Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERRAWATAN PADA KEHAMILAN NORMAL TRIMESTER II DAN III

DISUSUN OLEH:

NUR ZALINA

202091153

DOSEN PEMBIMBING :

Armina, M.Kep., Ns.Sp.Kep.An

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


A. DEFINISI
Kehamilan adalah suatu keadaan istimewa bagi seseorang wanita sebagai calon
ibu, karena pada masa kehamilan akan terjadi perubahan fisik yang mempengaruhi
kehidupanya.
Kehamilan adalah proses pertumbuhan janin dimulai dari konsepsi sampai
lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari).
Kehamilan adalah suatu proses alami dan fisiologis yang terjadi pada wanita yang di
dahului oleh suatu peristiwa fertilisasi yang membentuk zigot dan akhirnya menjadi janin
yang mengalami proses perkembangan di dalam uterus sampai proses perkembangan di
dalam uterus sampai proses persalinan. Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan
bahwa kehamilan adalah peristiwa yang dimulai dari konsepsi (pembuahan) dan berakhir
dengan proses persalinan.
1. Kehamilan adalah masa mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari (40
minggu) dan tidak lebih dari 300 hari (43 minggu). Kehamilan 40 minggu disebut
sebagai kehamilan matur (cukup bulan), dan bila lebih dari 43 minggu disebut
sebagai kehamilan post matur. Kehamilan antara 28 sampai 36 minggu disebut
kehamilan premature. Ditinjau dari tuanya kehamilan, kehamilan dibagi 3 bagian,
masing-masing:
a) Kehamilan trimester pertama (antara 0 sampai 12 minggu);
b) Kehamilan trimester kedua (antara 12 sampai 28 minggu);
c) Kehamilan trimester ketiga (antara 28 sampai 40 minggu).
Janin yang dilahirkan dalam trimester ketiga telah viable (dapat hidup).
2. Kehamilan normal adalah dimana ibu sehat tidak ada riwayat obstetrik buruk dan
ukuran uterus sama / sesuai usia kehamilan. Trimester I (sebelum 14 minggu),
trimester II (antara minggu 14- 28), dan trimester ketiga (antara minggu 28-36 dan
sesudah minggu ke 36).
3. Kehamilan adalah pertumbuhan dan perkembangan janin intrauteri mulai sejak
konsepsi dan berakhir sampai permulaan persalinan.
B. ETIOLOGI
Suatu kehamilan akan terjadi bila terdapat 5 aspek berikut, yaitu :
a. Ovum
Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus
yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom
radiata.
b. Spermatozoa
c. Ovum adalah suatu sel dengan diameter + 0,1 mm yang terdiri dari suatu nukleus
yang terapung-apung dalam vitelus dilingkari oleh zona pellusida oleh kromosom
radiata.
d. Konsepsi
Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sperma dan ovum di tuba
fallopii.
e. Nidasi
Nidasi adalah masuknya atau tertanamnya hasil konsepsi ke dalam endometrium.
f. Plasentasi
Plasentasi adalah alat yang sangat penting bagi janin yang berguna untuk
pertukarann zat antara ibu dan anaknya dan sebaliknya.
Kehamilan dibagi menjadi 3 triwulan :
a. Triwulan I antara 0-12 minggu.
b. Triwulan II antara 12-28 minggu.
c. Triwulan III antara 28-40 minggu.
C. PATOFISIOLOGI
Ketika seorang perempuan melakukan hubungan seksual dengan seorang laki-
laki maka bisa jadi perempuan tersebut akan hamil (Terjadinya kehamilan). Kehamilan
terjadi ketika sel sperma yang masuk ke dalam rahim seorang perempuan membuahi
sel telur yang telah matang. Seorang laki-laki rata-rata mengeluarkan air mani
sebanyak 3 cc, dan setiap 1 cc air mani yang normal akan mengandung sekitar 100 juta
hingga 120 juta buah sel sperma. Setelah air mani ini terpancar (ejakulasi) ke dalam
pangkal saluran kelamin istri, jutaan sel sperma ini akan berlarian melintasi rongga
rahim, saling berebut untuk mencapai sel telur matang yang ada pada saluran tuba di
seberang rahim.

Pada saat ovulasi, lapisan lendir di dalam serviks (leher rahim) menjadi lebih
cair, sehingga sperma mudah menembus ke dalam rahim. Sperma bergerak dari vagina
sampai ke ujung tuba falopi yang berbentuk corong dalam waktu 5 menit. Sel yang
melapisi tuba falopii mempermudah terjadinya pembuahan dan pembentukan zigot (sel
telur yang telah dibuahi). Jika perempuan tersebut berada dalam masa subur, atau
dengan kata lain terdapat sel telur yang matang, maka terjadilah pembuahan. Pada
proses pembuahan, hanya bagian kepala sperma yang menembus sel telur dan bersatu
dengan inti sel telur. Bagian ekor yang merupakan alat gerak sperma akan melepaskan
diri. Sel telur yang telah dibuahi akan mengalami pengerasan bagian luarnya. Ini
menyebabkan sel telur hanya dapat dibuahi oleh satu sperma.

1. Menghitung HTP ( Hari Taksiran Partus )


Memperkirakan usia kehamilan dan tanggal perkiraan kelahiran yang dihitung
berdasarkan rumus Naegele rule , Cara menghitungnya: Tentukan hari pertama
menstruasi terakhir. Angka ini dihitung dari hari pertama menstruasi terakhir
(LMP = Last Menstrual Periode).
 jika HPHT Ibu ada pada bulan 1 Januari – 24 Maret
Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan + 9), (tahun + 0).
Misal, HPHT 10 Januari 2010, maka perkiraan lahir (10+7), (1+9), (2010 + 0)
= 17-10-2010 atau 17 Oktober 2010.
 Jika HPHT Ibu ada pada bulan 25 Maret – 31 Desember
Rumusnya: (Tanggal + 7 hari), (bulan – 3),(Tahun + 1).
Misal, HPHT 10 Oktober 2010, maka perkiraan lahir  (10 + 7), (10 – 3), (2010
+ 1) = 17-7-2011 atau 17 Juli 2011.
Catatan:
 Rumus ini hanya bisa diterapkan pada wanita yang daur haidnya teratur,
yakni antara 28-30 hari.
 Perkiraan tanggal persalinan sering meleset antara 7 hari sebelum atau
setelahnya. Hanya sekitar 5% bayi yang akan lahir sesuai perhitungan ini.
D. PATHWAY

Coitus

Ejakulasi (lepasnya cairan sperma ke dalam saluran


reproduksi wanita)

Sperma bergerak menuju tuba fallopi

Konsepsi
Tidak terjadi

Fertilisasi
Tidak terjadi
fertilisasi
Konsepsi dan pertumbuhan zigot

Implantasi di uterus
Endometrium runtuh

Zigot (nidasi dalam rahim 5-7 hari)

Menstruasi
Mencapai cavum uteri

Embrio (3-5 minggu)

Fetus ( >5 minggu)


PENYIMPANGAN KDM

Perubahan pada ibu

Perubahan Fisiologis Perubahan Fisiologis

Sistem Respirasi Sistem Muskuloskeletal Sistem Reproduksi Krisis situasi

Desakan uterus Peningkatan Janin berkembang Kurang


ke diafragma massa abdomen pengetahuan
Sistem urinaria
Rongga dada Penekanan saraf lumbal MK:
sempit ANSIETAS
Penekanan vesika
Merangsang reseptor nyeri urinaria
Komplain paru
terbatas
Impuls nyeri di otak Peningkatan
frekuensi BAK
Ventilasi dan
MK: NYERI
pernapasan AKUT MK: INKONTINENSIA
URIN
Nafas pendek
Peningkatan berat
dan dangkal
badan

