Anda di halaman 1dari 17

ASUHAN KEPERAWATAN INDIVIDU

STASE KDP

Disusun Oleh:

(TITIN PUJIASTUTI)
(20902000073)

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
2021
LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN

A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. DATA UMUM
1. IDENTITAS
a. Identitas Pasien
Nama : An.A
Umur : 10 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Pendidikan : SD
Pekerjaan :-
Suku/bangsa : Jawa
Alamat : Jl.Raharjo rt.04/rw.07 Larangan Brebes
Diagnosa medis :
Tanggal : 22 April 2020
Jam masuk :
b. Identitas Penanggungjawab
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Agama :
Suku/bangsa :
Pendidikan terakhir :
Pekerjaan :
Alamat :
Hubungan dengan pasien:
2. Status Kesehatan saat ini
Keluhan utama : diare nyeri perut dan bab lebih dari 5 kali sehari dan
muntah
Alasan masuk RS :
Factor pencetus :
Lamanya keluhan :
Timbulnya keluhan : (bertahap)
Upaya yang dilakukan untuk mengatasi : meminum obat diapet anak yang dibeli
di apotek, istirahat
Factor yang memperberat :
3. Riwayat kesehatan lalu : Klien mengatakan pernah di diagnosa gastroenteritis
dan asma, tidak pernah kecelakaan, pernah dirawat satu tahun yang lalu, tidak
ada alergi obat, Imunisasi lengkap.
4. Riwayat Kesehatan keluarga
1. Susunan kesehatan keluarga (genogram: 3 generasi)
2. Penyakit yang pernah diderita anggota keluarga : saat pengkajian diperoleh
data bahwa anggota keluarga klien yaitu dari Ibu pernah mengalami penyakit
diare kurang lebih 2tahun yang lalu tetapi tidak sampai dirawat dirumah sakit
3. Penyakit yang sedang diderita keluarga (Dx. Medis yang berhubungan
dengan penyakit pasien)
5. Riwayat kesehatan lingkungan
a. Kebersihan rumah dan lingkungan : lingkungan rumah terlihat kotor, rumah
jarang dibersihkan, wc jarang dibersihkan sehingga air untuk mandi kotor
b. Kemungkinan terjadinya bahaya :

II POLA KESEHATAN FUNGSIONAL (DATA FOKUS)


► TULIS DATA SEBELUM SAKIT DAN SETELAH DIRAWAT
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
Menjelaskan tentang pola yang dipahami pasien tentang kesehatan & bagaimana
kesehatannya dikelola
a. Persepsi pasien tentang kesehatan diri : keluaga klien mengatakan bahwa
kesehatan sangatlah penting khususnya An.A karena masih anak-anak. Saat
mengetahui anaknya mengalami mencret, muntah klien langsung dibawa ke
dokter terdekat.
b. Pengetahuan dan persepsi pasien tentang penyakit dan perawatannya : keluarga
juga mengatakan saat membersihkan BAB pada klien yaitu dengan air biasa, tidak
mencuci tangan kembali setelah membersihkan BAB. Keluarga mengatakan
pengetahuan tentang penyakit diare masih kurang terutama pada penanganan saat
dirumah.
c. Upaya yang biasa dilakukan dalam mempertahankan kesehatan (gizi /makanan
yang kuat pemeriksaan kesehatan berkala, perawatan kebersihan diri, imunisasi,
dll ) : sebelum sakit An.A makan sesuai porsi yang diberikan oleh ibunya
3x/hari selalu habis dan terkadang lebih, jenisnya nasi, kuah sayuran, lauk, dan
susu. Klien mandi 2x/hari, imunisasi lengkap.
d. Kemampuan pasien untuk mengontrol kesehatan (apa yang dilakukan pasien bila
sakit, kemana pasien biasa berobat bila sakit) : keluarga klien mengatakan klien
jika sakit diberikan sirup yang dibeli di apotek terdekat, jika belum sembuh juga
klien dibawa berobat ke rumah sakit terdekat.
e. Kebiasaan hidup (konsumsi obat-obatan/ jamu, konsumsi alkohol, konsumsi
rokok, konsumsi kopi, kebiasaan berolahraga) : keluarga klien mengatakan,
klien tidak mengkonsumsi alkohol, dan kopi. Klien seringkali mengkonsumsi susu
sebelum tidur.
f. Faktor sosioekonomi yang berhubungan dengan kesehatan (penghasilan, asuransi/
jaminan kesehatan, keadaan lingkungan tempat tinggal) : keluarga klien
mengatakan berpenghasilan cukup, tidak mempunyai jaminan kesehatan, keadaan
lingkungan tempat tinggal terlihat kotor.
2. Pola eliminasi
a. Eliminasi feses
1) Pola BAB (frekwensi, waktu, warna, konsistensi, penggunaan
pencahar/enema, adanya keluhan diare/konstipasi)
- Sebelum Sakit : Ibu klien mengatakan klien BAB sehari kurang lebih 3x
dengan konsistensi lembek warna kuning bau khas.
- Sesudah Sakit : Ibu klien mengatakan klien BAB sehari kurang lebih 5x
sehari cair tidak bercampur darah, muntah, dengan konsistensi cair dan
terdapat lendir.

