Anda di halaman 1dari 6

Anatomi dan histologi kulit

Kulit memiliki 3 lapisa :

1. Epidermis
Epidermis merupakan bagian kulit paling luar yang sebagian besar terdiri dari
epitel skuamosa yang bertingkat yang mengalami keratinisasi yang tidak memiliki
pembuluh darah. Ketebalan epidermis berbeda-beda pada berbagai bagian tubuh, yang
paling tebal berukuran 1 milimeter pada telapak tangan dan telapak kaki, dan yang paling
tipis berukuran 0,1 milimeter terdapat pada kelopak mata, pipi, dahi dan perut.  Sel-sel
epidermis disebut  keratinosit
Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang
terdalam):
 Stratum Korneum
 Stratum Lusidum.
 Stratum Granulosum
 Stratum Spinosum.
 Stratum Basale.
2. Dermis
Dermis merupakan bagian yang paling penting dikulit yang sering disebut sebagai “ True
Skin”. Dermis terdiri atas jaringan ikat yang menyokong epidermis dan menghubungkan
dengan jaringan subkutis. Tebalnya berfariasi, yang paling tebal pada telapak kaki sekitar
3 mm.
Dermis terdiri dari 2 lapisan :
a. Lapisan papilaris
Lapisan papilaris langsung berbatas dengan membran basalis epidermis. Lapisan
ini saling berpautan secara kasar dengan epidermis, oleh penonjolan kulit,
jaringan yang halus dibentuk oleh serat-serat rekuler yang melekat pada pagas dari
lapisan bawah epidermis
b. Lapisan retikulasi
Lapisan ini dibentuk dari jaringan bekas serat kolagen yang bertanggung jawab
untuk ketahanan kulit terhadap tekanan mekanis.
3. Hipodermis
Subkutis atau hipodermis merupakan lapisan yang berada dibawah dermis yang terdiri
dari lapisan lemak. Lapisan ini terdapat jaringan ikat yang menghubungkan kulit secara
longgar dengan jaringan di bawahnya. Jumlah dan ukurannya berbeda-beda menurut
daerah ditubuh dan keadaan nutrisi individu. Subkutis berfungsi menunjang suplai darah
ke dermis untuk regenerasi.

FISIOLOGI KULIT

Kulit mempunyai berbagai fungsi yaitu sebagai berikut :

1. Pelindung atau proteksi

Epidermis terutama lapisan tanduk berguna untuk menutupi jaringan-jaringan tubuh di sebelah
dalam dan melindungi tubuh dari pengaruh-pengaruh luar seperti luka dan serangan kuman.
Lapisan paling luar dari kulit ari diselubungi dengan lapisan tipis lemak, yang menjadikan kulit
tahan air. Kulit dapat menahan suhu tubuh, menahan luka-luka kecil, mencegah zat kimia dan
bakteri masuk ke dalam tubuh serta menghalau rangsang-rangsang fisik seperti sinar ultraviolet
dari matahari. Kulit menyediakan proteksi terhadap tubuh dalam berbagai cara sebagai berikut:

1. Keratin melindungi kulit dari mikroba, abrasi (gesekan), panas dan zat kimia. Keratin merupakan
struktur yang keras, kaku dan tersusun rapid dan erat seperti batu bata di permukaan kulit.
2. Lipid yang dilepaskan mencegah evaporasi air dari permukaan kulit dan dehidrasi selain itu dapat
mencegah masuknya air dari lingkungan luar tubuh melalui kulit.
3. Sabum yang berminyak dari kelenjar sebacea mencegah kulit dan rambut dari kekeringan serta
mengandung zat bakterisid yang berfungsi membunuh bakteri di permukaan kulit. Adanya sebum
ini bersamaan dengan ekresi keringat yang menghasilkan mantel asam dengan kadar pH 5-6.5
yang mampu menghambat pertumbukan mikroba.
4. Pigmen melanin melindungi dari efek sina UV yang berbahaya. Pada stratum basal, sel-sel
melanosit melepaskan pigmen melanin ke sel-sel di sekitarnya. Pigmen ini bertugas melindungi
materi genetik dapat tersimpan dengan baik. Apabila terjadi gangguan pada proteksi oleh melanin
maka dapat timbul keganasan.
5. Selain itu ada sel-sel yang berperan sebagai sel imun yang protektif. Pertama adalah sel
Langerhans, yang mempersentasikan antigen terhadap mikroba. Kemudian ada sel pagosit yang
bertugas memfagositosis mikroba yang masuk melawati keratin dan sel Langerhans.