MK:
KETIDAKEFEKTIFAN Aktivitas otot meningkat
untuk menopang berat badan

Peningkatan penggunaan
energi

Energi menurun

MK: INTOLERANSI
AKTIVITAS
E. TANDA - TANDA KEHAMILAN
Tanda-tanda kehamilan adalah sekumpulan tanda atau gejala yang timbul pada
wanita hamil dan terjadi akibat adanya perubahan fisiologi dan psikologi pada masa
kehamilan. Tanda-tanda kehamilan ada tiga yaitu :
1. Tanda dugaan hamil
a. Amenorhoe (tidak dapat haid)
Pada wanita sehat dengan haid yang teratur, amenorhoe menandakan
kemungkinan kehamilan. Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil
tidak dapat haid lagi. Penting diketahui tanggal hari pertama haid terakhir, supaya
dapat ditentukan tuanya kehamilan dan tafsiran tanggal persalinan dengan
memakai rumus dari Naegele.
b. Nausea (mual) dan emesis (muntah)
Mual terjadi umumnya pada bulan-bulan pertama kehamilan sampai akhir
triwulan pertama disertai kadang-kadang oleh muntah. Sering terjadi pada pagi
hari, tetapi tidak selalu. Keadaan ini lazim disebut morning sickness. Dalam batas
tertentu keadaan ini masih fisiologis, namun bila terlampau sering dapat
mengakibatkan gangguan kesehatan dan disebut dengan hiperemesis gravidarum.
c. Mengidam (menginginkan makanan atau minuman tertentu)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama dan menghilang dengan makin tuanya
kehamilan.
d. Mamae menjadi tegang dan membesar
Estrogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara, sedangkan
progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara bersama
somatomamotropin, hormon-hormon ini menimbulkan perasaan tegang dan nyeri
selama dua bulan pertama kehamilan, pelebaran puting susu, serta pengeluaran
kolostrum.
e. Anoreksia (tidak ada nafsu makan)
Terjadi pada bulan-bulan pertama, tetapi setelah itu nafsu makan akan timbul lagi.
f. Sering kencing
Terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama kehamilan tertekan
oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan kedua umumnya keluhan ini
hilang oleh karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir
triwulan gejala bisa timbul kembali karena janin mulai masuk ke rongga panggul
dan menekan kembali kandung kencing.
g. Konstipasi
Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus (tonus otot menurun),
sehingga kesulitan untuk BAB.
h. Pigmentasi kulit
Terjadi pada kehamilan 12 minggu keatas. Pada pipi, hidung dan dahi, kadang-
kadang tampak deposit pigmen yang berlebihan, dikenal sebagai kloasma
gravidarum (topeng kehamilan). Areola mamae juga menjadi lebih hitam karena
didapatkan deposit pigmen yang berlebihan. Daerah leher menjadi lebih hitam dan
linea alba. Hal ini terjadi karena pengaruh hormon kortikostiroid plasenta yang
merangsang melanofor dan kulit.
i. Epulis
Suatu hipertrofi papilla ginggivae/ gusi, sering terjadi pada triwulan pertama.
j. Varises
Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah
terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi disekitar
genitalia ekterna, kaki dan betis, serta payudara. Penampakan pembuluh darah
dapat hilang setelah persalinan.
2. Tanda kemungkinan hamil
Tanda kemungkinan adalah perubahan-perubahan fisiologis yang dapat diketahui
oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik. Yang termasuk tanda
kemungkinan hamil yaitu :
a. Uterus membesar
Terjadi perubahan bentuk, besar dan konsistensi rahim. Pada pemeriksaan dalam
dapat diraba bahwa uterus membesar dan makin lama makin bundar bentuknya.
b. Tanda Hegar
Konsistensi rahim dalam kehamilan berubah menjadi lunak, terutama daerah
isthimus. Pada minggu-minggu pertama ismus uteri mengalami hipertrofi seperti
korpus uteri. Hipertrofi ismus pada triwulan pertama mengakibatkan ismus
menjadi panjang dan lebih lumak. Sehingga kalau kita letakkan 2 jari dalam
fornix posterior dan tangan satunya pada dinding perut di atas simpisis, maka
ismus tidak teraba seolah-olah korpus uteri sama sekali terpisah dari uterus
c. Tanda Chadwick
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosavagina termasuk
juga porsio dan serviks.
d. Tanda Piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.
e. Tanda Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin
didalam otot uterus. Kontraksi ini tidak bermitrik, sporadis, tidak nyeri biasanya
timbul pada kehamilan 8 minggu, tetapi baru dapat diamati dari pemeriksaan
apdominal pada trimester ketiga. Kontraksi ini akan tetap meningkat
frekuensinya, lamanya dan kekuatannya sampai mendekati persalinan.
f. Tes kehamilan. Yang banyak dipakai pemeriksaan hormon korionik
gonadotropin (hCG) dalam urine. Dasarnya reaksi antigen, antibody dengan
hCG sebagai antigen
g. Goodell Sign
Di luar kehamilan konsistensi serviks keras, kerasnya seperti kita merasa ujung
hidung, dalam kehamilan serviks menjadi lunak pada perabaan selunak bibir
atau ujung bawah daun.

