Anda di halaman 1dari 8

9

BAB III

KEGIATAN KULIAH KERJA PRAKTIK / MAGANG

3. 1 Deskripsi Pelaksanaan KKP/Magang

Seksi Ekstensifikasi dan Penyuluhan merupakan salah satu seksi yang

terdapat pada KPP Pratama Banjarmasin. Berdasarkan Peraturan Direktur

Jenderal Pajak Nomor PER 21/PJ/2015 Seksi Ekstensifikasi memiliki tugas dan

fungsi yaitu:

1) PeIaksanaan Ekstensifikasi;

2) PeIaksanaan Pengawasan Wajib Pajak Baru;

3) PeIaksanaan Penyuluhan Perpajakan;

4) Penatausahaan PBB P3; dan

5) Pengawasan kewajiban perpajakan tertentu.

Adapun posisi dan tugas selama melakukan kegiatan Kuliah Kerja Praktik

pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Banjarmasin di bagian Seksi Ekstensifikasi

dan Penyuluhan adalah membantu melayani Wajib Pajak Baru wirausahawan dan

badan yang merupakan Wajib Pajak baru terdaftar. Berikut ini adalah kegiatan

yang di kerjakan selama melakukan Kuliah Kerja Praktik, yaitu:

1) Melayani Wajib Pajak baru dalam hal pengisian formulir, yaitu

melayani Wajib Pajak baru dalam hal menyiapkan formulir dan

meminta Wajib Pajak untuk mengisinya. Formulir tersebut berupa data

usaha Wajib Pajak yang mana dari data tersebut akan direkap nantinya.
10

2) Tagging lokasi dengan menggunakan Geotagging yang dapat diakses

pada https://mapping.pajak.go.id/v3/, yaitu melakukan tagging lokasi

dimana Wajib Pajak baru bertempat tinggal atau bertempat usaha

dengan memasukan beberapa data Wajib Pajak seperti Nama, Alamat,

No NPWP, NIK, dan lain-lain.

3) Melayani Wajib Pajak yang akan mengambil kartu NPWP. Pada

kegiatan ini ada beberapa hal yang perlu di lakukan yaitu, menyiapkan

NPWP Wajib Pajak yang bersangkutan dan meminta Wajib Pajak

mengisi tanda terima kartu NPWP. Selain itu juga meminta kartu

identitas Wajib Pajak untuk kemudian di fotokopi dan menjadikan arsip

bagi kantor sebagai bukti tanda terima.

4) Mengambil kartu NPWP kebagian pelayanan. Untuk kartu NPWP yang

telah selesai di cetak dapat mengambil kebagian pelayanan dengan

menyertakan tanda terima yang merupakan hasil rekapan dari data

usaha Wajib Pajak yang telah melakukan konseling.

5) Input data rekap NPWP harian, yaitu melakukan input data usaha WP

baru dengan format yang telah disediakan berupa Ms.Excel yang

kemudian di cetak sehingga dapat dijadikan tanda terima untuk

mengambil kartu NPWP ke Bagian Pelayanan.

6) Input data rekap daftar hadir sosialisasi WP badan, yaitu melakukan

input data daftar hadir dari kegiatan kelas pajak badan dengan

menggunakan format yang telah disediakan dalam bentuk Ms.Excel.


11

7) Input data rekap daftar hadir sosialisasi Wajib Pajak OP, yaitu

melakukan input data daftar hadir dari kegiatan konseling/sosialisasi

Wajib Pajak OP dengan menggunakan format yang telah disediakan

dalam bentuk Ms.Excel.

8) Input data surat himbauan, yaitu input data surat himbauan dengan

menggunkan format yang telah disediakan yaitu dalam bentuk Ms.

Excel.

9) Fotokopi, yaitu menggandakan beberapa dokumen/surat/formulir

dengan mesin fotokopi yang telah disediakan oleh kantor.

10) Membuat id billing, yaitu merupakan salah satu bentuk pelayanan yang

ada pada seksi ekstensifikasi dengan tujuan membantu Wajib Pajak

dalam hal membuat id billing. Adapun kegiatannya yaitu membuka web

intranet milik DJP dan memasukan NPWP Wajib Pajak yang

bersangkutan kemudian memasukan data seperti jenis pajak, tahun

pajak, masa pajak, dan jumlah setoran, yang kemudian di cetak dalam

bentuk hardcopy (kertas) dan diberikan kepada Wajib Pajak.