2) Adakah perubahan dalam kebiasaan BAB (terpasang kolostomi/ileostomy)


b. Pola BAK (frekwensi, waktu, warna, jumlah)
- Sebelum Sakit : Ibu klien mengatakan klien BAK sehari kurang lebih 5x
dengan warna kuning dan bau khas
- Sesudah Sakit : Ibu klien mengatakan klien BAK sehari kurang lebih 5x
dengan warna kuning dan bau khas

3. Pola aktifitas dan latihan


a. Kegiatan dalam pekerjaan
- Sebelum Sakit : sebelum sakit klien sangat aktif jarang terlihat rewel, pasien
juga sering bermain dengan teman-temannya.
- Sesudah Sakit : selama sakit klien banyak tidur di dampingi oleh ibunya,
klien terlihat lemas, sering rewel klien jarang keluar dari ruangan, ketika
klien jenuh minta untuk digendong oleh ibu nya.

b. Olahraga yang dilakukan (jenis dan frekwensi)


- Sebelum Sakit
- Sesudah Sakit

c. Kesulitan /keluhan dalam aktifitas : Ibu klien mengatakan ketika sakit klien
terlihat lemas, dimandiin oleh ibu nya, mengenakan pakaian dibantu ibunya,
makan disuapin ibu nya. Ibu klien mengatakan jika klien ingin BAK dan BAB
dibantu oleh ibu nya kekamar mandi, klien mudah merasa kelelahan.
1) Pergerakan tubuh
2) Perawatan diri (mandi, mengenakan pakaian, bersolek, makan, dll)
3) Berhajat (BAK/BAB)
4) Keluhan sesak nafas setelah melakukan aktifitas
5) Mudah merasa kelelahan
4. Pola Istirahat dan Tidur
a. Kebiasaan tidur (Waktu tidur, lama tidur dalam sehari)
- Sebelum sakit : sebelum sakit An.A tidur sehari kurang lebih 8-9jam selalu
nyenyak tidak ada gangguan.
- Sesudah sakit : selama sakit klien mengalami gangguan dalam tidurnya
karena merasa sakit pada perutnya.

b. Kesulitan tidur (mudah terbangun, sulit memulai tidur, insomnia, dll)


- Sebelum Sakit : Ibu klien mengatakan klien sebelum sakit tidak ada kesulitan
dalam tidur
- Sesudah Sakit : Ibu klien mengatakan klien sesudah sakit mudah terbangun
karena sakit perut.

5. Pola Nutrisi-Metabolik
Pola makan : sebelum sakit An.A makasn sesuai porsi yang diberikan oleh ibunya
3x/hari selalu habis. Selama sakit klien tidak nafsu makan.
Pola minum : sebelum sakit An.A minum sehari 8 gelas air putih. Selama sakit
klien rasa haus meningkat.
Diet khusus :
Nafsu makan : tidak nafsu makan selama sakit
Mual :
Muntah : klien mengalami muntah
Stomatitis :
BB naik turun 6 bulan terakhir :
Kesulitan menelan :
6. Pola Kognitif-Perseptual sensori
a. Keluhan yang berkenaan dengan kemampuan sensasi (penglihatan, pendengaran)
: klien tidak ada keluhan yang berkenaan dengan kemampuan sensasi yaitu
penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan maupun sensai perubahan.
Klien juga tidak menggunakan alat bantu pendengaran maupun alat bantu
penglihatan.
b. Kemampuan kognitif (kemampuan mengingat, bicara dan memahami pesan yang
diterima, pengambilan keputusan yang bersifat sementara) : klien mampu
mengingat, memahami pesan yang diterima orang lain dnegan lawan
komunikasinya.
c. Kesulitan yang dialami (sering pusing, menurunnya sensitifitas terhadap nyeri dan
panas/dingin) : Ibu klien mengatakan selama sakit klien mengalami kesulitan
tidur karena sering sakit perutnya.
d. Persepsi terhadap nyeri dengan menggunakan pendekatan P, Q, R, S,T
P = paliatif/profokatif yaitu yang meningkatkan atau mengurangi nyeri
Q = Qualitas/Quantitas yaitu frekwensi dan lamanya keluhan dirasakan, deskripsi
sifat nyeri
R = perut
S = Skala yaitu derajat nyeri dengan menggunakan rentang nilai
T = Time yaitu kapan keluhan dirasakan dan lamanya keluhan berlangsung