F. PERUBAHAN FISIOLOGI KEHAMILAN


Perubahan Fisiologi Kehamilan Kehamilan merupakan proses fisiologis yang
memberikan perubahan pada ibu maupun lingkungan keluarga. Perubahan yang terdapat
pada ibu hamil antara lain.
1. Rahim atau Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi menerima dan melindungi hasil konsepsi
(janin, plasenta dan amnion) sampai persalinan. Dan pada bulan pertama uterus akan
membesar akibat adanya peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh darah,
produksi serabut otot dan jaringan fibroelastis baru (hyperplasia) dan pembesaran
serabut otot dan jaringan fibroelastis yang sudah ada (hipertopi) dan perkembangan
endometrium menjadi desidua. Pada usia kehamilan 32 minggu ukuran TFU ( Tinggi
Fundus Uteri) adalah 29,5-30 cm diatas simfisis dan ketika usia kehamilan sudah
aterm dan janin dalam keadaan normal pada kehamilan 40 minggu TFU turun
kembali dan terletak 3 jari dibawah prosesus xyfoideus (px).
2. Serviks Uteri
Pada serviks terjadi hipervaskularisasi dan pelunakan pada serviks karena
peningkatan hormone estrogen dan dengan adanya hipervaskularisasi serta
meningkatnya suplai darah maka konsistensi serviks menjadi lunak yang disebut
tanda Goodell.
3. Vagina dan Vulva
Perubahan yang diakibatkan oleh adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina
dan vulva tampak lebih merah, agak kebiruan, ( livide) atau disebut tanda Chadwick.
4. Ovarium Selama kehamilan proses ovulasi akan terhenti dan pematangan folikel baru
juga ditunda. Hanya satu korpus luteum yang yang dapat ditemukan di ovarium dan
folikel ini yang akan berfungsi maksimal 6-7 minggu awal kehamilan dan ini yang
akan berperan sebagai penghasil hormon progesteron dalam jumlah yang relatif
minimal.
5. Payudara
Payudara sebagai organ target untuk proses laktasi mengalami beberapa perubahan
sebagai berikut:
a. Selama kehamilan payudara membesar, tegang dan berat.
b. Bayangan vena-vena lebih membiru.
c. Hyperpigmentasi pada aerola dan puting akan lebih besar dan tegak.
d. Ketika diperas cairan berwarna kekuningan yang disebut kolostrum akan keluar.
6. Kulit
Topeng kehamilan (cloasma gravidarium) adalah bintik-bintik pigmen kecoklatan
yang tampak dikulit kening dan pipi. Sedangkan pada kulit dinding perut ini dikenal
dengan nama striae gravidarium. Dan pada banyak perempuan kulit digaris
pertengahan perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam kecokelatan yang
disebut dengan linea nigra. Cloasma garvidarium terjadi selama kehamilan, dan
biasanya timbul padausia kehamilan 16 minggu dan akan menghilang setelah
melahirkan.
7. Sistem Kardiovaskuler Sirkulasi darah ibu dalam kehamilan dipengaruhi adanya
sirkulasi ke plasenta, uterus yang membesar dan pembuluh-pembuluh darah yang
membesar juga. Volume darah ibu dalam kehamilan bertambah secara fisiologis
dengan adanya pencairan darah yang disebut dengan hemodilusi. Setelah mencapai
usia kehamilan 32 minggu (timester III) volume darah akan bertambah, kira-kira 25-
30 % kemudian menurun sampai sekitar 20 % pada minggu ke-40.
8. Sistem Urinaria Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan
uterus yang mulai membesar sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang
dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rangka panggul, namun pada
akhir kehamilan bila kepala sudah mulai turun ke pintu atas panggul keluhan ini akan
timbul kembali seperti bulan- bulan pertama kehamilan.
9. Sistem Pencernaan Terjadi relaksasi pada otot-otot pencernaan antara lain peristaltik
dilambung sehingga pencernaan makanan oleh lambung menjadi lebih lama yang
disebabkan hormon HCG ada juga hormon progesteron yang membuat perut ibu
menjadi kembung atau sembelit dan itu yang menyebabkan ibu hamil menjadi mual-
muntah.
10. Sistem Muskuloskeletal Perubahan tubuh adalah hal yang biasa dialami wanita
hamil. Hal ini disebabkan oleh peningkatan distensi abdomen yang membuat panggul
miring kedepan, penurunan tonus otot dan peningkatan berat badan pada akhir
kehamilan. Pusat gravitasi wanita hamil bergeser kedepan. Lordosis progesif
merupakan gambaran karakteristik pada kehamilan normal.
11. Sistem Respirasi Selama kehamilan frekuensi pernapasan mengalami perubahan
tetapi volume tidak, volume ventilasi permenit dan pengambilan oksigen per menit
akan bertambah secara signifikan pada kehamilan lanjut. Perubahan ini akan
mencapai puncaknya pada minggu ke-37 dan akan kembali hampir seperti sedia kala
dalam 24 minggu setelah persalinan.
G. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA KEHAMILAN
Selama kehamilan banyak sekali ibu mengalami perubahan psikologis dan
emosional. Emosional ibu hamil dipengaruhi oleh peningkatan produksi hormon
progesteron dan estrogen dan perubahan hormon mempengaruhi tingkat neurotransmitter,
yaitu bahan kimia otak yang fungsinya untuk mengatur emosi. Reaksi yang ditunjukkan
terhadap kehamilan dapat berlebihan dan mudah berubah-ubah. Ibu hamil sangat sensitif
dan cenderung labil. Perubahan Psikologis yang dialami kebanyakan wanita hamil
adalah:
1. Trimester Pertama
Dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan. Pada trimester ini atau biasa disebut periode
Adaptasi, ibu hamil cenderung menglami perasaan tidak enak, seperti kekecewaan,
penolakan, kecemasan, kesedihan, dan merasa benci akan kehamilanya. Hal ini
disebabkan oleh peningkatan hormon progesteron dan estrogen yang menyebabkan
ibu mengalami mual dan muntah dan memengaruhi perasaan ibu. Pada masa ini juga
ibu berusaha meyakinkan bahwa dirinya memang mengalami kehamilan. Pada
trimester awal ini juga terjadi fase Organogenesis yaitu proses pembentukan organ-
organ utama bayi seperti hati, tangan dan kaki, jantung, tabung saraf, plasenta mulai
terbentuk.
2. Trimester Kedua
Dari bulan ke-4 sampai 6 bulan. Pada trimester Kedua sering kali dikatakan
periode pencatatan kesehatan. Pada trimester ini ibu hamil mulai mencari perhatian
dari pasangannya. Pada trimester ini juga ibu hamil merasa mulai menerima
kehamilannya dan menerima keadaan janinnya karena pada masa ini ibu mulai dapat
merasakan gerakan. Pengenceran darah (Hemodilusi) pada ibu hamil sering terjadi
pada trimester ini dengan peningkatan volume plasma 30%-40%, peningkatan sel
darah merah 18%-30% dan hemoglobin 19%.
Trimester kedua biasanya ibu merasa sehat dan sudah terbiasa dengan kadar
hormon yang tinggi, serta rasa tidak nyaman akibat kehamilan  sudah mulai
berkurang. Perut ibu pun belum terlalu besar sehingga belum terlalu dirasakan ibu
sebagai beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan dapat mulai menggunakan
energi dan pikirannya secara lebih kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat
merasakan gerakan janinnya dan ibu mulai meraskaan kehadiran bayinya sebagai
seseorang diluar dirinya dan dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari
kecemasan dan rasa tidak nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama
dan merasakan meningkatnya libido.
3. Trimester Ketiga
Dari bulan ke-7 sampai 9 bulan . Trimester ketiga sering disebut sebagai
periode penantian. Pada trimester ini ibu akan mengalami hemokonsentrasi artinya
darah ibu mulai mengental lagi setelah sebelumnya mengalami hemodilusi
(pengenceran). Pada trimester akhir ini juga, ibu hamil mulai merasa takut dan
waspada. Hal ini karena ibu memikirkan keadaan bayinya, perkiraan waktu bayinya
akan lahir, juga merasa takut kehilangan perhatian khusus yang diterima selama
hamil. Oleh sebab itu, ibu sangat memerlukan dukungan dari suami, keluarga, dan
petugas kesehatan. Masa ini juga sangat perlu dipersiapkan secar aktif sehingga
persalinan dapat ditangani secara optimal.
Tanda pasti kehamilan trimester III yaitu:
a. Denyut Jantung Janin (DJJ)
Dapat didengar dengan stetoskop laenec pada minggu ke 17- 18. Orang gemuk,
lebih lambat. Stetoskope ultrasonic (Doppler), DJJ dapat didengar lebih awal
lagi, sekitar minggu ke 12. Melakukan auskultasi pada janin bisa juga
mengidentifikasi bunyi-bunyi yang lain, seperti bising tali pusat, bising uterus
dan nadi ibu.
b. Gerakan Janin Dalam Rahim
Gerakan janin bermula pada usia kehamilan mencapai 12 minggu tetapi baru
dapat dirasakan ibu pada usia kehamilan 16-20 minggu karena di usia kehamilan
tersebut, ibu hamil dapat merasakan gerakan halus hingga tendangan kaki bayi.
Bagian-bagian tubuh bayi juga dapat dipalpasi dengan mudah mulai usia
kehamilan 20 minggu. Fenomena bandul atau pantulan balik yang disebut
dengan ballotement juga merupakan tanda adanya janin di dalam uterus.
Trimester ketiga biasanya disebut dengan periode menunggu dan
waspada sebab pada saat itu ibu tidak sabar menunggu kehadiran bayinya.
Gerakan bayi dan membesarnya perut merupakan dua hal yang mengingatkan
ibu akan melahirkan sewaktu – waktu. Ini menyebabkan ibu meningkatkan
kewaspadaannya akan timbulnya tanda dan gejala terjadinya persalinan pada ibu.
Seringkali ibu  merasa khawatir  atau takut kalu – kalau bayi yang akan
dilahirkannya tidak normal. Kebanyakan ibu juga akan bersikap melindungi
bayinya dan akan menghindari orang atau benda apa saja yang dianggap
membahayakan bayinya. Seorang ibu mungkin mulai merasa takut akan rasa
sakit dan bahaya fisik yang akan timbul pada waktu melahirkan. Trimester juga
saat persiapan aktif untuk kelahiran bayinya dan menjadi orang tua.keluarga
mulai menduga – duga apakah bayi mereka laki – laki atau perempuan dan akan
mirip siapa. Bahkan sudah mulai memilih nama unutk bayi mereka.

