YANG


MENGALAHKAN DIRINYA SENDIRI ADALAH ORANG YANG PERKASA”-Lao
Tzu

SESI -3

Narasumber : Ibuk Ruwayda


Pembahasan : Kolaborasi Antar Profesi

PROGRAM INDONESIA SEHAT


Paradigma sehat
Penguatan yankes

TRANSISI EPIDEMIOLOGI
Kematian akibat penyakit menular semakin meningkat
Trend ini kemungkinan akan berlanjutan seiring meningkat perlaku hidup.

PENDEKATAN “CONTINUUM OF CARE & LIFE CYLE”


Berkesinambungan dan pada seluruh tahapan siklus manusia.

Praktek kolaborasi terjadi apabila beberapa kategori professional atau tenagakesehatan


bekerja bersama dengan pasien,keluarga dan masyarakat untuk memberikan pelayanan
kesehatan dengan kualitas yang tinggi.

BEST PRACTICE MODELS


Program didaktik
Pengalaman belajar berbasis komunitas
Pengalaman simulasi interprofesional di rumah sakit

MENINGKATKAN KERJA SAMA ANTAR PROFESI


Saling meningkatkan kompetensi
Membangun karakter saling percaya
Perbaiki system insentif
Perbaiki system jenjang karir

Kolaborasi antar profesi


Analisa situasi dan tantangan sdm kesehatan
Visi dan misi presiden
Program Indonesia
1. paradigma sehat
program:
pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan
promotif-preventif sebagai pilar utama upaya kesehatan
pemberdayaan masyarakat
2. penguatan yankes
program :
peningkatan akses terutama pd FKTP
optimalisasi system rujukan
peningkatan mutu
penerapan pendekatan continuum of care
intervensi berbasis resiko kesehatan(health risk)
3. JKN
Benefit
Sistem pembiayaan asuransi-azas gotong royong
Kendali mutu dan kendali biaya
Sasaran: PBI dan Non PBI
TRANSISI EPIDEMILOGI
Kematian akibat penyakit tidak menular semakin meningkat
Tren ini kemungkinan akan berlanjut seiring dengan perubahan perilaku hidup(pola
makan dengan gizi tidak seimbang, kurang aktifitas fisik,merokok, dll)

REFORMASI PELAYANAN KESEHATAN DASAR-PENDEKATAN KELUARGA


1. Penguatan kebijakan publik lintas sektor pelibatan dunia usaha dan masyarakat
2. Reformasi system playanan kesehatan dasar dengan pendekatan keluarga
3. Penguatan kepemimpinan data tata kelola yang efektif
4. Penguatan komponen promotif dan preventif dalam paket manfaat jaminan
kesehatan nasional

TUJUAN:
1. Meningkatkan akses keluarga thd pelayanan kes yg komprehensif
2. Mendukung pencapaian SPM kab/kota & SPM provinsi
3. Mendukung pelaksanaan JKN
4. Mendukung tercapainya program Indonesia sehat

SESI -4
Narasumber : Sigit Eko Yuwono
Pembahasan : kesadaran bela Negara dan pengenalan kehidupan berbanga serta
bernegara dalam rangka pencegahan dan penanggulangan
Intoleransi,Radikalisme,dan
Terorisme
Interansi
berawal dari sikap-sikap inteleran(tidak mengahrgai,menghormati pemikiran pihak lain)
Radikal
Yang membongkar system ke akar-akarnyadengan dsara-dasar baru seperti kekerasan
Terorisme
Menimbulkan rasa takut dalam bermasyarakat.