7. Pola persepsi diri dan konsep diri


a. Persepsi diri (hal yang dipikirkan saat ini, harapan setelah menjalani
perawatan, perubahan yang dirasa setelah sakit)
: Ibu klien mengatakan setelah klien meminum obat dari apotek berharap terdapat
perubahan kepada anaknya agar sembuh
b. Status emosi: bagaimana perasaan pasien saat ini, apakah perilaku non verbal
sesuai dengan perilaku verbalnya.
: Ibu klien mengatakan ketika klien mengalami sakit
c. Konsep diri:
1) Citra diri/body image: bagaimana persepsi pasien terhadap tubuhnya,
adakah pengaruh penyakit yang dialami terhadap persepsi pasien tersebut.
- Sebelum Sakit : Ibu klien mengtakan klien terlihat sehat bugar terlihat
gemuk
- Sesudah Sakit : Ibu klien mengatakan klien terlihat lemas, kurus karena
tidak nafsu makan

2) Identitas: bagaimana status dan posisi pasien sebelum dirawat,


bagaimana kepuasan pasien terhadap status dan posisinya, bagaimana
kepuasan pasien sebagai laki-laki dan perempuan.
- Sebelum Sakit
- Sesudah Sakit

3) Peran: tugas/peran apa yang diemban pasien dalam


keluarga/kelompok/masyarakat/, bagaimana kemampuan pasien dalam
melaksanakan peran tersebut, apakah selama dirawat pasien mengalami
perubahan dalam peran.
- Sebelum Sakit
- Sesudah Sakit

4) Ideal diri: bagaimana harapan pasien terhadap tubuh/posisi/perannya,


bagaimana harapan pasien terhadap lingkungan, bagaimana harapan pasien
terhadap dirinya.
- Sebelum Sakit
- Sesudah Sakit
5) Harga diri: bagaimana penilaian/penghargaan orang lain terhadap
dirinya, apakah pasien merasa rendah diri dengan keadaanya.
- Sebelum Sakit
- Sesudah Sakit

8. Pola Mekanisme Koping


Menjelaskan tentang pola koping, toleransi terhadap stress dan support sistem
a. Bagaimana pasien dalam mengambil keputusan (sendiri atau dibantu)
- Sebelum Sakit : Ibu klien mengatakan klien sebelum sakit mandi sendiri,
makan sendiri, mengenakan pakaian sendiri, bermain dengan teman sebaya
- Sesudah Sakit : Ibu klieng mengatakan sesudah sakit klien dimandiin oleh
ibu nya, makan disuapin oleh ibunya, tidak keluar ruangan.

b. Yang dilakukan jika menghadapi masalah (misal: memecahkan masalah,


mencari pertolongan/beerbicara dengan orang lain, makan, tidur, minum obat-
obatan, marah, diam dll)
- Sebelum Sakit
- Sesudah Sakit

c. Bagaimana upaya pasien dalam menghadapi masalahnya sekarang


- Sebelum Sakit
- Sesudah Sakit

d. Menurut pasien apa yang dapat dilakukan perawat agar pasien merasa nyaman
- Sebelum Sakit
- Sesudah Sakit

9. Pola Seksual-Reproduksi
a. Bagaimana pemahaman pasien tentang fungsi seksual.
- Sebelum Sakit
- Sesudah Sakit

b. Adakah gangguan hubungan seksual disebabkan oleh berbagai kondisi


(fertilitas, libido, ereksi, menstruasi, kehamilan, pemakian alat kontrasepsi)
- Sebelum Sakit
- Sesudah Sakit

c. Adakah permasalahan selama melakukan aktifitas seksual (ejakulasi dini,


impotent, nyeri selama berhubungan, perdarahan dll) terutama terkait dengan
penyakit yang diderita.
- Sebelum Sakit
- Sesudah Sakit

d. Pengkajian pada perempuan terutama pada pasien dengan masalah tumor atau
keganasan system reproduksi : Klien belum ada riwayat menstruasi, dan
kehamilan
1) Riwayat menstruasi (keteraturan, keluhan selama menstruasi)
2) Riwayat kehamilan (jumlah kehamilan, jumlah kelahiran, jumlah anak)
3) Riwayat pemeriksaan ginekologi misal pap smear