H. KETIDAK NYAMANAN DALAM KEHAMILAN


Ketidaknyamanan merupakan suatu perasaan ataupun yang tidak menyenangkan
bagi kondisi fisik ataupun mental pada ibu hamil.
1. Ketidaknyamanan Ibu Hamil pada Trimester II
Trimester kedua adalah usia kehamilan minggu ke-13 sampai ke-28.
Trimester kedua mungkin merupakan periode yang paling nyaman dari kehamilan.
Ketidaknyamanan yang biasa dirasakan dalam kehamilan dini menjadi tidak terlalu
mengganggu lagi dan memperoleh kembali nafsu makan dan kekuatan.
a. Gangguan Mayor/Minor
1) Sembelit
Buang air besar melambat karena pengaruh hormone progesterone dan BAB
menjadi keras dan tidak sering. Kebiasaan buang air besar mungkin akan
mengalami perubahan selama kehamilan. Banyak wanita yang mengalami
sembelit, sering disertai dengan kebiasaan buang air besar tak teratur dan
wasir. Masalah ini biasanya merupakan akibat dari perlambatan dalam
gerakan makanan melalui sistem gastrointestinal dan perlambatan pencernaan
zat besi sebagai suplemen atau yang terdapat dalam vitamin pralahir.
2) Wasir
Tekanan terus-menerus dari kepala bayi menyebabkan pembuluh darah
disekitar lubang anus membesar dan membengkak. Ketegangan lebih lanjut
untuk mengevakuasi BAB yang keras dan a lot meningkatkan pengisian perut
ini. Rasa sakit, gatal dan kadang-kadang perdarahan mungkin terjadi saat
mengeluarkan feses.
Untuk mencegah hal ini, hindari sembelit dan berdiri terlalu lama. Obat salap
(urap) dapat digunakan untuk mengobati gatal dan kesakitan
tersebut.Menghilangkan rasa tak nyaman akibat wasir, antara lain:
a) Istirahat sedikitnya 1 jam setiap hari dengan tungkai dan pinggul
ditinggikan.
b) Berbaringlah dengan tungkai ditinggikan dan lutut dibengkokkan
(posisi sim), jika anda tidur pada malam hari.
c) Makanlah makanan yang berserat dalam jumlah yang cukup dan minum
banyak cairan.
d) Lakukan mandi hangat untuk menghilangkannya.
e) (Obat supositoria ), pelunak feses dapat mencegah pembentukan feses
yang keras, yang dapat merusak jaringan yang sangat halus.
f) Pada saat bekrja, cobalah untuk mengatur waktu seriap hari untuk
melepas sepatu dan meninggikan kaki.
g) Pasang kantung es atau kola kapas yang direndam dalam larutan alcohol
pada daerah yang terkena.
h) Jangan duduk untuk waktu yang lama.
3) Varises
Varises juga disebut varikositis atau vena varicose, adalah pelebaran
pembuluh darah yang dipenuhi oleh darah. Tampaknya terdapat faktor
predisposisi keturunan terhadap varises yang dapat menjadi lebih buruk
selama kehamilan. Masalah dengan varises biasanya terjadi pada tungkai
tetapi juga mungkin tampak pada jalan lahir dan dalam vulva. Tekanan dari
rahim dan perubahan dalam aliran darah selama kehamilan dapat membuat
varises makin memburuk. Varises pada tungkai dan varises pada rectum dapat
menyebabkan nyeri dan rasa tak nyaman. Gejalanya bervariasi, sebagian
wanita varises hanya berupa noda atau bercak ungu kebiruan pada tungkai
yang menyebabkan rasa tak nyaman kecil. Pada beberapa wanita varises
tampak sebagai benjolan yang mengharuskannya ditinggikan sore hari atau
diperlukan tindakan lainnya. Hindari pakaian yang ketat dan berdiri dengan
waktu yang lama.Cara mengatasi dan pencegahan varises selama kehamilan:
a) Memperbaiki sirkulasi pada tungkai melalui olahraga atau perubahan
posisi.
b) Berjalan –jalan jika memungkinkan dan lakukan gerakan memutar-
mutar pergelangan kaki.
c) Berduduk-duduk atau bergoyang-goyang di kursi goyang pun juga
membantu.
d) Berbaringlah miring kek kiri untuk meningkatkan aliran darah.
e) Tinggikan pinggang dan tungkai ketika istirahat atau berbaring.
f) Jagalah penambahan berat badan selama kehamilan dengan batasan
normal (antara 12,5-17,5 kg untuk wanita dengan berat badan normal).
g) Banyak wanita menggunakan kaos kaki dengan kompresi bertingkat
atau penyangga.
h) Kenakan celana dalam yang longgar,
i) Gunakan sepatu yang datar.
j) Jangan silangkan tungkai pada lutut.
k) Jangan berdiri untuk waktu yang lama atau jinjitkan telapak kaki
dengan perlahan setiap beberapa menit.
4) Gusi berdarah
Gusi berdarah lunak dan lebih rentan terhadap cedera. Menggosokgigi dapat
menimbulkan cedera dan mengeluarkan darah. Untuk menghindari ini,
gunakan sikat yang lembut dan secara rutin pijatlah dengan lembut gusi anda.
5) Sariawan
Ada peningkatan peluang untuk terserang sariawan vagina. Kondisi yang
dicirikan oleh keluarnya kotoran berdarah pekat dan gatal-gatal di daerah
vagina, dalam beberapa kasus iritasi dapat terasa sakit.Hindari sabun dan
pakaian dalam dari nilon dan jagalah agar daerah itu tetap kering. Dokter
akan menasihati pengobatan tertentu. Ikuti petunjuk pemakaiannya dengan
cermat untuk menghindari infeksi, karena bayi yang melewati lintasan yang
terinfeksi dapat menyebabkan sariawan dan berakhir dengan perdarahan.
6) Sulit tidur (insomnia)
Wanita hamil, bagaimanapun memiliki tambahan alasan fisik sebagai
penyebab insomnia. Hal ini meliputi ketidaknyamanan akibat uterus yang
membesar, ketidaknyamanan lain selama kehamilan, dan pergerakan janin,
terutama jika janin tersebut aktif. Penanganan insomnia melalui pengaturan
waktu bias efektif bias tidak.
Bagi kebanyakan wanita setidaknya terdapat beberapa hal yangdapat
dilakukan:
a) Mandi air hangat.
b) Minum air hangat (susu, the tanpa kafein dicampur susu) sebelum tidur.
c) Lakukan aktivitas yang tidak menimbulkan stimulus sebelum tidur.
d) Ambil posisi relaksasi.
e) Gunakan teknik relaksasi progresif.
7) Berkeringat
Sebagian wanita merasa panas dan berkeringat dan mungkin banyak
mengeluarkan keringat hanya karena gerakan fisik ringan. Hal ini diakibatkan
karena kelenjar apokrin perubahan hormonal, aktivitas kelenjar eccerine yang
meningkat, aktivitas kelenjar tiroid yang meningkat, berat badan, dan kegiatan
metabolik yang meningkat; keringat pada telapak tangan karena aktivitas
hormone adrekortisol dan kelenjar sebasea. Seringnya berkeringat pada
kehamilan dapat diatasi dengan:
a) Pakaian longgar dan titpis.
b) Banyak minum.
c) Mandi secara teratur.
8) Anemia
Adalah kondisi ketika konsentrasi pigmen hemoglobin turun dalam darah.
Ptotein ini membawa oksigen persyaratan vital untuk melanjutkan kehidupan
dan untuk kesejahteraan orang. Level normal berkisar antara 12-15 gm/ml
darah. Kurang dari 19 gm menjadikan seseorang anemia. Dalam anemia
ringan, orang mudah lelah, tampak pucat dan sulit bernapas terjadi bahkan
dalam aktivitas ringan. Meningkatnya kerentanan terhadap injeksi, bayi yang
lebih kecil dari normal, kelahiran premature atau kelahiran yang sulit.
Untuk mengobati dan mencegah anemia, makanlah makanan bergizi dan sehat
dengan banyak sayuran berdaun, kacang-kacangan, daging merah, dan
sebagainya, karena kekurangan zat besi merupakan penyebab paling umum
anemia dan makanan ini kaya akan zat besi. Minumlah tablet besi dan kalsium
sebagmaina diresepkan oleh dokter secara teratur.