11) Menyiapkan kelas pajak, yaitu membantu pelayanan yang berkaitan

dengan kelas pajak yang berlangsung. Seperti menyiapkan kartu

NPWP, bahan materi untuk kelas pajak, juga mengarahkan Wajib Pajak

ketempat kelas pajak dan meminta Wajib Pajak untuk mengisi daftar

hadir. Pada akhir kelas pajak akan dibagikan kartu NPWP Wajib Pajak

yang mana nantinya akan ditukar dengan bukti pendaftaran Wajib

Pajak.
12

12) Menyiapkan set materi kelas pajak, yaitu menyiapkan beberapa materi

yang nantinya akan disampaikan pada kelas pajak. Materi tersebut

berupa formulir spt masa 21, ssp, formulir data WP, daftar peredaran

penghasilan bruto, dan lain-lain.

13) Rekap SP2DK, yaitu merekap SP2DK perbulan sesuai dengan format

yang telah tersedia yaitu berupa Ms.Excel. Rekap SP2DK dilakukan

dengan melihat jumlah data pada Approweb yang mana data yang akan

di input berupa No SP2DK. NPWP, Nama, dan Tanggal SP2DK.

14) Menelpon Wajib Pajak, yaitu menginformasikan kepada Wajib Pajak

via telepon yang telah disediakan oleh Kantor Pelayanan Pajak Pratama

Banjarmasin terkait dengan hal pengambilan kartu NPWP dan kelas

pajak bagi Wajib Pajak usahawan maupun badan.

3. 2 Kendala yang Dihadapi Serta Solusinya.

3.2.1 Kendala

Selama melakukan kegiatan Kuliah Kerja Praktik (KKP)/Magang,

adapun beberapa kendala yang dihadapi yaitu :

1) Kesadaran masyarakat untuk mendaftarkan diri menjadi wajib pajak

masih kurang, hal ini dapat diketahui ketika Wajib Pajak datang ke

Kantor Pelayanan Pajak dan menyampaikan keinginannya membuat

kartu NPWP maka akan ditanya maksud dan tujuannya oleh petugas

pajak Seksi Ektensifikasi dan Penyuluhan, pada umumnya mereka

membuat NPWP dengan memiliki alasan yang bervariasi seperti


13

untuk meminjam modal usaha ke bank, kredit perumahan, untuk

membuka usaha, dan lain-lain. Dari berberapa alasan tersebut dapat

disimpulkan bahwa Wajib Pajak akan mendafatar diri ketika ada

keperluan untuk urusan seperti di atas yang harus melampirkan

NPWP sebagai persyaratannya. Berdasarkan pengamatan dapat

diketahui bahwa masyarakat yang memiliki penghasilan atau yang

seharusnya mendaftarkan diri menjadi wajib pajak tetapi tidak

memiliki kepenting yang harus memiliki kartu npwp kebanyakan

tidak berminat mendaftarkan diri sebagai wajib pajak.

2) Masih banyak wajib pajak yang kurang memahami dan menjalankan

kewajiban perpajakannya, hal ini dapat dilihat dari masih adanya

keterlambatan pembayaran pajak dan pelaporan SPT.

3) Pada saat melayani Wajib Pajak baru terdaftar terkadang waib pajak

ada yang bertanya mengenai perpajakan atau prosedur dan tidak bisa

menjawabnya karena masih belum menguasai hal yang ditanyakan

tersebut.

4) Untuk mempermudah pekerjaan antar seksi-seksi yang berada di

Kantor Pelayanan Pajak maka tiap komputer menggunakan jaringan

LAN untuk menyimpan beberapa data yang nantinya bisa di akses

semua pegawai, namun terkadang ada beberapa pekerjaan yang

tertunda pengerjaannya ketika jaringan LAN tidak dapat diakses. Hal

ini sering terjadi pada pagi hari, sehingga rekap NPWP harian tidak
14

bisa dikerjakan dan nantinya akan membuat keterlambatan

pengambilan kartu NPWP ke bagian Pelayanan.