10. Pola Peran-Berhubungan dengan orang lain


Mengkaji bagaimana hubungan pasien dengan orang lain (keluarga, tenaga kesehatan,
pasien lain), apakah keadaan penyakitnya mempengaruhi hubungan tersebut.
a. Kemampuan pasien dalam berkomunikasi (relevan, jelas, mampu
mengekspresikan, mampu mengerti orang lain)
- Sebelum Sakit :Ibu Klien mengatakan klien ketika berkomunikasi jelas dan
mampu mengekspresikan
- Sesudah Sakit : Ibu Klien mengatakan klien

b. Siapa orang yang terdekat dan lebih berpengaruh pada pasien


- Sebelum Sakit : Ibu
- Sesudah Sakit : Ibu
c. Kepada siapa pasien meminta bantuan bila mempunyai masalah.
- Sebelum Sakit : Kedua orangtua
- Sesudah Sakit : Ibu

d. Adakah kesulitan dalam keluarga (hubungan dengan orang tua, hubungan


dengan saudara, hubungan perkawinan)
- Sebelum Sakit
- Sesudah Sakit

11. Pola Nilai dan Kepercayaan


a. Bagaimana pasien menjalankan kegiatan agama atau kepercayaan.
- Sebelum Sakit
- Sesudah Sakit

b. Masalah yang berkaitan dengan aktifitasnya tersebut selama dirawat.


- Sebelum Sakit
- Sesudah Sakit

c. Adakah keyakinan atau kebudayaan yang dianut pasien yang bertentangan


dengan kesehatan.
- Sebelum Sakit
- Sesudah Sakit

d. Adakah pertentangan nilai/keyakinan/kebudayaan terhadap pengobatan yang


dijalani.
- Sebelum Sakit
- Sesudah Sakit
III. Pemeriksaan Fisik (Head to Toe)
1. Kesadaran
Composmentis
2. Penampilan
Lemah
3. Vital sign
a. Suhu Tubuh : 37 ͦ C
b. Tekanan Darah :
c. Respirasi : 18 x/menit(jumlah, irama, kekuatan)
d. Nadi : 99 x/menit(jumlah, irama, kekuatan)
4. Kepala
Bentuk, rambut: mesochepal,warna hitam, bersih, bau wangi, tidak ada benjolan,
ubun-ubun normal
5. Mata
Tidak cekung, konjungtiva anemis, tidak ada secret dan air mata tidak kering.
6. Hidung
Tidak ada secret, tidak memakai selang oksigen dan NGT.
7. Telinga
Bentuk normal simestris, kemampuan pendengaran normal, tidak ada nyeri, tidak
ada sekret/pembengkakan.
8. Mulut dan Tenggorokan
Selaput mukosa lembab, gigi bersih,
9. Dada
Jantung : Inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
Paru- paru : inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
10. Abdomen  : inspeksi (kembung, tidak ada luka, bentuk simetris), auskultasi
(bising usus , perkusi (hipertimpani), palpasi (terdapat nyeri tekan)
11. Genetalia : kebersihan daerah genital, adanya luka, tanda infeksi, bila terpasang
kateter kaji kebersihan kateter dan adanya tanda infeksi pada area pemasangan
kateter, adanya hemoroid (tidak menggunakan kateter serta tidak mengalami
iritasi pada daerah pantat, tidak ada luka, tidak ada hemoroid)
12. Ekstremitas atas dan bawah
a. Inspeksi kuku, kulit (warna, kebersihan, turgor, adanya edema, keutuhan dll)
Kuku bersih, turgor kulit normal, akral hangat, capilary refill time <2 detik,
untuk obilitas dan keamanan disemua ekstremitas baik.
b. Capilarry refill <2 detik
c. Kemampuan berfungsi (mobilitas dan keamanan) untuk semua ekstrimitas
yaitu kekuatan otot, koordinasi gerak dan keseimbangan, penggunaan alat
bantu.
Disemua ekstremitas baik, tidak menggunakan alat bantu.
d. Bila terpasang infus : kaji daerah tusukan infus, kaji tanda-tanda infeksi pada
daerah tusukan infus, adanya nyeri tekan yang berlebihan pada daerah tusukan
infus.
13. Kulit
a. Kaji kebersihan, warna, kelembaban, turgor, adanya edema
Turgor kulit normal, tidak ada luka, akral hangat.