2. Ketidak Nyamanan Ibu Hamil pada Trimester III


Kehamilan pada trimester 3 adalah usia kehamilan dari mingu ke-25 sampai
minggu ke-40. Pada usia kehamilan ini ada kegembiraan dan kegairahan ketika
terfikir oleh kita bahwa akhirnya kita akan dapat memegang bayi anda, meskipun
diwarnai sedikit ketakutan dan kekhawaturan berkenaan dengan persalinan dan
kelahiran anak. Ketidaknyamanan, akibat ukuran bayi yang sedang tumbuh, mungkin
sedikit menggangu.
Beberapa perubahan lain:
a. Hiverpentilasi dan sesak nafas (Nospatologis)
Ketika rahim membesar dan membesar dan menempati makin banyak rongga
perut, organ-organ lain terdesak dan terdorong ke atas. Ini menyebabkan orang
sulit bernapas ketika mengeluarkan tenaga sedikit saja. Menjelang akhir, ketika
kepala bayi mulai masuk ke panggul, ini mulai reda.
Peningkatan jumlah progesterone selama kehamilan diduga mempengaruhi
langsung pusat pernapasan untuk menurunkan kadar karbondioksida dan
meningkatkan kadar oksigen. Peningkatan kadar oksigen dapat menguntungkan
janin. Penningkatan aktivitas metabolic yang terjadi selama kehamilan
meningkatkan peningkatan kadar karbondioksida. Wanita dapat mengalami efek
progesterone ini pada awal trimester ke dua.
Sesak nafas merupakan ketidaknyamanan terbesar yang dialami selama
periode ini, uterus telah mengalami pembesaran hingga mengalami elevasi kurang
lebih 4 cm selama kehamilan. Meski mengalami diameter transversal pada rangka
iga, hal ini tidak cukup untuk mengompensasi elevasi diafragma sehingga terjadi
penurunan kapasitas residu fungsional dan volume udara residual. Hal ini
ditambah tekanan pada diafragma, menurunkan perasaan atau kesadaran tentang
kesulitan bernapas atau sesak naps. Banyak wanita cenderung merespons hal ini
dengan cara melakukan hiperventilasi.
Cara-cara penanganan dapat dilakukan seperti berikut:
1) Menjelaskan dasar fisiologis masalah tersebut.
2) Mendorong wanita untuk secara sadar mengatur kecepatan dan kedalaman
pernapasannya pada kisaran normal saat ia menyadari ia sedang mengalami
hiperventilasi.
3) Mengajarkan wanita cara meredakan sesak napas sebagai faktor penyebab,
b. Pusing dan mengantuk
Tekanan darah yang rendah dan perut yang membesar dapat membuat anda
merasa pusing dan mengantuk menjelang akhir kehamilan. Pelan-pelan ketika
bangun dari posisi berbaring, mula-mula dengan miring ke samping, kemudian
duduk dan akhirnya bangun. Banyak-banyaklah minum air dan jangan berdiri
terlalu lama.
c. Sering kencing dan kebocoran air kencing
Rahim yang tumbuh membesar menekan kandung kemih. Untuk menghindari
bangun malam hari, batasi minum menjelang berangkat tidur. Saat batuk, tertawa
dan bersin, kadang-kadang keluar air kencing sedikit.
Untuk menghindari hai ini, lakukan latihan panggul dengan teratur, hindari
sembelit dan sering-sering kosongkan kandung kemih.
d. Kaki dan jari bengkak
Menjelang sore, mungkin terdapat bengkak di sekitar pergelangan kaki yang
hilang saat istirahat malam. Jari-jari mungkin bengkak dan kebas di pagi hari.
Makin siang, jari-jari kembali normal. Mengangkat tangan dan pelan-pelan
melemaskan dan meluruskan jari-jari dapat membantu mangatasi hal ini. Jika
terjadi bengkak besar yang tidak hilang setelah istirahat malam, periksakan ke
dokter.
e. Dyspepsia
Dyspepsia atau ras panas dalam perut mungkin disebabkan oleh organ-organ perut
yang mengalami kram dan muntahab kandungan makanan berasam ke dalam
bagian atap pipa makanan. Ini menimbulkan rasa sakit dan sensasi panas perut
atas, di pusat dada dan di bawah iga.
Untuk mencegah hal ini, hindari makanan gorengan dan mengandung merica.
Jangan biarkan perut kosong selama lebih dari 3 jam. Sebagai ganti makanan
besar, makanlah sedikit-sedikit tapi sering. Minum susu hangat sebelum tidur dan
bantal tambahan pada malam hari dapat membantu. Jika diperlukan, gel antacid
dapat digunakan sebagaimana di sarankan oleh dokter.
f. Kram
Kontraksi otot yang terasa sakit, biasanya betis, yang dipicu oleh rengangan yang
dapat terjadi sesekali. Pijatlah bagian betis yang kram tersebut begitu terasa sakit
hilang dan berjalanlah untuk melancarkan aliran darah. Minumlah suplemen
kalsium dengan teratur.
g. Ruam
Pada musim panas akibat keringat yang berlebihan, ruam muncul lembab dan
merah muncul di lipatan-lipatan kulit, biasanya di bawah payudara. Jika
diabaikan, daerah ini dapat terinfeksi, gatal dan sakit yang memerlukan
penggunaan krim dan salpe tertentu.
I. KOMPLIKASI KEHAMILAN
1. Komplikasi pada Trimester ke II
a. Hiperemesis Gravidium
Yaitu mual dan muntah secara berlebihan. Pada umumnya, gejala mual dan
muntah sudah berangsur reda saat kehamilan memasuki trimester 2. Namun,
ketika hal ini masih terjadi, berarti ibu hamil mengalami komplikasi
kehamilan.
Hiperemesis gravidium pada trimester 2 dapat meningkatkan risiko
keracunan kehamilan (preeklamsia). Selain itu juga rentan mengalami
gangguan berupa plasenta yang lepas dari dinding rahim. Jika komplikasi
ini terjadi, ibu hamil harus menjalani perawatan medis untuk mengurangi
rasa mual dan muntah.
b. Gingivitis
Komplikasi kehamilan pada trimester 2 lainnya adalah gingivitis atau
radang gusi. Kelainan ini dapat terjadi pada ibu hamil disebabkan karena
kadar hormon progesteron yang mengalami peningkatan. Dalam keadaan
ini, gusi menjadi lebih sensitif ketika terkontaminasi bakteri. Selain gusi
yang lebih sensitif, perdarahan juga akan terjadi, terutama jika rongga mulut
mendapat suplai darah yang lebih banyak.
c. Diabetes Gestasional
Ibu hamil rentan terkena diabetes gestasional. Tandanya adalah ibu sering
lapar, haus, sering buang air kecil, tetapi berat badan cenderung menurun.
Bila menemui tanda-tanda itu, segera periksa kadar gula dalam darah.
Pandangan kabur dan gatal-gatal juga menjadi salah satu tandanya.
d. Tekanan Darah Tinggi
Ibu hamil biasanya mengalami kenaikan tekanan darah. Sebenarnya, hal ini
terjadi karena jantung bekerja lebih keras untuk memberikan oksigen pada
janin. Namun, kelainan ini wajib diwaspadai agar tidak terjadi secara
berlarut-larut.

Gejala dan tanda yang Gejala dan tanda yang Diagnosis kemungkinan
selalu ada kadang-kadang ada

Tekana diastolik ≥ 90 Hipertensi kronik


mmHg pada kehamilan <
20 minggu

Tekana diastolik 90-110 Hipertensi kronik dengan


mmHg pada kehamilan < superimposed pre-eklamsia
20 minggu ringan

Protein urin < ++

Tekana diastolik 90-110 Hipertensi dalam kehamilan


mmHg (2 ppengukuran
berjarak 4 jam) pada
kehamilan > 20 minggu

Proteinurin -

Tekana diastolik 90-110 Pre-eklamsi ringan


mmHg (2 ppengukuran
berjarak 4 jam) pada
kehamilan > 20 minggu

Proteinurin ++

Tekana diastolok ≥ 110 Nyeri kepala (tidak hilang Pre-eklamsi berat


mmhg pada kehamilan > 20 dengan analgesik biasa)
minggu
Penglihatan kabur
Proteinurin ≥ +++
Oliguria (< 400ml/24 jam)

Nyeri abdomen atas


(epigastrium)

Edema paru
Kejang Koma Eklamsia

Tekanan diastolik ≥ 90 Sama seperti pre-eklamsi


mmHg pada kehamilan > berat
20 minggu

Proteinurin ≥ ++

2. Komplikasi kehamilan pada trimester III


a. Plasenta Previa
Komplikasi kehamilan ini dapat terjadi pada ibu hamil di trimester ketiga.
Plasenta previa adalah posisi plasenta yang menghalangi jalan lahir. Bila ini
terjadi, ibu hamil akan mengalami perdarahan. Perdarahan tersebut ada yang
terjadi secara perlahan-lahan, ada juga yang secara tiba-tiba. Karena itu, ibu
hamil bisa langsung shock dan lemas.
b. Sakit Kepala Hebat
Umumnya, ibu hamil biasa mengalami sakit kepala. Rasa sakit itu terjadi karena
ibu hamil terlalu lelah dan kurang istirahat. Biasanya, sakit kepala tersebut
hilang dengan sendirinya setelah beristirahat. Namun, ada kelainan yang dapat
terjadi pada ibu hamil di trimeseter ketiga, berupa sakit kepala yang sangat
hebat. Rasa sakit ini tidak hilang meskipun ibu hamil telah beristirahat. Gejala
ini adalah tanda preeklamsia.
c. Anggota Tubuh Bengkak
Komplikasi kehamilan pada trimester 3 yang mungkin terjadi adalah
bengkaknya anggota tubuh. Sama seperti sakit kepala, tubuh bengkak juga biasa
terjadi pada ibu hamil. Namun, waspadalah jika pembengkakan tersebut tidak
hilang setelah beristirahat. Pembengkakan atau dalam bahasa medisnya disebut
edema, adalah penimbunan cairan yang berlebihan di dalam tubuh.
Pembengkakan pada wajah dan tangan yang tak hilang-hilang inilah yang
menunjukkan tanda-tanda serius bahwa ibu hamil mungkin terkena gagal
jantung atau anemia.
d. Ketuban Pecah
Ketuban yang pecah sebelum waktunya, dapat terjadi pada ibu yang sedang
hamil tua. Kelainan ini ditandai dengan keluarnya cairan pervaginam. Pecahnya
ketuban dapat disertai dengan keluarnya anggota tubuh janin, seperti tangan,
kaki, atau plasenta. Ibu hamil yang belum cukup bulan untuk melahirkan, bila
mengalami kejadian ini, harus segera pergi ke rumah sakit. Terlebih, cairan
ketuban sangat penting dalam proses persalinan. Ketuban yang pecah sebelum
waktunya, disebabkan karena berbagai hal. Pertama, karena selaput ketuban
kurang kuat. Kedua, adanya infeksi dari mulut rahim atau vagina.