5) Beberapa pelayanan dilakukan dengan menggunakan komputer

seperti tagging lokasi dan pembuatan ID Billing sedangkan yang

tersedia dimeja yang digunakan oleh pemagang hanya ada satu,

sehingga ketika Wajib Pajak banyak yang mendaftar mengakibatkan

terlalu lama mengantri.

6) Ketika Wajib Pajak melakukan tagging lokasi dan tidak mengetahui

dimana daerah tempat tinggal Wajib Pajak di karenakan masih

kurang mengetahui daerah Banjarmasin sehingga terkadang untuk

tagging lokasi memakan banyak waktu.

3.2.2 Solusi

Berikut ini solusi untuk mengatasi kendala di atas yaitu :

1) Solusi terkait dengan kurangnya kesadaran masyarakat untuk

mendaftarlan diri sebagai Wajib Pajak, yaitu dengan melakukan

sosialisasi kepada masyarakat salah satunya seperti Pajak Bertutur,

juga mengundang beberapa UKM untuk mengulas tentang

perpajakan.

2) Kantor Pelayanan Pajak dalam rangka memberikan pelayanan kepada

wajib pajak yang masih kurang memahami dan menjalankan

kewajiban perpajakannya yaitu dengan melakukan Konseling dan

kelas pajak bagi Wajib Pajak Baru badan dan wirausahawan. Kelas

pajak sendiri dapat diikuti oleh wajib pajak yang telah mengikuti
15

sebelumnya sehingga tidak ada batasan dalam mengikuti kelas pajak,

selain dengan konsultasi dan kelas pajak bisa juga langsung

berkonsultasi kepada AR (Account Representative) masing-masing

dalam pengisian SPT juga mengenai hal lain terkait perpajakan. Dan

untuk Wajib Pajak yang telah terdaftar sebelumnya yang masih

terlambat membayar maupun melaporkan SPTnya maka akan dikirim

surat kssepada Wajib Pajak yang bersangkutan untuk menemui

petugas yang mengirimkan surat tersebut, hal ini di maksudkan agar

Wajib Pajak dapat berkonsultasi mengenai sebab keterlambatan

pembayaran pajak maupun pelaporan SPT.

3) Solusi agar dapat memberikan jawaban kepada Wajib Pajak yang

bertanya mengenai perpajakan atau prosedur dan tidak bisa

menjawabnya karena masih belum menguasai hal yang ditanyakan

yaitu dengan meminta bantuan kepada pegawai yang lebih

mengetahui mengenai pertanyaan Wajib Pajak yang bersangkutan,

hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam

penyampaian kepada Wajib Pajak.

4) Untuk dapat mengatasi tertundanya pekerjaan akibat dari tidak bisa di

akses data pada jaringan LAN, maka bisa mengerjakan terlebih dulu

pekerjaan tersebut ketika jaringan LAN dapat diakses. Contohnya

dalam hal rekap data NPWP harian, setelah jam pelayanan selesai

atau ketika Wajib Pajak tidak ada, maka dapat mengerjakan rekap

data NPWP harian sehingga tidak perlu menunggu keesokan harinya


16

untuk merekap data NPWP harian sehingga kartu NPWP dapat

diambil tepat waktu.

5) Agar dapat memberikan pelayanan yang baik kepada wajib pajak

dengan keterbatasan sarana komputer yang hanya ada satu pada meja

untuk pemagang, maka solusi yang dilakukan adalah meminjam

komputer pegawai yang sedang tidak terlalu sibuk sehingga

pelayanan Wajib Pajak dapat berjalan tanpa mengantri terlalu lama

tentunya atas ijin dari pegawai yang bersangkutan.

6) Teknologi modern saat ini memberikan banyak kemudahan salah

satunya adalah google maps. Dengan menggunkan google maps maka

akan diketahui di mana letak tempat tinggal atau tempat usaha Wajib

Pajak pada saat akan dilakukannya Tagging lokasi, sehingga dapat

mempersingkat waktu pencarian alamat Wajib Pajak.

Anda mungkin juga menyukai