2. Fungsi Absorbsi

Kulit tidak bisa menyerap air. Tetapi bisa menyerap material larut lemak seperti Vitamin A,
vitamin D, vitamin E dan vitamin K, obsat-obatan tertentu, oksigen dan karbondiosida.
Permeabilitas kulit terhadap oksigen, karbondioksida dan uap air memungkinkan kulit ikut
mengambil bagian pada fungsi respirasi. Selain itu beberapa material toksik dapat di serap seperti
aseton dan merkuri. Obat-obatan yang larut dalam lemak seperti kartison yang mampu
berpenetrasi ke kulit dan melepaskan antihistamin di tempat peradangan. Kemampuan absorbs
kulit dipengaruhi oleh tebal tipisnya kulit, hidrasi, kelembaban, metabolism dan jenis vehikulum.
Penyerapan dapat berlangsung melalui celah antar sel atau melalui muara saluran kelenjar tetapi
lebih banyak yang melalui sel-sel epidermis dari pada yang melalui muara kelenjar. Hormone
yang terdapat dalam krim muka dapat masuk melalui kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada
tingkatan yang sandat tipis. Penyerapan terjadi melalui muara kandung rambut dan masuk ke
dalam saluran kelenjar palit, merembes melalui dinding pembuluh darah ke dalam peredaran
darah kemudian ke berbagai organ tubuh lainnya.

3. Fungsi Pengatur Suhu Tubuh atau Thermoregulasi

Kulit dapat menyerap zat-zat tertentu, terutama zat-zat yang larut dalam lemak dapat di serap ke
dalam kulit dan mempengaruhi lapisan kulit pada tingkatan yang sangat tipis. Penyerapan terjadi
melalui muara kandung rambut dan masuk ke dalam saluran kelenjar palit, merembes melalui
dindign pembuluh darah ke dalam peredaran darah kemudian ke berbagai organ tubuh lain yang
mengatur suhu tubuh melalui dilatasi dan konstruksi pembuluh kapiler serta melalui respirasi
yang keduanya di pengaruhi saraf otonom. Tubuh yang sehat neniliki suhu yang sehat memiliki
suhu tetap kira-kira 98,6 derajat farenheit atau sekitar 36,5 dejarat celcius. Ketika terjadi
perubahan pada suhu luar, darah dan kelenjar keringat kulit mengadakan penyesuaian seperlunya
dalam fungsinya masing-masinhg. Pengatur panas adalah salah satu fungsi kulit sebagai organ
antara tubuh dan lingkungan. Panas akan hilang penguapan keringat.

4. Fungsi Pengeluaran (Ekskresi)

Kulit mengeluarkan zat-zat tertentu yaitu keringat dari kelenjar-kelenjar keringat yang di
keluarkan melalui pori-pori keringat dengan membawa garam, yodium dan zat kimia lainnya. Air
yang di keluarkan melalui kulit tidak saja di salurkan melalui keringat tetapi juga melalui
penguapan air transepidrrmis sebagai pembentukan keringat yang tidak disadari. Kulit jugfa
berfungsi dalam eksresidengan perantaraan dua kelenjar eksokrinnya yaitu kelenjar sabacea dan
kelenjar keringat.
Kelenjar Sebacea, Kelenjar sebacea merupakan kelenjar yang melekat pada folikel rambut dan
melepaskan lipid yang di kenal sebagai sebum menuju lumen. Sebum di keluarkan ketika
musculus arektor pili berkontraksi menekan kelenjar sabacea sehingga sebum di keluarkan ke
folikel rambut lalu ke permukaan kulit. Sebum tersebut merupakan campuran dari trigliserida,
kolesterol, protein dan elektrolit. Sebum berfungsi menghambat pertumbuhan bakteri, melumasi
dan memproteksi keratin.

Kelenjar Keringat, Walaupun Startum korneum kadap air, namun sekitar 400 ml air dapat keluar
dengan cara menguap melalui kelenjar keringat tiap hari. Seorang yang bekerja dalam ruangan
mengeksresikan 200 ml keringat tambahan, bagi orang yang aktif jumlahnya lebih banyak lagi.
Selain mengeluarkan air dan panas, keringat juga merupakan sarana untuk mengeksresikan
garam, karbondioksida dan dua molekul organic hasil pemecahan protein yaitu apokrin dan
merokrin.

a. Kelenjar keningat apokrin

Terdapat di daerah aksila, payudara dan pubis sertaaktif pada usia pubertas dan menghasilkan
secret yang kental dan bau khas, kelenjar keringat apokrin bekerja ketika ada sinyal dari system
dan hormone sehingga sel-sel mioepitel yang ada di sekeliling kelenjar berkonsentrasi dan
menekan kelenjar keringat apokrin. Akibatnya kelenjar keringat melepaskan sekretnya ke folikel
rambut lalu ke permukaan luar.