14. Data Penunjang


a. Hasil Pemeriksaan Penunjang
Tuliskan data fokus terkait penyakit pada :
1) Pemeriksaan laborat
2) Pemeriksaan Radiologi
3) dll
b. Diit yang diperoleh
c. Therapy

B. ANALISA DATA

Tgl / jam Data Fokus Problem Etiologi TTD


DS: Ibu klien Risiko Diare
19 April mengatakan An.A Ketidakseimbangan
2021 / mencret ± 2hari dan Elektrolit (D.0037)
10.20 dalam satu hari mencret
lebih dari 5x cair, Ibu
klien mengatakan An.A
sering meminta minum
air putih.

DO: Akral hangat,


pasien sering rewel,
pasien terlihat lemas,
TTV: Suhu: 37ͦC RR:
18x/menit, Nadi:
99x/menit.
19 April DS: Ibu Klien Defisit Nutrisi Ketidakmampuan
2021/10.20 mengatakan An.A tidak (D.0019) mengabsorbsi
nafsu makan. Sering nutrien
muntah

DO: Klien tampak


kurus
19 April DS: Ibu klien Defisit Pengetahuan Kurang terpapar
2021/10.20 mengatakan (D.0111) informasi
pengetahuan tentang
penyakit diare masih
kurang terutama pada
penanganan saat
dirumah.

DO: -

C. DIAGNOSA KEPERAWATAN & PRIORITAS DIAGNOSA:


sesuai dengan Diagnosa Keperawatan NANDA edisi terbaru. (minimal 3
diagnosa keperawatan)
1. Resiko Ketidakseimbangan Elektrolit b.d Diare
2. Defisit Nutrisi b.d Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
3. Defisit Pengetahuan b.d Kurang terpapar informasi

D. PLANNING / INTERVENSI

Tgl / jam Diagnosa Tujuan & Planning (SIKI) TTD


keperawatan Kriteria Hasil
(SDKI) (SLKI)
19 April Resiko Setelah A.Pemantauan Elektrolit
2021/12.0 Ketidakseimbangan dilakukan (I.03122)
0 Elektrolit tindakan 1. Observasi\
keperawatan -Identifikasi kemungkinan
2x24jam penyebab
diharapkan ketidakseimbangan
kadar serum elektrolit
elektrolit -monitor mual,muntah,dan
Meningkat. diare
Dengan -monitor kehilangan
kriteria hasil: cairan
-serum -monitor tanda dan gejala
natrium hypokalemia
membaik (mis.kelelahan,
-serum kalium anoreksia,pusing)
membaik -monitor tanda dan gejala
-serum klorida hyperkalemia
membaik (mis.gelisah,mual,muntah)
-serum B. Manajemen Cairan
kalsium (I.03098)
membaik 1. Observasi
-serum fosfor -monitor hasil hidrasi
membaik 2. Terapeutik
-berikan asupan cairan
sesuai kebutuhan
3.Kolaborasi
-kolaborasi pemberian
diuretik
19 April Defisit Nutrisi Setelah A.Manajemen Nutrisi
2021/12.0 dilakukan 1.Observasi
0 tindakan -identifikasi status nutrisi
keperawatan -identifikasi alergi dan
1x24 jam intoleransai makanan
diharapkan -identifikasi makanan
status nutrisi yang disukai
membaik -monitor asupan makanan
dengan 2.Terapeutik
kriteria hasil: -sajikan makanan secara
-porsi menarik dan suhu yang
makanan yang sesuai
dihabiskan -berikan makanan tinggi
meningkat kalori dan tinggi protein
-verbalisasi -berikan suplemen
keinginan makanan
untuk
meningkatkan
nutrisi
meningkat
-diare
menurun
-berat badan
membaik
-nafsu makan
membaik
19 April Defisit Setelah A.Edukasi Perilaku Upaya
2021/12.0 Pengetahuan dilakukan Kesehatan
0 tindakan 1.Observasi
keperawatan -sediakan materi dan
1x24 jam media pendidikan
diharapkan kesehatan
tingkat -jadwalkan pendidikan
pengetahuan kesehatan sesuai
meningkat kesepakatan
dengan -berikan kesempatan
kriteria hasil: untuk bertanya
-kemampuan -jelaskan penanganan
menjelaskan masalah kesehatan
pengetahuan
tentang suatu
topik
meningkat
-perilaku
sesuai dengan
pengetahuan
meningkat