Bela Negara
4 pilar :
Pancasila
UUD 1945
NKRI
Bhineka Tunggal Ika

Faktor pemacu yang mengarah pada terorisme :


Kondisi kondusif dan konteks structural(kesenjangan ekonomi)
Tata kelola pemerintah yang buruk
Pelanggaran HAM
Lemahnya penegakkan hukum

Penyebab konflik
Konflik sumber daya alam
Konflk antar ilayah
Konflik perekonomian
Konflik politik
Konflik sara

FAKTOR PEMACU EKSTREMISME BERBASIS KEKERASAN YANG


MENGARAH PADA TERORISME :
Kondisi kondusif dan konteks struktural (push factors)
1. Kesenjangan ekonomi
2. Marginalisasi dan diskriminasi
3. Tata kelola pemerintahan yang buruk
4. Pelanggaran HAM dan lemahnya penegakan hukum
5. Konflik berkepanjangan
6. Radikalisasi di Dalam lembaga pemasyarakatan
Proses Radikalisasi
1. Latar belakang dan motivasi individu
2. Memposisikan diri sebagai korban
3. Kekecewaan kolektif
4. Distorsi terhadap pemahaman tertentu (yang berakar dari kepercayaan,ideologi
politik,etnis dan perbedaan budaya,jejaring sosial,serta kepemimpinan

KERANGKA KEBIJAKAN :
Sasaran Umum
Rasa aman warga negara dari ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada
terorisme.
Sasaran khusus
Meningkatkan koordinasi antar K/L;Meningkatkan partisipasi dan sinergitas
pelaksanaan program oleh K/L,Pemda,Masyarakat Sipil,dan Mitra; Mengembangkan
instrument dan sistem pendataan dan pemantauan;Meningkatkan kapasitas aparatur dan
infrastruktur secara sistematis berkelanjutan;Meningkatkan kerja sama internasional
dalam pencegahan dan penanggulangan terorisme

AKSI 3 PILAR
Pencegahan (kesiapsiagaan,kontraradikalisasi,dan deradikalisasi)
Penegakan hukum,pelindungan saksi dan korban,dan penguatan kerangka
legislasi nasional
Kemitraan dan kerja sama internasional
TINDAKLANJUT PERPRES NOMOR 7 TAHUN 2021
1. SKEP KEPALA BNPT NO 129/2021
Tentang pembentukan sekber ran pe
2. PERATURAN BNPT NO 5/2021
Tentang tata cara koordinasi, pemantauan, evaluasi dan pelaporan RAN PE
3. PELUNCURAN RESMI PELAKSANAAN PERPRES NO 7/2021
Diluncurkan oleh Wapres RI pada 16 juni 2021
Bertujuan untuk mensosialisasikan, mendiseminasikan dan mengakselerasi
pelaksanaan perpres Nomor 7/2021, kepada seluruh pemangku kepentingan baik di
tingkat pemerintah pusat maupun daerah, termasuk menandai dimulainya kerja sekber
RAN PE
Arahan Wepres RI untuk seluruh pemangku kepentingan baik di pusat maupun
daerah dapat melaksanakan perpres RAN PE
4. SURAT KEPALA BNPT KEPADA MENDAGRI KR.01.00/101/2021 DAN SURAT
KEPALA BNPT KEPADA GUBERNUR SELURUH INDONESIA
KR.01.00/102/2021
Melalui mendagri BNPT meminta bantuan kemendagri untuk dapat
menyampaikan kepada seluruh pemerintah daerah agar melaksanakan RAN PE serta
melaporkan hasil pelaksanannya melalui kemendagri.
BNPT juga mengharapkan kiranya gubernur selaku kepala daerah di tingkat
provinsi dapat melaksanakan perpres RAN PE di tingkat daerah yang disesuaikan
dengan praktik baik yang telah dilaksanakan yang sejalan dengan perpres nomor 7 tahun
2021
5. RAKOR SEKBER DAN POKJA RAN PE
Akan dilaksanakan Rapat Koordinasi Sekber RAN PE yang akan dipimpin oleh
kepala BNPT dan selanjutnya Rakor Pokja RAN PE
SESI -5

Narasumber : AKBP Agustiawan SST.MK.SH


Pembahasan : Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba, Anti Narkoba

P4GN
Pemberantasan (hard power)
Pemberdayaan
Pencegahan
Rehabilitasi
IT development and research (smart power)
Kerja sama

BNN menjadi organisasi penanggulangan narkotika berkelas dunia.