b. Kelenjar Keringat (Ekrin)

Terdapat di daerah telapak tangan dan kaki. Sekretnya mengandung air, elektrolit, nutrient
oeganik dan sampah metabolism. Kadar pHnya berkisar 4.0-6,8. Fungsi dari kelenjar keringat
merokrin adalah mengatur temperature permukaan, mengekresikan air dan elektrolit serta
melindungi dari agen asing dan menghasilkan dermicidin, sebuah peptide kecil dengan sifat
antibiotic

5. Fungsi Persepsi

Kulit mengandung ujung-ujung saraf sensorik di dermis dan subkutis. Terhadap rangsangan panas
di perankan oleh badan-badan ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin diperankan oleh
badan- badan ruffini di dermis dan subkutis. Terhadap dingin di perankan oleh badan-badan
Krause yang terletak di dermis badan taktil meissner terletak di papilla dermis berperan terhadap
rabaan, demikian pula badan markel ranvier yang terletak di epidermis, sedangkan terhadap
tekanan di perankan oleh badan paccini di epidermis. Saraf-saraf sensorik tersebut lebih banyak
jumlahnya di daerah yang erotic. Kulit sangat peka terhadap berbagai rangsang sensorik yang
berhubungan dengan sakit, suhu panas atau dingin, tekanan, rabaan dan getaran. Kulit sebagai alat
perasa di rasakan melalui ujung-ujung saraf sensasi.

6. Fungsi Pembentukan Pigmen (Melanogenesis)

Sel pembentukan pigmen kulit (melanosit) terletak di lapisan asal epidermis. Selini berasaldari
rigi saraf jumlahnya 1:10 dari sel basal. Jumlah melanosit serta jumlah dan besarnya melanin
yangberbentuk menentukan warna kulit. Melanin di buat dari jenis protein. Tirosin dengan
bantuan enzim tirosinase di dalam melanosom dalam badan sel melanosit. Pajanan sinar matahari
mempengaruhi produksi melanin. Bila pajanan bertambah, produksi melanin akan meningkat.
Pigmen di sebarkan ke dalam lapisan atas sel epidermis melalui tangan-tangan yang mirip kaki
cumi-cumi pada melanosit, kearah dermis pigmen di sebar melalui melanofag, Selain oleh
pigmen, warna kulit di bentuk pula oleh tebal tipisnya kulit.

7. Fungsi Kreatinisasi Lapisan epidermis kulit orang dewasa mempunyai tiga jenis sel utama
yaitu keratinosit, melanosit dan sel Langerhans. Kretinase di mulai dari sel basal yang kuboid
bermitosis ke atas berubah bentuk lebih polygonal yaitu sel spinosum, terangkat lebih ke atas
menjadi lebih gepeng dan bergranula menjadi sel granulosum. Kemudian sel tersebut terangkat ke
atas lebih gepeng dan granula serta intinya hilang menjadi sel spinosum dan akhimya sampai di
pemukaan kulit menjadi sel yang mati, protoplasmanya mongering menjadi kems, gepeng tanpa
inti yang di sebut sel tanduk, sel tanduk secara kotinu lepas dari permukaan kulit dan di ganti oleh
sel yang terletak di bawahnya. Proses kreatinase sel dari sel basal sampai sel tanduk berlangsung
selama 14-21 hari. Proses ini berlangsung terus menerus dan berguna untuk fungsi rehabilitasi
kulit agar selalu dapat melaksanakan fungsinya secara baik. Pada beberapa macam penyakit kulit
proses ini tergantung sehungga kulit akan terlihat besisik, tebal dan kering.

8. Fungsi Pembentukan Vitamin D

Sintesis vitamin D di lakukan dengan mengaktivitas precursor 7 dihidroksi kolesterol dngan


bantuan sinar ultra violet, Enzim di hati dan ginjal lalu memodifikasi precursor dan menghasilkan
calcitriol, bentuk vitamin D yang aktif. Calcitrol adalah hormone yang berperan dalam
mengabsorpsi kalsium makanan dari traktus gastrointestinal ke dalam pembuluh darah. Walaupun
tubuh mampu memproduksi vitamin D sendiri, namun belum memenuhi kebutuhan tubuh secara
keseluruhan sehingga pemberian vitamin D sistemik masih tetap di perlukan. Pada manusia kulit
dapat pula mengekspresikan emosi karena adanya pembuluh darah, kelenjar keningat dan otot-
otot di bawah kulit.

Anda mungkin juga menyukai