E. IMPLEMENTASI (dilakukan per diagnosa yang muncul/3 hari perawatan)

Tgl / jam Diagnosa Implementasi Respon TT


keperawatan D
20 April 1 Mengidentifikasi S: ibu klien
2021/08.3 kemungkinan penyebab mengatakan An.A
0 ketidakseimbangan sering rewel, dan
elektrolit terlihat lemas serta
sering meminta air
putih minum
O: adanya
peningkatan rasa
haus dan pasien
terlihat lemas.
1 Memonitor mual muntah
10.00 dan diare S: ibu klien
mengatakan An.A
mengalami mencret
lebih dari 5x/hari
dan muntah
O: anak masih mual
saat diberi makanan
banyak

11.00 1 Memonitor kehilangan Anak BAB 5x/hari


cairan berlendir, dan
muntah
11.30 1 Memonitor tanda dan
gejala hypokalemia Anak mengalami
(mis.kelelahan, kelelahan jika
anoreksia,pusing) beraktifitas
11.35 1 Memonitor tanda dan Anak masih mual
gejala hyperkalemia dan muntah jika
(mis.gelisah,mual,munta diberi makanan
h
Membran mukosa
kering, akral hangat,
11.40 1 Memonitor hasil turgor kulit kembali
dehidrasi dalam 2 detik

12.00 1 Ibu klien


Memberikan asupan memberikan minum
cairan sesuai kebutuhan kepada anak sedikit
tapi sering
21 April 2 Mengidentifikasi status Anak makan hanya 3
2021/08.3 nutrisi sendok makan.
0 Kurang nafsu makan
2 Mengidentifikasi alergi Ibu klien
dan intoleransai makanan mengatakan anak
09.00 tidak memliki alergi
2 Mengidentifikasi Ibu klien
makanan yang disukai mengatakan anak
10.00 selama sakit kurang
menyukai makanan
2 Memonitor asupan Anak hanya makan
makanan 4sendok makan,
11.00 sudah dapat minum
susu semalam
2 Mensajikan makanan Ibu klien
12.00 secara menarik dan suhu menyiapkan
yang sesuai makanan yang
disukai klien
2 Memberikan makanan Ibu klien
13.00 tinggi kalori dan tinggi menyiapkan
protein makanan sayuran,
ayam,dll
2 Memberikan suplemen Ibu klien
13.30 makanan memberikan sirup
suplemen makanan
yang dibeli di apotek
22 April 3 Menyediakan materi Ibu Klien tampak
2021/08.3 tentang Diare masih bingung
0
3 Menjadwalkan Ibu klien
09.00 pendidikan kesehatan mengatakan bisa
sesuai kesepakatan diwaktu tersebut
3 Memberikan kesempatan Ibu klien bertanya
10.00 untuk bertanya tentang penyebab
penyakitnya
3 Menjelaskan penanganan Ibu klien tampak
11.00 masalah kesehatan diare sedikit mengerti apa
itu penanganan diare

A. EVALUASI (dilakukan setiap hari, per shift, per diagnosa keperawatan yang
muncul)
Tgl / Diagnosa Kep Catatan Perkembangan TTD
jam
20 April Resiko S: ibu klien mengatakan An.A sering rewel,
2021 Ketidakseimbangan dan terlihat lemas serta sering meminta air
Elektrolit putih minum, Klien mencret 5x/hari disertai
muntah
O: Klien tampak lemas, adanya peningkatan
rasa haus
A: Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
21 April Defisit Nutrisi S: Klien mengatakan tidak mau makan, Ibu
2021/ klien mengatakan nafsu makan berkurang,
Klien mengatakan bdan terasa lemas
O: Klien tampak tidak mau makan, Klien
tampak hanya menghabiskan 3 sendok
makan saja, Klien tampak lemas
A: Masalah belum teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
22 April Defisit Pengetahuan S: Klien mengatakan kurang mengetahaui
2021 tentang penyakitnya
O: Klien tampak bingung ketika ditanya
tentang penyakitnya
A: Masalah teratasi sebagian
P: memberikan kesiapan untuk bertanya,
menjelaskan penanganan masalah kesehatan
diare, menyediakan materi tentang diare

Anda mungkin juga menyukai