Bahaya narkoba :
Moral
Psikis
Kesehatan
Dll

TANTANGAN DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN SDM


KESEHATAN

Peraktek kolaborasi terjadi apabila beberapa kategoriprofessional atau tenaga kesehatan


bkerja bersama dengan pasien ,keluarga dan masyarkat untuk memberikan pelayanan
kesehatan dengan kualitas yang tinggi

Best Practice Models


• Program didaktik
• Pengalaman belajar berbasis komunitas
• Pengalaman simulasi interprofesional di rumah sakit

TIM ANTARPROFESI
• Tim antarprofesi terbetuk dari individu dari berbagai profesi dan posisi
• Setiap individu membawa kompetensi mereka masing-masing kedalam tim
• Mereka mengintegrasikan hasil observasi,kompetensi yang menentukan dalam
membuat keputusan,berkordinasi,bekerjasama,dan berkomunikasi untuk
mengoptimalkan pelayanan kepada pasien.

KOMPETENSI IPE
Bar(1998)membedakan kompetensi profesi menjadi 3 bagian:
1. Kompetensi dasar,
2. Kompetensi masing-masing profesi
3. Kompetensi antar profesi

Hambatan terhadap pendidikan dan kerjasama interprofessional


• Perbedaan sejarah dan budaya
• Persangan antar profesi
• Perbedaan dalam terminology dan jargon
• Perbedaan dalam standar prosedur
• Variasi dalam lama pendidikan,kualifikasi,status,dan sistem insentif
• Kekhawatiran terhadap diluted professional identity

PERHATIAN TERHADAP PENDIDIKAN INTERPROFESIONAL


• Belum ada perhatian serius untuk mengembangkan pendidikan interprofesional.
• Perlu didorong oleh pemangku kepentinga utama:
-Masyarakat,
-Organisasi profesi,
-pengelola pembiyaan kesehatan,
-pemeritah
MENINGKATKAN KERJASAMA ANTARPROFSI
• Masing-masing profesi selalu meningkatkan kompetensi
• Membangun karakter saling percaya dan menghargai
• Perbaiki sistem insentif
• Perbaiki sistem jenjang karir
• Masukkan pendidikan antarprofesi sebgai bagian dari kurikulum pendidikan
profesi tenaga kesehatan.

PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN PENYALAHGUNAAN DAN


PEREDARAN GELAP NARKOTIKA (P4GN)

BNN mengajak seluruh K/L, Pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat untuk
memerangi peredaran narkoba di desa karena situasinya dinilai mulai mengkhawatirkan,
mengingat data terbaru yang diperoleh BNN dilapangan menunjukan ada 933
desa/kelurahan yang masuk kategori rawan Narkoba.

ARAH KEBIJAKAN
1. Pencegahan dan Pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran gelap narkotika
secara proporsional dan professional
2. Meningkatkan kemampuan lembaga rehabilitas dan pemberdayaan ketahanan
masyarakat terhadap kejahatan narkotika.
3. Peningkatan sinergitas dengan pemangku kepentingan di level nasional,regional
dan internasional.

KEGIATAN P4GN YANG TELAH DILAKSANAKAN OLEH BNNK JAMBI


• Desa / Kelurahan bersinar
• Ketahanan keluarga(Family United)
• Komunkasi ,Informasi dan edukasi P4GN
• Kampanye media social
• Tv dan radio

SESI -6

Narasumber : bpk. Rusmimpog S.Pd M.Kes


Pembahasan : Profil dan Struktur Poltekkes Kemenkes Jambi
Poltekkes Kemenkes Jambi merupakan 1 dari 38 Poltekkes yang ada di Indonesia
berdasarkan menteri kesehatan Indonesia no 59123 16 April 2001.