F. PENATALAKSANAAN
1. Pengertian ANC
a. Antenatal Care adalah pengawasan sebelum persalinan terutama ditujukan
pada pertumbuhan dan perkembangan janin dalam rahim.
b. Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan
upaya koreksi terhadap penyimpangan yang ditemukan.
c. Pemeriksaan antenatal care adalah pemeriksaan kehamilan yang dilakukan
untuk memeriksa keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan
upaya koreksi terhadap kegawatan yang ditemukan.
 Untuk mengurangi kemungkinan terlalu melesetnya perhitungan pada
wanita yang daur haidnya pendek, akan ditambahkan beberapa hari dari
hari-H. Sedang yang daur haidnya panjang, akan dikurangi beberapa hari.

Jadwal Kunjungan ANC:


Kunjungan Waktu Alasan

Trimester I Sebelum 14 minggu  Mendeteksi masalah yg dapat


ditangani sebelum membahayakan
jiwa.
 Mencegah masalah, misal : tetanus
neonatal, anemia, kebiasaan
tradisional yang berbahaya)
 Membangun hubungan saling
percaya
 Memulai persiapan kelahiran &
kesiapan menghadapi komplikasi.
 Mendorong perilaku sehat (nutrisi,
kebersihan , olahraga, istirahat,
seks, dsb).
Trimester II 14 – 28 minggu  Sama dengan trimester I ditambah:
kewaspadaan khusus terhadap
hipertensi kehamilan (deteksi
gejala preeklamsia, pantau TD,
evaluasi edema, proteinuria)

Trimester III 28 – 36 minggu  Sama, ditambah : deteksi


kehamilan ganda.
Setelah 36 minggu  Sama, ditambah : deteksi kelainan
letak atau kondisi yang
memerlukan persalinan di RS.

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN


PADA IBU HAMIL

1. PENGKAJIAN
Tanggal : Untuk mengetahui kapan mulai dilakukan pengkajian pada klien
Jam :
No. RM : Untuk dapat membedakan antara pasien dengan pasien yang lain dalam suatu
ruangan.
a. Data Subyektif
1) Biodata
a. Nama : nama ibu dan suami untuk mengenal, memanggil, dan
menghindari terjadinya kekeliruan.
b. Umur : ditanyakan untuk mengetahui umur ibu, dimana kehamilan
normal terjadi pada saat ibu berusia lebih dari 16 tahun dan kurang dari 35
tahun.
c. Agama : ditanyakan untuk mengetahui kemungkinan pengaruhnya
terhadap kebiasaan kesehatan pasien / klien. Dengan diketahuinya agama
pasien, akan memudahkan bidan melakukan pendekatan di dalam
melaksanakan asuhan kebidanan.
d. Suku : untuk mengetahui dari suku mana ibu berasal dan menentukan
carapendekatan serta pemberian asuhan.
e. Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pengetahuan sebagai dasar
dalam memberikan asuhan.
f. Pekerjaan : untuk mengetahui bagaimana taraf hidup dan sosial
ekonomi klien dan apakah pekerjaanibu / suami dapat mempengaruhi
kesehatan klien / tidak.
g. Penghasilan : untuk mengetahui status ekonomi penderita dan
mengetahui pola kebiasaan ynag dapat mempengaruhi kesehatan klien.
h. Alamat : untuk mengetahui tempat tinggal klien dan menilai apakah
lingkungan cukup aman bagi kesehatannya serta mempermudah untuk
melakukan kunjungan ulang.

2) Alasan Datang
Apa alasan ibu sehingga datang untuk memeriksakan diri.
3) Keluhan Utama
Ditanyakan untuk mengetahui keluhan ibu yang dirasakan saat pengkajian.
Keluhan yang disampaikan ibu pada kunjungan ulang sangat penting untuk
mengontrol kehamilan ibu.
4) Riwayat Kesehatan yang Lalu
Ditanyakan untuk mengetahui penyakit yang pernah diderita ibu sebelumnya
apakah ibu pernah menderita penyakit menular seperti TBC, hepatitis, malaria
ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah tinggi, ginjal, kencing manis,
juga pernahkah ibu menderita kanker ataupun tumor, serta untuk mengetahui
apakah ibu pernah dirawat di rumah sakit atau tidak.
5) Riwayat Kesehatan Sekarang
Ditanyakan untuk mengetahui apakah ibu sedang menderita penyakit menular
seperti TBC, hepatitis, malaria ataupun penyakit keturunan seperti: jantung, darah
tinggi, ginjal, kencing manis, juga apakah ibu sedang menderita kanker ataupun
tumor.
6) Riwayat Kesehatan Keluarga
Ditanyakan mengenai latar belakang keluarga terutama:
a) Anggota keluarga yang mempunyai penyakit tertentu terutama penyakit
menular seperti TBC, hepatitis.
b) Penyakit keluarga yang diturunkan seperti kencing manis, kelainan
pembekuan darah, jiwa, asma.
c) Riwayat kehamilan kembar. Faktor yang meningkatkan kemungkinan hamil
kembar adalah faktor ras, keturunan, umur wanita, dan paritas. Oleh karena
itu apabila ada yang pernah melahirkan atau hamil dengan anak kembar harus
diwaspadai karena hal ini bisa menurun pada ibu.(Manuaba, 2000:265)
7) Riwayat Haid
Ditanyakan mengenai :
a) Menarche adalah terjadi haid yang pertama kali. Menarche terjadi pada usia
pubertas yaitu sekitar12-16 tahun.
b) Siklus haid pada setiap wanita tidak sama. Siklus haid yang normal /
dianggap sebagai siklus adalah 28 hari, tetapi siklus ini bisa maju sampai 3
hari atau mundur sampai 3 hari. Panjang siklus haid yang biasa pada manusia
adalah 25-32 hari.
c) Lamanya Haid. Biasanya antara 2-5 hari, ada yang 1-2 hari diikuti darah
sedikit-sedikit dan ada yang sampai 7-8 hari. Pada wanita biasanya lama haid
ini tetap.
d) Keluhan yang dirasakan.
e) Keputihan. Warnanya, bau, gatal / tidak.

8) Riwayat Perkawinan
Ditanyakan tentang :
Ibu menikah berapa kali, lamanya, umur pertama kali menikah
a) Umur pertama kali menikah < 18 tahun, pinggulnya belum cukup
pertumbuhannya sehingga jika hamil beresiko waktu melahirkan.
b) Jika hamil umur > 35 tahun bahayanya bisa terjadi hipertensi, plasenta previa,
pre-eklamsia, KPD, persalinan tidak lancar / macet, perdarahan setelah bayi
lahir, BBLR.

9) Riwayat Kehamilan, Persalinan, Nifas yang Lalu


Untuk mengetahui bagaimana kehamilan, persalinan dan nifas yang terdahulu
apakah pernah ada komplikasi atau penyulit sehingga dapat memperkirakan
adanya kelainan atau keabnormalan yang dapat mempengaruhi kehamilan
selanjutnya.
10) Riwayat Kehamilan Sekarang
a) Berapa kali periksa dan dimana
Pemeriksaan sebaiknya dilakukan tiap 4 minggu jika segala sesuatu normal
sampai kehamilan 28 minggu, sesudah itu pemeriksaan dilakukan tiap 2
minggu dan sesudah 36 minggu tiap minggu.

b) Gerakan janin. Umumnya gerakan janin dirasakan ibu pada kehamilan 18


minggu pada primigravida dan kehamilan 16 minggu pada multi gravida.
Pengamatan pergerakan janin dilakukan setiap hari setelah usia kehamilan
lebih dari 28 minggu.

c) Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan.


d) Imunisasi TT diberikan sekurang-kurangnya diberikan 2x dengan interval
minimal 4 minggu, kecuali bila sebelumnya ibu pernah mendapat TT 2x pada
kehamilan yang lalu atau pada calon pengantin. Maka TT cukup diberikan
satu kali (TT boster). Pemberian TT pada ibu hamil tidak membahayakan
janin walupun diberikan pada kehamilan muda.
e) Pemberian vitamin, zat besi: tablet sehari segera setelah rasa mual hilang,
minimal sebanyak 90 tablet selama kehamilan.
f) Riwayat kehamilan sekarang membantu bidan untuk menentukan usia
kehamilan, memberikan konseling tentang keluhan hamil yang biasa, dan
dapat mendeteksi adanya komplikasi.
11) Riwayat KB
Ditanyakan pernahkah ibu mengikuti KB / tidak, apa macamnya, ada keluhan /
tidak, setelah persalinan rencananya ibu menggunakan KB apa.