Struktur :
WADIR 1
Akademik
KBM

WADIR 2
Keuangan
Administrasi

WADIR 3
Kemahasiswaan
Kerja sama alumni

SESI -7

Narasumber :bpk Bambang Rudi Hartoko SH.MH


Pembahasan : Peran mahasiswa dalam pencegahan dan pengendalian korupsi

Pengertian Korupsi
Menyalahgunakan kepercayaan publikyang dikuasakan kepada mereka untuk
mendapatkan keuntungan sepihak.

Penyebab tindak pidana korupsidi Indonesia


Sistem penyelenggaraan Negara yang keliru
Kompensasi PNS yang rendah
Pejabat yang serakah
Law enforcement tidak berjalan
Hukuman yang rendah kepada koruptor
Pengawasan yang tidak efektif
Tidak ada keteladanan pemimpin
Budaya masyarakat yang kondusif KKN

Tipologi tindak pidana korupsi


Ermansjah Djaja dalam hal ini merinci jenis tindak pidana korupsi menjadi 40 jenis
40 jenis tindak pidana korupsi tersebut berdasarkan tipologinya terbagi menjadi 7
bagian.

Penyuapan terbagi menjadi 2 :


Penyuapan aktif : tindakan yang dilakukan secara nyata memberikan sesuatu,atau
hadiah kepada pegawai negeri atau penyelenggara Negara
Penyuapan pasif : tindakan menerima pemberian untuk mengikuti kehendak pemberi
Prinsip anti korupsi
Akuntabilitas
Trasparansi
Kewajaran
Kebijakan
kontrol kebijakan

Akuntabilitas dalam prinsip anti korupsi


Akuntabilitas adalah prinsip yang selalu diterapkan oleh seorang akuntan dalam
menjalankan tugasnya. Prinsip ini juga harus dipegang erat oleh perusahaan agar setiap
karyawannya dapat menjalankan tugas dengan baik sehingga tujuan bisnis mudah
tercapai.
Akuntabilitas publik merupakan kewajiban individu maupun organisasi untuk
menyajikan, melaporkan, mengungkapkan, dan mempertanggungjawabkan segala
aktivitas dan kegiatan yang sudah diamanatkan kepada mereka. Salah satu unsur yang
penting untuk dilaporkan adalah keuangan.

Tindak pidana korupsi penyerobotan


Tindak Pidana Korupsi “Penyerobotan” adalah tindakan pegawai negeri sipil atau
penyelenggara negara menggunakan tanah yang diatasnya terdapat hak pakai pada saat
menjalankan tugas dan merugikan orang yang berhak. Tindak pidana ini diatur dalam
Pasal 17 UU No. 31 Tahun 1999 dan Pasal 12 Huruf h UU No. 20 Tahun 2001.
Pelaku tindak pidana ini bisa dijerat dengan pasal 12h dan pasal 17 undang-undang
nomot 31 tahun 1999.
Penyebab tindak pidana korupsi di Indonesia :
System penyelenggaraan yang keliru
Kompensasi pns yang renda
Pejabat yang serakah
Pengawasan yang tidak efektif
Hukuman yang rendah pada koruptor
Law enforcement tidak berjalan
Tidak ada keteladanan pemimpin
Budaya masyarakat yang kondusif KKN

Tindak pidana korupsi suap


Penyuapan (Suap) adalah tindakan memberikan uang, barang atau bentuk lain dari
pembalasan dari pemberi usap kepada penerima suap yang dilakukan untuk mengubah
sikap penerima atas suatu kepentingan.

PERAN MAHASISWA DALAM MASYARAKAT


1. Agen perubahan social
2. Agen pengontrol social
3. Pengganti generasi selanjutnya
4. Kekuatan moral
5. Penjaga nilai-nilai

Anda mungkin juga menyukai