12) Pola Kebiasaan Sehari-Hari


a) Nutrisi
Nutrisi yang diperlukan ibu kamil: kalori, protein, kalsium, zat besi, vitamin
A, vitamin D, vitamin C, vitamin B, dan air. Bahan makanan yang banyak
mengandung lemak dan hidrat arang seperti manisan dan gorengan perlu
dikurangi untuk menghindari kelebihan berat badan yang berlebihan.

b) Eliminasi
Pada bulan pertama kehamilan ibu biasanya mengeluh sering kencing, hal ini
dipengaruhi oleh uterus yang semakin membesar secara fisiologis dan pada
akhir kehamilan biasanya ibu juga mengeluh sering kencing karena kandung
kemih tertekan oleh kepala janin. Perubahan hormonal mempengaruhi
aktifitas usus halus dan usus besar sehingga mengakibatkan obstipasi.
Sembelit dapat terjadi secara mekanis yang disebabkan karena menurunnya
gerakan ibu hamil, tekanan kepala janin terhadap usus besar dan rektum.

c) Istirahat
Waktu istirahat harus lebih lama ± 10-11 jam. Untuk wanita hamil, juga
dianjurkan untuk tidur siang.

Jadwal istirahat dan tidur harus diperhatikan dengan baik karena istirahat dan
tidur yang teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan rohani untuk
kepentingan pertumbuhan dan perkembangan janin.
d) Aktivitas
Wanita yang sedang hamil boleh bekerja tapi sifatnya tidak melelahkan dan
tidak mengganggu kehamilan. Misalnya: pekerjaan rumah tangga yang
ringan, masak, menyapu, tetapi jangan menimba, mengangkat air, dll.
Pekerjaan dinas misal guru, pegawai kantor boleh diteruskan. Pekerjaan yang
sifatnya dapat mengganggu kehamilan lebih baik dihindarkan misalnya
pekerjaan di pabrik rokok, percetakan, yang mengeluarkan zat yang dapat
mengganggu janin dalam kandungannya.

e) Personal Higiene
(1) Rambut harus sering dicuci.
(2) Gigi betul-betul harus mendapat perawatan untuk mencegah caries.
(3) Buah dada adalah organ yang erat hubungannya dengan kehamilan dan nifas,
sebagai persiapan untuk produksi makanan bayi oleh karena itu bila kurang
kebersihannya bisa menyebabkan infeksi.
(4) Kebersihan vulva. Vulva harus selalu dalam keadaan bersih. Setelah
BAK/BAB harus selalu dikeringkan, cara cebok yang dari depan ke belakang.
(5) Kebersihan kuku tidak boleh dilupakan karena dibawah kuku bisa
tersembunyi kuman penyakit.
(6) Kebersihan kulit dilakukan dengan mandi 2x sehari. Mandi tidak hanya
membersihkan kulit tetapi menyegarkan badan, karena pembuluh darah
terangsang dan badan terasa nyaman.
(7) Kebersihan pakaian. Wanita hamil ganti pakaian yang bersih, kalau dapat
pagi dan sore, lebih-lebih pakaian dalam seperti BH dan celana dalam.
(Christina, 2000:159-160)
13) Riwayat Psikososial dan Budaya
Untuk mengetahui keadaan psikologis ibu terhadap kehamilannya serta
bagaiamana tanggapan suami dan keluarga tentang kehamialn. Budaya ditanyakan
untuk mengetahui kebiasaan dan tradisi yang dilakukan ibu dan keluarga
berhubungan dengan kepercayaan pada takhayul, kebiasaan berobat dan semua
yang berhubungan dengan kondisi kesehatan ibu.

14) Pola Spiritual


Untuk mengetahui kegiatan spiritual ibu.
b. Data Obyektif
1) Pemeriksaan Umum
- Keadaan umum : Baik/cukup/lemah.
- Kesadaran : Composmentis/apatis/samnolen.
- Tinggi badan : Normal >145 cm, ibu hamil dengan tinggi badan
kurang dari 145 cm kemungkinan panggul sempit
- Berat badan sebelum hamil :Mengetahui perubahan berat badan sebelum
hamil dan saat hamil adakah penambahan berat badan atau penurunan berat
badan.
- Berat badan sekarang :Selama kehamilan TM II dan III
pertambahan berat badan ± 0,5kg perminggu. Hinggaakhir kehamilan
pertambahan BB yang normal sekitar 9-13,5 kg
- Lingkar lengan atas : Normal > 23,5 cm, bila kurang merupakan
indikator kuat untuk status gizi ibu yangkurang baik / buruk, sehingga
beresiko untuk melahirkan BBLR
- Tekanan darah, Pernapasan, Nadi, Temperatur

2) Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan leher
1) Kepala : bersih, tidak ada benjolan, tidak ada luka ataulesi
2) Rambut : warna hitam, tidak ada ketombe, tidak rontok dan
distribusi merata
3) Wajah : tidak ada cloasma gravidarum, tidak ada oedema, dan
tidak pucat
4) Mata : konjungtiva tidak pucat dan sklera tidak ikterus
5) Mulut dan gigi : bersih, warna bibir kemerahan, tidak ada stomatitis, gigi
tidak berlubang, gusi tidak berdarah.
6) Leher : tidak ada bendungan vena jugularis, tidak ada
pembesaran kalenjar limfe dan tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid
b. Payudara
1) Inspeksi :bentuk melingkar, simetris, hiperpig-mentasi pada areola,
puting susu menonjol, tidak ada retraksi atau dimpling
2) Palpasi : tidak ada masa/ benjolan,tidak ada nyeri tekan, tidak ada
pembesaran kelenjar limfe, colostrum (-).
3) Abdomen
a) Inspeksi : tidak ada luka bekas operasi ,terdapat linea nigradan
pembesaran uterus sesuai dengan umur kehamilan.

b) Palpasi
Leopold I :
(1) Kaki klien dibengkokan pada lutut dan lipatan paha
(2) Pemeriksa berdiri sebelah kanan klien dan melihat ke arah muka klien
(3) Rahim dibawah ke tengah
(4) Tinggi fundus uteri ditentukan
(5) Tentukan bagian apa dari anak yang terdapat dalam fundus uteri.
Sifat kepala ialah keras, bundar dan melenting, sifat bokong adalah
lunak, kurang bundar dan kurang melenting, pada letak lintang fundus
uteri kosong.
Variasi menurut knebel : menentukan letak kepala atau bokong dengan
satu tangan di fundus dan tangan lain di atas simfisis

Leopold II :

(1) Kedua tangan pindah ke samping


(2) Tentukan batas samping rahim kiri dan kanan
(3) Tentukan letak punggung anak
(4) Pada letak lintang, tentukan dimana letak kepala janin
Leopold II untuk menentukan dimana letaknya punggung anak dan
dimana letaknya bagian-bagian kecil).
Variasi menurut poudin : menentukan letak punggung dengan satu
tangan menekan di fundus

Leopold III :

(1) Dipergunakan satu tangan saja


(2) Bagian bawah ditentukan antara ibu jari dan jari lainnya
(3) Adakah bagian bawah masih dapat dipergunakan
Leopold III menentukan apa yang terdapat di bawah dan apakah bagian
bawah anak ini sudah atau belum terpegang oleh pintu atas panggul)
Variasi menurut Ahlfeld : menentukan letak punggung dengan pinggir
tangan kiri diletakkan tegak di tengah perut.

Leopold IV :

(1) Pemeriksa merubah sikapnya yaitu melihat ke arah kaki si penderita.


(2) Dengan kedua tangan ditentukan apa yang menjadi bagian bawah.
(3) Ditentukan apakah bagian bawah sudah masuk ke dalam pintu atas
panggul dan berapa masuknya bagian bawah ke dalam rongga panggul.
Jika kita rapatkan kedua tangan akan kita dapatkan
(a) Kedua tangan pada pinggir kepala divergent (ukuran tebesar kepala
sudah melewati pintu atas panggul)
(b) Kedua tangan pada pinggir kepala convergent (ukuran terbesar kepala
belum melewati pintu atas panggul). Leopold IV untuk menentukan
bagian yang terendah danberapa masuknya bagian yang bawah ke
dalam ronggapanggul.
4) Pemeriksaan penunjang (laboratorium), (buku KIA)
5) Pemeriksaan Khusus
Inspeculo : Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah perdarahan berasal
dari osteum uteri eksternum atau dari kelaianan cervik dan vagina. Apabila
perdarahan dari osteum uteri eksternum, adanya plasenta harus dicurigai.
USG : Untuk menentukan letak placenta.
6) Pemeriksaan Laboratorium
Hb : Jika terjadi perdarahan yang banyak dan keadaan umum pasien
lemahserta pucat, kemungkinan pasien mengalami anemia.
Urin : dicurigai ada protein urin yang memperberat kehamilan

2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek dari
perubahan hormon
b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan Penekanan kandung kemih karena
pembesaran uterus.
c. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya
informasi.
d. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk
mempertahankan kenyamanan
e. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah abdomen
yang mengalirkan O2

3. INTERVENSI DAN IMPLEMENTASI KEPERAWATAN


a. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan pada mekanika tubuh efek dari
perubahan hormon
Tujuan : Ketidaknyamanan berkurang/ hilang

Kriteria Hasil :

1) Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri


yang tepat
2) Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan

INTERVENSI IMPLEMENTASI
1. Kaji faktor pencetus perasaan tidak Mengkaji faktor pencetus perasaan
nyaman yang dirasakan klien tidak nyaman yang dirasakan klien

2. Kaji TTV klien Mengkaji TTV klien

3. Atur posisi klien senyaman mungkin Mengatur posisi klien senyaman


saat dilakukan pengkajian/ mungkin saat dilakukan pengkajian/
pemeriksaan pemeriksaan

4. Ajarkan klien /ibu untuk Mengajarkan klien /ibu untuk


meminimalkan ketidaknyamanan meminimalkan ketidaknyamanan
saat berada dirumah dengan        saat berada dirumah dengan       
mengatur posisi tubuh, porsi makan mengatur posisi tubuh, porsi makan
(6 x dengan porsi sedikit), dan (6 x dengan porsi sedikit), dan
aktivitas aktivitas

2. Berikan lingkungan yang nyaman Berikan lingkungan yang nyaman


bagi klien saat  pengkajian / bagi klien saat  pengkajian /
pemeriksaan pemeriksaan

Kolaborasi Kolaborasi

3. Kolaborasikan dengan dokter ahli Kolaborasikan dengan dokter ahli


kandungan dalam tindakan kandungan dalam tindakan
pengobatan bila perlu pengobatan bila perlu

b. Perubahan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan kandung kemih karena


pembesaran uterus.
Tujuan : Masalah eliminasi urin dapat teratasi
kriteria hasil :

1) Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah


2) Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan
evaluasi/intervensi medis
INTERVENSI IMPLEMENTASI
1. Kaji kenaikan berat badan Mengkaji kenaikan berat badan

2. Beri penjelasan tentang Memberi penjelasan tentang


perubahan sistem perkemihan perubahan sistem perkemihan selama
selama kehamilan. kehamilan.

3. Anjurkan ibu untuk melakukan Menganjurkan ibu untuk melakukan


posisi miring saat tidur posisi miring saat tidur

4. Anjurkan klien menghindari Menganjurkan klien menghindari


posisi tegak atau supine dalam posisi tegak atau supine dalam waktu
waktu yang lama yang lama

5. Berikan info mengenai perlunya Memberikan info mengenai perlunya


masukan cairan 6-8 gelas perhari masukan cairan 6-8 gelas perhari
3) Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah
wajah dan ekstremitas
c. Kurang pengetahuan: Perawatan kehamilan berhubungan dengan Kurangnya informasi.
Tujuan : menambah wawasan tentang perawatan kehamilan
Kriteria Hasil :
1) Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
2) Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
3) Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan

INTERVENSI IMPLEMENTASI
1. Kaji tingkat pendidikan ibu Mengkaji tingkat pendidikan ibu

2. berikan penjelasan tentang Berikan penjelasan tentang


perubahan-perubahan biologis perubahan-perubahan biologis dan
dan psikologis normal pada ibu psikologis normal pada ibu hamil
hamil

3. berikan imunisasi TT 0,5 ml IM Berikan imunisasi TT 0,5 ml IM

4. lakukan diskusi tentang Melakukan diskusi tentang penyakit-


penyakit-penyakit yang dapat penyakit yang dapat mempengaruhi
mempengaruhi kehamilan, kehamilan, resiko komplikasi
resiko komplikasi kehamilan, kehamilan, dan hal-hal yang dapat
dan hal-hal yang dapat membahayakan janin.
membahayakan janin.

5. jelaskan rencana perawatan dan Menjelaskan rencana perawatan dan


pengobatan. pengobatan.
d. Gangguan istirahat tidur berhubungan dengan ketidakmampuan untuk mempertahankan
kenyamanan
Tujuan : masalah gangguan tidur teratasi
Kriteria hasil :
1) Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
2) Klien mendaptkan istirahat yang maksimal

INTERVENSI IMPLEMENTASI
1. Tinjau ulang kebutuhan Meninjau ulang kebutuhan
perubahan tidur normal perubahan tidur normal berkenaan
berkenaan dengan kehamilan dengan kehamilan

2. Evaluasi tingkat kelelahan, Mengevaluasi tingkat kelelahan,


anjurkan klien untuk istirahat 1- anjurkan klien untuk istirahat 1-2
2 jam pada siang hari dan 8 jam jam pada siang hari dan 8 jam pada
pada malam hari malam hari

3. Kaji insomnia, anjurkan teknik Mengkaj insomnia, anjurkan teknik


relaksasi, membaca, mandi air relaksasi, membaca, mandi air
hangat, dan penurunan aktivitas hangat, dan penurunan aktivitas

4. Anjurkan tidur pada posisi semi Menganjurkan tidur pada posisi semi
fowler fowler

e. Gangguan pola nafas berhubungan dengan penekanan pembuluh darah abdomen yang
mengalirkan O2
Tujuan : Pola nafas kembali normal
Kriteria Hasil :
1) Klien mengatakan sesak nafas berkurang
2) Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi
pernafasan

INTERVENSI IMPLEMENTASI
1. Kaji status, pola, frekuensi Mengkaji status, pola, frekuensi
pernafasan pernafasan

2. Kaji riwayat medis terdahulu, Mengkaji riwayat medis


misalnya : riwayat alergi, asma, terdahulu, misalnya : riwayat
tuberculosis alergi, asma, tuberculosis

3. Posisikan ibu dengan posisi Memposisikan ibu dengan posisi


senyaman mungkin senyaman mungkin

4. Beri informasi pada ibu tentang Memberikan informasi pada ibu


kesulitan pernafasan dan tentang kesulitan pernafasan dan
program latihan yang realistis program latihan yang realistis

5. Berikan lingkungan yang Memberikan lingkungan yang


nyaman, aman, tenang, bebas nyaman, aman, tenang, bebas
dari asap rokok / bau yang dari asap rokok / bau yang
menyengat menyengat

Kolaborasi

6. Kolaborasikan dengan dokter Berkolaborasi dengan dokter dalam


dalam pemberian oksigen bila pemberian oksigen bila diperlukan
diperlukan

5. EVALUASI KEPERAWATAN

a. Klien dapat mengidentifikasi dan mendemonstrasikan tindakan perawatan diri yang


tepat
b. Ketidaknyamanan dapat dicegah dan diminimalkan
c. Klien dapat menyebutkan cara-cara untuk meminimalkan masalah
d. Klien dapat mengidentifikasi tanda / gejala yang memerlukan evaluasi/intervensi medis
e. Klien terhindar dari masalah kelebihan volume cairan dan edema pada daerah wajah
dan ekstremitas
f. Klien dapat memahami tentang perawatan kehamilan
g. Klien dapat menyebutkan tentang perawatan kehamilan
h. Klien dapat terhindar dari resiko komplikasi kehamilan
i. Klien tahu cara mengatasi gangguan istirahat tidur
j. Klien mendaptkan istirahat yang maksimal
k. Klien mengatakan sesak nafas berkurang
l. Klien dapat mendemonstrasikan perilaku yang mengoptimalkan fungsi pernafasan
DAFTAR PUSTAKA

Mitayani.2016.Asuhan Keperawatan Maternitas.Jakarta:Salemba


Medika
Kusmiyati, dan W. Heni Puji . 2013. Asuhan Ibu Hamil. Yogyakarta:
Fitramaya
Hani, Ummi, dkk. 2015. AsuhanKebidanan Pada Kehamilan
Fisiologis. Jakarta: Salemba Medika
NANDA NIC-NOC 2015 berbasis aplikasi
Scribd.com/laporan-kasus-kehamilan-trimester-ke-3
Academia.com/laporan-kasus-ibu-hamil-trimester-iii

Anda mungkin juga menyukai